Mari mendekatkan diri kepada Tuhan melalui tayangan-tayangan Hope Channel Indonesia hanya di Youtube Channel Hope Channel Indonesia. Jangan lupa subscribe dan nyalakan notifikasinya. Pagi dan selamat sabat, sosdoraku yang kekasih dalam Tuhan.
Pada saat ini kita mengucap syukur oleh karena kita kembali dapat mendengarkan akan firman Tuhan. Pada sabat ini... Judul yang akan kita pelajari adalah Belajar dari Yudas Pelajaran apa yang kita dapat dari Yudas Sementara banyak hal yang kita dapati bahwa Yudas adalah sesuatu yang negatif dalam karakternya Baik, sebelum kita mendengarkan lebih jauh tentang firman Tuhan Dan apa yang dapat kita pelajari dari Yudas Kita tunduk kepala dan kita berdoa. Bapak di sorga, pada saat ini kami mengucap syukur kepadamu oleh karena kesempatan untuk mendengarkan firman Tuhan di hari sabat yang penuh dengan berkat ini. Berikan hikmat bagi hambamu dalam menyampaikan dan pendengar yang mendengarkan akan firman Tuhan ini.
Agar hidup kami boleh memantulkan akan firman Tuhan. Di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Di dalam Alkitab ada tujuh Judas. Yang pertama adalah Judas yang kita dapat baca di dalam Matthew 13 ayat 55 yaitu adalah salah seorang dari saudara Yesus, Alkitab katakan. Yang kedua, kalau kita baca di dalam Alkitab adalah Judas, penulis dari kitab Judas. Salah satu dari penulis buku di dalam perjanjian baru adalah Judas. Dan yang ketiga, kita dapati bahwa ada seorang rasul yang bukan nama belakangnya Iskariot.
Yang diidentikan dengan Thaddeus. Kita dapat baca di dalam Alkitab. Dalam Lukas 6 ayat yang ke-16 dan kisah para rasul 1 ayat yang ke-13.
Judas yang lain yang dapat kita lihat di dalam Alkitab adalah Judas yang berasal dari Galilea yang memimpin pemberontakan setelah kelahiran Yesus. Kita dapat baca itu di dalam kisah 5 ayat 37. Judas yang lain yang kita dapat baca di dalam Alkitab. Yaitu yang terdapat di dalam kisah para Rasul 9 ayat yang ke-11.
Dimana di dalam ayat ini kita dapati bahwa Judas ini adalah yang memberi tumpangan kepada Paulus. Judas yang lain kita dapat baca Judas yang nama belakangnya adalah Barsabas. Seorang Kristen yang dikirim ke Antioquia bersama dengan Paulus dan Barnabas.
Dan kita dapat baca di dalam kisah pasal 15. Dan Judas yang ketujuh adalah Judas Iskariot. Seorang murid Yesus yang berkianat. Di dalam Matthew 10 ayat yang keempat, kita dapati informasi tentang hal ini.
Dan pada saat ini kita akan mempelajari Judas yang ketujuh. Siapa Judas Iskariot ini? Judas adalah bentuk Yunani dari bahasa Ibrani Yehuda Yang artinya pujian Jadi di dalam bahasa Ibrani ini adalah Yehuda Dan di dalam bahasa Greek atau perjanjian baru adalah Judas Arti nama Iskariot di belakang nama Judas ini Menimbulkan banyak perdebatan di kalangan para sarjana Alkitab. Namun sebagian besar menganggap bahwa Iskariot adalah artinya the man of Kiryat.
Atau orang yang berasal dari Kiryat. Karena nama Is itu dalam bahasa Ibrani adalah pria, dia laki-laki. Jadi di sini kebanyakan para sarjana Alkitab berpendapat bahwa ini adalah pria yang berasal dari Kiryat.
Judas adalah satu-satunya yang bukan orang Galilea, melainkan dari selatan Judea. Jadi, dari antara 12 murid Yesus, Judas Iskariot adalah satu-satunya yang bukan orang Galilea. Kemudian, di dalam Alkitab, di dalam Yohanes pasal 12 ayat yang ke-6, juga dikatakan bahwa dia adalah seorang bendahara.
dari para murid Yesus. Jadi dia memegang satu tanggung jawab penting di antara 12 murid Yesus, yaitu sebagai seorang bendahara. Kemudian, di dalam buku Alpha Omega Jilid 6, halaman 359, dikatakan Judas itu sangat disegani oleh para murid-muridnya dan besar pengaruhnya terhadap mereka. Jadi Judas dia memegang tanggung jawab dan sebagaimana seseorang yang memiliki tanggung jawab yang lebih daripada yang lain Dia memiliki pengaruh yang besar terhadap murid-murid Yesus yang lain Dan di dalam buku yang sama di Alfa Omega Jilid yang ke-6 halaman 358 Dikatakan seandainya Judas meninggal sebelum perjalanan terakhir Yesus ke Jerusalem, maka kematiannya merupakan satu kehilangan yang besar bagi gereja dan juga bagi 12 murid Yesus yang lain. Namun, apa penyebab kejatuhan dan kebinasaan Judas?
Mengapa Judas yang memiliki tanggung jawab yang besar di antara 12 murid itu dan dianggap sebagai seorang yang penting karena dia berasal dari daerah yang lebih ke daerah perkotaan daripada murid-murid yang lain mengapa seorang yang selalu bersama dengan Yesus dapat jatuh? Inilah pelajaran yang kita dapat lihat dan apa yang dapat kita aplikasikan di dalam kehidupan kita. Yang pertama, Judas bersama dengan Yesus, tetapi dia tidak berubah. Apa penyebab kejatuhan Judas? Dia bersama dengan Yesus, tetapi kebersamaannya dengan Yesus tidak mengubahkan dia.
Kita buka di dalam Yohanes pasal 6 ayat 64. Di dalam Alkitab, di dalam Yohanes pasal 6 ayat yang ke 64 dikatakan Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya Sebab Yesus tahu dari semula Siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan dia Jadi di bagian permulaan dari Injil Yohanes Yohanes telah menunjukkan bahwa dari semula Judas ini bersama dengan Yesus, tetapi dia selalu mempertahankan ketidakpercayaannya. Yohanes pasal 6 adalah ketika para murid Yesus ini berada di awal-awal periode ketika mereka bersama dengan Yesus. Dan sejak di awal ini, Yohanes mengatakan bahwa di antara ada yang tidak percaya. Siapa yang akan menyerahkan dia?
Jadi dari awal sudah kelihatan meskipun Judas ini bersama-sama dengan Yesus, dia tidak mau menyerahkan dirinya untuk diubahkan. Dari semula dia bersama dengan Yesus, tetapi dia tidak mendidik keraniannya untuk memilih Yesus dan tidak mendidik di dalam pilihan yang dia buat untuk supaya dia percaya kepada Yesus. Dan pada akhirnya dia menyerahkan Yesus.
Berikutnya di dalam Markus 14 ayat yang ke-10. Apabila di dalam Yohanes pasal yang ke-6 adalah ketika 12 murid Yesus itu pada mulanya bersama-sama dengan Yesus di tahun-tahun awal dan sekarang bagaimana ketika di hari-hari terakhir bersama dengan Yesus. Di dalam Markus 14 ayat yang ke-10 dikatakan.
Lalu pergilah Judas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala, dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Di awal, dia tidak percaya. Di akhir, di Markus pasal 14, ketika di hari-hari terakhir Yesus, dia bermaksud menyerahkan Yesus. Jadi dari sini kita dapati bahwa dari semula ketika dia mengikuti Yesus sampai di akhir perjalanan bersama dengan Yesus, Judas tidak mau menyatakan pilihannya untuk percaya kepada Yesus. Bersama-sama dengan Yesus tidak mampu mengubahkan dia karena Judas memilih untuk tidak berubah.
Bagaimana dengan kita sebagai... umat Tuhan. Orang-orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus.
Kita ke gereja bersama dengan Tuhan. Kita mengadakan perbaktian pertengahan minggu, perbaktian di rumah tangga, bahkan perbaktian pribadi. Tetapi apakah kita mau menyerahkan hidup kita untuk diubahkan oleh Yesus?
Ketika kita telah menjadi murid Yesus, 10 tahun, 20 tahun, bahkan 30 tahun, bahkan dari sejak kita lahir di keluarga Kristen, Sampai tua kita, apakah ada perubahan karakter di dalam kehidupan kita? Apakah kita menunjukkan karakter Kristus dalam hidup ini? Bersama dengan Yesus secara fisik, bukan berarti itu dapat mengubahkan Judas.
Memiliki komunikasi dengan Yesus tanpa mengizinkan ia mengubah karakter kita, ini... Tidak membuat hidup kita lebih menunjukkan karakter Kristus dan kita tidak berubah. Jadi di dalam kehidupan kita ya, biarlah ketika kita bersama-sama dengan Kristus, ketika kita membaca firman Tuhan, kita berkomunikasi dengan Tuhan, kita pergi ke gereja, biarlah aktivitas kita itu membuat Hubungan kita lebih dekat dan mengizinkan roh kudusnya untuk mengubah kehidupan kita. Jadi, kesempatan melayani bukan berarti otomatis kita menjadi rohani.
Bukan berarti ketika kita melayani di dalam gereja, maka pelayanan ini membuat kita menjadi otomatis menjadi rohani. Tidak. Hubungan dengan Kristus dan membiarkan roh kudusnya Mengubah kehidupan kita. Itu yang dapat mengubahkan kerohanian kita.
Siapapun kita. Di dalam kisah pasal yang pertama. Ayat yang ke-17 sampai ke-18.
Dan juga di yang ke-20. Di dalam kisah Rasul kita dapati. Bagaimana Judas menurut Lukas. Bahwa Judas mengambil bagian dalam tugas pelayanan.
Bahkan Judas. Memiliki jabatan. Di dalam ayat yang ke-20 dari kisah pasal yang pertama dikatakan, biarlah jabatannya diambil orang lain.
Ini berbicara tentang Judas. Artinya Judas memiliki jabatan. Seseorang yang memiliki jabatan, apakah dia seorang pendeta yang diurapi?
Apakah dia seorang ketua jemaat? Apakah dia anggota jemaat? Apapun.
Tugas pelayanan yang ada di dalam tanggung jawab kita, itu tidak mengubah kita. Kalau kita tidak membiarkan roh kudus bekerja untuk mengubahkan kehidupan kita. Judas memiliki jabatan. Dan kita dapati di dalam kata jabatan di kisah 1 E 20, di dalam bahasa Yunani adalah episkope. Yang nantinya di dalam 1 Timotius 3 ayat yang pertama menjadi episkopos.
Yang diartikan sebagai elder atau tua-tua jemaat atau bishop atau pemimpin dalam gereja. Namun di dalam kisah 1 E 20 disebut sebagai episkope. Episkope berarti di dalam Freiberg Analytical Greek Lexicon menunjukkan bahwa posisi untuk sebagai overseer.
Jadi untuk mengawasi. Jabatan yang adalah untuk mengawasi. Jabatan yang memiliki tanggung jawab. Dan di dalam episkope ini berarti bahwa dia adalah seseorang yang memiliki jabatan dan ada orang yang dipimpinnya di bawah. Ginggirih, Brit, New Testament Lexicon juga menyatakan yang sama.
Episkope berarti satu posisi atau jabatan sebagai seorang. Dan nantinya berkembang di dalam istilah di gereja Kristen 100 dan 200 tahun kemudian menjadi bishop atau menjadi pemimpin gereja. Jadi kita dapati Judas adalah seorang pemimpin gereja. Tetapi jabatannya sebagai seorang pemimpin gereja tidak mengubahkan dia.
Hubungan dengan Tuhan. Membiarkan kuasa roh kudus Tuhan. di dalam kehidupan kita, itu yang dapat mengubahkan kita.
Apabila kita mau roh kudus mengubahkan kelemahan-kelemahan kita, atau kita menyerahkan kelemahan kita untuk diubah dan meninggalkan segala dosa yang kita sayangi, maka kuasa roh kudus inilah yang mengubah kita. Judas juga memiliki kesempatan untuk melakukan mujizat. Kita dapati di dalam Matthew 10 ayat yang pertama. Di dalam Matthew 10 ayat yang pertama, Alkitab mengatakan bahwa Yesus memanggil kedua belas muridnya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat. dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
Jadi, di dalam Alkitab kita dapati bahwa Judas memiliki kuasa untuk mengusir roh jahat dan untuk menyelenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. 12 murid Yesus, termasuk Judas. Bukan hanya Matthius mengatakan hal ini, namun juga di dalam Markus 6 ayat yang ke-7 mengatakan Ia memanggil ke-12 murid itu, Yesus memanggil ke-12 murid itu dan mengutus mereka berdua-dua.
Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat. Lalu di dalam Lukas 9 ayat yang pertama juga menyatakan yang sama. Maka Yesus memanggil ke-12 murid-muridnya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan, untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.
Jadi Memiliki kesempatan untuk melakukan mujizat juga bukan merupakan sesuatu yang aman bagi kita. Kalau kita tidak menjaga hubungan kita terus-menerus dengan Kristus. Judas mungkin pada mulanya ingin mengikut Yesus. Dia rindu mengikut Yesus.
Tetapi kebersamaannya dengan Yesus, tidak dia izinkan untuk mengubahkan dia. Jadi, Jabatan, kemampuan yang kita miliki, kemampuan atau karunia yang Tuhan berikan untuk melayani. Bukan berarti ketika kita melayani Tuhan dengan hasil yang luar biasa, maka, oh sekarang saya ini betul-betul murid Yesus.
Lihat Judas, dia mampu melakukan mujizat, dia memiliki jabatan. Namun hatinya tidak diubahkan. Maka, pada akhirnya, Dia hilang untuk selama-lamanya.
Sebagai pengikut Tuhan, biarlah kita tidak bergantung kepada jabatan. Kita tidak bergantung kepada karunia besar yang Tuhan berikan kepada kita untuk pelayanan. Dan kita berkata, wah ini sudah cukup.
Saya betul-betul umat Tuhan. Mengikut Tuhan harus setiap hari. Mengikut Tuhan harus membiarkan roh kudus Tuhan mengubah.
Hidup kita hari demi hari. Sehingga karakter yang kita miliki. Hari demi hari juga. Lebih menunjukkan akan tabiat Tuhan. Yang berikutnya.
Yang kedua. Apa penyebab kegagalan daripada Judas? Judas tidak mau menyerahkan kelemahannya kepada Kristus. Yang pertama tadi.
Kebersamaannya dengan Yesus. Tidak membuat dia berubah. Yang kedua adalah dia tidak mau menyerahkan kelemahan dan dosanya kepada Yesus.
Kita dapati di dalam Alkitab di dalam Yohanes pasal 12 ayat 5 dan 6. Di dalam Yohanes pasal 12 ayat yang ke 5 dan 6 Alkitab mengatakan. Mengapa minyak narwastu ini. Tidak dijual 300 dinar dan uangnya diberikan kepada orang miskin. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri. Ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Jadi, di sini diberikan satu kata keterangan di dalam Yohanes 12 ayat 5 dan 6. Bahwa ia sering. Jadi, sejak dia dipilih, Oleh Yesus untuk memegang jabatan sebagai bendahara, dia sering, bukan hanya satu dua kali, tetapi dia sering. Ini menunjukkan bahwa dia tidak mau menyerahkan kelemahannya untuk diubah oleh kuasa roh kudus.
Dia tidak mau menyerahkan dosa yang disayanginya untuk dihilangkan oleh kuasa roh kudus. Kebersamaannya dengan Yesus tidak membuat dia menyerahkan segala kelemahan yang dia miliki untuk diubahkan oleh Yesus. Di dalam buku Alfa Omega Jilid 6 halaman 360 Alinea yang pertama dikatakan. Judas tidak melihat kelemahan tabiatnya sendiri. Dan Kristus menempatkan dia pada keadaan dimana ia akan mendapatkan kelembagaan.
suatu kesempatan untuk melihat dan memperbaiki hal itu. Sebagai bendahara bagi murid-murid, ia ditugaskan untuk menyediakan keperluan rombongan kecil itu dan meringankan kekurangan orang miskin. Dalam melayani orang lain, Judas dapat mengembangkan suatu roh yang tidak mementingkan diri.
Jadi tentunya kita berpikir, Yesus tahu. Karena dikatakan dia sering mengambil uang. Tetapi kenapa dia tetap dipercayakan sebagai bendahara?
Karena dengan tanggung jawab ini, Yesus mengharapkan bahwa dengan dia melayani orang lain, dia mengembangkan suatu roh yang tidak mementingkan diri. Pada waktu mengikut Yesus, dia memiliki roh mementingkan diri. Dan Yesus mengharapkan dia kebersamaan dan di dalam pelayanan bersama dengan Yesus, maka dia dapat meninggalkan roh mementingkan diri itu. Tetapi, dia tidak menyerahkan kelemahannya kepada Yesus.
Tetapi sementara mendengarkan pelajaran Kristus sehari-hari, dan menyaksikan kehidupannya yang tidak... mementingkan diri. Judas memanjakan pembawaannya yang serakah.
Judas memanjakan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita memanjakan dosa yang kita senangi? Apakah kita sayang-sayang dan memupuk akan dosa yang kita perbuat?
Kalau itu terjadi kita tidak ubahnya. Seperti Judas. Bagaimana dengan yang ketiga?
Pertobatan Judas adalah semu. Ketika kebersamaannya bersama dengan Yesus tidak mengubahkan dia, dan kemudian tidak mau menyerahkan kelemahannya untuk diubahkan oleh kuasa roh kudus, maka menghasilkan suatu pertobatan yang semu. Di dalam Matthew 27 ayat yang ketiga dikatakan, Pada waktu Judas yang menyerahkan dia melihat bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia.
Judas menyesal. Apakah ini menunjukkan bahwa Judas bertobat? Nah yang menarik di sini bahwa di dalam bahasa Yunani kata yang digunakan adalah bukan metanoeum. Kata kerja yang digunakan bukan metanoeo, yang berarti bahwa saya bertobat, atau yang paralel dengan kata bendanya berikutnya adalah metanoia, yaitu tobat. Kata yang digunakan di dalam Matthew 27 E3 adalah metamelomai.
Apa itu metamelomai? Di dalam Theological Dictionary of the New Testament, Di halaman 626, penulis buku ini mengatakan bahwa metamelomai menunjukkan perubahan yang sebagian dan penyesalan perasaan. Jadi metamelomai itu bukanlah satu perubahan arah sebagaimana metanoeo atau metanoea yaitu berubah arah. Tetapi di...
Dalam kata metamelomai ini, menunjukkan perubahan yang sebagian, tidak menyeluruh, dan penyesalan adalah penyesalan perasaan. Bukan karena mengubah pikiran dan kemudian merubah motif dan merubah arah hidup. Metanoeo menunjukkan perubahan seluruh hidup dan perubahan moral.
Namun itu tidak terjadi dengan metamelomai. Metamelomai adalah ketika seseorang, misalnya seorang pencuri, tertangkap lalu ditanya apakah kamu menyesal? Menyesalnya bukan karena dia menyesal karena mencuri dan melakukan dosa dan mau berubah, tetapi dia menyesal karena dia tertangkap. Karena ternyata perhitungannya salah, yang seharusnya dia tidak tertangkap.
Jadi kata yang digunakan adalah metamelomai yang menunjukkan bahwa pertobatan dari Judas. Bukanlah pertobatan yang seutuhnya. Yang keempat, apa yang membuat Judas itu jatuh dan akhirnya binasa. Judas adalah seorang oportunis. Opportunis, tapi untuk kepentingan diri.
Apa itu oportunis? Opportunis adalah seorang yang selalu ingin mencari kesempatan. Tidak sepenuhnya salah menjadi seorang yang oportunis tergantung dari motifnya. Seorang oportunis yang mencari kesempatan untuk menjangkau satu daerah yang belum terjangkau oleh kebenaran Kristus. Ini adalah satu motif yang bagus.
Dimana dia melihat cara bagaimana Menyampaikan pekabaran kabar baik itu dengan efektif Namun, seorang oportunis yang merusak adalah ketika dia berfokus untuk kepentingan diri. Dan ini terjadi kepada Judas. Meskipun dia memiliki jabatan, meskipun dia memiliki satu tanggung jawab, tetapi ketika tanggung jawab itu digunakan untuk mementingkan diri, maka ini menyebabkan kebinasaan bagi Judas. Kita dapat melihat...
ini cerita ketika Judas mengkhianati Yesus. Orang Yahudi sebenarnya tidak tahu bagaimana cara menangkap Yesus ketika Yesus itu sendirian. Kita dapati di dalam Yohanes 11 ayat 57. Sementara itu, imam-imam kepala dan orang-orang farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana dia berada memberitahukannya.
Agar mereka dapat Menangkap dia. Ini bukan berarti bahwa orang Yahudi tidak tahu sama sekali. Yesus itu ada di mana.
Karena tiap hari dia berada di Kaabah. Namun yang membuat orang Yahudi itu. Tidak bisa menangkap Yesus.
Ketika dia berada di dalam Kaabah. Atau di dalam Bait Suci. Adalah karena dia dikelilingi orang banyak.
Lukas 22 ayat 2 menyatakan ini. Imam-imam kepala dan ahli Torah mencari jalan bagaimana mereka dapat membunuh Yesus sebab mereka takut kepada orang banyak. Jadi mereka tahu di mana Yesus, tetapi itu ketika Yesus berada di Bait Suci.
Ketika dia sendirian, orang Yahudi tidak tahu di mana. Nah, ketika mereka sedang mencari jalan untuk membunuh Yesus, Judas tahu akan ini. Dia melihat kesempatan untuk mendapatkan uang.
Dan untuk mendatangkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Di dalam Markus 14 ayat 10 dan 11. Kita dapati ayat ini. Lalu pergilah Judas Iskariot.
Salah seorang dari kedua belas murid itu. Kepada imam-imam kepala. Jadi dia langsung dengan para pejabatnya.
Judas datang ke sana. Dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya. Dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Mereka sangat gembira karena sekarang ada jalan keluarnya.
Mereka mau menangkap Yesus, tetapi mereka tidak tahu bagaimana menangkap Yesus ketika dia sendirian sehingga akan memudahkan proses penangkapan. Nah, Orang dalam sendiri, yaitu salah satu dari 12 murid Yesus, yang tahu tempat-tempat di mana Yesus bersama dengan murid-muridnya berdoa mengasingkan diri. Dia tahu Yesus berada di mana, dan ketika dia menawarkan bantuannya kepada arah imam-imam kepala yang mau membunuh Yesus, mereka dengan sangat gembira menyambutnya. Dan kemudian, Di ayat 11 bagian akhir dikatakan Kemudian ia Judas mencari kesempatan yang baik Untuk menyerahkan Yesus Dia mencari kesempatan Dia mencari opportunity Itulah sebabnya dia seorang opportunist Namun mencari kesempatan untuk mendapatkan uang Dengan mengorbankan orang lain Judas yang memiliki inisiatif untuk datang kepada imam-imam kepala.
Bukan para imam kepala ini yang datang mencari Judas. Judas berinisiatif karena dia melihat peluang. Di dalam Matius 26, ayat yang ke-14 dan 15, dikatakan di dalam Alkitab. Kemudian pergilah seorang dari ke-12 murid itu, yang bernama Judas Iskariot, ke- Kepada imam-imam kepala. Ia berkata.
Apa yang hendak kamu berikan kepadaku. Supaya aku menyerahkan dia kepadamu. Apa yang akan kamu berikan kepadaku. Supaya aku menyerahkan dia. Jadi Judas tahu.
Kebutuhan dari imam-imam kepala. Dan dia menyediakan itu. Supaya dia mendapatkan uang.
Lukas 22 ayat 4 juga. mengatakan hal yang sama. Lalu pergilah Judas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal baik Allah. Dan berunding dengan mereka.
Judas berunding bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka. Judas tahu kapan dan di mana saat yang tepat untuk menyerahkan Yesus. Kemudian di dalam kisah 1 ayat yang ke-16 juga mengatakan. Hai saudara-saudara haruslah genap nas kitab suci yang disampaikan roh kudus dengan perantaraan daud tentang Judas. Pemimpin orang-orang yang menangkap.
Yesus itu. Dia bukan hanya berunding dan sebagai guide atau sebagai penonton dia yang memimpin. Di sini kita dapat lihat di dalam Alkitab bahwa para penulis Injil baik Matthius, Markus Lukas dan juga Yohanes menunjukkan bagaimana Judas memiliki kapasitas untuk menyerahkan Yesus. Pada waktu dan saat yang tepat, dia mencari saat yang tepat untuk supaya Yesus dapat ditangkap.
Dan menjadi seorang opportunist untuk kepentingan diri dan tidak berubah sampai akhir hidupnya menjadi penyebab kegagalan Judas sebagai murid Yesus. Yang kelima, Apa penyebab kegagalan Judas? Judas mudah menyerah kepada bujukan setan.
Oleh karena kebersaamannya bersama dengan Yesus tidak mengubahkan dia, dia tidak mau menyerahkan kelemahannya, dia tidak pernah benar-benar bertobat. Pada akhirnya, karena dia tidak memilih kepada Yesus, pada akhirnya dia mudah menyerah kepada setan. Kita dapati seorang murid Yesus bisa kerasukan setan.
Lukas 22 ad yang ketiga berkata, Maka masuklah iblis ke dalam Judas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. Masuklah iblis ke dalam Judas. Siapa Judas? Judas seorang pemimpin gereja.
Dia memiliki jabatan, dia melayani, dia mampu membuat mujizat. Namun dia juga bisa kemasukan iblis. Siapapun kita, kalau kita tidak membiarkan kelemahan rohani kita.
Untuk diperbaiki oleh kuasa roh kudus, kita juga dapat kerasukan iblis. Kita dapat mengacaukan pekerjaan Tuhan yang kita layani selama ini. Kita memberikan sumbangan kepada pekerjaan Tuhan. Kita memberikan bantuan kepada gereja. Kita mendukung semua program-program yang dilakukan oleh gereja.
Tetapi ketika... kebiasaan kita untuk menyerahkan kelemahan kita kepada Yesus itu kita tidak lakukan secara terus menerus maka kita bisa saja merusak pekerjaan yang tadinya kita begitu sokong sebagaimana Judas Yohanes 13 ad 2 juga berkata, mereka sedang makan bersama dan iblis telah membisikkan rencana dalam hati Judas Iskariot, anak Simon untuk mengkhianati dia Jadi dibisikkan rencana, bukan hanya dibisikkan, dia masuk ke dalam Judas. Dan di dalam Yohanes 13 ayat 27, dan sesudah Judas menerima roti itu, ia kerasukan iblis.
Bahkan pada saat perjamuan kudus yang pertama pun, ketika Yesus ada di sana, Judas, salah seorang murid Yesus, salah seorang pemimpin gereja, bisa kerasukan setan. Ketika... Dia tidak menyerahkan hatinya untuk bertobat kepada Tuhan Tidak ada yang aman di dunia ini Siapapun kita Pelajaran kita mengingatkan Siapapun kita, apapun jabatan kita Apapun kemampuan yang Tuhan berikan Baik secara materi, baik secara karunia rohani Jangan membuat kita lengah Untuk terus bergantung dan membiarkan roh kudus bekerja Untuk mengubahkan hati kita Mengikuti karakter Kristus.
Judas tidak mau dibentuk oleh Kristus. Ia memilih berada di pihak setan. Di dalam Alfa Omega Jelit 6 halaman 359 dikatakan, dalam tulisan ini, meskipun ia menerima jabatan pekerja Kristus, ia tidak menempatkan dirinya di bawah pembentukan ilahi.
Adalah satu kesempatan dan berkat yang besar menjadi seorang pelayan. Kristus adalah suatu Kebahagiaan bisa melayani di dalam pelayanan untuk memuliakan namanya. Namun biarlah itu disertai dengan penyerahan diri agar kita pun dibentuk oleh Tuhan.
Semakin kita melayani semestinya kita semakin bergantung dan karakter kita semakin dibentuk oleh ilahi. Oleh sebab itu pelajaran dari Judas adalah Biarkan hati kita untuk dibentuk oleh Tuhan. Yang keenam, Judas memupuk suka mengkritik dan menuduh.
Dia tidak menyerahkan kelemahannya kepada Kristus, tetapi dia memupuk karakter-karakter yang tidak baik di dalam hidupnya. Sehingga bukannya karakter Kristus yang muncul, tetapi dia mengembangkan karakter yang tidak baik untuk terus muncul. Di dalam kehidupannya. Di dalam Matthew 26 ayat yang ke-8, dikatakan di dalam Alkitab.
Melihat itu murid-murid gusar dan berkata, untuk apa pemborosan ini? Ini ketika Maria Magdalena itu meminyaki Yesus. Dan pada waktu itu murid-murid itu gusar dan berkata, untuk apa pemborosan ini? Siapa? Yang memulai sebenarnya Untuk mengatakan untuk apa pemborosan ini Di dalam Matius 26 Mengatakan murid-murid itu gusar Tetapi siapa yang membuatnya gusar Yohanes 12 Ayat 4-5 Yohanes sesama murid Yesus berkata Tetapi Judas Iskariot Seorang dari murid-murid Yesus Yang akan segera menyerahkan dia Berkata Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual 300 dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?
Jadi Judas Iskariot adalah yang pencetus dari kegusaran dari murid-murid itu. Dan di dalam Alkitab, kebanyakan ketika terjadi satu pertentangan siapa yang terbesar, Judas adalah seorang provokatornya. Jadi kita lihat...
Kehidupan Judas adalah suka mengkritik Maria Magdalena, dia memberikan sesuatu yang terbaik untuk Yesus, dia kritik, dia tuduh sebagai pemberosan dan lebih baik itu diberikan kepada orang miskin. William Classen, di dalam artikelnya Judas Iscariot, di dalam The Encore Yale Bible Dictionary dia mengatakan di halaman 1094 Dalam narasi Lukas, jadi ketika melihat buku Lukas dan bagaimana pertentangan dalam murid Yesus Dalam narasi Lukas, murid ini, yaitu Judas, memunculkan pertengkaran mengenai kecemburuan siapa yang terbesar diantara mereka Jadi, seorang ahli perjanjian baru ini mengatakan bahwa yang menimbulkan pertentangan siapa yang terbesar diantara murid-murid Yesus ini Itu adalah Judas. Jadi, kita dapati beberapa contoh di dalam Alkitab.
Ketika ada pertentangan siapa yang terbesar, dan juga tentang mengkritik, bukan untuk kemudian memberikan solusi, tetapi supaya ia dapat mengambil keuntungan dari kritikan dan tuduhan yang dia berikan, Judas memupuk karakter yang seperti ini. Di dalam Alfa Omega J6 halaman 359, dikatakan oleh sang penulis, ia, yaitu Judas, memupuk suatu pembawaan untuk mengkritik dan menuduh. Jadi kalaupun, apakah kita memiliki jabatan atau tidak, apakah kita memiliki sesuatu sumbangsi yang besar bagi gereja atau tidak, Jangan memupuk karakter suka mengkritik dan menuduh.
Kalau kita tidak setuju, Alkitab sudah katakan. Biarlah kita datang dengan empat mata, bicara dari hati ke hati. Kalau tidak, bawa lagi orang lain. Dan hal ini adalah cara Kristen bukan mengkritik orang di depan umum, supaya dia kelihatan baik. Dan hal yang ke-6 ini, yaitu bagaimana Judas suka mengupuk...
Karakter yang mengkritik dan menuduh ini berhubungan dengan karakter yang ketujuh. Yaitu Judas adalah seorang Kristen yang bertopeng. Di dalam Alkitab dalam Matthew 26 ayat 25 dikatakan. Judas yang hendak menyerahkan dia itu menjawab katanya. Bukan aku ya Rabbi, kata Yesus kepada engkau telah mengatakannya.
Cerita ini adalah ketika berada di perjamuan suci. Pada saat perjamuan malam itu, Yesus berkata, salah satu dari antara kamu akan mengkhianati aku. Dan kemudian Judas berkata, bukan aku ya Rabbi. Dan Yesus mengatakan, engkau telah mengatakannya.
Judas, Terbiasa untuk menyampaikan sesuatu yang nampaknya baik di luar, tetapi motifnya adalah penuh kejahatan. Ketika Judas berkata, bukan aku ya Rabbi, dia berusaha mengatakan bukan aku yang sedang mau menyerahkan Yesus kepada imam-imam kepala. Padahal sebelumnya dia sudah berunding, dia yang datang dan kemudian dia menawarkan diri untuk menyerahkan Yesus. Tetapi dia berkata, bukan aku ya Rabbi. Tetapi Yesus berkata, engkau telah mengatakannya.
Yesus dapat melihat jauh dibalik relung hati Judas. Namun itu pun Judas tidak bertobat. Di dalam Yohanes 12 ayat 4 sampai 6, Rasul Yohanes juga mengatakan.
Judas Iskariot seorang dari murid Yesus yang akan segera menyerahkan dia berkata, mengapa minyak narwastu ini? Tidak dijual 300 dinar. Dan uangnya diberikan kepada orang miskin.
Jadi Judas berkata, kenapa tidak diberikan kepada orang miskin? Tetapi ayat yang ke-6, Yohanes berkata. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang miskin. Melainkan karena ia adalah seorang pencuri. Kata-katanya begitu baik di luar.
Tetapi motifnya supaya dia dapat mencuri. Kata-katanya baik di luar. Bukan aku ya Rabbi. Tapi... Dia sudah mempersiapkan jalan untuk menangkap Yesus.
Dan bukan hanya itu saja. Di dalam Matius 26, ayat 47-50, dikatakan di dalam Alkitab. Waktu Yesus masih berbicara dengan Judas, orang yang akan kucium, itulah dia, tangkaplah dia.
Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata, salam rabi, lalu mencium dia. Tetapi Yesus berkata kepadanya, hai teman, untuk itukah engkau datang? Judas mencium Yesus, tetapi ciumannya bukan pertemanan, bukan persahabatan, tetapi ciuman pengkhianatan. Dia mencium luarnya, motifnya adalah menyerahkan Yesus.
Jadi kita lihat Judas adalah orang Kristen yang bertopeng. Dia berusaha kata-katanya menunjukkan bahwa dia adalah orang yang baik, tetapi motifnya adalah untuk merusak pekerjaan Tuhan. Dia mau membantu nampaknya pekerjaan Tuhan, tetapi motifnya mengambil keuntungan dari pekerjaan Tuhan.
Firman Tuhan pada saat ini mengingatkan kita bagaimana bahayanya memiliki karakter Judas. Apa yang kita pelajari dari Judas? Karena judul kita belajar dari Judas. Yang kita pelajari dari Judas adalah jangan mengulangi kesalahan Judas. Jangan mengulangi.
Kelemahan tabiat Judas yang tidak diperbaiki. Jangan mengulangi kesalahan yang membuat dia binasa untuk selamanya. Apa saja kelemahan dari Judas?
Paling tidak kita pelajari saat ini ada tujuh. Yang pertama, Judas bersama dengan Yesus tetapi tidak berubah. Kalau kita bersama dengan Yesus, biarlah kita izinkan roh kudus mengubahkan kehidupan kita. Yang kedua, Judas tidak mau menyerahkan kelemahannya kepada Yesus.
Biarlah kita mau menyerahkan dosa kita, kelemahan kita, semua yang kita miliki untuk disucikan oleh Yesus. Untuk diubahkan yang jahat dibuang dalam hidup kita. Belajar dari kegagalan Judas. Belajar dari pertobatan Judas yang adalah semua yang membuat dia binasa selamanya. Belajar.
Untuk jangan menjadi orang oportunis untuk kepentingan diri, tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Belajar untuk tidak mudah menyerah kepada bujukan setan. Bagaimana caranya? Dengan hari demi hari kita belajar untuk menyerah kepada kuasa roh kudus dan bukan kepada roh setan. Belajar untuk tidak suka mengkritik dan menuduh mempermalukan orang.
Belajar untuk memberikan nasihat, bukan untuk memberikan kritik. Belajar untuk memberikan kata-kata yang mendorong, membangun, dan bukan untuk mengkritik, menuduh, dan menghancurkan pekerjaan Tuhan. Apa yang kita pelajari dari Judas?
Belajar untuk menjadi orang Kristen yang seutuhnya, dan bukan untuk menjadi orang Kristen yang bertopeng. Tuhan memberkati kita. Untuk kita belajar dari kesalahan Judas dan untuk tidak mengulanginya. Agar biarlah kita seperti sebelas murid Yesus yang lain, yang setia dan yang selalu bersandar kepada Tuhan. Tuhan memberkati kita.
Amin.