Transcript for:
Perbandingan Bencana Nuklir Chernobyl dan Hiroshima

Sernobil dan Hiroshima adalah dua kota di dunia yang sama-sama pernah mengalami bencana nuklir yang hebat Sernobil mengalami bencana dari ledakan reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Sementara Hiroshima mengalami bencana dari ledakan bom nuklir yang dijatuhkan oleh Amerika Tapi meskipun demikian, kalau kita lihat ke kondisi yang ada sekarang, kondisi yang ada di Sernobil Dan kondisi yang ada di Hiroshima sangatlah jauh berbeda Chernobyl jadi kota mati yang gak bisa ditinggalin lagi Sementara itu Hiroshima kebalikannya Dia udah pulik dan orang-orang disana pun sudah bisa beraktifitas seperti biasa Nah pertanyaannya apakah penyebabnya? Ini adalah pertanyaan yang sangat menarik yang cukup banyak ditanyakan juga oleh beberapa orang di kolom komentar di video sebelumnya. Oke, simpelnya tingkat radiasi yang dialami oleh kedua kota tersebut nilainya berbeda, makanya kondisinya juga berbeda keduanya. Jadi kita akan membahas kenapa ini terjadi. Setidaknya, di sini ada tiga aspek yang bisa kita perhatikan.

Mulai dari pertama adalah mekanisme dari ledakan yang terjadi, kemudian dari jumlah bahan peledak, dan yang terakhir adalah lokasi ledakan itu sendiri. Dan agar lebih jelas untuk bisa memahaminya, kita perlu pahami dulu tentang sifat radioaktif dari bahan berbasis nuklir itu sendiri. Ketika ada pembahasan tentang nuklir, pasti kita sering dengar istilah tentang radiasi, tentang radioaktif.

Nah ini maksudnya sebenarnya apa sih? Kita mulai dari radiasinya dulu. Radiasi sendiri artinya adalah penyaluran energi tanpa ada kontak secara langsung. Radiasi ini bentuknya ada macam-macam.

Ada yang misalnya radiasi panas ketika kita lagi ada di deket api. Kita kan ngerasa panas nih. Ini termasuk radiasi panas. Kemudian ada radiasi elektromagnetik.

Kemudian ada radiasi nuklir dan lain sebagainya. Dan intinya adalah bahwa energi-energi tadi menyalur tanpa ada kontak secara langsung. Kemudian untuk radio aktif sendiri.

Ini bukannya kok ada radio yang lagi aktif gitu ya teman-teman. Ini juga bukan berkaitan dengan gelombang radio. Kata radio di radioaktifiti sendiri sebenarnya asalnya adalah dari bahasa latin.

Yang artinya adalah ray atau beam. Atau kalau dalam bahasa Indonesia artinya adalah pancaran. Dan radioaktif sendiri artinya adalah aktivitas di mana ada pancaran partikel dari suatu atom yang tidak stabil.

Atom yang tidak stabil. akan memancarkan partikel-partikel seperti partikel alfa, partikel beta, partikel gamma, atau neutron untuk membuatnya lebih stabil. Dan hal ini nantinya akan diikuti dengan perubahan pada inti atomnya, sehingga dia pun berubah menjadi unsur yang lain. Sebagai contohnya, kita ambil contoh aja, uranium misalnya.

Jadi, uranium-238 secara natural akan memiliki aktivitas radioaktif karena dia nggak stabil. Dan ketika dia memancarkan partikel, dia akan meluruh menjadi unsur uranium-234. Lalu nanti meluruh lagi jadi thorium, lalu meluruh lagi jadi radium, sampai akhirnya menjadi timbal. Dan keseluruhan proses ini terjadi dengan melepaskan partikel alfa, gamma, dan lain sebagainya.

Nah yang perlu kita perhatikan kemudian, partikel yang dipancarkan dalam aktivitas radioaktif ini memiliki sifat yang berbahaya jika terkena tubuh manusia. Kenapa? Karena partikel-partikel ini, utamanya untuk partikel beta dan gamma yang energinya lebih tinggi, akan bisa merusak sel-sel tubuh kita. Atau bahkan sampai DNA kita jika dalam dosis yang tinggi. Karena partikel-partikel ini dapat melakukan ionisasi pada sel-sel tubuh kita.

Itulah yang perlu kita pahami terkait dengan konsep radiasi dan radioaktif. Sekarang kita masuk ke pembahasan inti kenapa Chernobyl jadi kota mati sementara Hiroshima tidak. Pertama dari mekanisme ledakan. Bom atom yang meledak di kota Hiroshima menggunakan bahan peledak uranium-235.

Begitu juga dengan PLTN Sernobil yang juga sama-sama menggunakan sumber energinya adalah uranium-235. Tapi keduanya memiliki mekanisme ledakan yang sangat-sangat berbeda. Bom atom Little Boy yang diledakkan di Hiroshima memang didesain untuk meledakkan uranium semua energinya dilepas dalam waktu yang singkat sehingga energi yang dilepas nilainya sangatlah besar.

dan menghasilkan ledakan. Sementara itu, ini berbeda dengan mekanisme yang ada di PLTN Sernobil. Seperti yang sudah kita bahas di video sebelumnya, PLTN Sernobil didesain untuk menggunakan sumber energi dari uranium ini sedikit demi sedikit secara stabil. Ada pun ledakan yang terjadi, ini bukanlah ledakan yang secara langsung diakibatkan oleh uraniumnya di kecelakaan Sernobil yang sebenarnya meledak adalah uap air jadi ketika daya reaktornya naik menjadi sangat tinggi dan air pendinginnya terbatas semua air yang ada di dalam reaktor berubah menjadi uap dengan cepat dan mengakibatkan ada tekanan tinggi yang kemudian mengakibatkan ledakan, jadi sebenarnya secara kekuatan ledakannya Sernobil jauh lebih kecil daripada bom atom Hiroshima Karena yang meledak cuma tekanan uap air saja Nah jadi dari sini harusnya udah kebayang dulu nih Bedanya dari kedua ledakan itu Dan ini dampaknya juga pasti sangat berbeda Kemudian yang kedua ada aspek dari jumlah bahan uraniumnya sendiri Pada bom atom Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima, jumlah bahan uranium-235-nya yang digunakan adalah sebesar 64 kilogram. Dan pada Sernobil, karena memang dia adalah pembangkit listrik ya teman-teman, yang didesain untuk menghasilkan energi secara kontinu, jadi jumlah sumber energinya lebih banyak, di mana jumlah uranium-235-nya sendiri totalnya adalah sekitar 35 ton.

Jadi secara band radioaktif, jelas PLTN Sernobil jauh lebih banyak. Dan ini lagi-lagi diperparah dengan mekanisme ledakan yang kita bahas di aspek yang pertama tadi. Little Boy punya uranium 64 kilogram.

Semuanya diledakin secara langsung. Sebenarnya dari 64 kilogram ini gak semuanya mengalami reaksi visi. Diperkirakan cuma sekitar 1 kilogramnya aja yang mengalami reaksi visi. Dan sisanya inilah yang kemudian berperan pada dampak radioaktifnya. Sementara itu pada Sernobil yang meledak bukan uraniumnya.

Jadi ledakan di Sernobil ini kasarannya adalah ibaratnya kita lagi nyebarin 35...... ton bahan radioaktif ke lingkungan sekitar jadi ya Coba bandingin aja 60 kg sama 35 ton itu adalah perbandingan bahan radioaktifnya dan kemudian puncaknya yaitu ada di aspek yang ketiga yaitu terkait dengan lokasi ledakannya Jadi, ketika pesawat bomber Amerika membawa bom atom ke Hiroshima di tanggal 6 Agustus 1945, pesawat ini berada pada ketinggian 9.400 meter. Di pagi hari, pukul 8.15 pagi, kemudian bom ini dilepaskan dari pesawat. Dan 44 detik kemudian, bom nuklir ini pun meledak.

Bom ini meledak... di ketinggian 600 meter di atas permukaan tanah. Ledakan yang terjadi di udara ini dimaksudkan untuk membuat area yang terdampak ledakan ini bisa menjadi semakin besar dibandingkan misalnya ketika bom atom ini meledaknya langsung pas di tanah. Dan berhubung ledakannya terjadi di udara, maka sisa-sisa bahan radioaktif yang ada di bom ini yang sebagian tadi sudah terbakar.

Sebagian besarnya nanti akan terbawa oleh angin. Dan sebagiannya lagi barulah ini jatuh di daerah Hiroshima. Mungkin ini juga udah dipertimbangkan oleh Amerika ya teman-teman.

Jadi kan gimana pun juga tujuan mereka untuk ngebom Hiroshima adalah untuk mengakhiri perang dengan cepat. Jadi ketika mereka meledakkan bom atom ini mereka pengen yang tujuannya jangka pendek aja. Karena kalau misalkan mereka meledakannya langsung di tanah, selain jangkauan dari ledakannya akan jadi lebih kecil, nanti akan ada dampak yang lebih panjang dari sisa-sisa bahan radioaktifnya.

Kemudian sebagai perbendingan, Sernobil meledaknya di tanah. Jadi kebanyakan bahan-bahan radioaktif yang ada di Sernobil, ya nyebar di daerah sekitar itu saja. Ada sebagian yang menyebar sampai ke udara, ke bawah angin, ke tempat lain Tapi jumlahnya tidak signifikan Tetap lebih banyak yang menyebar di daerah itu saja Nah ketiga hal itu tadi adalah beberapa hal utama yang membuat dampak nuklir di Sernobil jauh lebih parah Jika dibandingkan, diperkirakan radiasi yang ada di daerah Sernobil 400 kali lebih kuat daripada yang terjadi di Hiroshima. Jumlah orang yang meninggal secara langsung memang lebih banyak yang ada di Hiroshima karena mereka langsung kena energi ledakannya, langsung kena panasnya.

Ada lebih dari 90 ribu orang yang meninggal dunia secara langsung di Hiroshima. Sementara saat kejadian di Sernobil, Ada 30 orang yang meninggal dunia secara langsung. Tapi untuk efek jangka panjangnya, kelingkungan Sernobil jauh lebih tinggi dan ini masih akan berlangsung sampai lama. Menurut perkiraan oleh pemimpin di projek Sernobil ini, butuh waktu setidaknya 20 ribu tahun baru daerah di sekitar Sernobil di radius 30 km di sekitarnya. Dapat dihuni lagi dengan aman 100% Gila Angka 20.000 tahun ini didapatkan dari waktu peluruhan unsur radioaktif Jadi ketika terjadi ledakan di Sernobil Unsur-unsur yang dilepaskan ini kan termasuk diantaranya ada Sesium-137 Ada juga Strontium-90 Yang waktu peluruhannya adalah sekitar 30 tahun Tapi selain itu Ada juga bahan plutonium 239 yang waktu peluruhannya adalah 20.000 tahun.

Jadi sebenarnya tingkat radiasi nuklir di Sernobil akan menurun cukup signifikan dalam waktu 30 tahun. Tapi untuk benar-benar bisa aman butuh waktu 20.000 tahun karena ada unsur plutonium 239 ini. Dan inilah yang membuat Sernobil menjadi kota mati sementara Hiroshima sudah pulih beberapa tahun setelah kejadian.

Di luar ketiga L ini sebenarnya masih ada banyak faktor-faktor lain juga yang berpengaruh. Termasuk salah satunya misalnya adalah bagaimana pemerintahnya merespon kecelakaan itu. Contohnya untuk Sernobil karena memang di masa itu Soviet lagi masa perang dingin ya teman-teman.

Jadi mereka berusaha untuk menutup-nutupi kejadian ini. Dan ini justru memperburuk proses penanganan yang dilakukan. Dan ada banyak faktor lainnya.

Silahkan nanti teman-teman bisa nambahin aja. Tulis di kolom komentar teman-teman. Dan kalau kalian punya pertanyaan-pertanyaan lain.

Silahkan tulis juga di kolom komentar. Untuk nanti bisa kita diskusikan lagi. Kita bahas di video selanjutnya. Oke demikian. Terima kasih.