Transcript for:
Sejarah Perang Dunia Pertama

Hai Eluner, Perang Dunia Pertama adalah suatu peristiwa perang yang terjadi pada 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini terjadi antara dua kubu kekuatan dunia pada masa itu, yaitu antara Perancis melawan Kekaisaran Jerman, atau yang biasa disebut dengan Blok Sekutu untuk Perancis dan Blok Sentral untuk Kekaisaran Jerman. Dua blok tersebut masing-masing didukung oleh negara-negara aliansinya. Perancis yang didukung oleh Britania Raya dan Rusia.

Sementara kekaisaran Jerman didukung oleh kekaisaran Austria-Hungaria dan Kesultanan Turki Usmani. Bisa dibilang perang dunia pertama kalah populer dari perang dunia kedua. Akan tetapi perang dunia pertama tetap penting untuk kita ketahui.

Pada video kali ini, Bang Elon akan membahas secara garis besar kenapa perang dunia pertama bisa terjadi dan bagaimana situasi politik dunia pasca perang. Bang Elon akan membahas dari mulai latar belakang terjadinya perang sampai hasil setelah perang. Jadi jangan skip video agar mengerti isi dari video ini. Apabila ada yang kurang dari video ini, silahkan kalian komen di bawah. Oke.

Perang Dunia Pertama diawali saat melemahnya hegemoni Kesultanan Turki Usmani pada awal abad 19 di kawasan Eropa, khususnya wilayah Balkan. Melemahnya kekuasaan Turki Usmani didorong karena faktor meningkatnya rasa nasionalis di beberapa wilayah di bawah kesultanan Turki Usmani yang ingin merdeka. Wilayah-wilayah tersebut mampu memberontak terhadap pemerintahan Turki Usmani karena mendapat dukungan dari negara-negara Eropa. Serbia, Montenegro, Yunani, Albania, dan Bulgaria adalah bekas wilayah kesultanan Turki Usmani sebagai tanda hegemoni Turki Usmani di Balkan. Setelah Kesultanan Turkusmani melemah, sementara itu Jerman yang mampu mengalahkan kekaisaran Perancis pada Perang Perancis-Prusia 1870. Akhirnya, Jerman menjadi kekuatan baru di Eropa dan membentuk kekaisaran Jerman di bawah kepemimpinan.

Prusia. Walaupun sebelumnya Jerman mengalami perang saudara dengan kekasaran Austria dalam perang Astro Prusia pada 1866 yang berimbas dibentuknya monarki ganda oleh kekasaran Austria dengan kerajaan Hongaria setelah kekasaran Austria kalah dari kerajaan Prusia. Akhirnya kekasaran Austria dengan kerajaan Hongaria membentuk negara monarki Astro-Hongaria pada 1867. Otto von Bismarck adalah konsulir dari Jerman yang menjalankan kebijakan luar negeri Jerman setelah pembentukan kekaisaran Jerman.

Tahun 1873, Otto von Bismarck membuat Liga Tiga Kaisar dengan mengajak Rusia dan Austro-Hungaria serta Jerman sendiri membentuk aliansi. Hal ini sebagai jawaban dari kekhawatiran Jerman apabila dua negara tersebut beraliansi dengan Perancis. Maka, Bismarck dengan cepat mengambil tindakan karena ancaman balas dendam dari Perancis.

Tujuan utama dari aliansi tersebut adalah untuk menguasai Eropa Timur dan Balkan di Tenggara untuk menyayangi Kesultanan Turki Usmani di wilayah Balkan. Aliansi tersebut perlahan memudar akibat Austro-Hungaria mengambil wilayah Bosnia-Herzegovina. Segovina tanpa persetujuan anggota aliansi, khususnya Rusia yang sudah mati-matian melawan Kesultanan Turki Usmani.

Akhirnya aliansi tersebut bubar pada 1878 dengan keluarnya Rusia dari aliansi tersebut. Artinya, aliansi tersebut tinggal dua negara yaitu Jerman dan Austro-Hungaria yang dinamakan Aliansi Ganda yang dibentuk pada 7 Oktober 1879. Itali yang mengincar wilayah Kesultanan Turki Usmani sekaligus bersaing dengan Perancis untuk wilayah Afrika bagian utara, akhirnya bergabung dengan aliansi Jerman dan Austro-Hungaria pada 20 Mei 1882 yang dinamakan Triple Alliance. Rusia yang sudah tidak punya aliansi lagi akhirnya mengajak damai dengan Britania Raya soal sengketa daerah koloni pada 1880. Ini merupakan cara Rusia untuk mendekati Perancis yang sebelumnya Perancis sudah berteman baik dengan Britania Raya. Jermanya melihat Rusia mulai mendekat dengan Britania Raya dan Perancis, mengajak berunding pada 1887 dalam Reinsturance Treaty, yang isinya agar Rusia tetap netral jika Perancis tiba-tiba menyerang Jerman.

Otto von Bismarck terus berupaya agar Rusia tetap berpihak ke Jerman dan khawatir dengan melupasnya kekuasaan Perancis. Tanggal 15 Juni 1888, Sang Putra Mahkota Wilhelm II naik tahta menggantikan Sang Ayah Friedrich III sebagai Kaisar Jerman. Konsulir Otto von Bismarck harus bensiun pada 1890 dan digantikan oleh konsulir baru, Leopold Caprivi.

Hal ini dianggap sebagai kesempatan bagi Perancis untuk membucuk Rusia agar mau membatalkan Reinsurance Treaty. Karena perjanjian tersebut dilakukan dengan Otto von Bismarck, bukan dengan Leopold Caprivi. Rencana Perancis akhirnya berhasil pada tahun 1894 dengan membentuk aliansi dengan Rusia dalam aliansi Perancis-Rusia.

Dan 10 tahun berikutnya pada tahun 1904, Perancis menjalin aliansi dengan Inggris dalam Antan-Korup. dengan ini Perancis akan mudah menjadi moderator perdamaian antara Rusia dan Inggris dalam sengketa wilayah daerah koloni kita cita Perancis untuk menyatukan Rusia dan Inggris berhasil pada 31 Agustus 1907 dalam Anglo-Russian konvensi hubungan multilateral yang terjalin antara tiga negara tersebut akhirnya membentuk triple entente untuk menyaingi triple alliance hai hai Hai Rusia yang sudah mempunyai aliansi mulai ikut campur soal perbatasan di wilayah Balkan karena tidak mau kalah dengan Austro-Hungaria yang juga menginginkan wilayah tersebut Turki Usmani juga ingin mengambil kembali kembali wilayah yang dulu pernah dikuasai Turki Usmani tahun 1911 Itali mengambil wilayah Turki Usmani di Afrika bagian utara Turki Usmani yang tidak punya aliansi terus dipocokkan oleh Rusia sehingga membuat wilayah Turki Usmani perlahan semakin berkurang Tahun 1912-1913 terjadi perang di Balkan. Tujuannya adalah untuk memusuhi Kesultanan Turkusmani yang sebelumnya Rusia mendorong 4 negara membentuk Liga Balkan yang terdiri dari Serbia, Montenegro, Yunani, dan Bulgaria.

Bagi yang belum tahu Perang Balkan, simak saja video ini Perang Balkan I dan Perang Balkan II. Linknya ada di deskripsi kok. Pada tanggal 28 Juni 1914, pasca Perang Balkan II, seorang pangeran dari Austro-Hungaria sedang berkunjung ke Sarajevo, ibu kota Bosnia.

Pangeran tersebut bernama Franz Ferdinand Karl Ludwig Josef Maria, atau yang biasa dikenal dengan Franz Ferdinand. Dia merupakan pewaris tahta kerajaan Austro-Hungaria. Dikabarkan, pangeran Franz ditembak dengan geji bersama istrinya oleh Mladabosna atau pemuda Bosnia sesampainya mereka di Sarajevo saat sedang iring-iringan.

Dan akhirnya, pangeran Franz meninggal di usia 50 tahun. Melada Bosna merupakan kelompok pemuda yang berangkotakan 6 orang, yaitu JFK Popovic, Muhammad Mehmet Besik, Nadelko Kavrinovic, Trifko Krapis, Vaso Kubrilovic, dan Kabilo Frensip. Dari keenam anggota tersebut, Babilon Brunciplah yang berhasil menebak pangeran Franz dan istrinya, sementara yang lain meledakan granat untuk menciptakan keributan terlebih dahulu.

Kabarnya, kelompok Melara Bosna didanai oleh Black Hand dari Serbia karena mereka mencari panggilan yang berbeda. karena ketidaksukaan Serbia saat Austro-Hungaria menganeksasi wilayah Slavia Selatan dari Kesultanan Turki Usmani. Tujuannya agar Serbia yang menguasai wilayah tersebut dan menggabungkan wilayah Balkan menjadi Yugoslavia. Setelah kematian pangeran Franz, diceritakan ada dua pendapat, yaitu pendapat pertama mengenai respon warga Austria yang biasa saja, seolah-olah tidak terjadi apa-apa karena menganggap Franz Ferdinand bukan pewaris tunggal bagi kerajaan Austro-Hungaria.

Pendapat yang kedua mengatakan, pasca kematian sang pangeran terjadi kerusuhan di Wiena, ibu kota Austria. Semua warga Austria berkumpul untuk menyuruhkan anti-Serbian yang menghasilkan kerusuhan di Bosnia-Herzegovina dan berakhir dengan penangkapan serta pembunuhan warga Serbia di Bosnia. Setelah kejadian tersebut mengakibatkan manuver diplomatik besar-besaran dari negara-negara adidaya Eropa, Jerman, Rusia, Perancis, Inggris, dan Austro-Hungaria sendiri, kelima negara tersebut mengadakan perundingan yang menjadi poin pembalasan.

Bahasan dalam diskusi tersebut adalah kerajaan Austro-Hungaria menuduh Serbia telah terlibat dalam pembunuhan pangeran France dan Austro-Hungaria ingin Serbia tidak usah ikut campur soal wilayah Bosnia. Peristiwa itu disebut sebagai krisis Juli. Kesultanan Turki Usmani sudah dianggap sebagai negara sakit di Eropa pada awal abad 20 serta mengalami ketidakpastian sebagai negara yang berdaulat dan besar.

Banyaknya kudeta kepada pemerintahan Turki Usmani, ditambah tidak solidnya kewalausahaan. Sebagai alasan, Kesultanan Turkusmani selalu kalah dalam perang-perang yang sebelumnya telah mengancam keutuhan negara. Situasi ini dimanfaatkan oleh beberapa wilayah yang ingin lepas dari Kesultanan Turkusmani, khususnya di Timur Tengah. Latar belakang ikutnya Kesultanan Turi Kusmani pada Perang Dunia Pertama adalah setelah Kudeta 23 Januari 1913 yang dilakukan oleh kelompok CUP atau Committee of Union and Progress. CUP dipimpin oleh 3 pasukan.

Pasa yaitu Enver Pasa, Telat Pasa dan Yemal Pasa. Di tangan mereka lah Kesultanan Turi Kusmani mulai memilih keberpihakan dalam Perang Dunia Pertama. Apakah ikut blok sekutu atau blok sentral, Jerman langsung sigap dengan merespon Enver Pasa yang sebagai menteri perang Ottoman.

Empat bulan setelah kudeta, Jerman mengutus jenderal kavalerinya Otto von Sanders untuk melatih pasukan Enver Pasa. Melihat Jerman telah melakukan aliansi bayangan dengan Kesultanan Turgusmani, membuat Rusia geram dengan Kesultanan Turgusmani. Rusia berencana akan menyerang pelabuhan Trabzon dan kota Paisit.

Namun, Rusia mengalami kebingungan karena masih bergantung pada wilayah Gallipoli, Selat Ottoman yang menjadi jalur ekspor Rusia ke Afrika bagian utara. Rusia mencari solusi yang terbaik dengan cara memanfaatkan Mehmet Talat Pasa yang mau diajak berdiplomasi. Setelah Perang Dunia Pertama meletus, Kesultanan Turkusmani menjalankan politik dua kaki untuk luar negeri. Di sisi lain, Ottoman mau diajak kerjasama dengan militer Jerman, akan tetapi mau membuka diplomatik dengan Rusia. Tanggal 22 Juli 1914, Enver Pasha menawarkan aliansi terbuka dan resmi kepada Jerman lewat kedutaan Jerman di Konstantinopel.

Namun hal itu ditolak oleh Baron von Wannheim karena Jerman masih berpikir Ottoman itu sekuat apa. Dengan negara pecahnya saja masih kalah perang apalagi melawan negara adidaya Eropa. Kaiser Wilhelm II meminta bawahannya untuk mengkaji lagi permintaan Ottoman soal kerjasama militer. Atas dasar itu diadakan perundingan pada 28 Juli 1914 antara pemerintahan Jerman dengan Enver Pasa.

Tlatvasa dan Said Halimvasa. Dari hasil perundingan tersebut adalah Jerman akan berjanji mempertahankan wilayah Ottoman jika terancam. Ottoman akan ikut berperang apabila Jerman dan Austro-Hungaria diserang.

Ottoman akan total dalam berperang apabila Bulgaria ikut Ottoman dalam mendukung Jerman dan Austro-Hungaria. Dari hal itu Jerman mulai memasuk alat-alat militer untuk Ottoman. Sementara itu, Austro-Hungaria yang sudah geram dengan Serbia akhirnya mengirimkan ultimatum kepada Serbia, yang isinya berupa 10 tuntutan dari Austro-Hungaria kepada Serbia, yang dirasa akan sulit untuk Serbia memenuhi 10 tuntutan tersebut. Setelah mendapatkan tuntutan tersebut, sang putra mahkota Alexander I yang nantinya akan menjadi raja di Yugoslavia berangkat ke Rusia untuk menemui Sergis Sassonov dan Raja Rusia Nikolas II.

Raja Alexander I meminta Raja Alexander I untuk menemui Raja Alexander I. meminta dukungan kepada Rusia agar mau menekan Austro-Hungaria untuk mencaput tuntutannya. Namun, Raja Rusia justru menyarankan Serbia untuk memenuhi tuntutan tersebut.

Dengan rasa yang sangat berat, akhirnya Serbia mau memenuhi seluruh ultimatum tersebut kecuali poin 6, yang isinya Serbia harus mengizinkan delegasi Austro-Hungaria untuk ikut menyelidiki kasus kematian Pangeran Franz Ferdinand. Menyelidiki kasus kematian pangeran Franz Ferdinand adalah bagian yang paling penting dari 10 ultimatum tersebut bagi kerajaan Austro-Hungaria. Karena Serbia tidak mampu memenuhi 10 ultimatum tersebut, akhirnya Austro-Hungaria memutus hubungan diplomatik dengan Serbia pada 28 Juli 1914. Austro-Hungaria mengambil tindakan untuk menginvasi wilayah Serbia sebagai tanda meletusnya Perang Dunia Pertama. Dua hari setelah penyerangan Austro-Hungaria kepada Serbia, Rusia mendeklarasikan untuk mendukung Serbia dan memobilisasi pasukannya untuk menyerang Austro-Hungaria. Namun, tindakan Rusia ditahan Jerman agar Rusia tidak ikut campur soal Serbia.

Jerman mengajak Rusia untuk tetap netral walaupun Jerman berpihak kepada Austro-Hungaria. Akan tetapi ajakan Jerman untuk netral ditolak oleh Rusia. Rusia memutuskan untuk menyerang Austro-Hungaria untuk membela Serbia. Melihat kejadian itu, Jerman akhirnya menyatakan perang kepada Rusia pada tanggal 1 Agustus 1914. Walaupun Jerman memerangi Rusia, Perancis diminta untuk tetap netral dari Jerman dan Rusia. Perancis merespon dengan memerintahkan pasukannya untuk mundur 10 km dari perbatasan.

Namun, Perancis tetap memobilisasi pasukannya untuk mengantisipasi serangan tiba-tiba dari Jerman pada 2 Agustus 1914. Yang sebenarnya Perancis sudah tahu bahwa Jerman akan menyerang lewat Lussemburg dan Belgia. Jerman sudah menyiapkan pasukannya di berbagai sudut barat dan timur perbatasan. Hal itu kemudian direspon Inggris dengan kalimat, Inggris akan tetap netral selama Jerman tidak menyerang Perancis. Jerman yang tahu betul jika menyerang Rusia berarti mengajak perang Perancis.

Akhirnya di hari yang sama Jerman menyatakan perang kepada Perancis sesuai apa yang diprediksikan Perancis. Inggris akhirnya membela Perancis dengan menyatakan perang kepada Jerman pada 4 Agustus 1914. Dan keesokan harinya tanggal 5 Agustus, Jerman menyerang Belgia dalam perang teluk yang dimenangkan oleh Jerman. Tujuan serangan ini adalah untuk mempermudah Jerman masuk ke Perancis lewat jalur Belgia.

Walaupun Jerman sudah berperang, Turki Usmani tetap netral karena Bulgaria belum mau berperang. Itali tidak suka dengan Turki Usmani yang mulai dekat dengan Jerman, membuat Itali membelot ke sekutu dengan ikut bergabung dengan Perancis. Alianci Usmani Bulgaria dibentuk pada 19 Agustus 1914 setelah Jerman menghibahkan kapal perangnya SMS Kuben dan SMS Breslau kepada pasukan Angkatan Laut Ottoman.

Hal itu akan menyeret Bulgaria dalam peperangan apabila Ottoman ikut Jerman berperang melawan sekutu. Bulan Agustus 1914 bisa dibilang bulan keberuntungan bagi Jerman dalam Perang Dunia Pertama. Asalnya selama bulan Agustus Jerman tidak pernah kalah dan memaksa blok sekutu untuk mundur sejenak. Namun, Keberhasilan Jerman tidak diimbangi oleh Austro-Hungaria yang harus kalah oleh Rusia dalam pertempuran Genesia di front timur pada 23 Agustus 1914. Jerman mengalami kekalahan pertamanya pada pertempuran Maren pertama pada 5 September 1914 saat menghadapi pasukan gabungan Perancis dan Inggris.

Perang ini juga menyeret pertempuran daerah di koloni masing-masing negara, yaitu di Afrika dan Timur Tengah. Turki yang berhubungan baik dengan Inggris akhirnya pecah setelah Turki menutup Selat Ottoman sebagai ketegasan kepada Rusia. Inggris merespon dengan memutus hubungan diplomatik dengan Turki karena lebih memilih berpihak kepada Rusia. Tanggal 5 November 1914, Inggris dan Perancis menyatakan perang kepada Turki Usmani dan direspon oleh Turki pada 11 November 1914 dengan menyatakan perang kepada blok sekutu. Turki Usmani harus kalah oleh Rusia dalam pertemuran Syarikamis pada 22 Desember 1914. Memasuki tahun 1915, Blok Sekutu memperkuat militer di daerah koloninya membuat Blok Sekutu semakin kuat.

Ditambah Itali yang ikut bergabung ke Blok Sekutu akan lebih mudah untuk melumuhkan Blok Sentral. Itali berperang melawan Austro-Hungaria dalam pertempuran Izonzo pada 23 Juli 1915 dan dimenangkan oleh Itali. Setelah itu, Turki Usmani terlibat pertempuran kembali dengan Rusia pada 27 Juli 1915 dalam pertempuran Karagelais serta terlibat pertempuran besar dengan Inggris di Kalipoli.

Serbia yang masih dendam dengan Bulgaria pasca Perang Balkan II dan masih menambahkan wilayah Makedonia akhirnya menyerang Bulgaria dalam operasi Off the Pole pada 14 Oktober 1915. Tetapi Bulgaria masih sikap dan mampu menghalangi Serbia. Tahun 1915 bisa dibilang blok sentral yang menominasi dalam perang karena banyak perang yang dimenangkan oleh blok sentral. Hal itu berlanjut dalam pertempuran Sam 1 Juli sampai 13 November 1916 yang mana Jerman kembali dikroyok oleh pasukan gabungan Perancis dan Inggris.

Rumania mencoba memanfaatkan situasi ini dengan menginvasi wilayah Austro-Hungaria dalam pertempuran Transylvania 27 Agustus 1916. Akan tetapi, Austro-Hungaria dan Jerman mampu meredam serangan blok sekutu dengan baik. Memasuki tahun 1917, Jerman semakin nyaman dengan serangan-serangannya kepada blok sekutu, dan mulai menyerang musuh dengan kapal selam. Espasinya Jerman dengan U-Boat sampai Atlantik Utara.

Hal ini membuat Amerika Serikat terpancing untuk ikut Inggris melawan Jerman. Di tahun yang sama, Rusia sedang menghadapi masalah interan di tubuh politiknya, membuat Rusia harus kalah dan menyerah kepada blok sentral. Rusia menarik diri dari pertempuran hingga mengaibatkan Rusia kehilangan sebagian besar wilayahnya.

Kudeta yang dialami Rusia nantinya akan melahirkan negara baru, yaitu Uni Soviet. Keluarnya Rusia dari aliansinya dengan Perancis tidak mengkendorkan blok sekutu. Amerika yang membenci melihat tingkahnya Jerman dengan operasi U-Bot-nya akhirnya menyatakan perang kepada Jerman pada 6 April 1917. Bisa dibilang, bergabungnya Amerika dalam perang membuat blok sekutu lebih kuat.

Pasalnya, di tahun 1917, blok sentral sedang menderita kekalahan. Kekalahan paling pedih bagi Turki Usmani adalah saat pasukan Turki Usmani dan Jerman kalah dari pasukan gabungan Inggris dalam pertempuran Gaza 1 November 1917. Akhirnya, tanggal 7 November 1917, Gaza harus lepas ke tangan Inggris. Situasi lemahnya blok sentral dimanfaatkan Amerika untuk menyerang Austro-Hungaria pada 7 Desember 1917. Memasuki tahun 1918, Jerman berencana untuk mengakhiri perang dengan Perang Pamukkas pada bulan Maret 1918, namun mengalami kegagalan. Masuk bulan Agustus, tepatnya 8 Agustus 1918, terjadi pertempuran Amiens dan Jerman mengalami kekalahan besar, membuat Turku Usmani menyerah dan menarik diri dari peperangan.

Hal itu disusul oleh Austro-Hungaria pada 3 November 1918. Koyaknya blok sentral membuat Max von Weyden, konsuler Jerman, mengajak perunding Perancis pada 11 November 1918, setelah aliansi Jerman menyatakan genjatan senjata. Dan pemimpin Kaisar Jerman Wilhelm II mundur dari jabatannya pada 18 November 1918. Melihat Jerman mulai mengajak damai sekutu, akhirnya Austro-Hungaria menyatakan bubar pada 11 November 1918, menyusul berakhirnya Perang Dunia Pertama. Bulan Januari 1919, Jerman mengadakan Konvensi Damai di Paris, dan 28 Juli 1919 diadakan Perjanjian Versailles sebagai tanda perdamaian Jerman dengan sekutu.

Serta Jerman bertanggung jawab atas semua kerugian dari perang hingga melahirkan Organisasi Liga Bangsa-Bangsa. Tanggal 11 Agustus 1919, Kekaisaran Jerman mengubah konstitusi yang nantinya akan menjadi cikal bakal Jerman masih pada tahun-tahun ke depan. Jerman dan Turki banyak kehilangan wilayahnya sehingga muncul negara-negara baru di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Timur. Sementara Austro-Hungaria yang bubar, wilayahnya sebagian ikut Jerman dan wilayah yang lain membentuk Republik Austria dan Republik Hungaria secara terpisah.

Turki Usmani pun harus runtuh pada 1922 dan dalam masa transisi pemerintahan sampai akhirnya resmi menjadi Republik Turki 1924 seperti yang kita kenal sampai sekarang. Sementara itu, dari blok sekutu, Prancis, Inggris, dan Itali semakin meluaskan daerah koloninya yang diambil dari wilayah blok sentral. Prancis mendapat wilayah di daerah Afrika bagian barat, sementara Inggris di timur tengah dan Afrika bagian selatan, dan Itali sebagai wilayah Austria dan wilayah Afrika bagian utara dan timur, sementara Serbia menjadi pemuasa di Balkan. Pasca berakhirnya Perang Dunia Pertama, Serbia menggabungkan wilayah Balkan menjadi Kerajaan Yugoslavia pada 1 Desember 1918 dan mengangkat Peter I menjadi Raja Yugoslavia. Adolf Hitler menjadi Konseller Jerman pada 1933 sekaligus sebagai Viewer Jerman untuk Partai Nazi yang mengubah Jerman menjadi negara totaliter.

Nantinya akan membangkitkan militer Jerman lewat Partai Nazi setelah Jerman dipermalukan oleh sekutu pada Perang Dunia Pertama. Hal itu akan menjadi pemicu Perang Dunia Kedua, 20 tahun setelah Perang Dunia Pertama. Oke guys, udah dulu ya info nya, jangan lupa tinggalkan komen di bawah Mataraisu