Anggapan bahwa engkau bangsa yang hina lagi bodoh, ialah suatu senjata yang ada dalam genggaman penjajah. Imperialisme adalah kumpulan kekuatan jahat yang nampak dan tidak nampak, yang dapat dihancurkan hanya melalui persatuan, Saudara-saudara. Sebab kita yakin bahwa persatuanlah...
yang telak di kemudian hari yang membawa kita ke arah terkabulnya impian kita Indonesia Merdeka entah bagaimana tercapainya persatuan itu entah pula bagaimana rupanya persatuan itu Peratuan itu akan tetapi saudara-saudara tetap bahwa kapal yang membawa kita ke Indonesia Merdeka itu dialah kapal persatuan adanya politik adalah mah Gorming dan Mah Sanwending pembentukan kekuasaan dan pemakaian kekuatan dengan tenaga yang terhimpun kita dapat mendekatkan Desak musuh ke pojok Dan kalau perlu Menyerangnya Terima kasih telah menonton! Selamat datang di ND, Bu. Terima kasih.
Mohon maaf, saya tidak bisa menemani Bu selama di ND. Tapi nanti akan ada kerebat saya, namanya Ahmad Lanjar. Dia akan menemani Bu dan akan terus mendukung perjuangan Bu. Tuhan, mungkin perjuangan ini akan berakhir.
Saya dijauhkan dari dunia luar, dari tokoh-tokoh perjuangan nasional. Mereka akan bergerak tanpa saya lagi. Saya sangat menyalahkan kondisi ini.
NEMTI PLATS Saya bukan penyakit. Saya seorang internasional. Di baling. Keluarga saya dan keluarga saya memiliki hak untuk penyelamat rumah yang baik. Untuk dokumen ini, Anda tidak diberi di sini, tapi di Bajawa.
Beri di sini. Di rumah orang-orang NDA. Seperti yang Anda inginkan.
Tapi anda berguna melakukannya setiap pagi. Kenapa saya harus melakukannya? Saya sudah seorang penyelamat di sini.
Itu kemampuan... ...jika anda adalah penyelamat dari pemerintah. Namun, Anda juga memiliki kebenaran untuk penghantaran 150 dolar sebulan dari pemerintah Indonesia.
Dan, karena Anda ingin berakhir, penyelamatan Anda belum selesai. Anda harus mengaturnya sendiri. Di saat ini, Anda dan keluarga Anda bisa berhenti di kantor Pesangrahan. Seperti yang Anda inginkan. Tuan bisa tinggal di ruang pemeriksaan ini.
Tempat tidur sudah disiapkan. Jika siang harus dibereskan. Karena sewaktu-waktu ruangan ini bisa dipakai. Mari. Istirahat dulu ya.
Kamu ajak kami. Mak, mati kuno nao. Eh, ayah cair di situ. Jondok. Gesat tuh dong cerita ini.
Kan kata Juragan juga, sebentar lagi kita akan merdeka. Merdeka kumaha hari Incon, sekarang teh kita juga ada dimana, tidak tahu kapan lagi pulang ke Bandung. Tarima be kaya nana, karmini teh adik Incon, nukudu di jaga, reku maha dey kaya nama unggik iya, sabar weh. Ini, abdi badi calik di payunnya.
Hmm, hati-hati. Mohon. Untuk sementara kita tinggal di sini dulu, sampai kita mendapatkan rumah yang layak. Kasurna ayat 3. Buat Ma, Nggit, sama Omi, biar saya gelar tikar di bawah sama Ncon bersama Karmini, ya? Min, panggil anda ke Nseprek, kurang pasang di dia.
Semohon, Kak. Biar Omi sama saya saja. Biar tidur di sini.
Kos, jangan tidur di lantai. Nanti sakit. Sesuai prosedur, orang interniran itu harus tetap diwaspadai. Kau pantau dia setiap saat.
Pantau juga kegiatan semua keluarganya. Kamu bagi tugas dengan enam orang polisi bergantian memantau mereka. Mereka hanya boleh keluar dari ND dalam radius 2 km.
Mengerti. Yap, kemarin. Tuh, nyangit. Gusti, saya masih bingung. Kenapa kita tidak dikirimnya ke pulau ini?
Kenapa? Kena undi dia? Dulu Belanda berpikir, membuang orang ke luar Indonesia.
Tapi di luar, dimanapun kita di eksternal, kita masih bisa menyusun kekuatan untuk melawan mereka semua. Semua, ngartuskus. Tapi kuno undi dia, di Flores.
Biasanya para pemimpin teh seandainya dibuang ke Digul kunah undidi Di Digul ada sekitar 2.600 orang yang dibuang Mereka mempunyai semangat untuk menang menentang yang salah Sekarang dapat tak nggit bayangkan yang akan diperbaiki dengan katakan lain ...jurid yang sudah siap menyambut itu. para pemberontak masih berkeliaran di sekitarnya. 4 Februari 1933, pemberontakan itu dihancurkan oleh pasukan Belanda dengan mempom dan memperbentuk...
Mungkin tempat ini cukup terpencil untuk seorang interniran. Selamat pagi, Tuan Soekarno. Ada yang mencari Tuan.
Silakan. Selamat pagi Tuhan. Pagi.
Saya Ahmad Lanjar. Oh, silakan duduk. Terima kasih Tuhan. Ternyata Tuhan yang dibilang oleh Said Lanjar.
Ya Tuhan. Saya ketemu beliau di atas kapal. Beliau bilang, akan ada kerabatnya yang akan menolong saya.
Ya Tuhan, saya tahu ada rumah yang bisa disewakan, milik Haji Abdullah Ambuwaru. Jika berkenan, Tuhan bisa melihat-lihat ke sana. Terima kasih. Terima kasih sudah mencarikan rumah buat saya dan keluarga.
Itu lebih baik. Daripada saya harus berlama-lama tinggal di sini. Terima kasih. Sama-sama, Tuhan. Iyut, cari kacang hijau.
Kak pergi unggus. Mak, mak. Nung, Kak.
Sebelumnya, kalau saya di Bandung, saya harus berusaha untuk memperolehnya. Supada, saya mau rumah saya di Bicen. Semoga, Mak. Jangan diperlukan, Bu Abdi.
Saya sudah siap, Mak. Dipindahkan ke sana. Masih kaget, kan?
emak, sok tega nih ngalina tuh ngalapun weh Hari di Jawa, aku harus ditonton, aku rebuhan rakyat, Mak. Dihormat, aku sasaha. Hari di Jawa, aku sasaha. Karunya tingkus.
Kusku sayang. Karunya. Nasi hari pribumi, Mak.
Hari peribumi gak hindar Padahal gue setia memperjuangkan bangsa iya, bangsa ini, Mak Gue setia dianggap seperti orang yang berpenyakitan Anak penting, Ayena Gue mah kurang sumangetan, eh Orang tahu putus asa. Orang berjuang kucara orang. Sebagai orang tua, sebagai pemajikan. Supaya engkos henteru masa putus harapan. selamat menikmati Gus, aku tahu...
...aku sudah kegantung buku-buku kamu di Bandung. Tidak, Anggit. Lalu, aku sedang sedang bergurau.
Kalau mau buku-buku politik, pasti harus disortir ke Belanda. Oh. Sekarang buku-buku saya... Kusadayana, kus baca. Loh, teras kumaha tuh.
Orang milarian wae diende. Tegedah, Nung. Sabarnya, kus.
Kedah tabahnya. Ya ma, itu surat takdir dikusti Allah ujiankan ke orang sedaya Sabar Nggit, kustiak tetik, ningali nggit Ma Sarang omi, kedangirin nangguk resiko ini. Aku satu, aku mahasis. Sejak awal, kita semua sudah bertekad untuk ikut engkus ke dia.
Jadi, ya sudah seharusnya tuh menghadapi segala resiko. Aku tidak akan bergerak sama kamu. Ini semangat pisan kamu menemani saya di sini. Kamu tidak sebenarnya akan berguna, kakakku. Karunya lama nungkus ku disorangan didiam Mohal tegak Mohal tegak Moha Sejauh itu, karena kamu sudah berada di sana, kamu harus berdoa untuk membuatnya berdiksa.
Gus... Tinggal liger, surat nikah orang Surat nikah ini, mungkin hanya secari kertas Anu bisa lapuk, tapi engkau sudah percaya kan, Ghi? Cinta dan kedegahan nggit, kak Ngkus.
Oh selamanya, dunia akhirat. Ngkus deh sayang, cinta sama nggit. Sayang. Hai tos saya nama orang istirahat yuk Hai kuston capek teh dong seorang emotan Kue Kue Ayah naon om i Ayah tukang kue ayik Kue Kue Mana kue? Kue Kue Sini Kue Kue nyonya Kue apa i?
Oh ada pisang goreng dan naga sari nyonya Ini enak Naga sari Omi, coba yang ini Berapa ini satu, Ina? Satu sini. Rastis.
Rastis, Ina. Cuma, orang besar saya daya, Ina. Kamu papi, kamu saya daya, Ina.
Kamu saya daya, Ina. Kar, kar, kakak dia juga. Kakak dia.
Ia jandak, ia kuenak, kita tambahkan di balikin deh ya. Kar, pengjandakan itu oke, Acizna di atas meja, Sadayana nya. Enak.
Anak namanya siapa? Ibu. Anak mau tinggal dengan kami. Maksudnya anak mau bekerja dengan kami disini? Kalau anak mau, satu rumput sebulan.
Kak, lihat ini kakak, matahari belum tinggi, sapi-sapi semua, dibeli oleh orang Jawa itu. Saya juga ditawari untuk bekerja dan tinggal di sana. Saya pengupah satu ringgit, kakak. Lebih besar dari dua bulan harus jualan pesang goreng.
Mereka orang yang jaman baik, kak. Boleh tidak kakak kerja di sana? Sudahlah, kau ambil sudah pekerjaan itu. Kapan lagi kau bisa kerja di rumah orang? Kau bisa belajar banyak, tau dari mereka.
Kau pergi sudah. Benar, kak? Iya.
Sudah makan? Ayo. Selamat pagi.
Tidak mungkin orang-orang di sini tidak mengenal Kus. Mereka tentu sudah pernah membaca atau melihat gambar Kus di surat kabar. Jadi pastinya mereka kenal sama Kus.
Mereka kenal siapa saya, Gid. Mereka tahu. Karenanya Belanda melakukan pengawasan setiap hari. Mereka takut saya menggalang kekuatan baru di sini.
Tapi mereka yang tahu, yaitu hanyalah golongan-golongan pemerintah, amtenar-amtenar, dan keluarga raja. Mereka tidak menjauhkan kita. Mereka takut kehilangan kedudukannya. Lagi pula, negeri ini terlalu kecil.
Ya Gus, negeri ini terlalu kecil. Perjuangan seperti apa? yang bisa dilakukan dalam keadaan jelas seperti ini. Sulit rasanya menemukan lawan bicara. Hati-hati, hati-hati, batu yang di ujung sana itu, hati-hati, jalan yang di sana itu belum padat, jangan diberi makadam dulu.
Selamat pagi, pagi-pagi. Pak Admo, hati-hati dengan orang interniran itu. Ia berbahaya.
Tidak boleh banyak bergaul dengannya. Selamat pagi. Hei, selamat pagi, Tuhan.
Pagi. Bagaimana? Banyak ikan hari ini?
Hai, tidak. Belum ada. Saya belum pernah lihat Tuhan nih. Dari mana? Saya dari Jawa.
Baru saja pindah. Rumah saya di Ambugaga sana. Kalau Tuhan sudi boleh, mampir saja.
Terima kasih Tuhan ya. Jawa ya? Jawa Jauh itu Tuhan Jauh Jauh sekali Tuhan bikin apa disini?
Eh Ini hari baik Tuhan Tupanya hari ini hari baik ya Tuhan Hei Tuhan bawa untung ya buat saya Semua itu bukan karena saya Tapi memang sudah rejikinya Tuhan Iya Tuhan Saya ini Cuma nelayan Tuhan Dari kecil hanya tau tangkap ikat Saya orang kampung Saya tidak tahu Jawa. Jawa seperti apa, Tuhan? Jawa, banyak yang harus diceritakan dari Jawa.
Main-mainlah ke rumah, ya? Tidak usah sungkan-sungkan. Nanti saya tunggu. Iya Tuhan, ikan Tuhan Oh sudah buat kamu saja Nanti kalau sudah banyak baru buat saya Ada itu Tuhan ya?
Kota, kamu tahu resikonya Jika dekat-dekat dengan orang interniran itu Interniran? Oh apa salahnya? Sejaga tindakanmu Kota Ayo, siapa yang bisa teriak lebih kencang kalahkan suara ombak itu? Saya, Tuan!
Siapa yang bisa? Saya, Tuan! Aku, Tuan!
Aku, Tuan! Aku, Tuan! Aku, Tuan! Apa? Tadi kan tua film saya Hei jangan berhantar Jangan Satu-satu Kamu dulu Sekarang semua Bagus Jadi anak itu harus berani Harus bersemangat meneriakan semua kinan kalian melebihi suara ombak, bebas dan merdeka.
Ya Tuhan, ya Tuhan, ya Tuhan. Telah kamu ingin menjadi apa? Saya ingin menjadi kenil Tuhan. Mengapa kenil?
Tentara kenil itu gagal Tuhan dan pasti enak hidupnya. Gendel itu membela siapa? Belanda Tuhan! Kenapa tidak membela orang pribumi yang membutuhkan pertolongan?
Orang pribumi tidak mempunyai... Tentara tua. Karena itu saya lebih suka membela orang pribumi yang lemah.
Tentara mana? Saya, saya bukan tentara. Tapi membela orang pribumi yang lemah tidak harus dengan senjata. bisa dengan akal lebih gagal menjadi tentara memikir senjata lebih hebat lagi menjadi orang yang cerdik dan cerdas mengalahkan orang-orang bersenjata tanpa senjata hei kotuan, saya tak cek apa-apa Berbakti seikhlas-ikhlasnya, ya, pada Nusa juga bangsa. Tuan, mohon maafkan Tuan, saya teriak sekali lagi.
Oh, ini. Kus tenang, Aon. Kenapa, Anggit?
Pengasingan ini telah merubah segalanya, Kus. Saya khawatir sama Kus. Ini resiko yang harus dihadapi oleh pemimpin revolusi, Ngit. Ingat, Neng Kus sudah pernah ditangkap dua kali. Di Bandung, di penjara.
Engkos tetos biasa. Tidak, Gus. Ini sama sekali berbeda. Ingat, sekali lagi kau bicara semuji-semuji dengan orang interniran itu, kau tahu akibatnya. Komandan, saya hanya bicara soal ikan saja, tidak bicara lain.
Jangan macam-macam, kamu saya pecat, sana keluar. Allenest, Allenest, behalve, behalve, u enik, u enik, waar wachten wij op? waar wachten wij op? Alle vogels maken Allenest, behalve u enik.
Alle vogels maken, behalve u enik, waar wachten wij op? Artinya apa sayang? Semua burung telah membuat sarang, kecuali aku dan engkau.
Apa lagi yang kita tunggu? Kamu pintar. Dengan tahu bahasanya, kita tidak mungkin dibodohi sama bangsa Belanda.
Ya? Iya papi. Tapi, kapan kita kembali ke Bandung? Tapi pasti, pasti. Omi!
Kus, ayo kita makan dulu. Omi? Iya, iya. Ayo orang tuang, Mak.
Iya, orang tuang siap. Calik, calik. Kus?
Yuk. Sekarang ini si Omi sudah pintar. Tinggal juga, Kus, ya. Ikan bakar. Apa dia minumnya?
Berta, tolong ambilkan minum sama sari kacang hijau buat Bapak ya. Mari, mari makan. Iya, panggilan dakan kuai.
Nuhun, ayo. Makan yang banyak ya. Maaf.
Punten. Iya. Nuhon ma Unten Unten ma piring Iya seri kacang Nuhon gelis Mangga Mangga Ada beberapa orang Sabu di kampung saya Waktu saya beritahu Tuhan mau cari pembantu Mereka senang kerja disini Oh ya?
Suruh mereka kesini? Saya suka orang Sabu Mereka keturunan pejuang Pejuang? Ya, ingat tidak? Saya di belanda pidato Di timur perbon Oh mohon mohon Eh, entah mak Undangan pidato itu terjadi di TH Karena mereka itu pejuang Tapi sekarang ternyata, Berta itu orang timur. Saya bisa bertemu dengan dia.
Orang sabu. Kus, bukan cuma itu. Berta ini masakannya luar biasa. Dicobian, Gra.
Berta, ini makanan enak sekali. Terima kasih. Son, Carmine, ayo sini.
Nuhun agak Iya sini duduk sini Yuk sasaranan didi Kadiakadiakadi Ayo ayo Lebih enak makan sama-sama daripada sendiri Sokarm ini udah isin-isin Panyadakan ke ibu Tah Tah kepala nak Con Sokatu con Tunggu isin gitu ah Berita Tinggal di gerama Rumah ini jadi lebih hidup Jadi lebih ramai Seperti di Bandung dulu Selalu saja ada tamu Bagaimana kalau kita mengadakan Pengajian rutin Saya, saya takut. Saya pisah. Irahak dimulai nak.
Saya tidak diundang. Tidak, saya harus berdiri. Saya tidak akan berjaga-jaga. Ya. Mas, mas, lebih baik kita pulang saja.
Lihat itu polisi. Kemarin saja tuan kota dia diberhentikan dari pekerjaannya. Ah, sudahlah. Tidak ada alasan polisi itu untuk menangkap kita.
Orang mengikuti pengajian, apakah salah? Berbahaya, mas. Sudah pulang saja. Tidak apa-apa.
Eh, ibu. silahkan masuk alhamdulillah silahkan masuk anggap saja rumah sendiri walaikum salam walaikum salam Ibu, siapa ini Nami Nabi? Popi Nami, ada temannya ini Silahkan, silahkan masuk Mari, mari masuk Iya, ayah re-rencangan Oh iya, iya Main di dalam yuk Terima kasih sebelumnya kepada saudara-saudara sekalian yang sudah datang ke sini. Bagi sesama muslim, kita diwajibkan untuk saling syilat urhami. Mudah-mudahan dengan pengajian ini, saya dan keluarga dan kalian semua bisa bersyilat urhami, saling komunikasi, dan insya Allah banyak manfaat.
Amin. Amin. Rasanya...
Saya pernah bertemu dengan saudara sebelumnya. Benar, Tuhan. Di mana ya?
Beberapa hari yang lalu, Tuhan lewat pada saat saya sedang bekerja. Saat itu saya sedang menguasai perbaikan jalan di dekat pantai, Tuhan. Oh iya, iya, iya. Saya ingat. Dengan Tuhan...
Saya Atmo, Tuhan. Dan sebagaimana Tuhan dan keluarga, saya dan istri saya, Khotima, juga berasal dari Tanah Jawa. Dan Tuhan?
Saya Darham, Tuhan. Pekerjaan saudara? Saya penjahit Tuhan. Penjahit?
Oh, penjahit. Pekerjaan yang sangat mulia. Iya, iya Tuhan. Dan saudara?
Kota dia Tuhan. Kota dia. Saya juga harus terima kasih sama beliau, karena berkat informasi dari beliau, kita semua sekarang ada di sini.
Iya Tuhan, terima kasih Tuhan. Saudara pernah janji membawa ikan ke sini. Tapi ikan nyata kunjung datang.
Iya, Tuhan. Dan saya juga senang sekali bisa berjumpa dengan Tuhan di rumah ini. Senang sekali, Tuhan.
Alhamdulillah. Senang saya dengan istri dan keluarga saya bertemu dengan kalian semua di sini. Dan Ahmad Lanjar, terima kasih karena sudah mencarikan rumah buat saya dan istri.
Sejak Tuhan masuk Rumah ini begitu rapi Sebenarnya Yang tata semua ini bukan saya Tapi istri saya yang cantik Ini ada sedikit hidangan, makanan bisa dicicipi. Ayo silahkan. Pak, pak.
Ini pak, kuahnya. Nah, tidak usah. Ada, ini sudah. Terima kasih. Ada tetap ada pembuatan yang menjual barang-barang secara rahasia untuk diperkosa oleh kapal dan pembeli lain.
Kita harus beraksi terhadap para pembeli barang-barang di dalam negara ini. Biar saya yang menjelaskan, tuan. Atau lebih, tugas Anda adalah untuk menjaga keadaan. Pada rebel Timor yang terhubung, terutama extremis Sabo.
Mereka berhasil menjual barang-barang. Tangan dan mata saya bergantian pada itu, tuan. Bagus.
Mari. Stokar! Hey, Stokar!
Kamu mau ke kantor ini? Ya. Hei, Ale! Nung, saya ingin didiakan sayur baik.
Ayo, makanlah. Ayo, terima kasih. Di mana bibit, nak?
Engkau supaya sih nak mesen bibit di Jawa. Saya sangsi, Mak. Apakah bisa mereka kirim bibit-bibit itu ke sini?
Kita kan di tempat terpencil. Yang orang takut sama kita, Mak. Perumpamaan sekor burung, saya itu seperti elang yang telah copot sayapnya.
Tapi mungkin yang terbaik memang seperti ini. Jadi saya tidak usah bekerja dengan orang terpelajar yang tolol itu. Lebih baik saya bersama-sama mereka, Mak.
Yang miskin bersama mereka, saya seperti melihat diri saya sendiri. Pagi, ada apa? Maaf Tuhan, saya dengar Tuhan mengarahkan pengajian di tempat ini.
Oh iya, setiap malam Selasa dan juga Jumat. Kalau saudara mau, silakan datang. Kalau Tuhan berkenan. Pasti saya dengan senang hati Datang ke tempat pengajian Tuhan Silahkan Silahkan dengan senang hati Tuhan saya Jaya Barat Tuhan Senang berkenalan dengan saudara Sama Tuhan Iya Baik Tuhan permisi Iya Assalamualaikum Waalaikumsalam Hati-hati Pak Jaya Barat namanya Oh Apa ini, Wok? Saya tertahu, Tuhan.
Hmm? Dari siapa ini? Saya juga tertahu, Tuhan. Orangnya tiga besar. Saat saya bertanya, dia sudah pergi, Tuhan.
Saya permisi, Tuhan. Iya. Yuk.
Ini kacang melewati variata terbaik Coba Ia melewati Jawa Rospisa Nugget Mak Mak, makan dia geramak Saya sendok baik, uya nak Mohon, Mak Kayak nahon Iya ayah, mendetik jangan Raus bisa, lo bendung Nung Iya teh bibit, nung Bibit? Manisai bisa Itu? Alhamdulillah, Subhanallah Nekus, Alhamdulillah, geningan.
Masih ayah keneh, ada simpati kak Nekus. Sana jan, semini-senini oge. Kalau memang jalannya benar, Nkit, pasti ada yang nolong.
Iya, itu tisahai. Tidak tahu, orang misterius. Nanti ketemu di toko dulu ya. Jangan lupa, Dangdos, yang cantik. Kadekus.
Biaranku tambah cinta. Omi kemana? Omi dimana?
Omi, Omi jangan jauh-jauh. Gusti, Omi. Kamu kesana dulu.
Sekedar. Ya. Omi, hai orang balai.
Hai, apa tuh dikasih bapak? Selamat pagi Ada yang bisa saya bantu Tuhan? Saya ingin menanyakan Apakah ada pena, surat, dan kertas disini?
Oh ada Tuhan, ada Oh ada ya? Iya Sama saya mau menanyakan Berapa lama untuk mengirim surat ke Jawa? Kapal pos biasanya bersandar sebulan dua kali, Tuan.
Oh, lama ya? Iya, kalau cuaca buruk biasanya hanya sekali sebulan, Tuan. Oh, terlalu lama itu.
Oh, oh iya. Biar teman saya saja, Tuan. Oh, bisa? Iya, bisa, Tuan. Tunggu sebentar, Tuan.
Eh, Liang! Iya kok Iya Ah Tuan ini Liang teman saya Pagi Ah kau liat Eh Liang begini Tuan ini mau titip surat ke Jawa Mau tanya kamu Kapan kapalmu bisa antar surat Tuan ini ke Jawa Oh Dua hari lagi kapal baru datang Terus pergi ke Surabaya Dua hari? Iya Itu berita yang bagus. Satu hal lagi. Saya mau mengirim...
Ah, langsung saya. Saya mau Bipiteri Jawa diantar ke sini. Apa bisa? Oh, bisa, Tuan.
Bisa. Saya ini pedagang. Tuan mau pesan apa saja lewat saya juga bisa.
Terima kasih. Mari, Tuan. Mari. Eh, Elian.
Langsung bawa barang-barang ini ke kapal. Oh, iya. Lagi.
Tuhan, barang-barang itu akan saya siapkan. Kalau butuh sesuatu jangan ragu-ragu datang kemah. Terima kasih. Baik Tuhan. Di sini Bung tidak akan berjumpa dengan ribuan masa.
Apa yang akan Bung perbuat di Pulau Sesunyi ini, Bung jangan mendekat. Ada polisi disini? Tentu saja Tidak berharap berpidato depan mimbar atau di depan ribuan orang Saudara siapa?
4 Februari 1933 Bung ingat Pemperontakan di atas kapal Seven Province Saya adalah salah satu anggota dari Indies Marine Bond. Kami sudah lama terpengaruh dengan pergerakan marxisme dan nasionalisme. Di PNI di Surabaya, kamilah yang mengusulkan pergerakan mogok masal itu.
Perontakan kapal 7 province yang gagah berani. Saya terperduka dan menghormat kepada mereka semua. Terbayangkan, bagaimana kapal itu diluluh lantakan oleh bom-bom kolonial.
Tak sepadan dengan tuduhan para awak kapalnya. Kami hanya mengusulkan menolak penurunan gaji buruh. Tapi balasannya, nyawa. Tak dapat dibayangkan suasananya. Memilukan, maut bosat.
Tertangkap, yang lain tewas, Sugiono kehilangan bola matanya. Bagaimana saudara tahu? Ketika bom-bom dijatuhkan, kapal kami diserang habis-habisan oleh torpedo.
Belanda bodoh itu mengira aku mati. Saudara ada di atas kapal Seven Province? Tapi Tuhan masih melindungi aku. Aku sempat meloncat, meloncat keluar kapal, masuk ke laut. Martin para aja, Martin para aja.
Terima kasih telah menonton! Intro Sebentar ya Permisi Selamat siang Eee... Begini teman Saya rasa dengan pindahnya pusat misi katolik dari Larantuka ke Ende Akan membawa perubahan Sementara begitu Selamat siang tuan Selamat siang Ada yang bisa saya bantu? Saya ingin mencari buku-buku pengetahuan.
Boleh saya ke ruang baca? Sudah minta izin ke kontrol, Kak? Mau baca buku saja, harus minta izin. Sudah menjadi peraturan, Tuan.
Tuan Sukarno, senang bersuat dengan saudara. Selamat datang di Pasteri. Buku nevawi von Dienstein.
Ini Dr. Johannes Barth. Tuan Sukarno, bagaimana orang sepeting saudara Harus dikirim kesini? U mag het zeggen, Pater.
Ik heb uw strijd op Java gevolgd, en als een diener van God stem ik in met wat u doet. God geeft zijn zegen niet aan uitbuiting van een volk en een land. Desenatie.
Kami adalah negara besar, dan kita adalah nasi yang kaya. Kami memiliki kemampuan untuk memiliki negara sendiri dan kemampuan untuk memiliki kemampuan untuk berdikari. Kami memiliki kemampuan untuk berdikari. Dan apa itu berdikari?
Tuhan yang baik, Kepala kemerdekaan adalah hak-hak yang terpaksa di setiap negara di pantai utama atau di pantai utama. Hak-hak yang terpaksa untuk setiap ras dan warna kulit. Hmm, dan bagaimana Anda memperoleh kemerdekaan ini? Negara kita.
Jika Anda mengalami banyak kemurahan dan kemurahan, orang Indonesia tidak mengerti bahwa kemurahan membuat kita lebih kuat. Keperluan akan diperoleh. Ketika kemurahan orang Indonesia membuat kita satu, kita akan menjadi satu.
...menjadi nasi. Jadi, anda mencintai orang-orang di Indonesia? Masalahnya...
...tidak... ...kembang-kembang di Indonesia. Masalahnya adalah... ...imperialisme. Selamat datang di ND Asmara Hadi Assalamualaikum Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Apa kabar kamu?
Alhamdulillah pak sehat Maaf saya tidak bisa jemput kamu Karena saya tidak boleh menyalahi peraturan Itu tidak masalah pak, saya mengerti pak Tapi bagaimana kabar bapak dan ibu? Kabar saya baik Ayo mas pak Iya pak Omi, Omi, itu tuh lihat ada siapa. Omi, gelis, kadiagra.
Iya, ayik. Emote, iya sahak. Omi, Pak Hadi.
Apa kabar? Baik. Omi, mulai sekarang kamu akan diajarkan sama Asmar Hadi.
Jadi tidak boleh malas lagi, ya? Iya. Nah, Koko, ini barang-barang pesanan Tuan Soekarno. Ini ada bibit, kain-kain batik, sama buku dari Bandung.
Ini ada surat. Saya harus memeriksa barang-barang kiriman ini. Labu-labu. Labu-labu.
Labu, Nona. Tidak. Labu-labu.
Nona, labu, Nona. Tidak, kakak. Kami tidak makan labu. Eta, tukang labu, kulak balik woy Labu-labu Segana kayak lu benteng Labu-labu Eh, sekali kau ini labu-labu Labu-labu Makan kau punya labu Labu-labu Labu-labu, etik segalanya kemu. Pak, pak, pak, pak.
Sudah, sudah. Biar, biar saya beli labunya. Labu, bu. Berapa semua labunya?
10 sen, bu. Oh, saya beli semua. Berta, sini tolong bantu ibu, ya.
Allahu Akbar Con, Con Kedih con Pameran sekadir Kus Kus Ada apa, Rip? Ini surat yang saya tunggu-tunggu. Dari siapa? Tukang labu. Karunya tukang labu tadi dipukulan ke polisi.
Karunya, Tei. Sungguh terpuji tukang labu itu. Kalau kita merdeka nanti, dia layak mendapatkan penghargaan. Amin.
Tisah Agus Dari Tuhan Hasan Oh Di Bandung Beliau telah membangun pesantren baru Dan beliau juga sedang berduka Anaknya telah dipanggil oleh Tuhan Innalillahi wa inna rujikuh Encon, kenapa ini surat bisa ada di sini? Di sini mah sudah biasa, sudah sering. Berta mau belah labu, siapa tahu ada surat dari tukang labu.
Hei Encon, kok. Sekarang, yuk Berta candak pesok bantuan Encon di dia. Saya tidak mengerti, Encon. Pasti. Berta, ambil pisau, bantu Ancon belah labu.
Tunggu Ancon sebentar, saya ambil pisau. Karik ngerti. Terima kasih telah men Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Saudara Martin Paraja Iya Bung Betul Tapi itu tidaklah penting Kalau Bung mau Saya bisa antar Bung pulang ke Jawa Tidak usah Paraja Tidak usah Tapi terima kasih Atas tawarannya Perjuangan apa yang bisa Bapak membuat bersama masyarakat pribumi di sini? Berarti tidak terlihat ada pergerakan pemuda misalnya? Saya melihat semua itu sama. Orang miskin, kaum-kaum yang terjajah karena pemikiran, dan orang-orang yang terhias.
Bapak akan menggerakkan mereka? Ya, dan juga tidak. Di sini saya banyak melakukan perbuatan, memikirkan banyak hal.
Bersama kaum-kaum yang tertindas itu, saya menemukan banyak ilmu, banyak pemikiran. Apa yang Bapak temukan? Jadi, di Bandung dulu, jikal bakal falsafah tentang sebuah negara yang akan merdeka itu sering kita bicarakan.
Dan di Tanah Buangan ini, saya bisa menggali lebih dalam lagi bagaimana negara Indonesia ini seharusnya berdasar. Ya, di Indi ini ada banyak suku dan agama. Apakah kerukunan di antara perbedaan itu yang Bapak maksud? Betul, Hadi. Kerukunan antar umat beragama dan antar suku yang berbeda.
Karena persamaan dijajah oleh bangsa Belanda. Dan karena persamaan itulah, kita semua akan menuju pada persatuan untuk kemerdekaan. Selamat siang semua. Selamat siang.
Apa kabar semuanya? Baik. Silahkan duduk.
Mungkin kalian semua heran. Mengapa? Kalian semua itu dikumpulkan disini. Sebenarnya, kalian disini itu saya mau mengajak untuk memainkan Tonil. Kalian semua ada yang tahu?
Tidak tahu, Tuan. Tonil itu adalah bermain sandiwara. Ya, sandiwara.
Ada yang tahu sandiwara itu apa? Mungkin. Mungkin Bapak tahu? Biar saya praktikan? Boleh?
Sandiwara itu menyenangkan. Perhatikan ya. Kacung, bawa barang-barangmu ke sini, beserta tuan-tuan muda.
Kacung, mau ke mana tuan? Ada satu buah naskah, siapa yang bisa membaca? Yang tidak bisa membaca? Ya sudah, kota, coba. Coba kamu ulangi kata-kata saya.
Dengarkan baik-baik. Kacung, Flores itu adalah Jauh, di luar Pulau Jawa. Loh guys, kacung itu adalah jauh Ayo, coba kalian sekarang semua berdiri lagi, berdiri Coba berdiri Kalian semua sekarang lari Lari ke ujung sana, ya Latihan nafas, dan juga suara Teriak sekuat-kuatnya Ayo Hai kacau kacau kacau kacau kacau kacau kacau jalan kota kau sepeti itu kota Kenapa? Sandiwara ini Menghibur Saya senang sekali main di dalamnya Belanda pasti marah jika kita memainkan sandiwara Kita bisa ditangkap Tapi sandiwara tunik itu Sering dibandingkan apa salahnya kita juga kita tidak akan diawasi Belanda kita hanya takut-takut kau ini belajar dan kacau jauh dari Ini bukan massas yang berbunyi untuk mendengar speech saya.
Pada hari pertama di Flores, saya menjelaskan hatiku. Di sini, hatiku terkelistri. Orang-orang yang tahu siapa saya, mereka takut bicara. Dan mereka yang ingin bicara, mereka tidak tahu siapa saya. Seperti ini semua dari para penjahat Pajam yang bekerja untuk pemerintah kolonial.
Jadi, langkah selanjutnya? Saya akan memberikan bentuk kepada masyarakat kita. Dengan teman-temanku yang mencari kain, pesawat, dan pemakaman. Dengan orang-orang ini, saya akan membangun masa depan kita. Jadi, Anda akan menulis sebuah penyelidikan kecil di sini?
Tentu tidak, Pak. Saya telah belajar banyak dari mereka. Menarik adalah melihat orang-orang dari berbagai budaya dan religi yang bisa hidup bersama di ND. Ya, rangka baiknya kalau Tonir itu dibuat gerukus.
Iya, betul. Diberi nama. Iya, tapi apa namanya, Ngid? Tau ya.
Eh, kus emote. Hmm? Kenapa cerita rahasia kelimutut ya? Bagaimana kalau nama Daniel Klub Klingutu kumata? Ah, itu saya setunjungi.
Wadah Pater, Ya? Ik saet oprais stelen. Kalau aku bisa merepater sebuah persembahan di sini...
Persembahan? Apa maksudmu persembahan? Kenapa?
Ya... Ya, ayah. Kita sudah merepater selama sebulan.
Saya telah menulis beberapa buku dramatik, tetapi polisi Indonesia mengikuti kami ketika kita berdiri. Mungkin di sini, di misi, kita bisa berdiri. Seorang penyelidik, hanya Klub Penyelidik Filipina memiliki kemampuan dari pesakit untuk menjalankan penyelidik di sini.
Saya tahu itu. Seorang penyelidik politik yang membuat penyelidik di misi kami, akan membuat kesempatan yang tidak yakin. Misi ini memiliki kemampuan sendiri untuk menjalankan penyelidik.
Dan di sana ada pemain di tonel yang bagus. Ya, tapi kita semua tahu kenapa ini tidak bisa. Polisi tidak akan membenarkan ini.
Risiko terlalu besar. Atmosfernya bisa berubah menjadi chaos. Saya bersalah, Pak.
Saya tidak bisa melakukan ini. Pak Bauma, saya akan menginspirasi tonel yang pribadi. Pater Heiting Abtonia, bisa mereka lakukan apa yang mereka inginkan Saya berpenguasa dan saya berhenti menjadikan persembahan di jalan-jalan di atas Ada yang tahu?
Makna dari Sandiwara tersebut Itu adalah perlambang, perjuangan. Sesuatu yang sudah mati itu bisa hidup kembali. Semangat yang sudah mati itu bisa hidup kembali dengan adanya kerja keras dan juga keinginan. Jangan sesekali kalian itu memohon kepada bangsa lain. Bekerja keraslah, mempunyai kekuatan.
Untuk tidak tergantung dengan bangsa lain. Menjadi masyarakat yang cerdas. Masyarakat Indonesia yang cerdas. Kalian semua itu merdeka. Menentukan nasib di tanah dan air di Indonesia ini.
Dan sekarang kalian semua... Itu akan memainkan tonel tersebut. Kalian mewakili Indonesia, ditonton oleh banyak orang.
Tuhan mungkin berani, tetapi kami benar-benar takut, Tuhan, jika pembentasan ini akan ditonton oleh orang Belanda. Jangankan pentas, Tuhan. Kami bicara dengan mereka saja sangat takut.
Benar, Tuhan. Darham juga tidak datang, Tuhan. Dia takut bicara soal tunil, Tuhan.
Saya punya suara, mulut, untuk bicara. Kalian semua itu punya mulut untuk bicara. Jadi jangan takut untuk bersuara dan mengeluarkan pendapat kalian.
Nggak usah takut. Apalagi sekarang ini kalian semua itu kumpul seperti sekarang ini. Apa yang ditakutkan? Seharusnya bangsa lain itulah yang harusnya takut kepada kita. Bukan kita yang takut kepada mereka.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Setuju? Setuju! Itulah bangsa Indonesia. Saya selalu bangga.
menjadi masyarakat Indonesia. Ayo, ayo, ayo. Yang semangat ya. Semangat.
Ah, Tuan Soekarno. Ya. Saya sangat terkesan dengan cara Tuan melatih mereka, Tuan. Saya berbangga sekali sama mereka semua.
Karena mereka itu semua semangat sekali. Padahal mereka itu golongan nelayan, petani, pengangguran, dan pengangguran buta huruf. Ah, tapi mengapa Tuan mau melatih mereka-mereka itu? Orang kecil itu tulus. Dan seharusnya, kepada mereka lah.
Kita yang bersekolah ini belajar. Saya melihat diri saya, itu dari orang-orang miskin seperti mereka. Ah, begitu. Wan, kamu punya layar?
Ada, Tuan. Tapi ukurannya sangat kecil. Itu pun sudah digambar untuk set drama yang pernah kami mainkan.
Sungguh sulit mencari layar di sini. Begitulah, Tuan. Aduh, maaf, Tuan. Saya tidak punya kain yang besar. Kau mahat.
Bukan saya, Tuan. Kain itu sangat penting. Buat pementasan tonil kita nanti.
Untuk pementasan tonil, Tuan? Iya. Ada. Oh, Martin Parajat. Ya, coba kita tanya Martin Parajat, Tuan.
Ada. Dia biasanya punya banyak akal, Tuan. Bisa jadi, dia curi layar kapal milik berada, Tuan.
Tuh, boleh seperti itu. Hai tolong kamu gadekan gelang dan kalung toko emas yang ada di pasar itu kamu ingatkan kita perlu kostum perlu macam-macam Macam mau dikasih makan apa lagi nanti. Gerai ini, Wak.
Ayo. Bantu perjuangan Tuhan. Nyak.
Sok. Ulah. Ulah siun. Ayo, Wak. Kamu mengerti tidak?
Kata emak, kamu bantu perjuangan Tuhan. Tolonglah, Wak. Baik, Bu. Baik, Anak. Jangan takut.
Semuanya, semuanya. Tepi, Apa ini tulisannya? A-H-A-H-S-I-N-A-M-A-H-A-R-A-S-I-A-K-E-L-L-I-N-I Nah, berarti ini rahasia kelemutu.
Oh, rahasia kelemutu. Ini, ini. Nah, untuk...
Nah, ini ya... Rahasia... Kelimutu... Tidak, kita tidak memberikan keputusan untuk penyelidikan ini.
Ini bisa menyerang orang-orang Enda. Ini cuma sebuah jembatan, Tuan. Apa yang akan menyerangnya?
Tidak, kami tidak memberikan keadilan. Selesai diskusi. Anda bisa menerimanya di rumah.
Tapi jika Anda menerimanya... ...saya akan mengangkat semua pemain di turnier Anda. Angkat saya. Arrest me. Neem in hechtenis, maar de voorstelling moet beslist doorgaan.
U kunt de toneelspelers niet teleurstellen, dat moet u begrijpen. Wat? Bedreigt u me nou? Ik bedreig u niet. U gebruikt hen om via toneel op te ruyen.
Ze denken er geheel niet aan om op te ruyen. Arresteer hem! Misi memiliki kemampuan sendiri untuk menunjukkan. Perjalanan harus berjalan. Itu adalah kemampuan kita.
Terima kasih telah menonton Indonesia tanah airku, tanah tumpah daraku Kisah Allah aku berdiri, jaga hatiku Indonesia tanah airku, tanah tumpah daraku Hai Halo, Terima kasih. Hai, Omi. Kalian puas?
Bagaimana, Gid? Bagaimana, Kus? Penontonnya? Mungkin sekarang belum terlalu rame, tapi pertunjukan harus tetap berjalan.
Tidak apa-apa, tapi tadi bagus. Kalian bagus tadi. Mana kota?
Alhamdulillah. Ini yang paling semangat ini ya. Ayo, ganti baju.
Ayo, ayo. He he he omi senang ya he he he Kawan kawan, dahulu kembali kawan kawan Aduh Ini setelan jazz untuk pemain tunnel kita Saya membuatnya semalaman suntuk Tidak Tuhan Kepala Kami ini anak muda Kami ini anak muda Dengan Dan kami tidak takut dengan setan, hantu, apapun yang gangguan itu kami tidak takut. Kami sedang berkemas-kemas karena hari ini kami akan pergi ke tanah mutu yang sedang hidup untuk diperiksa dan melihat keadaan.
Sandiwara rahasia Kelimutu adalah tentang modernisme. Kita harus meninggalkan Tayul. Jangan percaya pada roh dan hantu yang berkeliaran di danau tiga warna Kelimutu. Flores tidak akan maju jika kita masih percaya.
Tahayul. Lebih dari 40 orang pemain tonil, dari kalangan tidak terdidik yang berbeda suku dan agama. Mereka berhasil, saya latih menjadi pemainnya. Klub ini menjadi semacam kampus, di mana pesan-pesan semangat kemerdekaan ke dalam setiap ceritanya.
Ini dia penyakit apangit, sudah tiga hari emak tidak bangun. Emak sudah dikasih jamu. Semoga emak tidak apa-apa.
Gue suka istirahat. Gue sudah menjaga emak semalam. Kan gue ingin dijaga. Yuk.
Ayo. Biar aku siang menjaga emak. Ngit tolong jaga umik.
Badannya juga panas. Setelah hati ngkus, mata teguh nanah ngkus gula sakit. Mak, mak yang tidak sembuh-sembuh, ngkus kan khawatir, Mak.
Teruskan perjuangan Nana, ulah nyerah, memaakan senang, lamun ungkus berhasil, perbaiki nasib bangsa ini. Ungkus janji, Mak. Janji, ma... ma... ma...
innalilaiwa... innalilaiwa... rosiul...
ma... Mak, maafin ikut. Mak, jangan lupa tidak dibawa.
Mak, gak akan seperti ini, Mak. Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah Cari, karmini, matang antun kan? Assalamualaikum Bapak Hasan yang terhormat.
Sedikit kabar yang perlu saudara ketahui. Saya punya ibu mertua yang ikut saya ke Tanah Interniran telah berpulang ke Rahmatullah. Suatu percubaan yang sangat berat bagi saya dan istri yang alhamdulillah kami pikul dengan tenang, tawakal, dan ikhlas kepada ilahi.
Orang yang sangat kita cintai sudah berpulang. Nggit, menurut Nggit, apa makna Indonesia? Indonesia? Ya.
Indonesia adalah apa yang sudah Ngkus perjuangkan. Lalu, apa arti Indonesia buat Ngkus? Indonesia itu adalah pohon yang kuat, yang indah.
adalah langit yang biru, yang terang itu. Indonesia itu adalah mega putih, yang lamban itu. Indonesia itu adalah...
Darah yang hangat ini Indah sekali bangsa kita, Gus Iya, laut yang menderu memukul Ya senja, bagiku itu adalah jiwanya Indonesia yang bergerak dalam kemuruhnya ombak samudera. Manakala aku mendengar anak-anak tertawa, aku mendengar Indonesia. Manakal aku menghirup bunga-bunga, aku menghirup Indonesia, ngit. Itulah arti tentang tenah air kita. Bagiku.
Siantik, tunggu sebentar. Mau beli apa? Siantik cepat. Siapa? Peraja.
Eh, peraja. Ini, kasih buat orang buangan. Sampaikan saja.
Penting. Selamat siang, Bu. Pemsiaran. Tangkap dia. Tidak usah, kak.
Kau seorang perianat. Kau yang perianat. Kau yang perianat.
Frans, kau mau gula-gula? Frans, ini gula-gula untuk kau. Ini ambil.
Ini gula-gula saya taruh di sini sebentar, berapa ambil ya? Terima kasih ya, sayang. Ayo Tuhan, silahkan. Tuhan, kenalkan. Anak saya yang paling cantik.
Ah, siapa namanya Nona Manis? Omi. Ah, Omi.
Terima kasih tehnya, Omi. Iya. Kamu sekarang tidur, ya? Ah.
Sungguh naskah yang luar dugaan, Tuan Soekarno. Tak pernah terbayangkan oleh saya menulis naskah drama seperti ini. Tapi, mengapa judulnya Indonesia 1945? Seperti peramalan atau hayalan? Itu seperti cita-cita.
Saya membayangkan. Kalau pada tahun 1945 akan terjadi perang pasifik yang menggelegar seantero jagad, di situ Asia akan menang dan Indonesia akan memperoleh kemerdekaannya at the moment yang penting itu. Dan saya yakin sekali.
Terima kasih Tuan Soekarno telah menulis naskah drama ini. Dan meskipun kami ini orang Filipina, juga telah mengizinkan saya dan pemain-pemain tonel saya untuk memerankan drama ini. Indonesia 1945, sungguh luar biasa, sangat menarik.
Terima kasih Tuan Atan. Naskah ini saya tulis memang tentang kemerdekaan yang menjadi hak seluruh bangsa di muka bumi ini. Menarik.
Tuan, silahkan minum. Ah, iya. Ah, tampaknya malam telah larut.
Saya pamit undur diri. Oh iya. Terima kasih banyak Tuan Soekarno atas nasib ini. Sama-sama.
Terima kasih. Iya, ya sudah. Terima kasih sudah mau mampir ke sini. Maaf, kamu jadi menunggulah.
Iya Pak, tidak apa-apa. Jadi, kamu pulang ke Bandung? Jadi, Pak.
Saya mohon pamit, Pak. Besok pagi ada kapal ke Jawa yang mau berangkat. Iya, iya.
Sebaiknya segeralah kamu pulang ke Bandung. Biar saya yang mengajarkan Omi dan Popi di sini. Sekalian, Dol.
Kamu ajak Ncon sama Kermini. Sebenarnya mereka itu rindu sama keluarga di Bandung. Kamu ajak ya? Iya pak.
Nol, saya minta tolong sama kamu. Tolong aja partisi-partisi partindo untuk bisa melanjutkan perjuangan kita ini. Baik, Pak.
Amanat Bapak akan saya perjuangkan. Ya. Saya banyak berdiskusi sama kamu di sini, Ndol, berbagai macam hal. Dan pemikiran kamu banyak.
yang sangat berarti buat saya. Dan beberapa hal penting akan saya sintesakan demi pasapah Indonesia ini. Tapi, saya masih ada pertanyaan besar, Pak. Saya ingin tahu bagaimana Bapak menyintesakan marxisme dengan religi. Marxisme saya, itu adalah Marxisme yang didalamnya menggema suara Tuhan.
Kemudian rakyat sebagai kaum marhain akan diperjuangkan terutama melawan kolonialisme. Saya sangat setuju, Pak. Pandangan Bapak tentang sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi tentu menjadi gegasan untuk terciptanya azas musawarah dan keadilan sosial.
Pintar kamu, Dol. Pintar kamu. Semoga kamu bisa melanjutkan perjuangan saya di Bandung.
Insya Allah, Pak. Saya yakin bisa. Kalimutu is warag fredag in the ochtends. Apa yang terjadi di sini, Pak?
Saya selalu menemukan kesempatan untuk datang ke sini. Melihat pulau ini dengan tiga warna, membebaskan pikiran saya dari penyelidikan teori normatif. Dan presiden ke depan Indonesia akan bergerak ke kanan saya.
Bagaimana kamu memiliki ide tersebut, Pak? Saya tidak tahu, biarkan intuisi saya. Oh ya, Pak. Pada malam ini saya melihat orang di Slametan. Di depan rumah di mana cerimonya terjadi, ada kereta berkulit berkulit untuk para pria Indonesia.
Di kanan ada mati untuk orang-orang di luar. Diskriminasi seperti ini menyerang saya. Discriminasi berdasarkan warna kulit bukan perintah Tuhan.
Dan kemudian? Saya mengatakan kepada mereka untuk menggulungkan kaki dan menggulungkan kaki. Seorang pria dari Indonesia menjadi buruk, tetapi seorang orang asing yang tidak setuju, berhasil mengucapkan. Tuhan telah menjahatkan orang berbeda.
Tapi beberapa orang menjawab perbedaan ini dengan cara yang salah. Saya menolak semua diskriminasi terhadap rakyat kita. Saya telah berpikir tentang percayaan Anda tentang perbedaan dan keaturan.
Percayaan saya jelas dalam kesatuan pemain tandaan saya. Ada orang-orang dari Java, Saba, Makassar, Batak. Semua berkumpul untuk menulis sebuah video. Sementara mereka memiliki religi yang berbeda.
Menarik. Di rumah kami, Berta adalah Katolik. Kami adalah Muslim.
Kami hidup secara selamat dan selamat. Dengan satu rumah. Di mana tempatnya ibu yang Hindu, Buddhista, Katolika, Kristina, di negara yang terutama Muslim?
Itu adalah pertanyaan yang saya inginkan tentang jawabannya, Pak. Indonesia yang tidak terhubung akan menghargai kebebasan kepada rakyatnya. untuk menyertai dengan agama keputusan mereka Tuan Sukarno Kali yang selesai kembali ke Indonesia akan kembali sebagai Presiden Indonesia Terima kasih, Pak Terima kasih Ya Tuhan Berikanlah sebagian kekuatan yang kau nazarkan kepada ombak gelombang yang abadi, supaya aku bisa mengabdi kepadamu dengan cara berbakti kepada rakyat, bangsa, dan dunia. Dan seluruh umat manusia, tolonglah saya ya Allah, semangat toleransi, semangat bersatu dan kesatuan. Semangat kebersamaan sosial.
Revolusi kami tidak mempunyai titik batasnya. Revolusi kami seperti juga samudera yang luas. Adalah hasil ciptaan Tuhan satu-satunya.
Maha penyebab dan maha pencipta. Dan aku tahu di waktu itu. Bahwa semua ciptaan dari yang mahasiswa. Termasuk diriku sendiri dan tanah airku berada di bawah aturan hukum dari Tuhan. Hai ayo cepat iya iya Jangan sakit, jangan sakit.
Yang terhormat saudara Tamrin, sudah seminggu ini suami saya sakit menggigil panas tinggi setiap malam. Saya begitu khawatir suami terkena malaria. Saya sangat berharap jika saudara dapat menolong kami menyelamatkan nyawa suami saya yang tercinta.
Kiranya saudara dapat menyurati Gubernur Jenderal agar suami dan keluarga dapat dipindahkan dari Pulau Bunga ini. Terima kasih. Terima kasih tak terhingga atas perhatian. Wassalam. Inggitan Kusno.
Tuan Soekarno sakit? Tuan Soekarno sakit apa? Sakit merah dia, Tuan.
Tolong dikirimkan, Tuan. Tuan, tak merencahkan. Terima kasih, Tuan.
Siang, jaga Black Bags selalu, dan bawa sampai ketua tampil ini selamat. Ayo, ke Bandung. Berita terbaru, 2 Oktober 1938, pemimpin revolusi Soekarno akan dipindahkan ke Bengkulen atas desakan aktivis Indonesia di Belanda, yang disuarakan pula oleh Muhammad Husni Samrim.
Tuntutan memindahkan Soekarno akan menjadi kenyataan Karena kekhawatiran Belanda jika Soekarno tewas di pengasingan Akan membawa perjuangan lebih keras di tanah Darham, cepat beritahu rumah buangan Tuhan akan segera dipindahkan ke pengkulin Ini kainnya, ganti saja Assalamualaikum Waalaikumsalam Tuhan Darham Tuan Ram Nyonya Bagaimana? Baru saja saya mendengar dari radio di toko deliu Tuan akan dipindahkan Bengkulen Tuan Alhamdulillah Setelah 4 tahun kita dibuang disini, akhirnya kita dipindahkan. Disyukuri saja Gus, semoga dibungkulin nanti. Gusti Allah memberikan yang terbaik buat kita.
Amin Ya Rabbal Alamin. Amin. Omi, Omi.
Kita akan dipindahkan ke Bengkulan. Alhamdulillah. Satu, dua, tiga. Kita ulang satu kali lagi ya.
Selamat sore. Selamat sore, Tuhan. Ada yang bisa saya bantu?
Bisa saya bertemu dengan Pak Terhoiti. Vater kebetulan sedang tidur, Tuan. Baiklah. Tolong disampaikan kepada beliau rasa terima kasih saya yang tidak teringgah atas bantuannya di Inde. Karena saya akan meninggalkan Inde.
Baik, Tuan. Nanti saya sampaikan. Tuan Soekarno, selamat jalan.
Wah, ya. Terima kasih Terima kasih. Anggit Ayo, Gus.
Saya seperti masih melihat emak. Mengucapkan selamat tinggal. Saya masih terbayang emak. Ayo.
Perpisahan yang mengharungkan. Parah saja. Bagaimana bisa?
Bukannya saudara ditangkap. Pejuang selalu punya akal. Dan tidak akan pernah kalah dari kolonial. Boleh saya bertanya, Bu? Silahkan.
Apa kesan Bu selama di ND? Aku menemukan falsafah fundamental penting untuk Indonesia. Terima kasih telah menonton! Terima kasih telah menonton! Terima kasih telah menonton Terima kasih telah menonton