Transcript for:
Nasakom dan Perkembangan Politik Indonesia

Akulah yang mensetuskan ide besar Nasakum. Bukan baru-baru ini saja, tapi sejak tahun 20-an, ketika aku berjuang membebaskan bangsa kita dari penjajahan Belanda. Aku ingin menggabungkan tiga kekuatan real ini, ya nasionalis, ya agama, ya komunis, menjadi satu kekuatan besar untuk menyelesaikan revolusi kita. Revolusi yang menuju masyarakat sosialis. Terus, tidak mungkin aku bubarkan PKI, karena akan membuat Nasakom tidak utuh lagi. lagi aku tidak mau mengorbankan keyakinan ku yang aku terus perjuangkan selama ini maaf Pak Bapak yang selalu mengajarkan bahwa perjuangan meminta pengorbanan saya kira sudah tiba saatnya bagi Bapak hendaknya bersedia lagi berkorban demi bangsa dan negara hai hai Beberapa jenderal kita telah dibander PKI. Mereka telah jadi korban. Tapi bagaimanapun, PKI adalah kekuatan nyata dalam masyarakat kita. Kekuatan yang harus diimpun. PKI harus... kita jadikan PKI Pancasila saya tidak yakin hal itu akan berhasil pak sudah jelas ideologi komunis berlawanan dengan Pancasila Aidit sendiri mengatakan bahwa Pancasila hanya alat pemersatu ucapan ini jelas merupakan tanda ke arah mana PKI bergerak Kalau ada info baru, lo masih ada hubungan dengan ekor maden? Harga-harga yang turun? Atau menteri-menteri yang turun? Siang juga mahnya. Gak wajar dia akan bisa berhasil. Hah, Pakcik? Pokoknya saya tidak percaya sama yang namanya partai. Mana mereka? Aduh, udah duluan berapa kali? Hah, itu? Ketika berdekat kering-kering Mulai sekarang kita harus selalu sama-sama Itu boleh gending nih Barkah, Barkah, sebentar Saya tidak percaya, Su Yang penting sekarang, eksil Keberanian, yang harus banget Saya kira iya, iya kok. Tetapi ini akan di-stop, itu perbatasan. Jakarta sekarang lagi tidak aman, Ibu sendirian? Ya, ini sama ini. Punya famili di Jakarta, Bu? Ya, saya ini sekarang cari anak saya, di atas sekolah, mahasiswa. Ya, sejak ribut-ribut PKI kemarin. Tidak ada kabar beritanya lagi. Ada yang bilang dia ditangkep. Ada yang bilang dia sudah meninggal. Anaknya ikut paluaret berangkali. Tidak mungkin jatuh sekolah, siswa, bukan kerja. Oh, sopan paluaret. Saya mau cari. Saya mau tahu kepastiannya. Kok ditambah sayurnya? Tohit datang, Bu. Iya, kita doakan saja tidak terjadi apa-apa. Kalian itu jangan naif. Kalian tahu siapa dia? Jelas kalian tahu. Tohit itu bukan aktivis teri. Saya dengar masa asu dari daerah-daerah sedang mengalir masuk. Tak, kalau dia kembali bukan saja bahaya buat dia sendiri, tapi rumah ini juga bakal tidak aman. Loh, mana nak Tohet? Katanya dia kembali. Ada di kamarnya, Bu. Sedang kangen-kangenan sama si anek, Bu. Oh. Rum? Ya, Trawet. Nah, ini baru sulit. Mana yang penting, politik apa Trawet? Jangan main-main soal agama ya Nasakom bersatu Singkirkan kepala batu Ya dana, ya dana, dana Persoalan ini bukan persoalan pribadi Ini politik Dan politik harus dilawan dengan politik Mas Mung bagaimana? Semua baik kok, kamu dapat kiriman jenang Betul kamu sudah makan? Kamu baru datang. Mau kemana kamu? Hit, saya tahu kamu tersinggung karena sikap kawan-kawan sekarang. Yang penting buat saya niat. Nawah itu. Iya, tapi bagaimanapun. Mau pergi lagi nih, Hit? Saya punya tolong simpan ya, Tok. Ya. Tapi nggak tanggung loh, kalau dimakan kurdi. Kayaknya dia tahu pembicaraan kita. Lebih baik dia tahu. Ini untuk kepentingan dia juga. Turunkan harga! Turunkan harga! Kau ini, aku Lihat, begitu saya dengar, mungkin di apel baru diumumkan. Sampai kapan mahasiswa akan mogok? Saya kira ya, sampai tuntutannya dipenuhi. Kalau tidak dipenuhi, kalian mau perang sama Soekarno apa? Dulu waktu mahasiswa, Soekarno juga melawan pemerintah, tapi pemerintah kolonial, dan Soekarno disebut pahlawan. Sekarang, kalian melawan... pemerintah sendiri itu biasanya disebut pengkhianat saya tidak mengatakan pemerintah sendiri pasti lebih baik sekiranya apa dibawa mengkurat apa dibawa dendles kalau tertindas ya tertindas juga Pasang pengumuman yang jelas Jangan bikin kecewa Kita gak langsung ke tempat seminar Masih terlalu pagi Saya mau ke gudang beras dulu Beras tidak ada Prof Atau mungkin juga dimakan tikus-tikus yang mengurus itu Kami pergi dulu Prof Seminar Selamat pagi Prof Apa betul beras belum datang? Mungkin minggu depan Prof Kita sudah bingung puisat Aduh bagaimana ini Saya sudah bawa kantong Beras di rumah sudah habis habis kita ini revolusi berlapar-lapar dan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah ...poten dalam bidangnya dan tidak didukung oleh rakyat. Selanjutnya didesak supaya semua peraturan-peraturan tentang kenaikan harga dicabut kembali. Dan Presidium Kabinet... Kera menetapkan kebijaksanaan ekonomi dan keuangan untuk menstabilisir harga-harga barang dan jasa yang langsung menyangkut kebutuhan sehari-hari rakyat. Menolak diperhatikannya kebijaksanaan ekonomi dan keuangan. ...kelihatan politik, ekonomi, dan keuangan yang semata-mata didasarkan untuk kepentingan negara saja. Dan melupakan atau tidak menemankan alam pera yang mengutamakan rakyat daripada negara. Mengatakan sekali lagi, menuntut pemubaran PKI serta ormas-ormasnya, dan menolak dengan tandas timbulnya Neo-PKI. menuntut pembersihan segala aparatur negara dari oknum-oknum PKI Gestapo serta antek-anteknya. Tugas demonstrasi adalah tugas beliau ini, demi melindungi Layla di tengah masa. Sialan, kamu ini percuma diberi indoktrinasi ajaran-ajaran pemimpin besar revolusi. Ntar diganyang orang kamu. Yang diganyang yang suka mengganyang. Selamat berjuang, pahlawanku. Kalau nanti kalian yang menang, serahkan saya yang mengurus hasil-hasilnya. Inilah tugas suciku. Anak gila dia. Atau anak merdeka dia. Anak gila. Ini merupakan kehormatan besar. Bagi saya selaku komandan pasukan. Untuk berbicara di depan masa mahasiswa ibu kota yang tergabung dalam KAMI Kepada saya telah diberikan konsep dan ditanyakan bagaimana pendapat saya Sekarang saya balik bertanya Apakah saudara-saudara sudah yakin dengan konsep yang saudara tulis? Yakin! Nah, kalau saudara sudah yakin, carry on! Hidup kakak lu! Biar seribu Aidit, kalau bumi Indonesia subur dengan Pancasila, mereka tidak mungkin melakukan kuk, apalagi satu Aidit. Di mana-mana kok masih banyak orang yang kangen Aidit. Siapa yang datang? Sultan Zakirat Cari siapa nih? Eh, Ramlan Cip-cip Loh kok tungguin? Lihatlah ya Mana ke? Bagi-bagiin dong Tolong dibagi di sebelah sana Saya juga ke asrama, tapi saya belum pulang. Tapi kenapa itulah? Saya gembira dia kembali, dan ternyata dia selamat. Malah saya kecewa dengan sikap kawan-kawan di rumah. Kelihatan sekali mereka tidak suka Toit kembali. Markah? Hampir semua. Itulah, seharusnya dia tak usah kembali dalam situasi Jakarta seperti ini. Hidup pasarmu! Hidup pasarmu! Loh, Dodo, kok kamu nggak kuliah? Sudah pulang, Ma, mogok. Mogok apaan? Mulai hari ini mahasiswa UI mogok kuliah. Apa? Mahasiswa? Mogok? Iya. Mogok apaan? Mahasiswa mogok. Idih, yang biasanya mogok itu kan buruh, kuli, mahasiswa. Sisi aku mau go Ya enggak-enggak saja. Pokoknya kamu enggak usah ikut-ikutan mereka. Yang penting cepat-cepat selesaikan kuliahmu, biar cepat jadi sarjana, cepat... Cepat dikirim ke Kalimantan Utara, jadi tentara, sukarelawan, ganyang Malaysia. Beberapa gelintir lulusan tahun lalu nasibnya juga begitu loh, Mam. Itu biasa untuk orang-orang biasa. Karena mereka tidak punya koneksi ke atas. Kamu kan lain, Skat. Papimu itu begitu-begitu dulu pejuang. Kamu kan tahu banyak teman-temannya yang jadi menteri Teman-teman papi sekarang lagi diganyang, Mam Salah-salah kita kena ganyang Ada tamu, Den Tomo, ya? Ya, Den Yang diganyang kan yang mau diganyang Kenyang, kita kan yang penting kenyang. Yang menang, pasti yang kenyang. Eh, jadi kita pasti yang menang. Karena kita selalu kenyang. Dodo, kamu mau kemana? Rumah Kristen, Ma. Ah, Yam, telpon angkat. Ianya. Eh, kalau Ibu si Judy bilang aku tidak ada. Iya. Eh, sebentar Yam, eh, bilang begini. Hmm. Ah, bilang saja begitu. Iya, iya. Dodo! Dodo! Lama-lama saya khawatir, Bapak Erick dan Mbak Dari mesti bisa kita percaya. Sudahlah Pak. Semangat juga memang tinggi, tapi angin-anginan. Semangat apa? Semangat erik-erik lah. Semangat bunglon. Bisa, tidak tanggung-tanggung. Dari 200 sampai 100. Lalu nilai uang dipotong. Kita harus bagaimana? Kita semua harus protek. 200! Harus! 200! Pokoknya harga-harga diturunkan. 7? 10! Nonsense! Nonsense! Aku tahu tujuan mereka. Mereka mau menjatuhkan aku. Mereka mau menjatuhkan Soekarno. Mereka mau membawa revolusi kita ke kanan. Itulah tujuan mereka. Tapi aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Sudah berulang-ulang aku katakan, revolusi kita adalah kiri. Karena apa? Karena Pancasila itu sendiri adalah kiri. Maaf pak. Sepanjang yang saya ketahui, mahasiswa dan rakyat Indonesia masih tetap menaruh kepercayaan penuh kepada Bapak sebagai pemimpin besar revolusi. Har, aku ini sudah banyak makan garam dunia politik. Mereka itu buta politik. Dengan membuat kekacauan terus-menerus, sadar atau tidak, mereka sedang mengundang musuh revolusi kita masuk dan memperlemah perjuangan kita. Kamu bicara soal pembubaran PKI, itu soal gampang. Dengan satu kalimat saja, PKI dapat aku bubarkan. Tapi apa dengan itu? Persoalan akan selesai? Tidak. Malahan akan timbul persoalan yang lebih kruat. Partai komunis di mana-mana akan lebih berbahaya kalau dilarang. Mereka akan bergerak ilikal di bawah tanah Tapi Pak, kita bisa mengajak rakyat bersama-sama menghadapi bahaya gerakan di bawah tanah komunis itu Kita pisahkan rakyat yang anti dan yang pro-komunis Kita tutup semua celah yang mungkin bisa dimasuki komunis Tidak usah kau gurui aku Kau seorang prajurit, tugasmu menjalankan apa yang aku perintahkan Terima kasih Hai maaf Pak saya tidak bermaksud dan tidak mungkin menggurui Bapak saya hanya merasa berkewajiban mengutarakan apa yang saya anggap baik buat bangsa kita mungkin Bapak masih inget dulu ketika saya masih Panglima Jawa Tengah, saya juga pernah memberanikan diri mengutarakan pada Bapak kecemasan saya melihat perkembangan Partai Komunis sesudah pemilu 1955. Aku juga tidak pernah lupa waktu masih di Jogja ketika kau tidak melaksanakan perintahku untuk menangkap Jendral Darsono hanya karena dia seniormu. Tahun berapa itu? 26, Pak. Kamu memang kopek. Tapi aku tetap percaya kepadamu. Karena itu dulu, kau kuberi kepercayaan menjadi Panglima Mandala. Dan sekarang, kau kuberi kepercayaan menjadi Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban. Aku harap kau tidak menyianyikan kesempatan ini. Saya berterima kasih atas kepercayaan Bapak pada saya. Tapi dalam situasi sekarang, suatu dialog saya rasa sangat diperlukan. Saya ingin mengusulkan kalau Bapak setuju, kita undang wakil-wakil mahasiswa menghadiri sidang kabinet di Bogor. Itu, Sulmu. Di sana Bapak bisa mengemukakan secara langsung pikiran-pikiran Bapak kepada mereka. Dan sebaliknya, kita juga bisa mendengarkan secara langsung pikiran-pikiran pihak mahasiswa. Tohit, kita bicara dulu sebentar. Tidak usahlah, tempat saya memang bukan di sini. Jangan terburu-buru, beri saya waktu bicara sama ibu. Sudahlah. Terima kasih, Rum. Tunggulah barang sehari, saya mau bicara sama mereka. Terima kasih, Nir. Ayo, Bang, jalan. Terima kasih telah menonton! Lekas kan saya, lepas kan saya, sudah So, pahlawan, dia pikir cuma dia yang berani Tokid itu sudah seperti saudara saya, darah daging saya So humanis, sekarang waktunya perang Barca itu baik, sekadar supaya rumah jangan dikebak pembunuh-pembunuh kamu. Mohon itu siapa? Dan kenapa mesti takuti? Ada apa sih? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Siapa yang baik? Kasar dia. Baik-baik terbiasa kekuasaan. Sudah. Sudahlah Barca. Diam kau. Saya tidak suka kekerasan. Tenang. Tapi saya juga tidak sudi dikeras. Tenang. Terima kasih telah menonton Memang sudah kami putuskan, kita juga akan mengirim wakil ke Sidangka Pindek besok. Tapi dengan pertimbangan yang matang, kami juga memutuskan kita tidak akan membawa masa ke Bogor. Tapi anak-anak KMI pasti akan mengerahkan masa. Bahkan baru saja kawan kita di Bandung memberitahu bahwa kami Bandung juga akan mengirimkan masa ke Bogor. Bukan tidak mungkin mereka... Tapi bagaimanapun, kita tidak akan membawa masa besok. Pak John, tolong dijelaskan segala sesuatunya. Begini, sudah tentu partai sangat menghargai semangat seperti Bung Erik. Tetapi dalam sidang kabinet besok, pemimpin besar Repuluh Sibung Karno akan mengucapkan amanat yang sangat penting. Ini harus Bung dan kawan-kawan lain perhatikan. Amanat besok itu semacam kumandu. Kalau kita membawa masa juga, bisa-bisa terjadi bentrokan. Itu akan mengurangi arti penting amanat Bung Karno. Ini tidak boleh terjadi. Hai uh ah kalian aja cuma papa sudah goyang kali ini Dewi Dewi semua Dewi mana sih Ibu Dewi ya bukan Dewi anak kecil Dewi anak Pak Dewo dulu sebesar limpuk bukan Hai Amin Paya! Paya! Apa sih yang diharapkan pimpinan kami dengan mengikuti sedang kabinet? Paya! Kamu harusnya tadi hadir dalam rapat Supaya kamu tahu apa alasan mereka Kamu kan hadir Apa alasan mereka? dikawal mereka dialog-dialog yang namanya dialog itu kalau sama kuat kalau pimpinan kami Kami ke sidang kabinet besok, dialog apa yang akan terjadi? Mending kalau mereka diberi kesempatan ngomong nanti. Paling hanya untuk mendengarkan indoktrinasi atau gambratan bongkarno. Saya kira tidak ada salahnya menerima undangan itu. Perjuangan kita kan untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Kalau dengan ikut sidang kabinet. bisa memperkuat perjuangan kita, kenapa harus kita tolak? Malah saya melihatnya adanya undangan itu menunjukkan kekuatan kita sudah diperhitungkan. Hiduplah! Attention! Attention! Attention! Tenang! Tenang! Tenang! Oi! Kalau tidak salah info, katanya undangan itu atas usul pahato. Pahato? Paham, apa sih? Tujuh orang, kita tidak bisa, Jangan dikeluarkan asbaknya, ini kan bulan puasa. Ya sudah, cepetan lah tuh Ah, betul kita musahid Betul kita sering berjuang Tapi puasa tetap puasa Bantuan penyihir, anu-anu pakai dalam kue tes. Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini. Ketua, kalau tidak berani membelak penaraan dan rakyat, tidak berani membelak penaraan dan rakyat. Aku punya bukti-bukti bahwa aksi-aksi Nekolin aktif di lapangan mengacau perekonomian kita. Dan kita sekarang ini sebagai pemimpin, sebagai anggota DBA... Hei engkau pemimpin-pemimpin dari kaum nasionalis Hei engkau pemimpin-pemimpin dari agama Hei engkau pemimpin-pemimpin dari komunis Hei engkau pemimpin-pemimpin dari angkatan bersejata Kita semua mesti cari daya upaya Kersewarga Rekatun Coba lah konstruktif, jangan cuma nuntut. Sekarang saya tantang, hayo, siapa yang sanggup turunkan harga-harga dalam tempo 3 bulan? Ya, 3 bulan, baik dari kalangan tentara... dari pemimpin-pemimpin ormas-orpol atau dari kalangan mahasiswa aku jadikan menteri sekarang juga tidak peduli lelaki tidak peduli perempuan siapa sanggup angkat tangan tapi nah tapi kalau sudah tiga bulan sesudah sekarang ini tanggal berapa 15 Januari jadi Februari Hai Maret April hai hai Terima kasih telah menonton! Tidak mungkin kalian bisa menyampaikan pikiran-pikiran kalian pada presiden. Hari ini, kalau suasana memang tidak mengizinkan, diatur saja kalian bertemu khusus dengan Presiden besok di Jakarta. Di dalam beberapa hari ini, Kabinet Trikora akan memutuskan ketentuan sikap yang tegas terhadap Gestok. Dan Mahmilub, sesudah lebaran, segera akan menghukum oknum Gestok karena Gestok jelas melanggar hukum politis maupun kriminal. Sejak semula, Bung Karno telah menyerugan kepada rakyat Indonesia Supaya bersikap tenang, menjauhkan kontok-kontokan, dan melarang membakar emosi rakyat. Sayang sekali, anjuran Bung Karno tak begitu diindahkan, sehingga mengakibatkan jumlah korban yang besar antara kita sama kita. Masa Epo Lugestok ini... memakan waktu lama untuk disembuhkan dan mencarikan obat akibat gestok secara lahir dan batik. Kini timbul peristiwa yang baru yang juga mengejutkan rakyat Indonesia. berhubung dengan reaksi terhadap keadaan ekonomi, dengan adanya demonstrasi-demonstrasi mahasiswa yang melampaui batas kesupanan. Disinyalir oleh Bung Karno, hal tersebut ditujukan pada Bung Karno, sehingga ibu-ibu dan bapak-bapak berdiri bulu rumahnya. Apa maksudmu cuma separoh? Cuma setengahnya, Pak. Setengahnya dari kita minta. Ya, ini dia. dana, bukan untuk dagang atau dirente. Saya sudah bilang, ambilkan saja dari dana revolusi. Ini sudah dari dana revolusi, Pak. Dana revolusi, jumlahnya memang besar sekali. Tapi oleh Pak Yusuf Mudadalam sudah dibagi-bagikan sebagian. Ada juga yang dipinjamkan. Hot for Doma. Bagaimana? Dipinjamkan? Ini ada catatannya, Pak. Saya peroleh secara konfidensial dari setah Pak Yusuf Mudadalam. Apa itu? Coba baca. Satu miliar dipinjamkan ke PT Ditako. 5 miliar ke PT Peksin, 200 juta ke PT Sumurung, 270 juta kepada Indonesian Central Agencies, 500 juta kepada Adjunct General, Rp21,5 miliar ke PT Beluntas, lalu untuk Mubestani dan Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia IP. Ada lagi pinjaman tanpa jaminan. Ada demonstrasi mahasiswa, Pak. Demonstrasi? Iya, Pak. Mereka minta ketemu Bapak. Untuk apa? Belum mereka katakan, Pak. Mereka mau menyampaikan protes terhadap pidato radio Bapak. What for? Kamus, ya. Sudah kukatakan berulang-ulang. Semuanya wait and see soal pembubaran BKI. Kan sudah aku bentuk fact-finding commission untuk meneliti keinginan rakyat dalam masalah ini. Jadi aku minta kalian sabar. Serahkan semuanya kepada aku. tentang kesulitan ekonomi saya minta saran-saran KAMI untuk mengatasinya saya sudah umumkan siapa yang bisa turunkan harga-harga dalam tempo 3 bulan aku angkat jadi menteri hayo, mana calon-calon kalian aku ingin lihat jangan cuma teriak-teriak di jalan menteri-menteriku apa itu? Coba ini, sedar. Ruslan Abdul Ghani, Syarif Tayib, ini semua menteri-menteriku. Apa mereka ini orang-orang? Hei, kamu sedar. Kamu k***? Ruslan? Syarif? Apa kamu menteri-menteri k***? Sedang, Pahaw sendiri memberi aku bintang karena kebijaksanaanku membuat kaum Katolik di Indonesia ini aman. Loh kok anak-anak PMKRI, anak-anak katolik, menulis yang kasar-kasar tentang keluarga ku? Itu tidak benar, Pak. Bukan anak-anak PMKRI yang membuat corak-coret, tapi anggota pemuda rakyat. Mereka menyamar menggunakan baret PMKRI. Gulunganmu, gulungan Cina juga susah diurus. Ikut-ikutan demonstrasi dengan celana wool, nyetok mobil, corak-coret rakyat lapar. Tahu kamu, kamu bisa menimbulkan iri hati pada... pada rakyat Indonesia asli dan rasialisme. Mengapa kalian demonstrasi? Mahasiswa sudah tidak bisa hidup lagi, Pak. Bayangkan, Pak, seorang mahasiswa sastra yang tinggal di Gebayoran harus mengeluarkan 4.000 rupiah dalam satu hari untuk transport. Dalam satu bulan, Pak, mereka harus mengeluarkan uang 100.000. Itu baru untuk transport. Betul, Pak. Kamu dari Ormas mana? Mahasiswa Pancasila, Pak. Mahapancas. Lantas di mana letak moral Pancasilamu dengan memaki-maki menteri-menteriku? Bahkan keluarga ku ikut kalian hina. Bapak Presiden, dalam amanat pelantikan Kabinet Dekura, Bapak menekankan bahwa soal sendang pangan akan diselesaikan dalam dua tahun. Sekarang masa itu sudah lewat, Pak. Juga, Pak, dalam pidato tahun berdikari, Bapak mengatakan bahwa kesabaran rakyat ada batasnya. Bertolak dari ini semua, Bapak tentu maklum, rakyat sudah menderita luar biasa. Karena itu sebaiknya Bapak menerima tritura. Itu baik, itu baik. Tapi aku tidak setuju. Dan aku sangat menentang cara-cara kalian mengadakan aksi. Dalam buku di bawah bendera revolusi dikatakan, revolusi-revolusi ini adalah sebuah kegiatan yang tidak bisa diperlukan. revolusi yang hanya di atas kertas tidak akan punya arti apa-apa. Revolusi-revolusi haruslah dibaringi dengan pengerahan massa. Betul, tapi itu aku tulis terhadap pemerintah penjajah dan bukan terhadap pemerintah bangsa sendiri. Kalau begitu bukan salah kami, Pak. Karena dalam buku itu tidak ada sebutkan demikian. Yang mulia, inflasi sudah terlalu tinggi. Berapa yang kamu sebut tinggi itu? Bulan ini melampaui 600 persen. Uang beredar, persetan jumlah uang yang beredar, selagi masih ada kertas di gudang dan mesin cetak masih bisa jalan, cetak saja. Tapi yang mulia, tidak usah tetapi-tetapi, ini revolusi. Apakah kamu tidak pernah diindoktrinasi? Apakah kamu tidak pernah memahami ajaran pemimpin besar revolusi? Revolusi memerlukan biaya besar, apalagi revolusi kita, revolusi maha besar. Saya gembira mahasiswa-mahasiswa bisa berdialog langsung dengan Bung Karno. Dengan demikian, Bung Karno bisa mendengarkan secara langsung isi hati dan tuntutan mahasiswa. Ini perlu, karena ada sementara pihak yang mencari kesalahan-kesalahan dan ekses-ekses dari aksi-aksi kami yang kemudian diolah, dibumboni, dan dijadikan bahan infonegatif untuk memukul kami. Karena itu... Waspadalah dan sempurnakanlah organisasi dari segi pengamanannya, guna memperkecil kemungkinan pembuncengan-pembuncengan dan nitrik-nitrik. Saya yakin, selama kami beraksi secara wajar dalam memperjuangkan tritura, Kami pasti didukung ABRI dan seluruh rakyat. Cak Rus, apa yang terjadi dengan proyek indoktrinasi-indoktrinasi mu itu? Mengapa keadaan jadi begini? Semua orang, ya semua orang, berkhianat padaku. Bung tidak perlu merasa dikhianati. Bung masih tetap pemimpin rakyat Indonesia. Seluruh bangsa Indonesia masih mengakui Bung sebagai pemimpin besar. Tapi kamu mendengar sendiri. Apa kata anak-anak itu? Mereka menuntut aku membubarkan PKI. Kalau mereka betul-betul mengerti isi tujuh bahan pokok indoktrinasi, tuba api yang kamu kampanyekan itu, mereka tentu tidak akan menuntut taku seperti itu. Saya kira ini tidak ada. ...hubungannya dengan kampanye Tubapi. Mereka melihat PKI telah mendalangi suatu pemberontakan dan itu berarti telah mengkhianati revolusi serta ajaran Tubapi. Kalau kesetiaan seluruh selah horde pemerintahan, jangan dikhawatirkan. Lusa akan ada apel kesetiaan seluruh anggota kabinet. Pak Limina yang akan mengkoordinir Dan kami di PNI Akan mengirim masa ikut apel Setiap anggota kabinet Rikora Republik Indonesia Setia dan taat Kepada yang mulia Presiden seumur hidup Mandataris MPRS Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno Menyatakan kesiapsiagaan setiap anggota Kabinet di Kora Republik Indonesia sebagai selah order terdepan dari barisan Soekarno yang siap-siaga membela revolusi nasional Indonesia dan pemimpin besar tunggalnya Bung Karno. Tahu pernyataan ini kamu keluarkan bukan karena kamu takut diri tul, tidak ada yang lebih sakit hatinya daripada aku. Karena kalian, menteri-menteriku, dianggap tidak betus bekerja. Apa sebab aku perintahkan seluruh rakyat Indonesia... golongan apa saja yang cinta pada Soekarno untuk membentuk satu barisan yaitu barisan Soekarno karena aku punya bukti-bukti yang nyata bahwa ada usaha-usaha pendungkir Halo, Bunga Tenggara Mata-mata di Kota Jawa Nasa Patu Cipta Sosialisme Pati Jaya Rupanya pembunuh kursi tidak bisa dihindari lagi Ya tapi kita jangan sampai terpancing, awasi erit Nasa Patu Cipta Sosialisme Pati Jaya Masih berharga, menerima, menerima Indonesia Pati Jaya, menerima, menerima Halo, halo, halo Aku ini bukan hanya pemimpin rakyat Indonesia, tapi aku sudah menjadi pemimpin dunia. Aku telah melontarkan ideku di BBB, to build the world anew. Aku ingin membangun sebuah dunia baru. Dunia di mana tidak ada lagi penghisapan manusia, oleh manusia. Tidak ada lagi eksploitas yang dolong parlong. Jadi tidak mungkin aku membubarkan PKI. Karena ini tidak hanya menyangkut kepentingan nasional, tapi juga internasional. Tapi Pak, kepentingan nasional harus didahulukan. Sudah terbukti nyata, keinginan Bapak membawa PKI menjadi... dari kekuatan Pancasila belum berhasil bahkan kebijaksanaan Bapak disalahgunakan PKI untuk memperkuat diri peristiwa Madiun PKI menusuk kita dari belakang pada saat kita menghadapi Belanda semua ingat tindakan tegas yang Bapak ambil waktu itu Bapak mengutuk PKI Bapak berpidato menyuruh rakyat memilih Soekarno-Hatta atau Musho dan rakyat memilih Bapak dan rakyat berdiri di belakang Bapak tapi sekarang Bapak bertindak lain Bapak tidak menyalahkan PKI sikap inilah yang tidak bisa diterima oleh rakyat Ya, ya. Tapi aku sudah mengatakan, aku tidak akan mundur se milimeter pun. Aku tegaskan lagi, aku, Soekarno, tidak akan mundur satu milimeter pun. Selama Bapak berpendirian begitu, mahasiswa pelajaran rakyat akan terus bergerak. Selama itu pula, keamanan dan ketertiban tidak akan berhasil ditegakkan. Saya hanya mohon sebagai seorang anak kepada bapaknya, supaya bapak mempertimbangkan kembali hal ini. Tapi dunia tahu aku adalah salah seorang kampion Nefos, The New Emerging Forces. Bagaimana pandangan dunia terhadap aku? Saya kira ada jalan keluar untuk mengatasi hal itu, Pak. Saya sudah pernah menyampaikan kepada Bapak, biarlah saya yang dijadikan bumper, saya yang akan mengubarkan PKI. Kelak pada saat yang tepat, Bapak tinggal ngegongi saja. Kopo. Bapak sudah tahu sejak di Jogja dulu saya kopo. Har, kamu kalau pakai baju mbok yang rapi, kaos dalamnya jangan sampai kelihatan. Saya tidak punya yang lain, Pak. Ayo ikut, aku beri kaos. Ini pakai, kalau mau pakai kaos ini, lipet bagian depannya, agar supaya tidak kelihatan dari luar, biar lebih rapi. Terima kasih Pak. Allah, Permisi bu, saya disana dulu Assalamualaikum Waalaikumsalam Sama-sama Kamu gak pulang juga Bang tahun ini enggak Pak sibuk enak hehehe mau pelerbat ini sama-sama Sekalipun kita telah mendapatkan jaman dari belakang oleh kaum mistok PKI Tidak berbelok ke kanan Karena kita tetap anti-Nekolin dan anti-fiodalisme Dan revolusi Indonesia tetap dibawa pimpinan, pemimpin besar revolusi Bung Karno Hari ini, bagi kita semua, sebagai kekuatan progresif revolusioner, kesemuanya merupakan barisan Soekarno untuk memulakan tekad kita kembali melakukan kompetisi manipolis jati. Untuk menjadi pelopor-pelopor pengaman ajaran-ajaran pemimpin besar revolusi. Hanya barisan Soekarno yang berwatak mental Pancasila sebagai patriot paripurna yang bertanggung jawab. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esat sebagai pengemban ampera yang setia dan jujur dapat merubah dunia ini dari order lama ke order yang baru. ...memulakan dekat kita kembali untuk menyunjungi kata-kata kita. Hati-hati berkacamata, hati-hati selalu berkacauan. Hati-hati berkacauan, hati-hati selalu berkacauan. Hati-hati berkacauan, hati-hati selalu berkacauan. Mau apa kalian? Kesekmenk, Pak. Kami yang bertanggung jawab, Pak. Iya, Pak. Pokoknya kami tidak mengizinkan siapa saja lewat jalan ini. Kami yang menjamin, Pak. Jangan mau mundur! Kenapa kita mesti mundur? Berangkat! Jalan! Ayo, jalan! Jalan! Allahu Akbar, Sama'a Allahu Liman Hamidah Allahu Akbar, Allahu Akbar Hai betul ada yang meninggal Yang tertemak meninggal? Tidak, hanya luka parah. Keadaan sudah makin berbahaya. Satu saja langkah kecil keliru bisa menimbulkan perang saudara. Yang harus dijaga. Jangan sampai kita kesusupan unsur CGMI atau pemuda rakyat. Berbahaya. Kita bisa hancur. Eh, Tiraun. Tiraun. Eh, kamu orang apa ontak? Subuh. Bangun. Coba jelaskan lagi, Tandu. Begini. Kita dianjurkan supaya lebih dulu meninggalkan kampus. Cakra mau menduduki tempat ini? Bukan. Tujuannya cuma ingin membuat kita tidak bisa bergerak hari ini. Wah, gak awet dong. Mereka akan mengamankan pelantikan kabinet baru di istana. Lalu bagaimana? Bagaimana apa? Kita tidak mungkin meninggalkan kampus. Betul. Maksudnya begini. Tidak. Justru kita akan meninggalkan tempat ini lebih cepat sebelum Cakra memblokir. Loh, kok? Kita tetap akan melaksanakan operasi sesuai dengan rencana. Kita tidak mungkin membiarkan begitu saja pelantikan kabinet yang tidak kita setujui. Masing-masing kan sudah tahu daerahnya. Jangan lupa adik-adik kita di SMP. Libatkan mereka kalau mungkin potensi mereka besar. Sekarang kita sholat dulu. Allah Akbar, Allah Akbar, Ashadu an la ilaha illallah, Ashadu anna muhammadan rasulullah, Hayya ala salat, hayya ala alfalat, Qad qamati salat, qad qamati salat. Allahumma sallallahu alaihi wa sallam Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru dari kami. Hai gampangnya sini gantian itu sudah putusan beliau lewat anak-anak hai hai Kita Mati, mati, mati Poblo Saya sudah dapat penjelasan dari teman-teman Front Marhaimis. Soal bendera, nanti akan saya jelaskan sendiri pada Duta Besarnya. Sekarang bicara soal lain. Pak Ban, saya kira sudah waktunya gerakan barisan Soekarno. Kita tingkatkan ke dalam skala gerakan masa, Pak. Ya betul, itu betul. Aksi-aksi masa kami dan kami memang harus kita hadapi dengan masa juga. Teror harus dilawan dengan teror. Udah, dia punya jalan-jalan mana? Apa suruh kamu? Yang jelas kamu gak perlu satu-satu Udah, bawa aja dia Dia harus buka mulut Kalau tidak kita sobek mulutnya Orangnya terlalu meyakinkan Malah bahaya Bagaimana? Berkelah. Orang luar biasa. Kau lihat apa kan? Coba kita lihat saja. Siapa nama kamu? Bukan saya. Sungguh, bukan saya. Kebetulan saya lewat. Saya tanya nama kamu siapa, kamu dari mana? Bukan saya, sungguh. Kamu mengerti bahasa Indonesia? Iya, bukan, bukan. Dengar! Teman kami kemarin, baru ditusukkan kasus. Kami juga baru diserbu, ditembaki. Jadi jangan berbele-bele kamu. Kamu siapa? Saya... Ayo ngaku! Saya... Anak sini juga. Eh! Kamu ngomong! Buka aja! Sambil! Ayo ngomong kamu! Saya ulangi sekali lagi. Siapa nama kamu? Saya anak sini juga. Jawab yang benar. Saya. Kamu bohong. Siapa kamu? Ayo jawab. Kamu disuruh siapa? Siapa yang menyuruh kamu? Ayo jawab. Tanyakan di mana buang granat tadi. Ikut kamu. Aku. Kamu mau mendatang tempat ini, kamu tidak mau bicara? Apa tujuan kamu kemarin? Siapa yang menyuruh kamu? Kak. Ayo, jawab! Pilihan. Jawab! Pilihan benar nih. Dari rumah semata. Ngaku, jawab, duduk Kamu mau melerakkan tempat ini, ha? Kamu mau melerakkan tempat ini? Ngaku, ngaku, bangsa Hentikan, warga, hentikan Jangan diam saja, bawa cepetan ke ruang kesehatan Alah, kurang Bokong Lekas, kita bawa ke sana yuk Bawa ke kamar mayat Semplungin aja di permalinnya Kepala jangan sampai miring-miring begitu Mau kamu bunuh anak itu? Saya bukan tukang jagal Saya bukan tukang Anak itu sudah hampir mati ketakutan Tidak pantas kamu melakukan kekerasan Lalu apa yang pantas menurut kamu? Membiarkan dia dipukul? Kamu terlalu kasar Kamu dengar sendiri Anak itu tidak mau menyebutkan namanya Itu tidak membuktikan apa-apa Karena dia itu PKI dia Han Kamu pikir saya ini orang kejam Saya tidak tahu Saya hanya heran tiba-tiba saya tidak mengenal kamu lagi Kamu total berubah Juga yang lain Sudah berbulan-bulan saya tidak pernah lagi berada di kampus ini. Kalau tidak karena pergolakan-pergolakan ini, barangkali seumur hidup saya tidak akan pernah lagi masuk di ruangan ini. Kamu tidak tahu bagaimana rasanya diusir dari ruang kuliah. Tidak diizinkan mengikuti kegiatan akademis hanya karena berbeda dengan yang berkuasa. Dan kamu sendiri tahu, saya bukan satu-satunya yang mengalami itu. Ribuan jumlah mahasiswa mengalami perlakuan yang tidak adil. Berpuluh-puluh dosen dipecat atau diskors. Itu di universitas. Tidak terhitung jumlah korban di luar universitas. Koran-koran ditutup, pegawai dipecat, pengarang-pengarang, seniman-seniman, dan banyak lagi tokoh-tokoh masyarakat diganyang, dikejar-kejar. Satu-satunya kesalahan hanya karena mereka tidak sudi menjilat dan bilang ya kepada penguasa. Itu yang harus kita lawan sekarang. Tapi kamu menggunakan kesempatan ini untuk membalas dendam. Kita ini dalam perang sekarang. Tidak sadar kamu. Begitu juga tentang Tohit. Tohid? Saya tidak punya dendam pribadi kepada Tohid. Sekalipun belakangan saya tahu dia punya andil sehingga saya diskors. Tapi dalam keadaan sekarang, Tohid mewakili kekuatan musuh. dia yang jaga bagaimana itu rupanya dia memang punya penyakit sekarang diopname di ruang belakang kamu bertengkar lagi dengan Barka Hai sebi sama memahami dia saya tidak habis pikir saya juga sadar keadaan kita buruk sekali politik ekonomi sosial semuanya semuanya berantakan persatuan kita juga semua udara tanah air kotor oleh jargon-jargon kata-kata pidato pidato beo-beo kemunafikan kemunafikan Kita betul-betul dalam krisis yang berbahaya sekali. Setiap orang kehilangan kepribadiannya. Karena itu semua kita bergerak. Sebagai mahasiswa yang katanya calon cindikiawan, kita akan berdosa kalau kita tidak berbuat sesuatu. Saya tahu, saya mengerti. Saya hanya tidak bisa terima caranya. Kalian, kalian ini, kalian ini, kalian ini. Tolong, Saya protes keras kenapa anak kami itu dibawa ke tempat kita. Markasnya Rudy kehilangan dua orang. Dan ada yang melihat mereka diculik anak-anak kuih. Jadi kita ambil saja kedua orang ini untuk dipertukarkan. Dan saya minta, jangan bawa soal persebatan. Ini prinsip. Saya hanya protes kenapa anak kami itu dibawa ke tempat kita. Untuk sementara. Nanti kita kirim ke markas Rudy. Berdi, buka pagar. Kita kan sudah sepakat, tidak boleh ada orang lain yang tahu tempat ini. Kita ini, jelaka kalau musuh sampai tahu. Kalau begitu, tawanan ini tidak akan kita bawa kemana-mana. Mereka akan tetap di sini, sampai tujuan kita nanti berhasil. Hei, kita, kita bisa jelaka. Saya tidak habis pikir kenapa semua ini bisa terjadi. Sejak kecil kita selalu sama-sama. Sekolah sama-sama, ngaji sama-sama, selalu, selalu sama-sama. Selama 4 tahun kita satu rumah, satu kamar, dan 4 tahun yang lalu kepala kita sama-sama gundul. Semuanya masih jelas dalam ingatan saya, Nif. Dan sekarang, 4 tahun kemudian, kita di kamar ini dalam keadaan yang kamu dan saya tidak pernah fikirkan. Kamu ditangkap kawan-kawan saya, kamu jadi tawanan saya. Rasanya seperti main-main saja Hanya beberapa bulan yang lalu Semuanya masih berjalan Menyenangkan antara kita Tidak untuk kita semua Tidak untuk Barkah Ya, memang tidak untuk Barkah Dia diskors dan dia tidak bisa menyembunyikan kecurigaannya bahwa saya yang menyebabkan dia diskors. Tapi kamu tahu ada beribu-ribu lagi korban seperti Barka. Neve, kamu masih ingat waktu suatu hari kita naik kereta api ke Bandung? Di depan kita duduk seorang perempuan Tidak begitu cantik memang Tapi toh kita tertarik juga Dan kamu yang menyapa perempuan itu duluan Kamu yang duluan Nah kamu yang... yang ngeraktir saya loh saya justru yang raktir enggak saya yang raktir kamu yang nyapa ah waktu turun di Bandung juga saya yang gandeng hahaha saya ngaku kalah cepat saja waktu kita sama-sama kalah kok soalnya kita sama-sama melongo waktu muncul seorang lelaki besar yang ternyata suaminya saya selalu kalah selalu dan saya yang harus menerima akibat terakhir Hehehe Saya yang selalu kalah Saya yang harus menghadapi laki-laki itu Sampai saya malu Sebaliknya, kamu selalu beruntung Sekolahmu lancar Kamu juga yang dipilih Laila Selalu kalah Saya masuki organisasi mahasiswa terbesar, terkuat, tapi waktu tak memberi ampun. Organisasi saya terdesak, selalu kawah. Kemarin aksi-aksi kalian berhasil melumpuhkan Jakarta. Pelantikan kabinet hampir kalian gagalkan. Ketika ada mahasiswa yang tertembak, kalian mendapat simpati yang luar biasa dari masyarakat. Luar biasa. Tapi kamu tahu apa yang menarik dari kenyataan itu? Mahasiswa yang mati itu anggota sini. Sengaja kami susupkan sejumlah aktivis kami ke dalam gerakan kalian dengan tujuan menghancurkan kalian dari dalam. Eh malah sekarang, aktivis yang kami susupkan jadi martir kalian. Setiap anak UI sudah tentu bisa pakai jaket kuning. Tapi anak itu memang anak sini, Nip. Belum tentu. Barangkali betul dia pegang kartu anggota organisasi kalian, tapi tidak setuju dengan garis politik kalian, dan dia ikut demonstrasi ke AMI. Ah, yang pasti dia satu organisasi dengan saya. Kalaupun benar bersyukurlah, tapi kamu tidak perlu dramatis. Kenyataan Yahid Kan organisasi kamu yang di infiltri si GMI anak-anak PKI itu Tapi sudahlah Kenapa kita mesti jadi berdebat begini kayak kita di 4 kos saja Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru dari kami. Hihid, kamu kira saya bisa menolong? Saya kira kamu tidak perlu terlalu cemas. Dia bukan anak-anak, dia mahasiswa, otaknya tajam, bacaannya luas. Memang dia naif, tapi sekarang akhirnya dia seperti kamu. Itu artinya, dia telah memilih pihak, dan tentunya dia tahu risiko pilihannya. Saya percaya sekali, kamu tidak mungkin tidak menolong Hanif. Kamu juga sayang sama dia. Hanif! Hanif! Loh, kamu toh. Rendang tinggal satu, kamu makan juga. Habis lapar. Yuh, bagi rokoknya. Siapa tuh? Salahkanin. Hajar lari! Siapa yang menolong kamu? Aku ini mau keapakan. Sebagai pemimpin kamu, aku kiar keapakan. Bapak Presiden, saya ini hanya anak seorang petani miskin. Tapi ayah saya dulu selalu mengatakan agar saya selalu menghormati orang tua dan dapat nyukul dur menemenjeru terhadap orang tua. Saya menganggap Bapak Presiden sebagai orang tua saya sendiri. Apa betul itu? Betul, Pak. Insya Allah. Soalnya tergantung pada Bapak. Nah, kalau memang kamu masih menghormati aku, masih menghargai kepemimpinanku, aku perintahkan kamu hentikan demonstrasi-demonstrasi mahasiswa itu. Maaf, Pak. Anak-anak itu sudah keterlaluan. Liar! Mereka sudah tidak menaruh hormat dan tidak sopan pada orang tua. Maaf, Pak. Seperti yang sudah sering saya katakan, semuanya itu berkenaan dengan pembenahan keadaan negara secara keseluruhan. Yang saya maksud, menunggu penyelesaian masalah politik mengenai Gestapo PKI, seperti yang Bapak Presiden janjikan. Soal itu lagi, soal itu lagi. Harto, tadi kamu mengatakan tetap menghormati aku. Tidak pernah, goya, Pak. Kalau begitu, laksanakan perintahku. Memang keterlaluan. Masak semua, Parpo. Bukan saja PNI dan Parpo. Tindo, tapi juga NU, IPKI, Partai Kristen, semua mengutuk aksesi kita. Dan lihat, siapa yang ikut? Lihat di tangan pernyataan ini. Ali Sosrumi Joyo. Surahman. Asmara Hadi. Asmara Hadi. Asmara Hadi. Kalau mereka memang pantas mengutuk kita, tapi yang lain ini, coba. Kasimo, Palonsuka, Marjuki Hatim, Duryat, Saihu, Subhan Zeti. Masa Subhan Zeti ikut-ikut mengutuk kita? Ismuil. Ismuil. M. Sirga. Nasimur Angkir. Subardi. Subardi. Kita ambil orang-orang ini, kita serbu, kita culik mereka. Iya, kita culik. Tidak perlu emosional. Kita tahu selama ini bagaimana sifat orang-orang partai ini. Mereka tidak berjuang sungguh-sungguh untuk rakyat. Jangankan orang-orang partai. Pimpinan kami saja sudah mulai kelihatan belangnya. Omong kosong semua mereka itu. Sejauh ini dan sampai malam ini kita selalu bicara soal pengerahan masa. Masa lawan masa, teror lawan teror. Bahkan malam ini. ini saya baru tahu rupanya besok akan dilakukan penyerangan-penyerangan terhadap markas Kapi ofensif pemotongan-pemotongan dan lain sebagainya apa bongto hit tidak setuju rencana penyerang markas Kapi besok bukan itu soalnya langsung kan rapat ini ditutup dulu teruskan dulu rapat loh saya kan baru mulai bicara saya memang lebih baik saya tutup saja rapat ini nanti bisa teruskan untuk jangan keluar dulu Kami ingin tahu Saya tidak tahu apa masih ada gunanya saya bicara Saya bukannya tidak setuju pengerahan masa Saya bukannya tidak setuju kita adu kekuatan fisik Saya hanya heran mengapa itu kita jadikan pola Sudah berkali-kali kita kerahkan masa Berkali-kali kita pancing bentrokan fisik Ulang tahun GSNI kemarin Kita buat besar-besaran dan menggelega Dengan harapan agar musuh menjadi ngeri Tapi mahasiswa-mahasiswa itu, pemuda-pemuda itu, pelajar-pelajar ingusan itu sama sekali tidak ngeri. Kami dilarang, pemimpin-pemimpinnya ditangkapi, tapi aksi-aksi mereka tidak pernah terhenti. Mereka malah muncul bersama pelajar. Masa pelajar, bayangkan, tidak pernah terfikirkan oleh kita. Dan barangkali tidak pernah terjadi dalam sejarah, pelajar-pelajar justru menjadi kekuatan. Masa begitu mengerikan Banci Lalu kita culik anggota-anggota mereka. Mereka juga nekat, membalas, menculik anggota-anggota kita. Kita susupi, kita teror, kita takut-takuti. Tapi malah mereka semakin berani dan seperti mengejek kita. Begitu memang tuduhan-tuduhan yang biasa kita dengar dan kita ikut teriakan. Tapi taruhlah mereka dibantu tentara, berapa besar? Bukankah kita pernah diyakinkan bahwa bagian terbesar kekuatan Abri tetap setia dan berdiri di belakang Bung Karno? Nah tegas sajalah, Bung Toit ini mau mengatakan... apa dan mau apa kita kaum nasionalis dalam bencana Bung Karno dalam bencana karena itulah kita menyelamatkannya tepat kita harus menyelamatkan Bung Karno tetapi kita tidak menyelamatkan Bung Karno ini bukan waktunya simposial kita justru ikut menjerumuskan Bung Karno ke dalam bencana Bung Karno bukan lagi dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya tetapi oleh barisan para penjilat ini bingkai kacau-kacau biarkan dulu Dan di barisan para penjilat pun kita tidak pegang peranan yang menentukan. Kita tidak punya inisiatif dan strategi sendiri. Kita hanya menjalankan strategi yang dibuat para penjilat itu. Soalnya tidak sesederhana itu. Soalnya justru sangat sederhana, Bung. Kita kehilangan... Jangan arah. Langkah-langkah kita tidak pernah lagi menuju kepada apa yang secara objektif sesuai dengan kepentingan rakyat. Tapi hanya sesuai dengan kepentingan penjilat-penjilat. Nah, itulah. Ini subversif. Betul. Setiap kali kita rapat dan membuat rencana yang kita bicarakan cuma satu. Bagaimana menumpas aksi-aksi mahasiswa dan pelajar-pelajar itu. Kita lupa bahwa mereka itu berbicara mengenai apa yang seharusnya menjadi suara kita. Mereka berbicara mengenai rakyat yang kelaparan, mereka berbicara mengenai harga-harga yang mahal, keadaan ekonomi yang parah. berbicara mengenai kebebasan yang terkekang birokrasi pemerintahan yang korup mereka itu anak-anak yang kita tumpas itu berbicara mengenai apa yang justru menjadi isi ideologi organisasi kita dan kita bicara apa kita hanya mengulang-ulang berteriak revolusi belum selesai saya protes, saya minta ini dihentikan saya minta, bung yang diam setiap Saya tidak bisa terima ini, saya tidak bisa biarkan dia bicara begitu terus, tidak bisa! Bung Erick, secara politis, kita ini sekarang adalah golongan yang berada pada posisi yang paling konyol. Saya curiga kenapa ada pikiran seperti ini di tubuh kita. Bung Erick, tenang. Cakap ini. Ya. Barangkali. Bung Erik. Dan yang lain-lain. Benar. Kira-kira saya memang harus berhenti bicara. Tidak akan ada yang berubah, tenang. Kritik Bung sangat baik dan tajam. Itu menunjukkan secara ideologi Bung Matang. Jangan lupa! Bangun! Bangun! Bangun! Kita diserang! Kita diserang! Kapi diserang! Kapi diserang! Kapi diserang! Ada apa? Kapi diserang oleh anak-anak asuh! Banyak anak kapi yang luka-luka! Ada juga yang diculik! Bagaimana kita bisa... Inilah Radio Ampera! Warat membawa hati murani rakyat di udara pada gelombang Kita bergerak sekarang Api diserang! Hei! Sudah di blokadel laskar mahasiswa dan anak-anak kapi, Pak. Mereka mengepesi mobil-mobil lagi, Pak. Sekarang sudah sampai Senayan. Sampai di Senayan? Betul, Pak. Selain itu... Itu kan di depan hidung anak-anak UBK. Bukankah semua kawan-kawan kalian dikonsinyir di sana? Dan kalian sendiri? Kenapa kalian tidak pergi ke kampus? Pokoknya kalian harus segera ke sana. Cari sedio. Suruh bawa anak-anak kita untuk menyingkirkan mobil-mobil itu. Jangan lupa like, share, dan subscribe ya! Hai itu kita baca nge-rap tanya ada empat itu udah keliling-keliling aja sih tadi ada di sini tadi hai hai Pembangunan Pembangunan Berani mati kalian? Berani! Tidak takut? Tidak! Betul? Betul! Mir, bagaimana keadaan keamanan? Keadaan aman, Pak. Saya menjamin tidak akan terjadi apa-apa dan tidak akan mengganggu berlangsungnya sidang kabinet hari ini. Bapak Presiden, sidang sudah bisa dimulai. Ada dua orang menteri yang berhalangan hadir. Pak Farhan Syedda dan Jendral Soeharto. Menurut kuril-kuril mereka, beliau sakit. Bapak Presiden, pemimpin besar revolusi, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, memasuki ruangan. Para hadirin dimohon berdiri. Para hadirin dimohon duduk kembali Kamu duduk Siku gembira, tidak ke sekolah, ikut demonstrasi Cik, lihat yang di sana, yang pakai barat Yang itu, jangan menunjuk, apa bukan cakra dia? Yang mana sih yang pakai baret di sebelah kacamata putih? Masak sakra pakai kacamata? Pintar itu. Sana, aku cari tandu dulu kamu di sini. Oke. Jangan takrabi rawat Saya menghendaki kekompakan seluruh menteri-menteri anggota Kabinet Wikora yang disempurnakan sebagai pembantu saya merupakan Kabinet yang betul-betul mengikuti pimpinan saya sebagai Presiden Dan semuanya harus berdiri di atas acara-acara saya. Saya tidak mengedaki seorang pun yang tidak mengikuti kebenaran saya. Lebih baik terang-terangan. Ini leader. Ini kumandas. Yang menuntut orang-orang yang dikomandokannya. Yang dipimpinnya. Kabinet Dwi Kora yang disempurnakan ini adalah alat revolusi yang merupakan badan politik yang terutama sekali harus menjalankan perjuangan politik. Oleh karena perjuangan politik itu bermacam-macam ruman mukanya, maka sudah barang tentu ada perbedaan politik. Nah, para Menteri harus menghindari hal itu. Sebagai pembantu saya harus berdiri di atas garis pimpinan saya dalam meningkatkan perjuangan politik. Perkembangan sekarang ini memang sudah logis kalau ada yang kontra revolusi. Karena kita menentang imperialisme dan meletakkan dasar-dasar menuju masyarakat sosialisme. Sekarang kita terutama sekali tidak menjebol imperialisme, kolonialisme. Tetapi mereka juga tidak menjebol kita. Ada yang dengan proyek Malaysia yang sedang mengkonten kita, ada yang dengan basis-basis militer, ada yang dengan... dengan pengacuan ekonomi, macam-macam. Sosialisme tidak datang hari esok. Untuk mencapai sosialisme adalah berpuluh-puluh tahun. Harus dibina dan diperjuangkan. Selalu saya tandaskan, mengertilah. Bahwa sosialisme tidak akan datang hari esok, tetapi harus dibina dan diperjuangkan dengan kikik. Kamu harus patuh pada pimpinan dan ajaran-ajaranku. Jika ada diantara kamu yang tidak dapat mengikuti, oke, berkata terus terang, aku akan dengan senang menerima pemberitahuan itu dan menggantikannya dengan orang lain. Saudara-saudara, perkembangan baru telah terjadi. Sidang saya skors. Sesudah saya pergi, Pak Lemena pimpinan sidang ini. Ban, kamu tinggal di sini. Mendampingi yuk Ban, lebih baik kamu ikut saya Mob, jangan main-main, Beb. Bulan April masih 20 hari lagi, loh. Gue kalau main-main pake jadwal, Tut. Ini Cipto, Darty, dan teman-teman lain baru datang memberitahu. Bicara pelan-pelan, Bung Karno menyerahkan kekuasaan. Aduh, dengerin nih, Cipto sendiri yang jelasin. Cip, Tuti gak percaya nih. Sini, sini. Halo? Tepatnya begini tuh, denger baik-baik. Ada info, Bung Karno menyerahkan semacam surat kepercayaan kepada Jendral Soeharto. Pokoknya begitu dulu deh. Saya segera pergi ke Kostrad untuk mendengarkan penjelasan Pak Arto. Kawan-kawan yang lain bagaimana? Tandu sudah pergi duluan dengan Barkah. Oh iya, jangan lupa kasih tahu Lela untuk persiapkan teman-teman untuk pawai besok. Surat perintah ini tertanggal 11 Maret 1966, diberikan Bapak Presiden pada saya melalui... Jenderal Basuki Rahmat, Jenderal M. Yusuf, dan Jenderal Amir Mahmud. Ketika perwira tinggi Angkatan Darat ini, siang tadi memang minta izin pada saya untuk menemui Bapak Presiden di Istana Bogor untuk menyernihkan kesalahpahaman yang mengakibatkan gagalnya sidang kabinet pagi tadi. Saya persilahkan saudara-saudara melihat keautentikan surat perintah ini. Sementara itu, saya minta supaya Pak Basuki Rahmat memberikan penjelasan. mengenai proses lahirnya serat tentah ini Saudara-saudara seperti sudah sama-sama kita ketahui dan sudah dimuat di koran sore tadi sidang kabinet tadi pagi Oh maaf, sekarang sudah pagi lagi. Jadi, sidang kemarin telah gagal. Bapak Presiden meninggalkan sidang dan langsung terbang pulang ke Bogor. Selanjutnya, sidang dibuka kembali oleh Pak Lemena. Saudara-saudara, karena tidak ada pengarahan dari Bapak Presiden, Dan situasi tidak menentu. Hai saya usulkan sidang kita tutup saja bagaimana saya kira setuju dengan ini sidang saya tutup setelah sidang ditutup sebagian menteri ada yang langsung pulang tetapi banyak juga yang masih tinggal ada yang menanyakan situasi saya sendiri berbicara dengan Jenderal Yusuf kami membicarakan bagaimana kami dapat menolong menjernihkan kesalahpahaman tadi Kami tidak ingin Bung Karno merasa ditinggalkan Apri. Lagi pula kami khawatir, kalau Bung Karno dibiarkan hanya didampingi Subandrio saja, beliau hanya akan selalu mendengar sepihak. Dan Bung Karno akan makin jauh dari kita. Rupanya maksud kami ini didukung juga oleh Jenderal Amir Mahmud Dari istana kami langsung ke rumah Pak Harto. Kami bertiga lalu menemui Pak Harto. Kami sampaikan maksud kami dan ternyata Pak Harto tidak keberatan. Monggo, Bapak masih tidak enak badan. Silahkan. silahkan silahkan terima kasih pak nun pak sudah agak enak ini penyakit lenggana tenggorokan yang pasti pakai demam kami bertiga datang untuk melaporkan bahwa Bapak Presiden Soekarno meninggalkan sidang kabinet tadi pagi dan dengan helikopter menuju ke Bogor. Bagaimana sampai terjadi demikian? Begini Pak, Presiden Soekarno menerima laporan dengan nota berikian sabur. Padahal sebelum sidang, saya sudah menjelaskan bahwa keadaan aman dan saya menjamin tidak akan terjadi hal-hal yang mengganggu jalanan sidang, Pak. Sampaikan salam hormat saya pada Bapak Presiden Saya minta maaf tidak bisa menemui beliau karena sakit Sampaikan pada beliau apabila Saya diberi kepercayaan, saya bisa menyelesaikan keadaan kemurut ini. Ketika kami datang, ternyata Bapak Presiden sedang istirahat, sehingga cukup lama kami menunggu. Duduk, mau apa kalian kesini? Kami sengaja datang untuk menemui Bapak, untuk menunjukkan bahwa kami tidak meninggalkan Bapak. Kami tidak ingin Bapak merasa diasingkan oleh Habri, oleh Angkatan Darat. Kami menyesal terjadinya peristiwa tadi pagi, tapi kami harap Bapak Presiden tidak terpengaruh oleh kejadian itu. Tidak terpengaruh? Kamu mengatakan Angkatan Darat tidak meninggalkan aku? Kalian sendiri tahu, tentara ikut demonstrasi, Angkatan Darat ikut demonstrasi untuk menjatuhkan aku? Kalian susupkan anggota-anggota RP. BKAD dan Kostrad diantara pemuda itu dan mahasiswa Untuk apa itu kalau bukan untuk menjatuhkan aku? Sebenarnya Pak, itu hanya kesalahpahaman Kesalahpahaman Bapak menerima laporan Keliru, begitu, itu yang enggak kamu katakan Amir, kamu tidak perlu menutup-nutupi. Aku tahu semuanya. Ayo, apa yang terjadi? Bagaimana situasi sesudah sidang kabinet tadi? Tidak terjadi apa-apa, Pak. Aman. Kamu selalu bilang aman, aman. Apanya yang aman Demonstrasi berlangsung terus Kamu yang harus bertanggung jawab atas keamanan Ibu Kota Apa yang telah kamu lakukan Untuk menghentikan demonstrasi-demonstrasi itu Aku dirongrong Dirongrong Mereka sengaja mengacau situasi, hingga aku tidak bisa bekerja dengan tenang. Tadi pagi, aku harus menyampaikan amanat penting buat menteri-menteriku. Tapi sidang itu dikacau, dan kamu Pak Suki, Yusuf, kalian... Kalian juga tidak berbuat apa-apa. Baiklah, Pak. Mungkin kami salah. Mungkin laporan yang Bapak terima itu hanyalah kesalahpahaman saja. Sebaiknya kita pikirkan sekarang bagaimana supaya hal itu tidak terjadi lagi. Nonsense! Homong kosong! Tidak ada gunanya kalian berpura-pura di depanku. Apa yang kalian katakan tidak sama dengan apa yang ada di kepala kalian. Bicara terus terang sajalah. Kalian menginginkan Soekarno jatuh? Itu tidak benar, Pak. Tidak ada niat kami meninggalkan Bapak. Apalagi menyingkirkan atau menjatuhkan Bapak. Kalau ada niat seperti itu, tentu kami tidak akan kesini, Pak. Ya, sudahlah. Tapi apa situasi seperti sekarang ini? Akan kalian biarkan berlarut-larut? Tentu saja tidak, Pak. Kita harus sama-sama memikirkan jalan keluarnya. Untuk itulah sebenarnya kami datang menghadap Bapak. Oke, bagaimana caranya? Apa saran kalian coba? Saya kira Bapak bisa memerintahkan General Soeharto mengatasi keadaan. Iya, Pak. Tadi Pak Harto juga berpesan, sanggup mengatasi keadaan kalau Bapak memberikan kepercayaan kepadanya, Pak. Kepercayaan? Kepercayaan apa lagi yang mesti aku berikan kepadanya? Iya. Jenderal Soeharto sudah aku jadikan Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban. Tapi coba lihat, sampai sekarang keadaan makin tidak aman dan makin tidak tertib. Mungkin diperlukan kepercayaan lebih lagi, Pak. Kepercayaan lebih bagaimana? Apa maksudmu? Semacam surat perintah misalnya, Pak. Akhirnya Presiden setuju dengan usul itu. Beliau kemudian memerintahkan kami bertiga, dan bersama Jenderal Sabur menyusun konser. lalu dibawa sabur kepada Presiden untuk dipelajari. Presiden mendiskusikannya bersama ketiga waberdam, Subandrio, Khairul Saleh, dan Leimena. Konsep itu kemudian dikembalikan lagi kepada kami. Presiden telah membuat coretan dan... beberapa catatan. Kami diskusikan kembali dan hasilnya dibawa lagi oleh Sabur kepada Presiden. Kemudian Presiden mengumpulkan kami bersama ketiga waberdam dalam suatu pertemuan. Di sana konsep itu kemudian didiskusikan kembali. Begitulah, setelah melaporkan segala sesuatunya kepada Pak Harto, kami menuju Makostrat. Pak Harto mengatakan bahwa beliau akan menyusul kemudian. Terima kasih. Jelas dan kita semua tahu bahwa kekacauan dan ketegangan sekarang ini disebabkan karena PKI. Karena itu rakyat menuntut PKI dibubarkan, mahasiswa-mahasiswa juga menuntut hal yang sama, partai-partai politik juga demikian. Karena itu saya sebagai orang yang diberi kepercayaan untuk mengambil tindakan yang berguna dalam memulihkan keamanan dan ketertiban, maka langkah yang saya ambil adalah memenuhi keinginan rakyat banyak itu, karena keinginan itu benar. Saya menggunakan surat perintah ini untuk mengubarkan Partai Komunis Indonesia. Maaf, mengganggu Pak. Ya, sebentar Pak. Tindakan apa yang akan Bapak ambil, kalau ternyata kemudian Bung Karno tidak setuju BKI dibubarkan? Saya bersyukur. tindak atas nama Bung Karno. Surat perintah mengenai pegubaran BKI saya tahan-tahan ini atas nama Presiden Paklima Tertinggi Pemimpin Besar Revolusi Madataris MPRS. Ini saya lakukan semata-mata untuk keselamatan bangsa dan negara Juga untuk keselamatan punggangan pemerintah Terima kasih. Jangan lupa like, share, dan subscribe ya! Terima kasih telah menonton