Transcript for:
Pembelajaran Mendalam di Sekolah

Berkembang dan meningkatkan kompetensi merupakan tanggung jawab guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa. Guru membutuhkan ruang untuk belajar agar senantiasa mengeksplorasikan diri dengan perkembangan pendidikan terkini. Tidak terbatasnya ruang dan waktu di zaman sekarang memberikan kesempatan guru untuk terus belajar menjadi semakin besar. Menjawab tantangan di dunia pendidikan, Ruang Temu Guru hadir sebagai platform belajar online untuk memfasilitasi serta mendampingi para guru untuk terus belajar dan bertumbuh. Ruang Temu Guru merupakan salah satu unit platform dari edukarya ekosistem yang memberikan ruang bagi para guru di seluruh Indonesia. Dalam meningkatkan kompetensi diri melalui berbagai kegiatan pelatihan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini. Ruang Temu Guru memberikan wadah bagi guru dalam mengeksplorasi diri untuk para guru lainnya melalui ruang diskusi untuk saling berbagi ilmu dan informasi terkait dunia pendidikan. Sejak tahun 2022, Ruang Temu Guru telah menyelenggarakan berbagai pelatihan gratis dan berbayar setiap bulannya dengan berbagai tema. Dibibing langsung oleh berbagai narasumber ahli di bidangnya. Kami memiliki akun media sosial seperti channel Youtube, Instagram, grup WhatsApp, dan channel Telegram. Ruang Temu Guru secara resmi sudah berbadan hukum dan bekerjasama dengan instansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang. Mari tingkatkan kualitas kompetensi diri bersama Ruang Temu Guru. Bertemu Guru hebat bersama Ruang Temu Guru. Baik, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, shalom, om swastiastu, nama budaya, salam kebajikan, rahayu. Pertemu guru hebat di ruang temu guru. Selamat malam Bapak Ibu Guru Hebat dan salam sejahtera bagi kita semua. Selamat datang dari Pertama di Klub Nasional 40 Jam Pertemuan dengan tema Integrasi Pembelajaran Mendalam dalam Kurikulum di Tahun Ajaran Baru 2025 dan 2026. diselenggarakan oleh Ruang Temuk Guru bekerjasama dengan lembaga resmi dan universitas-universitas pendidikan. Sebelumnya, saya izin memperkandil terlebih dahulu. Saya Fania Nisastriarini yang akan memandu kegiatan pada malam hari ini. Sebelum kita memulai kegiatan di saat pada malam hari ini, alangkah baiknya kita awali dengan berdoa bersama terlebih dahulu. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing dipersilahkan. Baik, doa disukupkan. Baik, sebelum kita lanjutkan ke acara berikutnya, saya ingin bacakan tata tertib pada malam hari ini. Pertama, seluruh peserta wajib mengikuti kegiatan mulai tanggal 29 Juli hingga 1 Agustus 2025, pukul 19.30 waktu Indonesia Barat, sampai dengan selesai melalui Zoom meeting dan live YouTube. Kedua, saat proses kegiatan peserta wajib on camera, boleh resen dan open mic apabila ingin bertanya dan diselakan oleh moderator. Ketiga, penyampaian materi selama 60 menit. Keempat, cerita jawab selama 30 menit. Dan kelima, setelah segi kegiatan, mohon tidak lupa mengisi link presensi di buku kegiatan. Nah, pada malam hari ini, Narasumber kita merupakan kepala SMP N1 Singapura 1 Atap. Jadi tanpa berlama-lama lagi, langsung saja kita sambut Narasumber pada dikletur malam hari ini, Ibu Sepiani SPD MPD. Halo, selamat malam Ibu Sepiani. Selamat malam Mbak Vanya. Bagaimana Ibu kabarnya pada malam hari ini? Alhamdulillah, baik. Apakah Ibu sudah siap untuk menyampaikan materi pada hari pertama ini? InsyaAllah, siap. Baik, waktu dalam lain saya persoalkan kepada Ibu Sepiani untuk menyampaikan materi. Silahkan Ibu. Baik, bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam dan salam sejahtera bagi kita semua. Pertama dan yang utama sekali, marilah kita panjatkan. Puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa Yang mana pada kesempatan malam hari ini Kita telah diberikan kesehatan dan kesempatan Untuk kita kembali belajar bersama Bertemu guru hebat di ruang temu guru tentunya Tidak lupa bagi yang muslim, selawat beriring salam Tetap kita hadiahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW Dengan lafaz Allahumma salli ala syedina Muhammad wa ala ala syedina Muhammad Mudah-mudahan kita akan mendapat syafatnya di yaumil kiamah nanti Amin amin ya rabbal alamin Bapak ibu guru hebat seluruh nusantara yang berbahagia Terima kasih atas Kesediaan Bapak Ibu dan semangatnya yang luar biasa mengikuti kegiatan diklat ini. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan pada kesempatan malam hari ini dicatat Allah sebagai amal ibadah lah tentunya seperti itu. Dan tidak lupa ucapan terima kasih ya. sampaikan kepada ruang temuk guru yang tidak bosan-bosannya selalu memfasilitasi kegiatan dikat untuk bisa meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Bapak Ibu semuanya di sini baik Bapak Ibu izin saya di sini untuk share screen materi kita pada kesempatan malam hari ini mengenai bagaimana sebentar Bapak Ibu kenapa jaringan saya lelet ya sedikit lambat halo oke kelihatannya oke baik Bapak Ibu jadi pada kesempatan malam hari ini di pertemuan yang pertama Mungkin kita akan banyak diskusi mengenai seperti apa konsep deser pembelajaran yang mendalam di dalam kurikulum saat ini atau di sekolah. Yang bagaimana kita akan belajar bagaimana praktisnya. Kalau pemahaman mengenai pembelajaran mendalam seperti apa. Kait pengertiannya, bagaimana karakteristiknya di dalam pembelajaran, mungkin ya selama ini Bapak Ibu semuanya sudah memahaminya. Namun mungkin yang perlu kita perkuat lagi adalah bagaimana nih pendekatan-pendekatan pembelajaran yang lebih relevan, yang lebih membuat pembelajaran itu benar-benar lebih sesuai dengan tuntutan di Pendekatan pembelajaran deep learning ini. Kita juga sebenarnya oleh kementerian juga sudah ada TOT, ada juga sudah ada pelatihan-pelatihan di sekolah mengenai pemahaman dan bagaimana praktik-praktik pembelajaran dengan pendekatan deep learning ini. Jadi memang dalam era reformasi yang sudah berkembang begitu cepat, Tentu sistem pendidikan juga harus melakukan reformasi, harus bisa berubah dari cara kita mengajarkan bagaimana siswa hanya paham dan hafal tentang materi menjadi siswa benar-benar paham, tahu teorinya, tahu... Pemanfaatannya dan mampu memanfaatkan pemahamannya itu untuk menyelesaikan permasalahan Atau bisa mengaplikasikan pemahamannya tersebut di dalam pemecahan masalah sehari-hari Maka Untuk itu, di dalam pembelajaran kita, kita dituntut untuk benar-benar bisa membawa peserta didik memahami secara mendalam apa yang sedang mereka pelajari. Kita bisa membuat mereka sadar bahwa mereka butuh dengan belajar ini. Mereka tahu belajar ini penting bagi mereka, mereka akan bersungguh-sungguh terlibat aktif, mereka benar-benar bisa membangun sendiri pemahamannya. Setelah itu nanti mereka akan bisa sudah tumbuh paham, dia akan lebih menyukai kegiatan atau aktivitas-aktivitas pembelajaran yang sudah kita rancang. Sehingga pemahaman mereka bisa lebih baik Mereka bisa mengaplikasikan dikasihkannya di dalam kehidupan sehari-hari, mereka tidak merasa tertekan. Arti dari joyful learning sendiri bukan hanya bagaimana belajar itu, aktivitas belajar itu yang menyenangkan. Menyenangkan di sini bukan harus tepuk tangan, bukan harus bernyanyi-nyanyi, tapi... Aktivitas-aktivitas yang memang pembelajaran itu senang mereka lakukan. Pelajaran berbasis projek misalnya. Kita buat merancang projek. Tapi bagaimana siswa ini benar-benar teranukan dengan projek ini gitu ya? Bagaimana mereka bisa yakin bahwa projek ini mereka... Butuhkan mereka menyenangi kegiatan ini. Itulah yang arti sebenarnya dari joyful learning. Aktivitas belajar, tetap belajar. Tapi mereka, aktivitasnya itu, mereka dengan senang hati melakukannya. Tidak hanya sekedar, bukan salah kita melakukan aktivitas-aktivitas seperti icebreaking. Tapi, bagaimana, itu kan hanya kalau icebreaking itu hanya sebentar ya. Tapi kalau aktivitasnya memang benar-benar mereka merasa ini penting, mereka merasa lebih enjoy dengan aktivitas yang kita rancang, itulah yang akan membuat pembelajaran benar-benar menyenangkan. Seperti itu. Jadi, maka di sini kalau aktivitasnya siswanya sudah belajar dengan sungguh-sungguh terlibat aktif di dalam proses pembelajaran, Berarti mereka akan paham dengan baik dan mereka akan terbiasa untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah kontekstual yang mungkin sering terjadi di sekitarnya Dan menuntut mereka untuk memecahkan permasalahan tersebut Tentu siswa di sini dilatih untuk berpikir secara kritis dan kreatif Misalnya kita punya Kita misalnya belajar tentang pencemaran lingkungan misalnya Bagaimana mereka membangun konsep-konsep yang sudah ada Dengan pemahaman baru Dan mereka akan memanfaatkan pengetahuan dan pemahaman baru yang telah mereka dapatkan Untuk bisa menyelesaikan tantangan permasalahan lingkungan saat ini misalnya Jadi seperti itu Jadi ada banyak cara yang bisa kita lakukan Sehingga Siswa tidak hanya tahu menghafal Oh pencemaran lingkungan adalah ini, ini, ini Penyebabnya ini, ini, ini Sudah selesai gitu Itu kan kalau namanya pembelajaran yang hanya permukaannya saja Jadi memang saat ini negara-negara di seluruh dunia Sudah bergerak maju menuju model pendidikan Yang lebih bermakna dan relevan Maka kita juga harus Mengadopsi pendekatan pembelajaran mendalam ini supaya generasi-generasi muda kita siap tempur nih di era globalisasi. Mereka punya keterampilan abad 21 yaitu kreatif, critical thinking, communication, dan kolaborasinya kuat. Sehingga bagaimanapun kondisinya mereka siap tempur begitu, diserap oleh pasar seperti itu. Jadi, kita sudah panjang lebar, mungkin sedikit saya yakin dan percaya kalau definisi pembelajaran mendalam, Bapak Ibu sudah lebih pakar, sudah sering dengar, apa itu pembelajaran mendalam? Jadi pembelajaran mendalam atau deep learning itu adalah pendekatan pendidikan atau pembelajaran atau pendekatan pedagogi yang menekan. kepada pemahaman konsep yang lebih mendalam tidak hanya sekedar hafalan tapi bagaimana mereka bisa menggunakan pemahamannya yang mendalam tadi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan nyata artinya mereka bisa mengaplikasikan pemahaman mereka untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan nyata yang ada di sekitarnya Maka Pendekatan deep learning ini ya tentu harus mendorong siswa untuk terlibat aktif seperti mereka bisa mengeksplorasi, melakukan penyelidikan-penyelidikan, kemudian bisa menghubungkan konsep-konsep yang ada gitu ya untuk melakukan apa ini mencari solusi inovatif atau strategi terbaik untuk pemecahan sebuah permasalahan. Jadi memang Aktivitas yang banyak disarankan di dalam pendekatan deep learning ini Yang pertama yaitu tadi adanya aktivitas inquiry Ada penyelidikan-penyelidikan Jadi kita biasakan mereka untuk menjadi pakar-pakar yang memang rajin meneliti Mereka tidak hanya menerima Tapi mereka harus bisa Oh ini kenapa? Ini kenapa? Dan bagaimana nih? Kenapa bisa begini nih? Mereka harus terbiasa bernalar kritis Jadi tidak hanya menerima mentah-mentah apa yang Jadi, kalaupun ada teori seperti ini, kenapa ini bisa seperti ini? Dari mana? Informasi didapatnya nanti akan divalidasi dengan yang lain, akan didukung oleh argumen-argumen yang lain. Itulah kenapa kita harus bisa membiasakan siswa secara dini untuk melakukan kegiatan-kegiatan tadi, penyelidikan-penyelidikan, Dari yang sederhana sampai yang Kompleks tentunya berdasarkan Tingkat Pola pikir mereka Seperti itu Jadi memang selain kita Tadi ya harus bisa Membangun Pemahamannya sendiri Mereka bisa menggabungkan konsep Mereka bisa Menganalisis informasi dan memanfaatkannya Tentunya Ini yang penting untuk bisa kita Pahami semua Sehingga praktik pembelajaran di kelas kita tidak lagi transfer knowledge dari guru ke siswa, tapi bagaimana kita bisa membuat peserta didik kita benar-benar terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Aktivitas lain, tadi inquiry, bisa juga dilakukan pembelajaran berbasis masalah. Kita bisa meminta mereka untuk memecahkan permasalahan-permasalahan nyata. Kemudian atau mungkin kita bisa berikan studi kasus ke mereka. Bisa juga kita gunakan diskusi kolaboratif ya. Yang mana kita mungkin bisa seperti kayak debat gitu ya. Tapi di dalam diskusi ini memang sengaja kita rancang. Kita berikan topik yang bisa mereka kembangkan. Supaya mereka bisa ini. Saling mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam Jadi kalau kita bisa menyetel sebuah diskusi Dengan mungkin pertanyaan pemantik di awal seperti apa Kita bisa mengkondisikan diskusi ini benar-benar terjadi debat dan lain sebagainya Maka penting bagi pembawa acaranya Misalnya kayak yang di apa nih Rakyat bersuara itu kan Pembawa acaranya menguasai banget gitu Sehingga debatnya juga akan terasa berjalan dengan hidup Begitu juga kita harus biasakan mereka seperti itu Jadi diskusi seperti itu kita pandu Akan juga menimbulkan atau membuat siswa terbangun pemahamannya Yang lebih mendalam Itu tadi ya ada inquiry, boleh pembelajaran berbasis masalah Tadi diskusi juga boleh Atau juga tadi yang bisa dengan projek Jadi memang intinya adalah pembelajaran yang mendalam itu Bertujuan untuk membentuk individu-individu yang tidak hanya cerdas secara akademik Tetapi ya tadi punya karakter yang kuat dan seimbang Punya kemampuan berpikir kritis Dan punya keterampilan yang relevan untuk masa depan mereka Karena Di era ke depan nantinya ini Kita tidak hanya ya dibutuhkan generasi-generasi yang tahu saja Tapi mereka harus terampil, cekatan, punya daya nilai kritis Ini kalau seperti ini tantangannya Bagaimana solusi yang terbaiknya Itu sangat dituntut sekarang ini di dunia kerja seperti itu Oke baik Bapak Ibu kita lanjutkan Ada pun yang menjadi Landasan teori dan juga filosofi pengembangan pembelajaran deep learning ini atau pembelajaran mendalam ini, ya tadi pendekatan pembelajaran deep learning itu dibangun atau berakar pada teori konstruktivisme. Artinya bahwa kalau di aliran kontruktivisme itu menganut bahwa pemahaman atau pengetahuan Itu hak bukan diperoleh dari transfer knowledge, tapi bagaimana peserta didik atau siswa tadi membangun sendiri kemampuannya. Jadi tugas kita sebagai guru ya bukan memberikan, mentransfer ilmu, tapi bagaimana kita merancang sebuah aktivitas pembelajaran supaya mereka mencari informasi, menganalisis informasi. memilah memilih dan kemudian nanti bisa memanfaatkan informasi tersebut untuk pemecahan masalah disinilah letak membangunnya ya jadi Aktivitas-aktivitas yang kita rancang, dari tadi ada empat yang tadi saya sebutkan, yang sering lebih disarankan itu ya inquiry, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan diskusi tadi, diskusi kolaboratif tadi, ini yang dengan aktivitas-aktivitas tersebut, siswa memang benar-benar Belajar untuk mencari pemahaman gitu ya Jadi bukan pemahaman misalnya Seperti kita, saya belajar matematika nih Siswa tahu rumus tabung itu PR kuadrat T Dari mana PR kuadrat? Kenapa PR kuadrat? Harusnya anak-anak tahu seperti itu. Bukan kalau seperti cara ngajar saya dulu, saya ngedrill volume bangun ruang, ini volume kubus, ini volume kerucut, ini saya suruh ulang. Baca kan kuat-kuat, 10 kali. Udah apa? Belum, Bu. 10 kali lagi ulangi. Itu namanya tipe ngedrill. Jadi, itu tidak lagi. relevan gitu ya Bapak Ibu karena ya tadi drill mungkin secepat bisa didapatkan tapi cepat juga hilangnya tapi kalau kita bangun ini kenapa nih misalnya kenapa kubus volumenya adalah S x S x S atau kenapa si balok ini volumenya itu panjang x lebar x tinggi karena dari proses Aktivitas yang kita menemukan rumus luas tadi, mungkin melalui proses penghitungan, menggunakan praktik ya, bagaimana mereka menerumuskan ini luas, menemukan volume bangun ruang tadi, mereka ada aktivitas yang dirancangnya, begitu juga nanti menemukan rumus kubus dan seterusnya, misalnya balok dan tadi tabung dan kerucut, kenapa sampai bola harus seperti ini Tapi ini rumusnya mereka akan paham itu. Karena kita rancang aktivitasnya mereka melakukan kegiatan tadi. Eksplorasi. Mereka akan melakukan penyelidikan. Kenapa ini bola sama kerucut? Kalau jari-jarinya sama, kenapa bola segini? Volumenya ini segini. Mereka akan buktikan. Oh iya, ternyata. Maka mereka akan ingat bahwa bola itu empat Pertiga PR pangkat tiga rumusnya dari mana? Tahu mereka Jadi bukan hanya sekedar menghapal ini harus ini, ini seperti ini. Kayak mana ini nanti? Yang biasanya mereka tidak, karena tidak dibangun sendiri pemahamannya, mereka hanya dengan model drill, maka saat mungkin soalnya sedikit berbeda dengan contoh soal yang diberikan, mereka akan kelabakan. Mereka akan menjadi kesulitan seperti itu. Kemudian yang kedua yaitu landasan pendidikan yang pengembangan pembelajaran mendalam ini mengintegrasikan berbagai dimensi pendidikan ada olah hati, ada olah pikir Ada olah rasa dan olah raga juga tentunya, olah karsa. Jadi pendekatan ini tentu mengakui bahwa setiap siswa adalah manusia yang utuh dengan berbagai potensinya. Kemudian yang ketiga adalah pengalaman autentik. Itu juga merupakan filosofi pembelajaran mendalam. Yang mana di dalam pengalaman autentik itu menekankan pentingnya pengalaman belajar. Jadi Dengan pengalaman belajar yang autentik dan relevan Itu sangat bermanfaat Atau itu akan punya Pengaruh yang besar nih terhadap pemahaman yang akan dilakukannya. Makanya tadi saat siswa bereksplorasi misalnya mereka menemukan bagaimana membandingkan sebuah bola dengan jari-jari segini. Kemudian kerucut dengan jari-jari dan tingginya segini. Kemudian mereka akan membandingkan volumenya seperti apa gitu ya. Dari proses itu mereka punya pengalaman Punya kegiatan-kegiatan yang memang Berkaitan dengan permasalahan-permasalahan nyata, mereka akan tahu manfaat mereka belajar sehingga mereka benar-benar semangat di dalam belajarnya. Oke, jadi tadi perbedaan deep learning dengan pembelajaran yang surface learning itu pastinya. Ada ya tadi ya kalau deep learning, tadi aktif membangun pemahaman, ada refleksi terhadap materinya, kemudian kita hubungkan dengan kondisi nyatanya. Kemudian contohnya misalnya proyek penelitian lingkungan, kemudian ada motivasi instrinsik karena mereka memahami, mereka terlibat aktif, mereka senang melakukan proses belajar itu. Muncul keinginan dalam diri mereka bahwa mereka perlu belajar ini. Kalau tadi siswa hanya menerima informasi, menghafal tanpa pemahaman yang mendalam, seperti yang tadi saya sampaikan, kamu harus bisa hafal nih rumus. Hapalkan, bacakan kuat-kuat lima kali, belum hafal, lima, sepuluh kali, dan seterusnya. Maka mereka... Mungkin gampang hafal Tapi juga gampang hilang Cepat ya prosesnya Tapi cepat juga hilangnya Kemudian akan Pemahamannya akan terisolasi akan kesulitan lah mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Tapi kalau pembelajaran mendalam, kita dibiasakan untuk melakukan proyek lintas disiplin ilmu, sehingga mereka bisa memanfaatkan, oh ternyata matematika, bahasa Indonesia, IPA itu bisa saling berkaitan, bisa saling berkolaborasi dalam sebuah proyek, sehingga ilmu dia di matematika, pembelajaran di bahasa Indonesia-nya bisa saling support. Begitu. Kemudian dengan pembelajaran yang mendalam Tentu akan menghasilkan pemahaman yang bisa bertahan lebih lama Yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks tentunya Tapi kalau tadi pembelajaran yang di permukaan Tadi cenderung memang cepat di hafalnya Aktivitas kita juga cuma ya hafal aja deh Beda dengan kita melakukan eksplorasi Penelitian-penelitian dan seterusnya Maka tentu mereka akan cepat hilang gitu ya Selesai ujian udah Topik masalah tentang itu udah beres Udah siap ujian, udah diuji Beres deh, udah gak ada lagi Beda dengan yang tadi kita lakukan eksplorasi mendalam Itu akan melekat pemahamannya Seperti itu Oke, ada beberapa prinsip utama pembelajaran mendalam Yang pertama tadi meaningful ya Jadi memang pembelajaran yang bermakna itu terjadi ketika kita memberikan materi pembelajaran jika kita kaitkan atau hubungkan dengan kondisi kehidupan nyata. Misalnya dengan minat mereka, dengan masa depan mereka. Belajarnya ini kita kaitkan dengan... Kehidupan nyata supaya mereka tahu manfaat belajar ini Jadi matematika bisa punya manfaat apa untuk andil mereka Kedepannya dengan belajar ini apa yang akan mereka dapatkan Saat mereka nanti dewasa, saat mereka menjadi ini Apa yang akan didapatkan oleh ilmu yang ini akan bermanfaat untuk di bagian mana Semakin mereka paham dengan kebergunaan atau kebermanfaatan ilmu ini maka kegiatan atau aktivitas mereka akan lebih mendalaminya kemudian ada mindful learning dimana pembelajaran itu dengan penuh kesadaran mereka tahu ini penting mereka tahu ini cara-cara atau strategi belajar yang mungkin lebih cocok untuk dirinya Maka, Dari kegiatan refleksi Kemudian mungkin sering juga Apa ya namanya Pemahaman apa umpan balik Dari apanya bisa membuat Sebuah strategi perbaikan pembelajaran Sehingga benar-benar mereka Melakukan aktivitas belajar ini Siswa hadir di dalam pembelajaran Dengan penuh dan melibatkan konsentrasi Perhatian dan keterlibatan total mereka hadir Tidak hanya badannya saja jiwanya melayang-layang Tapi mereka total hadir Secara mental, emosional Dan bukan hanya badannya saja Kemudian ada joyful learning Joyful learning tadi seperti sudah sedikit saya singgung Bahwa memang adalah pembelajaran yang menyenangkan Bukan berarti belajar dengan nyanyi-nyanyi Dengan tepuk tangan itu disebut dengan pembelajaran joyful learning tapi aktivitas pembelajaran apapun yang kita rancang harus bisa menimbulkan kesenangan siswa di dalam belajar itu yang lebih esensinya bagaimana mereka tidak merasa tertekan tidak merasa terbebani dalam aktivitas-aktivitas belajar yang kita rancang terkadang kita hanya lebih mengutamakan Ya, oh berarti kita harus ini. Ya, memang kadang diperlukan yang namanya itu tadi ya. Menyiapkan psikis dan anak itu Untuk mengikuti pembelajaran Mungkin bisa dengan icebreaking dan seterusnya Tapi yang lebih penting lagi adalah Bagaimana Bapak Ibu bisa merancang Aktivitas-aktivitas pembelajaran Yang membuat siswa senang belajar Yang ketiga adalah pendekat Yang keempat ya tadi Pendekatan yang mengembangkan keseluruhan aspek siswa. Dari intelektualnya, emosionalnya, sosial, fisik, serta spiritualnya. Jadi mereka tidak hanya belajar tentang otaknya, tapi bagaimana olah rasa, olah karsa, dan olah raganya juga. Kita harus siapkan mereka menjadi pribadi-pribadi yang cerdas secara IQ-nya, SQ-nya, kemudian Karakter mereka juga punya, begitu. Kemudian di dalam pembelajaran, mendalam ini juga penting menghargai keberagaman siswa. Dalam hal ini mungkin keberagaman dari latar belakang, mungkin keberagaman gaya belajar, bisa juga keberagaman kemampuan, ya. Karena mungkin ada siswa yang lebih cenderung dengan numeriknya. Ada siswa yang cenderung aktif di bagian literasinya, ada siswa yang lebih suka olahraganya, bakat minatnya di sana. Jadi kita bisa menghargai keberagaman yang ada. Kita tidak sampai menyebut siswa kita bodoh, mungkin kita saja yang belum paham di mana sisi terbaik siswa tersebut. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita sebagai guru harus bisa mengeksplorasi dan menemukan keunggulan-keunggulan siswa kita. Ada banyak arti penting sebuah pembelajaran mendalam. Di era modern ini Ya tentu yang pertama sekali Untuk menjawab tantangan global Dunia saat ini Sudah berubah begitu cepat Atau disruptinya Berjalan cepat Kita tentu dituntut untuk bisa menjadi Individu-individu yang mampu Bernalar kritis dan beradaptasi Dengan perubahan yang ada Kalau dulu kita tidak bisa Menjadi guru yang gaptek Eh kalau dulu kita bisa aja Mungkin ada dari Bapak ibu yang mungkin tanpa sama sekali menyentuh laptop Tapi tetap bisa mengajar Tapi saat ini kita sudah terbiasa dengan digitalisasi Jadi maka kita juga harus mengajarkan siswa kita untuk ke sana Kemudian mungkin ada aktivitas-aktivitas yang harus membutuhkan Bagaimana bernalar kritis Maka kita tanamkan kepada mereka Pembelajaran yang mendalam membangun kekerampilan yang diputuhkan untuk bersaing secara global. Kita bisa melihat sisi-sisi yang lain. Bisa saja sekarang ini di pedesaan-pedesaan tumbuh para eksportir-eksportir, misalnya daun mangga dikeringkan. yang di kampung bisa hanya menjadi limbah ternyata kalau di ekspor punya nilai jual yang tinggi dan seterusnya itu adalah bagaimana kita mencoba menjawab tantangan-tantangan yang ada kalau dulu misalnya orang di kampung identik dengan tinggal di kampung itu adalah hidup dengan penuh kesederhanaan tapi sekarang kita untuk mendapatkan uang itu mungkin tidak secepat kita tinggal di kota padahal kalau saat ini Ini tidak lagi gitu ya Mungkin bertani adalah pekerjaan kotor Tapi saat ini dengan kecanggihan teknologi di dunia pertanian Petani-petani berdasi bahkan dari kalangan milenial saat ini juga Menjadi prospek, menjanjikan prospek yang luar biasa Kemudian itulah tadi pentingnya kita memberikan pembelajaran yang mendalam Kemudian yang tentu yang selanjutnya adalah kita harus bisa memanfaatkan bonus demografi Indonesia Indonesia memiliki populasi usia produktif yang besar Maka kita harus bisa siapkan generasi-generasi muda kita yang bisa menjadi generasi-generasi unggul yang mampu bersaing di era globalisasi saat ini. Kita harus bisa memberdayakan generasi-generasi kita untuk menjadi generasi pembangun bangsa yang bisa membawa bangsa ini menuju kejayaannya. Kita harus bisa mewujudkan visi emas Indonesia 2045. Ya maka pendekatan pembelajaran mendalam tentu searah dengan visi Indonesia Emas 2004 Yang mana menginginkan SDM unggul dan mampu berdaya saing Tinggi Itulah yang mengapa kita harus bisa menerapkan pembelajaran Yang benar-benar bisa mempersiapkan generasi yang akan memimpin bangsa ini Menjadi lebih baik lagi Kemudian manfaat pembelajaran mendalam Bagi siswa juga bisa membangun pemahaman kritis mereka Kemampuan berpikir kritis dan analitis itu dilatih Bukan dapat dari secara instan, tapi dilatih melalui aktivitas-aktivitas yang memang kita rancang. Salah satunya mungkin kita bisa membiasakan mereka memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka. Supaya mereka bisa dari pertanyaan yang kita berikan, ya kalau pertanyaan terbuka kan jawabannya tidak hanya satu. Mereka akan menganalisa informasi yang kita berikan. Kalau pertanyaan terbuka, mereka akan analisis masalah tersebut, seperti apa. Kemudian nanti mereka akan mencari sumber informasi untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut. Jadi pertanyaan tidak bisa langsung dijelaskan begitu saja, tapi mereka akan lakukan eksplorasi tentang seputar hal tersebut. Kemudian mereka nanti akan menganalisis, oh mana ini yang menjadi solusi inovatifnya, yang cocok. Maka bisa saja yang namanya pertanyaan terbuka Jawaban si A benar, jawaban si B benar, jawaban si C juga benar Walaupun jawaban mereka tidaklah sama Karena memang bisa sama-sama menjawab tantangan Menjawab pertanyaan yang kita berikan Dan memang itu mereka bisa bangun asumsi secara masuk di logika seperti itu Dan itulah yang membuat Atau melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis untuk peserta didik kita Kemudian selain itu juga kalau kita sudah memberikan pembelajaran yang mendalam kepada mereka Membiasakan mereka untuk melakukan eksplorasi, membiasakan mereka untuk melakukan penyelidikan Maka mereka terbiasa untuk memecahkan masalah Kan kita biasakan misalnya memberikan pembelajaran berbasis masalah Kita berikan masalah konteksual atau sedikit kasus tentang masalah tertentu, maka mereka akan terbiasa untuk bisa menyelesaikan permasalahan kompleks tersebut. Jadi mereka akan tahu karena mereka benar-benar mendalaminya. Mereka tidak hanya ingin tahu tentang apa, tapi mereka akan belajar banyak bagaimana ini bisa terjadi. Misalnya seperti di Rokan Hilir, ini kan lagi kabut asap ya. Kenapa bisa terjadi kabut asap? Apa solusi terbaik untuk menyelesaikan kabut asap ini? Seperti itu. Apa saja dampaknya kalau kabut asap ini terus-terusan terjadi setiap kemarau panjang? Bagaimana mengatasinya? Sementara daerah-daerah di Provinsi Riau itu kan tergambut ya, panas sedikit saja. Tidak ada orang membakar tapi percikan api itu bisa muncul sendiri itu seperti apa. Itulah mereka harus bisa kita arahkan ke sana. Jadi kita tidak harus menjadi seorang yang apa tapi kita harus bisa mengarahkan mereka untuk menjadi pemikir-pemikir hebat. Orang yang bisa terbiasa memecahkan permasalahan. Itu dia. Kemudian di dalam pembelajaran yang mendalam tentunya juga akan memben... apa ya? Membiasakan siswa untuk mengembangkan keterampilan Baik itu keterampilan di dalam bekerjasama dalam kelompok Maupun keterampilan mereka berkomunikasi Karena kalau untuk kolaborasi sendiri Itu bisa terjadi Kalau ada yang pertama Niat untuk melakukan kolaborasi Ada keinginan Ada kita apa ya Kemudian Keinginan, kemauan, niat tadi ya Untuk bekerja sama dengan satu tim Jadi penerimaan terhadap tim itu juga harus Biasa dilakukan gitu Atau dibelajarkan begitu Karena terkadang ya Mungkin kalau siswa yang biasanya Maunya paling TOP BGT begitu kan Ada siswa yang kadang-kadang ingin dia selalu menonjol Kita tidak salahkan siswa itu selalu menonjol, tapi bagaimana kita harus mengajarkan kepada mereka untuk bisa bekerja sama di dalam sebuah tim. Yang namanya sebuah tim tidak akan bisa berjalan tanpa... Tim yang lain artinya kalau ada satu tim saja, satu anggota tim saja yang mungkin ketinggalan atau tidak berperan, maka itu tim akan menjadi rusak. Maka kita harus bisa membiasakan. Dan kebiasaan atau kalau kita melakukan pembiasaan dengan bekerjasama dalam sebuah tim, itu kemampuan beradaptasinya itu juga tinggi. Kemampuan penerimaan perbedaan pendapat. Perbedaan sudut pandang itu akan mereka pelajari dan mereka akan menerimanya. Dan bisa mereka mengelola konflik-konflik internal yang mungkin ada terjadi di dalam sebuah tim. Ini yang mungkin keterampilan-keterampilan ini yang perlu diajarkan secara dini. Jadi kita biasakan mereka untuk belajar di dalam sebuah tim, bekerja sama. Terkadang mungkin ide-ide yang kita sampaikan bisa diterima. Terkadang mungkin ada ide orang lain yang mungkin bisa kita terapkan, kalaupun ide kita tidak terakomodasi, kita sudah membiasakan mereka untuk legowo menerima itu. Kemudian di dalam kegiatan pembelajaran mendalam ini selain mengembangkan keterampilan kolaborasi di dalam bekerjasama dalam sebuah tim, juga meningkatkan kemampuan komunikasi yang efektif. Kenapa? Di dalam sebuah kelompok atau dalam sebuah teman Tim tentu Supaya apa Ide-ide yang kita Punya yang kita miliki bisa Terserap bisa di Di Di akomodir itu Kalau kita sampaikan dengan jelas Anggota tim memahami Apa yang kita sampaikan Maka penting sekali Untuk mengembangkan Kemampuan komunikasi yang efektif Ya makanya Selain itu juga Di dalam presentasinya, kita juga mungkin membutuhkan ya kemampuan untuk bekerjasama. Oke, masih 18 menit lagi. Jadi, bekerjasama. Bagaimana nanti saat melakukan presentasi? Kita bagaimana dalam tugas kelompok tadi menyelesaikan, memaparkan ide-ide kita? Seperti itu. Baik, selanjutnya. Di dalam pendekatan pembelajaran mendalam, Tentu kita bisa menyengkatkan kemampuan peserta didik kita di dalam melakukan refleksi. Kenapa kita sampaikan di sana? Di dalam tadi, kalau kita ingin menggerakkan siswa merah bagaimana mereka bisa belajar dengan penuh kesadaran, tentu kita harus bisa mendorong siswa kita untuk melakukan refleksi pengalaman belajarnya. Kita harus bisa Membiasakan Siswa kita melakukan refleksi Terhadap proses belajarnya Apa saja yang sudah dilakukannya Apa saja yang sudah dipelajarinya Bagaimana dia mempelajari ini Apa tantangan-tantangan yang dihadapinya Dan bagaimana dia meningkatkan pemahamannya Di dalam topik ini misalnya Jadi dengan catatan-catatan itu Jawaban-jawaban dari refleksi tersebut Itulah akan menjadi sebuah pemahaman barunya. Jadi, misal tadi, kita belajar mengenai bangun ruang misalnya. Tapi saya hari ini mempelajari bangun ruang apa aja ya. Oh, bangun ruang ini ada ini. Tadi saya kok nggak paham tentang ini ya. Oh, ternyata dasar aplikasinya ini dibutuhkan ini loh gitu ya. Ini seperti ini. Jadi mereka akan tahu. Oh kok tadi saya belum dapat ini Supaya saya dapat ini Gimana caranya Kedepannya proses belajar seperti apa Yang terbaik untuk saya Dia akan punya kesadaran Untuk memperbaiki proses belajarnya Inilah esensi dari Tadi Mindful learning tadi Belajar dengan Kesadaran dalam dirinya Kemudian kita juga membentuk Pribadi-pribadi yang menjadi pembelajar yang mandiri. Jadi dengan adanya proses refleksi, siswa itu akan mengembangkan kemampuan untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri. Mereka tahu nih, dikasih tugas seperti ini, misalnya ada proyek seperti ini, mereka yang akan menentukan deadline-nya. Bukan kita lagi yang harus ini, kamu ini. Tapi mereka, oh saya harus melesaikan ini, saya harus bagi waktu, atur waktu. Contoh mahasiswa, kalau kita mahasiswa itu kan sudah lebih mandiri berbeda dengan siswa, tapi kita juga harus bisa membiasakan siswa kita untuk bisa mandiri seperti layaknya seorang mahasiswa, punya timelinenya sendiri gitu ya. Jadi, oh saya harus selesaikan ini, ini, ini, ini, caranya ini loh gitu. Maka tidak lagi harus dipandu bla bla bla segala macemnya. Mereka punya tugas proyek, oh ini. Ini nanti selesainya di sini tahapannya ini. Paling kita kasihkan deadline tapi timelinenya mereka akan susun sendiri. Inilah yang membentuk. Dari proses refleksi yang kita biasakan akan membentuk mereka menjadi pembelajar-pembelajar yang mandiri. Kemudian juga di dalam pendekatan pembelajaran mendalam ini, tentu kita bisa membuat pembelajaran yang kita berikan itu benar-benar relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan umum mereka begitu ya kalau misalnya nih kita belajar matematika misalnya tentang ini kurv apa parabola nanti dia mau jadi arsitek buat jembatan yang selama ini mungkin arsitek-arsitek buat jembatan-jembatan besar Seperti di daerah kami, jembatan perdamaran, itu Aztek yang didatangkan dari Jepang. Kenapa tidak kita pakai anak-anak bangsa nantinya? Maka kita harus bisa, oh ini buat jembatan ini perlu teori ini, ini seperti ini, baru ini manfaatnya seperti apa. Kita harus bisa berikan pembelajaran-pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata mereka. Kemudian kita biasakan mereka juga untuk melakukan proyek sosial kemasyarakatan. Misalnya kita... Menyiapkan mereka untuk proyek-proyek yang sosial Sosial dan keluarga negaraan Misalnya yang berkaitan dengan Tadi isu-isu lingkungan Bisa kita bawa ke sana Mungkin juga bisa dengan studi kasus bisnis Kalau anak-anak dari SMK Misalnya ekonomi atau Kewirausahaannya Atau mungkin itu kan ada praktik kerja lapangannya Dan seterusnya Yang memang Lebih berbasis kepada bagaimana mereka bisa melakukan proyek nyatanya gitu Kemudian ada praktik lapangan sains Dan yang selanjutnya adalah di dalam pembelajaran bermakna Lebih menekankan kepada karakter dan juga keperbadian Jadi memang di dalam pembelajaran yang mendalam tadi ya Kita lebih bisa membuat Tidak hanya fokus pada aspek-aspek kognitif, tetapi bagaimana pengembangan karakter melalui kegiatan diskusi, refleksi, dan juga aktivitas-aktivitas kelompok tentu bisa mengembangkan integritas dan kejujurannya, empati atau kepedulian terhadap sesamanya, saling menghormati pendapat orang lain, mungkin bisa menerima. Perbedaan pendapat itu bisa dengan lapang dadah tadi legowo. Kalaupun misalnya ide masukan kita itu belum diakomodir gitu. Jadi mereka tahu kalaupun aku nggak diakomodir karena ada ide lain yang lebih tepat. Jadi mereka bisa membiasakan membentuk sikap positifnya seperti itu. Kemudian Karakteristik pembelajaran mendalam itu tadi ya bisa menghubungkan konsep dari pengalaman sebelumnya. Kita buat adanya koneksi antarmateri ya. Kemudian kita integrasikan pengetahuan dan juga aplikasi dengan pengetahuannya yang ada. Kemudian, nih kalau tadi untuk di dalam pendekat pembelajaran mendalam, kita mengubah peran siswa dari yang tadinya konsumsi. Informasi secara pasif, kita jadikan mereka aktif. aktif mencari pengetahuan jadi mereka yang akan memuat menjadi kreator informasi tersebut ya maka mereka akan bisa mengembangkan ide-idenya menciptakan produk menciptakan solusi inovatif gitu ya bisa menggunakan teknologi sebagai alat kreatif dan juga mengekspresikan pemahaman mereka melalui berbagai media ini yang kita biasakan mereka baik itu tadi melalui empat aktivitas Yang itu tadi bisa inquiry Bisa pembelajaran belajar berbasis proyek, bisa berbasis masalah, bisa juga dengan diskusi. Tadi itu tadi, semuanya keempatnya ini dikembangkan. Jadi kita juga bisa berikan ruang yang nyaman untuk mereka bereksplorasi. Kita berikan keleluasaan untuk melakukan eksperimen. Dan kita bisa membuat mereka nyaman, menciptakan lingkungan yang aman untuk mengambil resiko intelektual. Jadi kita tidak membatasi mereka untuk... mencoba hal-hal baru mencoba pendekatan-pendekatan baru belajar dari kegagalan mereka jadi di dalam pendekatan pembelajaran mendalam ini siswa diperbolehkan untuk membuat kesalahan artinya, kalaupun proyeknya belum tepat atau masih kurang berhasil itu tidak jadi masalah yang penting karena kita akan ada evaluasi progresnya seperti apa kemudian pembelajaran berbahasa Anitta berbasis masalah dan juga kita aktivitasnya dengan pemberian pertanyaan terbuka tadi, yaitu aktivitas di kegiatan pembelajaran mendalam. Jadi apa saja langkah-langkah saat kita melakukan pembelajaran berbasis masalah, yang pertama kita berikan pertanyaan penonton, supaya mereka bisa melakukan penyelidikan, kemudian setelah melakukan penyelidikan mereka akan melakukan analis informasi, Setelah analis informasi mereka dapat solusi yang terbaik, baru mereka lakukan tindakan sesuai dengan solusi yang sudah didapatkan tadi. Dari setiap aktivitas yang mereka lakukan atau solusi tindakan yang mereka tentukan, mereka akan melakukan refleksi proses, hasil, dan juga dari hasil pembelajarannya itu. Kemudian di sini juga kita perlu adanya partisipasi yang aktif dan kolaboratif di kelas-kelas yang menerapkan pembelajaran mendalam. Jadi ada kelas sebagai komunitas belajar dan peran kita sebagai guru yang transformatif. Jadi di dalam kelas yang sebagai komunitas belajar, jadi ada dialog dan diskusi yang jadi tadinya kita dicoramah gurunya, tapi kita bisa dengan dialog, diskusi tadi, kemudian bisa juga kita berikan mereka tutor sebaya, bisa juga berbagi perspektif ya tadi dengan Anu, dan juga pembelajaran Sekarang itu melalui interaksi sosial dan juga kolaborasi dari proyek ataupun dalam menyelesaikan studi kasusnya tadi. Jadi kita juga harus bisa merancang sebuah aktivitas supaya pengalaman belajar mereka benar-benar autentik. Kita harus bisa mendorong mereka untuk menjadi pemikir-pemikir kritis. Kita bisa menyediakan bimbingan dan dukungan sesuai kebutuhan mereka ya. Jadi kita tidak lagi memberi Tapi kita mengarahkan mereka untuk melakukan proses belajar kita bantu juga mereka melakukan refleksi dan mengartikulasi pembelajaran mereka kemudian untuk proses evaluasinya sendiri tadi seperti sudah disampaikan bahwa tidak hanya berorientasi pada hasil, tapi evaluasi yang kita lakukan di dalam pendekatan pembelajaran mendalam itu harus lebih holistik, menyeluruh. Karena kita lakukan pemantauan setiap prosesnya. Ada penilaian formatifnya. Penilaian berkelanjutan selama proses pembelajaran dan pemberian umpan balik. Contoh ada diskusi kelas, pernyataan relatif, bui singkat, dan juga observasi guru. Kemudian ada portofil pembelajaran, yaitu kumpulan karya siswa yang menunjukkan perkembangan mereka. Ada jurnal reflektif dan ada presentasi dan dokumentasi. Jadi tidak hanya serta-merta. Penilaian hasil belajar itu dengan hasil akhir saja ya, sumatifnya saja. Baik, jadi kita juga perlu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran modern. Bisa kita gunakan alat-alat digital, platform-platform digital untuk memberikan pembelajaran yang lebih personalisasi. Walaupun mungkin pembelajaran mendalam itu sangat penting, tapi masih ada tantangan yang terjadi. Yang pertama, banyak sekolah di Indonesia, terutama di daerah terpencil mengalami keterbatasan infrastruktur, ases internet dan juga sumber belajar jadi bagaimana solusinya ya tentu pengembangan materi pembelajaran yang mendalam yang tidak bergantung pada teknologi, jadi kalau misalnya kita minta mereka mengeksplorasi informasi-informasi yang tadinya dari internet, kita ganti dengan misalnya mencari sumber-sumber informasi, langsung datang ke lapangannya, atau mungkin bisa kita sediakan buku-buku bacaan yang sudah tercetak Atau mungkin Dalam bentuk downloadan Informasinya dalam misalnya artikel Artinya sudah di download Seperti itu Kemudian adanya paradigma tradisional yaitu resistensi terhadap perubahan dan model pengajaran. Kita sudah nyaman dengan ceramah, kita sudah nyaman dengan cara-cara lama. Tentu solusinya adalah program pengembangan profesional guru yang berkelanjutan. Kemudian untuk pelatihan guru secara jangka panjang itu merupakan investasi dalam pengembangan kapasitas guru. Oke baik Bapak Ibu Kita sudah bahas sedikit mengenai pembelajaran mendalam Yang menjadi kunci kesuksesan kita di dalam memberikan Membekali peserta didik kita dengan keterampilan abad 21 Pembelajaran mendalam bukan sekedar tren Tetapi merupakan kebutuhan untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia Yang siap menghadapi kompleksitas dan tantangan dunia yang terus berubah tentu pendekatan ini mengembangkan pemahaman konteksual yang kuat keterampilan berpikir tingkat tinggi dan juga karakter yang diperlukan untuk sukses di masa depan ada sinergi untuk transformasi pendidikan seperti implementasi pembelajaran yang membutuhkan kolaborasi semua pihak tentu sekolah sebagai lingkungan yang mendukung inovasi guru sebagai fasilitator pembelajaran Keluarga sebagai mitra dalam proses pendidikan dan juga teknologi sebagai penguatnya. Baik Bapak Ibu, itu saja materi dari saya pada malam hari ini. Kurang lebih saya mohon maaf, saya kembalikan ke Mbak Moderator. Terima kasih. Baik, terima kasih Bu Spiani atas pengoparan materinya. Baik, selanjutnya akan ada cerita jawab. Kita akan membuka teman pertama untuk tiga penanyaan. Untuk pertanyaan, setuju ya, Pak Ibu Guru akan... Ditampung terlebih dahulu, kemudian dicoba penaruh sumber. Bagi Bapak Ibu Guru yang ingin bertanya, silakan bisa raise hand terlebih dahulu. Di sini sudah ada beberapa yang raise hand. Ada Pak Saiful Kodiri. Silakan Pak Saiful untuk menyampaikan pertanyaannya. Terima kasih. Mohon izin. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terdengar, Pak? Terdengar, Pak. Terima kasih. Atas pencaranya atas penjelasannya yang begitu luar biasa Langsung saja bunda saya mau izin untuk bertanya terkait dengan pembelajaran mendalam Ini hal yang baru bahkan mohon maaf sebelumnya Mungkin khususnya di sekolah kami ini masih dalam tahap apa ya perancangan dan merabah-rabah Karena surat edaran atau Perdoman dari kemendik dasmen itu baru saja diluncurkan Kaitannya dengan itu Pembelajaran pendalam ini tentunya dalam implementasinya itu Kalau tidak salah yang sekelumi saya baca Dalam implementasinya itu ada intrakurikuler Ada kokurikuler dan ada ekstrakurikuler Terus yang saya tanyakan berkait dengan pembelajaran mendalam dimana dalam struktur kurukulumnya pembagian jam mengajarnya itu ada intra, co, dan tambahan yaitu extra. Dalam pembelajaran di sekolah co dan intra itu kalau dulu yang co itu berupa P5 sekarang P5 tidak ada Terus sekarang diganti dengan 8 dimensi profil lulusan. Itu dalam penerapannya bagaimana Bunda? Apakah sendiri-sendiri atau menyatu, jadi satu? Kalau saya baca sementara ini, kodan intre itu menyatu. Cuma dalam prakteknya ini harus dilaksanakan, dilakukan sendiri. Mungkin itu Bunda yang... Sementara yang saya tanyakan, Matuluan Syariah, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Baik, terima kasih Pak Saiful atas pertanyaannya. Baik, dan selanjutnya Pak Muhammad Bagus atau Kak Bagus, silakan bisa untuk menyampaikan pertanyaannya. Dengar suara saya. Kita dengar, Pak. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya... Ketemu lagi dengan Bu Supiani Gimana kabarnya Bu? Alhamdulillah baik Saya ini gini Saya ingin bertanya Untuk surface learning itu Bentar ya Bu ya Siap Siswa cenderung hanya menghafal informasi Tanpa memahami konsep secara mendalam Ya, ini terjadi pada siswa saya di kelas 7, saya wali kelas kelas 7. Banyak siswa yang tidak bisa perkalian dan membaca. Nah, ini bagaimana saya memberikan drill-nya. Soalnya ini saya dapat info itu dari rekan-rekan guru yang MAPL EXAC, IPA dan Matematika. Dan juga guru-guru lain yang saya itu di beberapa hari ini kepikiran. Jadi saya itu di Pombadir. Pak, ini gimana? Sampai ke... Maaf, ini ada bahasa Surabayanya. Soalnya saya asli Surabaya. Jadi, pak, ini gimana? Anak-anak sampai kemana? Mau coba kemana? Hitung-hitungan ini gimana? Kemana? Kali-kali aja. Nah, ini gimana, Bu? Untuk men-treatment-nya. Men-treatment-nya dan saya meyakinkan ke rekan-rekan guru. Baik, sudah? Sudah. Baik, terima kasih Pak Bagus atas pertanyaannya. Baik, terus selanjutnya penanyaan yang terakhir ada dari Ibu Rahmawati. Silakan Ibu Rahmawati bisa untuk on mic dan juga on cam untuk menyampaikan pertanyaannya. Baik, Ibu Rahmawati apakah bisa untuk menyampaikan pertanyaannya? Baik, mungkin untuk Ibu Rahmawati terkendala. Untuk selanjutnya mungkin di sini ada Pak Abdul Karim. Silakan Pak Abdul Karim untuk menyampaikan pertanyaannya. Baik, bisa on mic terlebih dahulu Bapak. Baik, silakan bisa untuk menyampaikan pertanyaannya Pak Abdul Karim. Mohon maaf Pak Abdul untuk suaranya belum masuk. Baik, mungkin bisa diperbaiki terlebih dahulu untuk Pak Abdul. Baik, di sini ada Ibu Nindya Anggra ini. Silakan Ibu Nindya untuk menyampaikan pertanyaannya. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Ibu. Terima kasih untuk Ibu sudah memaparkan materinya dengan jelas. Yang ingin saya tanyakan di sini, bagaimana saran dari Ibu atau tips dari Ibu jika tantangan atau situasi yang dihadapi itu Di dalam pondok pesantren, di mana pondok pesantren itu biasanya terkendala cukup banyak ya Bu, seperti sarana yang kurang memadai, kemudian keterbatasan siswa untuk mengakses keluar, karena ada batasan lingkungan, kemudian dari pertanyaan Pak Bapak yang sebelumnya juga mewakili minimnya. Ilmu dasar yang anak-anak miliki juga kurang untuk di tingkat, kalau untuk sekolah saya untuk MTS ya Bu, seperti perkalian juga masih minim. Nah, bagaimana cara kami guru-guru trik supaya bisa menerapkan pembelajaran mendalam pada tantangan seperti itu. Begitu Bu, terima kasih sebelumnya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Baik, terima kasih Bu Nindia atas pertanyaannya. Baik, karena sudah ada tiga penanya. Tadi dari Pak Saiful, Pak Bagus, dan juga Ibu Nindia. Untuk selanjutnya saya serahkan kepada Ibu Spiani untuk menjawab pertanyaan dari ketiga pesta tersebut. Silahkan, Ibu. Oke, baik. Terima kasih, Mbak Fania. Terima kasih, Bapak Ibu. Penanyanya luar biasa banget, ya. Yang pertama dari Bapak Saiful, yaitu tadi, apakah... penerapan aktivitas baik intrakurikuler, kokurikuler itu apakah terpisah atau sudah terintegrasi sih seperti itu. Jadi sebenarnya kegiatan untuk itu, untuk sementara kita masih dilakukan yaitu penggabungannya, tidak sendiri-sendiri seperti di kemarin ya di kurikulum merdeka itu ada kegiatan P5 yang memang tersendiri, jamnya juga tersendiri. Tapi kalau untuk kegiatan 8 profil lulusan tadi, kalau dulu P5 dimensinya cuma 6, sekarang 8 profil lulusan, itu lebih ke bagaimana pengembangan karakter siswanya. Jadi sebenarnya memang program yang disarankan itu adalah aktivitas-aktivitasnya bagaimana kita mendapatkan atau mengembangkan ke 8 karakter. tadi dari lulusan kita seperti apa, jadi dari pembiasan pembiasaan yang artinya bahwa program-program misalnya dari kegiatan aktivitas pembelajaran tapi integrasi pengembangannya ke sana, kalau misalnya ada kegiatan tradisi Intrakurikuler juga, ekstrakurikuler juga bisa untuk mengembangkan bagaimana nih kedelapan dari dimensi lulusan itu bisa berkembang. Itu tadi untuk Bapak Saiful. Kemudian untuk pertanyaan yang kedua. Dari Pak Bagus, ini menghadapi fenomena kirain penyakitnya hanya di daerah kami yang terpencil. Ternyata di Surabaya juga ada ya, mengalami kendalai seperti itu. Kelas 7, wali kelasnya habis dibombardir sama guru-guru lain, terutama guru eksak karena muridnya belum bisa. Bacanya masih terbata-bata, perkaliannya enggak paham bagaimana nih gitu ya. Dari guru ipanya gimana kita mau gini sedemantara kemampuan dasar berhitung mereka masih minim dan lain sebagainya. Sebenarnya, Kalau dulu zaman saya sekolah, itu kan kita waktu kecil itu disuruh menghafal kali-kali dan lain sebagainya. Apakah sekarang salah kita membuat mereka hanya hafalan saja? Tidak ada salahnya. Tapi ingat Bapak Ibu, yang penting dasar pemahaman mereka hafal kali-kali. Bukan bagaimana mereka hafal kali-kali. Misalnya 2x3 Tapi mereka paham esensi dari 2x3 itu Makanya kenapa di SD, di kelas-kelas bawah itu Di kelas, kalau SD apa namanya ya Iya di, kan ada bawah ada kelas bawah kelas tinggi gitu lah pokoknya 123 itu mereka masih gunakan misalnya alat-alat hitung atau benda-benda yang bisa membantu proses berpikir mereka karena memang arah mereka masih Kelas rendah maksudnya gitu Karena memang mereka masih membutuhkan alat atau media Untuk membangun pemahamannya Kenapa kita sampaikan 2 x 3 itu mereka tahu 6 Dari mana? Mereka paham 6 dibagi 2 itu jawabannya 3 Dari mana? Itu mereka melakukan aktivitas pemahaman yang penting. Karena misalnya kelas 1 lebih suka dengan makanan, mereka lebih suka dengan buah-buahan. Kalau misalnya ada 3 bungkus permen, isinya setiap bungkus itu 2 buah. Berarti ada 2, bungkus permennya ada 3 x 2. Jadi itulah mereka akan paham nantinya seperti apa perkalian 2 x 3. Dan nanti mereka akan tahu menghitungnya tanpa seharusnya mereka hafal gitu. Makanya misalnya mereka 5 x 6, mereka akan paham. Oh 5-nya ditambah 5 sampai 6 kali. Oh berarti 25, eh 30 begitu. Jadi kita bisa memahamkan dulu. Terus Kan nggak mungkin juga bu di SMP anak tadi belum hafal kali-kali kita ajarkan lagi pemahaman mereka untuk mendapatkan itu. Kalau tidak dengan sistem DIR masih banyak aktivitas yang bisa kita lakukan. Inilah salah satu bagaimana program kita dari sekolah tadi ya untuk bisa menguatkan kompetensi. literasi dan numerasi siswanya jadi Bapak Ibu Kepala Sekolah mungkin bisa memberikan sebuah kegiatan misalnya les tambahan yang nanti guru-gurunya akan dibayar, kalau saya saya buat Karena kemarin bukan buah dari pandemi Tapi mungkin setelah pandemi memang saya mendapatkan beberapa siswa yang belum bisa baca Mungkin ya tadi di SD-nya naik-naik terus Dan sampai di SMP ternyata dia belum bisa baca Dan ya tadi kemampuan berhitungnya juga masih sangat sulit Sehingga kita mau menerima menerapkan pembelajaran mendalam supaya mereka paham tapi dasar pemahaman mereka masih bermasalah maka salah satu triknya adalah kita berikan fasilitas berupa pembimbingan yang lebih karena di daerah kami yang saya lakukan yang pernah saya lakukan itu adalah kami kami kan di kampung ya untuk les-les private seperti itu orangtua nggak akan mampu dan itu biasanya yang bisa menyediakan Let's pray Private itu kan di kota Ya di kami kan di kampungnya nggak ada Maka yang kita jadikan adalah guru-guru kita kita berdayakan Siapa nih Bapak Ibu yang bersedia waktu sore hari Mendampingi siswa untuk ngajari mereka Kayak layaknya seorang guru SD ngajarin membaca Dan ngajarin mereka ini loh perkalian supaya mereka lebih paham Dan harapannya mereka paham Nggak cuma hafal ya, tapi paham loh. Tadi kali-kali, bagi-bagi, dan seterusnya. Seperti itu. Dan itu saya ambil memang dari dana bos. Jadi di situ kan ada pengembangan ya. Pengembangan. Kita melakukan yang namanya, itulah inklusivitas tadi. Tidak serta-merta inklusivitas hanya untuk anak-anak yang, mohon maaf, punya keterbatasan misalnya di apa. Tapi mereka kan yang anak. tadi memang gak bisa baca gak bisa menghitung itu kan berarti perlu dukungan tambahan dari kita supaya kita bisa benar-benar menghasilkan siswa yang kesana maka kita perlu adanya kerjasama dengan orang tua supaya mereka bisa terbantukan jadi kalau misalnya Bapak Ibu bisa ambil kerjasama dengan orang tua orang tua kita sampaikan permasalahan mereka contohnya Bapak tadi Undang Didata siswanya yang memang belum bisa baca, belum bisa ini, didata, datakan orang tuanya. Sampaikan ini mau seperti apa. Kalau kita bisa meminta. Artinya orang tua punya sumbang sih gitu ya Punya dukungan meminta mereka untuk mengeleskan anak-anaknya itu bagus Kalau misalnya orang tuanya seperti kondisi ya kami tadi kami ceritakan Itu kemampuan orang tua membayar les anak-anaknya nggak ada Tempat les juga jauh Kemudian ya solusinya adalah kita sebagai guru yang akan memberikan les tambahan ke mereka Ya tadi nggak mungkin kita minta dari orang tua, tapi kalau memungkinkan saya rasa dengan kesiapan, kesanggupan orang tua terhadap kondisi anak-anaknya kan nggak mungkin ya. Seorang orang tua yang anaknya sudah SMP, belum bisa baca, perkaliannya nggak lancar, terus dibebanin untuk ngeleskan anaknya keberatan. Kalau memang dari sisi ekonominya ada kayaknya nggak mungkin. Makanya kalau bisa diminta ya nggak apa-apa. Sampaikan Tapi dengan kesepakatan mereka sanggupnya berapa Mungkin dari sekolah bisa 50-50 ya Misalnya dari separoh dari orang tua, separoh dari sekolah itu keren, itu sudah luar biasa Yang penting keterbukaan Berapa yang dikutip dari orang tua, berapa yang dari sekolah diberikan Kita berikan kepada penerimanya yang melakukan kegiatan itu, itu bagus Kemudian untuk yang mungkin ya untuk Pak Bagus Semangat saja biasa Apalagi kita wali kelas, udah biasa banget teman-teman seperti itu. Oke, jadi yang penting itu tadi bisa dilaksanakan. Kemudian untuk Bu Nindi, bagaimana tips ya kalau untuk menghadapi di sekolah pesantren, yang notabene akses ke informasi-informasi secara online itu kan memang dibatasi ya. Tidak boleh pegang HP, kemudian... Kalau menurut saya caranya yang paling penting kalau pegang HP nggak boleh, tapi kan laptop ada, komputer juga ada. Kalau masih memungkinkan kita bisa melakukan eksplorasi pembelajaran menggunakan... itu, maka secara yang paling mudahnya kita download materi yang relevan dengan hal itu, yang bisa mereka melakukan eksplorasi secara offline, jadi kalaupun misalnya kita cetak kan mahal ya, tapi gak apa-apa kalau bisa kita cetak, berarti buku-buku bisa kita sediakan dan itu juga gak jadi masalah artinya bahwa Oh Ada beberapa hal kalau menurut saya tidak serta-merta kita terputus dengan internet itu adalah sesuatu yang buruk gitu tapi itu bisa menjadi salah satu kelebihan kita karena anak-anak dalam pesantren kan gak kecanduan game dan lain sebagainya tidak kecanduan youtube dan seterusnya kita lebih bisa mengarahkan mereka untuk lebih aktivitas-aktivitas yang lebih bermakna jadi seperti itu jadi banyak yang bisa kita lakukan ya misalnya kalau ketersediaan sumber bacaan Kita bisa cari Cak referensinya mungkin kalau memungkinkan Secara Apa saja ya secara Shop copy nya aja Kalau misalnya di print out mahal Tapi kalau tidak memungkinkan Ya kita print out seperti apanya Begitu Mungkin itu sih Bu Nindi Dan selanjutnya ya sama seperti yang tadi aktivitasnya. Kalau di pondok pesantren, misalnya tadi seperti yang Ibu Nindi sampaikan, itu kan kita bisa memanfaatkan... uti-utinya ya kakak-kakak tingkatnya untuk bisa saling melengkapi, membantu si adekan tingkat tadi mungkin yang punya kendala di mana seperti itu. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan sudah menjawab pertanyaan dari Bapak Ibu peserta. Terima kasih. Baik, terima kasih Bu Spiani atas jawaban pertanyaannya. Baik, untuk selanjutnya akan ada break sebentar dan akan ada informasi menarik yang sebegini. Bagi operator mungkin boleh minta tolong untuk selesai terkait informasinya sebelum lanjut ke termin kedua. Baik, izin memberitahukan bahwa akan diadakan pre-order kaos ruang temu guru bus 27. Apabila Bapak Ibu berkenan ingin membeli baju tersebut akan mendapatkan diskon sebesar 40% dan dari harga Rp249.000 menjadi Rp149.000. Jadi Bapak Ibu Guru hanya membayar Rp149.000 saja. Dan untuk bahan kaosnya sendiri yaitu sablon DTF cotton camber, Bapak Ibu Guru selain mendapatkan baju juga akan mendapatkan sertifikat cetak dan juga strikil eksklusif dan juga akan mendapatkan gantungan kunci ruang temuk guru. Dan untuk biaya ongkir akan dikenakan biaya Rp20.000 ke seluruh Indonesia. Bapak-Ibu guru apabila berkenan untuk membeli, silakan bisa mengklik link yang ada di poster tersebut, yaitu rekangguru.orderonline.id.rtg27. Dan untuk desain kaos romang temu guru bisa dilihat. Baik, untuk size chart yaitu ada yang pendek dan juga langan panjang. Dan untuk size chart dari S hingga 5XL, begitu juga yang selangan panjang dari S hingga 5XL. Dan untuk perkiraan panjang lebar dan juga lebar baju dan juga panjang lengan bisa dilihat di dalam poster tersebut. Dan untuk lengan panjang akan dikenakan biaya tambahan yaitu Rp10.000. Baik, next. Dan untuk desain ruang. Baju ruang teman guru bisa dilihat yang ditampilkan oleh operator. Jadi di depan akan ada tulisan bertemu guru hebat dan juga di belakang akan ada desain rekan guru. Baik, terima kasih operator. Baik, selanjutnya saya lanjutkan ke termin kedua, satu hingga dua penanya. Di sini ada beberapa ibu guru yang sudah... raise hand, silakan Pak Supriyadi untuk menyampaikan pertanyaannya secara singkat untuk mengefisiensikan waktu. Terima kasih Assalamualaikum Wr. Wb Waalaikumsalam Wr. Wb Ya, baik Terima kasih Ibu telah memberikan kesempatan Supriyadi dari Lampung, terlebih saya bertugas di Pondok Pesantren di Niah Putri Lampung Sangat menarik dan tertantang sekali pada era saat ini di mana digitalisasi atau IA ini sudah tidak bisa kita munafikan lagi sehingga dengan metode pembelajaran saat ini memang secanggih apapun teknologi saat ini tidak akan pernah merubah bagaimana seseorang ibu-ibu itu tersendiri. Tapi ini menjadi sebuah pertanyaan dan menjadi PR kita karena anak itu kadang-kadang lebih enak kehilangan orang tuanya, ketinggalan orang tuanya daripada ketinggalan HP-nya. Itu menjadi sebuah masalah. Sementara kami adalah boarding. Boarding yang memang anak itu sudah kita grip men di awal kesepakatan anak tinggal di asrama tidak bisa menggunakan yang namanya teknologi atau kita batasi lah. Bukan bertikap tech. Pelajaran komputer itu ada. Namun ini menjadi sebuah dilema ketika kita dihadapkan semua AI, teknologi ini. Bagaimana peran guru? Saat ini kan banyak juga sih yang masih gaptek dengan teknologi. Sementara apalagi regulasi saat ini kita ini nggak boleh loh mengadakan workshop yang berbayar gitu. Kalau lagi minta uang gitu ya. Sementara kita sekarang ini sangat dilematis menggunakan dana sekolah itu. Sementara untuk meningkatkan kualitas mutu pembelajaran itu kan harus imbang dengan pembiayaan gitu. Untuk meningkatkan sarana-prasarana, untuk mendekati kepada perfectnya sekolah ini kan, IA ini kan kaitannya dengan IT. Sementara dana-dana sekolah kita kan masih terbatas. Dana komite aja dibatasi. Sementara anak-anak itu boring ya Bu ya. Kalau kita tidak menggunakan media itu. Nah bagaimana solusi pembelajaran. Di luar daripada teknologi ini. Anak-anak tetap mengkiblat kepada pembelajaran zaman dahulu. Matematika aja dulu hanya cuma motong-motong lidi saja. Untuk bagian kalian gitu. Itu menarik-menarik saja. Tapi sekarang ini kayaknya kalau nggak pakai. Kalikatur, gak pakai game Gak pakai news breaking Kayaknya gak menarik gitu Mohon solusinya, terima kasih Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Baik, terima kasih Pak Supriyadi Atas pertanyaannya Untuk mengefisiensikan waktu Untuk selanjutnya, kepada Bu Supriyadi Bisa untuk langsung menjawab pertanyaan Dari pertanyaan Pak Supriyadi Silahkan Ibu Baik, terima kasih Mbak Nadi Mbak Moderator dan juga terima kasih Pak Supriyadi atas pertanyaannya luar biasa sekali jadi gini, untuk menghadapi kalau saya sendiri ditanya, walaupun saya mungkin lebih bagaimana kita pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, tapi saya merupakan orang yang lebih mempercayakan anak saya belajar di pondok pesantren yang notabene memang untuk penggunaan handphone dan lain sebagainya itu lebih dibatasi. Karena jujur ya, saya sendiri dengan beradam aktivitas saya kurang bisa kontrol, terutama saya membekali mereka ke ilmu agama. Tapi bagaimana nih kita yang tenaga pendidik yang ada di dalam pesantren itu sendiri? Terkadang orang tua atau mungkin kita kita ngerasa bahwa apakah pembelajaran yang kita berikan ini kurang atau apa? Kita ngerasa apa? Kita punya kekurangan atau gimana nih? Seperti yang Bapak sampaikan tadi, kalau nggak pakai karikatur, kalau nggak pakai icebreaking, nanti katanya nggak menarik. Tidak, Bapak. Banyak jalan menuju Roma, artinya bahwa untuk membuat sebuah pembelajaran yang menarik tidak serta-merta dengan media yang harus berbasis teknologi tinggi. Tapi bagaimana kita mengemas kelas kita? Memanage kelas kita menjadi kelas yang benar-benar membuat mereka belajar Jadi ada aktivitas yang kita rancang Supaya mereka bisa benar-benar Untuk bisa apa nih ya Membuat mereka terlibat aktif dalam proses pembelajaran artinya contoh tadi kalau misalnya kita melakukan pembelajaran matematika yang tadi misalnya Bapak sampaikan dengan didi, hitungnya dengan didi misalnya kita bisa arahkan mereka dengan sebuah aktivitas di pondok pesantren biasanya atau di boarding schoolnya kita misalnya dalam misalnya untuk proyek Sosial tadi, ekonominya tadi Mereka bisa ke Kalau di Al-Jauhar gitu Al-Jauharmatnya Mereka punya itu Kalau misalnya di kantinnya atau apanya Kita arahkan ke sana Kita misalnya tadi terbatas untuk akses keluar Siswanya nggak boleh keluar Karena memang sudah perjanjiannya kita harus di lingkungan ini Tapi di lingkungan pondok pesantren Juga bisa dijadikan sebagai media belajar media pemblas Jadi kita bisa memanfaatkan tentu yang tadi bagaimana kreativitas yang disebut inovasi adalah bagaimana kita melihat sisi apa yang ada kita miliki kita bisa gunakan semaksimal mungkin supaya kita bisa memberikan sesuatu yang terbaik. Cantah yang Bapak miliki misalnya Bapak mau mengajarkan tentang Kegiatan ekonomi sederhana misalnya. Kita bisa bawa anak-anak ke Jauharmat. Eh tadi ke matnya, pondoknya tadi misalnya seperti apa begitu ya. Bagaimana mereka melakukan kegiatan aktivitas jual beli dan lain-lain. dan lain sebagainya kita nggak boleh bawa anak ke pasar maka kita bisa Arahkan mereka melakukan aktivitas-aktivitas simulasi-simulasi seperti itu kemudian misalnya dengan bahan bacaan atau itu kan ada aktivitas demonstrasinya tadi ya itu bisa kita rancang tidak harus berbasis teknologi untuk melakukan sebuah inovasi tidak harus berbasis teknologi canggih Tapi bagaimana kita menggunakan pemikiran kritis kita untuk bisa memberikan sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih membuat siswa aktif di dalam pembelajaran. Kalau tadi misalnya. Bagaimana membuat siswa hafal dengan kali-kali, bukan hafal sih ya, paham dengan operasi perkalian dan pembagian, maka lakukan aktivitas-aktivitas yang bisa menumbuhkan, yang bisa membuka. memahamkan mereka supaya bisa melakukan pembelajaran secara benar-benar paham lah, secara mendalam begitu. Mungkin itu dari saya, Mbak Fania dan Pak Supriyadi mudah-mudahan sudah terjawab pertanyaannya. Baik, terima kasih Bu Spiani atas jawaban pertanyaannya. Baik, selanjutnya akan ada informasi kembali yang saya bagikan bagi operator mungkin buat minta tolong untuk sesuai dengan informasinya. Baik, untuk Bapak Ibu Guru yang menanyakan link absen, link absen akan dibagikan di grup kegiatan. Jadi Bapak Ibu Guru hanya perlu menyimak saja di dalam grup kegiatan. Baik, izin memertahukan bahwa akan diadakan di Cloud National 40 jam pertemuan dengan tema Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menangkap Berbasis Deep Learning. Untuk pelaksanaan yang sendiri yaitu pada tanggal 12 hingga 15 Agustus 2025. Pukul 19.30 waktu Indonesia Barat melalui Zoom Meeting dan Live Youtube. Dan Bapak Ibu Guru akan mendapatkan fasilitas kegiatan yaitu S-Sertifikat 40 jam bernama. Dan juga undangan dan daftar hadir, materi dikat berupa PDF dan juga laporan pengembangan diri. Dan juga rekaman sesi diskusi dan juga diklat dan diskusi bersama Narasumber. Bagi Bapak Ibu Guru yang ingin berkenan untuk mengikuti Dikat Nasional 40 jam tersebut, Bapak Ibu Guru bisa mengklik link yang ada dalam poster tersebut dan bisa menantar. Jadi bagi Bapak Ibu Guru yang berkenan untuk mengikuti di Club Nasional 40 jam pertemuan bisa untuk mengklik link pendaftaran yang ada dalam poster tersebut. Baik, terima kasih operator. Baik, Bapak Ibu Guru mohon maaf karena terbatasnya waktu sehingga saya tidak diskusi pada malam hari ini saya pendahulu. Nah, sebelum kita tutup pertemuan hari ini Kepada Ibu Supiani mungkin bisa memberikan closing statement yang terlebih dahulu. Silahkan Ibu. Oke baik, terima kasih Mbak Fania. Terima kasih Bapak Ibu. Luar biasa sekali pertemuan kita pada kesempatan malam hari ini. Yang tidak terasa hampir satu jam setengah kita bersama. Dan membahas mengenai pembelajaran mendalam. Jadi memang di dalam pembelajaran yang mendalam kita diharuskan. Untuk bisa membuat sebuah pembelajaran. Atau merancang sebuah aktivitas pembelajaran. Supaya siswa kita benar-benar terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ada beberapa aktivitas yang bisa membuat mereka benar-benar membangun sendiri kemampuannya, membangun sendiri pemahamannya, ya tadi mungkin bisa melalui dengan kegiatan, apa tadi ya, itu tadi eksplorasi, penyelidikan-penyelidikan, kemudian dengan studi kasus, pembelajaran berbasis, projek, dan lain sebagainya. Dari aktivitas-aktivitas tadi, siswa akan bisa membangun sendiri pemahamannya. Mereka bisa mengaitkan pemahaman yang mereka dapatkan untuk bisa menjawab tantangan-tantangan yang ada di dalam kehidupan nyata mereka. Menjawab permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar kehidupan mereka. Sehingga nantinya mereka akan menjadi Generasi-generasi muda yang siap bersaing di era globalisasi mereka punya kecerdasan mereka punya keterampilan mereka punya karakter dan kemampuan bernalar kritisnya juga meningkat, itu saja yang bisa saya sampaikan pada kesempatan malam hari ini kurang lebih saya mohon maaf saya akhiri, wabilahi taufiq wal hidayah assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh terima kasih Bapak Ibu baik, terima kasih Bu Spiani atas konsisten ini ya Pertukse selanjutnya akan ada foto bersama bagi Bapak Ibu Guru yang tidak mengendalai jaringan bisa untuk menghasilkan kameranya. Nanti akan saya hitung dari 1 sampai 3. Baik, silakan Bapak Ibu Guru untuk menghasilkan kameranya. 1, 2, 3. Tes selanjutnya, 1, 2, 3. Ini adalah kegiatan berupa selama WhatsApp karena itu menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan fasilitas dari kami. yang sampai dilewatkan karena presensi yang digabsah hanya melalui yang kami bagikan bukan di kolom chat ataupun kolom komentar live youtube. Dan untuk link absen akan dibagikan setelah kegiatan ini yaitu setelah pukul 9. Jadi bapak ibu guru bisa untuk menyimak saja melalui grup kegiatan. Baik, saya ucapkan terima kasih juga kepada Ibu Sepiani yang telah meluangkan waktunya dan membagikan ilmunya pada kita malam hari ini. Dan juga tidak lupa, saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu Guru Hebat yang sudah bergabung untuk mengikuti diklat pada malam hari ini. Sebelum saya tutup, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Apabila ada perkataan saya yang kurang berkenan di hati Bapak Ibu Guru selama kegiatan diklat berlangsung, saya selaku moderator, pamit bersendiri. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pertemu guru hebat di ruang temu guru Terima kasih Terima kasih.