Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbilalamin Assalatu wassalamu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in amma ba'du faqad qawla al-imamul muallif rahimahullahu ta'ala wa nafa'ana bihi wa bi barkati ulumih wa ghafara lahu wa lima shaykhihi wa lima shaykhina amin bismillahirrahmanirrahim Terima kasih. dengan nama Allah Yang maha pengasih lagi maha penyayang Aku mulai mengarang kitab ini Begitu kata mu'alifnya Alhamdulillah Al-fattahi Al-jawadil mu'in Alat tafakkuhi fiddin Manikhtaruhu minal alaibad segala puji tertentu bagi Allah al-fatah yang maha membuka segala adalah perbendaharaan rahmat-rahmatnya kepada seluruh makhluknya. Al-jawadi yang maha pemurah, al-mu'ini lagi maha menolong, alat tafakuhi fid dini atas memahami pada agama, man ikhtarahu minal ibadipati. pada orang-orang yang ia pilih, ia kehendakinya, minal'ibadi daripada hamba-hambanya. Wa ashadu an la ilaha illallah, syahadatan tudkhilunadharul khulud.
Dan aku bersaksi, bahwasannya tiada Tuhan, kecuali hanya Allah, dengan syahadat yang dapat memasukkan masukkan kami semua pada negeri abadi waashadu anna sayyidana muhammadan abduhu wa rasuluhu sahibul maqamil mahmud dan aku bersaksi bahwa penghulu kami Nabi Muhammad yaitu Terima kasih telah menonton hamba Allah dan Rasulullah yang memiliki maqam yang terpuji Sallallahu wasallam alaihi wa alaihi Alihi wa sahabihil amjad Moga-moga Allah memberikan rahmat Dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Dan kepada keluarga Nabi Muhammad Wa sahabihil amjad Dan sahabat-sahabat Nabi Muhammad yang agung-agung Solatan wa salaman afuzubihima yawmal ma'ad Dengan salawat dan salam yang aku beroleh keberuntungan dengan sebab salawat dan salam pada hari kembali, yakni hari kiamat. Segini dulu. Wallahu'alam. Jangan mikirin tamat ya.
Baru ngaji. Tiga buku lagi Moga-moga Kita bisa menyelesaikan Terima kasih telah menonton! Tiga buku yang Sudara pegang itu Sebelum umur kita habis Sedikit bercerita sebelum menerangkan ini, kita akan ngaji akhlak tasawuf kita bihidayatul adhiyah. Itu karya datuknya ini yang kita baca malam ini.
Kalau Hidayatullah Dikiah kakeknya Ini cucunya Cucu Kakeknya namanya Zainuddin Cucunya juga namanya Zainuddin Kakeknya dari Zainuddin punya anak Abdul Aziz Abdul Aziz punya anak Zainuddin ini Zainuddin punya anak Abdul Aziz lagi gampang ngapalinnya gak kayak kita susah ngapalin keturunan begitu biar ada seribu juga kan gampang dibulak-balik doang Terima kasih telah menonton! Kiai Biseri punya anak Sansuri, Kiai Samsuri punya anak Biseri, Biseri Samsuri, Biseri Samsuri, Samsuri Biseri, itu begitu. Yang Gus, Mustafa Biseri.
Sudara-sudara sekalian yang mulia. Yang bagi likul isyari'in fi fannin an niyata sawwaruhu qabla shuru'i fihi liyakuna ala basiratin fi ilmih Jamaah Masjidat Tawab yang mulia perlu diketahui Terima kasih telah menonton! Oleh kita bersama seyogianya Sudah sepantasnya orang yang mengkaji satu disiplin ilmu Kudu digambarin dulu tentang ilmu yang akan dipelajari itu agar supaya lebih mendalam tentang kemana arah tujuan kita mengkaji satu disiplin ilmu itu Oleh karena pada malam hari ini kita insyaallah akan mengkaji ilmu fiqih maka perlulah kita fahami terlebih dahulu disiplin ilmu fiqih terkait dengan mabadi'ul asyaruhnya pokok-pokok dasar ilmu fiqih yang ada sepuluh Kita kudu tahu definisi ilmu fiqh itu apa baik secara etimologi maupun terminologi Kedua, apa obyek bahasan fiqh itu Ketiganya, apa manfaat dan kegunaan kita mengkaji ilmu fiqh Keempat, apa keutamaan ilmu fiqh? Kelimanya, apa nisbatnya ilmu fiqh?
Keenamnya, siapa yang merumuskan ilmu fiqh itu? Keenamnya, apa namanya? Yang ketujuhnya, Terima kasih. dasar pengambilan ilmu fiqh itu dari mana?
Keenamnya, Kesembilannya itu hukum mempelajarinya apa? Dan kesepuluh materi di dalamnya, sampai tiga buku kayak begitu tebal juga, ngeri juga. Lihatnya apa-apa isinya begitu. Supaya kita bisa kegambar arah tujuan itu.
Terima kasih telah menonton Udah kudu mengenal konsepnya dulu Saudara-saudara sekalian Fiqh Definisinya secara bahasa Maknanya faham Fiqh itu faham Dari sana kita bisa petik bahwa fiqh itu nanti korelasinya dengan definisi betapa fiqh itu hasil pemahaman Quran. dan hadis fiqh itu faham dalam satu hadis yang sahih Rasulullah SAW bersabda man yuridillahu bihi khairan yuridillahu Kata Nabi, siapa orang yang Allah kehendaki kebaikan yang banyak kepadanya, maka Allah berikan fikih pada agamanya. Maksudnya, paham pada agamanya.
Fikih dalam etimologi artinya paham. Namun dalam terminologi agama, fiqh adalah al-ilmu bil-ahkamish-shari'iyati al-amali-yati al-muqtasabu min-adillati hat-tafsiliyati Terima kasih telah menonton Yang namanya fiqh adalah ilmu yang membahas seputar hukum syariat seputar hukum syarat yang dipraktekkan, yang diambilnya daripada dalil-dalil yang terperinci Itu fiqih Jadi sudara Terima kasih telah Ilmu yang bakal kita pelajari ini Ilmu yang cakupannya dibatasi Pada hukum syarak saja Hukum syarak saja Artinya ilmu hukum Kalau dalam satu universiti namanya fakultas hukum menonton Hukum syarak Begitu, ini kajiannya, meskipun dipisah-pisah kalau di kampus, Terima kasih telah menonton tapi kalau kita tiga bendel buku isinya undang-undang Allahumma'nya. Fiqih, ilmu yang membahas seputar hukum syarak. Hukum syarak itu kalau mau dibedah ada dua. Ada hukum agama itu taklifi, ada hukum agama itu waddu'ai namanya.
Hukum taklifi adalah yuridisnya, hukumnya, hukumnya. Kalau wadu'i juklak petunjuk pelaksanaan sebuah hukum Terima kasih telah menonton Itu ada Begitu Kalau ngomongin hukum syarakat Karena kajian kita fikir berarti yang dibedah hukum. Hukum syarak taklifi, saudara, yang Allah perintahkan kepada kita, di sana ada menetapkan sesuatu atau tidak isinya hukum syarak lima. Ini enggak bakalan lebih dari lima ini.
Ada wajib. Ada sunnah, ada makroh, ada haram, Terima kasih telah menonton ada mubah. Lima nih. Atau kalau mau dipasang-pasang lebih enak menghafalnya, wajib haram, sunnah makroh, mubah.
Isinya sama aja lima. Ini lima namanya hukum. Ini harus difahami dulu, bahwa dalam Islam itu, saudara, hukum cuma lima.
Lima. Dalam Islam, ada hukum itu namanya wajib, ada hukum namanya... Haram ada hukum namanya, sunnah ada hukum namanya, makro ada hukum namanya, mubah. Ini fahami.
Kalau orang belum faham ini, bakal repot ke depannya. Terima kasih telah menonton Ini dulu yang harus difahami. Dari sini bakal ketahuan. Apa saja yang dijaga teraya ini tidak bakalan lepas dari lima. Kalau tidak wajib, bisa haram, bisa sunat, bisa makro, bisa mubah.
Lingkarannya begitu. Tidak bakalan lepas. Dari sini kita bakal memahami apa saja yang terjadi. Kayak kita pakai apa?
Baju kokok. Apa hukumnya? Nabi pakai baju kokok almiyak enggak?
Begitu. Nabi pakai sarung gajah duduk enggak, enggak begitu enggak, hukum tetap lima, begitu. Maka tidak ada orang yang bilang kalau di...
di yang ulama hukumnya keluar dari yang 5 ini hukum namanya kajiannya hukum cuma 5 apa saja dari mulai kita bangun tidur Ampe tidur lagi Enggak bakalan lepas dari lima ini Itu hukum Itu yang harus kita faham Jadi ada orang bilang Seumpama apa? Tahlilan Apa hukum tahlilan? Bid'ah, dia kagak ngerti namanya. Hukum ini aja nih, lima ini.
Nggak boleh lebih dari lima. Namanya dia nambah-nambahin dari nabi dia. Hukum lima, wajib, haram, senat, makromubat.
Ini aja nih, apa tuh dari yang lima nih masuk ke situ tuh? Lihat, itu cara hukum namanya. Lebid'ah ini ada di mana? Begitu.
Supaya kita bisa pahami. Ini namanya kajian hukum. Bid'ah itu namanya mahkum aleh.
Masih koma begitu. Yang namanya bid'ah itu perkara yang kagak ada di zaman Nabi. Perkara yang kagak ada di zaman Nabi, istilahnya, istilahnya, perkara yang kagak ada di zaman Nabi, istilahnya, namanya, bid'ah, begitu, begitu. Lalu hukumnya apa?
Ini. Yang lima ini, maka bid'ah masih koma. Bid'ah apa?
Masih begitu? Apa bid'ah wajib? Apa bid'ah haram?
Apa bid'ah... Sunnah Apabid'ah Makroh Apabid'ah Mubah Begitu cara memahami Hukum Biar kita gak salah Wang ini hukum yang tidak ada di zaman Nabi bid'ah timbul pertanyaan apakah semua bid'ah itu haram itu pertanyaan lagi apakah bid'ah itu itu sama dengan haram Apakah bid'ah itu sama dengan neraka ini harus difahami dengan benar begitu Sebab kalau yang tidak ada di zaman Nabi sebutannya bid'ah. Lalu kalau kita berikan konklusi bid'ah sama dengan neraka. Repot.
Tidak memahami hukum. Contoh. Ini saudara-saudara yang ngaji di Attawab ini saya mau tanya.
Waktu Nabi masih hidup, saudara sudah hidup belum? ada belum di zaman Nabi belum ada namanya bahasanya mukabid'ah apaan mukabid'ah wajah-wajah yang kagak ada di zaman Nabi Bid'ah neraka, maka saudara-saudara ini neraka. Wangka gak ada di zaman Nabi.
Apa ya Islam tuh begitu? Begitu. Begitu.
Jadi Islam tuh gak kaku. Begitu maknanya. Karena hukum tetap lima.
Begitu. Ini namanya fiqh. Saudara, Nabi makan pakai tiga jari Tuh Nabi Makan pakai Tiga jari Yang dua nggak dipakai Nggak kemudian kita Yuk nyontoh Nabi Nggak begitu Kita makan pakai tiga jari Anda begitu Islam nyuruh Nggak Nggak begitu Kasian orang malang yang makan rawon Nabi Rawon pake tiga jari, ampe seminggu gak kelar. Jadi Islam tuh tidak kayak begitu, enggak.
Dilihat dulu, kenapa Nabi makan pake tiga jari? Loh Nabi makannya kurma. Kurma lah kalau makannya begini Nabi maruk namanya ini kita harus paham yang kedua Nabi itu tidak rakus sebuah isyarat Maka ini mau tenis, lah kalau kita pakai sayur asem, dikuahin lagi, begitu.
Ini bagaimana makan rawon? Kata Kiai, gogop, begitu. Apa itu gogop itu ya? Saya juga dengar juga itu asal lagi. Oh, oh gogop.
Oh iya maklum lah bahasa Betawi kadang saya paham kadang enggak. Tergantung dengar orang ngobrol aja saya gitu. Begitu saudara.
Jadi Islam tuh enggak kaku. Keliru Islam kalau kaku. Nggak begitu, Ndak.
Makan nasi yang kita makani namanya beda. Namanya sebab tidak dimakan oleh Nabi. Nabi nggak makan nasi.
Makannya kurma. Kita mau nyontoh Nabi. Eh, kita golongan as-sunnah. As-sunnah gua.
Begitu. Ya, monggo. Ya, monggo. Begitu, orang Betawi suruh makan kurma, habis sekilo, ditanya udah makan?
Belon! Sekilo! Belon makan kalau belum kena nasi. Prinsipnya, ini begini aja.
Supaya faham kita Ini buat jembatan ke depan saya Saya harus rapihin dulu kerangka dari awal Sebab orang mau nulis sebuah disertasi Kalau gak dibuat kerangkanya repot Kerangka dulu Metesis, gak bisa Harus kerangka Supaya kita bisa memahami Islam itu luas Begitu Itu begitu Biar gak kaku Sebab kalau apa aja yang gak ada di zaman Nabi Sama dengan beda dan neraka Udah celaka kita Udah celaka. Di mana celakanya kita? Lah Quran. Itu gak ada di zaman Nabi barisan itu gak ada.
Sampai di zaman sahabat empat jadi khalifah aja gak ada barisan itu. Titik gak ada. Titik.
Insyaallah besok saban kita bareng-bareng umrah kita ke Hudaybiyah. Kita berpulisan Al-Quran. Dan di zaman Saddam Husman kita bakal. Bakal unjukin.
Inilah Qurannya. Kayak ular huruf sang sekerta. Enggak ada baris.
Enggak ada titik. Enggak ada. Saya bakal suruh baca orang Attawab.
Baca. Quran yang ada di zaman Nabi. Enggak ada baris. Enggak ada titik. Titik satu enggak ada.
Iya titik dua di bawah enggak ada. Tak titik dua di atas enggak ada. Baris enggak ada. Enggak ada.
Baris. Baru. Baru. Kalau bahasa lainnya, bidengah.
Barang baru. Kalau saudara, termasuk orang, kalau tidak, saya ingin zaman Nabi, mohon saya, Qurannya dibuang barisnya. Mohon saya baca.
Dari zaman Nabi. Puyeng. Arab gondrong saja masih susah.
Apalagi Arab gondol, betul tidak? Aduh. Itu boleh bongkar sejarah Al-Quran. Titik itu baru muncul tahun berapa Boleh tanya Baris Belakangan lagi baris Begitu Lebih bid'ah lagi Quran yang ada di Indonesia Ada kuning Ijo Itu saya lihatin itu Orang iklan-iklan di televisi-televisi itu Kuning Begitu Tapi Islam itu tidak begitu Cara memahami agama Jadi repot Tapi saya tidak panjangkan pada itu. Saya cuma menerangkan.
Hukum dalam Islam lima. Selian yang lima ini namanya bukan hukum. Masih koma. Kalau hukum patent. Tidak boleh.
Bahasa kasar ingkera. Tidak ditakati. Tidak titik.
Hukum. Karena hukum syarak ini di sisi lain ada dua, ada hukum syarak yang diyakini, ada hukum agama yang dipraktekkan. Tauhid atau teologi Itu adalah sebuah Larinya kekeyakinan Maka ilmu fikih Ilmu yang membahas hukum syarah Yang kudu diperaktikan Jadi kalau ngomong sholat Mulai takbir sampai salam Di dalamnya ada kudu ruku Kudu sujud Kudu diperaktikan Kalau Kalau nggak dipraktekin namanya nggak sholat. Terima Namanya, kalau nggak dipraktekkan. Karena ini ilmu praktek.
Itu fiqh. Kalau disuruh sholat kudus sujud, ya kudus sujud. Nggak boleh orang sholat. Yang penting ingat. Quran juga bilang begitu.
Aqimis sholat al-idhikri. Dirikan sholat untuk ingat Allah. Datang dohor Yang sholat-sholat ke atawab itu Masih rendah imannya Kalau gue udah tinggi Ingat udah cukup Gue udah ingat dohor Cukup gak sholat Ini kacok namanya kayak begini nih, ingat doang kata Allah juga dirikan sholat untuk ingat Allah, berarti yang sholat sholat itu belum ingat kalau gua mah udah tinggi jadi gak perlu sholat cukup ingat, ini namanya aliran eling Hai Islamnya hakeko kagak ngerti nggak dipraktekkan cukup kalau gua muda tinggi enggak usah sholat ingat aja cukup dohorya udah itu yang masih ngerjain masih rendah innalillahi wabarakatuh dia nodo Nabi Muhammad masih rendah ampi yang ngerjain tinggi andy akan luar biasa Hai Yang model begitu undang di rumah kita. Undang.
Dari pagi. Jam tujuh. Nggak usah kasih makan sampai dorang sampai sore. Terima kasih telah menonton Perih pak. Lu bayangin.
Opor ayam. Rendang. Gurami.
Cumi saus tiram. Iya. Serasem.
Bayangin aja. Kenyang kakak. Begitu.
Begitu. Bukan begitu. Ini namanya enggak berguna. paham, fikir itu ilmu yang praktik kalau kudu begini begini ya kudu kerjain itu namanya fikir namanya Uduh praktek, begitu. Kalau tawahid, sebatas keyakinan.
Yang diambilnya dari dalil-dalil terperinci, nggak global. Yang global usul fiqih, tapi kita nggak paparkan ke sana dan kuat fiqih karena panjang nanti. Ini definisi dulu.
Lalu apa obyek bahasannya yang bakal dikenain hukum? Fi'lul mukallaf Perbuatan yang dikerjakan oleh orang yang umur 15 tahun ke atas Akalnya sehat Ini yang bakal dikenain hukum Itu namanya maudoknya. Ini yang ngaji ini udah umur 15 tahun belum? Belum.
Belum kena hukum. Begitu. Belum kena. Yang kena hukum yang 15 tahun ke atas.
Juga akalnya sehat. Tadakalnya bebas hukum. Mau nyengir, monggo dia nyengir.
Begitu. Jadi bocah. Mohon maaf.
Ini saya mau ngomongin hukumnya. Ada anak umur tujuh tahun. Minum-minuman. Teh botol cap topi miring. Umurnya tujuh tahun.
Saya tanya. Hukumnya apa? Saya tanya.
Tidak. Ada anak kecil umur 7 tahun mabuk-mabukan, hukumnya apa? Halo Hukumnya apa?
Hah? Hah? Haram Hukumnya haram? Haram, jadi ini bocah, ini kudu dicambuk nih Belum ada hukum Wang umurnya 7 tahun, namanya mungkar Perbuatan mungkar Apa tuh perbuatan mungkar? Dosa.
Beda. Siapa yang lihat kemungkaran sama dengan kemaksiatan? Beda.
Nggak ngerti hukum namanya. Kalau maksiat, pasti mungkar. Kalau mungkar, belum tentu maksiat.
Maka dalam bahasa hadis itu Man ro'a minkum mungkaron Siapa orang yang melihat kemungkaran Kenapa bukan dosa? Sebab mungkar ini dibawa dosa Anak kecil umur 7 tahun, mabok-mabokan, dosa tidak, masih di bawah umur, belum kena pasal, belum kena hukum, tapi perbuatannya tidak terpuji, tetap kudu dilarang. Dia tidak kena hukum Wong di bawah Umur Sebab dia di bawah asuhan orang tuanya Yang dosa siapa Tergantung disuruh gak sama Aba abunya Suruh dia dosa Orang tuanya gak nyuruh Minum-minuman Ya gak dosa Anaknya ya gak dosa Belum balir Belum kena hukum Tapi perbuatannya Namanya mungka Perbuatan disebutnya Asusila Tidak ada adab Ini kudu dilarang Dilarang tetap Kita yang dilarang Untuk melarang bocah Jangan Atas itu. Tapi bocat tidak boleh digebuk. Belum kena hukum.
Begitu. Ini nama hukum. Tapi nanti ada di depan.
Tentang pidana Islam. Yang isinya. Nanti kita ngomongin isi.
Belum. Buku itu isinya apa-apa. Begitu. Itu begitu.
Lalu apa manfaat dan kegunaan kita belajar ilmu fiqh ini, saudara? Manfaat dan kegunaannya, manfaatnya adalah imfisalu awamirillahi wajtinabunawahihi Tujuan ini ngaji fiqh ini sasaran yang mau dituju adalah agar supaya kita bisa menjunjung tinggi perintah Allah dan juga kita bisa menjauhi larangan-larangan Allah itu sasaran kajian menghukum Islam Begitu, sebab bagaimana kita mau mematuhi perintah Allah bila perintahnya kagak tahu, bagaimana kita bisa menjauhi larangan-larangan Allah Bila kita tidak tahu mana larangan, larangannya. Maka fikih mengupas tentang perintah-perintah Allah dan larangan-larangan Allah.
Begitu. Ini fikih. Kalau ini tidak paham, bakal acak-acakan. Begitu.
Sebab Nabi, pribadinya bakal keluar produk hukum. Apa yang keluar daripada Nabi, karena Nabi tidak bisa dipisahkan oleh Al-Quran bila dikata Nabi itu adalah Quran yang berjalan adalah Nabi dari ujung pala sampai ujung kaki pengamalan Quran itulah Nabi maka tindakan Nabi menjadi satu produk hukum maka ini kita kuduh faham terima kasih terkait menjunjung tinggi perintah saya ambil contoh sholat satu hari saya ambil contoh, nabi mendapat kiriman makanan makanan udah siap, kalau kita nasi kebuli macam begitu tapi kadang maulid isinya snek doang, kibuli namanya, gitu gitu, apaan? iya, beda dikit e sama i Dapat makanan, sahabat nabi ashabus sufatu perih perutnya, makanan udah siap Datang adan, kata sahabat udah mikir, waduh kalau sholat dulu perut gue ruyukan ini Bukan keroncongan lagi udah dangdutan, ini bagaimana? Nabi faham Terkait apa yang ada pada umatnya, kata nabi, ente ndausa mikirin sholat. dulu, makanan udah ada, makan dulu, sholat waktu masih luas, perut keroncongan, makan coba nabi, begitu produk hukum, gak mesti buru-buru, begitu, bijaknya nabi ada hadis Daripada Nabi, amal apa yang paling bagus Nabi?
Begitu kata sahabat. Nabi jawab, sholat awal waktu. Ada sahabat lagi nanya, amal apa yang paling tinggi di mata Allah?
Jaga pos, batas, musuh. Ada sahabat lagi datang sama Nabi, amal apa yang paling tinggi? Nabi jawab, ibu masih hidup?
Hidup, ibu. Ada lagi, amal apa yang paling tinggi? Kendalikan emosimu.
Semuanya ini amal yang tinggi. Kenapa? Begitu.
Ini biar kita paham hukum. Jangan kita langsung main comot, repot. Satu hari, satu hadis.
Belum tentu hadis itu cocok buat kita. Ini kita harus pahami Nabi secara utuh. Siapa ini yang nanya sholat awal waktu ini?
Lihat, itu yang nanya pensiunan. Pensiunan. Loh, udah pensiun kemarin-kemarin kerja repot, mau sotawal waktu susah, udah nganggur. Al-waktu, tuh begitu Nabi, sesuai dengan kondisi orang.
Lah maghrib, adhan, buka. Tentang Nabi, jangan mikirin sholat dulu, buka dulu. Indah Nabi, gak kaku.
Lah kita kerja di kantor. Sholat awal waktu, kalau ini dipakai oleh dokter operasi, kata nabi yang paling tinggi sholat awal waktu, mau bedah, udah azan, maaf pak, saya tinggal dulu, mampus pesien, mampus, karena kebodohan itu dokter dengan islam begitu kalau dia pakai itu jangan pakai itu ntar ada bagian-bagiannya kita ngaji datang isa ngaji aja islam tuh kagak kaku sorry bos ini kata nabi sholat awal waktu tinggal dohor jam 12 kurang sempat ada kalanya begitu kerja sampe jam 12 tinggal pecat Nyalahin Allah, gue udah kerja pecat lagi. Padu-padu sama Allah.
Lelah lain, anda punya tugas. Itu diatur. Ada orang badannya gemuk, keker, hebat, tegak.
Apa yang paling tinggi? Jadi tentara. Nabi itu cakep.
Ada orang udah jalan aja sempoyongan, peyang, udah susah, suruh jadi tentara, udah ubahanan, jadi tentara, aduh ampun. Begitu, kata musuh, wah udah loyo-loyo nih, enak nih, kudu gagah, begitu, presiden aja kudu gagah, loyo, jadi banci biran, begitu, begitu saudara. Ditanya sama Nabi, badannya loh ya jalan aja susah Mau suruh perang jalannya pincang-pincang Nabi itu cerdas Punya ibu, punya. Urusin ibumu.
Sama ganjarannya kayak perang. Cakep, Nabi. Ada orang, tukang marah-marah melulu.
Marah-marah melulu. Nabi bilang, amal apa yang paling tinggi? Kendalikan marahmu. Nabi tahu.
Itu yang enak-enaknya itu. Biar kita paham, Islam itu tidak kaku, rahmatkan lil'alamin. Ini Islam, saudara. Jadi jangan orang lain supaya makin maju kita. Kita pensiun, kita bos.
Kapan aja bisa suka-suka gue ke kantor. Ya awal waktu. Ente kerjaannya.
Anak buahnya ditinggal. Lagi ngupdate. Mana dia berbicara saham lagi anak buahnya. Lu tinggal.
Bahaya. Atur. Ini Islam, apa yang keluar dari nabi menjadi produk hukum.
Oleh karena itu kita harus tahu status hukumnya. Dan tiap orang tidak sama. Oleh karena itu kita kudu menjunjung tinggi perintah Allah. Kitanya siapa? Nah ini hukumnya bakal berbeda.
Antara satu dan yang lainnya. Kalau kita naik mobil, disuruh sama kiai-kiai. Yang paling tinggi tidak ada lagi. Sot awal waktu.
Adan, berhenti. Ladu, ditol. Ngik saja. Sudah. Tabrakan muanya.
Suruh sholat di pinggir. Tol. Begitu.
Tidak tardi rest area. Yang model begitu. Kita yang anggur-anggur.
Duduk di gardu. Ngobrol dengan lelaki dulu. Tidak tahu waktu. Sholat. Ini indahnya.
Dan. dan luhurnya ajaran. Ini fikir. Bukan kami mencelak orang suatu waktu, bukan. Artinya dudukkan Islam itu, pada pemeluknya, dengan strata yang ada.
Sebab masing-masing punya. Kalau pilot, udah waktunya terbang. Mana itu bapak kita pilot itu, Garuda itu. Waktunya terbang, suatu waktu, sorry dulu. Waduh cak-cak-cakkan jadwalnya.
Nggak begitu. enggak Islam enak Islam itu indah rugi orang tidak Islam rugi dan rugi orang tidak mengenal hukum Islam indah sholat suruh duduk ama siapa sama yang sakit coba lihat nabi makanya kalau kita gak baca perjalanan itu acak-acakan islam nabi ditanya sama sahabat nabi saya cium bini ramadhan siang-siang bagaimana gak batal ada lagi sahabat nanya sama nabi selang sejam nabi saya cium bini, batal puasanya coba apa gak pelin, pelan ini Tadi batal, tadi nggak batal, sekarang batal. Bukan begitu. Harus utuh.
Siapa ini yang diomong nggak batal? Cek! Itu yang nyium bini umurnya udah 90, bininya 85. Perjuangan hidup, ambak doa.
Siapa yang dibilang batal? Lah orang umur 15 tahun Timbang memandang doang udah hidup Apalagi nyium Indah gak Islam? Begitu, biar kita utuh ajaran.
Gak boleh sepotong-sepotong. Fikih ini menata itu. Supaya kita tidak salah. Maka, manfaat belajar fikih supaya kita bisa bahagia dunia akhirat.
Sebab muslim tidak bakalan kaku dengan fikih. Lalu apa? Hukum mempelajarinya Hukum mempelajarinya Fardu'ain Muslim yang umur 15 tahun ke atas Akalnya sehat Wajib hukumnya Belajar ilmu fikir metodenya terserah metodenya kalau bisa semua anggota badan ibadah itu paling tinggi dia datang ke majelis dia matanya Lihat kitab Ada bawa buku di rumah Tangannya nulis bawa pulpen Ini namanya Paling tingginya Ganjaran dia belajar Kurang dari ini Namanya disebut jiping ngaji ngopi gitu namanya jiping ngaji ngopi ngopi ngaja tapi tangannya bawa pulpen bawa buku Enggak kitab, buku catatan sendiri.
Ini karena dia merekam telinga enggak kuat untuk menampung segala ilmu Allah. Maka dibantu oleh catatan. Catatan.
Nyatat enggak bisa, mata kurang lihat. Tapi kalau mau duit, apaan? Seumpama. Ini contoh doang, yaudah jiping aja, udah duduk aja, udah, duduk aja, denger aja udah, duduk, udah, gede ganjarannya. Kalau J-Ping juga nggak bisa, J-Dare sambil nyender, jadi mohon maaf Bapak Gita, ini beliau ini orang hukum ini, maka cara biarin, nggak apa-apa.
Nanti kita bedah Nanti kita bakal ngomongin Bapak kita Hukum Agraria Yang di Indonesia itu dimulai nomor 5 tahun 1960 Nanti bakal dibedah Ini Bapak kita ngacara Gitu. Nanti kita bedah. Hukum.
Tapi masih hukum ibadah ini. So disini maka kita bedah semua hukum. Mau hukum ekonomi. Mau hukum perdata. Mau hukum pidana.
Hukum agraria. Ada lengkap. Semuanya.
Tapi pelan-pelan. Jangan buru-buru tamat. Kalau pengen buru-buru tamat saya baca ujungnya. Wak khirudak wahum nih.
Kalau pengen tamat. Ujungnya itu wak khirudak wahum. Ujung buku tiga jelit itu. Mau ujungnya aja.
Gitu. Saya tamatin alami mi Begitu Mi hukum Saya mau buat kerangka Biar teman-teman jama' ini memahami Islam Luas Tidak kaku Tidak sempit Islam enak Enak dan enak Hukum Kumi Islam Itu begitu Fardu Ayan, kita kudu belajar hukum khususnya hukum ibadah Lalu pengambilannya dari mana ini hukum? Empat yang pokok.
Pertama namanya Quran. Kedua hadis, as-sunnah. Ketiga ijma. Keempat kias. Ini empat ini...
Sumber, fiqh, ilmu yang kita pelajari. Singkatnya dua, dari Quran, dari hadis. Panjangan dua ini dua lagi, ijma, qiyas.
Jadi, ini kitab dari mana? dari Quran dan hadis begitu, tapi yang sudah enak namanya air di gelas, namanya air di gelas Quran dan hadis itu namanya air termos. Air termos.
Ya kalau saudara mau, saya nggak mau yang digelas. Saya pengen langsung dari termos aja. Monggo.
Hah? Iya melepuh, salah kita. Nggak bisa ngolahnya mau langsung aja. Maka ini ulama mengolah mentiriskan dari termos supaya siap untuk kita makan.
Itulah fikih Namanya ibarat nasi KFC Namanya Itu fikih KFC Apa itu KFC? Udah nasi Ayam Udah matang Gak usah pake tanya Ini berasnya berapa bulan? nanamnya dulu gabahnya, padinya ini beras rojolele pandan wangnya pemaknyus yang diributin itu lah kelamaan perut udah lapar waktunya apa?
makan nah ini Fiki langsung makan gak ngomongin dalil-dalil yang lama banget kelamaan begitu, kita udah ini kita kudududu ini kita kudududu Jangan kayak orang-orang, apa aja nanyanya sama Google, aduh bahaya, itu namanya nggak benar, belajarnya, ke Google, salah, dia sakit perut, nanya sama Google, apakah... dokter apa ke Google nanyanya? sakit perut asemurat ke Google apa ke dokter kira-kira?
masa timbang sakit dohir aja nanyanya sama dokter langsung datang ke klinik masa agama gampang banget nanyanya ke media sosial ke Google Nanya di google, mana jawabannya benar Datang ke dokter agama namanya ulama Apa kata orang jawa Kata orang jawa, ulama itu apa Orang yang belajarnya lama Namanya ulama Itu baru sebentar aja ngambil comot-comot dari Facebook Facebook WA langsung ngomongin hukum aja namanya ubaru ngawur nanti hukumnya ngaji duduk di majelis biar paham ini belum selesai Pak nih Bismillah belum saya terangkan kurangin bahwa saya mengantar nih bulan mengantar Viki dulu sebab agar sempit tapi udah segini aja dah itu Quran rujukannya kur cari dulu di Quran udah selesai Quran dicari enggak ketemu maka keduanya di hadits cari di hadits kitab hadits semuanya dibongkar enggak ketemu tuh hukumnya ijma Enggak ketemu hukumnya. Kias. Nah kias ini yang muncul banyak hal. Hukum itu enggak mesti tertera. Isaratnya kudu ada.
Itu hukum. Contoh kias itu biar gampang. Di SPBU ada tulisan dilarang merokok.
Berarti yang dilarang merokok. Berarti. Enggak ada tulisan dilarang nabun. Dia bawa ban.
Begitu. Dibakar di SPBU. Boleh gak kira-kira?
Enggak ada tulisannya. Enggak ada tulisannya. Hah?
Enggak ada tulisannya. Ini namanya kias, disamakan hukum yang tidak tertera dari sesuatu dengan hukum yang tertera karena ada kesamaan makna. Bilang merokok api yang kecil aja haram, maka...
Nah bun, apalagi itu karena Indonesia ini di dalam membuat hukum, nggak bisa mencarikan rumusan. Kenapa LGBT jadi ribut? Katanya nggak ada payung hukumnya, nggak ada tulisan itu. Itu karena dia tidak bisa mengembalikan itu.
Belum ada hukumnya. Emang nggak ada rumusannya dalam hukum pidananya? Tinggal diturunin. Bisa makan Begitu gak usah susah Contoh yang paling gampang aja Ayam Ayam jago Dari saya kecil sampai detik ini Gak ada yang ngejar-ngejar ayam jago lagi Ayam Masa kita mau Ama ayam Ayam jago tuh ngejarnya Ngejar ayam apa Ayam betina Kita ayam jago Sormong ngejar ayam jago waduh ampun maka teman kita itu membuat sebuah tulisan masih mendingan mukanya jelek bininya empat Masih lebih baik daripada mukanya ganteng, bininya ganteng. Begitu.
Hukum aja. Begitu. Masa memproduk hukum susah banget tarik ulur. Ini kita berbicara nurani aja. Fitrah namanya, kalau di Quran dada, ijma, ijma dada kias, kias, begitu.
Hukum, ini namanya dasar pengambilan. Definisi, obyek bahasan, manfaat kegunaan dan tujuan, hukum mempelajari, dan dasar pengambilan. Baru lima, tinggal lima lagi, nanti aja, dua minggu lagi. Bismillah nanti aja Masih panjang ini Masih lima lagi Apa keutamaan belajar fikir Apa nisbatnya ilmu fikir Siapa yang merumuskan fikir Begitu Namanya apa Dan materi-materinya apa-apa di dalamnya Ini masih belum kita bahas Segini aja Walaikumsalam Ada yang ditanya