🖤

Perjalanan Hidup dan Kepercayaan Mongol

Sep 10, 2024

Penyembahan Setan dan Kehidupan Pribadi

Latar Belakang

  • Pengalaman Pribadi Mongol:
    • Ibunya meninggal saat Mongol berusia 3 tahun.
    • Ibu meninggal dalam kondisi 'dipasung', tidak dianggap gila, tetapi karena melanggar adat di mana ia dijodohkan dan melanggar perjodohan itu.
    • Ditangkap karena melanggar adat, bukan karena sakit jiwa.

Pengalaman Penyesatan

  • Keikutsertaan dalam Satanik:
    • Mongol bergabung di usia 14-15 tahun.
    • Terlibat dalam ritual kecil hingga pembaptisan untuk leadership.

Struktur Kepercayaan Satanik

  • Pemujaan Setan:

    • Tidak memuja setan, melainkan melakukan penghujatan terhadap Tuhan.
    • Tiga figur utama: Satan, Lucifer, dan Belial.
  • Ritual dan Kegiatan:

    • Ritual dihiasi dengan lagu-lagu pujian yang diubah dengan unsur penghujatan.
    • Ada satanic bible yang pernah beredar.

Filosofi Satanik

  • Tidak Meminta Kepada Setan:

    • Tidak pernah meminta apapun kepada setan; fokus pada solidaritas antar anggota.
    • Dosa dianggap sebagai kebodohan.
  • Penghargaan Logika:

    • Tidak menghakimi, lebih mengutamakan logika dan keraguan terhadap nabi.

Kritik dan Pengalaman Hidup

  • Kritik Terhadap Agama dan Masyarakat:

    • Anak muda menjadi target utama karena dianggap mudah dipengaruhi.
    • Mengkritik bahwa orang tua cenderung lebih kaku dalam berpikir dibandingkan generasi muda.
  • Refleksi Mongol:

    • Menerapkan beberapa nilai satanik dalam kehidupan, seperti mendahulukan logika dan kepraktisan.
    • Namun, tidak sepenuhnya mendukung ajaran ini karena menyatakan keyakinan bahwa kehidupan setelah mati dapat berbeda.

Kehidupan Sehari-hari

  • Sikap dan Pilihan Hidup:

    • Mongol tidak terlalu memikirkan pandangan orang dan memilih untuk santai dan tidak ribet.
    • Tidak terikat dengan harta atau status sosial dalam menjalani hidup.
  • Pengalaman Stand Up di Kondisi Tidak Biasa:

    • Paling berani karena melakukan stand up di pemakaman.
  • Pandangan Tentang Kesuksesan:

    • Tidak memburu harta duniawi berlebihan, lebih memilih fokus pada nilai-nilai logika dan kebenaran yang dipegang.