Transcript for:
Peningkatan Keterampilan Komunikasi

Gue janji, setelah lo menerapkan 3 hal yang akan gue sampaikan dalam video ini, kehidupan komunikasi lo itu bakal berubah drastis 1-3 bulan ke depan. Halo semuanya, perkenalkan nama gue Jason Stanley. Gue adalah pengusaha digital muda, dan gue punya beberapa usaha yang gue dirikan.

Ada Voila Enterprise yang bergerak di bidang social media management company. Gue meng-handle untuk... produksi konten, social media, brand-brand di luar sana. Dan gue juga mendirikan platform edukasi online, pembelajaran dalam ranah ilmu komunikasi, yang bernama Stanley Academy.

Dan gue ngomong kayak gini, bukan sebagai bentuk... Flexi? Nggak. Gue jauh banget banyak yang lebih sukses di luar sana.

Gue cuma bilang, apa yang akan gue sampaikan kali ini, itu berasal dari orang yang setidaknya lo bisa percaya lah. Gue punya sedikit kredibilitas untuk menyampaikan apa yang akan gue sampaikan, dan inilah tiga hal yang merubah hidup gue banget setelah gue terapkan pas gue membangun usaha-usaha tersebut. Jadi pas gue ngebangun Fogger Enterprise, yaitu social media management company gue, gue mendapatkan kesempatan untuk meeting dengan direktur-direktur atau decision maker dari berbagai industri.

Ada yang dari travel lah, ada yang dari para wisata, ada yang dari entertainment, ada yang dari gadget, teknologi, banyak banget. Dan dari semua meeting yang gue datangin pada saat itu, dan gue berinteraksi dengan para bos-bosnya dan para kutipnya. Gue menemukan ada 3 hal dalam ilmu komunikasi yang kalau lo kuasain, itu powerful ya minta ampun.

Jadi, yang pertama, kita langsung masukin yang pertama. Yang pertama, yaitu adalah gimana lo bisa menerapkan sebuah hollow effect. Bang, hollow effect itu apa?

Jadi gini, dalam ilmu komunikasi, ada... sebuah fenomena yang dikenal sebagai hollow effect. Hollow effect adalah ketika orang baru pertama kali ketemu sama lo, dia itu bisa menganggap lo orang yang super duper terpecah.

Dan dia bakal mau bekerja sama hampir 100% dengan lo. Nah, Bang, cuman gimana caranya gue bisa bikin ibaratnya persepsi yang kayak gitu, Bang? Gimana caranya gue bikin orang yang baru gue ketemuin langsung percaya sama gue?

Nah, hal-hal efek ini menjelaskan bahwa manusia itu sering mengasosiasikan suatu karakteristik dengan karakteristik lain. Contoh, misalkan gue pakai kacamata. Nah, karena gue pakai kacamata...

Banyak yang sering nganggap bahwa, oh lo orangnya pinter ya, lo orangnya suka baca buku ya. Jadi, banyak orang yang sering menganggap bahwa ketika lo menggunakan kacamata, lo itu orang yang pintar. Nah, ini adalah fenomena halo effect. Nah bang, gimana actionable step-nya gue bisa menerapkan halo effect ini dalam kehidupan gue? Ada lima checklist.

Tulis sekarang juga di paper lo, kalau lo bawa kertas. Ada lima hal yang bakal ngubah komunikasi non-verbal lo, bang. Halo.

Satu, yaitu adalah lo menggunakan outfit yang berkelas. Ini gue sering sebut sebagai old money. Jadi kalau zaman sekarang ada fashion namanya old money.

Gue nggak bilang itu old money bukan cara bangsawan pakai bajunya kayak gitu. Bukan kong lemrat cara pakai bajunya kayak gitu. Karena kong lemrat biasanya pakai bajunya beda.

Itu cuma fashion sense doang. Jadi lo bisa cari Google old money. Biasanya pakai trouser dan pakai baju-baju yang nggak ada.

Logo lah sebutannya. Bang, kenapa lo bilang Oldsmoney itu bagus? Karena kalau kita masih muda, kalau kita terjun ke dunia profesional, kita sering dianggap karena umur kita masih muda, oh lo berarti nggak berpengalaman. Karena lo muda, maka lo nggak berpengalaman.

Nah, itu kausalitasnya. Ketika lo pakai baju outfit di mana lo pakai baju yang berkelas, kelihatan dewasa, seenggaknya efek ini nggak bakal parah banget. Dan orang bakal memiliki persepsi bahwa lo orang yang profesional, bersih, rapi, sehingga lo bisa terpercaya nah itu satu yang kedua, selain lo pake baju outfit yang keren, itu adalah menggunakan parfum, nah ini olfatiks kalau dalam ilmu komunikasi dalam ilmu komunikasi, ada tipe komunikasi yang disebut sebagai olfatiks atau wangi-wangian, ketika orang mencium wangi dari tubuh lo, jadi lo pake parfum misalkan gitu kan, ketika lo pake parfum orang bakal menganggap bahwa wah, ini orang wangi Tapi, bang, wanginya itu berdampaknya apa bagi diri gue?

Jadi ketika lo pake parfum yang wangi, yang enak, orang itu akan mengasosiasikan wangi-wangi yang tersebut dengan diri lo. Kayak contoh, misalkan gue pake parfum Dior Savage misalkan. Pas gue semprot, wanginya keciumnya mewah.

Misalkan mewah wanginya gitu kan. Ketika orang mencium wangi itu, dia bakal menganggap bahwa lo orang yang berasosiasi dengan kata mewah. Wah, dia mewah orangnya wanginya. Jadi orang bakal menganggap bahwa lo orang yang mewah.

Ketika lo orang yang dianggap misalkan lo mewah gitu kan dari wanginya, maka... orang juga bakal lebih percaya dengan apa yang akan lo katakan dan apa yang akan lo presentasikan. Itu yang kedua. Sedikit recap. Tadi satu, pakai outfit.

Yang kedua, pakai parfum. Yang ketiga, please checklist lanjut dalam komunikasi non-verbal untuk menciptakan hollow effect. Jangan pakai kata-kata yang kasar. Kalau ngobrol sama orang, biasakan berbicara dengan perkataan yang sopan.

Yang keempat, jangan pernah main handphone sambil mendengarkan. Ini fatalnya, minta ampun. Jadi kalau lo ngedengerin, lo lagi berbicara, fokus.

Ini bakal bikin halo efek yang bagus banget. Ketika lo fokus ngedengerin, gak main handphone, lo bakal dianggap sebagai orang yang fokus, terpercaya, dan menghargai lo yang bicara. Sehingga lo bakal dicap sebagai orang yang terpercaya. Karena lo bisa menghargai orang. Dan yang kelima, ya ini secara non-verbal terlebih dahulu, yaitu adalah senyum.

Senyum itu simple. Masuk meeting misalkan. Kalau gue masuk meeting, baru ketemu sama klien misalkan.

Dan gue langsung kayak, halo, selamat pagi, nama saya Jason. Langsung kita mulai meeting aja yuk. Oke, sebelumnya, gue pasti langsung di-reject.

Tapi kalau gue masuk, halo pak, Jason, founder Poiland. Oh iya, saya semalam sempat research juga tentang company bapak dan wah. salah satu company terbesar ya, Pak, ya, dalam industri teknologi di tahun 2020. Ketika gue ngomong kayak gitu, itu bakal bikin impresi yang baik, karena pas gue datang, gue langsung senyum.

Nah, orang mengasosiasikan senyum dengan warm, atau kehangatan. Dalam karisma, ini gue pake psikologi dibalik karisma, kalau lo mau cari, ada di buku The Charisma Myth, ada tiga komponen karisma. Kehangatan, kekuatan, atau kekuasaan, dan kebaikan. Nah, Kehangatan ini didapatkan dengan cara salah satunya di non-verbal adalah tersenyum.

Ada lima cara lo bikin halo efek. Satu, pakai baju yang rapih. Yang kedua, pakai parfum setidaknya yang wangilah. Yang ketiga, itu adalah tadi jangan pernah berkata kasar. Yang keempat, jangan mendengarkan sambil main handphone.

Dan yang kelima, itu adalah senyum. Oke, tadi udah kita ngebahas untuk tips yang pertama menggunakan halo efek. Sekarang, untuk yang kedua, yaitu adalah menguasai.

Hukum amikdala. Apa itu hukum amikdala? Hukum amikdala menjelaskan bahwa pikiran manusia secara psikologi itu bisa membedakan lawan bicara kita itu musuh atau kawan.

Contoh, gue ketemu sama klien gue. Lagi proses negosiasi atau lagi dalam proses misalkan gue mempresentasikan tentang perusahaan gue ke klien gue. Ketika gue mempresentasikan, selama proses presentasi tersebut, lawan bicara, di sini ada klien gue, dia bisa loh ngebedain secara, dia bahkan gak sadar, secara gak sadar, dia bisa ngebedain gue ini musuh atau temen dia.

Bang, musuh atau temen tuh berarti kalo gua pukul bang, gua pukul berarti gua musuh gitu bang. Oh enggak? Enggak gitu. Ini lebih kacau. Oke, gua bakal jelasin.

Hukum Amikdala menjelaskan bahwa ketika lu memiliki banyak kesamaan dengan lawan bicara, lu bakal dianggap sebagai temen dia. Ketika lu memiliki banyak perbedaan dengan lawan bicara, lu bakal dianggap sebagai musuh dia. Coba lihat, lu bakal menjadi best friend dengan temen deket lu, Karena lo berdua mirip Entah itu di cara ngomong lo lah Entah kesukaan lo lah, hobi lo Apapun itu, pokoknya mirip Nah, ketika lo perlu menjalin networking Kadang kan ada orang yang Bang, dia gak mirip sama gue bang Tapi masalahnya gue butuh dia bang Dalam pekerjaan profesional gue bang Gimana caranya bang?

Nah ini yang penting Karena kita gak selalu ketemu sama orang yang Kita nyaman sama dia Jadi, pas lo ketemu, step 1, dengarkan, melakukan pendengaran yang baik. Lo bisa cek cara menjadi pendengar yang baik di kursus gue, Stanley Academy, gue sempat bahas. Di pendengaran yang baik ini, tapi gue tetap bakal spill dikit, lo perlu mendengarkan secara aktif. Kira-kira dia tuh ngomongnya apa aja, perasaan dia itu apa, dan lo gali lebih lanjut terus-terusan, dan pastikan lo berbicara lebih sedikit daripada lo mendengarkan. Bayangin ada sebuah lampu nih, ya kan?

Ketika siapapun yang berbicara, lampu itu bakal nyorot ke orang tersebut. Nah, tugas lo adalah bikin lampu ini menyorot ke dia selama mungkin. Jadi dia harus ngomong terus-terusan, lo yang bertanya.

Contoh, misalkan kalian gue yang ngomong, so far sih saya ngerasa Saya itu kayaknya susah jadi waktunya sih, Jason. Udah saya harus ngurusin inilah, itulah. Kan nggak efektif pasti ya. Oh oke, jadi ibu ngerasa nggak punya cukup waktu untuk menghandle sosial media ini.

Nah, kalau dari ibu sendiri, kira-kira gambaran dalam standar ibu, berapa sih konten yang pengen ibu hasilkan dalam satu bulan untuk menunjang digital marketing perusahaan ini? Tiga. Oh oke, kalau tiga itu ibu, kira-kira dalam... jenis konten apa aja bu kalau boleh saya tahu dalam Reels kah? Atau mungkin dalam Youtube?

Atau mungkin di platform Tik? Nah, ketika gue banyak bertanya kayak gitu dia bakal merasa bahwa dia itu dipahami Nah, ini kata kunci dari hukum amikdala. Adalah membuat lawan bicara merasa dipahami sehingga dia merasa lo itu memiliki banyak kesamaan dengan dia sehingga lo dianggap sebagai teman Step 1 tadi Dalam menerapkan hukum amikdala adalah lo banyak mendengarkan dia. Yang kedua adalah membicarakan topik sesuai kesukaan dia.

Setelah lo mendengarkan dia, kan lo tau nih dia suka apa-apa dia. Dari sini, bicarakan hal-hal yang dia suka. Contoh, misalkan kalau yang dari klien gue, dia paling hype pas ngomongin tentang views reals dari klien gue sebelumnya. Misalkan gue ngasih contoh, ada klien gue yang lain, pake strategi yang sama yang diterapin, dan hasilnya tuh efektif banget dalam satu bulan, bahkan ningkatin omset sampai 200 juta misalkan.

Jadi gue bisa pakai contoh itu, ya kan, pas gue ngomong kayak gitu, wah dia nonton hype banget. Gue tinggal sampe lagi ke dia, kalau dari klien yang saya sih, Bu, ada tiga strategi yang bisa kita terapiin. Jadi gue sering pakai hal tersebut. Selalu ajak ngobrol, laun bicara, di topik yang dia suka. Latihan yang bisa lo lakukan adalah, next time, ketika lo ngobrol sama orang, cari topik yang bikin dia satu kelihatan ngobrol lebih banyak.

Yang kedua, itu kelihatan lebih hype. Dan yang ketiga, kelihatan dia lebih, mukanya itu lebih cerah. Yang tadi main handphone, langsung taruh handphone, langsung ngomong gitu kan.

Nah, lo ajak ngobrol dia di topik tersebut. Pas lo ngajak ngobrol, selalu minta opini, pendapat, atau pikiran dia akan topik tersebut. Jadi yang pertama, itu adalah halo efek.

Yang kedua, hukum amikdala. Dan yang ketiga, yang paling simple adalah praktis. Jadi dalam 30 hari ke depan, Ini adalah challenge yang bisa lo lakuin Gue sebutin sebagai ghost mode Dalam 30 hari ke depan, lo sekarang juga di kertas Bikin table Tablenya itu ada 30 kolom Oke Satu kolom Lo isi dengan tulisan 3 orang 3 orang, 3 orang, 3 orang Sampai 30 kolom itu isi Nah, besok, mulai besok Lo terapin tips yang pertama Dan yang kedua tadi, yaitu adalah Yang tadi itu halo efek Yang kedua, hukum amikdala.

Di hukum amikdala ini, ada lo latihan menjadi penengar yang baik. Yang kedua juga, menjadi pembicara yang baik. Membicarakan dalam topik yang disukai lawan bicara. Dan dari dua ini lo combine, kalau, bang, gue belum ada bajunya, bang.

Gue harus pre-order dulu nih, buat bikin hollow effect. Oke, silakan. Tapi kalau lo udah beli, dan lo udah kuasain skill-nya untuk yang hollow effect, bang, gue mau belajar di mana, bang? Ada di video Youtube gue, banyak banget pembahasan jadi pembicara yang baik, pendengar yang baik, atau lo bisa cek di Stanley Academy, disitu ada kursus namanya 3 hour communication, lo bisa cek. Pokoknya ada full pembahasan jadi pendengar yang baik.

Atau komunikasi kayak influence ataupun persuasi. Tapi anyways, lo bisa pelajarin dimanapun, di luar channel ini pun bisa. Lo terapin dua hal ini dalam timetable, dalam challenge lo, 30 hari ke depan, minimal satu hari, dua orang.

Minimal satu hari dua orang. Tiga orang paling bagus, dua orang paling minimal. Dalam 30 hari ke depan, lo ngelakuin challenge ini, sehari lo ngomong sama dua orang, paling satu orang lo ngabisin waktu 20 menitan.

20 menitan sehari lo investasi waktu, berarti total 40 menit satu hari. 40 menit satu hari, 40 menit per hari, lo juga ngobrol sama orang yang lo ketemuin, entah di ranah pekerjaan lo lah, ketemu di mall, misalkan dimanapun itu, Bang, temen sendiri boleh gak? Oke, boleh lah temen sendiri.

Tapi temennya jangan temen-temen best friend. Kalau bisa, temen yang lo gak terlalu deket. Biar lo bisa belajar dari interaksi tersebut. Lo tinggal lakuin 30 hari ke depan untuk challenge ini. Dan sedikit recap, ada 3 hal yang bisa lo lakuin.

Satu, menerapkan halo efek. Dan yang ketiga, melakuin challenge 30 hari komunikasi. By the way, lo juga bisa cek stanleyacademic.com untuk belajar lebih banyak tentang skill komunikasi.

Di sana gue udah siapin sebuah khusus namanya 3 hour communication. See you!