Transcript for:
Belajar Bahasa Jepang dengan Ryu Sensei

Hai, nama Ryu sensei Untuk teman-teman yang mau belajar bahasa japan Ikuti terus channel Ryu sensei Jangan lupa subscribe Supaya tidak ketinggalan Mata-mata bahasa japan dari Ryu sensei Ya, yoroshiku onegaishimasu Walaikum-walaikum, konnichiwa, konbanwa Kapanpun dan dimanapun Teman-teman yang nonton video ini Perkenalkan nama saya Ryu sensei Orang japan yang sudah tinggal di Indonesia sekitar 8 tahun Kali ini mari kita belajar bahasa japan dari buku Minna no Nihongo V1 Ya, ini adalah buku yang paling terkenal di Indonesia Materi yang akan kita pelajari adalah Karimat positif Karimat negatif Karimat tanya Dan cara menggabungkan kata benda dengan kata benda Oke langsung aja ke pola kalimat yang pertama Yaitu pola kalimat positif Kalimat positif memiliki rumus Kata benda 1 wa Kata benda 2 des Teman-teman bisa lihat disini ada partikel wa Penulisannya menggunakan hiragana ha Tapi dibaca wa Partikel wa berfungsi untuk menunjukkan bahwa Kata sumber wa adalah topik utama atau subjek Selanjutnya ada Des Kata benda yang ditulis sebelum des adalah Predikat Selain itu, des juga menunjukkan kalau kalimat tersebut itu adalah Kalimat sopan Supaya lebih paham, mari kita lihat contoh kalimat berikut Saya adalah Agus Di sini ada dua kata benda Kata benda satunya Saya Kata benda duanya Agus Saya bahasa Jepang Jepannya watashi. Kalau Agus, bahasa Jepannya tetap Agus. Tapi ditulis menggunakan kata kana karena nama orang asing ya. Selanjutnya, mari kita masukkan ku dalam rumus pola kalimat.

Watashi wa Agus desu. Watashi wa Agus desu. Contoh yang kedua, sodara Agus adalah dokter. Dokter. Dalam kalimat ini ada dua kata.

Dua kata benda. Kata benda satu adalah Saudara Agus. Kata benda dua adalah Dokter.

Saudara Agus, bahasa Jepangnya Agusan. Dokter, bahasa Jepangnya Isya. Mari kita coba masukkan ku dalam rumus.

Agusan wa Isya desu. Agusan wa Isya desu. Nah, gampang bukan? Coba. Coba teman-teman bikin satu contoh kalimat positif di kolom komen ya.

Untuk kosa katanya pakai ini ya. Nah, selanjutnya masih pola kalimat positif ya teman-teman. Tapi partikarnya beda.

Rumus pola kalimatnya adalah Kata benda 1 mo kata benda 2 des. Pola kalimat sebelumnya itu menggunakan partikel wa sedangkan ini menggunakan partikel mo. Kalimat ini digunakan ketika keterangan dari kalimat kedua sama degang keterangan kalimat pertama.

Contohnya, Saudara Tanaka adalah guru. Saudara sato juga guru. Dari dua kalimat di atas, keteragannya sama, yaitu guru.

Oleh karena itu, kalimat pertama menggunakan partikel wa, sedangkan kalimat kedua menggunakan partikel mo. Nah, biar lebih jelas, coba kita ubah ke bahasa Jepang. Saudara tanaka adalah guru. Dalam kalimat ini juga, ada dua kata benda Kata benda satu adalah saudara Tanaka. Bahasa Jepangnya Tanaka-san.

Kata benda dua adalah guru. Bahasa Jepangnya sensei. Jadi untuk kalimat yang ini menggunakan partikel wa. Tanaka-san wa sensei desu. Tanaka-san wa sensei desu.

Kalimat yang kedua adalah saudara sato juga guru. Kata benda satu adalah saudara sato. Bahasa Jepangnya, Sato-san. Kata benda dua adalah guru. Bahasa Jepannya sensei.

Nah, kalimat ini menggunakan partikel mo. Sato-san mo sensei desu. Sato-san mo sensei desu.

Biar lebih paham, coba bikin kalimat seperti ini di kolom komen ya. Nanti sensei bisa cek juga. Untuk kosa katanya, pakai ini ya.

Oke, teman-teman, pola. Kalimat selanjutnya adalah Kalimat negatif Kalimat negatif memiliki rumit KB1 dan KB2 tidak ada atau KB1 dan KB2 tidak ada Dua-duanya bisa dipakai tetapi lebih haram Harus dewa. Arimasen. Dalam pola kalimat ini juga sama.

Ada partikel wa. Yang ditulis dengan hiragana ha. Tapi dibaca wa. Kemudian ada deha arimasen.

Tapi. Tapi dibaca dewa arimasen. Dewa arimasen bisa diartikan bukan.

Biar lebih paham, mari kita bikin contoh kalimat. Saya bukan Agus. Kata benda satunya adalah saya.

Bahasa Jepangnya watashi. Kata benda duanya adalah Agus. Bahasa Jepangnya tetap Agus.

Mari kita masukkan ke dalam pola kalimat. Watashi wa Agus. Agus dewa arimasen Atau Watashi wa agus ja arimasen Contoh kalimat yang kedua Saudara Agus bukan pelajar Kata benda satunya Saudara Agus Bahasa Jepannya Agus san Kata benda duanya Pelajar Bahasa Jepannya Gakuse Nah sekarang coba masuk ke dalam rumus ya Saudara Agus bukan pelajar Bahasa Jepangnya apa teman-teman?

Ya betul sekali Berarti teman-teman sudah mengerti ya Jadi bahasa Jepangnya Agus-san wa Gakusei dewa Arimasen Agus-san wa Gakusei dewa Arimasen atau Agus-san adalah tidak berguna Agus-san tidak berguna Pula kalimatnya selanjutnya adalah kalimatnya Rumusnya adalah kata benda 1 wa kata benda 2 desu ka? Kalimat tanya ada dua jenis. Yang pertama, kalimat tanya yang membutuhkan jawaban iya atau tidak. Kalau jawabannya iya berarti memakai kalimat positif.

Kalau jawabannya tidak berarti memakai kalimat negatif. Contohnya, apakah Anda pegawai bank? Jawabanku satu Ya, saya pegawai bank Jawabanku dua Tidak, saya bukan pegawai bank Sekarang lihat kalimat tanya Kata benda satunya Anda Bahasa Jepannya Anata Kata benda duanya Pegawai bank Bahasa Jepannya Ginkoi Jadi, kalimat bahasa Jepannya adalah Anata wa Ginko-in desu ka?

Anata wa ginko-in desu ka? Sekarang, lihat jawabanku satu Iya, bahasa Jepangnya Hai Kata benda satunya Saya Bahasa Jepangnya Watashi Kata benda duanya Pegawai bank Bahasa Jepangnya Ginko-in Jadi Hai, watashi wa ginko-in desu Hai Watashi wa ginko-in desu. Atau, kalau jawaban simpelnya, Hai, ginko-in desu. Artinya, Yah, pegawai bank.

Jadi, kata sayanya bisa dihilangkan. Sekarang, lihat jawabanku dua. Tidak.

Bahasa Jepangnya, Iya. Kata benda satunya, Saya. Bahasa Jepangnya, Watashi.

Kata benda duanya pegawai bank, bahasa Jepangnya ginkoi. Jadi, iya,私は銀行員ではありません. Iya,私は銀行員ではありません.

Atau kalau jawaban simpelnya, iya,銀行員ではありません. Artinya, tidak, bukan pegawai bank. Sayanya dihilangkan. Sensei ulang lagi ya.

Apakah Anda pegawai bank? Anak-anak. iya, watashi wa ginko-in dewa arimasen kemudian jenis kalimat tanya yang kedua adalah kalimat yang memakai kata tanya seperti apa, siapa, dan lain-lain contohnya Siapakah orang itu? Kata tanya, siapakah bahasa Jepannya? Dare atau Donata?

Tapi lebih sopan, Donata. Kata benda orang itu, bahasa Jepannya? Anu. Ano hito atau ano kata.

Tapi lebih sopan ano kata. Nah, untuk jenis kalimat tanya ini posisinya harus dibalik. Kata tanyanya pindah ke belakang. Kata bendanya pindah ke belakang.

Daku depan Jadi siapakah orang itu bahasa Jepangnya adalah Ano kata wa donata desu ka? Cara menjawabnya adalah Orang itu adalah sodara agus Ano kata wa agusan desu? Atau jawaban simpelnya, agusan desu? Yang selanjutnya adalah cara menggabungkan dua kata benda.

Rumusnya adalah... Kata benda 2, no. Kata benda 1. Untuk menggabungkan dua kata benda, syaratnya adalah memakai partikel no.

Dan posisinya harus dibalik. Contohnya, adalah karyawan Toyota. Kata benda satunya karyawan.

Bahasa Jepangnya shine. Kata benda duanya Toyota. Jadi tetap Toyota.

Jadi karyawan Toyota bahasa Jepangnya adalah Toyota no shine. Jadi kata benda satu pindah ke belakang dan kata benda dua pindah ke depan. Nah jika dua kata benda sudah digabungkan maka maka statusnya sudah jadi satu-kesatuan.

Jadi, bisa dimasukkan ke dalam pola kalimat lain, seperti pola kalimat positif. Contohnya, Saya adalah karyawan Toyota. Mari kita coba masukkan ke dalam pola kalimat, kata benda satu, wa, kata benda dua, desu.

Dalam kalimat, Saya adalah karyawan Toyota. Kata benda satunya adalah, Saya. Bahasa Indonesia.

bahasa jepangnya, watashi kata benda dua nya karyawan toyota bahasa jepangnya toyota no shain jadi, watashi wa toyota no shain desu watashi wa toyota no shain desu nah teman teman supaya lebih paham, coba bikin satu contoh kalimat ini di kolom komen ya untuk kosa katanya pake ini ya nah teman teman Belajar bab 1 Minang Nihongo sampai sini ya. Ada pun langkuman dari pelajaran kali ini adalah 1. Partikel wa tambah desu adalah kalimat positif. Partikel wa digunakan untuk menentukan subjek atau topik utama.

Subjeknya harus disimpan sebelum partikel wa. Desu berfungsi membuat kalimat menjadi sopan dan kata suka. sebelum des adalah predikat.

  1. Partikel mo tambah des digunakan ketika ada dua kalimat yang keterangannya sama. Kalimat pertama memakai partikel wa dan des, sedangkan kalimat kedua memakai partikel mo dan des. Partikel mo bisa diartikan juga.

  2. Partikel wa tambah dewa alimasen atau Ja arimasen adalah kalimat negatif. Dewa arimasen lebih halus dibandingkan dengan ja arimasen. Empat, partikel wa tambah desu ka adalah kalimat tanya.

Lima, partikel no berfungsi untuk menggabungkan dua kata benda. Yang harus jadi perhatian adalah posisi kata bendanya harus di... Balik Jika dua kata benda sudah digabungkan Maka statusnya Sudah menjadi satu kesatuan Oke terima kasih banyak sudah nonton Sampai akhir Jika berkenan mari kita belajar bahasa Jepang Bersama Ryo Sensei ya Kalau begitu mata aimasho Bye