Transcript for:
Film Sejarah Tragedi Pearl Harbor

Terima kasih telah menonton Terima kasih telah menonton! Halo sobat semuanya dimanapun berada Semoga semuanya masih dalam keadaan sehat dan sukses selalu Kali ini sebuah film yang dirilis pada tahun 70 Dan tentunya masih diangkat dari kisah nyata Menceritakan tentang tragedi besar yang menimpa Amerika saat Pearl Harbor diserang oleh pihak Kekaisaran Jepang dan kejadian mengerikan ini menjadi awal mula peperangan besar antara kedua negara yang berujung dengan deklarasi perang serta pembalasan dendam Amerika terhadap apa yang telah dilakukan Jepang. Film ini menggunakan sudut pandang yang sangat objektif, karena mengangkat apa yang sebenarnya terjadi saat itu, jika dilihat dari pihak Jepang serta Amerika, yang membuat film ini mendapat berbagai penghargaan pada masanya, dan menjadi film sejarah otentik yang layak untuk ditonton. Lalu bagaimana kisah selengkapnya? Langsung saja kita simak alur cerita dari film Tora Tora Tora Berlatar pada tahun 1941 di sebuah kepal induk angkatan laut Jepang Film ini diawali dengan upacara penyambutan Panglima Armada Gabungan Jepang Yang bernama Isoroku Yamamoto Yang sebelumnya menggantikan Laksamana Maeda Zengoyoshida Prosesi itu menjadi perbincangan hangat diantara para perwira lainnya Yang mengharapkan Laksamana Yamamoto bukanlah seorang pengecut Serta berharap dia memiliki ide-ide brilian dalam upaya penyerangan armada Angkatan Laut Jepang Karena faktanya diangkatnya Laksamana Yamamoto sebagai panglima armada gabungan ini Tak lain hanyalah untuk saling memantapkan posisi politik militernya Yang mana saat ini Angkatan Laut Jepang sedang berseteru dengan Angkatan Darat Yang mengendalikan politik di lingkungan kekaisaran Terima kasih Karena faktanya angkatan darat Jepang saat ini ingin bersekutu dengan Jerman Tetapi Yoshida dan Yamamoto tidak ingin beraliansi dengan siapapun Karena rencana itu adalah perbuatan memalukan Dan meyakini bahwa pihak Jepang mampu mendominasi berbagai peperangan Tanpa adanya aliansi Di scene selanjutnya memperlihatkan pangeran Pumimaro Kolonel sebagai perdana menteri Jepang. Dia sedang berdiskusi dengan para menteri lainnya, membahas Amerika yang mengutuk tindakan invasi Jepang terhadap China, serta rencana Jepang yang dikabarkan sedang bernegosiasi dengan pihak Jerman. Hingga atas hal itu Amerika mengancam akan mengembargo bahan baku strategis yang selama ini dibutuhkan Jepang dari Amerika. Membuat perdana menteri Jepang harus berpikir, apakah harus mundur dari China? atau harus mencari sumber daya bahan baku dari wilayah jejahan baru, termasuk dari Indonesia. Rencana itu disetujui oleh General Togo sebagai Menteri Perang Kekaisaran Jepang. Dia berpendapat saatnya Jepang melakukan invasi ke wilayah Asia Tenggara. Tetapi menteri yang lain berpendapat bahwa Jepang harus berhati-hati terhadap pasukan Amerika yang menguasai Filipina dan mempunyai pangkalan militer di sana. serta pergerakan konfrontatif Amerika yang memindahkan armadanya dari San Diego ke Pearl Harbor hingga semua menganggap hal itu merupakan ancaman bagi kekaisaran Jepang Beberapa hari kemudian, selanjutnya scene memperlihatkan saat di istana kanselir Adolf Hitler di Berlin, Jerman. Terlihat perwakilan Jepang sedang menandatangani pakta tripartit yang menjadikan Jepang kini resmi menjadi anggota ketiga aliansi. Bersama negara Italia yang juga resmi bersekutu dengan Jerman. Sementara di tempat lain di kota Washington, Amerika, seorang sekretaris negara bernama Cordar Call menunjukkan ketegasannya atas situasi itu. Saat itu dia menganggap duta besar Jepang untuk Amerika yang bernama Nomura kini sudah tak sejalan lagi dan memutuskan untuk menutup diplomasi atas tindakan Jepang yang telah bersekutu dengan Jerman. Persekutuan pihak Jerman dan Jepang ini membuat militer Amerika merasa gerah. Mereka langsung melakukan antisipasi dari segala kemungkinan dengan memperlakukan operasi sihir. Saat itu pihak intelijen militer Amerika menciptakan mesin penyadap pesan radio antara Tokyo dengan kedutaan besar Jepang di Amerika. Operasi intel itu dipercayakan kepada letkol Alvin Kramer sebagai ahli kriptografi, yang didampingi oleh Kolonel Rufus G. Breton sebagai kepala depisi intelijen militer. Operasi ini disebut sebagai operasi sihir, karena informasi yang didapat hanya akan diberitahukan kepada orang-orang terpenting, seperti Presiden Amerika, serta orang-orang strategis di Angkatan Darat serta Angkatan Laut Amerika. Kode materialnya diperkosa ke mesin itu. Oh iya, tentu saja. Tuan Ambassador, selama kita berbagi tugas ini. Di hari yang sama, Shin berpindah di sebuah kapal induk Angkatan Laut Jepang yang bernama Akagi. Saat itu laksamana Yamamoto dan para petinggi lainnya melihat para pilot pesawat pengebom yang sedang berlatih menggunakan torpedo. Perhatian khusus tertuju pada seorang pilot senior bernama Let Fukushida. Hingga laksamana Yamamoto kagum padanya. karena ternyata dia mempunyai sebuah rencana yang sebetulnya masih dirahasiakan yaitu untuk menghancurkan armada pasifik Amerika yang berada di Pearl Harbor karena sebelumnya laksamana Yamamoto telah melakukan penelitian tentang karakteristik pangkalan militer Pearl Harbor yang mempunyai demografi wilayah yang sangat berisiko karena posisi penempatan armadanya yang saling berdekatan Dan diperkirakan akan sangat mudah jika diserang Dari sana laksamana Yamamoto langsung melakukan koordinasi dengan para perwiranya Tentang rencana rahasia penyerangan itu Yang membuat semua bawahannya tercengang saat mendengar rencana spekulatif Yamamoto Yang ingin menyerang Pearl Harbor Dan dirasa mustahil untuk dilakukan armada Jepang Tapi Yamamoto tetap ingin strategi serangan itu cepat terlaksana Hingga perwira itu mengusulkan untuk melibatkan seseorang yang bernama Minoru Genda yang menjabat sebagai staf perwira angkatan udara dan seorang ahli strategi yang hebat. terlebih komandan Minoru Genda juga sudah matang dengan pengalaman dan keahlian menerbangkan pesawat berjenis Mitsubishi Zero tipe 21 model terbaru yang diklaim lebih bagus dari pesawat Messerschmitt Jerman serta Spitfire milik Inggris Suasana antara kedua negara pun semakin menghangat Saat di tempat lain seseorang bernama General Walter Schott sebagai Kepala Angkatan Darat Wilayah Hawaii menyadari kelemahan posisinya Dia langsung menyuruh semua staffnya agar mengatur ulang posisi parkir pesawat Untuk menghindari sabotase serta mengantisipasi segala kemungkinan serangan mendadak dari pihak Jepang yang kini diakini berubah menjadi musuh mereka. Hal serupa juga dilakukan oleh seorang laksamana bernama William Hall, yang langsung menemui laksamana tertinggi Pasifik yang bernama Kimmel Husband. Dia meminta agar armadanya tak dikirim untuk konvoy ke samudera Atlantik, demi dukungan sekutu di Eropa, karena kekhawatirannya tentang samudera Pasifik yang lebih berbahaya, jika Pearl Harbor diserang oleh pihak Jepang. Melihat rencana serangan itu, Kurojima sangat merasa kagum dan menyetujui rencana itu yang diyakini bisa berhasil 100% karena Kurojima dikenal dengan skill berpikir logis serta ketepatan analisanya hingga dia dijuluki dengan sebutan Genda. Walaupun sebetulnya dalam hati kecil Yamamoto masih terdapat rasa khawatir. Karena sebagai seorang petinggi militer yang sempat tinggal di Amerika Yamamoto masih meyakini bahwa Amerika bukanlah lawan yang mudah untuk bisa dikalahkan Jepang Semua itu dia ungkapkan saat keesokan harinya dia terbang menuju Tokyo Yang saat itu menyetujui gagasan pihak angkatan darat Jepang untuk melakukan invasi ke negara-negara Asia Tenggara Yang akan menyebabkan kemustahilan untuk bisa berdamai dengan Amerika Yamamoto mengkhawatirkan jika terjadi perang maka Jepang tak akan sanggup untuk melakukan perang dengan waktu yang lama karena Amerika lebih unggul dari segi finansial serta alutsista mereka yang lebih mutakhir. Ketegangan semakin memuncak saat General Walter Schott membangun sebuah radar pendeteksi musuh yang ditempatkan di atas pegunungan di kawasan Cagar Alam, wilayah Hawaii. Dia memastikan radar itu berfungsi dengan baik agar bisa mendeteksi musuh di laut maupun di udara. Terlebih, ramalan akan serangan musuh semakin diyakini saat Kolonel Brayton menyampaikan penemuan informasi sadapannya kepada atasannya. Bahwa dia mendapatkan informasi dari intelijen Inggris tentang armada Jepang yang sudah bergerak ke selatan dan menduduki Pulau Formosa. sebelum misi rahasia ini diketahui oleh pihak Amerika Laksamana Yamamoto akhirnya memutuskan untuk menyerang pangkalan armada Pacific America Pearl Harbor di wilayah Oahu, Hawaii dia langsung mengkoordinasikan rencana ini dengan para perwiranya untuk melakukan serangan ini dengan mengerahkan kekuatan 6 kapal Hindu Dan setelah terjadi perdebatan Akhirnya di dalam rapat itu pula Perwira lainnya menyarankan agar penyerangan itu didukung dengan alutsista pendukung lainnya Termasuk dua kapal tempur, 3 kapal jelajah, 9 kapal perusak, 8 kapal tengger, 28 kapal selam, serta 414 pesawat pengebom sebagai ujung tombak kesuksesan penyerangan ini. Dari sana semua laksamana angkatan laut Jepang berkumpul untuk melakukan latihan yang bersifat rahasia Dan memberikan doktrin serta taktik penyerangan kepada para pasukan yang ditugaskan untuk selanjutnya dipelajari Sementara di tempat lain Laksamana Yamamoto mendapatkan sebuah informasi penting Saat dia kembali mengunjungi pihak kekaisaran di istana Tokyo Yang faktanya secara tidak langsung Kaisar Hirohito memberikan sebuah syair yang mewakili keinginannya Bahwasannya Kaisar tidak ingin berperang melawan Amerika Tapi di sisi lain Diplomasi perundingan damai yang sedang dilakukan pihak kedutaan besar Jepang dengan Amerika juga masih mengalami kebuntuan. Terlebih, pihak kekaisaran Jepang masih seakan mengabaikan tawaran kesepakatan bilateral antara kedua negara. Hingga status hubungan antara Jepang dan Amerika kini masih mengambang serta berada dalam dua kemungkinan, yaitu berdamai dengan kesepakatan yang sebelumnya telah disusun, atau menolak kesepakatan dan memutuskan untuk mendeklarasikan perang. Atas situasi itu Laksamana Yamamoto segera kembali bergabung dengan angkatan laut. Dia kembali mengadakan rapat bersama para bawahannya dan menjelaskan rencana keberangkatan yang sebelumnya sudah ditetapkan pada tanggal 26 November dari Teluk Hitokapu. Sedangkan untuk rencana penyerangan sementara dijadwalkan pada hari Minggu 7 Desember pukul 7 pagi waktu Hawaii. Tapi Laksamana Yamamoto juga tidak gegabah. Dengan tegas dia memperingatkan kepada para perwiranya untuk tetap melihat jalannya perundingan antara pihak Amerika dengan Jepang Dan andaikan perundingan perjanjian perdamaian tersepakati, maka para komandan harus mundur saat itu juga Tapi Yamamoto akhirnya membuka suara tentang pandangannya terhadap militer Amerika yang begitu kuat Karena seandainya perang terjadi, maka Amerika adalah musuh paling kuat yang akan dia hadapi Sementara di tempat lain, Kolonel Brayton masih mempelajari tentang hasil sadapan terbaru yang berhasil diadapatkan Bahwasannya, Tokyo ingin perundingan tercapai paling lambat tanggal 29 November 1941 Kemudian Kolonel Brayton membandingkan dengan info dari intelijen Inggris Tentang 5 kapal angkatan laut Jepang yang terlihat di Pulau Formosa atau Taiwan dan terus mengarah ke selatan. Hingga Kolonel Breton memprediksikan dari semua kejadian itu, bahwasannya Jepang diakini akan menyerang Pearl Harbor. Seketika led Col. Kramer tercengang saat mendengarnya, kemudian informasi itu langsung disampaikan pada para jajaran sekretaris kenegaraan. Menindak lanjuti berita itu, mereka langsung melakukan pertemuan. dihadiri oleh pejabat negara dan petinggi militer. Karena analisa intelijen itu kini sudah diketahui oleh semuanya. Dan selanjutnya informasi itu akan diteruskan kepada Presiden Roosevelt. Dari sana semua petinggi militer Amerika mendapatkan perintah dari Presiden Roosevelt bahwa pada intinya jikapun konfrontasi dan peperangan tidak terelakkan, maka dia berharap agar Jepang yang bertindak lebih dahulu. Dan saat ini pihak Amerika hanya diperintahkan untuk bersiaga serta menunggu serangan. Kemudian demi tindakan antisipasi, pihak Gedung Putih memerintahkan Armada Pasifik untuk mengirim satu skuadron pesawat ke pangkalan udara Pulau Midway. Sementara Laksamana Helsi ditugaskan untuk memimpin kapal induk Enterprise untuk berpatroli di sekitar pulau tersebut. Di tempat lain di selatan pasifik, armada laut Jepang mulai berlayar menuju tempat yang sudah disepakati. Di atas kapal induk Akagi, terdapat seorang laksamana bernama Nagumo. Sebagai komandan armada kapal induk Jepang yang diberi nama Kirobutai, dia mendapat pesan dari Yamamoto bahwa agresi Pearl Harbor akan dimulai tanggal 7 Desember. Dalam perjalanannya, laksamana Nagumo terus mencari informasi tentang situasi Pearl Harbor yang saat itu terdapat 6 kapal perang, 3 kapal pesiar, 16 kapal pemburu dan 1 kapal tempur Arizona, tetapi tidak ada informasi tambahan tentang kapal induk yang menjadi target mereka. Situasi antara kedua negara makin menegangkan, karena setelah beberapa hari kemudian pada tanggal 6 Desember 1941, Kolonel Brayton menyampaikan informasi terbaru hasil sadapannya kepada Let Call Kramer, yang berisi bahwa Tokyo menyuruh kedutaan Jepang di Amerika untuk bersiap-siap. Pesan itu dikirim dengan format yang sangat panjang, dan totalnya terbagi 14 bagian dalam enkripsi khusus. Di dalamnya juga disampaikan mengenai pergerakan Jepang yang saat ini terus bergerak menuju Pasifik Selatan Tetapi Let Cole Kramer tidak terlalu mengindahkan informasi itu Pasalnya Kolonel Breton selalu gegabah dalam menyikapi informasi yang masih dianggap belum jelas Sementara di kapal induk Akagi, laksamana Nagumo terus memimpin konvoy armada laut Jepang mendekati pulau Hawaii. Mereka menggunakan strategi rute zigzag untuk mencegah terdeteksi oleh pesawat Amerika serta kapal selam mereka. Mereka terus berlatih melakukan simulasi penyerangan yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Let's Call Yoshida sedang melihat para pilot Jepang yang antusias berlatih dan mempelajari target mereka masing-masing. Sebagai pemimpin armada tempur, Laksamana Nagumo menyampaikan pesan dari panglima tertinggi Yamamoto dan Kaisar Hirohito bahwa operasi ini diberi nama Sandi Tora Tora Tora, yang berarti serangan kilat. Laksamana Nagumo juga menyemangati perwiranya. Dia terinspirasi dengan panglima terdahulunya, yaitu Laksamana Besar Togo Hehaijiro yang pernah memenangkan pertempuran melawan Angkatan Laut Rusia. Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru. Singkat cerita, pada hari Minggu 7 Desember 1941 pukul 4 pagi hari, di kapal induk Akagi saat itu memperlihatkan barisan pesawat A6M Zero tipe 21 sedang dipersiapkan untuk menyerang pangkalan perharbor. Laksamana Nagumo dan jajarannya melihat para pilot Jepang yang saat itu memiliki semangat bertempur. Ratusan pesawat pengebom serta peluncur torpedo diterbangkan dari enam kapal induk Jepang untuk membombardir pangkalan perharbor. Sementara 28 kapal selam lebih dulu dikerahkan secara senyap supaya bisa mendekati pulau Hawaii dan menyerang kapal tempur Amerika yang mencoba mengintercept mereka. Karena di hari sebelumnya, di perairan zona aman Pearl Harbor, kapal yang bernama USS Ward mendeteksi adanya kapal selam dari pihak musuh yang ingin mencoba masuk ke pangkalan Pearl Harbor. Sebagai komandan di kapal itu, Lieutenant Outerbright menghubungi semua awak untuk melakukan serangan. Dia membelokkan haluan 15 derajat untuk menembakkan meriam ke arah kapal selam. Lalu sang kapten memberikan instruksi agar memakai bom bawah laut anti kapal selam. Hingga akhirnya setelah kejadian itu mereka berhasil dikelabui. Dan kembali meyakini bahwa wilayah teritorial Pearl Harbor dinyatakan aman. Sementara di tempat lain, Lieutenant Kramer menerima telepon dari Kolonel Brayton, si ahli kriptograf, yang berhasil menerjemahkan pesan terakhir dari rangkaian 14 format pesan yang dikirim ke Kaisaran Jepang, yang ternyata isinya adalah perintah untuk memusnahkan mesin pemencah sandi, serta dokumen rahasia milik Jepang. Di atas udara perairan Hawaii, terlihat ratusan pesawat Jepang sedang mengudara di kawasan Pearl Harbor. Lieutenant Puchida yang memimpin serangan itu seakan terus memberikan semangat kepada semua pilot. Walaupun faktanya, misi ini bisa saja membunuh mereka semua. Pergerakan mereka sama sekali tak terprediksi oleh pihak Amerika, karena di saat yang sama para petugas penjaga radar tak mengira bahwa sinyal yang tertangkap oleh mereka merupakan sekumpulan pesawat Jepang. Jangan khawatir. Para pilot pasukan Jepang sempat mendengar musik Honolulu dari gelombang radio, yang berarti tak lama lagi misi mereka akan segera dilakukan. Bahkan di saat yang sama terlihat 5 pesawat B-17 yang dikirim dari California sedang mengudara di kawasan itu. Saat itu mereka tak menyadari bahwa mereka berada di tengah kepungan pesawat musuh. Sementara di atas perairan laut Jepang, di dalam sebuah kapal perang terbesar Jepang yang bernama Yamamoto, laksamana Yamamoto beserta para perwira lainnya terlihat sedang cemas atas apa yang telah mereka lakukan. Karena dia mengkhawatirkan penyerangan itu akan melanggar konferensi Jenewa. Walaupun staf lainnya meyakinkan agar Yamamoto tak perlu khawatir, karena mereka masih mengikuti aturan konferensi Jenewa, sebab pernyataan perang akan dikirim jam 1 siang, 30 menit sebelum serangan dimulai. Di waktu yang sama terlihat ratusan pesawat tempur Jepang sudah memasuki Pulau Hawaii. Lieutenant Puchida merasa senang karena sudah memasuki kawasan itu. Lalu dia memerintahkan kepada Mizuki untuk segera memberikan sinyal kepada semua pasukan pesawat tempur Jepang untuk siap menyerang. Tanpa menunggu keputusan deklarasi perang dari Laksamana Yamamoto serta Kaisar, semua pilot pesawat Jepang memutuskan untuk melakukan serangan ini, karena saat ini mereka benar-benar sudah berada di wilayah perharbor dengan luasa, tanpa adanya intercept dari pihak Amerika. Serangan pertama mereka ditujukan kepada kapal USS Nevada. di mana mereka sedang melakukan upacara. Semua petinggi armada pasifik tak pernah menyadari jika Pearl Harbor akan diserang secara mendadak dengan cara seperti ini. Pasukan Amerika yang dalam keadaan tidak siap, tentunya tak berkutik akan serangan yang mendadak itu. Pesawat pemburu melancarkan serangannya untuk melumpuhkan siapapun pasukan Amerika yang terlihat di depan mereka. Pesawat pengebom terus membombardir targetnya tanpa ampun sedikitpun. Sementara pesawat peluncur torpedo memusatkan serangannya pada kapal-kapal perang Amerika, termasuk kapal USS Arizona yang saat itu bersandar di Pearl Harbor. Kapal-kapal perang Amerika yang bersandar di tempat itu mengalami kerusakan akibat serangan torpedo. Kekacauan benar-benar terjadi saat itu. Terlebih, kapal-kapal mereka mengalami kebakaran hebat akibat serangan yang tiada henti. Dari kejauhan, para petinggi militer Amerika hanya bisa melihat Pearl Harbor yang sedang dibombardir oleh pasukan Jepang. Sementara di pangkalan udara High Camp Pulau Hawaii, puluhan pesawat tempur Amerika yang sedang parkir ludes dibombardir oleh serangan pesawat pengebom Jepang. Sebagian prajurit dengan sekuat tenaga mempertahankan dan menyelamatkan pesawat-pesawat mereka. Tetapi pesawat Jepang tak mau kehilangan targetnya, hingga tak ada satupun pesawat yang berhasil diterbangkan dari landasan itu. Sementara di tempat lain, Kapten John mendatangi para petinggi lainnya dengan wajah penuh penyesalan karena dia telah mengabaikan informasi-informasi serangan itu. Dimana saat itu kerugian yang diderita Amerika di Pearl Harbor yaitu terdiri dari kapal selam Oklahoma, kapal tempur Nevada yang rusak berat, kapal tempur USS West Virginia tertembak 6 torpedo dan sebagian deck terbakar, Relic dan Helena rusak dan miring, kapal jelajah USS California terkena 2 torpedo dan terbakar di semua bagian, serta kapal tempur USS Arizona yang tenggelam akibat ledakan di gudang amunisi. Selanjutnya scene berpindah di kapal induk Jepang, saat laksamana Chuichi Nagumo mendapatkan informasi dari pemimpin pasukan pesawat Lieutenant Puchida tentang keberhasilannya. Dengan wajah yang penuh rasa senang atas keberhasilan penyerangan itu, laksamana Nagumo seakan bangga atas keberhasilannya dalam misi ini. Kemudian di dalam kapal perang Yamamoto. Para staff sedang menghitung beberapa kapal perang Amerika yang berhasil dihancurkan. Tapi laksamana Yamamoto heran dan bertanya-tanya tentang target utamanya yaitu kapal induk USS Enterprise yang lolos dari serangan. Setelah kejadian itu... Duta Besar Jepang Nomura dan Kurusu mencoba memberikan klarifikasi atas apa yang telah negaranya lakukan terhadap Amerika. Tapi pihak Amerika langsung melontarkan kata-kata pedas pada pihak Kekaisaran Tokyo. Karena kemungkinan rencana deklarasi perang dengan skala yang lebih besar akan terjadi setelah ini. Hingga scene pun berganti saat di atas dek kapal Induk Akagi. Dengan segera Puchida mempertanyakan tentang gelombang kedua pasukan pesawat Jepang yang tak pernah dikirimkan. Dan ternyata hal itu sengaja dilakukan oleh Laksamana Nagumo untuk menyudahi serangan keji itu. Walaupun saat itu dia memberikan alasan lain untuk menutupi ketakutannya. Karena saat ini Laksamana Nagumo mengetahui bahwa target utamanya yaitu kapal induk USS Enterprise masih berkeliaran. Dan mungkin akan melakukan serangan balik kepada pihak Jepang. Terlebih saat ini USS Enterprise tak diketahui keberadaannya. Hingga singkat cerita di akhir film ini, laksamana Yamamoto tak bisa menyembunyikan wajah cemasnya setelah kesuksesannya melakukan misi ini, karena dia tahu bahwa Jepang menyerang Amerika 50 menit sebelum ultimatum disampaikan. Yang artinya hal itu bisa menjadi ancaman besar bagi pihak Jepang. karena mereka tak bisa membayangkan bagaimana kemarahan Amerika pada Jepang setelah tragedi ini. Ibarat membangunkan raksasa tidur yang menjadi mimpi buruk untuk Jepang. Hingga dengan ini pula, film ini akhirnya... Yamamoto Sekian yang bisa kami persembahkan dalam alur film kali ini. Semoga bisa menghibur sobat semuanya. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan. Sampai jumpa lagi di alur film berikutnya.