Transcript for:
Kisah Horor Wawak: Nyasar di Alam Gaib

Kalau tadi kau kesana, kau nggak akan bisa lagi ketemu sama istri anakmu lagi. Tukar teh. Nah, mendengar penjelasan si kakek, Mas Adi pun seketika lemas dia, Wak. Dia yang semula skeptis kan sama hal-hal mistis.

Akhirnya ya, mau nggak mau harus mengakui bahwa ternyata memang ada alam lain itu ya. Hai, Wak. Assalamualaikum Wr.

Wb. Terima kasih sudah klik video ini. Oke, jadi di malam Jumat ini seperti biasa lagi aku akan menceritakan kisah horror wawak yang sampai malam ini udah masuk ke part 74. Udah gak kerasa kali ya kan? Terima kasih banyak untuk kalian semua yang udah setia menonton dan juga sudah mengirimkan cerita.

berita kepada kami semua dan buat kalian yang gak mau ketinggalan kisah horor wawak lainnya bisa langsung pergi aja ke playlist cari kisah horor wawak ada part 1 sampai part sekarang ini wak ya Nah kalau kemarin kita udah membahas tentang persahabatan antara hantu Belanda dengan wawak nah malam ini aku akan membahas tentang kisah seseorang yang tidak sengaja nyasar di perkampungan goib wak bahkan wawak ini hampir sampai nggak bisa pulang loh wak dan yang bikin ceritanya kali adalah si wawak ini dapat oleh-oleh wak dari salah satu penduduk perkampungan gaib itu Nah penasaran kalian tentang apa sih oleh-oleh itu dan apa yang terjadi sebenarnya sama si Wawa ini sejak dia menerima oleh-oleh itu? Tanpa berlama-lama kita langsung masuk aja ke ceritanya ya. Check it out!

Oke wak jadi kisah yang akan aku bawakan malam ini dikirim oleh wawah aku yang namanya Mas Andi dari Jawa Timur. Halo Mas Andi, terima kasih sudah mengirimkan cerita ini sama kami ya. Dan sesuai request dari Mas Andi juga wak, semua nama tempat dalam cerita ini akan disamarkan. Wah ya ada nama provinsi disebutin gak apa-apa.

Tapi ada satu kota gak usah disebutin. Dan pengalaman horror ini dialami sama Mas Andi pada tahun 2018 lalu. Dimana pada saat itu Mas Andi sama istrinya yang dinamakan Mas Intan pula.

Mbak Intan. Baru saja. Saja dikaruniai seorang anak. Dan FYI sedikit Wak ya. Sebelum adanya kejadian horror ini.

Mas Andi ini termasuk orang yang gak percaya gitu lah. Sama hal-hal mistis. Sama kayak ya sebeberapa kalian yang ada disini ya kan.

Makanya dia ya tetep berani-berani aja tuh. Naik motor jauh-jauh malam-malam. Dia tuh lebih takut sama bega lagi Wak. Katanya dibanding mahantu. Tapi Wak itu semua berubah setelah Mas Andi ini.

Mengalami kejadian di Nuluar Nalar. Yang tidak pernah dia duga bakal terjadi padanya ini. Dimana pada tahun 2018. Mas Andi sama Mbak Intan istrinya ini.

Tinggal di salah satu kota di Jawa Timur. Kita sebut aja lah namanya kota A ya Nah pada saat itu juga Mbak Intan ini lagi hamil besar Wak Tapi sayangnya gak ada keluarga ataupun saudara mereka yang tinggal di kota A itu Nah waktu itu Mas Andi sama Mbak Intan ini jadi khawatir lah kan Nanti kalau misalnya anakku lahir gak ada pula nanti yang bisa bantuin atau nemenin Mbak Intan gitu kan Kan karena Mas Andi ini juga masih harus bekerja terus Wak gitu Akhirnya mereka pun memutuskan untuk sementara waktu Mbak Intan ini tinggal di kampung halamannya dulu nih Di kota B bareng sama orang tuanya Mbak Intan Dan kebetulan kampung halamannya Mbak Intan Mbak Intan ini juga sama-sama masih di Jawa Timur. Untungnya kurang lebih sekitar 2,5 jam gitu lah dari rumah mereka di kota A kalau mau ke kota B. Nah setuju lah Mbak Intan tuh kan.

Dan selama Mbak Intan ini tinggal di kota B. Mas Andi ini rutin tuh menjenguk istrinya ini seminggu sekali setiap hari Sabtu sore. Dan baru pulang lagi besok paginya di hari Senin untuk bisa pergi berangkat kerja lagi. Gitu terus setiap minggu sampe lah akhirnya anak mereka pun lahir.

Nah tapi setelah anak mereka lahir ini. Mas Andi memang gak langsung ngeboyong Mbak Intan sama anaknya ini balik. Balik lagi ke kota A enggak? Mereka sengaja tuh nunggu biar kondisi Mbak Intan ini pulih dulu pasca persalinan kan.

Nah jadi Mbak Intan ini masih tetaplah stay di kota B dulu. Dan seperti biasa juga Mas Andi pun akan secara rutin tuh datang menjenguk seminggu sekali ke tempat bini sama anaknya. Nah kejadian horror yang dialami sama Mas Andi ini wak terjadi pada bulan Oktober tahun 2018 lalu.

Dimana pada saat itu anak mereka ini sudah memasuki usia 1 bulan. Nah ceritanya hari itu Mas Andi ini lagi mau siap-siap berangkat ke kota B sepulang dia dari bekerja. Mas Andi ini dapat shift yang kedua. Jadi baru bisa pulang tuh sekitar jam 1 malam Wak. Mas Andi pun udah pamit nih sama Mbak Intan.

Dia bilang, yang aku malam ini ya baru otw jam 1 malam Wak. Eh Wak ya pula yang ya. Paling nanti nyampe di kota B sekitar subuh gitu lah yang.

Oh iya ya gak apa-apa hati-hati di jalan ya. Kabarin kalau udah mau berangkat kata Mbak Intan. Ya sayang tunggu aku di rumah ya. Kayak gitu lah kan Wak.

Dalah tuh singkat cerita berangkat lah kan. Mas Andi ini menuju ke kota B. Nah jalur yang dilewati sama Mas Andi menuju ke kota B ini Wak.

Lewat jalur alternatif. Biar lebih cepet. Cepat sampai.

Nah karena ini jalur alternatif Wak. Pasti lebih sepi lah ya kan. Karena kan bukan jalur utama provinsi tuh.

Ditambah lagi pada saat itu udah lewat tengah malam. Nginip satu malam baru berangkat noah. Nah tapi Wak walaupun sepi.

Mas Andi ini memang gak ada takut-takutnya. Mas Andi itu kan yang tadi yang aku bilang. Lebih khawatir sama begal kan.

Nah sampai akhirnya Wak. Tiba-tiba hal aneh pun mulai terjadi. Di perjalanan yang malam itu. Dimana sekitar jam 3 pagi lah tuh Nat ya.

Mas Andi ini sampai Wak di perbatasan kota. Dan udah mau nih masuk ke wilayah kota B. Tapi gak lah. Tak lama kemudian tiba-tiba disitu turun hujan gerimis Wak.

Mas Andi masih positif thinking itu. Ah mungkin karena memang udah mau masuk musim hujan kali ini ya kan. Mas Andi pun memperlambat lah itu laju motornya jadi sekitar 40 km per jam lah. Nah kebetulan pula Wak mas Andi. dipake kacamata, kacamata minus jadi kalo misalnya kena hujan pasti kan jadi burem kan dan jarak pandang pun jadi makin terbatas ya kan nah kata mas Andi wak pada saat itu aku tuh gak bisa berhenti untuk berteduh karena sepanjang jalan tuh betul-betul sepi kali gak ada pemukiman warga mau berteduh dimana Dan waktu aku jalan tuh pun di sisi kanan tuh cuma ada area persawahan.

Terus di sisi kiri tuh ada sungai. Dan FYI Wak jalur alternatif menuju kota yang dilewatin sama mas Andi ini. Dilewati juga sama sungai yang panjang kali Wak katanya. Nah kanan sawah kiri sungai.

Mau bete do dimana ku Katanya gitu gak bisa Nah belum selesai keanehan satu Waktu itu timbul lagi keanehan lainnya Dimana pada saat itu tiba-tiba Turun kabut wak tebal kali Kan biasa aja tuh nak turun kabut jam segitu Enggak wak Menurut mas Andi itu tuh aneh kali Kenapa? Karena selama berbulan-bulan Aku bolak-balik disana wak Melintasi jalur itu Baru kali itu lah Dan aku ngalamin ada kabut tuh turun Pekat pula kabutnya Nah waktu sini nih mas Andi udah mulai ketar-ketir wak Sampai-sampai dia berharap Ya Allah Tolonglah ada kendaraan lain yang ngelintas nih Biar aku gak Nggak sendirian kali di sini biar aku bisa ngeliat cahaya dari kendaraan di depan aku. Kayak gitu soalnya kan pas pula hari itu udah malam.

Udah malam gelap. Ditambah lagi kabur. Wah ya makin gelap lah pastinya ya kan.

Tapi sayangnya wak nggak ada satu pun tuh kendaraan yang melintas selain Mas Andi waktu itu. Akhirnya Mas Andi baca-baca doa aja kan. Bismillah tuh pelan-pelan dia bawa motor ya kan.

Sampai kira-kira satu kilometer kemudian wak kabut pun berangsur-angsur udah mulai hilang nih. Nah pas udah mulai hilang itu Mas Andi pun memutuskan untuk nepi sebentar lah gitu kan. Dan memasukkan beberapa barang-barangnya ke jog motor. Soalnya kan waktu itu hujannya udah makin.

Dibaring deras tuh Wak. Dibaring rusak dan timbarang-barang aku kan. Dahlah aku masukin dulu dalam jog motor. Dah tuh gak lama kemudian. Udah selesai menepi.

Mas Andi pun melanjutkan lagi lah perjalanan. Ah disini nih Wak. Lagi-lagi Mas Andi pun menemukan keanehan. Yang bikin dia super duper kaget. Kenapa?

Karena setelah mulai melanjutkan perjalanan. Mas Andi tuh baru sadar. Kalau kok motor yang aku kendarain ini. Udah gak napa di aspa lagi ya. Tapi udah gak pak di tanah Wak.

Mas Andi sempat mikir. Eh apa jangan-jangan aku nyasar nih. Gara-gara aku gak fokus ketutupan kabut tadi. Tapi pemikiran itu pun tetap gak masuk akal Nat.

Karena jalur alternatif itu cuma ada satu jalur. Gak ada pertigaan, gak ada perempatan doang katanya. Jadi gak mungkin kalau aku tuh sampai salah belok. Orangku tadi jalan lurus-lurus aja kok katanya. Nah di tengah kebingungannya ini mas Andi pun memilih untuk yaudahlah bismillah jalan.

Dia tetap tuh Wak melanjutkan perjalanan sambil berharap dapat menemukan entah warung lah, entah pemukiman warga lah yang mungkin buka lah malam itu ya kan. Atau minimal aku papasan aja lah sama orang lain yang bisa aku tanyain soal arah jalan balik nih ya. Tapi Wak sayangnya sampai hujan. hujan udah mulai reda, Mas Andi ini tetap gak nemuin siapa-siapa.

Dia betul-betul sendiri di situ. Nah ingat kan kalian tadi aku bilang apa? Di sebelah kanan ada sawah-sawah, sebelah kiri ada sungai kan? Nah di titik ini ya, Mas Andi ternyata sadar kalau kanan-kirinya itu udah sawah semua, gak ada sungai sama sekali loh. Tadi aku bilang apa?

Sungainya panjang. Gak mungkin sungai sebesar itu tiba-tiba hilang ya kan? Nah itulah kenapa Mas Andi ini masih mencoba berpikir logis, kalau aku ini pasti nyasar, ini salah belok aku mungkin tadi kan?

Mungkin aku gak sadar udah salah. Salah jalur karena kan jarak pandang aku terbatas tuh gara-gara hujan sama kabut tadi. Udah positif thinking dia tuh. Udah lah dia jelajukan lagi motornya kan dia pelan-pelan tuh.

Nah di tengah kebingungan ini Wak karena tiba-tiba nyasar ini samar-samar dari jauh. Bang Andi ini ngeliat ada cahaya yang kemungkinan itu adalah pemukiman penduduk. Nah waktu nengok itu udah agak lega lah gitu perasaannya Mas Andi kan.

Wih alhamdulillah ada pemukiman warga disitu. Tanpa pikir panjang dia pun langsung lah mengendarai motornya ke arah cahaya tersebut. Neng.

Nah waktu udah mau nyampe Wak di depan pemukiman. Pemukiman tersebut tuh ternyata ada satu pohon. Gede kali pohonnya, Nat.

Dan pohon tuh macam jadi kayak gerbang masuk ke pemukiman itu tuh loh, Wak. Dan setelah Mas Andi masuk lebih jauh ke sana lagi, Wak. Lagi-lagi dia merasa bingung bercampur takut juga. Karena ternyata cahaya yang ditengok dari jauh tuh bukan berasal dari lampu, Wak.

Melainkan dari obor yang diletakkan di depan masing-masing rumah. Betulan pemukiman rumah tapi pakai obor. 2018 loh ini, Woy. Apa iya masih ada pemukiman rumah yang semuanya pakai obor? pake obor semuanya gak satu dua sadonyo, ih kok pake obor orang-orang ini semua, nah makin diamati lagi wak ternyata rumah-rumah itu gak ada yang pake tembok, semua pake anyaman bambu wak macem bentuk rumah-rumah tembok dulu tuh 2018 ini, dan sepanjang jalan di pemukiman itu mas Andi ini tetap gak ketemu siapa-siapa pula sepi kali sesepi-sepinya kan mas Andi waktu itu mikir, oh mungkin karena udah malam pasti udah pada tedok semua orang-orang ini kan nah karena gak ada orang yang bisa ditemui, akhirnya mas Andi ini ya gak bisa nanya jalan lah akhirnya dia pun memutuskan untuk menepikan lagi...

motornya dan mengambil handphonenya yang sebelumnya kan dia taruh di jog motor tuh. Niatnya mau ngecek Google Maps, Wak. Tapi sayangnya, Wak, ternyata pada saat itu gak ada sinyal.

Ya. Dan yang lebih aneh lagi, Wak, baterai HP-nya Mas Andi ini yang tadinya full 100%, tiba-tiba berubah jadi 4%. Masih ingat kali, waktu aku masukkan di dalam jog motor itu masih 100%.

Sekarang kok bisa jadi 4%? Kok bisa ada mau habis nih? Padahal selama di jalan gak ada aku main-main handphone, loh.

Dan HP aku ini juga masih baru, loh, Nat. Waktu itu masa baterai udah error-error aja, katanya. Dan selain batang, Baterai yang tiba-tiba ngedrop. Wah keanehan. Lainnya adalah jam di HP-nya Mas Andi itu menunjukkan pukul 6 sore 18.00.

Padahal harusnya udah jam berapa? Jam 3 Wak. Nengok kejadian itu udah mikir dalam hati ada gak betul ini.

Gak betul! Nah tapi soalnya Mas Andi ini gak mau terlalu larut dengan semua hal aneh itu, akhirnya Mas Andi pun memutuskan untuk balik lagi nih melanjutkan perjalanan. Dah Mas Andi akhirnya lurus! Pus aja tuh ikutin jalan di depannya.

Sampai gak kerasa mas Andi ini tibalah di batas kampung. Nah disitu mas Andi kembali lagi menghentikan motornya setelah dia melihat ada pemandangan di depannya. Waktu nengok itu tuh mas Andi tuh antara ragu pengen lanjut jalan atau berhenti gitu Wak.

Nah pemandangan apa yang ditengok dia nak? Yang dilihat mas Andi pada saat itu adalah tidak ada apa-apa Wak. Gak ada apa-apa alias gelap gulita. Gak ada rumah penduduk lagi disitu. Cahaya pun gak ada.

Cuma ada sorot lampu motor metik. pentingnya mas Andi aja Wak. Jadi perkampungan yang dia lewat tadi yang obor-obor semua tuh tiba-tiba nggak ada gelap gulita. Belum kejawab semua pertanyaan yang ada dalam pikiran ini kemana rumah-rumah tadi Wak. Tiba-tiba mas Andi mendengar ada suara alunan gamelan dari jalan gelap yang ada di depannya.

Nah tapi di sini mas Andi tuh bukannya takut Wak. Malah kegirangan. Merasa lega gue dengar itu Wak.

Waktu itu aku mikir mungkin kalau aku meneruskan perjalanan ke arah gelap itu ya aku bisa ketemu sama seseorang yang lagi main gamelan itu ya kan. Aku pikir tuh hajatan Wak. Makanya lah itu ada suara gamelan kata Nah tapi wak belum sempat mas Andi ini menjalankan motornya Tiba-tiba dia merasakan pundak ya Ditepuk oleh seseorang dari belakang Sah Kenapa sama mas Andi tengok ke belakang kan wak Ada itu kakek-kakek parubaya lah Usia sekitar 70 tahunan lah nat kata Dia pake udeng penutup kepala khas Jawa Udeng udeng udeng ya gitu lah wak Bajunya hitam gak dikancing memang Celananya pun hitam lebar Dan kalau dilihat-lihat pakaian si kakek ini Macam orang-orang Jawa jaman dulu gitu loh wak Tau kalian kan Nah neng Tengok kakek itu Mas Andi pun senang kali lah kan.

Legak bukan main aku nantikan akhir aku bertemu sama manusia kata. Nah Mas Andi pun langsung nanyalah sama si kakek. Maaf mba ini daerah mana ya? Sepertinya saya ini tersesat mba.

Saya mau ke kota B. Arah yang betul ke kota B dimana ya mba? Kata si Mas Andi nih. Nah mendengar pertanyaannya Mas Andi.

Kakek ini pun gak langsung jawab mba. Beliau hanya diam seperti sambil memperhatikan Mas Andi dengan seksama nih dari atas sampai bawah. Dan tanpa menjawab pertanyaannya mas Andi sih kakek ini berkata ayo masuk dulu ke rumah saya katanya.

Kakek ini pun langsung membalikan badannya dan masuk ke dalam rumah yang memang berada di sebelah kiri dari titik tempat mas Andi berhenti. Ada rumah kakek. itu ternyata.

Akhirnya Mas Andi pun mematikan mesin motornya dan membawanya masuk ke halaman rumah si kakek tadi. Nah pas udah masuk ke dalam rumah si kakek, wah rumahnya tuh cukup sederhana kata Bang Andi kan. Dindingnya dari gede atau anyaman bambu gitu dengan pintu rumah yang rendah.

Sampai... Sampai-sampai waktu aku masuk tuh harus nunduk dulu, Nat. Persis rumah-rumah khas Jawa zaman dulu lah, Wak.

Lantainya pun masih tanah. Terus ada empat tiang penyangga dari kayu di dalam ruang tamunya. Cahaya rumahnya pun remang-remang karena cuma diterangi pakai lampu teplok, Wak.

Dan di rumah itu nggak ada perabot lain selain sepasang kursi dan meja kayu. Nah, sesaat setelah masuk ke dalam rumah tadi, si kakek ini pun langsunglah mempersilahkan Mas Andi duduk. Duduk ya di sini, kata gitu. Duduklah Mas Andi di ruang tamu, kan. Sementara si kakek tadi masuk nih ke dalam ruangan lain.

Nah, nggak lama kemudian si kakek ini balik lagi, Wak, ke ruang tamu dengan... dengan membawa segelas air dan ubi rebus. Nah mas Andi yang melihat itu agak ngiler dikit ya kan, karena dia ternyata kelaparan sama haus juga, kecapean juga. Langsung lah dimakan sama mas Andi, permisi pak saya makan ya pak, lapar saya. Makan ya ubi tuh diminumnya air yang dikasih sama kakek itu Wak.

Nah sembari mas Andi lagi makan ini, si kakek pun mulailah pembicaraan Wak. Beliau nanya, kau lagi jalanin puasa apa? Kamu lagi jalanin puasa apa? Nah ditanya sama kakek kayak gitu, dia bingung mas Andi.

Enggak mbak, saya lagi gak berpuasa apa-apa katanya. Udah dijawab kayak gitu si kakeknya nanya lagi. Kalau kau lagi gak puasa apa-apa kau lagi ngelakuin ritual apa?

Kata si kakeknya. Makin bingung lah mas Andi ditanya kayak gitu. Lalu dengan sopan mas Andi pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Gak mbah gitu kan. Gak lama kemudian si kakek tadi pun akhirnya menjelaskan sesuatu kepada mas Andi. Yang pastinya langsung membuat mas Andi terkejut. Dan akhirnya menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi ini. Tua di mu.

Mana? Si kakek berkata. Ini duduk alammu. Untung kau yang mau orang bablas rono. Ini bukan alam kau.

Untung kau tadi gak langsung kesana. Kata si kakek. Mendengar perkataan si kakek. Seketika mas Andi ini langsung ketemu benang merah.

Atas semua rentetan peristiwa yang baru saja dia alami. Dari mulai kabut, nyasar kampung ini. HP tiba-tiba error. Dan terakhir dia dengar suara gamelan dari arah jalan gelap.

Saking kagetnya mas Andi waktu itu setenggorohan. Mas Andi pun udah cengklek. Udah gak bisa ngomong apa. apalagi aku waktu itu, Nat.

Ngantuk sama capek yang kurasakan pertama itu udah hilang aja seketika. Berganti sama shock yang teraman amat sangat. Kakek itu pun nambah lagi. Yenkoe Rono sambil menuju ke arah jalan gelap yang dengar gamelan itu, ha. Yenkoe.

Kalo tadi kau kesana, kau gak akan bisa lagi ketemu sama istri anakmu lagi. Nah mendengar penjelasan si kakek, mas Adi pun seketika lemas dia. Dia yang semula skeptis kan sama hal-hal mistis.

Akhirnya ya, mau gak... Tak mau harus mengakui bahwa ternyata memang ada alam lain itu ya. Dan sambil ketakutan dengan suara lirik, mas Andi pun bertanya. Kenapa kamu sakit balik mbak? Kamu memang ingin ketemu anak bojok kamu.

Apakah aku bisa balik mbak? Aku ini mau ketemu sama anak istri aku. aku kata dan dengan ekspresi datar si kakek ini jawab iso Untung kau mau orang kebelajar orang nangdi waye-waye gelek-gelek nyebut oleh ojong ludur waye biasa menunggu sore nekwiki ono perlune orang ujuk-ujuk lewat kaya kowe ngene iki artinya bisa kok untuk aja tadi kok nggak kelewatan sampai ke sana besok-besok kemanapun kau pergi sering-sering nyebut ya wa ya biasanya manusia kesini tuh ada perlunya gak yang tiba-tiba nyelonong kayak kau itu katanya nyebut tuh disini maksudnya kayak istighfar gitu loh wak zikir gitu Dan setelah itu si kakek itu pun memberikan sebuah batu kecil wak.

Selebar kuku telunjuk katanya. Warnanya hitam mengkilap. Dan si kakek itu berkata. Ikuti jalan yang kau lewatin tadi gak usah berhenti kalau ada yang manggil kata.

Mas Andi pun nerimalah batu tersebut kan sambil nganggu wak. Ya baik mbah. Simpan ya. Dia pun nyalaminlah tangan si kakek itu dan mengucapkan makasih banyak ya mbah ya katanya. Dan tidak menunggu waktu lama akhirnya mas Andi pun...

langsung lah ngambil motornya dan berpamitan sama si kakek tadi. Nah waktu mas Andini lagi siap-siap mau pergi, wak dia sempat noleh tuh memang ke arah jalan gelap yang masih terdengar itu alunan gamelan ya. Tengok ya bentar kan masih ada suara ya wak. Seketika si kakek bilang, wes orang usah diwasi.

Yang kau yang gendeng nang alamu. Udah gak usah kau tengok. Nanti kalau misalnya kau gila di alamu, nanti kau sampai pula disana katanya. Dan kali ini si kakek katanya berucap dengan sedikit senyuman gitu lah wak. Sebuah senyuman yang memang sampai sekarang pun masih kali aku ingat dan aku gak lupa.

Ngerti maksudnya apa? Ada yang ngerti maksud si kakek tuh ah? Komen di bawah. Dah tuh kan wah.

Jalan balik lagi nih kan si apa? Mas Andi ini. Nah singkat cerita wah setelah berpamitan dengan si kakek.

Bang Andi pun mulailah mengendarai motor menyusuri kampung itu sekali lagi wah. Kan harus putar balik kan biar keluar dari kampung itu lagi. Dimana kalau masuk-masuk atau salah lagi kan kata si kakek gak boleh kesana. Dan waktu udah mulai start jalan terlihat dari spion motornya.

Si kakek tadi tuh masih berdiri di posisi semula. Seolah sedang mengawasi Bang Andi gitu wah. Dan kata Bang Andi wah.

Perjalanan kali ini rasanya lebih beda kali dari... daripada yang pertama, Nan. Awalnya waktu Mas Andi masuk kan kamu tuh sunyi sepi kali, kan? Tapi pas aku balik itu, Nan, mendadak di beberapa rumah tuh pintunya terbuka.

Macam-macam pula isinya, Nan. Ada rumah yang waktu aku lewat di depannya tuh seketika semerbak bunga wangi kali. Ada juga rumah yang waktu aku lewatin tercium bau anjir kali.

Ada juga rumah yang pintunya terbuka dan terdapat banyak kali anak kecil bermain di halaman rumah tuh. Terus ada lagi rumah yang sebelahnya tuh terdapat Delman dengan dua kuda yang didandani macam mau pawai karnaval. Terus ada rumah yang halamannya terdapat kaki raksasa.

Kaki raksasa yang saking besarnya sampai-sampai gak berani aku noleh kepala aku ke sana. Nampak aku tapi dari ujung mata. Ada kaki raksasa.

Terus ada lagi rumah yang pintunya tertutup. Tapi di dalamnya terdengar ada banyak sekali suara orang meronta-ronta kesakitan minta tolong. Ada lagi rumah yang pintunya terbuka dan terlihat ada seorang wanita parubaya melambai-lambai ke arahnya Bang Andi. Tapi Bang Andi ingat kan arahan si kakek kan.

Jalan. Jalan aja gak usah berhenti dipanggil siapapun jalan. Fokus fokus fokus kata.

Mas Andi terus lah itu ngendarain motornya sambil ngucap istighfar berkali-kali Wak. Bismillah astagfirullahaladzim. Ya Allah apa itu astagfirullahaladzim. Ya Allah kayak gitu terus. Dan setelah melewati perjalanan yang sangat menegangkan itu.

Akhirnya mas Andi pun berhasil Wak keluar dari kampung itu. Setelah dia menandai dia kembali lagi melewati pohon besar yang ditemuin di awal. Yang kayak gerbang itu. Alhamdulillah keluar aku dari kampung nih. Mas Andi pun terus lagi mengendarai motornya.

Hingga tiba-tiba. kembali turun kabut Wak. Sama persis kayak yang pertama kali dia alami itu Wak sebelum masuk ke kampung tadi.

Wah ada kabut lagi. Diterobosnya lagi Wak. Sekitar 10 menit lah waktu itu Mas Andi ngerobos kabut Wak.

Dan seketika itu perlahan-lahan kabut pun menghilang dan Mas Andi betul-betul merasa lega karena motor yang sedang dia kendarai itu sudah berjalan di atas aspal lagi bukan di atas tanah Wak. Alhamdulillah keluar aku kayak gitu Wak. Dan sekitar 5 menit kemudian Mas Andi barulah dengar suara azan dan dengan sisa-sisa tenaga yang ada ada mas Andi ini pun menepilah di musola asal suara azan tadi nah karena tubuhnya mas Andi ini udah lelah kali wah mas Andi pun sejenak merebahkan dirinya di pelataran musola nah mendengarkan suara azan dan beristirahat di pelataran musola itu adalah hal terakhir yang diingat mas Andi di hari itu wah karena apa?

karena setelahnya mas Andi udah gak ingat apa-apa lagi wah yang dia tau berikutnya adalah ternyata mas Andi ditemukan oleh warga sekitar sedang tegeleta dan yang paling bikin bingung ada adalah kalian tahu, Mas Andi Ini ditemukan dimana? Di kota B? Tidak salah, mas Andi ditemukan berada di kota lain yang berjarak cukup jauh dari kota B. Nah ini bayangkan misalnya kita udah ada di kota B, kalau kita lurus...

aja dari kota B itu kita nyampe di kota C lurus lagi nyampe di kota D lurus bablas lagi nyampe di kota E dan mas Andi itu ada di kota E di kota E aneh kan astagfirullahaladzim Seingat dia malam itu dan waktu turun gerimis sama kabur tuh aku belum nyampe di kota B tuh Kok bisa aku bangun-bangun udah kebablasan nyampe ke kota E Dan warga yang menemukan Bang Andi menjelaskan kalau waktu itu mereka menemukan Bang Andi ini lagi tertidur Di sebuah pos ronda yang terletak di kota E itu diseberang sebuah musola memang Dengan kunci motor yang masih tertancap di motornya Awalnya waktu itu warga sempat ngira jangan-jangan si mas ini lagi kena korban pembiusan Atau korban tindak kriminal gitu sampai-sampai Mas Andi pun diserahkan ke polsek setempat loh waktu itu Nah di polsek pun mas Andi ditanya-tanya tanya lah macam-macam kan kamu dari mana kok bisa kamu kesini kenapa kamu bisa tiduran disitu lalala gitu kan tapi waktu itu Mas Andi gak inget apa-apa macam mendadak amnesia tuh laku Nat bahkan ingatan aku tentang aku yang nyasar ke pemukiman goib tadi tuh aku lupa waktu itu nah itu diantara kebingungan itu adalah wak pemuka agama di sana yang menyadari bahwa oh kejadian yang dialami sama mas ini gak ada hubungannya dengan kasus kriminal kok ibu-ibu bapak-bapak karena kalau misalnya dilihat uang yang ada di dompetnya masih ada HPnya masih ada motornya pun masih ada ya kan dan pemuka agama tersebut menyadari bahwa kejadian yang dialami oleh mas ini sebenarnya bukan yang pertama kali terjadi Wak. Tapi dulu juga pernah ada orang yang mengalami hal yang serupa seperti mas Apanya. Akhirnya karena itu pihak kepolisan pun mencarilah kerabatnya mas Andi melalui HP milik mas Andi kan.

Dan di hari itu juga sepupunya mbak Intan istrinya mas Andi datang tuh Wak jemput mas Andi ke kota E dan langsung membawanya balik lagi ke kota B. Dan sampai dengan mas Andi tiba di kota B tuh Wak ingatannya masih belum pulih juga Wak. Setiap kali pihak keluarga nanya kok tuh dari mana aja beberapa hari. gitu Andi kok bisa ketemunya di kota eh ngapain kau di kota itu kan berulang kali mas Andi ini cuman bisa ngejawab saya nyasar saya nyasar saya nyasar itu aja selebihnya cuma bisa diem bengong dan memandang dengan tatapan kosong Wak ya memang betul jadi semenjak ditemukan itu mas Andi mendadak kayak orang linglung gitu diajak ngomong sering gak nyambung kebanyakan bengong kayak gitu Wak nah barulah di keesokan harinya mas Andi ini baru bisa mencerna dari kata-kata istrinya Wak Dimana istri yang mengatakan bahwa sayang kamu tuh tau gak?

Kamu tuh hilang loh 3 hari kemarin. 3 hari Wak. 3 hari Mas Andi ini hilang ternyata.

Padahal apa? Padahal sehingga Mas Andi tuh aku cuma ketiduran bentar aja ya. Dekat pelataran musola tuh. Gak mungkin sampai 3 hari.

Tapi lagi-lagi Wak. Di titik itu Mas Andi tetap gak bisa ngejelasin dari mana aja aku selama 3 hari hilang tuh. Gak bisa. Mas Andi masih tidak mengingat apa-apa Wak. Dan penjelasan yang didengar dari pihak keluarga dari Mas Andi tuh cuma apa ya?

Saya nyasar. Saya nyasar. Saya nyasar.

Dan selain bilang saya nyasar itu Wak. Kalian tau Mas Andini sering bilang apa lagi? Dengan tatapan kosong Mas Andini suka berucap apa? Matur sowon bah. Matur sowon bah.

Kayak gitu. Sering kali ngomong kayak gitu. Kata Mbak Intan. Mbak siapa Mas?

Gitu kan ditanya sama Mbak Intan kan. Mbak siapa? Nah di titik itu aku ditanya Mbak siapa. Aku pun gak ingat Nat. Nah walaupun saat-saat itu Mas Andini masih belum sepenuhnya sadar Wak.

Mbak Intan. Meski dirinya pun masih shock ngeliat suaminya kayak. Dia tetap ngerawat Mas Andi dengan sabar tanpa banyak bertanya. Yang penting suami aku selamat nyampe sini gak apa-apa lah. Kok linglung-linglung lah bentar insya Allah kok butuh waktu.

Nanti pasti kok bisa mengingat semuanya sayang ya kata Mbak Intan. Nah betul memang Wak karena Mas Andi pun merasa makin hari. Potongan ingatan di kepalanya tuh seperti potongan puzzle yang dia cuma ingat sepotong-sepotong aja memang. Tapi perlahan-lahan Wak barulah itu Mas Andi mulai bisa menggabungkan potongan-potongan ingatannya tentang kejadian ketika dia hilang itu.

Wah ini lah makanya cerita. ceritain sama kita semua. Nah tapi Wak, meskipun sudah kembali dengan selamat dari kejadian di luar nalar yang dialaminya malam itu, ternyata kejadian-kejadian misti tuh gak berhenti sampai situ aja loh Wak.

Karena biar kalian tahu, sepulangnya Mas Andi ke rumah mertuanya di Kota B, setiap malam anaknya Mas Andi masih kecil tuh Wak, selalu nangis dan baru berhenti nangis tuh waktu azan subuh beku mandam. Dan gak cuma itu aja, mereka sekeluarga pun macam dapat teror dari makhluk tak kasat mata tuh Wak. Nah tapi anehnya yang mendapatkan teror horor ini tuh cuma anggota keluarganya Mas Andi. Mas Andi aja kecuali Mas Andi. Mas Andi gak diganggu sama sekali.

Dimulai dari malam pertama sekembalinya Mas Andi di rumah. Saat itu Wak pintu jendela kamar mertua Mas Andi tuh macam ada orang yang ngetuk. Waktu dibuka gak ada siapa-siapa.

Dan hal itu berulang hingga tiga kali. Ketuk-ketuk-ketuk buka gak ada. Ketuk-ketuk-ketuk buka gak ada. Kayak gitu terus. Dan ada lagi Wak kejadian neneknya Mbak Intan.

Sempat melihat ada wanita berbaju putih masuk nih dari pintu depan. Nembus tembok ruang tamu. Terus Mbak Intan pernah juga waktu itu dia baru balik pulang berbelanja kan. Dia nengok Mas Andi. Mas Andi lagi mangku anak mereka di ruang.

Nah tapi tiba-tiba dari dalam kamar terdengar ada suara anak mereka lagi nangis. Eh tadi Mas Andi gendong anakku disana. Kok ada suara nangis anakku dalam kamar? Nah karena bingung Mbak Intan pun langsung langsung ngecek ke dalam kamar.

Dan ternyata waktu masuk Mbak Intan lihat Mas Andi sama anak mereka lagi di dalam kamar. lo kalian disini itu ruang tamu siapa tunggu bentar pak ku cek padahal jelas betul mbak Intan suami sama anaknya lagi di ruang tamu hilang tiba-tiba dan teror teror tersebut terus terjadi sampai seminggu minggu kedepan Wak dan waktu itu Mas Andi bermimpi bertemu sama si kakek ah disinilah Wak dan dalam itu kakek ngomong kowe ngowo barang sing asale duduk tekong gonmule balik nonang pesarian desa XX gitu ya bungkusen Mori kubur emisor with asem kau sudah bawa barang yang asalnya bukan dari tempat kau nak kembalikan ke pemakaman desa X bungkus dengan kain kafan kubur Tubur di bawah pohon asam. Itu kata kakeknya dalam mimpi Wak. Dan gak butuh waktu lama pasti ya Mas Andi pun langsung lah ingat sesuatu.

Apa? Batu. Ingat kan batu yang dikasih sama si kakek waktu dia mau pulang tuh. Itu dia. Nah tapi masalahnya di titik itu Mas Andi tuh gak tau mana batu itu.

Mas Andi pun langsung lah nanya sama istrinya kan. Mana tas aku yang? Bawa sini tas aku dulu bentar.

Ini tas ini memang selalu dibawa kemana-mana Wak sama Mas Andi. Mbak Intan ngambil kasih lah sama Mas Andi kan. Waktu dibuka sama Mas Andi dicek tuh kan. Semoga masih ada di sini. Semoga Mas Andi.

Masih ada dan alhamdulillahnya ada batu tuh dalam tas tua. Tapi kata mas Andi waktu aku nengok yang kedua kalinya tuh. Batu tuh udah agak beda bentuknya.

Terakhir kali yang aku ingat batu tuh kan mengkilap kali kan warnanya hitam. Nah waktu aku temukan di dalam tas aku yang kedua kali tuh. Batu tuh udah gak mengkilap lagi. Jadi lebih kayak kekusam gitu loh Nat. Dan yang penting batu tuh ketemu kan.

Akhirnya setelah menemukan batu tersebut. Dan berbekal nama desa yang disebut sama si kakek di dalam mimpi. Mas Andi pun langsung lah mencari lokasinya tuh di maps.

Kan ada disebut nama desanya tuh. Tapi gak boleh disebut. disebutin di sini Wak.

Desa ada di Google Maps kan. Dan ternyata masih di Provinsi Jawa Timur juga pastinya. Akhirnya Mas Andi pun menceritakan hal tersebut ke Mbak Intan tentang keinginannya mengembalikan abad itu.

Dan karena bini serta mertuanya khawatir akhirnya bapak mertuanya Mas Andi pun menyarankan kamu kalau misalnya mau pergi ke sana kamu ajaklah salah seorang temanmu yang kamu anggap paham dengan masalah supranatural ya nak ya. Oh iya pak nanti saya ajak. Mas Andi pun setuju dengan usulan tersebut Wak.

Dan sesuai rencana besoknya Mas Andi pun ditemani sama kenalannya namanya Pak Urib untuk menuju ke desa yang disebutkan sama si kakek di dalam mimpi itu. Berangkatlah ini mereka berdua kan dan setelah bertanya ke beberapa orang tentang lokasi pemakaman desa waktu itu kami beralasan bilang kalau ada kerabat kami yang dimakamkan di pemakaman itu nanti kami mau ziarah kayak gitu kan. Akhirnya mereka pun berhasil sampai di lokasi Wak.

Dan waktu nyampe yang bikin Mas Andi sampai kaget tercengang-cengang adalah ketika dia melihat pohon asem yang dimaksud sama kakek yang ada di mimpi itu adalah pohon asem. Pohon besar yang sama yang Mas Andi lihat ketika dia mau masuk sama keluar ke perkampungan yang dia datangin malam itu tuh. Itu dia pohonnya. Dan yang bikin dia tesiyok lagi ternyata di samping pohon itu betulan pemakaman.

Betul. Jadi kayak mimpinya tuh gak miss tuh loh Wak. Syok Mas Andi di sana tesiyok darahnya.

Nah paham dengan tampang Mas Andi yang lagi syok. Pak Urip pun ngomong. Oh alah.

Kau dikongkong baliknya orang Gapurone leh. Oh alah. Kau tuh disuruh ngembalikan di pintu gerbangnya leh.

Udah tuh gak lama kemudian Mas Andi dan Pak Urip. Pak Urip pun langsunglah mengubur batu tersebut sesuai dengan instruksi si kakek di mimpi itu Wak. Dan setelah selesai mengubur batu itu mereka gak langsung balik tuh.

Pak Urip malah ngajak Mas Andi ke salah satu makam yang memang tampak dipagari disitu Wak. Mereka berdua duduklah bersilah disana dan Pak Urip pun berujar. Kirim al-fatihah guys sing always nolong awakmu. Kirim al-fatihah buat yang sudah nolongin kamu.

Dan yang membuat hati Mas Andi terenyuh kali Wak. Pak Urip berkata sing dudukno awakmu. Yang nunjuin kau jalan pulang tuh orangnya laki-laki, udah tua, pake udeng, gak seberapa tinggi badannya.

Dan orangnya dari tadi ngeliatin kamu sambil tersenyum. Ah, merinding ya Allah. Dalam hati waktu itu Nand aku langsung ngucapin banyak terima kasih sama si kakek itu yang udah nolongin aku. Eh, kenapa tiba-tiba sakit ini?

Dah, siapa kakek itu? Itulah kakek yang dikemakam di pagari itu. Wah!

Jadi ternyata kakek yang gue temuin itu bukan manusia memang. Ya Allah. Itu diselamatin sama si kakek tua.

Dan di perjalanan pulang dari pemakaman tersebut. Pak Urib juga sempat berkata bahwa. Batu yang tadi kita kubur itu memang bukan batu dari alam manusia leh. Dan menurut Pak Urib energi dari batu itu tuh kayak terlalu besar. Wah hingga membuat keluarganya Mas Andini mendapatkan teror.

Dari makhluk-makhluk takasan mata. Nah makhluk-makhluk tersebut itu datang karena mencari sosok siapa nih yang megang batu itu. Jadi biasanya orang-orang yang pengen punya kepentingan abu.

bersekutu dengan jin bakal datang ke pemukiman gaib itu wak dan mereka bakal dapet sesuatu yang membuat mereka terkoneksi dengan alam gaib disana misalnya dengan batu yang kayak punya mas Andi itu makanya itulah banyak jin-jin yang datang ke rumahnya mas Andi yang ada di kota B untuk sekedar macam konfirmasi Gitu lah oke tugas mereka apa nih gitu Dan dikiranya mereka mas Andi ini juga kayak mau minta bantuan gitu loh wak Sama mereka paham kalian kan Nah si kakek itu wak tadinya memang mau ngasih batu itu untuk mas Andi Tapi ternyata karena mas Andi ini gak berminat dengan hal-hal supernatural Jadinya ya si kakek itulah mendatangi mas Andi dengan media mimpi untuk menyuruhnya mengembalikan aja baktu emak baktu pula batu tersebut dan alhamdulillahnya setelah batu itu dikembalikan ke tempatnya sudah tidak terjadi lagi teror-horor di keluarganya mas Andi wa dan perlahan-lahan barulah mas Andi ini bisa pulih kembali alhamdulillahnya dan bisa nih bercerita sama kita untung balik mas Andi ya mas kalau enggak entahlah itu astagfirullahaladzim tapi yang buat penasarannya bisa sampai ke itu loh sehat-sehat banget dia oke wajah itu tadi kisah dari bang Andi yang tidak sengaja nyasar di perkampungan gaib, untungnya masih bisa keluar dengan selaman, wah ya gak kebayang aku tuh apa yang bakal terjadi kalau betul-betul Mas Andi ini sampai nekat tuh masuk ke jalan kegelapan yang ada suara gamelannya tuh, ah gimana menurut kalian soal kisah ini, bagian mana yang paling bikin kalian deg-degan ada gak diantara kalian yang pernah mengalami hal yang serupa seperti Mas Andi, bahkan lebih menyeramkan lagi, kalian boleh sharing cerita kalian ke email di bawah ini dengan subjek kisah hororku, sertakan juga nomor whatsapp sama instagram kalian supaya kami gampang hubungin kalian kalau misalnya kisah kalian di up di video selanjutnya oke Jadi sekian dulu videonya, terima kasih banyak yang sudah menonton Kalau kalian suka video ini, klik like-nya Jangan lupa komen di bawah untuk ide dan saran-saran untuk video selanjutnya Jangan lupa nyalain notifikasinya Supaya kalian tahu kalau aku upload video baru And as always, jangan lupa untuk klik tombol subscribe Supaya kalian sama-sama tahu informasi menarik dan menegangkan Dari channel aku See you next video, bye