Hai ini sebuah kisah kuno cerita tentang timun emas dan raksasa Pada zaman dahulu, hiduplah wanita tua sebatang kara bernama Mbok Serintil. Dia sangat menginginkan seorang putri. Suatu hari, Mbok Serintil kelahan ketika sedang mencari kayu bakar.
Dia pun beristirahat di sebuah batang pohon yang tumbang. Namun tiba-tiba datanglah seorang reksasa yang besar dan kuat. Ah, ah, ah. Hei wanita tua, serahkan anakmu sekarang juga. Tapi, aku tidak punya anak.
Jangan bawa. Sajak. Makan kamu.
Kemudian prosesa itu memberikan sebuah biji timun kepada Mbok Serintil. Konon jika sudah tumbuh timun itu akan berwarna emas. Jika sudah masak di dalam timun emas itu akan muncul seorang putri. Rawatlah dia dan beri makan agar ia tumbuh sehat.
Tak jahat berumur enam tahun. Mbak Serintil pun cepat-cepat pulang ke rumah dan melakukan apa yang diperintahkan oleh raksasa tersebut, yaitu menanam biji-biji timun itu. Waktu berlalu begitu cepat.
Kini timun sudah masak dan sudah waktunya untuk dipanen. Betapa terkejut dan harunya Mbok Seringtil ketika mendapati seorang putri yang memiliki paras cantik dari dalam timun mas itu. Mbok Seringtil lantas menamanya Timun Mas.
Hei Mbak Serintil, dari mana kamu mendapatkan anak itu? Tidak mungkin kamu melahirkannya, suami saya tidak punya. Jangan-jangan remis luar nikah.
Tuh rentah seperti ini, mana bisa? Silahkan saja, tidak ada gunanya harus mencari orang lain. Iya ya, ayo.
Enam tahun kemudian, Raksasa datang menagih janjinya. Hai Oh oh oh serahkan anakmu sekarang juga begini beri aku waktu dua tahun dua tahun agar semakin lezat santapannya benarkan hai hai Baiklah, dua tahun. Kalau tidak, akan kumakan kalian berdua.
Camkan itu. Ha ha ha. Mbok Serintil sangat bingung memungkirkan nasib putrinya. Hingga dalam suatu mimpi, seorang pertapa menyeruhnya untuk pergi ke atas gunung. Mbok Serintil akhirnya pergi mengikuti kata pertapa itu.
Permisi, Kiai. Oh iya, ada apa nih? Maaf, Kiai. Maksud kejadangan saya kemari, ingin meminta bantuan kepada Kiai. Bantuan apa nih?
Begini, Kiai. Saya mempunyai seorang anak bernama Timun Mas. Dan anak tersebut akan dijadikan santapan raksasa besar. Saya tidak ingin anak saya mati menjadi santapan raksasa.
Saya sangat sayang pada putri itu, Kiai. Saya harap Kiai bisa membantu saya. Baiklah, Nini.
Aku akan membantumu. Tunggu sebentar. Berikan ini kepada anakmu.
Bungkusan ini berisi benci timun, jarum, terasi, dan garam. Suruh anakmu untuk menaburkan bungkusan itu kepada Rasasa. Jika raksasa itu mengejarnya Iya, iya, terima kasih Kiai Kalau begitu saya pamit Baiklah, hati-hati Setelah Mbok Serintil memberi keempat bungkusan itu kepada anaknya Timun Mas yang tidak sengaja bertemu raksasa di hutan Lantas mencoba menyelamatkan diri Dengan cara menyerah raksasa dengan kantong yang diberikan pertapa kepada ibunya Raksasa itu pun akhirnya tumbang dan akhirnya mereka hidup bahagia selamanya hahaha aduh yo 123 wis ronald ya ya Haha, serahkan putrimu sekarang juga. Atau kum...
eh, oke. Jengkur kayak teluk, ya. Weee, malah healing. Jangan-jangan kamu ambil bulan nikah.