Pertanyaan saya langsung saja Pak Yayi, apakah di Indonesia, di seluruh Indonesia ini, semua yang disebut habib, yang disebut habaib, itu putus? Terus saya, umpama, panggilan, saya memanggil teman saya, ini saya ganti Pak Yayi. Nggak habib lagi saya manggilnya Mumpamnya sukro atau syakro Mau kemana, nggak habib lagi Nah, panggilan ini harus seperti apa pak?
Mungkin pertanyaan ini lucu ya pak ya Sederhana Tapi mungkin ada implementasinya terhadap Hai layak rame Dalam kitab sulam taufik, itu adalah, mohon maaf, sarahnya, yaitu Mirkotusuditasdik, Syekh Nawawi Banten itu menyebut pengarang kitab sulam taufik. pada awalnya dengan sebutan Syed berarti Seh Nawawi Banten mengikniroh kalau pengarang kitab sulam taufik yang itu kan nyata-nyata Baalawi itu oleh beliau Seh Nawawi Banten disebut dengan istilah Syed Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh sahabat misjid al-afisa yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan semoga kita semua diberi kesehatan, ketabahan, panjang umur, dimudahkan segala urusannya dan dimudahkan rizkinya. Amin ya Rabbal Alamin. Pada kesempatan kali ini saya mau berbagi informasi tentang dialog Yai Haji Imanuddin Usman bersama para muhibin yang mana para muhibin ini bertanya tentang masalah nasab ini kepada Kiai Haji Imaduddin Usman Al-Bantani yuk seperti apa dialognya langsung saja menuju ke videonya let's go para bapak para hadirin alangkah sangat berbahagia Dalam ibadah i'tikaf di masjid yang mulia ini di pondok pesantren Miftahul Jannah saya dapat bersilaturahim setelah Kiai Ainun bersilaturahim ke pondok saya hari ini saya bersilaturrahim ke pondok iai Ainun mudah-mudahan mendapat keberkahan kita kumpul di tempat yang mulia ini Tempat dimana ilmu direndak. Tempat dimana cita-cita dirangkai oleh anak-anak kita.
Dalam rangka ibqaul islami bil ilmi wal nirfan wal quran. Melanggengkan Islam sampai hari kiamat dengan ilmu, ma'rifat, dan al-quran. Karena disini pondo pesantren juga. Hai tahafudul Qur'an bukan hanya Hifzul Qur'an tapi tahafudul Qur'an ada ablagu minal Hifz insyaallah Hai saya diundang untuk mengadakan halakah halakah itu ngaji babak halakah nasab Baalwi Hai ngaji nasabnya Baalwi yang sudah terbukti secara ilmiah dari tiga perspektif semuanya batal dari perspektif nasab batal dari perspektif sejarah batal dari perspektif DNA batal tambah lagi dari perspektif akhlak jauh Jauh panggang daripada api. Coba lihat kita wajah-wajah mereka.
Hal naro fi wujuhihim nuran nubuwa. Lah. wajahnya menakutkan ngancam-ngancam marah-marah kita tidak melihat dari wajah-wajah mereka wajah teduh Rasulullah Muhammad SAW para ulama-ulama kita yang turun Kemudian bantahan-bantahan sudah dilontarkan, tidak terima mereka dikatakan nasabnya terputus dari sisi ilmu nasab, terputus dari sisi ilmu sejarah, terputus dari sisi ilmu DNA.
Tidak relevan dan tidak linier akhlaknya dengan akhlaknya Rasulullah Muhammad SAW. Ada yang masih mereka menggunakan dalil para baklawi dan para pendukungnya ini bahwa nasab baklawi masih bisa untuk diselamatkan dengan teori husnudzon Saya jawab husnudhan Di dalam ka'idah dikatakan La ibrata bizzannil bayini khata'uh Zon itu tidak bisa lagi dihitung apabila sudah jelas salahnya. Nasa Baalawi dilawan pakai husnu zon sudah tidak bisa. La'i berota. Kenapa?
Karena qad tabayyana khata'uh. Salahnya sudah nampak. menggunakan dalil suhrah dan istifadah bahwa sekarang ini kan sudah terkenal seluruh orang sudah tahu dikenal bahwa yang namanya Habib itu cucu Nabi saya jawab Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan di dalam kitabnya Al-Jawabul Jalil Kala Rahimahullah Innan nasabah mimma yasbutu bil istifadati nasab itu memang sebagian dari apa yang bisa ditetapkan dengan istifadah istifadah itu Bapak mendengar bahwa Kiai Suparman ini punya sudah punya istri dengar dari orang lalu Bapak-Bapak tidak pernah tahu dulu kapan nikahnya tapi sudah tahu bahwa dia punya istri, buktinya punya anak. Itu katanya Kiai Suparman jejaka, apa sudah punya istri? Sudah, buktinya punya anak.
Sudah suruh dan istifadah, dengar dari orang. Kawinnya tidak tahu, tidak menyaksikan. Itu namanya istifadah bainan nas.
Orang dengar-dengar. Itu hukumnya, kalau kita bersaksi ditanya hakim, sumpah demi Allah, apakah engkau tahu bahwa Kiai Suparman Suparman itu sudah punya istri sudah, dia bukan jejaka bukan, itu walaupun salah, tidak berdosa, kenapa? karena sudah suhroh dan istifadah, Kiai Suparman sudah punya anak tapi kecuali telah datang dalil yang mengatakan sebaliknya, apabila telah ada dalil yang mengatakan sebaliknya dalilnya jelas maka suhrah istifadah ini sudah tidak bisa lagi dipegang sebagai cara penetapan nasab orang datang ke pondok mipta huljana bawa anak ini siapa? anakku padahal itu anak angkatnya kemudian dia tinggal disini satu minggu orang manggilnya itu anaknya Bapak Sipulan itu Hai tapi kalau sudah nyata datang sebuah bayi yinah suriha bahwa itu hanya anak angkatnya maka tidak boleh lagi kita bersaksi atas nama Allah sumpah di depan pengadilan bahwa dia adalah anak dari orang yang mengaku ayahnya itu. Kenapa?
Sudah jelas dia anak angkatnya. Jadi orang yang berpatokan. Membela Nasab Ba'lawi dengan suhrawal istifadah gugur. Yang ketiga, ada yang berpatokan Membela nasabah lawi karena taklid kepada Ibn Hajar, kepada siapa lagi kemarin? Murtadha Az-Zabidi.
Sheikh Ibn Hajar, Sheikh Murtadha Az-Zabidi katanya sudah menetapkan... dalam kitabnya kalau Sheikh Murtado Az-Zabidi ini kemarin sudah saya jawab bahwa kitabnya kitab palsu manuskripnya bohong dapat ngarang sendiri manuskrip di karang 50 tahun yang silam dituliskan karya Murtado Az-Zabidi padahal itu kita bukan karya Murtado Az-Zabidi karya seseorang di Mesir yang bernama Hasan bin Qasim Hasan Muhammad Qasim Hasan Muhammad Qasim ini ini adalah teman dari bin Yahya yang ada di Mesir saya menduga bahwa Hasan Muhammad Qasim ketika menulis itu pesanan daripada bin Yahya ini dia mengatakan bahwa saya menyalinnya dari kitab asli yang berupa manuskrip di sebuah khazanah perpustakaan yang ada di Mesir namanya khazanah sadah al-wafa'iyah khazanah sadah al-wafa'iyah Saya tantang coba lihat di dalam Khazanah Sadal Wafaiyah ada tidak tulisan seseorang yang mengaku bernama Abdul Mu'ti Abdul Mu'tinya itu katanya menurut menyalin dari Murtado Az-Zabidi kemudian Hasan Muhammad Qasim ini menyalin dari tulisan Abdul Moti tidak ada pak yakin seyakin-yakinnya algoritmanya sudah ketahuan yang semacam itu Itu bukan hanya di dalam kitab Ar-Raudul Jali karangan Syekh Murtadha Az-Zabidi. Tapi dalam kitab Abnaul Imam pun begitu orang baklawi. Ada sebuah kitab manuskipnya 20 lembaran.
Kemudian dia diatribusikan sebagai karya Ibn Toba-Toba yang lahir 199 Hijriah. Kemudian dicatat di jilidnya tahun yang 400an Hijriah. Dikatakan sebagai abad kelima.
tetapi kemudian dicetaknya oleh Yusuf Jamalulail yang baru wafat 2 tahun lalu itu karangan siapa sebenarnya? disitu ada Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Isa betulkah? Orang yang lahir tahun 199 telah mencatat orang yang wafat 383 hijriah. Mustahil. Lalu karena dia bingung di dalam mukaddimahnya dikatakan dia wafat 199. dijelitnya ditulis 400 Hijriah bingung itu orang jadi ngebohong tapi juga dia bingung akhirnya ngacak itu kita maka kitab Abnaul Imam yang sekarang sedang di apa pegang oleh pamuhdor itu sambil marah-marah himat Dajjal hahaha saya dibilang Dajjal Dajjal itu matanya satu saya tanya dua Dajjal tidak suka sholat saya suka sholat dan Dajjal tidak punya pondok, saya punya pondok.
Dajjal itu tidak jadi LBN PBNU, saya LBN PBNU. Dajjal itu tidak punya organisasi namanya Rabita Mahid Islamia. Saya ketua RMI PWNU Banten.
Dajjal tidak bisa berfatwa atas nama agama. Saya ketua komisi fatwa Majlis Ulama Indonesia Provinsi Banten. Masa sebagai Dajjal? Ini kitab abad keempat Ini kitab abad keempat Marah-marah Luar biasa malah Takut saya ngeliat wajahnya kan Bukan wajah Arab dia Wajah mana kali kan Takut amat Anak kecil takut sama dia nah ternyata setelah dia ngomong kitabnya ini ketinggalan kereta pak kita sudah ngomong semenjak kita bikin sebuah tesis 2 tahun Kitab ini kitab dusta, walaupun tidak sepenuhnya dusta, karena ada 20 halaman yang benar.
Abdullah tidak ada ditambahin sendiri, tapi itu sah dikatakan kita palsu. Kenapa? Di dalam KBBI dikatakan yang namanya susu palsu itu susu asli dicampur air. itu disebut susu palsu maka ketika kita ngomong itu kita palsu sah kenapa?
ada yang aslinya 20 lembar tapi yang palsunya 160 lembar Maka disebutlah kita palsu. Yang namanya kita palsu tidak semuanya palsu. Seperti susu palsu dikatakan dalam kamus besar bahasa Indonesia bahwa yang namanya susu palsu susu asli yang dicampur air.
Jadi mereka menggunakan dalil-dalil Apa tadi? Suhroh wal istifadah ya. Itu sudah terbantahkan.
Di anan nasabah. Kemudian pakai dalil taklit Taklit tadi tuh Kita ngomong taklit udah Dalil taklit terbantahkan Limada Lianat taklida Ba'da duhuril hujjati di haram at-taqlid baga zuhurilhujjati haram la siyama lil'ulama illadzina yastati'una listidlal apalagi bagi ulama yang mampu istidlal haram haram haram testena itu haram hahaha yang ngomong test DNA haram ya yang mana ada maling itu menghalalkan sidik jari kalau maling abis nyuri dia itu kena saudara nyuri bapak tau dari mana? dari sidik jari Sidik jari.
Sidik jari itu haram. Tidak ada dalam kitab patul muinnya. Tidak ada.
Sekarang orang mau dites pakai DNA. Diharamin dulu tes DNA-nya. Padahal tes DNA itu...
adalah untuk mengetahui kebenaran kemaslahatan. Dalam qaida dikatakan, apabila sebuah kemaslahatan ditemukan, disitulah ada syariat Allah. Jadi apa saja pake dalilnya mereka itu, sudah terbantahkan.
Ini isinya belum, ngomong-ngomong. dari bantahan mereka-mereka itu saja karena isi mereka tidak bisa jawab mereka pakai koida-koida kemarin orang dari Iran katanya ulama ahli nasab mau membantah ulama Indonesia Datang dia pakai video. Datangnya pakai video doang.
Tidak berani orangnya. Sudah saya tantang lama. Tapi tidak berani.
Saya mau datang ke sana atau Anda yang datang kemari? Tidak mau. Maunya pakai video saja.
Pakai video kemarin. Dalilnya apa? Dikirain dari Iran datang ke Indonesia. Melawan santri Indonesia itu pakai dalil. Tidak.
Dalilnya sudah ketinggalan zaman. Satu dia dalilnya suhro istifadah. Yang kedua adalah.
Adamu zikri. Tidak disebutkan katanya bukan berarti tidak ada Hanya begitu saja Kita lawan pakai koida Al-ilmu biadamid dalili dalilun ala adamil maujud Al-ilmu biadamid dalili dalilun ala adamil maujud tahu bahwa tidak adanya dalil itu menunjukkan bahwa tidak adanya madlul dalil yang menyebutkan Ubed sebagai anaknya Ahmad itu tidak ada itu menunjukkan bahwa Ubed ini memang tidak ada sebagai anaknya Ahmad Pakai apa lagi itu saya madirojai dalilnya? Oh katanya, tidak mesti seseorang yang hidup di suatu belahan bumi itu diketahui oleh ulama yang ada di belahan bumi lainnya. Bisa jika... Jadi penulis kitabnya itu hidup di suatu tempat yang jauh dari Ubed.
Ya Ubed anak siapa? Anak Ahmad. Lah Ahmadnya ditulis. Anak Ahmad yang lain Muhammad Ali Hussein ditulis. Kenapa Ubed ini satu tidak ditulis Jawabannya cuma satu Karena Ubed ini memang bukan anaknya Ahmad Dudu anaknya Ahmad Makanya anak kalian ditulis Si Ubed gimana orang Kenapa ya Dudu anaknya Ahmad Bisa baik anak wayuan?
Mana dalilnya kalau anak wayuan? Apakah dikatakan bahwa Ahmad bin Isa punya istri dua, tiga, gak ada? Bisa aja gawe-gawe, buktinya kini.
Ya'iqiyai geneng-geneng ke ake singora dua rabi neroro pada pejiri-pejiri Pejitet-pejitet rabi-ni siji-siji kabeh Kecuali ilaman fi qalbihi saja'ah Baru berani punya istri dua, betul gak? Ya'i'ainun berapa? Satu kan? Itu minal kha'ifin Ya'i'ainun minal kha'ifin Jangan pakai dalil-dalil yang tidak ada.
Apalagi dalil-dalilnya itu. Sudah jelas, dari abad pertama mereka mengaku itu, yaitu abad 9 Hijri, baru dari situlah mereka itu... Namanya disebutin pak Oleh siapa Mereka punya leluhur Ini para kabib kabib di Indonesia Namanya Ali bin Abu Bakar Asyakran Wafat 890 95 Hijriah dialah yang nulis kitab namanya Al-Burqatul Musyikof Fi Lub Sil Hirqoh Al-Burqatul Musyikoh di dalamnya dia mengurut nama-nama leluhurnya Ali bin Abu Bakar bin Abdurrahman bin Mauladawila, bin Ali Saibudarak bin Ali Al-Ghayyur, bin Muhammad bin Ali, bin Muhammad bin Muhammad Sohib Mirbat, bin Ali Goli Kosam, bin Alwi Lili Bin Muhammad, Bin Alwi, Bin Ubed Bin Ahmad, Bin Isa Benar gak ini Ubed Anaknya Ahmad Anaknya Isa Ahmadnya Tidak benar Karena sebenarnya Ubed ini Anaknya Isa Isanya anaknya Alwi Alwinya anaknya alwinya anak Muhammad Muhammad anak himham himham anak awan bukan keturunan Nabi sudah ketahuan saya sudah tahu siapa bapaknya ubed sebenarnya dulu orang-orang itu pembela baklawi nasab baklawi mengatakan imad dajal Imad, pemacablah umat kalau Ubed ini bukan anaknya Ahmad bin Isa, lalu anak siapa? tanggung jawab katanya mengatakan Ubed bukan anaknya Ahmad, tapi tidak tahu katanya Ubed anak siapa memang waktu itu belum tahu saya jawabnya, ya bukan urusan saya yang jelas Ubed ini bukan anak Ahmad mengenai anak siapa dia, curus cari sendiri kata saya, sekarang saya sudah tahu pak ada di dalam dalam kitab tohfatu zanan karya Husein al-ahdal Husein al-ahdal ini dari Bani ahdal ngaku cucu nabi juga di Indonesia juga banyak itu al-ahdal Rumel Abbas ngakunya al-ahdal juga itu Rumel Abbas cuma saya ngaku al-ahdal saya ini al-ahdal ya bukan balawi Iya tapi sama-sama terputus daripada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dari zaman dulu keluarga ini saling kuat menguatkan saling bantu-membantu antara bakla La'wi dan Al-Ahdal sekarang pun Al-Ahdal yang ada di Malaysia namanya Al-Mahdali itu bikin kitab membantah saya dalamnya cerita fiksi saja bahwa ini sudah terkenal dari zaman dulu Ahmad itu punya anak namanya Ubed kenapa sekarang berani membatalkan apakah tidak takut kepada baginda Nabi bagaimana nanti kalau bertemu dengan baginda Nabi membatalkan cucu-cucunya Nabi Nabi Jangan begitu ngomongnya Apa yang akan terjadi dengan dirimu yang membela Mbak Lawi Jika bertemu Nabi Sudah tahu Mbak Lawi tidak punya dalil mengaku cucu Nabi Ilmu Nasab terputus Sejarah tidak dicatat, DNA melenceng, bukan orang Arab Achan. DNA melenceng, bukan turunan Nabi, bukan orang Arab Achan.
Tapi masih dibela. Hai laib rotabizan nilbayini kota'u akhir kita medali le siradali lendi walau takfuma laisala kabhi ilm jangan kau ikuti yang tidak ada dalil sekarang dalilnya mana unggah punya dalil-dalilan khusnudon saja isyekh hasil masyari juga dulu katanya tidak membatalkan nah apa nasab baklawi Apakah Mbak hasil itu ketika tidak membatalkan nasab baklawi itu mengisbat tidak ada bos mbah hasim mengisbat baklawi itu tidak ada kalau tidak ada katanya yang membatalkan berarti mengisbat tidak bisa orang ketika dia as sakit sakit diem as Sakitu la yun sabu ilahi kaulun La yun sabu ila sakiti kaulun Koidahnya ada juga, saya dikoidah sulpaki Tidak dinisbatkan pada orang diam itu suatu pendapat La yun sabu li sakiti kaulun Tidaklah bisa orang diam itu dikatakan setuju, gak bisa Ketika Mbah Hasim As'ari diam terhadap nasabah lawi, tidak bisa dikatakan Mbah Hasim itu mengisbahkan. Nanti siki. Satu kalimat dalam kitab Mbah Hasim, Mbah Hasim banyak mengarang kitab. Mana satu saja Mbah Hasim mengatakan, Itu namanya isbah.
Tidak ada bos. Seh Nawawi al-Bantani, Banten asli, gak kayak imat, kata imat Banten palsu. Seh Nawawi sama saya itu sepupu jauh bos. Kami dan Seh Nawawi itu satu keturunan dari Pangeran Sunyara Ras bin Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Kok saya dibilang iya pebantan palsu, Syekh Nawawi asli, karena dianggap mengisbat dia. Nggak bisa begitu. Mana dalilnya? Ini katanya dalam kitab Ukudul Lujen. Bahwa dikatakan dalam kitab Ukudul Lujen, Fisarhi Hukuki Zaujen, Syekh Nawawi mengatakan, nih, Al-Habib Abdullah Al-Haddad.
Kan ada matan tuh ngomong gitu. Kemudian Al-Habib ini ya, Syekh Nawawi diterangkan bahwa al-habib indah ba'dihim min duriyatin nabi ismun lidur yatin nabi awam mafi ma'nahu saya lupa pokoknya kata Syekh Nawawi Habib itu adalah panggilan menurut sebagian orang sebagai keturunan Nabi sedangkan orang yang banyak mayoritas mengatakan turunan Nabi itu gelarnya adalah Syed dan Syarif itu namanya al-ikhbar bi apa namanya itu bitah didil Habib lal isbad bikaunihi min duriyatin Nabi itu adalah namanya memberitakan maknanya Habib bukan sedang mengisbat bahwa Habib itu keturunan Nabi turun Nabi tidak ada Hai sering itu Rumel Abbas ngomong-ngomong tentang Mbah Mun Hai saya meneliti ini demi menyenangkan hati guru kami Mbah Mun yang sangat mencintai dan mengisbat baklawi bos Rumel mana dalilnya Mbah Mun mengisbat baklawi sebagai turun Nabi Hai kalau saya punya dalil Mbah Mun itu hanya mengisbat walisongo sebagai turun turun Nabi mana dalemnya ini videonya Mbah Muna ada masih di videonya di YouTube Coba cari Mbah Mun mengisbat Sunan Kudus kata Mbah Mun Sunan Kudus itu Syed turunan Nabi Biser Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sekarang mana video yang mengatakan Mbah Mun mengisbat baklawi Habib sebagai turun Nabi enggak beri enggak bisa itu rumen Abbas menyampaikan itu jawabnya apa kalau pengen tahu Jangan lihat di Youtube-Youtube dong. Datang tanyakan nama keluarganya.
Keluarganya itu bukan Mbah Mon. Yang Anda katakan itu Mbah Mon. Tapi Gus Najis juga mengisbat. Gus Najis sudah saya jawab. Dan dalilnya semuanya salah.
Kalau tidak terima. Hayuk kita diskusi. Dengan Gus Najis.
Atau murid-muridnya. Kalau misalnya ada yang merasa. Kami punya dalil tentang itu. Tidak apa-apa. Ini kan ilmiah.
Ilmiah itu bisa didiskusikan Jadi sopo baik yang merasa punya dalil boleh Tapi jangan marah-marah Cuma punya dalil marah-marah itu balawi Dibilang dajallah saya Dibilang pemecah belah umat Itu ada satu orang bikin buku Namanya Idrus Al-Mashhur Baru semalam itu ada teman mengirimkan pdf Idrus Al-Mashur Tapi kelihatannya Idrus Al-Mashur ini gak bisa baca kitab Jadi dia hanya membaca daripada rangkuman-rangkuman tulisan Rumil Abbas. Dia bikin sebuah buku bahasa Indonesia, yang pertama saya lihat itu adalah Masadir. Setiap jawaban-jawaban dari pendukung Baklawi yang saya lihat Masadir.
Hal kana fihi dalilun qabla al-qarni atasi'a. Apakah disini? Itu ada dalil sebelum abad 9 La yakun La yakunu fi hadal kitabi dalilun Ala Ittisali nasabi ba'lawi Bida Bi dalilin ma'a qabla al-qarnitasi'minal hijri.
La yakunu. Tidak ada dalil satu pun dalam kitab itu. Yang menggunakan kitab sebelum abad sembilan. Kecuali. dari Abna ul Imam tadi Abna ul Imam yang palsu tadi semuanya pakai itu dan kalau saya tidak mengetahui bahwa itu palsu mungkin sampai kiamat itu orang pakai dalil itu dalil dengan kita Pal palsu Syarik gati-gati mengkode cek lebih salah siji digawaning tes dna ya jadi anak dokter satu Hai Taruh di Istora Senayan Orang suruh kumpul banyak Satu Mbak Lawi yang masih ngaku turunan Nabi Dites DNA Disorting barang-barang Ditungguin hasilnya Dan tidak boleh bohong, dokter kalau bohong tembak dokternya itu.
Misalnya dokternya ini mau ngerekayasa supaya terbukti bahwa Mbak Lawi ini bukan cucu nabi, misalnya dia pendukung saya. Nggak bisa, dia harus ditembak langsung. Begitu pula kalau dia ini pendukung Mbak Lawi, dokternya terbukti, harus ditembak. Jadi benar-benar dokternya sembilan dokter.
Kemudian masing-masing jadi saksi, polisinya siap begini nih pakai bedil. Tidak boleh ada yang bohong. Jadi nanti bersaksi sembilan.
Hasilnya kan keluar tuh di mesin namanya. G. G itu artinya bukan turunan Nabi.
Dan bukan orang Arab. Karena kalau turunan Nabi itu hasilnya J. Kalau G itu bukan turunan Nabi garis laki.
Mereka ngakunya turunan Nabi garis laki. Sudah 180 orang yang tes DNA hasilnya G. semua, jangankan dia turunan nabi orang Arab aja bukan mereka gak bisa jawab itu gak bisa jawab itu yang ada haram tes DNA haram pemerintah harus melarang orang untuk tes DNA Ini gimana jadinya orang itu maslahat kok adanya tes DNA ngaku-ngaku turunan nabi kan harus dites Ini katanya tesnya haram Lagi mana orang mau masuk perguruan tinggi kan harus dites supaya siapa yang layak siapa yang tidak ini tesnya haram harus husnudon saya saya bisa maka saya harus masuk ke universitas ndak bisa begitu Pak semua ada prosedurnya, zaman sekarang aku turunan Nabi, harus sesuai dengan data harus sesuai dengan dokumen mana dokumen sejarahnya kamu, leluhurnya ini kitab tahdibulansab ini kitab al-mazdi ini muntakilatutalibiyah ini sejarah mubarakah abad ke-6 ini al-asili, ini al-pahri ini ashabatul musan ini umdatut talib ini annafah al-ambariyah ini tohfatut talib semuanya semuanya harus ada kitab nasab itu sudah ditulis sejak abad ke-4 Pak turunan nabi itu abad ke-4 itu mulai menyebar di seluruh wilayah Arab turunan nabi itu dan semuanya nulis kitab Toba-toba itu abad kedua sudah nulis tapi cuma anaknya Saidina Hasan dan Saidina Hussein Setiap masa kemudian ditulis siapa anaknya, siapa anaknya, jadi gak bisa bohong Nggak bisa bohong orang ngaku-ngaku turunan nabi ya, sesuai tidak dengan data. Kenapa itu wali songo yang dari genggong mendapat syahadah nasab itu dari Maroko, dari luar negeri? Ya karena ketika ditelusuri, wali songo ada datanya di luar negerinya.
Mereka ini baklawi di luar negeri nggak ada yang mengisbat. Ngisbat dewek bening Jakarta. Bali Songok sudah terbukti oleh para nakib-nakib internasional Walaupun kalau saya, saya itu tidak terlalu percaya sama nakib-nakib Saya percayanya sama data Itu Semah Dirojai itu kan sebagian dari nakib itu, dari keluarga dia Rojai tetapi saya tidak percaya, percayanya sama data, tidak usah isbat-isbat, ini soh, itu nabi mana datanya datanya, eh, hukum maha ditetapkan, diisbatkan bohong siya neraka urusan siya itu ngisbat jelma anulain turunan nabi jadi turunan nabi, itu hukumnya haram, hukumnya bohong wa kod tabayanar rusdominal kod tabayanar kata Syekh Nawawi Tenara Al-Bantani di dalam tafsir Munir teman-teman nerima beda apa yang hak daripada yang batil kata bayan rusdu batil dengan dalil-dalil dan burhan-burhan tidak bisa orang pengen dihusnudoni sebagai orang soleh tapi gak pernah sholat zaman sekarang kan banyak yang pengen diakuali tapi sholat tidak ikut Orang pengen diakunya wali, dia bangun masjid sengaja, tapi males sholat.
Kenapa dia pengen diaku wali? Supaya kalau misalnya nggak sholat, bangun masjid, kan itu jadi alibi. Masa iya dia nggak sholat, dia kan bangun masjid. Tapi nggak pernah dia sholat di masjid yang dia bangun. Dia sholatnya nggak kelihatan, di Mekah.
Jumat teaya Jumat tidak ada sholatnya di masjid yang dia bangun sendiri Jangan macem-macem Dia gak mungkin tidak sholat Dia bangun masjid, kasihan sama masyarakat Berarti dia itu seduka sholat Tapi sholatnya gak ketahuan orang di Mekah Hai eh Mekajeng Indonesia Eta beda no 4 jam bener lain opat jam lamundi dia Eta waktu Jum'at atau di Mekamata Achan di Mekamang ke opat jam doi karak sholat Jumat Hai atuh sholat berulang didia sholat Jumat sholat Jumat doi di Mekah Pada waktu di dia sholat jumat, itu kan sholat jumat di itu mah, di mekah mah, bener lain Iya, angkuk-angkuk ngerti gak? Ngerti, oh raja, angkuk-angkukan baik belagu hari orang ngerti ngomong bisa bahasa Jawa, bisa bahasa Sunda gitu, di Banten Banten itu bahasa Jawa bahasa Sunda nah Nah, abdi itu kampungnya bahasa Jawa. Tapi sebelahnya, nggak ngomong Sunda.
Jadi sekarang ini bapak-bapak sudah sulit. La sabi lalahum illa ayyadda'u bi'annahum la'isu min durriyati nabiyina Muhammadin s.a.w. La sabi lalahum. La sabi lalahum.
Lid di'a bi'annahum min durriyati nabiyina. Tidak ada jalan lain. Kecuali. Mulai belajar beradaptasi.
Oke dah kita jangan marah-marah lagi. Udah. Yang mau percaya saya silahkan.
Yang gak percaya juga silahkan. Yang mau ceramah saya bukan turunan Nabi. Maka mudah-mudahan.
Aingnya turunan Nabi. Biasa begitu. Jangan.
Katanya itu iman. Madadjal mau ceramah, kita halangi pemecah belah umat. Eh, lain pemecah belah umat, lain-lain. Saya datang mau ngasih tahu masyarakat, saudara-saudara saya, orang Nusantara, yang selama ini banyak dimanfaatin oleh orang seperti Anda yang mengaku keturunan Nabi.
Karena Anda bukan turunan Nabi, kami ini orang Nusantara sangat mencintai Nabi dan keturunannya. Saya mengatakan, Sementara Anda mengukuhnya cucu Nabi. Lah orang-orang kita pribumi pasti menghormatin Anda.
Jangankan hartanya istrinya dicerai beri inamasi orang yang ngaku turun Nabi. Betul apa enggak? Nah sekarang saya Imaduddin Usman Al-Bantani tahu bahwa Anda bukan cucu Nabi. Tugas saya kasih tahu saudara saya.
Jangan diakui dia sebagai turun Nabi. Nabi, anggap aja dia manusia, hormatin aja sekedarnya, karena dia bukan turunan Nabi. Karena kalau dia ngaku-ngaku turunan Nabi, dari pengakuannya ini, dia bisa manfaatkan saudara-saudara saya se-Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Tugas saya yang sudah tahu. Haram. Mendiamkan Anda mengaku cucu Nabi. Di hadapan saudara-saudara kubangsa Indonesia. Kecuali Anda bisa membuktikan.
Mana dalil Anda. Mana kitab Anda. Mana. tes DNA Anda sini bawa tes DNA nya haram haram tes DNA maulah wajib at tes DNA u liman yada'i annahu mindurriyatin nabi wajibun Apa dalilnya? Aptes den au liman yadda'i anahu mindur yatin nabi wajibun Dari mana itu dalilnya?
Ayabe pokonahusnudon Hai pula nanya-nanya dalil doi pokoknya gitu dari dia juga nggak ada kitabnya kok apa katanya masa bahasa Arab ada atas DNA uliman ya daian nahumin duriatin Nabi wajibun kitab apa itu? pokona ayat rahasia itu mungkin sementara nanti kita kembangkan di dalam dialog terima kasih wa'alaikumussalam wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah kita sudah mendengarkan paparan Kiai Haji Imaduddin Usman Al-Bantani Adapun kita semua menganggap yang hadir disini satu adalah kita yang sepakat dengan kajian beliau yang kedua kita yang memilih netral sementara diam terhadap kajian beliau yang kedua mungkin kita masih pro Baalwi dan masih menganggapnya sebagai durian lagi daripada kor-kor di medsos Apalagi menghakimi yang bukan-bukan, alangkah baiknya kita bermusyawarah di sini. Berdialog dengan santai, apa unek-uneknya silahkan disampaikan, kita akan ngobrol.
dan saya akan pandu saya ini bukan moderator resmi moderator dadakan Pak Hai jenat tadi diminta dengan Gus ya adalah dadakan ndak apa-apa jadi kita buat santai kita buka termin yang pertama dengan Tiga Penanya Boleh bertanya dan boleh mengemukakan pendapat Asal jangan panjang lebar Biar gantian Tengah dulu ya Kemudian sebelah kiri Satu lagi Tiga ya Sudah tiga Sebutkan nama dan asal Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hadirin wal-hadirat sekalian yang kami muliakan teristimewa kepada beliau Bapak Kiai Imaduddin Perkenalkan nama saya Bapak Imam Arba'in Saya Alhamdulillah oleh beliau Bapak Kiai Haji Ainun Zihad dipercaya sebagai Salah satu asatid yang membaca kitab kuning di Miftahul Janah ini sekemampuan saya Cuman begini Bapak Kiai mohon maaf Pondok kita ini kan fokusnya ke Al-Quran. Sehingga untuk kitab kuning yang kita gaji biasanya yang kecil-kecil saja. Itu pun kadang katamnya ngoyo, mohon maaf terkadang.
Begini Pak Kiai, dan kebetulan salah satu kitab yang sekarang saya gaji dengan santri-santri. Itu adalah kitab Sulam Taufik. Kemarin juga kami bahas bersama dengan anak-anak.
Jadi inti pertanyaan kami langsung saja ke poin Dalam kitab sulam taufik Itu adalah mohon maaf Sarahnya yaitu Mirkotusuh di tasdik Syekh Nawawi Banten Itu menyebut pengarang Kitab sulam taufik pada awalnya dengan sebutan Sayyid beliau berarti Sehnawawi Banten mengiktiroh kalau pengarang kitab sulam taufik yang itu kan nyata-nyata Baalawi itu oleh beliau Sehnawawi Banten disebut dengan istilah Zaid, itu kami temukan kemarin di kitab Sulan Taufik berarti kan disitu dapat kita ambil kepahaman bahwasannya beliau mengakui kalau Kalau pengarang kitab sholam taufik yang notabene itu adalah Baalawi termasuk keturunan rasul karena syait itu kan istilah untuk keturunan rasul yang masyur di luar Indonesia Berarti bisa enggak Kalau itu kepahaman itu kita tarik lagi Dengan beliau mengatakan Bahwa pengaram kitab Sulam Taufik dengan istilah Sayyid dan nyata-nyata itu Dari Baalawi bisa enggak kita tak ambil kepahaman berarti beliau juga mengakui kalau Baalawi itu adalah Syed atau sah sebagai keturunan Nabi seandainya itu bisa Bagaimana seandainya ada orang mengatakan Pak Yain hanya seandainya orang bahayain awal saja mengiktiraf atau mengakui kalau pengarang kitab sholam taufik yang itu Baalawi itu adalah Syed Mengapa Bapak Kiai kok tidak mengakui mungkin sementara itu saja yang dapat kami pertanyakan mungkin yang lain juga masih ada yang mau tanya sekian itu saja wallahul muhafiz ila'akwami torik wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh salam surgi Pak Ustadz Ibad Marbaim Moga selanjutnya Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Al-Mukarram GHJ Maduddin Usman Al-Bantani Ini cuma mau bertanya Asmani oke asmaqullah Ahmad Nabil Mubarak alamat dari Kauman Kota Gajah Lampung Tengah Sandeng POM ini kalau mau bertanya tentang beliau itu tadi memardutkan itu atau ibarat nasab alaw itu mardudun layuq balulah dengan kasaran yang otom coba berikan metode Bagaimana beliau bisa memardutkan nasab tersebut kalau beliau membantah tentang cara istifadah cukup sekian akhiru kolisum Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh yang ketiga Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh yang saya hormati yang saya takdimi Bapak Yai Imaduddin Hai mohon izin Pak Yay pertanyaan saya mewakili Oh ya asmat nama saya Sukalam sak sukalam sukalam Hai saya dari Mekarmulya ujung selatan kecamatan sekampung saya orang Udik Pak bayi seorang kampung ini pertanyaan saya adalah mewakili masyarakat awam hai hai Jadi pertanyaan saya langsung saja Pak Iyai Yang pertama Tadi kami selalu mengikuti apa yang disampaikan Pak Iyai Tentang putusnya keluarga Habaib Mohon sedikit, kalau penjelasan insya Allah kami tadi sudah jelas tentang putusnya keluarga Habib. Nah, apakah di Indonesia, di seluruh Indonesia ini, Hai semua yang disebut Habib yang disebut habaib itu putus jadi kami masyarakat awam pada umumnya bisa menyikapi dan saya pun bisa menyampaikan tentang hal ini kepada hal-hal Karena bagi orang awam itu tidak paham dengan yang namanya kitab ini, kitab itu, dan sebagainya Dan pemahaman di masyarakat awam itu bermacam-macam ketika mendengar sesuatu yang itu memang tidak tercover dengan nalar yang melalui kitab-kitab, Pak Yei Itu yang pertama Yang kedua Seumpama, saya ini punya teman seorang habib. Nah, karena kami sudah tahu, saya sudah tahu bahwa keluarga habib ini putus dari keturunan Nabi.
Terus saya, umpama, panggilan, saya memanggil teman saya ini saya ganti, Pak Yay. Enggak habib lagi saya manggilnya. Umpamanya, Sukro atau Syakro, mau kemana, enggak habib lagi.
Nah. Hai saya ini menanggung kalau kita lihat di YouTube dan sebagainya Pak ya di media-media sosial Nah apakah saya ini menanggung dosa karena dikira mereka saya tidak menghargai Habib padahal sudah putus Nah itu nah panggilan ini harus seperti apa Pak mungkin pertanyaan ini lucu ya Pak ya sederhana tapi mungkin ada implementasinya the terhadap halayak rame ya Pak ya gitu aja Pak Yai ada kurang lebih semuanya saja mohon maaf saya ini wallohummafiqilalhamu'alaihiwabalaihi Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Baik Pertanyaan pertama Jika ada yang mengatakan Sheikh Nawawi saja Mengiktiraf nasab Baalwi Kok Yayi Ibaduddin Usman membatalkan Apakah benar beliau Mengiktiraf ini Sama dengan mengisbah Pertanyaan kedua dari Gus Ahmad Mubarok tengahnya tadi saya lupa menulisnya apa metodologi dalam menetapkan bahwasannya nasabba alwi mardut kemudian yang ketiga apakah semua habib sa'idunisya ini benar terputus bukan zuriat nabi dan kalau memang bukan apa harus mengganti panggilan begitu, silahkan terima kasih pertama dari Kang Imam Faqih ya Imam Arba'in di dalam sulamut taufiq Senawawi panggil Syed ya kalimat itu ada sebuah kalimat yang isbat hai hai Jadi sebuah kalimat, itu baik ngomong syait, syarif, habib, di dalam sebuah kitab, itu tidak menunjukkan sebuah isbat. Kalau tidak ditujukan sebagai isbat.
Wal-isbat. Yahtaju ila dalil. Isbat itu membutuhkan dalil.
Wa illa pahusnudzon. Kalau tidak. Itu namanya husnudzon. Wa sheikh nawawi. Fi jami'i kutubihi.
Allati qara'naha. La ya'ti bidalilil isbati bil marrah. La. La ya'ti sheikh nawawi.
Tidak ada satu dalil pun. Dalam masalah mengisbat Balaun ini. Tidak ada dalilnya. Cuma itu masuknya.
Mimba bi husnizan. Wal-qa'idatu taqulu bi'anna dhannal bayyinah khata'uh la'ibrata Kalau sebuah dhan itu sudah jelas salahnya, itu tidak dihitung. Walau kharaja min waliyin Makanya di dalam Islam itu, Islam itu agama dalil.
Nahnu ashabud dalili, haisumayakunu dalilun wahidun qabilna. ila rodadna kalau ada dalil kita terima kalau tidak ada dalil kita tidak terima siapapun itu, makanya kasyep tidak bisa menjadi dalil misalnya ada waliullah ngomong, saya bermimpi bertemu rasulullah s.a.w mengatakan ramadhan itu besok tidak bisa Tidak bisa dijadikan dalil. Kenapa? Karena itu jalannya husnudon.
Bahwa benar dia itu bertemu Rasul. Husnudon saja. Ya kan?
Husnudon. Karena ada dalil hadis. Siapa orang yang bermimpi bertemu Nabi. Maka dia sama dengan bertemu Nabi.
Tidak mungkin Nabi itu ditemukan dalam mimpi. Itu masuknya dalam ilmunya itu masih husnudon. Masih don.
Maka ketika Cenawal mengatakan as-sayyid itu belum tentu mengisbat lihat di dalam kitab rosail fi ilmil ansab kitab nasab lihat di dalam kitab mukaddimat fi ilmil ansab kalimat sayyid dan syarif tidak menunjukkan apapun dalam pengisbatan kecuali dia menunjukkan korinah dan dalil yang ada kalau misalnya ada korinahnya apa korinahnya? kalimat Wahada isbatun mini li baklawi. Itu isbat. Dalilnya ada enggak? Kadang-kadang orang mengisbat enggak ada dalilnya.
Kayak Semah di Roja itu. Walaupun mengisbat kalau tidak ada dalilnya. Kemudian kita menemukan dalilnya. Kita muridnya yang menetapkan ini.
Misalnya guru kita. Tetap kita enggak boleh terima. li'annat taqlidah ba'da duhuril hujjati haram walau li shaykhina ini hukum islamnya begitu kaidahnya dalam hukum islam itu ini guru kita menetapkan kata guru kita yang namanya apa namanya lima tambah lima itu lima belas guru kita ngomong begitu kemudian kita pengen mu'ayyana kita ambil jeruk 5, itu 2, 3, 4, 5. Itu 2, 3, 4, 5. Kita kumpulin. Ditung sama kita. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. 5 tambah 5 itu 10, bukan 15. Walau yang ngomong guru kita, kita mau nurut guru kita, apa kita nurut sesuai hitungan kita?
Sesuai hitungan kita, karena kita yakin ini yang benar. Siapa aja yang ngomong? Selain sahibahadalkabri. Siapa? Nabi Muhammad SAW.
Qala malik kullu ahadin kullu qawlin yuraddu wa yukbalu illa sahibahadalkabri. Setiap orang ucapannya bisa diterima dan bisa ditolak. Kecuali sahibahadalkabri man huwa nabiyuna Muhammad SAW.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hanya Rasulullah. Nabi Besar Muhammad SAW mengatakan, saya adalah turunan Ibrahim. Walaupun tidak ada dalilnya, sudah kita terima Rasulullah kok.
Al-Quran mengatakan, Al-Quran mengatakan, berdasarkan agama orang tua kalian leluhur kalian namanya Ibrahim Al-Quran mengatakan Nabi Muhammad dan orang Arab keturunan Nabi Ibrahim dalilnya mana? manusia yang mana bagi kita orang Islam enggak penting karena sudah Alquran yang ngomong Nabi Ibrahim sudah ngomong Adina Ibrahim Alquran mengomong sudah ngomong alhamdulillah tiabi Qum Ibrahim sudah tidak ada lagi apa namanya perdebatan Nabi sudah ngomong Alquran sudah ngomong tapi kalau Ubed ini enggak ada di Alqurannya Pak hai hai Nasab Baklawi ini tidak ada di hadisnya. Yang ngomong, alias akran, Syekh Nawawi ini namanya Qaulun Muhtamilun.
Bisa mengisbat, bisa tidak. Bagaimana kita tahunya dari dalil saja, ada dalilnya tidak. Kalau ada dalilnya, mari kita verifikasi. Kalau tidak ada dalilnya, yaudah kita abaikan.
Kita anggap saja dia tidak mengisbat. Ketika kita tidak mengisbat hari ini, itu husnudon pada Syahnawawi. Husnudon pada Syahnawawi. Bahwa Syahnawawi sebenarnya sudah tahu bahwa mereka bukan cucu nabi. Ada pun kalimat sayid itu, layadulu alal isbat.
Lihat di dalam ilmu nasab. Seperti kita merasa ilmi ilmi ansab, mukaddimah ilmi nasab. Setiap lapat sayid dan syarif tidak menunjukkan apapun dalam pengisbatan. Itu yang pertama. Nanti bisa dibantah atau bisa ditambahin oleh penanya.
Yang kedua, Mardudun layuk balu itu bagaimana tarikhahnya? Ya sudah ada. Silahkan baca di dalam kitab itu. Rasail fi ilmil ansab, Muqaddimat fi ilmil ansab.
Itu tentang ilmu nasab secara diroyah. Bagaimana cara kita mengisbat? Mengisbat itu pertama ya harus dengan Kutubun nasabin, rikah. Kutubun Nasab ini itu Rik'ah, Rik'atun Nasab, ini itu kitab-kitab Nasab, di kitab Nasab ada enggak?
Oh ada katanya ini, kitab Nasab namanya Tukhfatu Talib, bahwa Alwi adalah anak Ubed, Ubed. Uben anaknya Ahmad abad berapa? abad 10 karena mereka ngakunya abad 9 kok coba abad yang sebelum abad 9 ada gak kitab nasab yang mengisbat bahwa Alwi ini anaknya Uben tidak ada pak Dari mulai kitab abad keempat, siri silsilatil alawiyah, tahdibul ansab, abad kelima, al-majidi, muntakilatul talibiyah, ini abad kelima semua. Tidak ada yang mengisbat Ubed sebagai anak Ahmad.
Di abad ke-6, saat syajarah mubarakah, karangan Imam Fakhruddin al-Razi, kitab al-Asili, kitab al-Fakhri, kitab as-Sabatul Musan, di abad ke-7 dan ke-8, tidak ada yang mengisbat. Baru nanti di abad 9 mereka bikin kitab. Di sinilah mereka mulai ngaku setelah 550 tahun dari kematian orang yang diaku.
Orang yang diaku itu 345 Hijriah. Mereka baru nulis mereka keturunan dia. 550 tahun setelahnya yaitu tahun 895 Hijriah. Ada ya dulu bilkot i'ala anna hu minal kiddi wazur. Ini adalah kedustaan dan pemalsuan saja.
Yang ketiga, bagaimana? Apakah seluruh Habib di Indonesia ini putus? Habib di Indonesia ini, yang dipanggil Habib itu mayoritas adalah turunan Alwi bin Ubed.
Ubednya katanya anak Ahmad yang tidak terkompirmasi itu. Al-Atas, Bin Yahya, Bin Semit, Bin Syihab, As-Segab, Ba'bud, Aidid, Berakbah, dan sebagainya. Semuanya itu bukan turunan Nabi.
Semuanya itu Ba'alwi, orang yang aku turunan Nabi pada abad 9. Tetapi, ada beberapa klan keluarga keturunan Nabi asli. Hai yang diisbat oleh Robita alawiyah dari aman karena disini mereka sedikit ada 12 ada yang diisbat seperti Azabidi Azabidi turun Nabi sekarang dipanggilnya Habib juga Hai seperti Habib Abu Bakar Azabidi Azab itu bukan Baalwi Ada lagi Al-Ahdal, Al-Ahdal pun hari ini diisbatnya oleh Rabbi Ta'lawiyah Tapi kalau Al-Ahdal, dia bukan Mbak Alwi Tapi juga telah terbukti, saya melihat Bahwa dia bukan turunan Nabi Karena nama A'on leluhur mereka yang katanya anak Musa Al-Kadim terbukti di dalam kitab-kitab nasab sejaman, Aon bukan anaknya Musa Al-Kadim tapi kalau Az-Zabidi ini saya belum meneliti ketika saya belum meneliti, kita katakan sohih Az-Zabidi turun nabi karena saya belum menelitinya nah selama sesuatu hal belum diteliti, maka kita ibkokan ala makana keblu Enggak boleh kita belum meneliti langsung ngomong ini putus, ini putus. Yang berani harus kita katakan putus hanya orang kabilah yang telah kita teliti dan kita yakini hakul yakin.
Seperti Baklawi. Saya bertanggung jawab dunia akhirat bahwa Baklawi ini bukan keturunan Nabi. Seperti saya juga bertanggung jawab bahwa Al-Ahdal ini bukan keturunan Nabi berdasarkan kitab Nasab.
Kalau berdasar DNA ini masih belum jelas. Karena dari mereka yang tes DNA masih sedikit. Kalau Mbak Alwi ini yang tes DNA sudah 180 orang. Dari Indonesia 7, 187. Dan salah satunya pendukung saya. Yang sudah tes DNA ini pendukung saya 1 orang dan saya akunnya pun yang kendalikan.
Jadi kita bisa melihat kebenaran daripada DNA mereka ini. Memang DNA mereka bukan turunan nabi. Dan kita bisa lihat sedalam-dalamnya DNA mereka, karena ini pendukung saya satu dari baklawi.
Kalau yang lainnya itu kita hanya bisa lihat dari pengumuman Google. Ini G, ini G, ini G, ini G, tapi kita nggak bisa masuk. Hanya mengetahui dia bukan turunan nabi saja. Tapi satu orang... Dia mau jadi relawan, akhirnya kita biayain untuk tes DNA, kemudian akunnya kita yang pegang.
Kita bisa kapan saja mau memberikan dalil dan bukti, bisa. Kalau Rabbi Ta'lawiyah mau, kita kasih bukti dari DNA mereka yang sudah mendukung saya dalam kajian ini. Terus yang terakhir ini pertanyaan.
Punya teman Habib bagaimana manggilnya? Panggil mantan Habib. Bukan, bukan.
Bercanda itu. Ya biasa-biasa aja kalau dia lebih tua kita panggil Kang. Mas, kalau lebih muda kita panggil D. Kalau dia alim kita panggil Al-Ustadz. Atau Kiai, Kiai Muhdur Al-Hamid misalnya.
Kan begitu aja kalau dia pinter. Kalau enggak kita panggil Pak aja lah, Pak Muhdur. Kemarin saya panggilnya Pak, Pak Mudor. Karena kita tidak tahu alim apa tidak.
Cara baca kitabnya tidak standar pelosok, enggak. Cara kitabnya tidak standar lilboyo. Kemarin baca kitab ya, enggak standar santri-santri pelosok.
Enggak standar santri-santri lilboyo. Enggak standar standi Banten. Santri Banten, santri Jawa Timur, Jawa Tengah.
Ada standarnya bos. Ada cara baca mana yang benar, mana yang salah. Setahandarnya itu sudah jelas Orang bisa diketahui sampai mana Dia dakik di dalam ilmu nahwi wa sorfi Itu dari baca kitabnya Kalau pengertian Orang-orang yang belajar di Mesir, di Yemen Itu walaupun nahwi sorfnya kurang bagus Dia bisa baca kitab Tapi sama orang-orang Indonesia bisa disalahin Walaupun dia lulusan Mesir itu Kenapa di sana ilmu nahwi sorfnya gak hebat kayak di Jawa Saya bilang makanya ulama Indonesia jangan sembarangan.
Walau ngomong Arabnya kurang patipaseh, tapi tahu orang Arab salah ngomong itu. Jadi orang Arab kalau ngomong bisa disalahin oleh santri-santri Indonesia. Jangan macam-macam. Yang banyak hafal alpia itu santri Indonesia daripada santri Mesir. Daripada santri Yaman.
Santri Indonesia yang paling banyak hafal alpia. Yang paling banyak bisa baca kitab itu santri Indonesia. yang layak menjadi mujtahid itu santri Indonesia kenapa belajarnya harfan-harfan min bismillah ilah wallahu'alam bisawab mereka disana sekarang ini belajarnya nggak kayak dulu dulu hebat-hebat sekarang belajarnya kayak di kuliahan ngambil satu bab buka kitab Anu bab Anu tapi tidak bismillah barokahnya kurang makanya jangan Bangga-bangga anak luar negeri, mondok di Indonesia aja, jadi pinter, jadi ulama besar.
Tapi jangan sampai mau taklit melulu. Alpia hafal, kadang-kadang ada yang hafal Bukhari. Hapal Quran banyak di Indonesia, hafal Bukhari ada.
Di Banten ada yang hafal Quran, hafal Patul Mu'in. Coba bacanya aja susah. Santri Pelamunan, sekarang udah agak tua dia.
Umurnya misalnya saya. Itu hafal Patul Mu'in, hafal Bukhori. Tapi gak pernah ngaku-ngaku hebat.
Biasa aja. Maka jangan inferior kita sebagai bangsa Indonesia. Ini kita dari sisi kulit inferior kepada orang Eropa. Dari sisi agama kita inferior pada orang-orang timur tengah.
Kalau sudah ngaji di timur tengah, kuy dibanggain. Belum tentu pak bisa baca kitab walaupun dia paham apa yang dibaca. Karena mereka sering baca kitabnya bahasa Arab aja. Ketika baca banyak yang salah. Bisa disalahin oleh santri Indonesia.
Apalagi yang bukan dari Timur Tengah, dari Persia kayak Semah Dirojai. Kemarin ngomongnya aja bahasa Medura apa apa itu, Semah Dirojai, saya nggak paham. Menjawab saya, pakai bahasa bukan bahasa Arab, saya tidak paham.
Apakah saya dibohongi nama penerjemah? Saya tidak tahu. Maka santri Indonesia dari Sabang sampai Merauke, terutama yang saya kenal itu adalah santri Pulau Jawa. Ilmunya mutabah hirfa fi kulli fanmin minalfunun. Tapi hari ini kenapa kita ini belum go internasional?
Karena masih ada inferior, ada taklit di sana yang belum bisa diberantas. Ada taklit yang belum bisa diberantas. Ada rasa inferior terhadap orang timur tengah yang belum bisa hilang.
Padahal dia hafal Al-Fiyah. Padahal dia hafal Qawwa'id Usuliyah. Dia hafal Qawwa'id Al-Fiqhiyah.
Dia tamat Jam'ul Jawami. Dia tamat Al-Mustasbah. Kitab-kitab pakih yang tinggi-tinggi, yang tebal-tebal itu.
Hai kalau orang Banten baca tuh patung Muhtaj itu dibaca dari a-z itu Mugnil Muhtaj dibaca dari a-z bukan hanya nyari-nyari kita dibaca tafsir Jalal al-marroq labid Ibnu Qasir tafsir tohbari dibaca dari jilid pertama sampai jilid terakhir itu dibaca Dulu Kiai-Kiai di Banten bacanya kitab apa kalau Tasawuf? Al-Insanul Kamil. Itu tahun 1634 sudah baca kitab Al-Insanul Kamil. Ada manuskripnya. Lah, hari-hari ini kita terkungkung oleh taklit yang tiada tara.
Mau ngomong kebenaran aja kita nyari-nyari taklit. Misalnya taklit pada Syekh Murtadwa Zabidi. Kemudian terbukti Syekh Murtadwa Zabidi tidak nulis itu.
Oh kita taklit pada Ibn Hajar. Ibn Hajar itu ikhbar. Kalimatun layuksadu bihal isbat.
Kenapa diketahui kalimatun layuksadu bihal isbat? Di anna hu layati bidalilin wa burhanin. Karena dia tidak pakai dalil dan tidak pakai burhan. Bagaimana kita mengikuti seseorang yang tidak ada dalil. Sementara orang yang punya dalil dibilang dajal.
Aneh bin ajaib. Kenapa ini? Ada kungkungan taklid, kungkungan apa ya dalam santri kita ini yang belum bisa keluar. Insyaallah, barokah bagna sabini, tahun depan Indonesia, santri-santri Nusantara akan terbebas dari kungkungan imprioritas sebagai bangsa Nusantara, kungkungan taklit yang tiada tara, sehingga kita apa saja di dalam masalah agama menunggu pakwa dari Darul Ifta, menunggu pakwa dari Mesir, ngapain kita tunggu-tunggu dari sana kita sudah punya LBMPBNU.
Saya kenal yang ada di LBM-PBNU, 20 para santri-santri kiai yang luar biasa ilmunya. Kenapa kita harus tunggu dari luar negeri dulu tentang fatwa suatu masalah hukum? Belum yang di PWNU, LBM-nya luar-luar biasa.
Kenapa kita harus menunggu dari luar negeri? Sekarang ditetapkan oleh bangsa Nusantara, Baklawi bukan cucu nabi. Lu mau ngomong apa? Seandainya ada ulama-ulama luar negeri yang mau untuk membela, silahkan datang kita diskusi.
Silahkan datang bawa dalil, kita adu dalil. Ulama Indonesia, santri Indonesia, siap mulai hari ini sampai hari kiamat untuk bersaing dengan ulama-ulama internasional. Hari-hari ke depan, kalau hari ini kita masih naruh anak kita ke Yaman, masih naruh anak kita di Mesir, masih naruh anak kita di Saudi, masa depan orang-orang Mesir, Saudi, Yaman yang harus mondok di Indonesia kalau mau pintar. Kalau mau pintar, mondok di Indonesia. Itu masa depan, itu insyaallah barokah bab nasab ini Wallahu wal muafiq ila quwitarik Ada lagi silahkan Jadi kepada Ustaz Imam Barba'in Sayyid itulah ya duluanan ibad Sebutan Said disitu tidak menunjukkan kepada isbat Karena ada kata menarik dari Yai Imad tadi Siapapun tidak boleh menolak sebelum meneliti Kita boleh berhusnudon sebelum meneliti Sehnawi al-Jawi al-Bantani Kemungkinan besar Hai beliau tidak menolak karena memang beliau belum meneliti dan setelah ada penelitian maka Zon tidak digunakan lagi jadikan ada tanggapan lagi sebentar-sebentar itu gak ada selesai baru yang kedua enggak ada itu lagi tanggapan lagi ndak daya masyarakat silakan Berarti Mbah Yain Awawi Banten itu menyebut musonet sulam taufik dengan istilah sayid.
Itu hanya khusnudon dengan kabar yang mungkin pada waktu itu sudah masjur atau istifadah begitu Pak. Oke terima kasih. Alhamdulillah.
Selanjutnya kepada Gus Imam Arwa NG. Hai tegas ini Ahmad Mubarak ya ya warah silah Monggo iskal maon ya subunten nih Tadi Injenengan mengatakan bahwa suruh membaca di kitab-kitab yang membahas nasab-nasab Cuma yang saya sekalkan disini, metode yang kita bahas semua Dari Injenengan itu mengatakan harus ada dalil yang sezaman Ini bukan berarti saya mengadu domba atau bagaimana Cuma ingin mengetahui metode apakah Dalilu Qutubi yang diperuntukkan itu harus sezaman oleh zamannya Sayyid Ubaidillah Di kitabil muasir, au bilqaribi minhu Atau biakrabaminhu Jadi kitab yang paling dekat, begini Itu ada di dalam kitab Cara isbat nasab ya Lihat dalam Rasail dan Mukaddimat Itu sebenarnya yang menolak-nolak mempermasalahkan itu sezaman framing Makanya gak mau beradu begini Kalau beradu kan kitabnya di bawah tuh Mana nih, lihat halaman sekian Ini keterangannya Bahwa pertama Isbatun Nasab Nasab yang jauh itu adalah Bikutu bin Nasabin Kalau syahadah, ikrar, apalagi itu, syahadah, ikrar, suhrah, istifadah untuk orang di hari ini. Orang di hari ini kita isbat nasabnya dengan syahadah. Ini anak siapa?
Ada dua orang. Ini anak Yaisu Parman. Coba satu lagi. Ini anak Yaisu Parman.
Sohe. Nah, hakim itu boleh menantapkan. Ini anak Yaisu Parman.
Itu namanya suruh dan apa dua orang saksi Ada lagi ikror, ikror dari bapak kepada anak Dia datang minta dia anak wayuan. Anak wayuan. Datang ke Kisuparman sama.
Kisuparman lagi ceramah. Di rumah ada istrinya. Saya anaknya Kisuparman dari istri yang ada di Rumbia. Marah istrinya kan.
Enggak punya. Suami saya itu istrinya cuma saya. Waduh dilaporin sama polisi. Ini ngaku-ngaku anak. mana suami kamu nya?
kata polisi lagi ceramah, tunggu suami kamu Gaisu Parman nyanyi ke polisian Pak Yai, ini anak Yai gak tau, saya gak kenal kamu ibunya siapa? Marhama orang Rumbia kata, iya saya pernah kawin di Rumbia Memang kamu anaknya merhamah. Nenek kamu siapa? Jamina.
Waduh benar pak. Ini anak saya pak. Itu ikror minal ab ilal ibn.
Itu sah dengan ikrornya daripada apa namanya Kiai Parman terhadap anak ini bahwa subut nasab dia sebagai anak Kiai Suparman dengan ikror daripada Kiai Suparman. Kalau dari anak kepada ayah itu namanya idia. Anak ini datang, saya anak Iqris Parman, itu baru iddi'a, mengaku, butuh daripada ikrar dari Iqris Parman, betul itu ikrar, akhirnya dia minta warisan, motor bah, minta motor, jangan motor sih nanti dimarahin, istrinya marah-marah aja, ternyata ya, kita cerama katanya Mekai Imron, ternyata punya istri di Rumbia.
Ya tapi gak bisa dia itu menyangkal. Masuk neraka dia. Anak sendiri gak diaku begitu.
Biar istrinya marah paling sehari dua hari. Besok kita beliin kalung 200 gram. Selesai. Tapi ke neraka kita naudubillah seumur umur.
Iya gak? Lebih baik kita mendengar istri kita menangis sehari. Daripada kita di neraka seumur umur.
Betul? Setuju? Jangan takut Ngapunten ya Sempunten ya Wawukan istifadah Eh istifadah Ya istifadah Istifadah Ini kan harus dengan al-akbar al-muqtabar Al-muqtabar Sedangkan Standar kita Bisa menentukan akbar Al-muqtabar itu Bukan berarti kita harus mengambil dalil dari ulama mutakodimin sebelum kita ibaratnya kayak di abad abad 9, abad 10, atau abad 8 walaupun di abad ke 5 dan abad ke 6 yang akrob ila zamani ubedilah nikum buatan tidak ada berarti gak bisa dikatakan itu menjadi isbatun nasab gak bisa isbatun nasab untuk Agus Mubarak ajak kepada bapaknya kalau istifatuh hari ini ini.
Berarti botan sakit? Enggak. Kalau untuk orang yang ada di masa lalu itu pakai kutub.
Itu nomor satu. Nomor satunya pakai rik'ah dulu. Coba kita penasab yang ada di masa itu atau yang dekat dengan zamannya.
Kalau misalnya yang satu zaman 383 Ubed ini belum ada kitab, baru ditemukan di abad ke-7. Ini sama sekali tidak ada sebelum abad ke-7, maka abad ke-7 ini dipegang. Namanya dalam ilmu sejarah, Exsailensio. Exsailensio itu mengambil sesuatu yang kuat menjadi dalil terlebih dahulu, sebelum adanya yang membatalkan. Kalau misalnya ini abad ke-7 kita pegang lalu datang abad ke-5, maka ini batal.
Yang berbeda itu. Abad ke-5 kita pegang 5 aja, li anahu akram. Karena dia lebih dekat. Tapi kalau misalnya ini abad ke-5, ini abad ke-14.
Tapi abad ke-14 ini berdasarkan dalil yang ada di abad ke-4. Kemudian sohih ini setelah dikritisisi sumbernya, maka... Kalimat yang ada di abad 14 seperti kalimat saya yang berdasarkan kitab-kitab abad keempat itu bisa diterima. Yang itulah yang menjadi musbid pengisbat daripada meruntuhkan abad 9 dari baklawi itu.
Jadi sepakat istifadah tidak bisa buat insya Allah kakek-kakek ini tidak bisa? Cuma ahli nasab itu sebagian ada yang ngomong al-istifadah al-kakek. mutadawillah fikulizaman sebenarnya itu ya sama juga untuk kitab-kitab al-mutadawillah fikulizaman itu kan berarti dengan kitab-kitab itu istifaduhnya cuma itu namanya takadluf takalluf ya sudah sih bilang saja pake rik atun nasabah bahwa seorang bisa diisbat sesuai dengan masanya atau masa yang terdekat yang ditemukan itu saja tidak usah dipegang istifadah fikulizaman segala macam itu namanya takallufun minna sama saja ujungnya Jadi ada istifadah di kuliah zaman.
Bagaimana mengetahui istifadah di kuliah zaman? Bikutu bin nasabin. Ya ada lagi? Nih. Coba berikan ibarat secara gamblang bahwa.
Itu apa? Dalil yang kita ambil harus yang. Fi zamanil akrob ila madlulnyan. Itu ada di dalam kitab itu, Rosail Fiilmil Ansab. Rosail Fiilmil Ansab Mukaddimah.
Itu ada di Arsif ya. Jadi siapapun bisa melihat. Rosail Fiilmil Ansab. Bagaimana? Tariq-u Isbatin Nasab.
Itu sudah jelas, caranya adalah rika'ah, rika'ah itu kutub. Kutub itu untuk siapa? Untuk orang yang ada di masanya.
Misalnya ini kutub abad kelima untuk dia, ini abad ke tujuh untuk dia, abad ke lapan untuk dia. Tidak bisa kitab nasab di abad ke empat belas mengisbat seluruh orang yang ada di aku sampai Rasulullah. Hai kalau begitu nanti orang bisa saja apa mengarang-arang nama-nama sampai Rasulullah kemudian diisbat nggak bisa itu namanya kita membuka pintu kepada Muzawwirin nasab untuk mengaku dirinya sebagai keturunan Nadi naudzubillah setengah lagi ya catimu tadi kan dengan bahwa Lek memang Habib itu sudah termardut layu balu Kita manggilnya Pak Dir kalau lebih tua atau Pak atau gimana Itu kenapa kita tidak bisa memanggil dengan panggilan Habib Kayak seperti halnya pada waktunya Syekh Nawawi Kalau memang Syekh Nawawi itu tidak mengisbatkan dengan atas nama panggilan Syed kepada para Habib tersebut Gampangannya menghormati pokok sekadung. Walaupun kita kan tidak yakin pada diri kita.
Oh ini itu Habib. Tapi tetap tak panggil Habib. Itu bagaimana?
Apakah masih termasuk isbat kepada Habib tersebut? Yaitu namanya kalimat kinaya. Angsal berarti ya? Jadi kalimat Habib itu nanti mana kinaya dia maksudnya apa? Kalau dia yang memanggil Habib maksudnya itu adalah turunan Nabi.
Jadi ma'aduhuri tilkadala il haram. Kalau misalnya dia manggil abib itu ya karena nyeneng-nyenengin, ya enggak apa-apa. Nanti kita tidak bisa membedakan mana yang manggil nyeneng-nyenengin, mana yang manggil isbat. Maka oleh karena itu... Sadud dari ah, haramkan saja.
Walaupun sudah ada persetujuan bahwa Habib itu palsu, kita kan tetap tidak ada pikiran untuk mengisbat kepada Habib tersebut. Ya, tapi mereka kan masih mengiklankan diri. Habib ini cucu Nabi, panggil Habib.
Karena Habib itu cucu Nabi. Kalau Sayyid itu adalah turunan Nabi yang bukan ulama. Kalau yang ulama dipanggilnya Habib.
Nah. Haram kita memanggilnya Habib itu. Karena dianya mengaku Habib itu sebagai turun Nabi.
Kita panggil. Bib. Pak ajab pak.
Kang. Atau wan. Wan. Hai dihaiya mangga-manga mater suning kakaknya ini baru dialog ya Pak dialog yang hangat bagus sekali yang jelas Sudah lima abad setengah lebih tidak ada catatan mengenai ibadillah.
Itu lah mengapa kalau pakai kitab abad sekarang ya semua orang nanti akan ngaku-ngaku semua nantinya. Terus termasuk panggilan Habib tadi, saya juga gue masih... masih manggil Habib Habib kalau ketemu gitu ya jadi tapi dengan niat ya karena mereka suka dipanggil Habib ya kita panggil Habib walaupun dengan ia tikot mbedek harus dengan niat kalau enggak pakai niat nanti haram hukumnya ya tuh Hai eh jeneng cukup ya mogos yang berikutnya yang depan mogogos baik terima kasih nami nami guloh Syekh Uddin Syekh Uddin hai hai Oke, saya salah satu tenaga pendidik di Miftahul Jannah.
Sebenarnya minta pemantapan mawon. Berdasarkan penelitian dan kajian Yai Imad, Alhamdulillah kan sudah terbukti bahwa kaitannya dengan nasab baklawi itu batal alias Tidak terbukti adanya nasab dengan Rasulullah Dan diakui Nah ada beberapa golongan ataupun ada beberapa orang yang mengatakan Kalau sudah ditemukan Dan sudah diakui. Kemudian diberitakan kemana-mana. Bukankah itu membuka aib.
Nah aib bagi para habaib itu tadi. Dan bukankah membuka aib mereka itu adalah golongan dosa. Ini maksud kami bagaimana pertanyaannya. Pertanyaan bagaimana kami.
Bagaimana cara memberikan pemahaman kepada mereka. Bahwasannya ini bukanlah aib. Atau bagaimana apakah. Nah intinya bagaimana cara menerangkan Bahwa ini bukanlah sebuah aib Untuk memberikan pemantapan kepada mereka Bahwa kita bukan ribah Ya terima kasih Baik Terima kasih Yang berikutnya Yang kedua Oh iya silahkan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Nama saya Ali Rasid Sekali lagi nama saya Ali Rasid Pertama mengucapkan terima kasih kepada Hadratul Qoroma Abagiyai Imaduddin Usman Al-Bantani Yang setelah berkenan hadir di tempat ini Sekaligus mencerahkan bagi kita semuanya Tentang masalah-masalah yang sedang berkembang di masyarakat Karena saya termasuk khidmatul khalaik Dan pribadi saya atas penelitian Hadratul Sayyid 100% saya percaya.
100% saya percaya. Percaya saya. Di samping berdasarkan ilmiah, tapi di... di seberang sana masih tidak mau melakukan kewajiban satu yaitu DNA itu menunjukkan kebohongan menurut saya yang saya tanyakan adalah tadi yang sudah dijelaskan oleh nomor tiga pertanyaan yang terakhir bahwa Mbah Kiai mengatakan Haram, tapi kalau menyenangkan boleh. Bagi saya haram.
Para muhibin, para muhibin, manggil habib, haram hukumnya. Haram hukumnya. Kenapa? Berdasarkan penemuan Al-Mukarram Pak Imaduddin. Karena itu kebohongan.
Hai saya kias kan dengan ada orang yang belum naik haji ikroman saya manggil haji sedangkan yang saya panggil haji itu belum haji saya ikroman menghormati dia hai hai Dia menyetujui itu adalah pembohongan Maka dihukumi haram, tegas Itu pendapat saya Jadi menurut saya Jawaban Pak Iyai tadi kurang tegas Tepuk tangan yang kuat Kenapa tidak tegas? Ini artinya masih memberi peluang Angin segar Kepada para mehibin terhadap Habib Dan saya sudah tahu jelas Kepohongan para Habib Di Indonesia ini Itu pertama Yang kedua Karena kami kan orang Eno Pak Jadi juga ziarah Satu saja yang saya kasih contoh, karena banyak banget tempat di Pulau Jawa yang namanya kuburan palsu. Di antaranya, saya kelahiran Temanggung, Jawa Tengah. Lama hidup di sana, karena saya dari kecil memang di sana dan di keluarga para kiai. Setahu saya, di Semarang itu dulu tidak ada yang namanya Makam Seh Jumatil Kuburoh.
Tidak ada. Tidak ada. Hai di Semarang tapi belakangan ini ada makam Sejumadil Kubro disitu Kaligawe kalau enggak salah itu di Kaligawe Semarang itu ada karena dua tahun lewat tahun yang lalu saya bersama rombongan kesana dan sama supir diajak situ jenye jarang juga talilan disitu dengan keraguan saya itu hai hai Hai nah pertanyaannya Bagaimana kita ziarah ke makam-makam palsu nah ini karena ini sangat bermanfaat bagi kita ini kalau sudah ada palsu jangan di ziarah lagi mau saya seperti itu setahu saya orang Jawa Tengah dari kecil menurut mbah-mbah ini bukan dalih tanpa dalih ini maaf ini ya hai hai Hai ah Maaf ini tanpa dalil saya orang Jawa Tengah setahu saya yang namanya Syekh Jumatil Kubro wali pertama yang masuk pulau Jawa ada di Gunung Merapi ada di di Gunung Merapi sehingga orang-orang dulu para ulama-ulama dulu mengatakan Bambang kita seandainya tidak ada sesjumatil kubro di Gunung Merapi hancurlah Gunung Merapi itu karena disitu ditanam suatu Waliullah maka sampai sekarang masih ada sisa terbukti pada tahun 2008 kurang lagi meninggalnya Mbah Marijan karena saking dasarnya tapi selokasi Di makam Sejumatil Kubro.
Biasa-biasa saja. Tidak ada rumput yang kering. Tidak ada.
Hijau saja. Hingga sampai sekarang. Saya mendengar sudah dibangun. Hai menghabiskan biaya 2 miliar maka dipersilahkan ziarah ke sana itu Bagaimana hukumnya ziarah ke tempat makam-makam palsu banyak sekali karena disana termasuk di kampung saya juga akan pernah akan dikatakan disini ada makam balik tapi alhamdulillah ini bantah tidak jadi dibangun itu di Sindoro di Gunung Sindoro itu tempat saya lahir karena saya tahu dari kecil disitu memang sudah Hai turut sana makam oliat ada dua dan akan ada tiga lagi salah satu lama di sana katanya disitu ada jangan akan dibangun walaupun itu dari Pak Alawi yang berbeda saya tidak tahu tapi Alhamdulillah sampai sekarang aman kemarin kurang lebih dua bulan saya kesana aman itu saja sekali lagi saya percaya dengan penelitian bagi Imaduddin Usman al-Bantani 100% saya percaya itu yang benar dan para Habib adalah batil bukan dunia Rasulullah salam-salam Allah akbar sekian Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh langsung Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Saya nama Hasim As'ari dari Batanghari Yang pertama terima kasih atas kehadiran beliau G.H.
Imanuddin Usman Al-Bandani di Pondok Pesantren Miftahul Cenah Yang telah memberikan paparan-paparan yang selama ini Hai saya hanya melihat melalui video bahkan membaca tesis yai imaduddin ya saya punya satu itu dikasih mbak yai eh ayo ya artinya pada hari ini saya bertemu langsung pada ia imad Hai untuk itu saya sampaikan banyak terima kasih berikutnya Berkenaan dengan kajian-kajian yang telah dipaparkan dan beberapa sanggahan-sanggahan yang ada Mungkin diantara kita ini ada tadi disampaikan apakah menjadi pemecah belah atau bagaimana tadi sampai dimasakkan ke itu ya Nah ini ternyata saya paham-paham itu untuk peristiwa baklawi dan sebagainya ini ini di kelompok-kelompok lain tidak begitu terdengar gitu kayak seperti Muhammadiyah itu tidak membahas persis kemudian yang lain ini tidak membahas artinya komunitas ini hari ini yang di istilahnya yang dihadapkan adalah orang-orang nahdin atau orang-orang NU dan orang NO itu kan yang sangat kental dengan wasatiyah dan prinsip-prinsipnya gitu loh sehingga ini mohon penjelasan dari Kiai Imat untuk memberikan pemahaman kepada kami-kami yang ada di daerah daerah terutama pengurus-pengurus endo yang mungkin sampai hari ini ada juga yang banyak yang belum klik lah semacam itulah kira-kira ya contohnya hari ini juga ya banyak pengurus endo yang belum berkenan hadir gitu ya mungkin masih apa namanya Yes melihat Bagaimana keadaannya mungkin dalam hal ini ya imat sudah banyak berdiskusi dengan jajaran PBNO sebagai pimpinan kami secara pusat gini ya untuk itu kami ingin Mohon penjelasan dari Kiai Imad. Bagaimana sampai hari ini sikap-sikap dari pengurus NO. Khususnya yang dari BPNO. Menyikapi dari tesis Kiai Imad dan fenomena yang ada sekarang ini.
Sehingga kami yang ada di daerah itu tidak kebingungan. Kemarin sempat melihat video dari Roy Suriah. Dari Roy Sam ya. Itu sampai apakah ini pesanan Wahabi dan Sia sampai seperti itu.
Nah ini mungkin yang lain juga perlu dijelaskan. Sehingga tidak menjadikan kebingungan bagi kami. Sebagai yang namanya juga apa tadi.
Struktural gitu ya. Jadi harus samiknawakna dari pusat ke bawah. Untuk itu kepada Ya Imad mohon penjelasannya.
Terhadap tanggapan-tanggapan dari PBNU khususnya. Menyingkapi masalah baklawi ini. Sehingga nanti. Nanti kami-kami yang ada di daerah ini akan tahu bagaimana cara kami untuk terus tabayun.
Yang kedua, berkenaan dengan para khabarib, itu memang kami yang ada di daerah mungkin bayai-bayai yang lain juga sangat merasakan itu. Yang setiap kali, bahkan setiap hampir tidak sampai satu minggu sekali kami didatangi. Ya bagus istilaturohmi, bagus yang disampaikan. kan bagus gitu ya. Namun, saya amat-amat begitu, apa ya, konsepnya hampir sama.
Sama gitu, modelnya sama gitu ya, tidak menyampaikan ilmu, ya juga tidak menyampaikan tentang, malah kadang-kadang kita yang jadi mentor gitu, sampai-sampai kalau bahasan masalah ilmu gitu ya. Sehingga ini menjadi keresahan di daerah atau menjadi pemikiran ulang lah semacam itu. Sehingga dengan adanya ini mungkin nanti kami-kami juga akan lebih.
lebih bisa menyikapi yang lebih bijak dari fenomena yang ada di masyarakat atau di lingkungan kami demikian ya imad yang perlu saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf wallahummafiq ilhamu tariq wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh salam warahmatullah baik dari Sat sayyidudin Apakah apa yang kita lakukan ini tidak termasuk menyebar ayat menyebarkan aib ya yang kedua dari Alirazid tadi tentang ziarah ke makam palsu dan dukungan sepenuhnya kepada kajian Yai Imad dan kepada Yai Hashim As'ari ngapain sih Muhammadiyah persis adem-adem baik gitu ya kemudian tapi ini persoalannya di NU dan bagaimana sampai sejauh ini tanggapan PBNU, Kiai-Kiai NU di atas ataupun di Jawa terhadap kajian Kiai Imad mohon gue kesan ini Baik dari Gus Saikhuddin Kalau sudah ditemukan tesis bahwa Baklawi bukan turunan Nabi Kenapa harus dibuka-buka seperti membuka aib kan ya Kita bukan membuka aib tapi kita sedang mengikuti perintah Allah SWT dalam Al-Quran Allah berfirman Udhu billahi minasyaitanirrajim Udhu hum li abaihim huwa aqasatu indallah Panggil orang itu sesuai dengan bapaknya, abak, keturunannya. Boleh bapaknya, boleh panggil dengan kakeknya, boleh panggil dengan buyutnya. Tapi jangan panggil selain daripada keturunannya ke atas. Boleh dipanggil Gusyehudin bin Adam.
Boleh, karena Adam keturunannya ke atas. Boleh panggil dengan kakeknya kayak Nabi Muhammad Muhammad Ibn Abdul Muttalib Boleh Boleh panggil daripada neneknya Boleh panggil dari ibunya Ibn Majah Anaknya Nyisiti Majah Tapi kalau bukan keturunannya ke atas tidak boleh. Udu'uhum li'aba'ihim huwa aqsatu indallah.
Bagaimana? Fa'il lam ta'lamu aba'ahum fa'ikhwanukum fiddin. Kalau tidak tahu mereka tetap saudara kamu.
Panggil saja. Saudaraku. Akhi.
Wamawalikum. Maula ibni Abdullah. Ta'al.
Bagaimana kalau yang sudah-sudah kita memanggil mereka turunan Nabi? Walaisa'alaikum junah, kamu tidak berdosa. Fima akhtaktum fih.
Terhadap apa yang telah kamu salah memanggil mereka selama ini? Tidak ada dosa. walakim mata amadat kulubukum tapi apa yang disengaja oleh hati kalian sudah tahu dalilnya tidak ada sekarang sudah tahu mereka bukan cucu nabi masih manggil mereka bibib aja maka itu yang harap Imam Malik berkata manintasaba ila nasabin nabi yibighairi haqin yusharu wayudrabudor banwajian Siapa orang yang bernisbah kepada Nabi tanpa hak? Yusharu. Harus diumum-umumin.
Ini Imam Malik nih. Coba cari di dalam kitab, Kawal Imam Malik, Manintasabailanasi bin Nabi, Yibidairi Hakim, Yusharu, Wayodrabu, Dorban Wajian. Harusnya dipukulin juga. Iya enggak?
Dulu mereka, mereka nih, Mbak Lawi, ada kiai yang ke Wali Songo. Pakai silsilah ditaruh di tembok, suruh turunin dipukul kiainya. Hai berdasarkan kaul Imam Malik itu tapi kita ada busantara tidak bos kita hanya ngomong-ngomong diskusi ngasih tahu saudara-saudara kita mereka bukan turun Nabi kita nggak mau mukul-mukul Hai Kang Kamau Kita gak mau persekusi, jangan takut.
Wih wajahnya ketakutan banget mau dipersekusi. Kayak karena dia memang tukang persekusi sekarang, takut banget rupanya dipersekusi. Enggak bos, kita bikin PWI bukan mau persekusi. Kita bikin PWI mau mengatakan kami ini juga kalau mau perang siap. Tapi kalau enteng gak ngajak, ya kita gak mau perang.
Tapi kalau mau perang, siap. Mau apa saja, siap. Mau diskusi, oke.
Mau perang, kecil. Kami ini bangsa Nusantara suka perang, bos, kalau mau ngomong. Itu orang-orang Solo, orang-orang Jogja kelihatannya halus-halus tukang perang, bos.
Inggris, Portugis ngalahin Sunda, Malaka dulu Yang ngebebasin orang-orang Jawa, bos Kita datang ke Aceh, ngusir Portugis, mau perang, bos Walaupun kelihatannya lugu-lugu Itu orang Jawa, kelihatannya lugu, halus, macul Tapi kalau perang, siap Adipati Unus sampai mati bos disebutnya Pangeran Sabrang Lor Yang perempuan juga orang Jawa itu suka perang Nyai Jepara itu memimpin perang Malah Hayati Aceh memimpin perang Nyi Ageng Seherang memimpin perang Cut Nyadin memimpin perang itu baru ceweknya bos Belum laki-lakinya Makanya mungkin yang suaminya sekarang istrinya satu itu, itu istrinya dianya itu jagoan turunan cutnya din itu. Jadi dia kalah. Bisa jadi, Kim Mustafa, begitu. Ya, begitu.
Jadi, sudah jelas bahwa hari ini kita mengadakan diskusi bukan membuka air. Memberitahu. Kepada umat kita sendiri, bangsa kita sendiri, saudara kita sendiri. Karena mereka masih iklan. Mereka masih ngaku kemana-mana, ngaku turunan Nabi.
Orang yang tidak percaya katanya itu menyakiti hati Rasulullah. Hati Rasulullah yang mana? Justru orang yang percaya turunan Nabi, padahal orang yang dipercaya itu bukan turun Nabi, dialah yang menyakiti Rasulullah.
Bagaimana itu orang kaya pembela-pembela Baalawi. sudah tahu Mbak Lawi bukan cucu Nabi tapi diakini sebagai cucu Nabi, apa dia nanti yang akan terjadi ketika berhadapan dengan Rasulullah apa dia tidak malu berhadapan dengan Rasulullah kata Rasulullah kenapa lu katakan anak ini sebagai cucuku, dia bukan cucuku benar itu Ibn Uddin Usman itu kenapa kamu gak ikut, udah ada dalilnya lu ikut Husnuddin Ya kita ikut ketum katanya Ada lagi? Nanti belum ini Masih Apa namanya Dari Gus Saya ikutin ya Terus yang kedua apa Yai? Ya Ini tadi ada fatwa dari Ki Ali Rashid Haram Memanggil Habib ya, fatwa tuh. Dikias dengan manggil haji haram pada orang yang belum haji gitu.
Dan saya ini tidak tegas seperti kali rasid katanya. Kemudian kuburan palsu. Bagaimana kita jiara ke makam palsu? Jiara itu kan baca Quran.
Iya kan? Baca Quran mendapat pahala aja. Tapi kalau kita ngajak ini kuburan benar.
Padahal kita tahu itu kuburan palsu. Baru haram hukumnya. Tapi kalau kita duduk. Baca Quran di situ.
Ya tetap gak apa-apa. Sah aja. Tapi kalau kita sampai mengajak orang untuk jarak ke makam palsu.
Hukumnya haram. membangunnya haram penipu dia itu orang yang ada sesuatu tujuan dunia supaya rame lah daripada kita bikin pemancingan belum tentu banyak yang mancing lebih baik kita bikin makam palsu banyak yang ziarah tinggal dikasih kotak, bukut tamu setiap satu bus 50 ribu Kotaknya itu kan 2000-2000 aja lumayan Ada 10 bus aja udah berapa sehari Daripada kita kerja Apa jadi tukang panggul kan sehari cuma dapat 100 ribu Itu bisa dapat 5 juta sehari itu Bikin makam palsu itu Terakhir dari Kiai Hasim As'ari, sikap PBNU menyikapi tesis. PBNU itu rumah besar dari 53% warga muslim Indonesia. Jadi tidak sembarangan.
Harus mencerminkan daripada keyakinan umat NU-nya di bawah. Jadi maka saya tugas. Hai menugaskan diri saya sendiri untuk memberi pemahaman kepada warga NU saya belum pernah di undang Muhammadiyah loh saya belum pernah diundang persis karena mereka emang nggak percaya dari dulu ngapain ngundang-ngundang saya orang saya mendari dulu nggak percaya mereka turunan Nabi Yang akan ada imbas adalah warga NU.
Yang sudah ada imbas warga NU. Maka kita wajib memberitahu saudara kita warga NU. Dan si KPBNU harus mewakili daripada warga NU. Jadi nggak sebaliknya NU kemudian pertama mengisbat dulu atau menafikan, yang lain ikut, nggak bisa begitu.
Bawah dulu, gimana warga NU di bawah? Kalau semua sudah tercerahkan, baru yakin saya nanti PBNU mengambil sikap. Kalau dari atas dulu mengambil sikap, bisa di demo PBNU sama mukibin-mukibin yang belum percaya. Maka ini tugas kita bersama dari bawah untuk mencerahkan saudara-saudara kita. Karena hanya mereka yang masih percaya baklawi cucu nabi yang akan terkena kejelekannya.
Yang sudah tidak terkena kejelekannya. percaya tidak akan terkena kejelekan Mbak Lawi karena kita hanya bisa ditipu oleh orang yang kita husnudoni gak mungkin kita bisa ditipu oleh orang yang kita tidak husnudon pada dia tampangnya udah penipu ngajak kerjasama sama kita gak mau kita ayo kita modal 50 juta sewang gak mau tapi kalau kita husnudon pada dia kerjasama dalam bisnis maka kita akan tertipu oleh orang yang kita husnudoni maka saya nyatakan seyakin-yakinnya untuk agar masyarakat NU ini adalah juga percaya mereka bukan cucu nabi bahwa Demi Allah, saya yakin seyakin-yakinnya, Ba'lawi Habba Ibni bukan keturunan Nabi, berdasarkan ilmu nasab, ilmu sejarah, dan tes DNA. Demikian. Baik, kita akan jeda break, istirahat, sholat, makan dulu. Capek ya.
Atau nanti ramah-ramah saja, karena yayinya... satu lagi satu lagi ya singkat aja Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Pada kesempatan siang hari ini kita kerauhaniai imat dan Alhamdulillah kita mendapatkan pencerahannya Namun disini saya mau bertanya tentang yang selama ini Mbak Alawi itu kan sudah terputus itu otomatis palsu terus yang saya tanyakan itu yang asli yang ada di Indonesia ini itu marganya apa dan siapa-siapa biar untuk membedakan yang asli sama yang palsu selanjutnya kalau sudah ada yang asli kita responnya bagaimana manggilnya apa langkah kita bagaimana seterusnya kalau kita Emang yang asli itu Emang asli Apakah kita itu wajib memanggil Dengan sebutan habib Kalau Nanti kita gak memanggil habib Nanti kita kedusan juga Maksudnya kan gitu Gak siar soalnya Saya disini mau minta Pencerahan tentang hal itu Sebelumnya mohon maaf ya imat atas pertanyaan inilah langsung gitu itu aja dari kami Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam, siapa namanya tuh? Asmone Ahmad Sugianto Ahmad Sugianto Kang Ahmad Sugianto kita pada prinsip awal tadi bahwa sebuah pengakuan intisab kepada Nabi yang belum diteliti, dia biarkan hukumnya seperti itu, Hai yang sudah saya teliti hanya baklawi yang saya teliti hanya baklawi bahwa baklawi bukan turun Nabi Nah selain itu maka kita biarkan kepada asalnya misalnya ada orang dari al-hasani ya kan sebagai turun Nabi tetapi Selama ini dia tidak memberikan pengakuan di hadapan publik sebagai alasani.
Ya biarin aja. Seperti itu dia mengaku sebagai turunan Nabi di Husnudani karena kita belum meneliti. Kita ya kita berikan namanya itu penghormatan lebih sedikit saja. Kenapa?
Karena sebenarnya tidak ada dalil yang sore yang mewajibkan kita menghormati dan memuliakan keturunan Nabi. Tidak ada. Tidak ada dalil yang sorry. Kenapa di kalangan NU kok ada di kitab-kitab kalangan NU, Tasawuf-Tasawuf?
Itu adalah mimbabil adab. Mimbabil adab. Adab itu tidak masuk syarah.
Jadi bukan babnya wajib, haram, sunnah, mubah, itu bukan. Tapi hanya adab saja. Adabnya begitu. Kalau dalilnya dari Al-Quran, kan banyak tuh orang.
La as'alukum alaihi ajro illal mawad datafil qurba. Ini tafsirun muhtanilun. Fil kurba ini lihat di dalam Ibn Kasir, Al-Qurtubi, Tobari maknanya banyak ayat ini Nabi itu, wahai orang Mekah, wahai orang Quresh aku tidak mengharapkan gaji, upah dari dakwah ini illal mawaddata fil kurba kecuali cintai aku karena aku masih kerabatmu Aku berdakwah ini jangan sampai aku disakiti Karena aku ini masih kerabat kamu Cintai aku sebagai kerabat kamu Itu tafsir pertama Tafsir yang kedua Ila al-mawadata fil kurba Kecuali engkau sayangi kurbaku Yaitu istri, anak, sepupu-sepupu nabi Nah kalau sekarang keturunan apa masuk kepada kurba? Tidak, kurba itu artinya dekat. Saya dengan Kisparman sekarang ini adalah korib.
Kalau Kiai Suparman kesini namanya akrab. Kalau perempuan namanya kurba. Lebih dekat. Mimba bifu'la.
Kalau mudakar akrab, kalau mu'anas kurba. Nah itu jadi tidak ada dalil. Al-Quran yang sering dipakai dalil sebagai kedalil mencintai turiat nabi, bisa diuji di dalam meja ilmiah, itu tidak syarih. Tidak sorry, habis tentang ulama itu tidak satu dua ratusan yang kewajiban menghormati ulama. Akrimul ulama'a fa'innahum indallahikuroma.
Itu di dalam hadis, muliakan ulama, karena mereka di sisi Allah mulia. Ini enggak dipakai. Ulama yang ngajarin Wudhu, ngajarin Quran, kadang-kadang disepelekan ketika kabib itu sudah datang.
Padahal yang ngajarin dia Wudhu, ngajarin dia sholat itu kiai-kiai kampung. saya hormatin kadang-kadang manggil Habib itu guru saya Habib Anu padahal dia gak ngajak apa-apa sama Habib itu yang dia pinter seperti itu karena dia mondok di pesantren gurunya gak disebut kenapa? gurunya gak terkenal dia malu nyebut nama gurunya Banyak hari ini Pak begitu, kiai-kiai pada nangis jiwanya mengetahui adab murid-muridnya terhadap dirinya karena apa yang dia ikhlaskan bukan dia meminta dia, muridnya untuk menghormati dia tapi kok saya tidak berhasil mendidik anak saya saya tidak berhasil mendidik murid saya hatinya, jiwanya kok gampang amat Saya ini pak, kalau di depan kiai saya tidak mau ngomongin kiai lain Misalnya ngalem kiai-kiai lain, enggak mau saya Di hadapan kiai saya yang Dia adalah mengajarkan saya segala-galanya. Dialah yang paling mulia. Makanya saya, walaupun orang itu mengenal Abu Yadim Yati, lebih hebat dari kaya lainnya di Banten.
Tapi karena saya pertama mengajarnya dengan Yaisan Wani, Yaisan Wani itu yang saya sebutkan pertama kali. Karena beliau yang mengajar pertama kali. Baru guru-guru lainnya sesuai dengan kode waktu yang saya belajar di situ. Tidak yang lebih hebat dulu kita taruh, enggak begitu.
Karena pangkat di sisi Allah mah hanya Allah yang tahu. Sedangkan kita memanfaat pertamanya dari kiai kita di kampung itu. Maka dialah yang harus kita muliakan lebih dari yang lainnya.
Walaupun menurut orang banyak, kiai ini kalah dengan kiai itu. Kan orang kampung begitu. Hai tapi kita mah tidak begitu orang penghormatan kita kepada Kiai kampung kita yang mengajari Alquran harus lebih guru ngaji saya kecil masih hidup Pak dia ustadz di kampung masih jadi Ustadz aja begitu aja sampai sekarang tapi saya tidak mau hadarat kalau ada dia hai hai Kenapa orang saya bisa baca Quran karena dia kok?
Tapi orang yang ngundang saya itu maunya saya yang baca hadarat. Untuk hadarat pimpinan pondok pesantren Nahdlatul Ulum Qiyamahuddin. Nggak mau. Saya pegang speker, saya kasihin guru saya itu. Walaupun Tuhan Rumah itu menyuruhnya saya.
Kenapa? Saya bisa hadarat al-Fatihah karena guru saya kok. Mbah Holil Bangkalan naik dokar kudanya itu dari Bima. Turun langsung pas nanya dari Bima kudanya itu.
Kenapa? Karena gurunya dari Bima. Al-Bima, Al-Bima. Nggak mau dia berada di atas gurunya walaupun hanya kudanya yang menggunakan nama Bima.
Itu ahlak adab saja. Luar biasa kiai-kiai kita. Makanya sekarang ini banyak yang aneh.
Gara-gara ada doktrin-doktrin. Coba doktrinnya tuh. Pengasuh pondok pesantren darul-luvah wa da'wah.
Baharun itu ada di video di Youtube. Kiai-kiai itu jangan sampai ada perasaan lebih tinggi daripada habaib. Karena di habaib ini ada darahnya Rasulullah Muhammad SAW.
Apa mau kita naruh anak di seorang pimpinan pesantren yang doktrinya anak kita akan terus jadi budak dia? Tidak bisa. Goblok kalau ada orang yang naruh anaknya itu di pondok pesantren model begitu.
Kita bukan sedang memondokin anak jadi ulama. Tapi kita sedang menjadikan anak kita budak-budak orang lain di masa depan. dia akan selamanya anak turunannya jadi budak makanya sekarang kenapa saya tidak lagi baca kitab-kitab baklawi karena mereka orang-orang baklawinya itu selalu mengatakan masih baca kitab risalatul mu'awana membatalkan nasabah lawi kita banyak kata saya kalau misalnya tidak suudon kepada siapa pengarang risaltul mu'awwana tapi orang-orang yang ada di zaman sekarang ngundat-ngundat bilmanyuwal ada, oleh karena itu saya tidak mau lagi baca kitab-kitab baklawi masih banyak kitab-kitab yang lain, ribuan kitab yang dalam genre yang sama, yang bisa kita ambil barokah dan manfaatnya, tanpa keluarganya ngundat-mundat kepada saya tidak mau saya, murid-murid saya nanti masa depan, ilayomil kiamah jadi terus diundat-undat kamu gak bakal barokah karena sulamut taufik yang kamu aji itu adalah baklawi, guru kamu nya itu membatalkan baklawi Udah mau saya digituin anak murid saya.
Saya akan jadikan anak murid saya anak-anak merdeka. di masa depan saya tidak mau lagi ngaji kitab-kitab baklawi di pondok kosanen saya kenapa? karena orang-orang yang hidup di masa sekarang dari baklawi ngundat-ngundat terus daripada baklawi ngundat-ngundat terus kepada santri-santri kita ila yaumil kiamah anak-anak kita tidak akan pernah merdeka di masa depan Hai merhaba saya udah nggak mau lagi marhaba marhaba ala habib Kenapa mereka yang ada di jaman sekarang ini ngundat-ngundat kemar habanya dipakai nasabnya dibatalin emang hanya marhaba cara ente yang kita kita juga punya merhaba, gak mau saya pakai merhaba Habib, kenapa? karena mereka ngundat-ngundat itu mereka merasa berjasa dengan itu dan mengambil manfaat dari apa yang telah dilakukan oleh leluhur mereka oleh karena itu Sekarang kita deklarasikan tidak lagi saya akan membaca kitab ente, tidak lagi saya akan membaca atau marhaban dengan marhaban ente. Kenapa?
Saya mau menyelamatkan anak murid dan anak keturunan saya ilayomil kiamah supaya tidak jadi budak-budak mereka itu. Wallahu wal muafiq ila akwami tariqin Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hadirin Rahimahumullah Alhamdulillah Rangkaian acara safari da'wah dan halakoh pada pagi hari ini dan siang hari ini telah kita ikuti bersama dan semoga kita semua dapat menambahkan keilmuan dan kemantapan kita sehingga kita bisa memberikan pemahaman kepada saudara, tetangga dan rekan-rekan kita di sekeliling kita dan untuk menambahkan keilmuan berkah acara kita pada siang hari ini marilah kita aminkan doa yang akan diimami oleh beliau Bapak Yaya Haji Hasim As'ari semoga semoga doa oleh Rokis Am Rokis Akbar Ustaz ini surah dan nadina nam ta'ala ihimuril maw'ubi'an wal'abu'al-alamin. Allahumma salli wa sallim ala sayyidina Muhammad wa ala nisa'idina Muhammad. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah.
hamdan Syekh kirim hamdan Naimin hamdan Mufaim Azita ya Rabbana lakal hamdu kama yang bagi jadali wa zikal karim wa'adhi min suldani Allahumma sholli wa sallim ala sayyidina Muhammad wa ala sayyidina Muhammad sholatan tunji nabiya minjamil ahwali walafat wa taqdilana jami'il hajat wa tutahiruna jami'i syarat alfa'al qadarajat wa tubaddi guna bian tasal rakyat minjamil khairat ya Hayati wa badalmat Allahumma ngusur nafa'inna kakoi khairul nasirin waftahlana fainaka antah khairul fatihin wafirlana fainaka antah khairul ghafirin wafirlana fainaka antah khairul ghafirin warhamna fainaka antah khairul rahimin warazukna fainaka antah khairul razikin wahdini wa najina minalkumil dhalimin wahdini wa najina minalkumil fasikin wahdini wa najina minalkumil layalamun Allahumma latak lana zanban illa hufarta isyidil Fatiha. A'un billahina shaitanir rajim. Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah. Surat al-Mustakim. Surat al-Nadina.
Namta alayhim. Ulil maw'ubi alayhim. Walaukba an-Namim. hadirin rahimahkumullah dengan berakhirannya doa berarti berakhir pula seluruh rangkaian acara kita pada siang hari ini dan marilah kita tutup dengan mucaplafat ahamdallah alhamdulillahirrabbilalamin terima kasih atas segala perhatian mohon maaf atas segala kekurangan wallahumma wafiq lakumit tarik wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Jadi dalam dialog ini para jemaah bertanya kepada Kiai Haji Imanuddin Usman dengan beberapa pertanyaan. Jadi banyak jemaah yang bertanya tentang masalah nasab alawi ini.
Ada yang bertanya apakah di Indonesia semuanya para habaib ini bukan duria Rasulullah atau terputus? Dan pertanyaan-pertanyaan itu, oh. Keren banget ya, ada yang suaranya tinggi, ada yang rendah, dan tapi ya Alhamdulillah terjawab oleh Kiai Haji Imaduddin Usman Al-Bantani Kenapa kok bisa terjawab semua?
Karena Kiai Haji Imaduddin Usman Al-Bantani ini kan sudah mempelajari tentang masalah ilmu nasab ini ya teman-teman Sudah melakukan penelitian dan sudah menerangkan dimana-mana setiap ceramah kaya Haji Ibn Uthman ini menerangkan bahwasanya para habaib golongan Ba'alaw ini terkonfirmasi palsu dan tidak tersambung kepada Rasulullah karena setelah dites DNA itu hasilnya G kalau yang tersambung kepada Rasulullah setelah dites DNA itu hasilnya G1 ini menurut Keterangan dari Kiai Haji Imanuddin Usman Al-Bantani di setiap tiramahnya atau setiap dialog dimanapun dia berada setelah ditanya pasti jawabannya seperti itu ya teman-teman. Jadi pada video kali ini dalam dialog ini banyak pertanyaan-pertanyaan dari para jemaah dan pesannya itu jangan panggil Habib lagi. Jadi kalau ada...
Habib-habib yang mengaku, jujurullah jangan dipanggil Habib, kata si ini ya. Jadi pertanyaan-pertanyaan yang datang itu suaranya ya gebak disambar petir gitu ya teman-teman. Dan orang-orang itu kaget oleh pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para jemaah ini ya.
Pesannya, Ki Haji Imanuddin Usman al-Bantani, jangan lagi. Panggil Habib Jangan lagi panggil Habib Karena dia bukan turunan Atau bukan cucu Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam Terima kasih buat teman-teman semua Mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah Yang kurang berkenan, mohon dimaafkan Dan buat teman-teman yang baru menemukan channel ini Mohon dukungannya dengan cara Subscribe, Like, Comment, and Share, dan nyalakan loncengnya agar tidak ketinggalan video-video menarik lainnya. Terima kasih, sampai jumpa di video selanjutnya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.