Transcript for:
Catatan Kuliah tentang Cinta dan Harapan

Terima kasih. Terima kasih banyak, Muku. Karena kebaikan Muku, saya bisa sekolah sampai sekolah menengah. Jadi, apa rencanamu selanjutnya, Mik? Sebenarnya sudah terpikir, Nkuh. Saya ingin melanjutkan ke tawalib. Saya ingin memperdalam pemahaman agama saya. Meskipun terbilang baru, ku dengar banyak hal baik mengenai tawalib. Ku pikir... Tawalib adalah pilihan yang tepat. Terima kasih, Ngku. Saya tidak akan menyanyiakan kebaikanku. Pak, mereka sudah datang. Sebentar, aku akan menemui tamu-tamu keluargaku. Baik, Ngku. Saya pamit. Tunggulah sebentar. hehehe nah ini dia Zainal dia baru saja menyelesaikan pendidikannya di Mulu Zainab, ini Arifin, masih pun akan kami. Dia pun baru menyelesaikan sekolah menengahnya. Sebentar lagi, dia akan melanjutkan di Pulau Jawa. Mak, Mak. Hamid, sudah kembali? Kamu dari rumah Haji Jafar? Iya, Mak. Sudah kau sampaikan juga salam terima kasih dari Mamit? Sudah, Mak. Mak, tadi aku bertemu dengan Zainab. Lalu? Dia cantik sekali malam ini, Mak. Sudah lama disini? Iya, kita sudah lama disini. Sudah apa kalian? Kita sudah menunggu sabut. Apalagi selain sabut, Ros. Kita juga lama. Kita lihat ada sabut. Mimpi Toto Toto dia Toto, ada lagi? Saya ingat Hi Jangan gaduh Bang, memangnya nanti kalau ke Hatamal Quran aku harus direken seperti ini ya bang Tak penting perayaannya seperti apa Yang penting kau pikirkan biar cepat Hatamal Quran seperti sulung dan kawan-kawan ya Itu sulung Anak-anak, mari kita mulai. Kalian harus kembali ke Surau sebelum Isya. Ayo cepat-cepat. Terima kasih, Kak Lami. Bagaimana kau tahu itu dari aku? Aku tahu. Intro Terima kasih telah menonton Hamid? Zainab? Kau disitu? Iya, Hamid. Sedang apa kau disitu tengah malam begini? Aku tak tahu. Kau? Aku, apapun alasan kau ada di situ, sama dengan alasan kau ada di sini sekarang. Hehehehe Hehehehe Ada dimana kau Zainal? Tepat di hadapanmu Hamid Terima kasih telah Hahaha... Hahaha... Hahaha... Hahaha... Hahaha... Hahaha... Hahaha... Hahaha... Hahaha... Hahaha... Hahaha... Hahaha... Ayo Zainab... Hahaha... Hahaha... Mau diantar kemana kau Zainab? Keluar deh pulau ini, Mir. Baiklah. Lihat Zainab, kita sudah sampai. Hahaha Hahaha Hahaha Kau akan segera berangkat ke tawalin Pergi memasuki dunia yang lebih luas Sementara aku Masuk ke dunia yang lebih kecil dan sempit Kau masih bisa melakukan banyak hal Zainal Hiaslah duniamu yang kecil itu agar menjadi ruang yang nyaman dan tidak membosankan. Hamid. Jika suatu saat nanti aku bosan, apakah kau akan datang untuk menjemputku keluar dari pulau ini, Mith? Apa impianmu yang paling besar dalam hidupmu, Mit? Aku ingin... Aku ingin naik haji, Nak. Jika kelak impian kau akan terwujud, ku titipkan doaku bersamamu, Mit. Apa itu, Zainab? Doakan aku, agar aku menikah dengan laki yang aku cintai dan mencintai, Kumit. Syukur Alhamdulillah Ujian tahun ini Telah kita lalui bersama Seperti pada Tahun-tahun sebelumnya Maka pada tahun ini Tawalib memilih Beberapa saja Siswa terbaik Yang dinyatakan Lulus Sementara sisanya dapat mengulang kembali pada tahun ajaran mendatang. Khususnya di kelas ini, Tawalib memutuskan hanya tiga orang yang dinyatakan lulus. Malik! Dan surat untuk Hamid dari Zainab Hucu Adi Cinto Ulam Puntibo Puntibo Alamak Malik Abdullah Mari Hamid, Hamid, kemari sebentar. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Ini lulusan kami termuda tahun ini. Hamid. Selamat ya nak, terima kasih pak Mari berfoto bersama Mari Siap 1, 2, 3 Amit! Aleh! Ternyata waang yang menyebutku. Kupikir, siapa? Zainab? Ini Zainab yang memintaku, Amit. Kapan waang ketemu dia? Tadi di rumahnya. Aku sekarang bekerja di rumah kejafar, Mit. Ayo. Loh, dimana dia sekarang? Ya, di rumahnya. Begitu juga Rosnah. Rosnah? Aku tahu tanya tentang Rosnah. Apa anginnya? Sehat, ko, Mit? Alhamdulillah, bang, sehat. Alhamdulillah. Ma! Ma! Hamid! Jadi, apa rencanamu selanjutnya? Rencananya, saya akan mencoba mengajarku. Apa kabar Zainab? Baik, Hamid. Kau coba kuenya, Hamid. Terima kasih, Ingo. Ini kue buatan Zainab sendiri. Belajar dari makmu tuh. Emma pas sekali gurihnya apa aja yang gurih? aku merasa ini terlalu manis Mak selalu berdoa, semoga ayahmu tidak kecewa melihat bagaimana mak membesarkanmu. Mak, Mak sudah melakukan yang terbaik. Kadang-kadang Mak tetap merasa apa yang kau miliki sekarang, kedewasaanmu, kepintaranmu. sedikit berat emak disitu, Mit jangan mengukurnya dari apa yang tampak, Mak apa yang tampak berasal dari apa yang tak tampak dan apa yang tampak pada diriku pun sekarang juga berasal dari yang tak tampak yaitu Allah Dan hadiah terbesar yang pernah ia berikan untukku Yaitu cinta seorang ibu Halo, Masya? Hei, Rami. Mak tahu kamu mencintai Jainab. Apa itu salah, Mak? Sudah sangat bersyukur, Mak bisa bekerja di tempat mereka. Dan kamu di sekolahkah? Jangan berharap lebih. Makin tinggi harapan, makin sakit jatuhnya. Jangan turutkan perasaanmu itu, Hamid. Sampai kapanpun. Mas takkan setara dengan loyang. Neku Zainab Insya Allah Tahun depan Aku mau berangkat haji Insya Allah mabro Zainab Berapa usia kau sekarang? 18 mabro Rupanya kita sudah harus menjadikan jodoh buat dia Iya Assalamualaikum Waalaikumsalam Mak, Assalamualaikum Waalaikumsalam Maaflah Minah, din walfa izin Zainab, bisa kau tambahkan tehku ini? Aku juga Zainab. Ayo, Mas. Membaca Al-Quran itu harus dengan lafal yang tepat. Karena jika kita membacanya berbeda, maka maknanya pun akan berbeda. Paham? Paham. Mari kita lanjutkan. Kacang Garuda Duo. Terima kasih. Sama-sama. Kau sendirian? Ada Rosna itu ke ujung sana. Aku hendak menyusulnya. Kau mau menyusul Rosna sekarang? Ayo, jawab lagi. Terima kasih. Gozali itu sangat pandai berpidato Makanya itu Kami tahu Waang pun pandai Kami yakin Jika Waang memimpin kelompok kita Kita bisa melawan kelompok Gozali Waang bersedia kan? Insya Allah Alhamdulillah Hai sebentar aku permisi ke dalam dulu silakan Mak sakit masuk angin biasa Amit Aku bikinkan Mak Jahe ya. Tak usah. Pergi temani kawan-kawanmu. Mak baik-baik saja. Rose, aku belikan sesuatu untukmu. Ini? Apa inilah? Nanti kau juga tahu. Ada surat di dalamnya. Terima kasih. Saleh! Hamid, mau titip doa apa? Kalau engku berkenan, saya ingin didoakan supaya... Bisa naik haji seperti engkau Assalamualaikum Waalaikumsalam Waalaikumsalam Alhamdulillah Alhamdulillah Dah, bakal banyak Alhamdulillah Ini Senap Senap Kau masih ingat Arifin? Iya, Ngo Apa kabar, Arifin? Baik, kau apa kabar? Alhamdulillah Udah Kebetulan Arifin sedang liburan disini Jadi dia menyempatkan Untuk kembali Dalam setahun kedepan sekolah Arifin Baru akan selesai di Jawa Tapi udah Dia sudah tidak sabar lagi Untuk menetap disini dan Meminang Zainab Saleh, ini karung terakhir yang harus lo bawa. Baiklah, Zainab. Hamid, apa kau sudah siap untuk lomba debat nanti, Hamid? Insya Allah. Kau akan datang ke sana juga, Zainab. Insya Allah Ebit Kalau sampai sore Hitungan ini tidak selesai, kau lanjutkan sendiri ya, Naf. Memangnya ayah mau ke mana ya? Ayah enggak ke Surau. Ada perlombaan debat. Kelompoknya Hamid melawan kelompoknya Gozali. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Assalamualaikum Waalaikumsalam Zainab, bukan masa harusnya? Sebentar, Ros. Doakan aku, supaya aku bisa cepat meresaikan ini semua. Petang hari ini, kita akan sama-sama menyaksikan lomba debat antara kelompok pertama yang dipimpin oleh Gozali. akan berhadapan dengan kelompok kedua yang dipimpin oleh Hami Sudah? Ayo, Ros. Kau pakai sepedaku yang lama. Agama Islam telah mengembalikan fitrah kaum perempuan dari kebiasaan jahiliah. Yang menganggap kedudukan kaum perempuan sangat rendah menjadi suci dan terhormat. Keteng jalan, Ros! Kata-kata perempuan adalah baik, hikmat pada orang tua, patuh pada suami, takut pada Allah, mengikuti perintah sunnah Rasulullah. Perempuan mengenal rumah tangga seperti memahami setiap sisi dirinya sendiri. Walaupun terkadang perjuangan mereka sulit, Kaum perempuan tak berkeluh kesah, tak juga menyembongkan diri, selalu meletakkan sesuatu pada tempatnya. Inilah harkat perempuan yang mulia dan bermatabat, dengan lima sifat utama, benar, jujur, pandai, faseh terdidik, dan bersifat maaf. Dari mereka lah kita dilahirkan, maka kepada mereka lah kasih kita seharusnya berada. Aaaaaaaah! Aaaaaaaah! Aaaaaaaah! Aaaaaaaah! Jatuh! Jain ab! Jain ab! Jain ab bangun Hamid Jainap Alhamdulillah Jainap Jainap Alhamdulillah Ayo dah Angkat Angkat Jainap Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah minashaitan Bismillahirrahmanirrahim Ya Allah buku-buku fuwan ya Ma, ma istirahatlah lagi Biar aku yang menjerang air Assalamualaikum Amin Waalaikumsalam Ada apa leh? Waang tidak sholat ke surau Aku menemani makku, beliau kurang sehat Orang-orang menunggu Waang di surau Orang-orang siapa? Semua. Ada apa? Lebih baik. Wahang ke surau sekarang. Mbak, aku minta diri sebentar ke surau. Mak tidur lagi saja ya Mak ikut Tak perlu Mak Lebih baik Mak istirahat Assalamualaikum Assalamualaikum Mak Mana Zainab? Datang di jemputi tadi. Belum dimulai. Hamid, kami semua menantimu. Ada apa sebenarnya, Ngku? Kita harus membicarakan persoalan kemarin petang. Kemarin petang? Antara kau dan Zainab. Naiklah Hamid Semua akan baik-baik saja Masuklah Jangan lupa like, share, dan subscribe ya! Mak, ada yang harus mak katakan. Ayahmu masih disuruh. Semua orang sedang disuruh. Hamid. Dia akan dihadapkan kepada para tetua. Karena kemarin sore, dia melakukan hal yang tak pantas kepadamu. Dia menyentuhmu. Dia bahkan melakukan lebih daripada sekedar menyentuh. Mau kemana kau, Zainal? Aku mau ke surau, Ma. Ami tak berbuat salah. Jangan. Ma, izinkan aku ke surau. Ijinkan aku ke surau, Ma. Jangan! Mak, aku carikan tempat untuk duduk ya, Mak. Ijinkan saya ajukan perumpamaan, ada yang ingin sholat lalu tidak dikerjakannya. Apa bisa dibilang dia sudah sholat? Tidak, dia belum sholat meskipun sudah niat. Artinya, niat tidak menghalalkan perbuatan. Orang tidak boleh mencuri saru, meskipun karena ingin sholat. Saya ajukan perumpamaan lain. Ada orang di padang pasir nyaris mati kelaparan. Lalu dia menemukan daging anjing. Ini masalahnya. Jika dimakan, daging anjing itu haram. Jika tidak dimakan, dia mati. Apa yang harus dia lakukan? Dia makan dagingnya. Kenapa? Padanya berlaku keadaan darurat. Apa bedanya dengan Hamid yang menolong Jainab? Anggu Jafar? Dan semua yang hadir disini, apa yang telah dilakukan Hamid terhadap Zainab benar-benar tidak pantas. Apalagi Hamid lama diasuh oleh angku. Ibunya bekerja pada angku, dia bebas keluar masuk rumah angku. Jika di depan orang banyak saja bisa melakukan hal seperti itu, apalah... Astagfirullahaladzim. Jangan seudon. Angku, sebagai seorang ayah, angku ada di situ. Bagaimana perasaan angku? Sebagai seorang ayah, Saya tidak mungkin bisa bersama Zainab sepanjang hari dan malam. Tapi saya percaya bahwa Zainab tahu bagaimana menjaga sopan santun. Tapi bagaimana dengan Hamid? Ketika kejadian, saya hanya memohon. Di dalam hati doa kepada Allah Ya Allah Selamatkanlah Zainab Hamid Lewat Hamid Allah menjawab doa saya Boleh saya berbicara? Silahkan. Sejak kecil sesuai pesan almarhum ayah, ibu saya sudah banyak mengajarkan saya ilmu agama. Saya banyak belajar di surau ini, dan dari para tetua sekalian. Saya yakin, para tetua bukan hanya punya pemahaman agama yang mendalam, tapi juga sudah banyak makan asam garam kehidupan. Jadi apapun putusan para tetua, akan saya laksanakan. Ikhlas, demi tegaknya agama. Pada akhirnya, tetua adatlah yang memutuskan. Subhanallah, la hawla wa la quwata illa billah. Persoalan ini memang pelik dan membingungkan. Saya tidak bisa bilang kalau ini salah atau itu benar. Tapi semata-mata, demi kebaikan dan ketentraman di kampung ini, Demi terhindarnya syakwa, syangka, dan fitnah dan demi menghindari supaya keadaan tidak semakin memburuk maka Hamid kamu harus pergi dari kampung ini akan menjalani hukuman dibuang keluar kampung. Ancar katembak pulang dulu selamat menikmati Maafkan Hamid, Mak. Hamid minta diri. Apapun yang akan terjadi, Hamid. Ingatlah, bahwa ketika kau tak punya siapa-siapa selain Allah, Allah itu lebih dari cukup. Melihat bintang alangkah jauh Melihat ibu alangkah dekatmu Melihat hutan melihat gunung Siapa menjagamu Mendengar nangis dalam deritamu Rasakan buka di hari-hari Terima kasih. Tuan bisa memeriksa catatan ini? Sudah. Kereta ini akan membawa mereka ke Payakung. Dari situ, mereka akan menempuh perjalanan darat sampai ke Medan. Dari pelabuhan Medanlah, mereka akan naik kapal menuju ke Tanah Sudasa. Aku selalu kagum pada mereka. Bertahun-tahun menabung, untuk kemudian berbulan-bulan menempuh perjalanan, memenuhi panggilan ke Tanah Suci. Sebagian dari mereka, tidak pernah kembali. Bahkan mungkin meninggal, sebelum mereka mencapai Kaabah. Tapi, lihatlah. Wajah mereka begitu ikhlas. Catatanmu sudah sesuai. Terima kasih. Smith, ayo balik ke kantor. Kami mendapat kabar Oh, saya berumah, lho, tuh Kami mendapat kabar Maaf Tuhan, apakah benar yang saya dengar? Kalau kapal terakhir yang membawa rombongan haji, tenggelam. Benar, kapalnya terbakar. Ada yang selamat kah? Tak ada. Ketika kita tidak tahu Assalamualaikum, Iku. Waalaikumsalam. Iku Jafar sudah saya anggap seperti ayah saya sendiri. Boleh saya ikut sholat gaib di sini. Setelahnya saya akan langsung meninggalkan kampung ini lagi. Assalamualaikum Waalaikumsalam Waalaikumsalam Ambillah air wudhu Salat akan kita mulai Allahu Akbar Diminum jahenya, Mak. Mak kelihatan tidak sehat. Tak usah hiraukan Mak, Hamid. Patuhi hukumanmu Tak tega, ku meninggalkanmu sendirian, Ma Bukankah kau juga pergi sendirian, Hamid? Dan kita tahu Sebenarnya kita tak pernah sendirian Kita... Tak punya Allah tentang mempertahankan saya dengan Arifin setelah lulus dari Jawa ini tidak lupa kan Tentu saja tidak. Aku dan almarhumanku sudah mengatakan setuju, bukan? Sudah habis jahenya, Mak? Sudah. Zainab Hamid Zainab Kau disitu? Iya Hamid, aku disini. Aku tak sempat menyampaikan dukaku padamu di surau tadi. Aku harap kau tabah, Zainab. Terima kasih, Hamid. Hamid, apakah kau akan pergi lagi? Iya, Zainab. Aku minta diri. Boleh aku bertanya sesuatu, Hamid? Apa itu, Zainab? Kau pasti sedih dan merita sekali dibuang dari kampung ini. Bagaimana caranya kau bisa melewati ini semua, Ben? Untuk melewati badai, kita harus terus berjalan, nak. Bukan berhenti. Dan untuk terus berjalan, hanya ada dua hal yang harus terus kita bawa. Kehakiman. Amal, hamalah, wa'azlah, wa'alaikum alaikum, wa'alaikum ya Janu. Dimas ya, Mit, Pak? Aduh, di dalam. Terima kasih. Sama-sama. Assalamualaikum, Hamid. Waalaikumsalam. Salam. Apa kabar, Pak? Aku baik-baik saja, Mit. Ada apa, Le? Makmu, Mit. Makmu sakit. Ma, Hit, bagaimana keadaanmu? Aku baik-baik saja, Mak. Mak, jangan terlalu banyak pikiran. Yang terpenting sekarang, Mak sehat. Hasil kerja emak selama bertahun-tahun di rumahku Jafar. Selalu emak belikan emas, buat simpanan, ambil lah mit. Pergunakan dengan sebaik-baiknya Rumah Juga emak serahkan Buat tamu Jangan pernah lupa Doakanmu juga almarhum ayahmu Ingat, kamu tidak pernah sendiri Waaaaaaaaaah Terima kasih telah menonton Ada yang mau membicarakan sama hamid Sebentar Hamid Datanglah nanti ke rumah Mak mau bicara Baik mak Nanti saya kesana Assalamualaikum. Waalaikumsalam. Ah, Hamid. Duduklah. Lihatlah, Hamid. Dia menulis di koran. Sudah hebat ya sekarang. Arifin, kemenakan Ngurustam, sekolah di Jawa. Segala kaum kerabat telah sepakat mempertalikan Zainab dengannya. Maksud mereka dengan perkawinan ini supaya harta benda al-mahum dapat dijaga kaum keluarga sendiri. Hamid, mak minta kau kemari karena mak mau minta tolong. Bantulah. Melunakkan hati Zainab, bujuklah dia supaya mau menikah. Kalau ibunya sendiri tidak dapat membujuk, apalagi saya, Mak. Kau sudah seperti keluarga sendiri. Almarhum Engku sangat mempercayaimu. Maka itu, atas nama Almarhum. Makni minta tolong. Kan saya usahakan semampu saya. Temuilah dia. Sebetulnya, ada yang mau aku bicarakan kepada mu, Mit. Tapi belum bertemu waktu yang tepat. Soal perjodohanmu dengan kemenakan kurusta? Iya. Seperti yang baru saja ibu ku sampaikan kepada mu. Jadi, soal rencana perjodohan itu. Zainal, semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya. Mak dan kaum kerabat menginginkan aku menikah dengan kemenangan Mama Rustad. Supaya harta benda almarhum dapat dijaga dengan baik. Padahal bisa aku urus sendiri semua peninggalan almarhum. Ayah sudah mengajarkan semuanya kepada aku. Lalu apa yang ingin kau lakukan? Sampai kapanpun. Aku akan tetap memegang doaku, Hamid. Doa yang dulu pernah ku titipkan kepadamu. Menikah dengan lelaki yang aku cintai dan mencintai aku. Apa kau lupa itu, Hamid? Aku selalu ingat, Zainal. Lalu mengapa kau minta aku untuk berhenti percaya pada doa itu, Hamid? Aku tidak pernah memintamu untuk berhenti percaya, Anak. Tapi pada akhirnya bukan kita yang menentukan jalan hidup kita sendiri. Tetapi... Allah. Allah yang akan menentukan jalan hidup kita, amin. Bukan manusia lain. Maafkan Engku, tapi hukuman kau belum selesai. Mak saya baru saja wafat, Engku. Engku hanya menyampaikan perkataan para tetua dan orang kampung. Hamid, ada yang sebenarnya sangat ingin ku tanyakan kepada engkau. Apakah engkau mencintai Zainab? Engkau tidak bisa menjawab pertanyaanku. Saya hanya bisa mengatakan bahwa apa yang saya rasakan untuk Zainab terlalu besar dibandingkan dengan kesedihan ketika saya difitnah dan diusir dari kampung ini. Saya minta diri. selamat menikmati Assalamualaikum. Waalaikumsalam. Kemana, Mit? Saya juga belum tahu, Mak. Masih banyak ilmu yang harus saya cari. Dan itu tidak bisa saya dapatkan dengan cuma berdiam diri. Boleh saya bertemu Zainab, Mak? Sekedar berucap sepatah dua. Ah, Zainab? Dia sedang ke pasar. Saya tidak bisa berlama-lama, karena keretanya sudah mau berangkat. Sampaikan salam saya saja untuk Zainab, Mak. Assalamualaikum. Waalaikumsalam. Terima kasih. Iya, Mak. Mak baru saja dapat surat dari Uni Ibu Nda Arifin. Nanti kau bacakan untuk Mak, ya? Zainab. Tadi Hamid kesini, tapi Mak kira kau tidur. Hamid? Dia bilang apa, Mak? Dia doakan semoga kau bahagia dengan pernikahanmu. Dia juga pamit mau pergi merantau. Tadi mak sudah minta untuk menunggu kau, tapi keretanya sudah mau berangkat. Zainal! Terima kasih telah Aku akan menunggumu, Hami. Saleh. Ros. Ini kue-kue. Buat bekal di perjalanan. Kamu mau oleh-oleh apa dari Mekah nanti, Ros? Gak usah rapot-rapot, Ale. Yang penting kau itu pulang dengan selamat. Menjadi haji amabur. Ros, pulang dari haji. Aku akan pulang dari haji, aku boleh aku melamar murus. Hehehehe Hehehehe Hehehehe Saleh Sayangnya Kenapa kau keluar kamar, Nap? Kau sedang sakit Aku tak apa, Ros Jadi kapan kau akan berangkat, Leh? Insya Allah besok pagi, Nap Aku titipkan surat ini untuk Hamid, Lai. Aku harus temui Hamid di mana? Aku tak tahu. Siapa tahu kau bertemu Hamid di pelabuhan ketika kapalmu singgah Atau di Mekah Kau bawa sajalah surat itu Insya Allah Kalau Allah meridui surat itu pasti akan sampai di tangan Hamid Biarlah surat itu menempuh tak tidak sendiri Zainab, kembali ke kamarmu. Ayo, Naf. Assalamualaikum. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Gimana keadaan kamu, Hamid? Kamu baik? Alhamdulillah, baik Jika kamu takut, lebih baik tidur Terima kasih, Tuhan Baik Ayo, Assalamu'alaikum Bismillahirrahmanirrahim Ya ayuhannasu inna khalaqnakum min zakari wa usaha wa ja'alakum shu'uban wa qabatina li ta'ala inna akhira wakum One day Paca dia Uni Uni Uni Persiapan tinggal sedikit lagi Uni Uni gak perlu khawatir Lusa kalau rombongan datang Kita bisa menjadi tuan rumah yang baik Uni Uni Uni kenapa? Uni, kita doakan saja Senap besok itu lebih sehat. Ini baru lamaran, Uni. Nanti kalau akad nikahnya, kita bisa menunggu sampai Senap betul-betul sehat, Uni. Iya, Uni. Kami merama tanpa cahaya Kami yang lupa hina dan papa Di hadapanmu yang merindah Di hadapanmu yang merindah Assalamualaikum, Darussalam. Darussalam. Ada apa nih? Ada apa? Kapal yang membawa keluarga Arifin, Uni. Tertahan oleh badai di salah satu pelabuhan persinggahan. Mungkin kedatangan mereka tidak sesuai yang direncanakan. Uni. Tidak apa-apakan kalau dimundurkan satu atau dua hari saja. Iya, Uni. Tidak perlu, Ustaz. Katakan pada mereka. Tidak perlu meneruskan perjalanan. Uni. Bos! Bos! Ada surat Untuk Zenab Dari Hamid Terima kasih pak Iya sama-sama Rosna! Rosna! Zainab tidak ada. Astagfirullah. Hamid, aku beranikan menulis surat ini dengan keyakinan bahwa surat ini akan dibawa ke rumahnya dimana aku tahu disanalah kau akan tiba. Setiap pagi aku terbangun dengan air di mata Bukan karena aku menderita oleh cinta Bukan juga karena hidup yang tak berpihak kepada kita Tapi karena rasa syukur Bahwa dia masih memberiku nafas Untuk kembali menunggumu Di sini lelah aku hamil Menunggu, satu-satunya lelaki yang aku bayangkan Akan menjadi emakku kali Lelaki yang mencintaiku dan aku cintai Sebentar lagi Hamid akan kembali mbak Zainab Baru saja datang surat Dari Hamid Jika dunia ini terlalu sempit untuk kita, biarlah Allah membuka pintu lain untuk kita, ke tempat dimana segala sesuatu menjadi amat. Dan semoga Ketika dunia tidak merestui cinta kita Kita punya Allah yang akan merestuinya Lainah Maafkan aku pergi tanpa sempat pamit secara pantas kepadamu Maafkan aku, karena baru berkirim kabar setelah melalui perjalanan yang panjang. Dan saat ini, akhirnya aku bisa berada di tanah suci Mekah. Selama perjalanan panjang kemarin, Zainal, kau memang tak hadir secara kasat mata di dekatmu. Tapi aku tak perlu matang untuk merasakan kehadiranku dalam jiwaku. Ya Allah, kuatkanlah jiwaan bumi Jai Enak Ku tak luar biasa untuk terus mencintai Bahkan di saat-saat ku kalah Cintaku tak dibiarkan nyelekang dan hilang Hai engkau yang banget tahu ya Allah kau yang telah memilih kenyalan mata yang harus kau tak pernah membiarkan diriku sendiri yang menemukan kau juga yang telah menanamkan cinta yang telah diberikan selalu menjaga cinta ini, sebagaimana kau menjaga jiwa itu tak ada suta-suta liput sempat aku bergantung selain tali puyau Tak ada satupun pintu akan kuketuk selain pintu Ya Rabbi, Ya Tuhan ku yang maha pengasih dan penjaya Di bawah lindungan Ka'bah Kuserahkan cinta dan jiwa ini Kembali kepada... Maka disinilah aku berada, Sainal. Di negeri dimana impian kita berpusat Ku bawa jiwamu Cintamu Dan cintanya bersamaku Teruslah memohon Zainab Agar cinta kita menuju jalan terindah Milik Allah semata Innalillahi wa inna ilaihi raji'un Amin Jalikan penggemar cinta, dengar aku bercerita Cinta datangnya tak diduga, bergelang tuh PENGUNUNGAN DI HATI BILA KITA DIABAIKAN MUNGKIN PERNAH KITA MENGABAIKAN HAMUN AKU TAKKAN DIAK Terus ku tuju cintamu Malam-malam ku melamun Mencari kata, katanan indah Seperti sabdanya rusul Allah Berbahasa tinggi dan puitis Demi cinta hujan berdebut Akan ku terjangkau Tanpa meraguk, Menapa kita nahara, Membawa cinta dan cita-cita kita, Mampai Allahumma ikhlas, Syairi ikhlas mampai, Mampai Allahumma mampai, Syarikat dan abang, kain dan cinta, berkisah cinta Lagi tadi abaikan, mungkin pernah kita mengabaikan Mungkut akan cintamu Mencari kata, katanya indah Berkisar dan nyara sulam