Transcript for:
Pentingnya dan Masa Depan Pramuka

Halo Prakarsa, masih ingat dasar Dharma Pramuka? Tahu nggak Sobat Prakarsa, Pramuka Indonesia adalah organisasi kepanduan terbesar di dunia. Berbeda dengan mayoritas negara di dunia, kegiatan Pramuka menjadi ekstra kurikuler wajib di sekolah, sehingga secara otomatis semua pelajar Indonesia adalah anggota Pramuka. Saat ini kegiatan Pramuka tak lagi wajib diikuti para siswa di sekolah. Tentunya hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa anak muda tak lagi mau ikut Pramuka. Sehingga nilai-nilai... Nilai baik dari Pramuka tidak tersampaikan kepada generasi muda. Saya sempat shock, apalagi kan kita sekarang lagi menghadapi banyak hal ya, intoleransi, bullying. Bagi saya seharusnya Pramuka itu bukan dihapus, karena kita masih membutuhkan lah ruang-ruang pendidikan tersendiri di dalam kurikulum kita yang bisa mendisiplinkan, bisa meningkatkan mental anak-anak Indonesia itu seperti yang kita harapkan tadi gitu. Tapi coba kita lihat negara lain deh. Negara lain tuh ada latihan wajib militer kayak Korea. Jangan ngomongin Korea maju, begini-begini. Oke. Semua artis siapapun harus wajib militer. Artinya akan ada dampak yang baik dari wajib militer itu ya salah satunya adalah nasionalismenya. Nasionalismenya jadi kuat, disiplinnya jadi kuat dalam menghadapi banyak tantangan. Pramuka itu sebetulnya bisa ditingkatkan untuk menghadapi banyak hal. Rasa optimisme, menghadapi tantangan itu ada di pramuka. Di sisi lain, mewajibkan pelajar untuk ikut pramuka sebenarnya bertentangan dengan prinsip dasar kepanduan yang dibentuk oleh Lord Baden Powell, yaitu sukarela. Ketika pramuka itu dilakukan wajib, dan buruk yang melaksanakan berdasarkan kewajiban. Jadi kayak ngikutin kurikulum gitu loh. Sebenarnya kan pramuka enggak. Pramuka itu lebih banyak mungkin 80 persen itu penerapan value itu ke dalam perilaku. Saya lama di luar negeri. Jadi ketika di sana pun pramuka enggak ada. Yang wajib seluruh sekolah ada pramuka Pramuka datangnya dari komunitas Kita volunteer Tapi kalau ketika sudah tidak menjadi kewajiban di sekolah Saya melihatnya adalah kekuatan dari sekolah Kalau mau punya ekstra kurikuler pramuka Dengan merangkul komunitas setempat Dengan merangkul orang tua dan anak yang memang berminat Maka programnya itu akan jauh lebih kaya Ya kalau menurut saya. Coba deh kita tanya ke teman-teman pelajar. Apakah mereka akan tetap ikut Pramuka kalau tidak diwajibkan? Kalau Pramuka yang tidak wajib, aku bakalan tetap ikut. Karena di Pramuka itu kita banyak belajar lebih. Menurut saya sedih sih padahal Pramuka itu berguna bagi kita. Karena melatih keberanian dan kepercayaan diri sendiri. Enggak kayaknya. Sebenarnya kalau ikut Pramuka itu panas di luar. Enggak suka Pramuka. Oh pengen sih. Biar ada kerjaan dikit. Seharusnya diwajibkan aja sih, karena Pramuka itu salah satu buat pelajaran kita kalau di luar, misalnya kayak lagi di hutan, pelajaran buat bangun tenda itu perlu banget. Sangat disayangkan kalau Pramuka tidak diwajibkan lagi, karena dari kedua anak saya sebelumnya itu sangat merasakan kelebihan dari ikut latihan Pramuka, sampai ikut jambore juga anak saya udah ikut, dasar-dasar kehidupan itu, life skill itu didapati dari Pramuka. Sobat Prakarsa Di episode sebelumnya kita sudah membahas betapa pentingnya kegiatan permuka untuk pembentukan karakter muda-mudi, terutama di era digital sekarang ini. Nah kira-kira apa ya yang bisa diangkat atau diperbaiki dari kegiatan permuka supaya bisa menarik minat anak muda? Setelah saya mengamati kegiatan-kegiatan kepanduan di Jepang, di Thailand, di Hongkong, Singapura. Brunel Salam, Australia ya ternyata ada hal-hal yang sebenarnya udah bisa ditinggalkan gitu ya jenis keterampilan latihan keterampilannya di keperamukan ini contohnya semaphore kalau Australia sejak tahun 90-an itu semaphore udah gak dipelajari lagi yang lain-lain masih tetap dipelajari ini yang diharu tahu semaphore gak diberikan lagi Karena manfaatnya sudah berkurang Terus mengenai pakaian seragam Ternyata di Jepang sendiri Pakaian untuk seragam siaga Pemuka siaga Dia biru Beda dengan pakaian seragam penggalang Menurut saya Pakaian seragam ini perlu dipelajari lagi Disesuaikan dengan situasi Di kebatinan dari peserta didik gitu ya, bahwa menarik, ya kita maunya kan peramuka ini menarik bagi siswa, bagi kalon anggota gitu ya. Mungkin kacau yang tidak boleh lepas, kacau atas tangan leher itu melandakan bahwa dia seorang pandu, seorang pramuka. Bisa jadi identitasnya di situ. Kalau orang-orang itu kenalnya Pramuka cuma Sandi, Mursa, Selapur. Itu yang orang-orang tahu makanya sekarang jarang nih ada orang yang mau ikut Pramuka. Oleh karena itu kita perlu membuat inovasi-inovasi yang relevan dengan adanya kondisi di zaman sekarang supaya menarik minat dari peserta didik. Ya sebenarnya kita harus lihat dari dunianya ya. Sekarang ini dunia digital dan yang muncul di dunia digital yang benar-benar sukses itu itu kan justru bukan enforcement, bukan mewajibkan, tapi endorsement. Itu bedanya. Endorsement artinya menarik, membujuk, mengajak, dan membuat sesuatu yang menarik perhatian. Jadi pertama adalah menarik perhatian. Artinya, emang tidak bisa dipaksakan dan tidak bisa diwajibkan. Kalau kita mewajibkan sesuatu, itu tidak akan berhasil kalau di dunia digital. Karena orang begitu mudah untuk pindah. Wah, terbayang ya bagaimana seru. Terusnya kegiatan Pramuka kekinian. Kita juga minta pendapat dari pakar branding. Bagaimana cara mengkomunikasikan gerakan Pramuka agar tetap relevan di kalangan anak muda. Dengan tidak diwajibkan sehingga sekarang ada PR buat Pramuka untuk bagaimana membangun daya tarik. Khususnya buat generasi yang lebih muda. Anggap saja sekarang Pramuka sudah tidak masuk lagi di radar benak generasi jansi. Si ini, anggap saja ya. Berarti kita tugas pertama membangun awareness. Sederhananya gini, pramuka sudah tidak jadi masuk di radar mereka, berarti harus create noise. Noise dulu nih, di otak mereka kita ganggu aja dulu. Kita ganggu dengan hal-hal yang positif tentunya. Tapi di back end ini, back endnya pramuka ini sudah siap dengan program yang menarik buat mereka, relevan buat mereka. Program yang bisa menampung aspirasi mereka, kemudian ada role modelingnya, dan seterusnya. Misalnya contoh, program-program kolaborasi pramuka dengan SAR kedua, di isu environmental, lingkungan. Ini yang anak interest yang cukup tinggi di generasi sekarang. Dan jangan lupa saluran media atau channelingnya penting. Gimana caranya ini bisa menarik menjadi konten. Misal. kegiatan-kegiatan ini misal di TikTok mau gak mau melibatkan influencer misal kegiatan di sekolah aja ekstra kurikuler kompetitor utamanya kompetitor utamanya itu olahraga sama senyam, mereka bisa membayangkan contoh main basket, di kepalanya sudah ada idolanya saya mau jadi Shaquille O'Neal saya mau jadi siapapun jadi mereka mempunyai satu imajinasi yang mendorong aspirasinya mereka mendukung gitu ya nah pramuka punya gak satu sentral figur yang bisa kita lihat ada gak jadi role model juga diperlukan ya untuk memberikan ya satu sukses story gitu ya modal-modal seperti itu dikelola gitu ya dipikirkan secara strategis maupun dari aspek taktikalnya. Jangan ada istilahnya call to action-nya. Mari bergabung Pramuka. Jangan suruh anak-anak Jensi seperti itu. Ya kan? It doesn't work at all. Invite mereka menjadi bagian dari perayaan Pramuka yang ditransformasikan. Jadi Pramuka itu bukan hanya sekedar kegiatan atau mungkin yang sifatnya fisik gitu ya. Tapi kalau dunianya anak muda sekarang adalah dunia digital, jadi makanya digitalisasi dari batch itu saya pikir salah satu konsep yang bagus itu. Kalau mau terapkan di pramuka, itu memang stylenya anak-anak muda gitu, di mana kita mengejar atau melakukan sesuatu itu harus punya pengakuan. Dan pengakuan itu adalah... Jadi itu bagian dari gamifikasi. Batch itu bisa didigitalisasi. Bahkan bukannya digitalisasi, kalau kita bilang digitalisasi batch, itu bahkan bisa dijadikan satu pengakuan yang sifatnya global. Jadi kegiatan seperti mungkin bawa tongkat, mungkin tali temali, dan sebagainya. ketika kita meng-engage dengan alam, ketika berinteraksi dengan dunia nyata sekalipun, diintegrasi akan saja. Maka informasi yang dikumpulkan, pengalamannya itu di-share melalui... media digital. Kalau saya bilang sekarang namanya dunianya kita sebut dengan augmented reality. Jadi kenyataan atau realitas yang memang mengintegrasikan antara dunia maya digital dengan dunia nyata. Kalau anak cuman sekarang mau main game kan, dulu pernah ada game yang menarik gitu ya, yang dimana kita bisa hunting pokemon istilahnya, tapi pake hp gitu, tapi di sekeliling kita. Kurang lebih augmented reality. Jadi, seperti itulah. Dan itu bisa menjadi bagian dari kegiatan yang ada, jadi transformasi. Sebab, Prakarsa, kalau bicara tentang masa depan Pramuka, tentunya nggak bisa lepas dari peran Kuartir Nasional Gerakan Pramuka. Nah, apakah kuarnas pramuka siap untuk mengakomodir perubahan dan inovasi yang dibutuhkan, supaya pramuka tetap keren dan menarik di mata generasi muda? Generasi alfa ini kan juga dengan situasi yang berbeda dengan generasi-generasi yang sebelumnya. Jadi kita juga harus bisa untuk memastikan bahwa pramuka tetap relevan dan diminati oleh kid alfanya tadi. Terutama juga tidak lagi diwajibkan, umpama ya. Beberapa strategi dapat diimplementasikan dengan cara memodalisasi program kegiatan. Ini juga penting, peningkatan branding. Artinya, modalisasi program itu ya sekarang kalau tadi tentang pramuka bisa diakses di media-media elektronik. Kurikulum juga kita harus kita tingkatkan. Artinya, keterlibatan orang tua dan komunitas-komunitas lain. Fokus pada pengembangan diri dan kebimbinan, kemintraan dengan organisasi lain. Ini juga pengalaman praktis dan menarik, evaluasi. Kita mengadopsi terus-menerus dengan perkembangan-perkembangan yang terjadi sekarang ini, jadi penyesuaian. Sober Pramuka, apapun perubahan dan pro kontra yang dihadapi, Pramuka akan terus bertahan dan siap menghadapi tantangan zaman. Tepuk Pramuka Sampai jumpa di episode-episode menarik lainnya hanya di kanal Prakarsa