Bang Maman ada apa dengan Gibran tadi? Terpancik emosinya atau terlalu bersemangat? Loh asik, ini yang asik.
Loh justru perdebatannya terlihat bahwa kubu 02 natural dan alami. Satu. Yang kedua itu menunjukkan bahwa...
memang ya Gibran anak muda ya namanya respon anak muda ya kita nggak bisa paksakan dia harus seperti orangtua yang lain enggak natural dan galang yang lain ikat mohon maaf ya ini kan ngecap semua yang lain ini ada yang mengatakan begini tadi mengatakan bahwa seolah-olah Prabu justru mendramatisir ini siapa mas Anies mengatakan bahwa indeks demokrasi kita turun teman-teman di seberang sana selalu mengatakan bahwa ada pengadap penahanan terhadap praktek apa pernah pembicara kita seolah-olah ditahan kebebasan berpendapat bos Pak Prabowo sampein dengan jadi begini anak misalnya Pak Mas Anies tidak Mas Anies tuh terpilih melalui proses demokrasi lu hari ini kita bebas bicara tapi kan dia untuk bisa maju aja melewati fase panjang jadi begini satu soal Gibran satu soal masalah yang mendramatisir di kita Padahal Bos ini sama-sama pemain katakan itu sebagai sebuah ekspresi anak muda gitu loh komentar ya tapi oke ya di situ kan pun sudah jelas aturan-aturan dalam ikut debat itu baik itu terhadap orang yang datang baik terhadap pasangan gitu loh itu sesungguhnya ya eh menampakkan semangat yang tidak beretika enggak matang iya enggak enggak menampakkan ketidakmatangan tadi kemudian ketidakadaan beretika karena sudah diberitahu rambu-rambunya itu ditabrak Bang masinton ini masalah bos ini pas loh udah ini karena tapi bagi saya kita ini sesuatu yang natural alami dan kita kita ngetok ya Iya memang natural selama berarti selama berarti selama-lamanya yang dilakukan itu tidak fundamental yang kedua daripada kita harus membangun dramatisasi di tengah-tengah republik drama kata banget akan bahwa hari ini ada pengangkangan dan pembeli harus paham pelengguan terhadap praktek demokrasi negara-negara betul faktanya tidak ada untuk main masuk balik boleh ngomong bahwa masinton boleh bicara Mas Adi Prayit tapi boleh bicara saya bebas bicara dan Haris akan difonik jangan samakan kebebasan bicara dengan sebebas-bebas saya bilang bahwa sesuatu terhadap anda sorry ya mohon maaf ini hanya contoh saya menyampaikan anda mencuri Eh Mbak Bivitri, Anda mencuri di tengah media seperti ini. Nah mereka itu menkritik kekuasaan, bukan menkritik persoal. Tolong jawab.
Mungkin kritik kekuasaannya luhut. Misalnya saya bilang sama Mbak, Mbak Bivitri Anda mencuri. Mungkin saya akan gugat Anda, tapi saya tidak akan memenjarakan Anda. itu bedanya pidana dengan perdata dan ini adalah kritik pada kekuasaan ini kan pusonan ini kan bebas contoh kasus saya kasih tau anda saya kasih tahu boleh bicara ini kasus saya ketika sekolah di Lemhanas ada seorang menteri mengatakan saya sudah suruh polisi penjara kan tuh buru yang demo jadi tersangka langsung kedua Oke Ruslan buton Kapten Ruslan buton Purnawirawan ngomong di WA grup langsung dari Mabes Polri pakai pesawat angkat ke Sulawesi sebutkan orangnya biar jelas untuk buka-buka minta-minta buka-buka buka-buka kebebasan beresresi sebagai bentuk kebebasan demokrasi melakukan tujuan terhadap sianya merasa tidak berkenan boleh dong melakukan perdaan silahkan mas Iqbal boleh mas Iqbal buka Hai sekarang 11 yuk gak kedengeran nih ya Mas Inton jadi jangan perspektif sama seperti penghilangan tadi ya ketika di debat itu.
Yang dimana 02 menyampaikan di Jakarta juga banyak orang hilang. Kan itu keliru banget. Penghilangan paksa yang dilakukan oleh negara dengan penghilangan orang dengan kasus kriminal biasa. Betul Mas Inton. tidak selalu penghilangkan paksa itu harus dikelirkan karena banyak opini publik menyesatkan secara hukum dilakukan segera hukum tapi jangan mengatakan bahwa ada pembelengguan karena praktik demokrasi di negara kita tolong bedakan datanya banyak Iya silakan di proses sempet tadi masih bilang ada kayak begitu jangan setengah-setengah ini di media disaksikan oleh saya saya semoga terima kasih sebutkan saya berani menurut menteri itu buka itu banyak yang terlibat sekarang buka itu kita berpendapat kami semua menghargai pendapat dari masing-masing narasumber disini ya tapi ini bukan mengadili untuk mencoba tinggal tiga menit lagi ya Ayo kita masuk ke yang berikutnya ya jangan samakan proses penegakan hukum dengan pembelengguan terhadap demokrasi kita ini yang saya mau sampaikan versi tidak jadi kalau tadi ada kekhawatiran disampaikan oleh masih bal terhadap praktek-praktek kekuasaan seperti itu gugat laporkan ini kita bukan bukan bukan ini contoh Mas Anies sebelum maju sebagai calon presiden diperiksa berapa kali bahkan orang-orang jadi ini udah mau maju diperiksa cuma beberapa yang nggak boleh itu kekuasaan menggunakan instrumen hukum untuk memberang contoh misalnya orang yang berbeda misalnya luluskan biar kita fair melihatnya misalnya institusi bin Oke ada praktek oknum oknum aparatur bin mendukung salah satu kandidat apakah kita langsung menjeneralisir menyimpulkan itu ada praktek institusi enggak itu oknum Jadi jangan samakan.
Oke baik kita berikan terakhir ke Mbak Bibip dan juga Mas Adi. Closing statement dari Mbak Bibip dan kemudian Mas Adi. Ya kalau dari saya sih balik ke debat ya.
Kalau buat saya debat kemarin itu memang kita jangan terlalu banyak berharap bahwa semua persoalan akan diberikan janji-janji solutifnya. Yang harus kita lihat memang kemampuan untuk berkomunikasi publik dan juga emotional intelligence dari masing-masing capres. Nah jadi yang kemarin itu sudah banyak terungkap cuma memang belum. Belum banyak bisa diungkapkan karena belum saling menyerang secara maksimal.
Saya kira itu saling menyerang itu bagus ya, kan menyerangnya juga menyerang gagasan. Jadi supaya publik itu terbiasa melihat bahwa kita berdebat ini biasa. Dalam politik memang harus seperti itu.
Terakhir, Mas Adi Fai. Yang ini gue sama dengan beliau. Ya, sama. Saya kira dua hal ya. Debat Cawa Pres banyak dinantikan, tapi betulkah debat Cawa Pres ini akan lebih seru dari debat Cawa Pres?
Dan apakah ini bisa memberikan efek pada elektoral? Secara teori mestinya lebih seru. Karena yang paling banyak ditunggu oleh publik adalah perdebatan antara Prof. Dr. Mahfud MD, Gus Mohaimin Iskandar, dengan Mas Gibran Raka Buming Raka.
Yang orang menihatnya ini tidak apple to apple. Harus diakui Bung Maman, Mas Gibran ini kan dianggap underdog. Karena jarang sekali tampil di depan publik.
Tapi saya selalu memberikan satu referensi. Dulu Kiamarup Amin, waktu debat cowok pres, selalu dianggap dia tidak head to head. Bahkan levelnya di bawah Sandiaga Uno.
Tapi ketika perform, justru Kiamarup Amin itu... Itu tampil dengan cukup meyakinkan. Skor saat itu mungkin memberikan skor jauh lebih tinggi kepada Kim Arup.
Amin. Nah di tengah kondisi semacam ini tentu publik berharap. Ibran ini akan memberikan kejutan-kejutan yang cukup luar biasa.
Apakah bisa meladeni Pak Mahfud MD yang sering disebut sebagai peluru tak terkendali gitu ya. Ataupun Gus Mohaimin dengan lawakan-lawakannya yang cukup tutam tip dan selebet-selebetnya itu yang. Menurut saya juga nyerempet sesuatu hal yang cukup prinsip.
Ini yang paling banyak ditunggu. Cuman yang saya khawatirkan. Karena apapun judulnya. judulnya Mas Gibran ini adalah anak presiden Mahfud ini adalah anak buahnya presiden Mohaimin kalau menyebut juga anak buahnya presiden karena menterinya ada di situ khawatir sungkan jadi debatnya enggak terjadi sepanas yang kita bayangkan mudah-mudahan seru ya Oke terima kasih mungkin karena masih terbawa suasana debat kita disini juga jadi debat ya kontroversi iya terima kasih makanya akhirnya tombolnya pemirsa demikianlah kontroversi terbalik Selamat malam.