World Wide Production Presents Asal-kusul Persebaran Nenek Moya Saat kepulauan Indonesia mulai terbentuk, Indonesia terpecah oleh Laut Cina Selatan dan Laut Jawa. Penduduk yang datang pun mulai beragam dan menetap. Ada tiga ras pendatang kala itu, yang saat ini menjadi identitas wajah orang-orang Indonesia. Antara lain, Proto-Melayu, Deutro-Melayu, dan Melanisoi.
Pertama, Proto Melayu datang dari bagian Cina Selatan. Ketika mendiami ke Pulau Indonesia, ras ini mendesak keberadaan penduduk asli. Dan karena waktu itu, kehidupan mereka di dalam hutan-hutan menjadikan mereka terisolasi dari dunia luar, sehingga memudarkan peradaban mereka. Penduduk asli dan ras Proto-Melayu itu pun kemudian melebur.
Mereka itu kemudian menjadi suku bangsa Batak, Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo. Kedua, ras Deutro-Melayu yang datang dari Indochina bagian utara. Peradaban mereka lebih tinggi dari ras Proto-Melayu. Dan peradaban mereka ditandai dengan keahlian mengerjakan logam dengan sempurna. Pada akhirnya, Proto dan Deutro-Melayu membaur dan selanjutnya menjadi penduduk di Kepulauan Indonesia.
Pada masa selanjutnya, kedua ras ini sulit untuk dibedakan. Pada umumnya, ras Proto-Melayu meliputi penduduk di Gayo dan Alas di Sumatera bagian utara, serta Toraja di Sulawesi. Sementara itu, semua penduduk di Sumatera bagian utara, Hidup di Kepulauan Indonesia, kecuali penduduk Papua dan yang tinggal di sekitar pulau-pulau Papua adalah ras Deuteromelayu.
Ras yang terakhir ini cukup berbeda dengan dua ras sebelumnya. Ras Melanusoid di Kepulauan Indonesia datang pada tahun 70.000 sebelum masehi. Bangsa Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hingga Papua selanjutnya ke benua Australia. Yang kita tahu saat itu benua Australia terhubung dengan Papua. Bangsa Melanesoid saat itu mencapai 100.000 jiwa meliputi wilayah Papua dan Australia.
Peradaban bangsa Melanesoid dikenal dengan Paleolitiku. Bangsa Proto-Melanesoid terus didesak oleh bangsa Melayu. Mereka yang berlayar tapi belum sempat mencapai ke pulauan Papua melakukan percampuran dengan ras baru.
Nah, percampuran bangsa Melayu dengan Melanesoid menghasilkan keturunan Melanesoid Melayu yang saat ini mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Sebenarnya masih ada satu ras lagi yang pernah singgah di negara kita, tetapi tidak meninggalkan pengaruh besar, yaitu ras negrito dan wedit. Sebelum kedatangan kelompok-kelompok Melayu tua dan muda, negara kita sudah terlebih dahulu kemasukan oleh orang-orang negrito dan wedit. Sebutan negrito diberikan oleh orang-orang Spanyol karena yang mereka jumpai itu berkulit hitam mirip dengan jenis-jenis negro.