Transcript for:
Kedermawanan Abdurrahman bin Auf

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Alaykum Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ya ayuhanna sultanku rabbakum alladhi khalaqatum min nafsin wahida wa khalaqa min haza wajaha wa fatha min huma rijalan kathiru wa nisaa wa intakullaha alladhi tasaaluna bihi wal araha amma ba'd Alhamdulillah, syukur berat Allah SWT kali kedua saya bersama Bapak Ibu semuanya disini di mu'amalah ini kemudian kita diberikan ilmu Allah SWT ilmu yang bermanfaat Islam orang berilmu, orientasinya tidak hanya ilmu, tapi ilmu untuk amal, ilmu saja, tapi amalnya tidak sesuai. Pembahasan kita malam hari ini juga pembahasannya menuntut amal, luar biasa. Itu bicara tentang masalah kedermawanan yang potretnya adalah sahabat mulia. bin Auf bapak ibu terima kasih Allah di awal saya ingin sampaikan sebelum bicara tentang ketermawanan dan semuanya Sosok seorang Abdurrahman bin Auf Kedewaan gua adalah sosok yang luar biasa, istimewa Tercatat dalam sejarah sangat amat luar biasa Dan ini hasil didikan Rasulullah SAW Abdurrahman bin Auf ini Quraish Dari Bani Sumroh Bani Sumroh Itu kalau nasab sama dengan sahabat mulia saat bernama Dua Kos Alasomu kasyarun biljana Itu yang penyizuhroh itu Perlu dipahami mungkin Bapak Ibu yang belum belajar tentang nasab di dalam sirot Quraish itu punya beberapa Beberapa disebutnya sebagai putun Quraish Jadi ada keluarga besar-keluarga besar, semuanya Quraish. Tetapi mereka hadir dari keluarga besar yang berbeda-beda. Kalau kita lihat Khulaf al-Rashidin, mamanya, mereka semua Quraish. Tetapi mereka datang dari keluarga yang berbeda di Quraish. Abu Bakar al-Siddiq, berarti lo al-hum, mamanya, beliau dari Bani Taim. Makanya Abu Bakar al-Taimi. Umar bin Khattab Al-Adawi Uthman Uthman ini dari Bani Umayyah dari Umayyah karena Uthman bin Affan Al-Bumawi Ali bin Abi Talib kita tahu dari Bani Hashim Nasabnya sama dengan Rasulullah SAW Karena yang alim Nabi Talib Al-Hashini Begitu seterusnya Memahami sejarah Dengan memahami Keberadaan keluarga besar Keluarga besar ini menjadi menarik Kenapa menarik? Kita akan paham dengan sangat jelas Siapa Apa posisi orang seperti apa Saya kasih contoh sebelum bicara Ketika Muslim ingin membaikan pertanggung jawab khalifah mereka yaitu Abu Bakar As-Siddiq yang Abu Bakar itu Quresh tetapi dari Bani Taim dan Bani Taim itu adalah Quresh yang paling lemah ini menjadi menarik ini luar biasa kajiannya bahwa Itu artinya, muslimin memang mengangkat seseorang bukan masalah urusan sekedar nasab. Karena kalau bicara tentang masalah nasab, Abu Bakar bukan kures yang kuat. Bani Jain bukan Quresh yang kuat, yang luar biasa tidak. Termasuk hitungannya yang lemah. Tapi ternyata justru yang memimpin seluruh muslimin. Itu adalah Abu Bakar al-Siddiq. Karena pasti ada pertimbangan lain dari kita semua paham itu. Bagaimana dengan Abdul Rahman bin Auf? Abdul Rahman bin Auf al-Zubri. Bani Zubro. Bani Zuhroh juga bukan merupakan Quresh yang kuat. Ini juga menjadi menarik karena nanti Abdurrahman bin Auf punya posisi yang sangat menentukan di kepemimpinan Islam. Dan itu ternyata justru berasal dari Az-Zuhri. Walaupun nanti belakangan begitu masuk ke wilayah Islam, kemudian Abdurrahman bin Auf menjadi orang dengan kiprah di... Agama di sosial sangat kuat dan itu mengangkat Bani Zuhroh memang. Tapi aslinya, aslinya di Quraish Bani Zuhroh bukan... Merupakan Quresh yang kuat yang tinggi Quresh kuat itu ya Kalau kita lihat Paling tidak ada tiga nama besar Satu Bani Hashim Al-Hashimi, Bani Hashim Bani Mahzum Bani Mahzum itu asalnya Asalnya Yang kita kenal musuh Nabi S.A.W Yang luar biasa Yaitu Abu Jahal Itu Bani Mahzum Kenapa Bani Mahzum sangat Kenapa Abu Jahal sangat memusuhi Nabi Terima kasih. Itu karena dia merasa Saya ini sama Muhammad sama sejajar Kita ini keluarga besar Koresnya sama-sama keluarga besar Yang terhormat Dia dari Bani Hasim, saya dari Bani Mahzum Makanya dia menyebut Dirinya sebagai kita ini Bani Mahzum Masyarakat Abu Jahal Keluarga besarnya Dan Bani Hasim itu seperti Seperti dua kuda yang terus berlomba Kadang kami yang menang Kadang dia yang menang Begitu seterusnya. Sampai ketika Muhammad ngaku jadi Nabi lah kami kalah. Kami ngaku jadi apa? Jadi pikirannya Abu Jahal itu, pikirannya itu selalu hanya saingan keluarga. Jadi kita juga mengetahui bahwa, kadang-kadang begitu. Orang itu tidak suka Islam, kadang-kadang memang salah paham. Salah paham. Difikirnya, ini cuma ngaku Nabi, dan ini cuma urusan saingan keluarga supaya menang. Nah, yang ketiga itu adalah, Terima kasih. Bisa dikenal dengan, nanti ada nasabunyungan, disebut dengan Bani Abdi Syams Al-Abshani Bani Abdi Syams Al-Abshani Nah ini dikenal dengan keluarga yang, keluarga besar jumlahnya banyak kaya raya Karena itu makamnya dikuat Ada pun Bani Zuhra Asalnya Abdurrahman bin Auf itu bukan di posisi tinggi-setinggi itu, Bani Zuhroh. Karena itulah ketika ada persaingan perekonomian. Awalnya perekonomian itu memang dikendalikan oleh keluarga Bani Hashim dan Bani Muttalib. Tapi kemudian begitu tersaingi oleh Bani Abdi Syams, sekali lagi Bani Abdi Syams diantaranya lahir Uthman. Begitu Bani Abdishams naik, bahkan kemudian Bani Hashim dan Bani Muttalib mulai turun secara kemampuan perekonomiannya dibandingkan Bani Abdishams. Sejajar itulah maka Bani Zuhroh, keluarga besar asalnya Abdurrahman bin Auf, itu gabungnya ke Bani Abdishams. Udah beneran itu gak pusing. Supaya antum tahu, belajar nasab itu penting sekali. Dan ini kita abekan, terutama di masyarakat Indonesia yang ini juga kita abek. Padahal dengan mengetahui kekuatan masing-masing nasab, di situ orang tahu kebesarannya. Dan selalu ada pelajaran luar biasa. Intinya, intinya, Abdurrahman bin Aufatilu Anhu dengan keluarga besar-keluarga besar Bani Zuhro itu lebih dekat bergabung kepada Bani Abdus Syams karena Masalahnya masalah perekonomian Karenanya ketika Kita deretkan nama Istri-istri Abdurrahman bin Auf Gitu ya Kalau bicara tentang istri-istri Para sahabat Karena Khulafur Rashidin Bapaknya Atau 10 orang yang Dijamin masuk surga Bapaknya termasuk di antara Dalamnya adalah Khulafur Rashidin Memang Nanti jangan juga kaget ketika disebut berapa jumlah istrinya. Pertama memang yang namanya syariat, syariat menikah lebih dari satu di zaman Nabi SAW biasa banget. Yang gak biasa kan zaman kita. Kita rusuh aja kerjaannya kan, gak selesai-selesai. Karena itulah maka... Kalau kita dihitung, jumlah istrinya Abdurrahman bin Auf itu 12 orang. 12 tentu tidak 12-12, 12 haram hukumnya. 4 maksimal kan? Pasti mengerti kan itu, 4 itu. Kenapa sampai 12 totalnya? Yang jelas begitu dihitung, beliau meninggal 12. Itu bukan akhir segalanya, karena ternyata dia punya umma hajul aulat. Umahatul Aulad itu aslinya budak dan kita tahu hukum dalam Islam perbudakan itu itu halal sah untuk tidak dinikahi tapi begitu dia hamil maka sudah tidak boleh dijual begitu sang majikannya meninggal maka otomatis dia merdeka namanya itu Umul Aulad namanya Umul Walad namanya, Umahatul Aulad Umahatul Auladnya Abdurrahman bin Auf saja Itu ada 6 orang. Jadi 12 per 6, ya 18 lah. Alhamdulillah. Tapi, jangan berhenti di situ bahasnya. Karena saya juga tidak tertarik dengan pembahasan yang cuma sporadis, cuma provokasi saja. Betul lah, Pak. Satu poin. Saya ingin katakan satu poin. Baik itu pernikahan rosu atau pernikahan sahabat-sahabatnya. Rasul dan para sahabat itu menikah dengan petawak. Ada petanya, nanti mau nikah lagi silahkan. Tetapi saya boleh nanya apa petanya. Para ulama membahas itu. Rasul dan para sahabat ketika menikahi istri-istri beliau semua jelas petanya. Bisa dipahami ya? Semua jelas petanya. Bukan jelas kasusnya. Jelas petanya. Silahkan itu, sebut siapapun itu. Sebutlah istri nabi yang mulia Aisyah di Lu'anha. Semua juga tahu, ini wanita mulia yang paling cerdas, dialah orang yang paling mampu menampung ilmu nabi. Bidu Nabi SAW menikahi umpamanya anak kepala putri, kepala suku, masuk Islam tuh satu-satu sukunya. Petanya jelas gitu. Petanya sangat jelas. Juwairiyah menikahi, masuk Islam tuh satu kepala suku. Satu suku itu. Dan seterusnya. Karena itulah, Abdulman bin Auf cuman demikian. Abdulman bin Auf itu ternyata rata-rata istrinya yang memang Quresh. Tata-tata istrinya Quraish dan para ulama menghitung kebanyakan dari Bani Abdishams. Tadi saya sudah katakan ya, kemana bergabungnya Bani Zuhroh ke Bani Abdishams. Dan itu semakin menguatkan bahwa Abdul Rahman punya ikatan yang sangat kuat dengan keluarga Bani Abdishams. Terutama dalam pembahasan masalah perekonomian. Karena sekali lagi, Bani Abdus Syams secara perekonomian paling unggul saat itu di Mekah. Bisa dipahami. Jadi ini artinya bahwa Drona bin Auf dari sejak awal pun dia sudah memetahkan perekonomiannya. Dengan siapa dia menikah. Begitu ya. Jadi para bujangan yang belum terlanjur. Antum berjelas itu Antum mau ngapain? Antum mau nikah sama si Abim? Abdul Rahman jelas, dari awal dari disini kita tahu, Abdul Rahman itu punya Abdul Rahman R.A. itu punya pandangan yang sangat luar biasa tentang apa yang mau dilakukannya sampai nanti beliau meninggal sampai nanti beliau meninggal, ini pilihan hidup yang luar biasa Begitu ya, ini luar biasa karena Rasul sendiri yang mengatakan Tunkah lumrah atuli arba' ya kan? Nijamali hawa mali hawa nasabi hawa dini hafat farbidatid din taribat jadah Artinya itu luar biasa, sampai memilih diantaranya memilih Nasab, nah Nasab itu pentingnya diantara itu ketika rata-rata istrinya Abdurrahman bin Auf adalah dari Bani Abdus Syams itu mengikatkan dua keluarga besar antara Bani Zuhroh dan Bani Abdus Syams, kemudian secara perekonomian, karena Bani Abdus Syams paling tinggi, Bani Zuhroh bergabung ke situ untuk juga meninggikan perekonomiannya, begitu, itu namanya nikah cerdas, baik Dan sedikit rahmati Allah SWT Berapa anaknya? Kalau istrinya segitu berapa anaknya? Ada hilaf panjang dalam masalah berapa anaknya Yang jelas anaknya puluhan Masya Allah, nanti bisa kebayang nikmatnya ya kan? Makanya ini loh, yang saya katakan Betapa... Betapa jauhnya pembahasan kita hari ini dengan pembahasan zaman Rasul kita SAW Kemudian tiba-tiba hari ini kita cuma berkata itu zamannya beda, apalah apanya yang beda? Apa yang beda? Nabi-Nabi kita sama Antara nabinya Abdurrahman bin Auf saat itu dengan nabi kita 15 abad berikutnya sama nabinya Kecuali kita punya nabi baru di Malang ini Sama nabinya Qurannya juga masih sama, Qiblatnya masih sama, sama Apa yang berubah? Tidak ada yang berubah Yang berubah adalah kita. Baik, Abdurrahman bin Auf, dia punya lingkungan Quresh, beliau sendiri Quresh, dan Quresh itu dinas dalam Quran, kelebihan mereka adalah dagang. Ini langka. Kitab suci tidak mengungkap semua suku. Begitu diungkap suku dengan keahliannya, maka harusnya ini menjadi pelajaran mahal. Kita semua tahu ayatnya, suratnya pun surat Quraysh. A'udzubillahimina shaitanir rajim, bismillahirrahmanirrahim, li'ila fi Quraysh. I'la fihim rihratash shita'i wassaif fali'abudu rabbahadhal bayt alladhi ata'amahum min juwai wa'amanahum min khawf Apa arti ilaf? Kebiasaan itu terjemahan gak ada maknanya, Pak. Ini repotnya kita baca Quran tanpa tafsir. Ilaf, tau Ilaf? Ilaf itu adalah merupakan karya Abdumanath Siapa Abdumanath? Ini repot gak cita-cita siroh ini emang Siapa Abdumanath? Baik, Abdumanath Abdumannab saat itu mencoba untuk membuat bagaimana caranya anak keturunan dia, Quresh di bawahnya itu, mereka bisa melakukan perdagangan di negeri manapun. Maka yang dia lakukan adalah ilaf. Jadi terjemahan kebiasaan gitu ya tidak salah, tidak salah. Cuma apa maknanya, lihat kedalamannya. Saya jelaskan apa ilaf itu. Karena waktu itu Persia-Romawi selalu tarung. Selalu tarung. Kadang-kadang Persia menang dan itu lebih sering. Kadang-kadang Romawi menang. Sehingga hubungan antara Persia-Romawi itu buruk. Kehidupan perekonomian perdagangan Persia-Romawi juga putus. Luang perang terus. Masalahnya orang-orang Arab, jazira Arab, Masuk Quraish tentunya, itu mereka tidak ikut-ikutan walaupun mereka memihak. Ya secara hati mereka lebih memihak Persia daripada Romawi. Itu ada alasannya juga kenapa mereka lebih memihak Persia. Itu alasannya karena Persia bukan ahli kitab. Kan sama orang Quraish gak ngerti kitab, gak punya kitab. Kalau Romawi punya alkitab lebih suka gak punya Persia. Maka nanti begitu Nabi Muhammad. Iblis Alkitab, ya Allah Al-Quran, surat Ar-Rum, Umfi Adnal Insya'ul-Lid'i Isni, Rom Persia. Dan itu orang Quresh tidak pernah percaya pada Nabi Muhammad SAW. Mereka jagonya Persia, Nabi Muhammad jagonya Rumawi Ini di masa awal dakwah Nabi di Mekah. Kenapa? Karena Nabi lebih suka yang menang adalah yang punya kitab. Karena Rasul punya kitab juga. Walaupun berbeda ya kitabnya. Baik, jadi ilaf itu, saya ingin bicara Quresh ini, untuk sampai berhenti Quresh. Ilaf itu adalah upaya supaya, upaya untuk me... mendekati pemimpin-pemimpin besar itu supaya orang-orang Kuresh anak-anak Abdumanath diizinkan dagang di negeri-negeri itu kan begini kalau umpamanya Kuresh diizinkan dagang di Persia bisa jadi besok masuk Romawi juga diizinkan betul kan? namun jangan-jangan orangnya Persia Persia Romawi? atau sebaliknya masuk dia ke Romawi? Besok Persia tidak akan izinkan masuk ke sana. Romawi itu membentang dari mulai wilayah, dari mulai negeri Syam. Kalau ibu kotanya di arah Laplosantino, Peliturgi hari ini. Terus ke selatan Syam, sampai ada di sebelah baratnya Laut Merah. Terus sampai ke arah Yaman, itu semua Romawi. Persia di sebelah timur. Irak dengan pusatnya, Iran terus ke arah timur. Nah posisinya di tengah itu, Uresh itu, dan Zira Arab pun posisinya di tengah. Bayangin apa tanya, ya begitulah pokoknya. Uresh di tengah itu, dia dikelilingi begitu. Sebagai seorang ayah dia pikir, ini anak-anak saya gak bisa dagang ini, kesana gak boleh, kesini gak boleh, kesini dicurigai, serba salah. Makanya dia mencoba mendekati, dia mendekati, dia datangi pemimpin besar Persia, pemimpin besar Romawi, pemimpin besar Habasya, pemimpin besar Yaman, didatangi pemimpin besar Irak, semua didatangi. Didatangi untuk bagaimana caranya supaya... Saya dan anak keturunan saya yang kures diizinkan untuk dagang disini kapanpun Maka kemudian datanglah dia dan mulai memberikan hadiah Namanya orang mendekati, dikasih hadiah Oh ini, dulu kan setiap daerah punya ciri khas dagangan Ciri khas dagangan Di antara kelebihan yang luar biasa dari Mekah adalah di antaranya kulit kulit, dan dulu kita tahu kulit binatang ternak itu fungsinya Masya Allah, sangat banyak sekali ya kan, banyak sekali, dan mahal, tapi sekarang juga mahal kulit mahal, jaket asal kulit mahal sama, dan dulu dipakai bukan hanya untuk pakaian dulu semua bejana begini kan dari kulit dan jauh lebih sehat daripada ini karena kulit itu, ya sudah pernah nyobain? Minum di kulit? Masya Allah pak, kirbah umpamanya Kirbah itu kan dari kulit Bahannya semua, semua Maka dia selalu bawa hadiah ke pemimpin Diberikan terus, ini yang terbaik Dari produksi kami, daerah kami Terus didatangi satu-satu Sampai semua mengizinkan Itulah yang disebut dalam Quran sebagai Ilaf Paham ya? Berbandingkan jauhnya dengan kalimat kebiasaan li ilah fi quraish ilah fihim rihlat asyita'i wassaif jadi mereka itu dengan ilah itu mereka bisa dagang di musim dingin dan musim panas asyita'i musim dingin asyaif musim panas dan Bapak Ibn Rahman Tuhanku selain bicara tentang perdagangan yang menarik adalah Allah jelas menyampaikan di dalam ayat, dalam surat ini, surat Quresh ini, bahwa Quresh itu punya kehebatan dagang. Punya kehebatan dagang. Saya sejak dari Surabaya, Surabaya, Gresik, Jombang tadi terakhir, saya ketemu dengan teman-teman komunitas Arab, di antaranya saya bilang, para teman-teman pengusaha besar. Saya bilang, kalau Antum keturunan Kores, maka harusnya Antum ambil alih perdagangan terutama di negeri ini, yang sudah tidak ditangan bahkan anak negeri ini. Harusnya Antum yang bisa, Antum yang paling bisa mengambilnya. Makanya salah fatal kalau dengan wajah Arab Antum, Antum ingin jadi artis. Saya sampaikan, saya sampaikan kemarin dari siat di Surabaya. Saya ke derisik, saya ngomong lagi di derisik. Di teman-teman saya ngobrol. Begitu saja. Ini orang tidak memahami tentang nasabnya, buruknya sampai segitu. Padahal kalau dia ambil kehebatannya, cepat sekali dia naik. Nah, Quraish itu jelas, jelas bahwa Allah SWT menyebutkan keahlian mereka adatkan. Secara umum sebenarnya Jazira Arab, selain Quraish, masyarakat Arab lain, karena tanah mereka tandus ya. Tandus. Jadi ditanami juga paling hanya beberapa persen yang bisa ditanami Jazira Arab, maka aktivitas mereka yang paling besar adalah dagang. Karena sebenarnya walaupun yang paling hebat Quraish, masyarakat Arab lain pun begitu. Jadi seharusnya begitu, teman-teman yang punya nasab Arab, jangan salah jalan. Itu lah, antum yang bisa kendalikan itu, dagangan itu, ambil alih itu bisa, dengan sangat mudah, karena di diri antum ada itu. Baik, Abdurrahman bin Auf, Raden Law, Anhu, disini kelebihannya. Dari mana nanti kekayaan besarnya disini? Perdagangan. Perdagangan yang dia lakukan. Karena itu adalah keahlian, keahlian yang dimilikinya. Rizki sesungguhnya bisa terbuka dari pintu mana saja, dari mana saja. Nanti kan kita tahu, nanti ketika Abdurrahman bin Auf radiyallahu anhu hijrah ke Madinah kan berjumpa dengan masyarakat Madinah, yang masyarakat Madinah itu tidak semuanya berdakan. Dan salah satu keahlian masyarakat Madinah adalah pertani. Pertani juga subhanallah. Orang-orang yang berhasil di situ, itu juga punya rizki yang melimpah ruang. Dan banyak contohnya, di sahabat Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam. Ada Sa'ad bin Mu'al, Sa'ad bin Hubadah, termasuk Sa'ad bin Robi. Insya Allah orang-orang dengan kekayaan yang luar biasa, karena mereka punya kebun-kebun yang besar. Dan pertanian yang menghasilkan luar biasa. Nah, tapi Abdurrahman karena orang Quraish, tinggal di Mekah, kebiasaannya dagang. Dan apalagi masyarakat Mekah diuntungkan dengan Ka'bah. Jadi Ka'bah itu dari dulu sampai hari ini menguntungkan dari sisi bisnis. Makanya kan ada kata al-bayt di surat Quraish kan, فَلْيَعْبُدُ رَبَّ هَذَا الْبَيِّنِ Maka ibadahilah Rabb yang punya rumah ini. Al-bayt, baytullah Ka'bah maksudnya. Alladhi ato'amahum min ju'ah Yang telah memberi mereka makan Menghilangkan rasa laparnya Wa'amanahum min khawf Dan memberikan rasa aman dari rasa takutnya Karena hanya kondusif Jadi ketika kita bicara itu Berarti disitu ada Ada 4 poin, ada 5 poin besar Nah ya, Quresh Di short question Ada tema Quresh Kemudian Daka Baik, baik itulah Hilangnya rasa lapar Hilangnya rasa takut Satu lagi, kalau diambah 6 itu ilaf Ini konsep perdagangan menarik loh Oh iya Ini konsep perdagangan luar biasa Karena kalau rasa aman saja dicabut Bubar dagang ya kan Hari ini bahasanya, oh para investor lari segala macam Masalah keamanan Ilaf juga demikian. Bagaimana supaya orang bisa mudah keluar masuk ke sebuah daerah untuk dagang, itu masalah ilaf juga. Masalah ilaf. Kalau Quraishnya adalah jaminan tentang masalah keahlian dan kualitas. Baik. Abdullah bin Auf, dengan keahlian itu, maka dia menjadi orang kaya di Mekah. Kaya. Dan Abdullah bin Auf itu, Salah satu teman akrabnya Abu Bakar Mengapa? Karena Abu Bakar Beliau itu, Abu Bakar itu punya rumah Yang kalau lagi ngumpul Di rumah Abu Bakar itu Semua orang senang duduk sama Abu Bakar Si Roh menyebut Abu Bakar itu adalah Rojulan muhababan Karena rojulan muhababan Orang yang Orang yang Kalau orang melihat itu senang Ada ya orang yang Kita ngeliat aja duduk sama dia, ngobrol seneng banget kita duduk. Karena ada orang yang nyebelin banget. Baru ngeliat aja kita jengkelin, kita ampun, ngadakan itu. Ini enggak, Abu Bakar itu muhabbar. Rajul muhabbar. Dan satu lagi, karenanya Abu Bakar itu punya banyak keahlian di antaranya ilmu dagang. Duduk di rumah Abu Bakar, itu ada dialog pembahasan tentang dagang. Jadi semacam konsultan dagang, menarik ini. Dan Abdurrahman bin Auf adalah salah satu teman baiknya Abu Bakar. Abdurrahman bin Auf juga orang yang sejak masa masyarakatnya masih jahiliah, dia sudah menjaga dirinya tidak mau minum komer sama sekali, padahal seluruh masyarakat juga minum komer. Jadi memang ini orang baik dari dulu, Abdurrahman bin Auf. Seperti ubah karakter. Makanya mudah sekali, begitu Abu Bakar masuk Islam, Abu Bakar langsung ngajak Abdurrahman diantaranya, dan Abdurrahman juga langsung masuk Islam. Mudah sekali, karena emang jiwanya orang baik dan teman baik di masa lalu. Makanya Abdurrahman masuk Islam. Dan karena dia orang yang punya bisnis yang besar, sejak di Mekah dan seterusnya. Maka disitulah dia mulai belajar dengan Islam, berinteraksi dengan Islam, dengan ilmu Islam Ketika diperintahkan sejak di Mekah, ayat-ayat menganjurkan untuk bersodakau, untuk berinfak, itu sudah berlatih terus Nah, Abdul Rahman bin Aufidalo Anhu nanti dengan semua kebesaran bisnisnya itu Dia harus mengenolkan semua bisnisnya Jadi balik nol Bisa dibayangkan, ini hanya iman yang bisa bicara. Supaya kita tahu Abdurrahman itu bukan cuma bicara tentang kedermawanan. Jadi kalau hari ini kita bicara dengan judul kedermawanan yang menaklukkan dunia, jangan cuma dibicarakan tentang kedermawanannya. Ini perlu iman yang tidak seterhana. Mengapa begitu hijrah, Abdurrahman bin Awf termasuk orang yang tidak pilih, tidak bisa membawa hartanya. Karena sahabat ingin bawa hartanya, manfaat buat dakwah, tapi dihalangi oleh orang-orang Quraish, Abdullah bin Auf, berangkat hijrah ke Madinah hanya dengan bajunya nempel di badannya. Bisnisnya nol. Kembali ke titik paling buah nol, Abdullah bin Auf. Tapi itulah iman. Iman itu, ketika iman itu bicara, orang bisa melakukan hal-hal yang diluar dugaan siapapun. Jadi orang bisa melakukan keajaiban-keajaiban itu dengan iman. Ayo, cobalah cari hari ini. Ya kan? Coba cari hari ini. Orang punya bisnis besar, karena dia harus hijrah dalam Islam, dia rela nol. Tak mudah nyarinya. Tak mudah. Setelah sudah jelas-jelas haram yang dia jalankan. Tapi mikirnya kan panjang kan? Gimana Ustaz ini? Ada keringanan apa tidak di babi ini? Karena saya ini punya anak, anak saya sedang tinggi. Perlu biaya besar-besar. Ya, kita paham itu. Artinya ini bukan sembarangan orang yang rela meninggalkan hartanya dengan imannya untuk hijrah memenuhi panggilan Allah SWT. Nol gak apa-apa nol. Dan ini sekaligus pelajaran. Apakah Abdul Rahman bin Auf kemudian menjadi melarat setelah itu? Tidak sama sekali. Supaya kita tahu, teman-teman yang masih perlu hijrah dari hartanya, dari tempat pekerjaannya yang atau subahat, untuk ingat kisah Abdul Rahman bin Al. Tidak ada orang hijrah terjadi sengsara itu tidak ada. Orang hijrah itu mulia. Hijrah itu mulia. Abdul Rahman berangkat baju dari MK kemarin. Dan kita semua tahu bahwa Di Madinah, Rasulullah SAW menggabungkan Abdurrahman dengan orang-orang kaya. Karena at-ta'akhi, persaudaraan yang dilakukan Rasul, Rasul mempersaudarakan Muhajirin dan Ansar di rumah Anas bin Malik saat itu, ada 90 orang kumpul, semaruh-semaruh Muhajirin dan Ansar. Abdurrahman bin Auf, dalam riwayat yang terkenal, Di persaudarakan dengan Sa'ad bin Robi, sahabat asli Madinah. Dalam riwayat lain, Abdurrahman gabungnya dengan Uthman. Mau siapapun lah, mau Abdurrahman, mau Sa'ad bin Robi, mau Uthman, semuanya orang kaya raya. Apa maksud Nabi? Apa maksud Nabi mengumpulkan orang-orang kaya ini? Bukankah sangat jelas? Sangat jelas. Karena nanti dalam banyak hal yang berurusan dengan pendanaan Islam, mereka selalu menyelesaikan. Ayo, selesaikan. Kalian yang punya duit, kan enak. Kalau yang punya uang, ngasih uang itu enak. Yang punya ilmu, ngasih ilmu itu enak. Yang pusing adalah orang punya uang, selalu ngasih ilmu. Sama jajah dengan orang yang masih punya ilmu, selalu ngasih uang. Sama pusingnya. Ketika orang memberikan yang dia miliki kan enak kan harusnya. Pas yang punya uang. ngasih waktu, yang punya tenaga, ngasih tenaga itu dibagi oleh nabi, karena ini dikumpulkan Sa'ad bin Robi, Abdurrahman bin Auf, Uthman bin Afan dan nanti memang kendali perekonomian muslimin banyak hal besar yang dihadapi oleh muslimin dari sisi perekonomian diantara penyelesaian besarnya mereka bertiga ini dan kisah yang sangat kita ketahui Ketika Nabi sudah bersaudarakan, kan sudah jelas sekarang Sahabat-sahabat asli Ansor, asli Madinah Mereka bertanggung jawab untuk mengurusi saudaranya yang dari Mekah Jadi kalau sampai saudaranya dari Mekah, umpamanya gak makan, kelapar Kelaparan itu yang disalahkan saudaranya dari Madinah. Waduh, punya saudara kok kelaparan. Jadi sudah jelas sekarang. Ini salah satu solusi awal yang Nabi lakukan untuk mengatasi sementara permasalahan perekonomian. Karena kan Madinah itu bukan negeri kaya seperti Mekah. Kalau Mekah itu negeri kaya. Madinah bukan negeri kaya. Sudah bukan negeri kaya. Hai ketambahan kedatangan muhajirin orang-orang yang datang apa enggak tambah masalah lu kalau sebuah kota lapangan pekerjaan saja susah ya kan Eh sekarang ada rombongan rame-rame pindah ke kota itu apa karawan konflik sosial tapi tidak terjadi di Madinah itu hebatnya iman Cahaya-cahaya ...lil fukara il muhajirina alladhina ukhriju min diyarihim wa amwalihim yabtaguna fadlam minallahi wa ridwana... wa yang su'unallaha wa rasuluh ula ikahumus sotikun itu kelebihan orang muhajirin mereka gampang sekali keluar dari negerinya untuk mencari keutamaan Allah, menolong agama Allah semua ditinggal gak ada masalah ula ikahumus sotikun itulah orang-orang yang sotik, yang benar orang yang benar iman ada pun orang-orang yang aksol, dipuji di air selanjutnya waladina tabawu wa udda rawal iman amir qablihim Mereka mencintai saudaranya yang hijrah ke negeri mereka. Bukan berantem. Saya sampai hari ini, negeri ini, mohon maaf, mudah-mudahan tidak terjadi. Udah tidak terjadi. Itu kalau sebuah etnis tindah ke sebuah pulau atau sebuah tempat, itu tidak bisa nyatul dengan etnis tempat itu. Dan dalam konflik sosial. Kita dengar beberapa kali terjadi di negeri ini, udah tidak terjadi lagi. Kenapa? Karena memang tidak suka orang setempatnya. Kalau ini beda. Senang sekali ini saudaranya datang. Hijrah ke mereka, sini. Hijrah kemari. wa la yajiduna fi sudurihim hajatam mimma udhu mereka dalam dirinya saat memberi itu tidak ada kepentingan apapun ngasih-ngasih saja sampai izar wa yudhiruna ala hafuzihir izar izar itu mementingkan saudaranya lebih mementingkan saudaranya daripada dirinya sendiri untuk urusan dunia jadi itu masih duluan saya nanti Untuk urusan dunia, itu orang Madinah kelebihannya, sampai hari ini. Jadi kehebatan orang Mekah tadi itu dari para Madinah itu. Itu dipandu oleh Nabi. Klik pandu jadi kekuatan besar. Yang menghentikan berbagai macam kekuatan Yahudi yang menjadi tetangga mereka di Madinah. Menghentikan. Sebesar Arab yang dipimpin oleh Quraish, bahkan membuka jalan dan kemudian menutup Persia dan Romawi. Itu klik dua ini aja nih, dua ayat ini. Oke, muhajirin ini kelebihannya, ansar ketemu klik. Nanti dari sisi keahlian juga menarik. Tadi orang muhajirin ahli didagang ya, ternyata orang asal punya kelebihan yang tidak dimiliki orang muhajirin yaitu bertani. Itu keahlian penting, karena muslimin kan tidak berhenti di padang pasir. Begitu muslimin menaklukkan Persia contohnya, Irak itu subur. Subur penghasil ruang biasa, Yaman juga demikian. Dari itu perlu orang Madinah, orang Mekah gak ngerti. Orang Madinah itu orang ahli, orang ahli dalam pertanian. Kan orang pertanian ahli itu Lihat buah itu, dilihat aja tau berapa kilo Itu sekian kilo itu Betul gak? Iya iya betul, tanya Itu namanya kalau di Abasara namanya horse Korma gitu tuh, lah kalau nunggu ditimbang kelamaan lah Iya kan turunin dulu, baru ditimbang, terus kemudian ketahuan berapa kelamaan Tiling aja kebun Tahu dia, oh ini hasilnya sekian shot Itu itu, ditimbang gak akan jauh dari mata ahli Itu orang ahli tuh gitu Ya kan, orang ahli tuh gitu, ngeliat aja tau bersaudara kannya dengan Sa'ad bin Robi kita semua tahu kisahnya karena dia hanya bawa baju yang nempel di badan Sa'ad bin Robi, yang sahabat asli Madinah itu berkata begini saya ini, dia nyebutkan saya ini adalah orang yang paling banyak hartanya di Madinah ngomong begitu ini bukan cuma mama meri, mama meri doang nyakitin hati namanya mama meri aja enggak Ini mukonti, maksud saya, Antum gak usah berkeberatan kalau menerima pemberian saya yang besar. Ini maksud Allah jaga hati saudaranya juga, kan. Kan kadang-kadang juga perasaan, ya kan. Maksud saya, ada yang datang yang repotin dia, ya kan. Repotin dia. Dia ingin sampaikan, saya ini orang kaya raya. Gak usah khawatir. Antum saya kasih besar, itu gak besar buat saya. Oke. Tapi memang besar, Pak. Besar. Antum bisa bayangkan. Dia sampai katakan, saya bagi dua harta. Ada orang infaks paruh harta begitu. Sama saudara hebat baru datang, baru dikenal. Kalau kenalan lama sih gak aneh. Baru kenal, hari ini kenal. Apa yang membuat mereka saat dirahmi mampu berbuat sehebat itu, infak sebesar itu? Iman, gak ada yang lain. Iman. Jadi kesalahan kita hari ini adalah ketika tidak mengurusi iman tapi mengurusi dunia dulu. Mau membahas apapun tanpa iman tidak akan ada keajaiban. Iman dulu. Makanya saat saya berbicara dengan imannya itu, kita separuh harta, kita bagi dua. Anda mau saya kasih, rumah saya banyak, saya juga punya istri dua. Ya, saya punya istri dua. Fandur, ayuhma ayahuma a'jablak utallik halak. Lihat mana yang paling mengagumkan. Saya jelajahkan untuk kamu. Susah ini, pokoknya sudah susah aja. Jelasinnya juga susah, sudah kok saya jelajahin. Ini ismah Allah. Adran bin Auf. Orang punya iman, orang miskin saat itu. Detik itu miskin, gak punya apa-apa. Tapi ini ciri orang beriman. Jiri orang beriman itu, miskin aja gak kelihatan miskin. Oh iya, kan Quran bicara kan? Quran saja bicara itu. Jadi orang miskin punya iman itu, itu gak kelihatan miskin. Sampai orang menduga, orang berkejut, orang miskin. Jiri orang bermasalah imannya itu, kaya raya saja, jadi pengemis. punya uang, ngemis dia memperlakukan dirinya seperti orang miskin beda Abdul Hamid of Miskin saat itu gak punya apa-apa, bajunya udah sudah gak tau itu gimana gantinya perjalanan 500 km Mekah Madinah Tapi Ismah Allah dia mengatakan Barakallahu laka Fimalika wa ahlik Semoga Allah berkahi hartamu dan keluargamu Kata Al-Burhaman Tawaran menarik itu kan harta yang tadi kan Sama keluarga istri Semoga Allah berkahi itu Kata Al-Burhaman Tunjukkan saya dimana pasar Saya cuma perlu pasar Itu teman-teman, ambil ini pelajaran, antum kalau punya life skill, gak usah khawatir hidup di negeri manapun. Yang repot itu, orang tinggal di negeri yang mudah nyari uang pun, tapi gak punya life skill. Gak pernah berdakang, bertahun-tahun ahli dagang. Tadi saya lupa sebutkan ya, usia Abdurrahman itu dengan Nabi terpaut dengan 10 tahun. 10 tahun lebih mudah. Jadi waktu Rasul jadi nabi 40 tahun, usia Abdul Rahman 30 tahun. Supaya kita kebayang, orang dengan orang juga secara usia sudah matang. Makanya ditunjukkan pasar, ya bujuk kok. Dan itu pas dengan lingkungan tinggalnya para sahabat. Saya gambarkan sedikit, Bapak Ibu. Terima kasih. Baik, inilah dulu Saya dulu pernah ngaji sama Syahatiyah Ingat saya beliau pernah ngaji Rasul Apinya segitu, jadi gak luas Itu kalau orang jumlah banget Pasar Yahudi Banikoinu Kurang lebih posisinya ya di luar Pager sedikit Kalau ada pibrat sebelah kanan bagian depan Itu Pasar Yahudi Banikoinu Sekarang udah keadaan tuh semua ya dan itulah pasar yang paling rame pasar yang paling besar masih ada pasar lain tapi tidak sebesar Banikoyoko, padahal juga agak jauh Yahudi yang tinggal di tengah muslimin betul itu ya kalau yang lain Banikoyoko itu jauh, itu jauh lebih jauh Masjid Kubran Uff, ditunjukkan pasar Yahudi, banyak koin-koin. Iya, nggak jualan di pasar Yahudi. Iya, pandai-pandai jaga diri sudah. Transaksi terserah mereka. Mau pakai sistem riba, mau pakai sistem nipu, mau pakai sistem jebakan, mau pakai marketing ala apa, terserah Yahudi. Mau dia menimbun barang supaya harga naik karena permintaan tinggi barang yang nggak ada, itu udah kerjaan Yahudi. Itu gaya marketing Yahudi dari dulu di pasar pada Yahudi Pernikko Inupal. Masuk pertama ke pasar itulah, hari pertama masuk, apa punya modal? Ada modal dari mana bajunya tuh? Dia tidak mau ngambil harta saat bin Robi yang ditawarkan. Yaudah masuk, masuk ke pasar, terus bagaimana kalau punya modal? Gimana kalau kamu punya modal? Gimana, Seth? Hutang nak lah. Persis. Dia hanya menawarkan jasanya. Oh iya. Ketika barang ini ada, saya tinggal bicara kan. Saya tinggal bicara. Ini barang saya jualkan boleh? Nanti ini, ini model semacam simsar. Simsar itu kayak maklar. Jadi bakal nanya ada hukum. Jangan cuma ini banyak lah. Yuk diajari, bisa punya. Terus belajar fikir Muhammad supaya tidak terjebak Belilah, amin, walhamdulillah Amin ke minyak ya Masya Allah Begitulah setiap hari dia terus ke pasar Saya cuma ingin sampaikan, ini pelajaran mahal dari modal itu jangan mikir bank apa sulitnya pembahkan saudaranya bukan hutang saya kasih tapi namanya orang beriman tadi saya katakan jual kemiskinannya tidak pernah menjual Eee... Yang disitu berdata Makni ini Panjang Dulu dagangnya Terima kasih. Itulah nih teman-teman, ya kan hari ini tidak islami, habis itu suka jalan langsung. Saya sering banget gitu, ini ujungnya begitu. dari mana mudah jangan buruk jadi Baik, begitu besar bagi ketemu Nabi Sosok, nanti melihat perhatianannya, bagi ini kamu ini sekali Ya Rasulullah semalam begitu jual beli Lu hantu kok Begitu selesai memulai ibadah Kan rukun Islam Jadi masuk fikir Muhammad lah Pasti kikuyuh Saya jual beli dengan semua ayo makan perintah quran beli sudah punya beli emas beli emas itu kalimat itu memang masih mengesan satu ekor kambing satu disikin abad berikutnya sekarang 2016 satu ekor kambing pun 1 dinar ini uang yang anti-inflasi anti-inflasi 15 abad loh umurnya dinar maksud saya dihitung setiap sama Rasul ya 15 apa? 1 dinar hari ini 1 dinar karena 1 dinar itu kurang lebih 2 juta hari ini dapet kambing gak? dapet 2 juta kambing 4,25 gram Mas, baik, begitulah setelah itu terus berjalan, Rasul tidak lama setelah menata para sahabatnya, terus membangun masjid dan segala macam, selesai, mempersaudarakan, selesai, pasar muslim ini. Siapa yang akan menjadi orang ahli di atasnya? Ini luar biasa strategi Rasul itu, makanya teman-teman luar juang. Jangan sporadis Mas pokoknya yang lagi seru ini Lagi geger ini semua kesana Lagi ini semua kesana harus sangat jelas, harus jelas, harus puradis puradis itu gampang sekali tebaknya gampang dimatikan oleh musuh islam ya, begitu nanti buat pasar, siapa yang ahli? itu selain ini lapangan pekerjaan pasar lapangan pekerjaan orang-orang muhajirin yang hijrah dari Mekah yang memang keahlianya dagang, sekarang mereka dapat tempat sekaligus untuk menyelesaikan masalah ekonomi mereka dan mereka tentu diharapkan untuk menyelesaikan ekonomi umat yang berikutnya mereka tentu akan menyelesaikan ekonomi musuh Islam maksudnya itu tuh maksudnya sudah, Nabi letakkan pasar itu berhadapan dengan pasar yang dibalik disebut dengan pasar manakho itu pasar muslimin ditaruhnya face to face gini berani panggil ini ya Begitu memang, dan hadapan yang Yahudi. Begitu beletak. Sekarang face to face, kelihatan sekarang. Ayo kita sekarang taruhan sekarang ya. Kita bertaruhan sekarang. Ini masyarakat muslimin dengan konsep syariah. Uto. Karena kalau kita ini mau menerapkan syariah di masyarakat Yahudi, gak akan menang utoh, Pak. Pasti gak utoh. Oh yang punya lapangan dia, kita main bola di lapangan orang. Yang punya lapangan bilang, bubar, bubar, bubar. Bisa pahami, Pak? Iya. Nggak bisa memang begitu terus. Main bola di lapangan orang, ya kan? Orang yang ngamuk dibubarin kita. Nabi tidak bisa ngapain itu. Nabi buat pasar muslimin, karena ini semua adalah komunitas orang beriman, itu nggak kayak kita hari ini. Semua orang beriman, semua muslimin pindah pasarnya. Itu. Pindah semua pasarnya. Di sana orang-orang hebatnya. Abdurrahman, Uthman, Talha, Zubair, ini orang-orang Mekah semua ahli pasar. Disitulah mulai. Dan kemudian, Bapak Ibu nanti silahkan dibaca. Muslimin hanya perlu kurang lebih 4 tahun untuk nutup pasar yang dibanikau-inukau. Ayo mbak, belajar sama sahabat. Sama Rosul, dahsyat, kalau kita belajar shiroh itu kita punya strategi, gak sporadis, gak asal gerabak-gerubuk-gerabak-gerubuk semua, kita punya strategi. Tentu waktu saya gak cukup, saya bicara detail, gak mungkin. Saya bilang, cuma perlu kurang lebih 4 tahun, itu pasar terbesar Yahudi tutup. Tutup sama tutup, habis, habis sama sekali. Dengan dua kekuatan, kekuatan ekonomi muslimin dan kekuatan politik muslimin. Bijakan, gak bisa dilepaskan itu. Untuk ini pun dengan dua hal itu. Yahudi memainkan harga macam-macam, namanya mereka kan marketing-nya apa saja. Iya, mereka marketing-nya apa saja. Pokoknya intinya bagaimana caranya mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan dana sekecil-kecilnya. Kan begitu konsep ekonominya. Memang begitu mas, ekonomi ya kan? Di antara yang paling gampang caranya memang maling, nipu itu dengan keuntungan sebesar-besarnya dan modal si kecil-kecilnya itu. Bukan masalah sekedar nikah yang dagang. Mereka menggunakan cara marketing yang at saja boleh. Yang begini, kalau kita ikuti generangnya, kita nanti akan bilang, susah pak, zaman sekarang jujur. Itu tidak muncul tuh kalimat itu di sahabat, saya heran. Kenapa itu muncul di kita? Gak muncul di kalimat sahabat. Gak ada tuh sahabat bilang, susah mah, Udi sudah kuasai pasar sejak jauh sebelum kita datang ke Madinah. Mereka kuasai, mereka menggunakan cara itu. Kita gak pakai cara dia. Kita tergilas oleh pasar. Gak ada tuh kalimat itu. Gak ada. Yang ada adalah, Abdullah bin Auf bertahun-tahun di antara Rasulullah s.a.w. melarang ikhtikaf Ikhtikaf itu nimbun barat penimbunan yang menyebabkan harga naik karena biasanya itu dari dulu marketing Yahudi itu sama dari hari ini pola itu dihilangkan barang dari ini lihat ini kerjaan Yahudi nih barang jadi mahal, muslimin beli jadi mahal mengasih pelajaran madurah Ini ada jenis barang apa yang sudah dapat masak sepuluh jen Mati itu pasar Yahudi Ini udah timbun-timbun aja Sampai karatan disana gak ada masalah Karena itu mengapa konsep ribawi Konsep ribawi dalam Quran memerangi dengan dua jalan Satu dengan baik Yang satu dengan sotak Dan itu dua konsep dijalankan dengan sangat baik oleh sahabat Termasuk sahabat Abdurrahman bin Al Mereka Luar biasa jual belinya, tapi biasa sudah konsep ripoi tutup. Jadi kalau kita masih main melipir, melipir, melipir, yaa yaa. Emang harus ada begitu? Ini masya Allah, Abdurrahman berikan, ini kan kita bicara tentang. Nah, ini semakin besar musim ini, besar, besar, Abdurrahman tambah kaya. Layarannya. Disitulah Nabi mulai melibatkan para sahabat-sahabat dengan uang-uang yang banyak diantaranya Abdurrahman bin Auf untuk membantu menyelesaikan permasalahan dakwah dan umat. Nabi kasih tugas, Abdurrahman bin Auf infak gak tau-tau, duitnya udah banyak. Duitnya sudah banyak, infak 4.000 dinar, kali 2 juta aja, 1 dinar 2 juta rupiah lah gampangnya. Hari ini sekitar 2 juta rupiah, ya. 4.000 dinar, jadi berapa? Infak 8M. Kecil. Gak cukup. Dia di kemudian hari infak lagi. Tadi kan 4.000. Dia infak. Sampai tingkat, sampai di 40.000 dinar. Ini sedikit lah, 80M, gini-gini. Kurang, karena waktu itu mau jihad, diantaranya mau ketabuk. Apa yang kurang? Oh, kuda. Kuda kurang. Ambilin 500 kudanya, infaktis ambilinlah. Berapa harga kuda? Saya kemarin beberapa waktu lalu, saya ke kandang kuda. Beberapa waktu lalu, saya tanya harga kuda satu-satu. Harganya ada... Puluhan kuda saya tanya satu-satu berapa harganya, ini berapa saya tanya, ini seratusan juta, yang ini 1 miliar, saya sekarang bayang, kira-kira rangenya ini kalau diambil rangenya 100-1 miliar, hari ini lho pak, ada yang lebih dari 1 miliar ada, 500 kuda, infak disabilitas, ini rosol infak disabilitas. Oh gak cukup, masih ada perlu yang lain. Lain, buat ngangkut kan? Itu kan buat ngangkut mujahid. Untah, ambilin 1.500 untah. Ini 1.500 infak besar. Begitu lah, jadi lo jadi orang kaya gitu. Wallahi, Abdurrahman bin Auf gak kekurangan harta gara-gara infak banyak. Gak ada tuh mampet rezeki tuh. Gak ada. Gak ada itu. yang bikin mampat disekitu ya kita ini sifat pelit kita ini makanya Allah berfirman orang yang menjaga dirinya dari sifat kikir pelit itu orang-orang yang muflih tau muflih? falah falah itu bahagia, sukses, menang asal gak pelit? suara hasyar asal gak, ya kan? jadi hilangkan kecoret sifat pelit gak ada sifat pelit di tubuh muslim Kalau infak disebutkan, infak Abdurrahman sudah luar biasa banyaknya. Itu zaman Rasul. Jadi artinya sudah melimpah. Dan kekayaan terus naik, grafiknya. Abdurrahman terus naik, terus naik, naik, naik. Nah, seiring dengan naiknya grafik kekayaan Abdurrahman, seiring itu juga naik sodakohnya, naik, naik, gitu. Naik terus. Sampai muslimin di Madinah, Itu tidak ada kurang lebih, tidak ada orang yang tidak dapat hartanya Abdurrahman. Semua dibagi tiga. Berduduk Madinah, satu, sepertiga, maaf, sepertiga dipinjami, perlu pinjam kasih. Dan minjeminya zaman sahabat beda sama minjemi hari ini, Pak. Oh iya, minjemi-pinjemi saudaranya. Akarnya jelas kalau pinjam, harus kembali, kan? Namanya pinjam. Namanya pinjam, pinjam seratus, balik seratus. Mau angkum tahan, tergantung akar mau berapa tahun, gak apa-apa. Namanya orang minjemi saudara. Ini orang beramal lah, minjemin tuh amal, bukan untung. Untungnya untung dapat amal pahala itu tuh. Dan Allah mudah untuk membesarkan bisnis kita. Korb, dipinjemin kan. Sepertiga penduduk Madinah dipinjemin. Dipinjemin oleh Abdurrahman. Perlu pinjem, dipinjem. Waktunya ngembalikan gak bisa ya berlaku hukum Islam. Abdurrahman gak bisa balik gini, uang lagi gak ada. Tak apa. Quran bilang itu, berkata itu, kalau memang kesulitan, tolonglah kasih tunda. Kasihlah tunda sampai dia punya kelapangan, diski. Cepat. Begitu ya. Ekonomi begini ini kalau diterapkan, tutup Yahudi. Betulan. Seperti kayak yang berikutnya, seperti kayak yang tadi kan dipinjami, dipinjami, seperti kayak yang berikutnya, bayar utang Abdurrahman itu nyari satu yang punya utang saya nyelesaikan utang itu seperti penduduk Madinah itu, utangnya nyelesaikan Abdurrahman ini Bapak Ibu Muntarimati Allah, saya sering katakan, kita itu sebenarnya tidak perlu banyak orang Kita hanya perlu orang berkualitas berapapun jumlah yang Allah berikan. Penduduk satu kota selesai hanya oleh satu orang, cukup. Tapi kualitasnya seperti Abdurrahman bin Auf ya teman-teman. Orang banyak, masalah ekonomi, seminar mulu kerjaannya. Diskusi, gak bisa, masalah gak selesai. Kita hanya perlu satu orang, aksinya jelas. Dengan iman yang dia bawa, action jelas. Lapangan. Tadi apa? Sepertika dipinjami, sepertika dibayari hutangnya, sepertika untuk silaturahim. Datang silaturahim Abdurrahman. Assalamualaikum, saudara-saudara Abdurrahman. Masya Allah ngobrol-ngobrol. Ini untuk silaturahim. Pergi lagi kalian. Sepertika penduduk Madinat si silaturahim ini pakai uangnya Abdurrahman. Iya Masya Allah. Kalau ngomongin Abdurrahman saya nyesek ya Pak. Kalau nyesek saya ngomongin Abdurrahman. Masya Allah itu. Ini didikan Rasul kita kayak begini modelnya. Rasulullah Pak. Itu yang semua karya besar. Rasul dan hasil didikannya adalah salah satunya Abdurrahman. Abdurrahman dengan semua itu dan semua orang tahu. Semua orang tahu. Masya Allah itu. Semakin naik posisi Bani Zuhroh, tadi saya bilang Bani Zuhroh baik lagi, naik, jadi lihat, semangat Allah, ya tadinya keluarga besar ini bukan keluarga besar tinggi ya, itu terangkat juga oleh satu orang kurang lebih, walaupun bukan satu-satunya yang tadi Bani Zuhroh, begitu, memuliakan satu keluarga besar, jangan malah menjatuh keluarga besarnya oleh satu orang dengan prestasi satu orang. Rasulullah Fahd, Abdurrahman melanjutkan amal yang masih ada kan Karena Abdurrahman bin Auf nanti meninggal tahun 32 Hijriah Rasulullah Fahd tahun 11 Tahun 11 Hijriah, berarti Abdurrahman meninggal tahun 32 32, khalifahnya sudah Usman Bahkan nanti yang mensolati juga yang mimpin Usman Langsung Usman, di Madinah dimakamkan dibake jadi penamakan beliau sekarang dibake Bapak Ibu Seara berbake itu salah satunya Abdul Rahman jadi ketika Rasulullah Fahd Abdul Rahman berperan harus punya tambahan peran, selain dia orang kaya dan dermawan dia orang senior Di dalam dakwah Islam ini dengan kemampuan ilmu yang sangat-sangat tinggi Nah, Rasul sudah wafat maka Abdurrahman punya posisi yang tinggi karena memang kemampuannya begitu Khalifah Abu Bakar di Bayi'at otomatis orang seperti Abdurrahman itu di posisi sebagai penasihat ahli di ring satu karena dulu Khalifah muslimin itu menjadikan ahli-ahli ilmu dari kalangan muhajirin itu di ring satu khalifah. Keputusan negara, khalifah akan tanya ke mereka itu. Ini keputusan terhilang apaan seperti ini, tanya diskusi. Apa salam kalian, apa menurut ilmu kalian? Di zaman Umar juga demikian, di zaman Umar atau dalam Al-Anbu juga demikian, punya posisi yang sangat luar biasa. Banyak sekali keputusan-keputusan yang Abdurrahman punya peran yang sangat sentralis itu, cukup banyak. Abdurrahman punya peran-peran yang luar biasa. Lanjut terus, gak ada amal berhenti, lanjut, rosel wafat, lanjut amal, dilanjutkan. Bahkan saat itu Abdurrahman mulai memikirkan para sahabat yang tersisa, Masya Allah. Lihat, kan sudah banyak wafat ya, umur satu wafat. Umur Abdurrahman panjang, ini nampaknya Masya Allah, mudah-mudahan antum yang dermawan ini karena manfaat buat umat diberikan umur panjang. Dikasih Allah umur panjang karena banyak urusan yang harus kamu selesaikan gitu ya Saya 32, hijri ya, dia wabah Begitu sudah satu persatu banyak sahabat meninggal Abdurrahman memikirkan sahabat yang tersisa Ya Allah ini sahabat tersisa ini dulu Orang-orang awal kan lah Dulu kita bersama-sama, orang-orang Saya punya uang, ini amal saya Saya ini, sudah dia infak, suatu hari dia infak 50 ribu dinar. Kebayang 50 ribu dinar? Tadi sudah angka-angkanya ya, 50 ribu dinar. 50 ribu dinar itu dibagi nanti. Ternyata amanahnya, amanahnya nanti untuk veteran ini, mujahid perang badan yang masih hidup. Itu yang paling banyak, itu total jumlahnya yang masih hidup dihitung sama Abdurrahman itu masih ada 100 orang. 100 itu dia yang waktu itu berinfak, masing-masing dapat 400 dinar. Jadi begitu misalnya. Jadi ini 400 dinar untuk satu orang. yang dulu pernah ikut di perang badar mengapa Abdurrahman peduli pada perang badar? sama dia ikut di perang badar yang kedua selesai perang badar itu Jibril datang ke Rasul Jibril datang ke Rasul perang badar sudah selesai Jibril bertanya kepada Rasul kaya fata'udduna ashabakum fi badar Muhammad menurutmu, kalau menurut kamu, sahabatmu yang ikut perang badar itu di posisi kalian seperti apa? Sehebat apa yang ikut perang badar? Nabi SAW menjawab, khiyaruna, mereka orang-orang terbaik kami. Yang ikut perang badar itu, itu orang-orang terbaik kami. Jibril mengatakan, begitu pula kami menganggap para malaikat yang ikut di perang badar adalah malaikat-malaikat terbaik. Karena malaikat turun kan di badar, turun. Sebenarnya firman Allah dalam suara langfa seriku malaikat Allah turunkan dipimpin langsung Jibril Jibril mengatakan begitu juga kami menganggap malik rasa malik jadi begitu Abdurrahman berarti mau berinfak kepada orang yang masih tersisa Allah azzalatuhu Nah, lihat, waktu itu Usman kan juga ikut, Usman orang kaya raya, dapat juga jatah 100 dinar, diambil penggak kira-kira. Usman orang kaya raya, antum tahu juga Usman orang kaya raya, lain kali kita bahas Usman, Usman orang kaya raya. Beliau juga harus dapat dong, dan itu kan pokoknya yang pernah ikut badan, diambil penggak. diambil sama Uthman Uthman gak perlu 400 dinar itu Uthman mengatakan saya ingin merasakan barokahnya harta abdulrahman pokoknya sahabat uajai itu iman dan itu bisa diulangi, kalau tidak bisa diulangi berarti Quran salah Quran itu kan sama mesti bisa diulangi asal kita didik dengan benar rahasia kita, sesuai dengan Quran Jadi, dapat semua. Masya Allah. Sampailah di akhir masa kepemimpinan Umar. Akhir masa kepemimpinan Umar. Umar khutbah di masjid. Umar kalau aku meninggal, penggantiku aku serahkan pada enam orang. Kita semua tahu waktu itu yang tersisa masih hidup setelah Umar sebenarnya ada tujuh sebenarnya. Ada tujuh. Yang sudah meninggalkan tiga. Abu Bakar, Umar, siapa satu lagi? Saat masih hidup. Abu Beda. Abu Beda. Abu Beda sudah meninggal. Meninggal di Palestina. Abu Beda meninggal. Karena menurut riwayat sebenarnya Umar itu ingin menunjuk Abu Beda. Umar itu orang mengagumkan, tapi dia kagum sama Abu Beda. Jadi yang belum tahu biografinya Abu Beda, harus belajari. Umar itu orang banget sama Abu Beda. Sampai Umar itu kalau berhayal gitu. Kan Umar pernah bicara ke beberapa sahabat. Yuk kita berhayal yuk gitu ya. Ini lihat, sahabat aja ngajak berhayal gitu kita Buktinya kan, kalau ada rumah kosong ini Kalau diserahkan kalian mau diapain ya Yang satu bilang, aku ingin memenuhi emas Aku infakkan pisang dirilah semuanya Orangnya tuh gitu, angan-angannya gak kotor, gak ngeres kayak gitu ya Ini orang-orang mulia mah Sampai kalimat Umar Umar mengatakan Kalau saya ingin rumah ini saya penuhi dengan orang seperti Abu Ubaidah dan semuanya aku gerakan untuk mengimpin umat Muhammad SAW juga aku bangsa Abu Ubaidah tapi Abu Ubaidah meninggal lebih dulu sebelum umat jadi gak jadi nunjuk dia itu udah diserahkan ke 6 orang karena yang meninggal 3 sisanya 7 sebenarnya kenapa 6? apa yang satu gak layak? yang satu layak apa gak layak? Tujuh-tujuhnya layak jadi khalifah Tujuh-tujuhnya layak jadi khalifah Lalu kenapa Umar cuma nyeput 6? Sampai tidak disebut Sampai tidak disebut Yang tidak disebut Said bin Zaid Siapa Said bin Zaid? Siapa Said bin Zaid? Said bin Zaid itu dari keluarga Umar bahkan adik iparnya Umar. Karena Said bin Zaid itu nikah dengan adiknya Umar. Dan Umar sudah berdoa pada Allah bahwa dia cukuplah dari keluarga Umar, hanya Umar yang dapat musibah kepemimpinan ini. Maka dia tidak mau mempunyai sekaligus iparnya ini. Bukan karena tidak lah, 6 orang. Dan subhanallah, Umar itu sebenarnya setelah Abu Beda, Umar itu sebenarnya punya pandangan sebenarnya. Dia tidak mau, ini menurut analisa para ahli syaraya. Waktu Umar ditusuk itu, Umar kan masih hidup beberapa hari. Kan beliau sebenarnya ingin mengimami muslimin, tapi sudah tidak kuat. Siapa yang ditunjuk oleh Umar untuk mengimami muslimin? Abdurrahman bin A'udh. Dan dalam Islam, imamah dalam sholat itu isyarat tentang imamah di kepemimpinan. Jadi pahami. Rasul dan ke Abu Bakar, semua sahabat sepakat tidak ada yang berani mimpin selama Abu Bakar masih hidup. Kenapa? Di antaranya itu. Waktu Rasul sakit, siapa yang ditunjuk jadi imam? Abu Bakar. Jadi semacam isyarat sebenarnya dari Umar Cuma Umar udah bilang poin 6 orang aja Ditunjuk Abdurrahman Abdurrahman jadi Imam berantikan Dan itu semua muslimnya sebenarnya mengerti Tapi kan karena kalimat bunyi 6 Masalahnya dan bahkan Saya tunjukkan satu kali kalimat Kata Abu Bakar Ini 6 nih Masalahnya gendap gak ganjin Kalau poinnya 3-3 repot ini Betul kan? Kita suka-suka kalau memilih sesuatu itu ganjil. Tadi tujuannya supaya tidak imbang, teruh, ya kan? Tapi Umar punya cara, kalau tiga-tiga dro, Umar itu masih kaedah loh, rapat lah ada kaedahnya. Kalau tiga-tiga dro, maka yang harus kalian baikat adalah orang yang ditunjuk Abdul Ahmad. Ini gak orang sembarang ya. Jadi Abdurrahman itu melantukan sebenarnya Pak. Bahkan kalau dia yang diangkat, dia orang sangat layak. Tadi kan saya bilang, ditunjuk dia jadi imam. Itu Abdurrahman, Umar punya kaedah. Tidak boleh lebih dari 3 hari. Pilih pemimpin itu, 3 hari itu udah kelamaan Pak. Kita berapa lama yang pilih pemimpin? Udah lama, ya kan? Biaya mahal, begitu pemimpin jadi nggak jelas. Umar punya kaedah, tidak boleh lebih dari 3 hari. Lihat betapa murahnya, yang rapat cuma 6 orang, yang dipilih 1 dari 6 orang, ini orang terbaik yang ada. Masa kita gak bisa milih orang terbaik? Bisa lah, bisa ya kan? Abdul Rahman, 3 hari gitu ya, ada keindahan lain, bahkan Umar meminta untuk dikawal pasukan. Jadi, waktu mereka 6 orang rapat itu, Umar minta ada kawalan pasukan yang tidak boleh berhenti itu kawalan pasukan, sampai 3 hari. Begitu pentingnya kepemimpinan. Jangan dikanggu, mereka lagi rapat lagi biarkan. Nah, itu rapatnya itu, masalahnya kan gini, dari 6 orang itu siapa yang mau mulai rapat ya? Oh, semua punya peluang kok, siapa yang mau mulai kita? Abdul Rahman berkata, demi Allah. Kalau ada pisau, nusuk di leher saya, tembuslah sebelah sini. Itu lebih aku sukai daripada aku milik menjadi pemimpin begini. Abdurrahman sudah menyatakan saya enggak mau ambil. Jadi biarkan saya sekarang yang ngambil alih rapat ini. Oh iya ya, saya enggak, sudah, sudah enggak mau saya. Baik, Abdurrahman orang berilmu. Jadi Abdurrahman sudah enggak mau, sudah. Sudah mulai itulah ditanya, yang tidak di tempat tolha, tolha radziloanhu tidak sedang di Madinah, jadi gak bisa diajak rapat ke Madinah, jadi sebenarnya rapatnya cuma lima, dari enam itu lima, sudah, Zubair menyerahkan suaranya dan sesampai mengerucut hanya tinggal dua, Ali dan Isma radziloanhu. Abdurrahman nanya ke orang-orang. Sahabat-sahabat yang mulia, orang-orang ahli Abdurrahman itu menyendiri di rumah, salah satu rumahnya Yang dikenal dengan Darul Qotoh Jadi Abdurrahman itu punya beberapa orang kaya, rumahnya banyak Di Madinah rumahnya banyak banget Ada salah satu rumahnya Abdurrahman itu Rumahnya tiga lantai, dikasih kubah tiga WD, itu bukan satu-satunya rumah, rumahnya banyak. Dan Abdurrahman ngasih rumah, dia punya rumah di sini. Sampai ada rumah namanya Dar Muleika, itu punya Abdurrahman dikasih ke sahabat wanita Muleika. Jadi begitu, nanti ini dikasih ke orang. Gitu Pak ya, jadi rumahnya banyak, kasih-kasihin aja Pak. Hai ingin Allah ini contoh drama lu ngaji drama ngapain kita ngalamin ikan jika lo nggak dipraktekin ya ya Allah nggak hilang pakai nantung hilang Barokah tambah bertambah drama man punya rumah banyak dikasih ini kasih kesan kasih sabit abdurrahman itu salah satu rumahnya Disitulah dia menyendirinya, maksud saya ketika dia sedang memikirkan untuk siapa orang yang tepat untuk ini, menganalisa itu disitu, dia minta menyendirinya disitu, dikawalan pasukan. Jadi dia kumpulkan data, dia tanya, cari informasi semua, dipanggil lah lima, dimulai dari lima orang itu tentu, sampai nanti ya Abdurrahman manggil khusus Ali ditanya, bagaimana kalau kamu saya tunjuk, Ali menyampaikan dia pendapatnya. Panggil lagi, kemudian panggil lagi Usman, gimana kalau kamu bisa tunjuk? Ali ditanya, menurutmu Usman bagaimana? Usman ditanya, menurutmu Ali gimana? Orang cerdas lah. Karena Abdul Rambu begitu sudah mengumpulkan data dari orang-orang luar biasa di Madinah, orang tidak bergeser dari dua nama, Usman dan Ali. Nah sudah, kerujukan dua nama. Sudah, itu keputusannya di tangan Abdurrahman. Jadi kalau kifah itu, Abdurrahman kemudian sudah dapat jawabannya kan tiga hari. Jawabannya, Mesir Nabawi, Abdurrahman mengumumkan hasilnya disampaikan bahwa manusia, masyarakat tidak bergeser dari dua nama ini. Usman dan Ali. Kemudian Abdurrahman menyampaikan beberapa hal, kemudian Abdurrahman mengatakan Bahwa saya berbaikat pada Uthman bin Affan Usah, karena Umar mengatakan Ya memang 6 orang ini yang berharga, dia yang milih, dia yang dipilih Jadi kita tahu, Uthman bin Affan dengan kepengimpinan tidak salah pilih Abu'l-Athurrahman Ya Allah, jadi ini peran-peran yang sangat besar dan luar biasa Saya mau sampaikan terakhir, sudah lewat jam 9. Abdullah M.A. ini orang kaya yang punya iman. Karena punya iman itulah dia takut karena kaya. Jadi takut karena saking kayanya dia itu dia takut. Takut sekali dia. Dan ketakutannya itu, ketakutannya itu... Pertimbangannya sebenarnya satu, ini jangan menghalangi saya masuk surga. Dan ini tidak sekali. Adul Rahman takut ini tidak sekali. Suatu hari beliau pulang ke rumah, kumpul beberapa orang-orang ya. Adul Rahman pulang, bawa makan. Nuit lain disebutkan mau buka puasa, disebutkan sudah siap gitu tinggal menunggu Abu Rahman berkata Kata Abu Rahman Mus'ab sudah meninggal, Mus'ab bin Umar, namanya orang rindu pada teman-teman seperjuangan Mus'ab bin Umar sudah meninggal dan dia lebih baik pada saya Tapi dia meninggal, tidak ada kafan yang cukup untuk mengkafaninya. Hamzah, saya itu syuhadah, juga sudah meninggal. Dalam jihad semuanya, dan dia lebih baik daripada saya. Dan juga tidak ada yang cukup untuk mengkafaninya. Kemudian nangis dia, nangis kecil. Kemudian dia bilang, demi Allah, saya takut. Jangan-jangan kegagalan. Semua orang tadi yang sudah habiskan jatah musuh itu Adan begitu itu enggak sekali Suaturi datang lagi ke umur mu'minin yang masih hidup umur salamah Ini sebenarnya karena abis semua Umur salamah adalah di lawannya Dia berkata ya umah wa ibu tabur aman Saya ini takut sekali, saya ini kok kaya sekali ya, takut sekali saya kaya ini, saya takut ini memperlambat saya masuk surga, menghalangi masuk surga. Jawaban umur selama adalah simpel, unfake ya bunanya, infakkanlah, infakkan hartamu. Makanya infaknya abis lama itu gak, udah gak taruh-taruhan banyaknya ya, menjelang wafat. Abdurrahman nangis lagi, nangisnya sama, nyebut Mus'ab, nyebut Hamzah, orang-orang yang terbaik yang dikata beliau, diumdekarang hati baik dari saya meninggalkan dunia ini, tidak ada kafan yang cukup untuk mengkafaninya sementara saya dapat semua kebesaran, begitu banyaknya harta ini, nangisnya apa yang dia takuti? dia takut terlampat masuk surga Kalau mau melahirkan pengusaha yang kayak gitu, Wallahi urusan umat selesai. Abdurrahman meninggal, meninggalkan warisan. Harta udah diinfakan kayak gitu banyaknya. Ya Allah tuh peninggalannya masih banyak sekali. Itu kenapa Abdurrahman bilang, Saking mudahnya didapat uang gitu. Saya itu balik. Mas, ini mas, ini mas Ilustrasi dia yang saya sampaikan, begitu gampang Saya dapat uang, batu saya angkat, nemu mas Jadi, meninggalan masuk sangat banyak. Ada beberapa perbedaan riwayat, tetapi saya sebutkan salah satu riwayat. Ini bukan yang terbesar, karena riwayatnya ada beberapa perbedaan pendapat. Saya ambil yang anggap lain yang tenang. Saat Abdul Rahman meninggal, beliau meninggalkan empat istri. Dan empat istri, dalam Islam namanya istri karena ada anak. Istri dapatnya 1 per 8 dari warisan karena ada anak. Masing-masing istri itu dapat 10 ribu dinar dari istri. Belum 1 per 8, jadi 10 ribu kali dari berapa. 220 ribu, 320 ribu dinar, nah itu seper delapan, itu seper delapan, itu sendiri aja ya, biasa Ada-ada lagi saat dunia ini luar biasa, kan begitu orang pikirin ya kan? Di dunia lengkap, bahirat lebih lengkap. Apa yang tidak dinikmati abraham, abraham menikmati apa saja Selain dangnya abraham, abraham tau harganya berapa Ini enaknya kalau jadi pengusaha Karena kalau jadi pejabat, punya barang mewah, diprotes orang banyak Ya saya ingatin abraham, kalau mau hidup dengan harga-harga mahal, jangan jadi pejabat Karena pejabat itu memang dalam islam harusnya mencontohkan kesederhanaan Karena kesederhanaan bagi pemimpin itu magnet bagi masyarakat Al-Burahman kan sudah mengeluarkan statement, saya gak mau posisi ini, saya gak hidup jadi pengusaha disini ya, jadi ahli ilmu, tapi pengusaha. Selendang itu harganya 500 dinar, mahal ternyata, 400 dinar, kulitnya lembut sekali, kan beda kulit yang terawat maunya gak terawat. Kulitnya lembut sekali. Abdurrahman kan yang datang ke Nabi minta izin. Ya Rasulullah, kulit saya ini sensitif sekali. Ini saya ini kalau pakai baju, kalau kainnya kain selain sutra, gatel saya. Kulit bedanya kulit yang, ya kan? Kita pakai kain goni juga gak apa-apa. Gatel, Abdurrahman gatel kalau tidak pakai. Ken Sutra, padahal Ken Sutra gak boleh bolak-bolak Itu masalahnya, makanya kita izin Rasul Akhirnya Rasul mengizinkan Al-Burahma Gak apa-apa, khusus untuk kau pakai itu Karena memang gak ada pilihan Gak terpilih Tapi juga tahu itu Saya cuma berdutur bercerita Untuk mengambil sendiri pelajarannya Sekali lagi Belajar tentang Zirah Nabawiyah itu Itu akan menghadirkan konsep strategi yang sangat tertata. Tentu belajar siroh belum begini, jadi harus diterusin lagi sirohnya. Teruskan lagi belajar sirohnya. Sangat tertata, rapi. Sekali lagi, perjuangan yang sporadis ya gampang dipatahkan oleh musuh-musuh. Tapi dengan strategi yang sebagian luar biasa tertata itu, dari sekilas saya ceritakan banyak hal tadi, maka itu yang harus kita contoh dari Rasul dan para sahabat. Wallah ta'ala musuh. Wallah ta'ala musuh. Maribah da'udzat salam. Warahmatullahi wabarakatuh. Menyelamatkan minat umum di Kita dimorongkan, innamal akhlakubit takhalluk Akhlak itu tidak bisa kita seperti Abdurrahman Yang seperti itu kecuali latihan dulu Makanya anak-anak gitu jadi orang kunci pertama dan utama jadi kita yang ngajarin anak itu suka merekam kalimat kita yang kita suka gak saking itu dinilai oleh anak dan ditiru ya kan? kadang-kadang itu anak denger ada tetangga toko pintu ibunya teriak atau bapaknya teriak dari dalam Yang jemput bilang aja gak ada orang Itu anak rekam Oh begini ya caranya Rasul S.A.W ini harus diajarkan ke anak Ini harus diberikan keteladanan Rasul S.A.W ini kalimat para sahabat Rasul itu kalau dimintai Tolong oleh seseorang Tapi tidak pernah, kata saya tidak Kalau beliau punya beliau kasih Kalau beliau tidak punya beliau carikan Solusi di tempat lain Itu Rasul S.A.W Dose disebut sebagai orang yang paling dermawan. Dan itu ketandanan. Kalau itu sering disaksikan anak kita, oh itu jauh lebih mahal daripada ceramah. Yang kedua, anak ini memang harus dilatih. Dilatih, latih tadi mulai ngasih yang paling kecil. Dilatih anak ini. Makanya kalau anak kita aja nabung, anak itu harus jadi nabung ya. Tuhan semulia, ajari nabung, coba bicarakan, ini nabung ini sekian persennya untuk teman-teman yang tidak. Terpikirkan itu, itu innamal akhlaq itu dengan catat, tentu ngemis. Ngemis-ngemis minta-mintaan itu harus dihindari. Itu lawannya kan. Gampang banget minta. Dikit-dikit minta temennya dihindari. Tidak boleh dibiasakan. Kalau enggak bagi orang-orang punya orang aja dihindari. Itu harus dihindari. Malu soal kebahagiaan ini.