Hai, kabar baik di sini. Semoga kamu juga ya. Hari ini aku mau bahas saham lagi.
Karena kayaknya masih banyak yang bingung ya, cara mulai investasi saham. Padahal aku kira udah lumayan jelas di video yang ini dan ini. Kayaknya kalian mau yang super detail ya.
Aku sampai ngakak ada yang nanya. Gimana cara jual saham? Jadi di video ini aku bakal mulai dari nol Cara daftar, top up, beli, jual sampai ngebangun portfolio saham kita Langkah yang paling pertama adalah Jual saham Download aja dulu aplikasi perusahaan sekuritas di iOS atau Android kamu. Ada banyak pilihan sekuritas, kamu bisa cek sendiri.
Tapi kayaknya untuk pemula tuh lebih cocok ajaib sekuritas. Karena satu, prosesnya daftar beli jual segalanya tuh 100% online. Kedua, nggak ada minimal deposit. Dan ketiga, fee jual belinya tuh salah satu yang paling rendah.
Dan tampilannya juga lumayan bagus. Aku langsung praktekin aja ya. Terima kasih.
Pertama, kita harus daftar dulu. Sama kayak misalnya kita mau nabung di bank, ya kita harus buka rekening tabungan. Kalau mau nabung saham, buka rekening saham di perusahaan sekuritas. Nah pertama, masukin nomor HP, email, dan password, dan kode referral aku nih, Veli302. Untuk dapetin gratis reksadana pasar uang Rp10.000 sampai dengan Rp1.000.000.
Kita cuma butuh KTP dan rekening bank aja. Isi data diri sesuai dengan kolom. kemudian nanti ujung-ujungnya kamu akan dibinta untuk upload KTP dan selfie bareng KTP kamu itu udah normal lah ya kalau misalnya kita mau daftar sesuatu secara online nah ini aku kasih lihat screen recording pas aku buka rekening saham di Ajaib Securities bulan Juni atau Juli lalu ya karena aku juga sempet nih review Ajaib di video yang ini dan setelah kita udah daftar kita tinggal tunggu verifikasi account kita nih untuk aktif katanya sih cuma butuh satu kali x 24 jam atau bahkan bisa lebih cepat. Kalau ada masalah dalam verifikasi, kamu langsung DM aja mereka di Instagramnya Ajaib.
Ini sih yang aku suka dari Ajaib karena prosesnya lumayan cepat. Kalau di sekuritas lain, ada yang sampai 1-2 minggu. Dan beberapa ada yang butuh NLP juga.
Terus, kalau akun kamu udah aktif nih, kita ke bagian profil ini di atas. Kita klik top up untuk lihat nomor rekening saham kita. Nah, untuk beli saham kita tuh harus pilih saham yang lebih besar. kita tuh perlu transfer atau deposit sejumlah uang ke rekening ini dulu. Sama aja kayak beli barang di pasar atau di e-commerce.
Gimana mau beli kalau nggak ada uangnya ya kan? Kalau di sekuritas lain, ada yang wajibin minimal deposit 1 juta, 2 juta, atau bahkan 10 juta. Kalau di Ajaib ini, nggak ada minimalnya sama sekali. Oke, sekarang cash aku ada sekitar Rp90.000-an.
Aku coba top up lagi Rp100.000 ya. Biar kalian yang selalu alasan, investasi saham butuh modal gede kak. Lihat, kalau mulai dari 100 ribu aja bisa kok. Pasti ada jalan. Oh iya, dan rekening saham kita ini, atau rekening dana nasabah, atau rekening dana investor sama aja, ini pakai rekeningnya bank permata ya.
Jadi buat kalian yang suka nanya, gimana kalau amit-amit ajaib bangkrut? Jangan khawatir ya teman-teman, karena yang pegang uang kita tuh bukan ajaib, tapi uangnya disimpan di bank kustodian seperti bank permata ini. Nah, setelah aku pop up dan uangnya masuk nih, kita langsung aja beli saham pertama.
Nah, karena modal Nah, kita cuma Rp100.000 kan? Jadi saham yang kita bisa beli juga terbatas. Kalau kita lihat harga-harga saham yang di sini tuh harga per 1 lembar.
Sedangkan kita minimal beli tuh 1 lot atau 100 lembar. Jadi harga yang di sini tuh harus dikalikan 100. Kalau modal kita cuma Rp100.000 berarti harga saham yang kita bisa beli maksimal Rp1.000 per lembar ya. Nah, untuk saham pertama dan investasi jangkaan. jangka panjang lebih baik dari sektor perbankan atau barang konsumsi sehari-hari.
Tiga ide saham yang bisa dibeli dengan modal di bawah Rp100.000 dari aku adalah 1. Sido atau Sido Muncul yang jualan tolak angin dan kuku bima energi. 2. Hoki atau Buyung Putra Sembada yang jualan beras kopi-koki. 3. MAPI atau Mitra Adi Perkasa yang punya Zara, Planet Sport, Starbucks di Indonesia. Alasannya karena perutnya berbeda. perusahaannya bagus, barangnya akan selalu dibutuhkan orang, utangnya mereka relatif kecil, dan potensi growth atau pertumbuhan ke depannya masih besar.
Jadi kalau kita investasi saham, selain lihat laporan keuangan terlihat kebelakang, kita juga mesti lihat ke depan gimana nih prokspek atau pertumbuhannya nanti kalau kamu ada modal berlebih tentu lebih baik kalau misalnya bisa beli saham seperti BCA ICBP yang jualan Indomie atau BRI oke, misal kita pilih Sido deh ya. Kita lihat harga Sido, di sini tuh Rp800 per lembar. Terus kita lihat, ini kan ada tapan bid dan as.
Iya kan? Kayak lelang barang gitu loh. Kalau kita mau beli barang, atau beli saham, kita lihat orang yang mau jual di papan as ini. Iya dong, kalau kita mau beli sesuatu ya kita cari siapa yang mau jual ya kan. Nah kalau kita mau langsung dapet nih sahamnya, masukin di harga 805 ini.
Tapi kalau misalnya kamu mau ngantri, siapa tau nanti turun harganya. Boleh aja ngantri masukin di angka 800, 795 atau ke bawah. Nah ini kamu nggak akan langsung dapet sahamnya nih, kamu harusnya.
Lihat, yang papan bid ini, ini kan diurutkan dari yang paling tinggi nih harganya, ya kan? Sama kayak kita beli barang pada umumnya, siapa yang mau beli dan harga tertinggi ya dia yang bakal dikasih. Simple aja sih.
Oke, kita langsung masukin di 805 aja deh biar kita langsung dapet sahamnya Sido ya. Kita masukin dan yeay, it's notched! Kita lihat di portfolio udah ada saham Sido 1 lot.
Oh ya, kita juga mesti tau ada yang nambah. namanya fee beli. Diajahit itu kalau beli, fee-nya 0,15% per transaksi.
Jadi misal kita beli saham Sido ini, kita tuh nggak bayar 805 x 180.500 doang. Tapi kita juga harus tambah dengan fee beli. Jadi cara hitungnya adalah 80.500 x 1 ditambah 0,15%. Next, setelah kita udah punya nih sahamnya, kita tuh bisa jual kapan aja?
Sekarang juga bisa. Iya, seneng. Sebenarnya sih aku lebih prefer untuk beli dan dipegang beberapa waktu, bukan jual beli dan trading harian kayak gini. Tapi untuk keperluan praktek, aku akan coba jual saham Sido satu lot yang barusan kita beli ya.
Oke, simple aja sih sebenarnya. Kalau kita mau jual, kita lihat aja papan bid. Kalau mau saham Sido ini langsung kejual, masukin di harga Rp800 ini.
Tapi kalau kita mau ngantri, siapa tahu nanti harganya naik dan ada yang mau beli. di harga yang lebih tinggi nanti. Masukin di harga 850, 810 atau ke atas.
Terserah kamu. Nah, lihat deh. Di papan as ini, dia tuh diurutkan dari yang paling rendah harganya. Terbalik dengan papan bid yang diurutkan dari harga yang tertinggi. Sama lagi, kayak kita mau jual barang di pasar aja, yang bakal laris manis terjual kan yang jual di harga yang murah ya kan?
Kita coba masukin ya di 800. ini biar langsung terjual. Sekian dan yeay terjual. Nah pas kita jual ini ada yang namanya vjual.
Kalau beli ada vbeli, kalau jual ada vjual. Di Ajaib ini vjualnya 0,25% per transaksi. Jadi karena vjual ini kita tuh nggak akan dapat 800 x 180 ribu tuh nggak. Harus dikurangi dengan vjual. Jadi 80 ribu dikali 1 kurang 0,25%.
Kalau terjual uangnya akan masuk ke rekening saham kita 2 hari kemudian. Peraturan dari bursa efek sih T plus 2. Terus setelah uangnya masuk kalau kamu mau tarik semua uangnya di rekening saham masukin ke rekening tabungan biasa juga bisa. Kamu klik aja yang profil disini, klik tarik dan transfer aja ke rekening tabungan bank kita.
Biasanya sih hari itu langsung masuk gitu. Jadi emang segampang itu teman-teman. Kalau kamu masih ragu, cobain.
Lain aja dulu, buka account transfer 100 ribu aja dan beli saham pertama kamu. Anggap aja 100 ribu ini uang belajar. Aku yakin ini akan jauh lebih efektif buat kamu yang baru mau mulai investasi saham.
Oke, tadi kita udah coba bareng-bareng ya dari daftar, beli, jual, sampai tarik uang kita ke rekening kabungan biasa. Nah, basically kita tuh bisa beli dan jual saham kapan aja semau kita. Nggak wajib top up saham. setiap hari atau setiap bulan, pokoknya terserah kita deh. Beda banget kan sama investasi bodong yang kadang wajib top up.
Kalau nggak top up nanti bonusnya nggak cair dan lain sebagainya. Oh iya, tapi kita cuma bisa transaksi jual dan beli tuh di jam buka pasar aja ya. Jadi sama kayak ke mall sih, kita cuma bisa ke mall ya pas mallnya buka. Nah jam bukanya tuh Senin sampai Jumat di jam berikut. Kata orang sih kalau udah investasi saham, weekday itu terasa lebih menyenangkan.
Nah terus mungkin dari kamu Kamu bayangin aja nih, setelah beli saham pertama, apa yang harus dilakukan, Kak? Nah, saran aku ya, kamu nabung saham aja secara rutin. Misal saham sidot tadi ya, kamu beliin aja setiap bulan. Satu lot, makin lama lima lot, terus nanti jadi sepuluh lot.
Terus kalau ada rezeki lebih, kamu coba aja beli saham dari sektor atau industri lain biar diversifikasi juga ya. Kalau aku ya, pas awal-awal aku lebih prefer untuk bangun portfolio untuk investasi jangka panjang atau bahasa kerajaan. Kerennya tuh core stock.
Apalagi pas market dan saham masih murah-murahnya kayak sekarang. Ini opportunity banget sih. Jadi di pandemi ini aku nambahin core stock aku kayak di BCA, ICBP, dan BRI. Misal kita punya total aset nih semua.
semua aset kita ya termasuk cash, deposito, dan lain sebagainya tuh 10 juta. Dan 50%-nya kita mau taruh di saham. Jadi kalau aku, aku bakal nabur rutin di core stock ini, kayak BCA, BRI, atau ICBP, sampai total nilai sahamnya tuh 5 juta. Nanti kalau 5 juta ini udah tercapai, dan kita udah lebih ngerti, boleh tuh coba trading dengan style atau pengetahuan kita masing-masing.
Kalau aku ya, sekarang dari total 100% aset aku nih, yang ada di saham tuh 30%. Nah, dari 30% ini yang ada di saham, sekitar 70%-nya tuh ada di core stock atau investasi jangka panjang yang akan aku terus pegang sampai 5, 10, atau 15 tahun ke depan. Nah, dari kan 70% di core stock, sisa 30%-nya aku putar sesuai dengan momentumnya. Nah, tentunya 70% untuk investasi jangka panjang, 30% untuk trading, atau 60%, 40%, atau 50%, 50%, itu nggak ada. ada teorinya sama sekali.
Sesuaikan aja dengan waktumu untuk trading kamu. Punya waktu nggak? Terus pengetahuanmu dan juga style kamu gimana. Hey, semoga cerita aku lumayan detail ya untuk ngeracunin kamu mulai investasi saham. At the end, cobain aja dulu.
Nggak usah banyak, sedikit aja. Namanya juga coba kan? Kalau suka, kalau cocok, kalau ketagihan, baru tambah lebih banyak.
Tapi ya wajib kamu coba. Karena kalau nggak dicoba, kita nggak bakal tahu kan cocok atau tidak. cocok apa enggak, selamat mencoba semoga perjalanan investasi kamu seru ya makasih udah nonton dan see you di video yang lain, bye-bye