Pada bulan September 1987, dua orang pemulung di Goiania, Brazil masuk ke sebuah gedung milik The Goiania Institute of Radiotherapy yang sudah terbengkalai. Di sana, mereka menemukan sebuah mesin radioterapi yang sudah ditinggalkan dan mereka pun mencoba membongkarnya dan kemudian menjualnya sebagai barang rosokan ke pengepul barang rosokan di kota tersebut. Tanpa diketahui, beberapa hari kemudian kota tersebut mengalami bencana kontaminasi radioaktif yang sangat-sangat parah. Bahkan, dalam beberapa minggu kemudian, lebih dari 100.000 orang menjalani pemeriksaan kontaminasi radioaktif. 249 orang diantaranya terpapar radiasi radioaktif, dengan 46 orang menerima perawatan intensif, dan 4 orang diantaranya sampai meninggal dunia.
Inilah Gonia Accident. Dua tahun sebelum kejadian, Liguania Institute of Radiotherapy atau IGR, sebuah klinik perawatan kanker berbasis terapi radioaktif, pindah ke lokasi yang baru dan meninggalkan lokasi lama mereka. Di sana, mereka juga meninggalkan beberapa fasilitas mereka, salah satunya adalah alat terapi radioaktif cesium-137 yang mereka miliki.
Tapi saat mereka pindah, instansi ini tidak memberitahu ke petugas berwenang tentang adanya mesin tersebut. Dan bagaimana dampaknya jika isinya kemudian terpapar ke masyarakat Pada tanggal 13 September 1987 Berhubung petugas keamanan yang menjaga lokasi itu Tidak masuk di hari itu Dua orang pemulung bernama Roberto dos Santos Alves Dan Wakilermota Pereira Masuk secara ilegal ke lokasi IGR Yang sebagian sudah diruntukkan Di sana mereka menemukan sebuah alat Mereka sebenarnya tidak tahu itu alatnya apa Dan kemudian mereka mencoba membongkarnya Mereka berpikir, pasti benda logam besar ini Kalau misal dijual sebagai barang rosokan, harganya pasti lumayan mahal Jadi mereka mencoba membongkarnya Dan setelah mencoba, barang ini kemudian mereka bawa pakai gerobak dorong ke rumahnya Roberto Sampai di sana, mereka mulai melanjutkan membongkar peralatan tersebut Namun di malam harinya, keduanya mulai gak enak badan Dan mulai muntah-muntah Keesokan harinya, Pereira mulai mengalami diare dan pusing. Tangan kirinya mulai bengkak. Dan pada tanggal 15 September, Pereira pergi ke klinik lokal dan didiagnosis mengalami gejala alergi atau keracunan akibat makanan.
Dia pun kemudian disarankan untuk pulang dan beristirahat. Berbeda dengan Pereira, Roberto meskipun mengalami gejala yang hampir sama, dia terus melanjutkan usahanya untuk membongkar alat yang dia temukan ini. Dan akhirnya, Dia berhasil membuka segelnya dengan menggunakan obeng. Ketika terbuka, dia melihat di dalamnya ada benda berwarna bercahaya kebiruan.
Dan dia pun kemudian berusaha untuk mengeluarkan isi benda itu. Awalnya dia mengira ini mungkin semacam sejenis bubuk mesio. Jadi dia mencoba untuk membakar benda itu.
Tapi ternyata tidak menyala. Unit teleterapi yang dibongkar oleh Pereira dan Roberto ini adalah sebuah unit teleterapi model sesapan F3000 yang dirancang oleh Barazzetti & Company dari Milan, Italia pada tahun 1950-an. Jadi singkatnya, ini adalah sebuah alat untuk mengobati kanker dengan cara menggunakan sumber radioaktif yang kemudian difokuskan untuk menghancurkan sel kankernya.
Sumber radiasi yang digunakan dalam alat ini adalah sebuah kapsul kecil yang mengandung sekitar 93 gram sesium korida yang sangat-sangat radioaktif yang berasal dari sesium 137. Unsur ini ditempatkan dalam sebuah wadah pelindung yang sangat aman dari timah dan beja dan diatur sedemikian rupa sehingga dia keluar hanya ketika difokuskan pada titik tertentu. 93 gram cesium-137 ini nilai dosis radioaktifnya adalah sampai 1375 kuri. Ini adalah dosis yang sangat-sangat kuat ya teman-teman.
Sebagai perbandingan, unsur amerisium yang aku bongkar dari smoke detector di video sebelumnya kemarin, dosisnya sendiri adalah 0,9 mikro kuri. Jadi ini nilainya sejuta kali lebih rendah daripada yang ada di kasus ini. Jadi dibayangkan kekuatan dari unsur yang ada di dalam alat teleterapinya adalah sampai 1 juta kali unsur radioaktif yang ada di smoke detector. Jadi dia sangat-sangat tinggi dosisnya.
Nah jadi kalau kita ada info tentang bahan radioaktif, itu harus diperhatikan seperti itu ya teman-teman. Bukan hanya sekedar, wah itu bahan radioaktif pasti berbahaya. Enggak seperti itu. Tapi juga perlu diperhatikan berapa dosisnya.
Karena kalau dosisnya rendah ya nggak berbahaya. Tapi pada kasus ini dosisnya sangat tinggi. Kemudian sesium-137 ini mengeluarkan radiasi radioaktif dalam bentuk sinar gamma.
Yang memang bisa berdampak sampai menembus kulit. Karena memang di awal tadi alat ini dipakai untuk melakukan terapi kanker. Tembus untuk kemudian nembak sel kankernya.
Dan ini berbeda dengan... Unsur radioaktif di smoke detector yang sifatnya hanya radiasi alpha, nggak bisa nembus kulit. Oke, kembali ke kejadiannya. Roberto menjual barang yang dia temukan itu pada tanggal 18 September ke sebuah tempat penadah rongsokan milik Defair Alves Ferreira. Defair mulai memeriksa barang tersebut dan tanpa sengaja melihat serbuk bercahaya biru melalui lubang kecil yang ada di alat itu.
Dia tertarik dengan benda bercahaya itu dan dia mengira serbuk itu memiliki kekuatan supernatural atau setidaknya sebagai sesuatu yang sangat berharga. Dia pun segera membawanya masuk ke rumahnya dan dia menunjukkan itu ke keluarganya Bahkan saking kagumnya dia bahkan mengeluarkan lebih banyak serbuk-serbuk itu Untuk kemudian disebar ke lantai biar tetangganya dan teman-temannya bisa melihatnya Saudara-saudaranya di fair ini kemudian mengambil sebagian serbuk tersebut Dan membawanya pulang ke rumahnya yang kemudian ada yang sampai dipakai main oleh anak-anaknya juga Serbuk pemancar cahaya biru itu kemudian semakin populer dan menarik banyak orang. Orang-orang mulai megang-megang serbuk tersebut, kemudian mengoleskannya ke tubuh mereka, mungkin mirip seperti glitter ya nganggepnya. Mereka sangat kagum dengan serbuk ini, mereka membagi-bagikannya ke banyak orang tanpa tahu tentang tragedi besar yang akan menyerang mereka. Pada tanggal 21 September, istri dari Devere bernama Maria mulai merasa sakit.
Maria mengalami gejala muntah, diare, dan muncul luka bekar di kulitnya. Dia kemudian diperiksa di rumah sakit dan didiagnosis sama seperti Pereira di awal tadi, yaitu reaksi alergi terhadap makanan dan diminta untuk pulang dan beristirahat. Di rumah, dia dirawat oleh ibunya selama 2 hari dan karena rumahnya jauh dari Goyania, Dia harus bolak-balik pergi Dan ini kemudian membawa sejumlah kontaminasi bersamanya dalam perjalanan ini Di sisi lain, pemulung di awal tadi, Wagner Pereira juga masih dirawat di rumah sakit Dari tanggal 23 sampai 27 September Tapi karena efek kulit terbakar Yang ini sebenarnya dari paparan radiasi yang tinggi ya Yang ini semakin parah dan tidak kunjung pulih Dia kemudian dirujuk ke rumah sakit yang lain Sejumlah orang yang ada di sekitarnya juga mengalami kejadian yang serupa Dimana penyebab dari kejadian ini, gejala-gejala ini masih belum dikenali Dokter setempat awalnya menduga kalau ini disebabkan oleh suatu penyakit yang belum diketahui akibat keracunan makanan Hingga pada tanggal 28 September, Maria curiga bahwa penyebab penyakit aneh yang terjadi pada orang-orang di sekitarnya adalah si bubuk bercahaya biru Dia kemudian pergi ke tempat terakhir di mana benda tadi itu dibuang, dijual di penampungan yang terakhir bersama karyawan suaminya. Dan kemudian di sana mereka ngumpulin sisa rakitan dan bubuk-bubuknya itu ke dalam tas.
Kemudian tasnya dibawa naik bis ke Vigilansia Sanitaria. Ini semacam kantor dinas kesehatan kota. Sampai di sana dia naruh tas itu di meja dan memberitahu dokter bahwa isi di dalam tas ini telah membunuh keluarganya. Keesokan harinya, seorang fisikawan medis, Walter Mendes, dipanggil untuk mengecek barang mencurigakan tersebut. Dia kemudian membawa sebuah alat ukur dosis radiasi yang biasanya dipakai untuk pengukuran biologi.
Sebelum ngecek ini, dari kejauhan dia udah nyalain alatnya. Tapi tanpa disangka, skala di alatnya udah menunjukkan nilai penuh. Meskipun dia melakukannya dari jarak jauh, dia pun mencoba dari berbagai arah.
Jadi dia mengira Alat ukurnya ini rusak Dan dia pun balik ke kantornya lagi Kemudian dia dari kantornya balik lagi Dan setelah menyalakan alat detektor penggantinya ini Dia pun makin yakin Kalau ada sumber radiasi besar di sekitarnya Ini saat tiba di lokasi Walter Mendez kemudian langsung meminta area tersebut Untuk dikosongkan dan segera melakukan evakuasi Hasil ini juga dilaporkan ke pemerintah Dan langsung dilakukan evakuasi besar-besaran Rumah sakit pun langsung dikabari bahwa beberapa orang yang sakit tersebut Kemungkinan karena kontaminasi radiasi radioaktif yang sangat besar Lokasi-lokasi yang diketahui terkontaminasi Misalnya tadi tempat pembuangan Pembuangan 1, 2, 3 Kemudian rumah-rumah Bis Semuanya disurvey ulang Kemudian ada rencana untuk mengumpulkan orang-orang yang terkontaminasi di stadion kota Ya mulai chaos lah ya intinya Karena ternyata serbuknya ini sudah menyebar kemana-mana Dari 112.000 orang yang dimonitor, 249 diantaranya ditemukan terkontaminasi Dengan 129 diantaranya mengalami kontaminasi internal Serbuknya ada yang udah di dalam tubuh Sebenarnya 49 orang dirawat intensif di rumah sakit Dimana 14 orang diantaranya bahkan sampai dipindahkan rumah sakitnya ke rumah sakit Angkatan Laut Marsilotias di Rio de Janeiro Dosis radiasi yang diterima oleh orang-orang ini sangat bervariasi Dari 0,005 Sivert sampai ada yang 7 Sivert Yang paling parah adalah DeVeyer-Vereyra Yang punya tempat penampungan barang rosokan di awal tadi Dia yang paling tinggi nilai dosis radiasinya Dari kejadian ini, kontaminasi lingkungan yang terjadi meliputi area sekitar 1 km persegi di area distrik Aeroporto, Sentral, dan Verovianos Dengan 85 rumah terkontaminasi termasuk barang-barang di dalamnya juga fasilitas umum yang ada di sekitarnya Dari November 1987 sampai Maret 1988 telah dilakukan pembersihan yang menghasilkan 3.500 meter kubik limbah radioaktif Sumber kontaminasinya sendiri adalah dari sesium 137 ya tadi yang dosisnya adalah 1375 kuri Dimana setelah dikumpulkan limbah-limbah radioaktifnya ini berhasil dikumpulin sampai 1200 kuri Kemudian setelah kejadian ini dilakukan penyelidikan lebih lanjut juga terkait dengan konsekuensi hukum dari kejadian ini Dua orang di awal tadi yang masuk ke IGR dan kemudian membongkar unit teleterapi sesium 137 yang secara tidak langsung memicu bencana ini, mereka tidak dihukum karena kurangnya kesadaran tentang bahaya radiasi atau juga mereka mengalami sakit akibat radiasi ini. Fokus hukumnya lebih kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan peralatan radiasi radioaktif ini seperti pemilik klinik IGR-nya kemudian juga otoritas yang terkait. Pemilik klinik IGR yang meninggalkan peralatan tanpa pengawasan setelah klinik ditutup pada 1985 Dia menjadi sorotan utama karena ya dia lalai aja dia meninggalkan barang itu di sana Kemudian gak ngasih tau petugas berwenang tentang adanya bahan yang berbahaya itu Nah mereka ini yang kemudian dihukum Insiden Goyania ini menjadi titik balik dalam pengelolaan material radioaktif Di Brazil yang ini mendorong penyesuaian peraturan untuk meningkatkan keamanan dan mencegah kelalaian yang serupa.