Jangan lupa SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN dan SHARE... Halo semuanya, selamat datang di Versus, program debat sampai mati, adu argumen, adu gagasan antara dua orang yang ditunggu-tunggu oleh netizen-netizen di dunia maya sana Dari sebelah kanan saya ada mantan pelatih, hati futsal, Coach Justin Mantap pelatih timnas ya Iya timnas Futsal Harus ada penguatan ya Levelnya udah timnas Timnas Futsal dan Direktur Teknik Futsal 5 orang Bukan yang 11 5 orang Dan sebelah kiri saya ada mantan penjahat Kemarin pemberontak Sekarang penjahat Ini bapak dari penjahatnya jadi pelatih Saya akan ambil lisensi Supaya saya juga dipanggil koci Nah coach mamat Ada mamat langkah kiri Kalau di kandang dibuli Kambing di kandang sendiri Pingga di tempat orang Terima kasih Bu itu ada partnernya soalnya ya, ada Ripan. Gajahnya sama Ahmad Mara soalnya disini. Produser ya.
Oh produser disini, mantap. Jadi semua program disini kalau ada yang buruk apa ininya ya Ripan. Ripan, oh berarti tadi yang bahasan sebelumnya Ripan ya. Ripan.
Oke kita akan mulai dari segmen pertama, segmen kick off. Dengan tema prioritas pemain Liga 1 untuk menembus timnas Indonesia. Tapi sebelum kita membahas prioritas pemain Liga 1 menembus timnas Indonesia. Yang pasti kita kalau ngomongin timnas Indonesia, mereka pasti selalu memilih yang terbaik. mereka cuma minum aqua yang 100% murni soalnya untuk performa yang maksimal timnas harus memilih air mineral yang terbaik yang 100% murni gak ada kompromi lah kalo udah kualifikasi world cup kayak gini jadi kalo mau dukung timnas dengan semangat yang sama pastiin kita juga minum aqua dulu bersama kita dukung timnas dengan yang terbaik tepuk tangan dulu untuk aqua Sebelum kita masuk ke pertanyaannya, gue akan membacakan dulu facts-nya dulu ya.
Jadi facts-nya adalah, Timnas Indonesia berpotensi menurunkan 11 pemain naturalisasi jika Eliano Reinders dan juga Miss Hilgers sudah resmi menjadi WN. Katanya kan minggu ini tekan, Pak Jokowi akan resmi menjadi WNI. Dan makin sedikit juga produk Liga 1 di squad timnas Indonesia. Dan pada laga lawan Arab kemarin dan juga Australia, hanya ada dua pemain yang dibesarkan klub Indonesia pada starting eleven.
Dua pemain sebut yaitu Rizky Rido dan juga Witan Sulaiman. Keduanya dari Persija waktu lawan Arab Saudi. Kemudian dan juga kemarin ada Marcelino Ferdinand yang dari Persebaya walaupun sekarang sudah bermain di luar.
Yang dapat kesempatan waktu lawan Australia kemarin. Nah pertanyaannya adalah bagaimana pendapat kalian tentang Liga 1 saat ini? Ini pendapat apa?
Pendapat dulu, pendapat dulu. Eh tapi dulu, ini belum, ini belum. Ini soalnya pertanyaan kedua.
Bagaimana pendapat kalian tentang Liga 1 saat ini? Liga 1, saya penonton Liga 1 dari masa kecil ya, sampai saat ini. Peringkatan pasti ada. Ya.
Gak mungkin. gak mungkin gak peningkat sih maksudnya kita harus fair lah bahwa peningkatan itu ada ditambah dengan teknologi sekarang juga kita mulai update ada VAR, wasit udah gak bisa aneh-aneh bisa lihat VAR untuk liganya dengan pelatih asing yang bawa ilmu dari luar, pelatih-pelatih top sebelumnya kan di Persija Angel Alessio, asisten pelatihnya Conte waktu di Juventus diganti sama Thomas Doll pelatih Borussia Dortmund di Liga Jerman loh dan Liga Champion gitu ada juga Tavares, PSM, bisa bawa PSM juara ada Peter Hwistra banyak pelatih-pelatih bagus Dan itu membawa update sepak bola buat kita. Sehingga secara permainan juga, perlahan-lahan mulai mengupdate dengan apa yang ada di dunia. Kurikulumnya, bagaimana cara bermainnya, itu semua terupdate.
Menurut saya ada peningkatan. Peningkatan ada sekali. Tapi peningkatan ini kalau stuck lagi, kita akan di situ-situ aja. Peningkatan kan harus berjenjang terus-terusan gitu.
Dan kalau udah berjenjang di liganya, yang selain liga, kita harus perhatikan juga untuk menunjang liganya. Nggak bisa liganya jalan sendiri dong. Pasti pembinaannya, liga usia mudanya itu harus jalan juga. Opetisi usia muda juga ya. Karena kan target Pak Erick kan adalah masuk 12 besar.
Liga Asia kan? Nah itu kita harus ada di situ. Dan kalau ada di situ gak bisa kita hanya andalkan pelatih asing untuk Liga 1. Pak Erik minta masuk 12 besar. Liga Asia. Sekarang di rank berapa?
Oh 20 berapa ya. Coba kita lihat AFC deh. AFC.
Tau gue gak serendah itu deh. Kita gak dapat catat AFC langsung. Champion sosial langsung. Berarti levelnya di bawah banget. Kalau kekurangannya apa menurut lu, dari Liga 1 sekarang?
Liga 1 ya, kekurangannya, lagi-lagi ya, kalau kita berbicara secara pemain untuk Timnas ya, produknya adalah nanti di Timnas, pemain asing 8 itu kebanyakan. Oke, ini yang menarik ya. Tapi itu standar lah, kita udah pernah bahas di sini juga, itu standar Asia yang mau nggak mau diterapkan, dan kalau diterapkan, katanya akan menaikkan kualitas.
Kualitas Liga dan lain sebagainya lah. Nomor 27 tuh. Nomor 27. 1 sampai 12. 1 sama 12-nya.
Arab, Saudi 1, Jepang, Korea Selatan, UAE, Iran, Qatar, China, Thailand, Uzbek, Irak, Australia, Malaysia malah di 12. Ya Malaysia udah dapat 12 tuh. Ya Malaysia udah dapat 12. Jata AFC langsung, Champions langsung JDT bagus JDT bagus Koefisien kan? Angkat sama JDT Paling gak, Bang Panji Kita tuh paling gak dapat jata langsung kayak dulu Oke Sehingga klub-klubnya bisa bersaing dengan klub-klub Top Asia lainnya Di fase grup, dulu kan kita di Pantai-Pantai lah 9-0, hanya persik ke diri lah Sekarang lu rank 27 Sementara kita udah Tiap tahun pake pemain luar apaan?
16-2 salahnya dimana? atau harus diganti pemain luar semua? atau gimana? kalau gua bilang justru justru pendapat gue karena pemain luar di 5-10 tahun terakhir sudah sering digunakan dan gak berhasil, buktinya rank 27 kan Kenapa gak dibatasin rang luar? Kasih justru, kasih pemain muda.
Iya, pemain luar yang dibatasin justru kasih kesempatan kepada pemain muda. Tapi menurut kalian apa yang membuat akhirnya Liga kita menggunakan itu? 6 plus 2 itu? Asi ya. Aturan Asia.
Sehingga tim-tim yang bermain di AFC Cup itu tidak kalah bersaing dengan tim-tim lain yang menggunakan yang sama. Buktinya kalah bersaing juga. Belum mulai.
Ini baru tahun ini. AFC belum jalan. Nah itu, jadi kalau ini patokannya adalah 5 tahun lalu koefisien dikumpul dan lain sebagainya, ya memang kita jauh tertinggal sih, Koci. Kita berapa kali break.
Tapi dari dulu kan udah banyak pemain luar. Jadi kita balik lagi? Iya, kalau dulu kan 3. 3 plus 2, terus kemudian 5. 5 yang boleh main, terus naik lagi. 5 plus Asia, terus naik lagi sekarang 8. 6 plus 2 kan?
6 plus 2. Nah, maksudnya makin hari makin naik karena mengikuti standar di atas. 6 plus 2 itu apa? 6 yang main. 6 yang main. 2 cadangan 5-3 kan 6-2 2 cadangan yang boleh masuk menggantikan pemain asing jadi di lapangan 6 gak boleh lebih udah gak ada pembatasan usia kan di lapangan 6 pemain 1 keeper jadi 4 field player yang lokal gimana lu mau memberi kesempatan kepada pemain muda berarti concern lu adalah justru itu membatasi kita Di antara Liga Muda gak ada?
Dan kalau dibilang, ya di luar juga. Iya di luar juga. Tapi di Liga Korea sama Jepang, atau bahkan di Liga Eropa, pemain luar sama pemain lokal sama levelnya.
pada saat itu terjadi gak masalah bahkan kita berkaca mungkin Liga yang baru-baru naik ya Liga Arab misalnya Arab Saudi itu berapa pemain asing setahu aku pemainnya masih banyak sebelum ada Aturan Ronaldo dan kawan-kawan masuk berkat duit, mereka sudah ada pengen banyak pemain luar. Ya, tapi setahu aku juga masih banyak pemain lokal yang ada di klub itu. Maksudnya nggak sampai di delapan.
Iya, dan liganya juga. Lumayan lah Main asing kan juga 8 kan Arab kan Arab berapa? 8? 8 juga Seinget gue 8 main asing kok Asing total apa asing plus Asia?
Asing total ya kayaknya Kalau gue lihat di Gak boleh nih AFT kan ikutan aturan Jadi 6 plus 2 juga Iya iya Ini aturan AFT soalnya Iya bener bener Yang dua itu dari Asia bener bener Misalnya dari Eropa bener Oke tapi kalau kita ngomongin Kekurangan lu menurut lu apa dari Liga 1 sekarang? Selain itu Terbatasan pemain kita untuk bisa berkembang Fasilitas Fasilitas dan juga ke pemainnya sendiri benar dong disiplin dan lain-lain kalau dari pelatih kalau udah pelatih dari luar pasti pelatih menerapkan standar luar tapi kan untuk menuju Liga 1 pastinya kita butuh pemain-pemain muda yang berkualitas Pemain, jadi pemain muda itu kan yang membina pelatih-pelatih lokal kebanyakan kan? Ya betul. Cuman pada saat mereka senior kan, itu harus diperbaiki juga. Ya contoh paling kecil lah.
Dari kecil gini, standar kita itu gue gak ngerti apa dulu ya. Itu kan yang penting sekarang sampai diambil alih sama netizen kan. Yang penting lu cetak gol banyak. You're the best.
Padahal yang penting untuk anak muda itu cuma satu, teknik dasar. Nah, lagian pelatih-pelatih usia muda kita juga berapa sih yang lisensi A tapi jadi pelatih di Akademi? Kalau di Jepang rata-rata malah...
menganggur banyak lisensi A kita malah masih C, masih D yang melatih SSB disana SSB, universitas, dilatih pelatih top gitu loh, lisensi A A Pro dan lain sebagainya gak ada B, gak ada C, malah nganggur banyak yang lisensi ya? Tapi kalau melihat sekarang timnas kita di bulan Oktober berarti akan menghadapi Cina dan juga Bahrain itu kemungkinan terbesarnya kan itu tadi yang gue sebutin di awal 11 pemainnya semua diaspora atau yang memang naturalisasi lah yang memang keturunan dimasukin ke sini. Menurut kalian itu ironis gak sih ngeliat kita sekarang Indonesia?
Apa malah bagus untuk keberlangsungan untuk perkembangan timnas kita? Itu tamparan buat kita yang memang liganya itu tamparan gue mau ngajin gue masih inget interviewnya siapa gitu salah satu milik klub lah lupa gue dia bilang lah Sintayung itu kan pelatih diberikan target sama Erick Thohir targetnya adalah setinggi mungkin rankingnya di dunia kalau bisa ikut piala dunia targetnya kan itu kalau bisa artinya dia akan memilih pemain yang terbaik dari segala sources yang ada nah pemain terbaik kebetulan ya pemain sepora kalau pemain Liga satu baik pasti diambil dong, kayak Rizky Rido sama Bitan, ya faktanya kan gak banyak ada beberapa diambil sebagai cadangan kan kemarin siapa, Wahyu ya Wahyu, dari Malut ya sekarang i mean, kebut lah kebut kemarin, i mean itu kan semua cadangan, jadi memang kualitas Liga kita tidak sebagus itu untuk bisa perform di level atau di untuk level Asia atau dunia lo sebagai penonton Liga 1 yang fanatik zaman dulu, sedih gak sih ngeliat sekarang sekarang tim NAS kita bahkan gak ada pemain yang dari produk tim kan kita bukan pertama kali, Ruben Warbararan terus kemudian Van Bukeri Toli Kusel tapi kan dulu masih ada pemain lokalnya mungkin setengah gitu kan atau yang dari liganya intinya kan ketika standar kita naikin yang di bawah ini pemain dan segala macam TTB ngeknya yang di bawah ini harus ada di standar yang sama kalau dia ada di standar yang sama pasti kepake di standar itu tapi kalau dia di bawah ya gak kepake saya inget obrolan dengan Yanto Basna ya Yang Toba Sneh itu dia push diri dia sendiri Untuk keluar Tanpa campur tangan siapa-siapa Tujuannya apa? Tujuan adalah Dia pengen mendorong sebanyak mungkin orang keluar Supaya timnas itu pakai pemain luar Jadi kalau pemain Liga 1 pengen untuk masuk timnas Dia keluar Entah dengan bantuan siapa Entah dengan usaha dia sendiri Yang Toba Sneh itu ke Liga Thailand Usaha dia sendiri Untuk tujuannya apa?
Bela timnas Tapi sayang dia cedera Salah penanganan dan lain sebagainya Ya begitulah sampai sekarang kan Tapi dia tuh push diri dia untuk keluar, karena standar dia bilang gak bisa pemain timnas terus kita lihat dari liga lokal yang liganya kayak begini, kita harus keluar makanya dia setuju juga naturalisasi dan lain sebagainya, ya gak apa-apa kita bersaing, ayo kok, saya bisa bersaing kok nah itu maksudnya mental itu harus ada dulu nih, kalau kita mau satuin standar, kalau gak ya masa-masa jaman berapa ini kita melihat, harus kita lihat sendiri mau pakai Rabiot apa Pogba dalam arti begini ya contoh aja, kita bisa gak makan nasi seminggu atau gak makan mie instan seminggu iya gak bisa Rizky Ridodo dan Witten itu udah membuktikan bagus kepake bahkan saya ragu justru Hapner jadi cadangannya Rizky bisa jadi akan dicoba, cocok gak sama skemanya atau apa gitu tapi Rizky Ridodo itu udah ini Jordi udah geser Jordi bahkan Hapner pun kayaknya nih kalo Hilgers ini masuk Bisa jadi partner yang digeser Kalau Ridho si konsisten ini ya Karena kan Ya persaingan Fair kok Maksudnya Yang penting itu fair Kecuali Sintayong Bagus gak bagus Tetap dia pertahannya Walaupun ada pemain lokal yang lebih bagus Nah itu mungkin kita bisa Apaan sih ini Tapi selama dia masuk sama skemanya Dan konsisten Bagus Kepake Witan kepake Marcelino kepake Ini mungkin menjawab Nyinyiran-nyinyiran netizen Yang mungkin ngeliat Kemarin kan kita liat 11 line up Terus 11 kemungkinan line up Lawan Cina atau baharin dimana memang dari naturalisasi semua banyak yang nyinyir kok boleh semua tapi kan menurut gue oke ini mungkin secara jangka pendek mungkin ini menjadi tamparan buat 31 tapi justru pemain-pemain kita bisa melihat lebih dekat pemain-pemain yang berkualitas ini sehingga kita bisa naik kelas gitu misalkan Hernando ngeliat langsung Martin Pas kan lama-lama levelnya juga akan mendekati lah mencoba mendekati Martin Pas begitu juga harusnya back-backnya yang mungkin ngeliat-ngeliat pacu diri sendiri dia ketika di klub, ketika latihan atau apa. Itu sama yang Hamka bilang. Dia bilang, ya justru dengan empat pemain lokal, field player di lapangan, mereka harus lebih termotivasi lagi.
Untuk jadi lebih bagus Karena luarnya gak banyak Ya seperti yang Yanto Basna lakukan itu Gak bisa nih kalau saya main di Liga sini Saya gak akan masuk timnya Atau lu geser pemain luar yang ada Karena lu memang bagus Kan gak harus mutlak 6 pemain luar Gini aja deh Saya empati nama itu Keberapanya Arhan Maksudnya keberapanya di back kiri Pilihan kedua siapa? Arhan Atau Nathan geser ke situ Tapi maksudnya Faktanya, Shane menit bermainnya Makin sedikit, walaupun dia di espora Arhan yang lebih Diturunkan Tapi lawan Arab, Shane yang main Arhan gak Menit bermainnya juga sedikit kan Tergantung strategi Sintayu Kalau ngomongin soal pemain tadi Ngomongin motivasi, ngomongin mental Karena gue ngomongin Skala prioritas untuk pemain, kalian untuk menentukan pemain yang cocok masuk timnas Ini dibalik deh Jangan ngomong biar gak bilang saya ikut-ikutan ya Kalian punya waktu 30 detik untuk membuat Tuhan ini tulisan jelek lagi Untuk apa? Skala prioritas dari priority points ini he apa? pemain Liga 1 pemain Liga 1 ya untuk masuk timnas untuk bisa masuk timnas apa yang perlu dimiliki lah skala prestasi 3, 2, 1 oke dari ada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dari 8 karakter apa yang perlu dimiliki oleh pemain untuk bisa menembus Liga 1 ini pemain Liga 1 ya Ada pilihan lainnya ya, Mat? Iya, saya udah coret.
Gak bakal saya pilih. Ini udah kebanyakan tuh. Udah males mikir ya.
Jadi, kalau buat penontonnya atau buat viewers-nya Versus, jadi ada etos kerja di lapangan, ada gameplay atau visi bermain yang sama. dengan STI. Kemudian yang ketiga adalah skill individu berdasarkan statistik yang baik.
Keempat, ada bersaing untuk bermain di luar negeri. Kelima, ada menit bermain yang banyak di liga. Udah! Kenam, ada attitude.
Ketujuh, ada tampil impresif di klub. Yang keelapan adalah pilihan lainnya kalau memang kalian... udah bapak lama banget sih pak udah sekarang koci bekam lo emyo ini mah gak usah pake tas koin anjir gue masih penasaran bekam anjir koin apa sih ini gue gak ngerti oke lo yang ketiga apa ya koin apa ya attitude yang paling bawah lo nomor 3 ya attitude tuh penting lo nomor 3 apa?
attitude sama attitude ini mana Oh iya bener, kenapa? Ya itu attitude itu sesuatu yang gak keliatan Tapi di belakang layar gak keliatan Tapi lu harus kerja untuk attitude Bukan yang paling penting tapi? Bukan Nomor dua, etos kerja di lapangan Etos kerja di lapangan, oke Jangan bilang saya ikut-ikutan Ya sama lagi Yang nomor satu Gameplay visi bermain yang sama dengan Sintayo Oh iya lagi, berarti lu sehati.
Berarti gue yang harus bermain peranan terjalan, takutnya ada di sini. Akhirnya ada episode yang gila sama. Tapi ya susah gue bantah. Karena lu mau hebat, punya attitude bagus, ethos kedalam luar negara.
Kalau lu gak paham gameplaynya asin, tanya gak kemana-mana. Betul. Tapi kan lu juga bilang, going abroad tuh penting.
Kenapa lu gak pilih going abroad, bermain di luar negeri? Kenapa gak bersaing? Itu nomor empat. Nomor 5, attitude, ethos kerja, paham gameplay, itu 1, 2, 3. Penting iya, baru keempat.
Awalnya kan dari situ, lu kalau gak punya ethos kerja di lapangan, gak akan keluar negeri. Lu kalau gak punya attitude, gak akan keluar negeri. Baru setelah itu lu punya tiga-tiganya, baru lu keluar negeri.
Oke, paham nih gue. Berarti kalau lu gak punya basic itu, lu gak akan keluar negeri. Gak, saya tambahan.
Yang mantan pelay itu gue, bukan. Pelatih-pelatih punya banyak nation pool yang dia bisa pilih. Tapi bermain di luar negeri itu untuk Anda loh. Untuk kalian loh.
Maksudnya pemain gitu. Keluar sana dapat fasilitas yang bagus. kalian bisa meningkat dan lain sebagainya untuk kalian pulang ke Indonesia dapat gaji lebih tinggi dari pemain lain yang untuk kalian nanti kalau kalian punya tiga-tiga ini baru kalian akan terpilih masuk timnas saya yakin juga STI gak suruh-suruh orang kamu kalau gak masuk ke luar negeri gak masuk timnas ya? gak ada gitu Malik Rizaldi dipanggil si Wahyu kemarin dipanggil gak ada itu jadi tampil impresif di klub pun juga bukan tolak ukuran yang paling penting ya? Podolski udah memberikan contoh kepada kita semua kan lu kalau gak punya attitude setelah Selesai loh.
Yang jadi masalah disini juga di pemain lagu itu attitude. Tapi kan pelatih punya parameter sendiri juga. Nah attitude susah dirubah.
Nah attitude apa menurut lu? Misalkan lihat sih. Kan ada pelatih yang dulu eranya kayak Alex Ferguson yang ketat.
Sama era kayak Ancelotti yang membiarkan pemainnya dugem dulu. Tanya berapa pemain top dibuang sama Alex. Makanya.
Beckham aja dibuang cuman karena. Makanya. Tapi kan ada pelatih yang bisa menyesuaikan. Menyesuaikan.
Attitude. interpretasi pelat itu kan menurut dia ini batas aman, toleransi dan lagi-lagi misal dia mau mengorbankan satu pemain yang bisa angkat seluruh tim karena attitude yang misalnya dia gak suka mendingan dia ngobrol dengan pemain ini gitu oke saya bebasin kamu dikit toleransi-batas toleransinya ini tapi kamu kasih saya 120% lapangan ya bisa gak? oke bisa itu nanti komunikasi lah antara mereka berdua dan itu terjadi sekali di Indonesia kita ingat RD cerita-cerita Dia bisa tolerir dengan itu Tapi kasih saya 120% ya Kalau enggak, out Tetap ada disiplinnya Tapi dia bisa menyesuaikan dengan pemain Ada tipikal pelatih begitu Ada tipikal pelatih yang sering Alex, kamu warna enak Dilempar Ada ya gitu-gitu Intinya lah Etik itu penting yang kedua ethos kerja di lapangan lu mau punya bakat kayak 10 kali lebih hebat daripada Messi kalau lu males-malesan, lu gak karena ini tim work kan, 11 pemain betul ini bukan satu lawan satu ya udah banyak kasus-kasus yang memang skillnya the next big thing, wonder kid segala macem tapi nyata ilang gitu aja karena mungkin itu mental Mas Ipura itu lahirkan berapa the next boss, tidak tau berapa the next boss yang bisa jadi kayak boss sampai sekarang, gak ada betul iya, setiap pon ada, the next boas, setiap pon loh itu sampe fairy-fairy semuanya ada juga iya, tapi yang bisa sama kayak boas levelnya boas ini hampir gak ada ya iya, agak susah, tapi nah, dari skala prioritas ini susah nih karena kalian punya skala prioritas yang sama tapi dari yang kalian sudah pilih itu apa yang dirasa kurang oleh STI dari para pemain Liga 1 yang akhirnya gak terpilih untuk jadi starting lineup atau bahkan dipanggil nomor 2, 1 dari 3 ini kalau saya nomor 2 gameplay gameplay Gameplaynya gak masuk Ya Lily Pali Kita bisa bilang berat itu Dia di klub Oke Dan lain-lain Tapi ST berkali-kali bilang bahwa Gameplaynya Dengan visinya Dia Dengan tipikal pemain Kayak Lily Pali Gak cocok Jadi Menurut saya Itu Terus baru kedua Kemudian etos kerja Karena Ada pemain yang dia panggil Debutan terus kan Ketika dikasih kesempatan berantakan Kapan dia mau panggil lagi Berapa kali dia rubah timnas ini Dari zaman sebelum ada di Espora Dari Irfan Devan Jaya, Ramai Rumah, dan macam-macam.
Dirubah terus. Karena ya gameplaynya, aduh kurang cocok nih. Nggak mau kerja keras, bantu defense, dan lain sebagainya. Terus kerja. Nah kalau itu nggak ada ya, out.
Dia cari pemain lain. Lo juga sama. Artinya itulah kekurangan-kekurangan yang mungkin dilihat oleh STI akhirnya gak dipanggil untuk timnas ataupun masuk, apa, pemain ini, apa, starting line up dari STI ya Oke berarti susah nih gua memperdebatkannya Susah, berarti menurut kalian dari sekarang timnas kita Susah dong untuk dari Liga 1 untuk bisa jadi tim utama?
Enggak, pemain Liga 1 harus menunjukkan. Tapi kan kualitas Liganya belum sebagus itu. Enggak, kan pemain bisa menunjukkan bahwa dia excel di atas pemain-pemain lainnya. Siapa menurutmu sekarang di Liga 1? Oh iya lupa.
Siapa yang nonton? Gak lupa. Siapa yang nonton sekarang? Malik Rizal itu bagus di musim lalu di Madura. Bagus banget.
Ada beberapa pemain ya, tapi personal sih. Sangat subjektif. Kayak saya bingung kenapa bahkan di klub dia gak dapet tempat. Kayak Elisa Basna. visinya bagus.
Visinya bagus banget. Dulu ada kayak Nelson Alom, tapi cedera panjang. Itu tuh oke gitu.
Terus kemudian kayak pemain-pemain yang udah tua ya, saya masih sepakat sama koci. Lili Pali bisa lah. Bisa.
Lili Pali bisa dicoba gitu. Terus lini tengah itu saya tertarik dengan Persija. Siapa namanya yang muda?
Donitri. Donitri udah masuk tim muda kan. Ada lini tengahnya. Terus sama strikernya waktu gantiin si Kroasia waktu keluar Dia yang main, dibeli dari Kalimantan tuh.
Itu oke. Aduh, siapa ya? Bukan, ini yang lari mulu. Siapa namanya ya? Itulah kemarin ada...
Resa DTN-nya striker ya? Bukan, bukan. Adalah, pokoknya tuh lini tengahnya bagus.
Itu visi oke, dia bisa ngatur tempo dan lain sebagainya. Tapi itu masuk tim utama susah dong Apa? Ya kalau lu bagus kan bisa Kalau etos kerja di lapangan Mereka harus ambil patokan dari sekiri dong Udah gitu aja Sumpah, nirket-nirket Tanya-tanya Bagaimana cara Yang pertama bagaimana cara menunjukkan Dan Dari mana? Nama siapa dari mana?
Asal nanya aja. Bagaimana cara menunjukkan attitude? Itu yang pertama.
Bagaimana attitude ditunjukkan? Attitude itu everyday work. Sinta Yong tau tuh dari mana dia attitude-nya baik. Dia kan denger omongan dari orang. Gini, Sinta Yong badan kaki dua.
Bisa kemana-mana. Ya kan? Gue waktu ngelatih pun mengalami hal yang sama. Gue denger, oh ini attitude-nya jelek.
Tapi kalau gue ngeliat, lihat dari yang gulat Oh ini mainnya bagus ya kita ajak kita lihat edging seperti apa ajak ngobrol ngobrol sehari-harian aja termasuk disiplinnya kayak ini contoh kecil lah pada saat kita bis turun ke airport itu kelihatan siapa yang klub bantu keluarin koper siapa yang nongkrong santai dan pelatih harus punya mata itu ya harus punya minimal mungkin asikannya juga sampai harus tegur eh bantu lu tapi kalau orang itu harus gue tegur tiga kali ya ini salon sama kayak sama kayak kemarin Spanyol juara dunia dunia dunia Euro ya Euro Makanya hari satunya gak gede Kemarin kayak gitu Terus kemudian Si pelatih Spanyol ditanya Kenapa mau ratat Pada disitu Terus kenapa dia jadi kapten Si pelatihnya bilang Bahkan saya ulang Ini tim dari dulu Saya akan tetap Pilih dia yang kapten Karena ternyata Yang kayak Koci bilang Dia tanya semua lagu Pemain disitu Suka lagu favoritnya apa Dia daftar Dia kasih ke dalam bis Setiap hari Lagu masing-masing keputar Adil dia Dia bantuin Pelatih untuk ngobrol Sama si siapa Dia bantuin pelatih Untuk ngapain Itu leadership Itu yang orang tidak lihat Di lapangan Nah itu Nah itu kan attitude juga Bahkan gue tau Lo percaya gak Gue udah bisa tau Dulu pemain gue Siapa yang anaknya manja Tau gak Akhirnya gue tanya pacarnya Dia ini pasti dari keluarga yang cukup punya Dia dari kecil dimanja Dan pacarnya bilang iya betul Itu dari attitude kelihatan Nah pada saat attitude Atau ethos kerja gak bagus Itu kelihatan di lapang Kenapa lah gue suka sama Jelani Jelani itu attitude nomor satu Ethos kerjanya nomor satu Disuruh apa aja mau Main posisi apa aja mau Sesuai dengan keinginan gue Semua yang gue inginkan lakukan. Dan pada saat... Orang kan bilang, oh ini Justin KKN. Ya kan? Pada saat gue berhenti, total dari futsal, dia masih di titas.
Dan kapten. Dan kapten. Sampai baru aja dia pensiun. Ngerti nggak? Jadi emang bukan...
KKN, emang itu yang gue nilai dan gue lihat maksudnya, Sintayong ya sebagai pelatih juga, mungkin akan melihat keseharian itu, dia gak akan melihat 24 per 7 atau 30 hari total, ini pemain di luar, ketika paling paling gak datang ke iya siapa yang telah datang atau apa nah itu makanya kemarin ada yang dicoret iya kan lu dari hal kecil lu lihat meeting orang suka pemain kadang bohong sama gue gue tau dia bohong atau enggak gue biarin aja oh iya oke oke dikira gue tolol makanya kemarin kan saya bilang saya paling benci pemain bohong kan iya gue juga lu mending jujur sama gue dan gue akan tau Nah itu, jadi itu nomor 3 tapi ya Kalau visi bermain bagaimana? Kalau di klubnya visi apa? Formasinya beda atau style of playnya beda? Nggak ngaruh Nah itulah kemampuannya Visi bermain adalah Lu tahu kapan lu mengambil keputusan Lu tahu kapan lu harus passing, kapan lu dribbling, kapan lu shooting, passingnya kemana, arahnya kemana. Kalau lu punya visi, eksekusinya nggak benar, yang kedua, ketiga kali bisa benar.
Tapi kalau visi aja nggak punya, Ya repot Makanya nomor 2 dan 3 ini Itu ya sama aja Kalau dia punya visi bermain ini Skill individu dan statistik pasti bagus Contoh ya Yang orang tau lah Arsenal, Thomas Partey Thomas Partey itu selalu pastinya ke depan Karena pastinya penuh dengan risiko Berapa kali kepotong Tapi dua tiga kali berhasil langsung bikin peluang. Bisnis bikin peluang. Daripada lu cuma granisaka disitu. Pasing kiri ke belakang. Ke kanan ke belakang.
Karena akurasi menurut data tinggi. Pasing ke depan gak masuk-masuk akal lagi, tiba-tiba lolos aja. Beda, beda. Pas di Arsenal gue ngomong.
Oke, tolong jangan dicampur. Oke, di Arsenal. Nah, disitu kelihatan akurasi pasing tinggi.
Ya iyalah, sama kayak Busquets zaman Iniesta sama Safi. Akurasi pasing Busquets lebih tinggi daripada Safi masuk akal gak? Dia pasinya cuma 2 meter tangtung-tangtung.
Samping gitu kan. Sementara Safi true pass, true pass. Itu visi, kembali lagi pertanyaan lu.
Lu sebagai pelatih, makanya kalau orang bilang hanya ambil lisensi terus bilang, Coach, ya gue gak setuju. Karena lu harus punya feel. Lu harus punya feel, maka dari itu, Andri Irawan, mantan kapten tim Nas Futsal, pelatih, sekarang instruktur, pernah bilang sama gue, gue sering berdebat dia masalah pilih pemain, tapi dia ngakui 80 persen gue benar. kasusnya Rico Simanjuntak sama Jay Lani dan lain-lain gue punya, gue merasa gue bisa ngeliat pemain zaman Wenger dengan pemain yang gue bantai semua Wilshere, Ramsey, Welbeck dan lain-lain ya kan, gue disikat sama fans Arsenal Ramsey setuju sih ujung-ujungnya kan gue juga yang bener gitu loh sama kayak Tusugigi dari awal Martinelli dari awal Nunes dari awal kan Gue gak ngerti, pokoknya gue bisa ngeliat. Gue merasa ini pemain flop.
Dan 80 persen gue bener. Tapi kasusnya Saka yang tadi maksud saya, Koci, ketika dia di, misalnya nih, satu orang yang sama, di Arsenal dengan di Leverkusen, dia bisa sangat berbeda seperti itu, bisa jadi visi pelatih juga yang diterapkan di lapangan? Bisa iya, bisa juga level liganya. Oke, I see. Karena di Inggris jauh lebih ketat.
Lu gak punya waktu untuk mikir lagi. Lu harus cepat, lu harus bisa mikir 2-3 step ke depan. Tapi ini musim terakhirnya bagus dong, Syaka.
Di Arsenal Amarteta kan. Ya, dari 8 tahun. Makanya mau di-goal ke Roma. Ya, tapi kan maksudnya sebelumnya dia...
Mereka mau dijual ke rumah. Tapi maksudnya kan dia merasakan transisi yang lumayan. Tapi bukan pemain yang bisa ngangkat Arsenal ke next level. Buktinya dia pergi runner-up juga kok.
Tapi lihat sih, kalau lu punya visi, lu punya atas kerja, tapi lu gak punya talent sebagus itu. bagus itu bisa. Gak akan kemana-mana. Gak akan tetap, harus butuh skill juga tetap kan. Lu kalau gak punya skill, cuma punya visi, lu akan jadi pelatih hebat.
Bukan pemain. Harusnya skala prioritas juga skill nomor satu dong. Skill itu apa sih? Yang lu maksud dengan skill itu apa dulu? Teknik dasar lah.
Maksudnya teknik bermain bolanya. Lu bisa lari kencang, lu bisa ngoper dan lain-lain. Itu kan skill penting. Itu penting.
Tapi itu kan bisa diasa dong. Gak juga. Kalau talent mah gak bisa diasa.
Gak, gak talent ya. Tapi kalau skill, misalnya kayak bodybaldia. di awal liga jelek makanya untuk orang skill itu ngelewatin satu lawan satu makanya gue pengen tau parameter skill itu apa itu lebih ke talent kalo skill itu lebih ngelewatin Kalau talent bola gak ada, lu gak akan masuk. Dan semua pemain bola kalau ada di top linknya pasti punya talent bola. Tinggal kita memolesnya, pelatih memoles, tapi pemain juga harus sadar.
Kan gue bilang, kalau gue sebagai pelatih dulu, lu harus begini-begini. Mereka gak mau ngikutin. Susah juga. Akhirnya gagal. Tapi yang gue bilang ini-ini mereka ngikutin bisa berhasil.
Tapi dengan effort kerja mereka. Maka dari itu gue selalu anti kalau dia bilang, ya Justin hebat bisa nemu Jay Lani. Enggak. Jay Lani sukses berkat kerja keras dia, bukan gue. Iya benar.
Yang dia kerja itu... Karena dia punya etos kerja bagus, disiplin bagus, dia punya bakat, dia yang sukses. Itu karena dia, bukan karena pelatih.
Bukan karena seorang Justin. Dan gue memulis banyak pemain bagus karena mereka murni ngikutin apa yang gue ingin. katakan, tapi mereka sukses karena mereka, bukan karena Justin tapi banyak pemain juga yang dia bagusnya tergantung pelatihnya siapa kan, itu contoh manusia manusia termahal di dunia Lukaku.
Lukaku kan sama pelatih.. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. Udrik. Udrik. Udrik.
Udrik. U Bagus tuh. Nah itu berarti kan tergantung pelatihnya juga siapa. Iya.
Oke. Ya tadi ya. Jawab tadi soal Lukaku menurut lo. Artinya berbeda-beda.
Artinya Lukaku salah satu pemain yang susah untuk adaptasi dengan strategi pemain. Tapi ada pemain yang bisa. Bisa bermain dengan beberapa siswa.
Dan ini kan case-nya timnas. Butuh pemain yang punya visi, bisa sama dengan STI, bisa ngikutin. Mau di klub dia kayak bagaimana, di event terus.
Tapi disuruh menyerang, bisa. Nah itu yang penting kan ini konteksnya timnas. Makanya kayak Podolski, itu tipikal yang pelatih cocok, bernama dia bisa bagus. Tapi di Jerman, bisa ngikutin visinya pelatih-pelatih yang ada.
Di depan juga nggak dipakai di mana-mana. Di Belanda dipakai jadi utama. Sama kayak timnas Arab. Nggak bisa ngikutin visinya pancing.
kaget dia kaget selama ini pelatih jadi pelatih Arab itu pelatih yang fisikal yang terakhir yang di apa namanya di di pela dunia pelatih Perancis itu itu fisik banget itu sekarang dikasih pelatihan taktis woy sabar adaptasi dulu jangan cepat-cepat jangan cepat-cepat untung kita ketemunya di saat dia belum dapet ya federasi Arab yang salah orang 20 tahun disuruh main kayak begini tiba-tiba datang Mancini semoga Mancini dipecat lah supaya kualitas Asia maju gak apa-apa jangan lah lama-lama kan mereka akan bisa bisa ngikutin gak biar kita bisa ngejar dulu minimal jangan sampai udah ngejar kedimbang udah level gimana sih tapi berarti kalau mudrik, nunes, menurut lu tuh kekurangan visi atau kekurangan talent? kekurangan visi dan kekurangan talent udah no hope berarti gua mudrik tuh no hope bener-bener no hope lu sama kayak Martinelli lah contoh Martinelli tuh bagus pada 2 tahun yang lalu kan 2 musim yang lalu dari 5 tahun dia di Arsenal cuma 1 musim dia bagus ini pemain gerasa gurus masuk otot doang masih mending 5 tahun dipertahankan Aleksandro satu musim bagus nih pertahankan 9 tahun sekarang jadi kapten lagi ya kalau gak masuk Direktur Ulang Raga Baru ya dia tetap disitu oke itu dia akhirnya mengakhiri dari segmen pertama kita segmen kick off kita akan berlanjut ke segmen berikutnya yaitu segmen water break mantap segmen ini kalian punya durasi biasa menjawab 30 detik dan harus bidding dulu bidding lagi nih Oke Ini ada banyak banget Jadi harusnya gampang banget Tapi coach masih susah Nomor pertama Pertanyaan pertama Pemain yang bermain Di IFF 2020 Ini STI pertama melatih Gak ngerti lah gue Masa lu gak tau main tim Nascoach satu anak Gak lah 2010 2020 Pertama STI yang ngelatih Gak ngerti gue Masih dalam era pandemi Gak lupa gue Gue gak begitu Berapa Seberapa Satu Gak yalah Ya lu sebut yang sekarang Gak tau gue Asli gak gue gak tau, enggak enggak gue kalah gue yaudah oke udah nyerah yaudah 1-2 deh gue kalau Liga 1 tim lain nama-nama susah gue 2 2 gampang banget udah gak usah lagi tos kain oke 2 ramai rumah kek Irfan Jaya itu aja gak tau gue itu giring kalah dia itu aja gue gak tau ini coachnya sudah gak mau kalah 1-0 buat Mamat gak curang, lo kalau lokal pasti gue kalah lah salahin dia jangan saya ini produsennya lagi pas Oke, yang kedua nih Eropa. Tenang coach. Ini Eropa.
Pemain yang mendapatkan balong Dior selain Ronaldo dan Messi sepanjang masa ini. Coach berapa? Tiga.
Harusnya saya dulu dong, tadi kan coach dulu satu. Oh iya, lo berapa? Saya. Dia tiga. Hah?
Dia tiga? Lo harus tambah dong. Iya biding, nanti biding lagi.
Oke, lo empat. Lima. Enam.
Tujuh. Ambil. Oke, ntar dulu. Sebut satu nama ya, bukan berapa kali dia dapat gak masukin itu.
Oke, nama yang pernah menangkan balon d'or sepanjang masa. Ayo, 30 detik dari sekarang. mana ya?
Fabio Cannavaro Fabio Cannavaro, oke Zinedine Zidane 2 Nedved 3 Platini 4 4 terus kemudian... kemarin siapa ya? ahem kemarin siapa ya? ya udah, berapa detik lagi?
15 detik, 15 detik 4, 4 Cannavaro 10 9 8 tadi udah 7 diotak mana? bohong 5 Van Basten 4 3 2 1 Aduh! Baru 5 Jangan begitu Banyak banget ada modris Kulit Kulit ada gulit ya polorozzi, rumenigin, tuh tontonnya Johan Kruij juga pernah oke satu sama beneran koci ini kalau Eropa selesai yang ke saling Liga satu doang dia lepas lepas aja itu biar seru didik gitu yang ketiga akan jadi pertanyaan penentu siapa yang menantang di segmen Water Break ini Ini gampang, buat coachnya harusnya gampang.
Sebutkan nama-nama keeper Arsenal sepanjang masa. Lu berani bidding berapa? Tiga.
Lu berani bidding berapa? Anjir, tiga. Arsenal udah ada.
Yang dijumpain itu adalah berapa? Empat. Ambil.
Ambil? Benar nih? Iya.
Ramsdell. Martinez. Sesni, Lehmann Oh iya Yaudah Gila dia gak tau Mama tau gak sih ini Kok cipikir saya gak tau Gila dia gak tau Sesni juga bisa bisa saja lebih 56 Fabianski Simon Simon juga lebih senjata peluru lebih gader Hai ya kita kali ini di mana kau Mama selalu harus beruntung ya kocoknya ada 31nya Pertanyaan dari at salammedioker871 Coach Dan Mohd, pernah sesuai gak sama pemain naturalisasi?
Datang ke Indonesia cuma pengen terkenal doang Soalnya kan sekarang banyak pemain yang tiba-tiba mau naturalisasi juga Enggak, saya tuh positive thinking orangnya Auranya positif Bukannya anda suka Gak pernah, maksudnya kita belum bisa menilai juga Dia baru 1 tahun, 2 tahun ini Kan beberapa gue tau lah Kayak Martin Pas gue tau, Hilkers gue tau Oh yang dulu-dulu? yang mana? Van Bukering? ya itu kesalahan kita nggak itu kesalahan kita kecuali misalnya kayak Gonzales Gonzales itu sampai dia musibah di Uruguay nggak diboleh pulang untuk demi naturalisasi jadi nggak ada kita nggak tahu nanti kita lihat ke depan mungkin ada pemain yang pada akhirnya nggak dipagi lagi atau apa mungkin kita nggak tahu ya tapi untuk saat ini squad terakhir yang lawan ini kayaknya Kayaknya enggak sih. J.I.J.S. itu punya peluang untuk main di negara lain.
Itali. Bisa lah. Jangan dong.
Kucing mau dibeli Milan dia. Inter juga sempat ngincer katanya. Mau dibeli Milan itu. Keren sih Jaycee semua main-main di Indonesia. Oke itu dia.
Jawabannya semoga terjawab ya dari Atmedioker871. Dan gue juga sedikit recap. Tadi kita membahas bagaimana prioritas pemain Liga 1 untuk menembus timnas Indonesia. Dan juga tadi skala prioritas dari Coach Handika Mamat. Untuk memilih pemain Liga 1. untuk menembus timnas, jadi mereka memilih jawaban yang sama yaitu atas kerja di lapangan gameplay atau visi bermain yang sama dengan STA dan yang juga yang ketiga adalah yang penting attitude, kalau kalian mungkin karyawan yang mamat ganjop atau domba koci punya skala prioritas lain untuk menentukan main Liga 1, apa kalian yang bisa menentukan untuk masuk timnas apakah bersaing bermain luar negeri atau skill individu yang dengan statistik yang baik atau mungkin juga tampil impresif di klub menurut kalian menjadi skala prioritas yang lebih penting dibandingkan yang 3 poin yang disebutkan oleh mamat dan koci dan kalian Kalian juga pastinya boleh tulis di kolom komen ingin bahas topik apa nih yang seru untuk diperdebatkan untuk Koci dan juga Mamat.
Karena kalau ngebahas timnas, pasti mereka agak susah untuk memperdebatkan. Karena tadi bilang kan nasionalis ya. Kalau misalkan dibilang...
Oh enggak, kita mau objektif ya, Koci. Bodoh banget. Ini apa yang terlalu menggerakkan orang? Sama-sama, dua-duanya juga pro-naturalisasi. Jadi aman.
Nggak akan ada perdebatan untuk naturalisasi. Jadi kalian bisa... Ya udah, berarti minggu depan Koci sama Bung Tawil gimana? Minggu depan, nggak.
Minggu depan... minggu depan bahas Liga luar kebanyakan Liga Indonesia kasih komentar gue dua kali kalah karena ada pertanyaan tentang Liga Indonesia bahas apa? Morientes? Dianggut Tristan? bahas Platini?
bahas FC Utrecht? FC Utrecht ayo! apa?
ya wajahnya merah putih atau mungkin mau bahas ini, Platini miskin taktik parameternya apa sih? oke! seru tuh kita akan tunggu di Farsis minggu depan tapi mungkin hostnya bukan saya ya sampai ketemu!
Sampai jumpa! Yeay!