Transcript for:
Memahami Paradoks Kakek dalam Fisika

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat datang kembali di guru gembel channel Ada sebuah paradoks yang sangat-sangat terkenal dan sangat menarik untuk kita perhatikan, yaitu paradoks kakek. Ya tentu saja baraya pernah mendengarnya. Jadi isinya kurang lebih adalah apabila perjalanan antar ruang dan waktu itu bisa terjadi dan kemudian ada seorang penjelajah waktu, misalkan yang dia berangkat ke masa lalu kemudian membunuh kakeknya sebelum si kakek itu melakukan reproduksi, maka bisakah itu terjadi? Kalau tidak bisa kenapa? Perjalanan antar waktu bisa terjadi.

Kalau bisa, lalu siapa yang membunuh si kakek itu? Kan si pembunuh itu adalah cucu dari kakeknya. Jadi ketika si kakeknya dibunuh sebelum dia melakukan reproduksi, maka bagaimana ceritanya dia bisa muncul gitu? Si pembunuhnya itu bisa muncul. Nah, pertanyaan ini sangat menarik.

Karena apa? Karena sains kemudian memanjakan manusia dengan tampilan-tampilan di film, sinetron, serial, dan lain sebagainya, yang menceritakan tentang perjalanan antar waktu. Gitu.

Karena sebenarnya memang sampai sejauh ini, teori-teori fisika, khususnya yang masih spekulatif gitu, itu membuka ruang selebar-lebarnya untuk kita berimajinasi tentang perjalanan antar waktu, gitu, atau perjalanan waktu. Misalkan, teori kuantum, teori relatifitas menjelaskan bahwa ruang dan waktu itu sebenarnya sangat-sangat relatif, tidak absolut. Jadi, tergantung gaya yang mempengaruhinya dan sebagainya. Jadi, jika dalam satu kondisi, misalkan, misalkan ya, jika dalam satu kondisi, satu kondisi ada entitas tertentu yang bisa bergerak dengan kecepatan cahaya, maka dia sebenarnya bisa melihat waktu itu berjalan maju dan mundur seenaknya dia gitu, atau misalkan ada dalam kondisi tertentu dimana seseorang misalkan masuk ke dalam singularitas lubang hitam tanpa dia rusak, tanpa hancur gitu, dan kesadarannya masih baik-baik saja, misalkan seperti itulah ya Ya, walaupun itu nggak mungkin terjadi, tetapi anggaplah seperti itu, maka dia sebenarnya akan berjumpa pada suatu kondisi di mana dia bisa melihat waktu yang memanjang ke depan dan ke belakang, gitu. Karena dia ada di ruang 5 dimensi, bukan 4 dimensi seperti yang kita kenal sekarang.

Atau misalkan dalam hukum fisika yang lain yang kemudian dieksploitasi untuk menguatkan gagasan ini, misalkan termodinamika, bahwa sebenarnya gerakan-gerakan waktu dan sebagainya sebagainya itu mengarah kepada keacakan atau entropi gitu. Jadi segala sesuatu itu, jadi gelas yang dijatuhkan jadi pecah gitu. Gak ada ceritanya pecahan itu menyatu dalam satu kejadian gitu. Misalkan kan begitu.

Nah, jadi kalau misalkan ini semuanya adalah gara-gara entropi, gara-gara gerakan itu, ada panas, ada segala rupa yang seperti itu, termodinamika, maka kalau ada sebuah kondisi yang bisa membaliknya, maka waktu juga bisa membalik gitu. Kayak yang di film Tenet itu. Ayam penet. Ya kayak gitu Nah, jadi maksudnya sekali lagi Walaupun itu semuanya sampai sebatas ini masih mustahil Cuman maksudnya secara spekulatif Fisika membuka kemungkinan untuk perjalanan waktu gitu Nah, makanya ini menjadi populer Paradoks kakek itu gitu Nah, tetapi sampai sejauh ini belum ada yang bisa memecahkannya Maka di video ini saya ingin mendeklarasikan diri bahwa Saya berhasil memecahkan paradoks kakek itu gitu Gimana ceritanya? Simak videonya sampai tuntas buat baraya yang seneng berpikir secara mendalam, tetapi ngacak.

Yuk kita mulai. Apa yang dimaksud dengan paradoks? Paradoks itu adalah pernyataan-pernyataan yang terdiri dari klausul-klausul logis tetapi menghasilkan kesimpulan yang membingungkan, ambigu, atau sama sekali tidak memberikan penjelasan yang pasti, gitu.

Atau kesimpulan yang pas. pasti atau misalkan paradoksi itu bisa kita pahami dengan ada dua premis yang berurutan yang dua-duanya logis masuk akal tetapi kesimpulannya itu sama sekali tidak logis gitu padahal kan seharusnya kalau premis pertama logis premis kedua logis, maka yang ketiganya ya seharusnya juga logis gitu, tapi ini tidak seperti itu, itulah yang namanya paradoks gitu jadi paradoks yang terkenal di Indonesia, karena Indonesia adalah negara yang sangat religius, maka paradoks ketuhanan gitu, jadi misalkan pertanyaannya adalah, premis pertama dan kedua adalah, Tuhan itu maha kuasa, dia bisa mencipta dan melakukan apapun, yang kedua adalah Tuhan itu maha hidup, maka kemudian, yang membingungkannya adalah, bisakah Tuhan membunuh dirinya sendiri, gitu, atau Atau Tuhan itu maha kuasa, kemudian Tuhan itu adalah maha kuat. Bisakah Tuhan menciptakan batu yang tidak bisa diangkat oleh dirinya sendiri? Nah pertanyaan-pertanyaan itu kan adalah termasuk dalam jajaran paradoks ketuhanan gitu.

Banyak kalangan-kalangan agamawan yang kalau misalkan ditanya seperti ini, kebingungan gitu. Bahkan ada yang mencoba lari gitu. Misalkan Ustadz... Felix Yeo ketika ditanya pertanyaan pernyataan paradoks kakek, kalau nggak salah, beliau menjawab, ya itu kan sejak awal udah salah di sininya gitu.

Jadi, kalau Tuhan itu ya nggak mungkin mati, namanya juga Tuhan dan sebagainya gitu. Ya, tapi kan sebenarnya bukan jawaban atas paradoks itu, itu lari dari paradoks itu gitu. Jadi, kan memang sejak awal paradoks itu diakhiri dengan sesuatu yang membingungkan. Jadi, kalau misalkan sejak awal dikatakan, ya ini kan konsepnya membingungkan, ya jangan kayak gitu.

Ya, bukan gitu. Jadi, kalau misalkan baraya nggak bisa... main game, kemudian kalah dalam game itu ya jangan salahin, wah ini aturan gamenya gini, harusnya nggak gitu, ya bukan seperti itu juga, ya kalau misalkan kita memutuskan untuk masuk ke dalam paradoks ya ayo kita pecahkan sama-sama gitu, bukan wah ini premisnya salah nih ya bukan gitu, gitu, tapi marilah kita jelaskan ya sebenarnya ada banyak orang yang berusaha untuk memecahkan paradoks kakek ini salah satunya itu adalah seorang ahli komputer seorang akademisi profesor komputer di Israel... Namanya itu adalah Pak Doron Friedman. Namanya Doron ya.

Pak Doron Friedman itu, dia membuat semacam pemprogram komputer gitu untuk membuat simulasi dari jawaban itu. Dia ringkas bukan jadi paradoks kakek, tapi paradoks ayah gitu. Jadi bisakah saya membunuh ayah saya waktu saya kecil jika saya memiliki kesempatan untuk pergi ke masa lalu gitu kan pertanyaannya begitu.

Nah itu diajukan kepada komputer, kemudian ada AI-nya di sana. Nah kemudian AI itu menghasilkan begitu. Gitu banyak kemungkinan-kemungkinan jawaban.

Ada ribuan kemungkinan jawaban. Tapi semuanya ngacau, kecuali dua. Yang dua itu, yang pertama itu adalah bahwa paradoks kakek itu bisa dipecahkan. Kalau misalkan si penjelajah waktunya itu ternyata adalah dirinya sendiri.

Jadi misalkan gini, saya menjelajah waktu. Kemudian saya pergi ke masa lampau. Kemudian membunuh kakek saya waktu dia masih kecil. Kan begitu. Sehingga saya seharusnya tidak mungkin.

mungkin ada gitu nah tapi menurut simulasi komputer Pak Doron itu bisa kemungkinannya adalah ya saya harus menggantikan untuk melakukan reproduksi sehingga nanti berikutnya yang lahir adalah saya ini airnya rada ngaco sih tapi enggak papa lah itu sebenarnya juga enggak memecahkan paradoks tapi ia terima kasih atas simulasi komputernya tapi kemudian ada jawaban yang kedua yaitu kepar doks kakek bisa dipecahkan kalau ada lebih dari satu orang yang ternyata melakukan perjalanan waktu yang pertama itu adalah si pembunuhnya itu yang si cucunya dan yang keduanya itu adalah misalkan si kakeknya yang mau dibunuhnya gitu jadi ceritanya si kakek itu pergi ke masa depan kemudian melakukan proses reproduksi kemudian pergi ke masa lalu lagi untuk dibunuh oleh cucunya yang datang dari masa depan ke masa lalu gitu jadi proses siklus reproduksi itu akan kembali ada gitu saya pikir itu juga ngaco sih Iya itu simulasi komputer AI nya oke Tapi menurut saya itu juga nggak pas Karena bagaimanapun dia tetap keluar dari paradoks kakek itu Jadi yang membunuhnya ternyata bukan si cucunya tetapi orang lain Dan karena itu, mari kita lihat jawaban dari beberapa fisikawan terkemuka terkait dengan paradoks kakek ini Ada tiga jawaban yang masih saya ingat sampai sejauh ini Yang pertama itu adalah Yang ini menjadi pernyataan umum para ilmuwan Adalah spekulasi tentang keberadaan multiverse Jadi, ketika kita misalkan ada di satu ruang dan waktu seperti yang kita kenal sekarang, kemudian kita melakukan perjalanan waktu, maka sebenarnya kita tuh nggak pernah mundur. Kalau misalkan kita pergi ke masa lalu, kita tuh tetap maju ke masa depan, gitu. Kan nggak mungkin orang balik lagi ke belakang, jadi tetap dia masuk depan, tapi di masa depan itu dia menemukan masa lalu yang sebenarnya bukan realitas yang ada sebelumnya, gitu.

Jadi ketika dia membunuh kakeknya di masa itu, ya nggak jadi masalah, karena di masa ini sudah ada timeline-nya sendiri. itu sudah ada timeline-nya sendiri. Makanya multiverse itu kan sebenarnya di dalam spekulasi teori multiverse juga kan ada banyak kemungkinan-kemungkinan gitu ya.

Tapi dalam pikirannya adalah bahwa alam semesta ini terus-terusan berpecah belah, membelah diri seperti bakteri gitu, pecah-pecah-pecah setiap orang-orang yang mengamatinya, setiap para pengamat itu mengambil keputusan yang berbeda gitu. Jadi misalkan saya dihadapkan pada sebuah keputusan di masa depan, apakah saya mau jadi menjadi anggota elite global atau saya mau menjadi komisaris 2mn Nah misalkan sekarang saya ditawarin seperti itu maka dua-duanya itu mewujud dua-duanya terjadi tetapi dalam timeline yang saya sadari ini saya hanya ngikut satu padahal yang lainnya saya yang lain itu ngikut pada timeline yang lain gitu akhirnya bumi terpecah jadi ketika misalkan dalam satu waktu saya memutuskan untuk melakukan pembunuhan di masa lalu maka itu juga sebenarnya menciptakan timeline timeline yang lain begitu ini dari mana argumentasi ini ini munculnya dari pikiran soal kucing sodinger itu. Dan dari pengamatan elektron gitu.

Jadi ketika misalkan elektron itu teramati, maka dia itu sebenarnya ada di posisi dimana tergantung pada siapa yang mengamatinya gitu. Jadi ketika saya menyadari bahwa dunia ini ada di seperti ini, ya ini tergantung pada saya yang mengamatinya gitu, bukan eksistensi material yang memang ada di sini kemudian saya amati gitu, ya kan seperti itu ya, tapi kan pertanyaannya adalah, kalau misalkan itu terjadi pada elektron, terjadi pada subatomik gitu apakah itu juga terjadi pada realitas yang majemuk seperti sekarang? Nah, itu kan pertanyaannya. Tapi setidaknya teori multiverse ini menjawab pertanyaan dari paradoks kakek itu. Itu yang pertama.

Kemudian yang kedua, ada teori yang namanya adalah teori konsistensi Novikov. Jadi, teori Novikov itu adalah bahwa alam semesta ini jelas konsisten. Ruang juga jelas konsisten.

Waktu juga jelas konsisten. Jadi, ketika misalkan ada seseorang yang misalkan... misalkan mampu, ini kalau ya, kalau misalkan ada orang yang mampu melakukan perjalanan ke masa lalu, maka ini sebenarnya waktunya menjadi tidak konsisten. Dan karena itu, maka ketika dia berusaha untuk melakukan pembunuhan pada si kakeknya, akan ada lebih banyak variable, ada banyak faktor yang membuat dirinya tidak bisa membunuh si kakek itu.

Di masa ketika dia, si kakeknya belum bisa berproduksi. Kenapa? Ya, karena segala alam semesta ini sudah terbentuk, sudah terwujud, bahkan terjadi di masa depan.

masa depan gitu Jadi kalau misalkan jadi bukan hanya masa lalu sebab akibat terhadap masa depan tetapi masa depan juga sebab akibat terhadap masa lalu gitu Jadi apa yang akan terjadi saat ini gitu itu bukan hanya ditentukan pada masa lalu tetapi juga ditentukan pada masa depan kita tidak bisa tahu masa depan mempengaruhi kita masa lalu cuman maksudnya adalah kalau misalkan ada orang yang mampu berangkat dari masa lalu eh dari masa depan ke masa lalu maka ini akan berlaku gitu jadi konsisten segala sesuatu itu itu konsisten jadi segala sesuatunya memang sudah begini gitu jadi segala upaya untuk melakukan pembunuhan pada kakek itu tidak mungkin bahkan ketika kita misalkan bisa melakukan perjalanan antarwaktu gitu Nah itu adalah beberapa upaya untuk menjawab paradoks kakek itu dari para ilmuwan terkemuka lalu saya sendiri punya jawabannya tapi saya bukan ilmuwan terkemuka ya saya berusaha untuk menjawab pertanyaan ini aja karena ini cukup menarik juga gitu jadi menurut saya paradoks kakek itu bisa bisa dipecahkan dengan sangat mudah caranya bagaimana caranya tuh gini baraya ketika kita membahas tentang premis-premis yang tadi sebenarnya premis yang tadi itu ada di dua dimensi yang berbeda gitu coba premis yang pertama itu adalah seandainya ada orang yang mampu perjalanan antar waktu maka yang kedua bisakah dia membunuh kakeknya sendiri akan begitu ya Nah premis yang pertama itu sebenarnya adalah terkait dengan dimensi ruang dan waktu sedangkan yang kedua itu maka Nah, masalahnya di situ. Jadi, kalau misalkan kita memisahkan antara dua dimensi dari hukum ini, maka sebenarnya masalahnya sudah selesai. Ruang dan waktu ya, ruang dan waktu. Kausalitas ya, kausalitas.

Ada dua hal yang berbeda. Jadi, kausalitas terjadi pada ruang dan waktu. Tetapi, ruang dan waktu itu benar-benar terpisah dari kausalitas. Jadi, seperti halnya, kurang lebihnya seperti inilah, Baraya.

Ayo kita mulai dulu dari ruang dan waktu. Apa yang dimaksud dengan dimensi yang kita kenal sekarang? Ruang dan waktu.

Dan waktu itu apa yang dimaksud? Ruang dan waktu itu kita mulai dari dimensi satu. Satu dimensi ya. Satu dimensi itu adalah dua titik yang dihubungkan oleh satu garis. Jadi bidangnya itu, nah itu disebut sebagai dimensi satu.

Jadi dia hanya bisa maju dan mundur satu arah saja. Begitu. Nah kemudian yang dimaksud dengan dua dimensi, itu adalah kalau kita menemukan tiga titik sejajar yang kemudian kita hubungkan dengan tiga garis gitu ya.

Maka itu akan menghasilkan bidang, yang bidang itu disebutnya sebagai dua dimensi. Kertas gitu ya Yang di film Spongebob itu kan 2 dimensi Ngelawan 3 dimensi Kalau misalkan 3 dimensi berarti ada Panjang, tinggi, lebar gitu Jadi ada titik-titik yang dihubungkan Dan bidangnya itu membentuk sebuah ruangan Nah ini kan ruangan Ini ruangan karena ada tingginya, ada panjangnya, ada lebarnya Dan seterusnya Nah dimensi keempat itu adalah dimensi waktu Dimana kalau misalkan kita ada di sebuah ruangan yang tadi itu Kita tuh nggak bergerak sama sekali Kita patung itu gini Nah yang membuat kita bisa bergerak itu adalah ketika ada waktunya, makanya beberapa ilmuwan di zaman lampau menyebut bahwa yang dimaksud dengan waktu itu adalah satuan ukuran gerak jadi ketika dia bergerak, maka si kotak ini, anggaplah ini kotak anggap ruangan gitu ya, ruangan anggap dalam imajinasi kita, itu kemudian muncul berikutnya penggandaan berikutnya, tetapi gerakannya sudah berubah, jadi sesuatu yang di dalamnya bergerak, jadi ketika tak tak tak tak tak bergerak bergerak gitu ya makin banyak juga waktunya gitu jadi kayak film zaman dulu yang masih pakai pita gitu, semua gambarnya itu foto, cuman di puter, jadi dia bergerak, tek tek tek tek tek ya kayak film Tom and Jerry atau apa segala rupa kayak gitu ya nah, jadi ruang dan waktu itu begitu, jadi ruang itu adalah tempat adanya gerakan nah, untuk memantau gerakan itu, disediakan yang namanya waktu gitu, kan begitu nah, apa yang ada di dalam situ, itu adalah gerakan, tetapi gerakan itu tidak harus jadi sebuah kausalitas gitu, ya gerakan saja gitu, nah kausalitas itu adalah hukum yang lain, hukum yang lain dimana Dimana sesuatu menyebabkan sesuatu yang lain. Atau berbagai sebab menyebabkan satu akibat tertentu. Kan begitu.

Nah, karena itu, maka kalau misalkan kita bisa menembus waktu, itu bisa. Tapi baru hukum pertama, baru pramis pertama yang selesai. Bisakah kita menembus waktu? Anggaplah bisa.

Tapi apakah kemudian kita bisa mengubah kausalitas? Nah, itu beda cerita. Kan, kalau misalkan saya membunuh kakek saya, maka akibatnya adalah...

Saya tidak akan ada untuk bisa membunuh kakek saya. Nah, itu kan kausalitas, bukan ruang dan waktu. Jadi, kalau kita sudah mampu memecahkan ruang dan waktu, kita sama sekali tidak bisa menyentuh kausalitasnya, gitu. Jadi, dibutuhkan sebuah pernyataan baru.

Nah, apakah kita bisa menukar kausalitas? Nah, kalau misalkan seperti itu, maka ada, gitu. Bisakah kita misalkan menukar sebuah akibat itu menjadi sebab, sebab itu menjadi akibat, gitu. Jadi, misalkan Israel ngebom, suatu tempat dirafah, sehingga dia meledak.

Bisakah ledakan itu menjadi penyebab dari diluncurkannya roket, gitu. Jadi, sebabnya di awal, akibatnya di belakang, gitu. Misalkan seperti itu. Nah, yang jelas adalah bahwa itu tidak akan sama sekali tidak akan tersentuh, seandainya pun kita mampu melakukan perjalanan antar waktu, gitu.

Jadi, yang paling mungkin adalah ini penjelasan saya. Jadi, kalau misalkan saya melakukan perjalanan waktu, saya mungkin tidak akan memungkinkan mungkin bisa terikat atau intervensi dengan apa yang terjadi di masa lalu. Karena itu udah beda hukum, gitu.

Saya kembali ke masa lalu, satu hukum. Apakah saya bisa mengintervensi di sana? Tidak. Karena itu hukum yang lain. Hukum sebab akibat itu hukum yang lain.

Jadi, kalau misalkan saya harus intervensi ke sana, oke lah, kemudian saya masuk ke dalam ruang lingkup sebab akibat itu. Saya akan membunuh kakek saya. Maka saya akan kembali kepada kondisi prajanin.

Karena saya harus ngikut pada kausalitas yang tadi, gitu. Tapi kalau misalkan saya hanya melihat, mungkin saja bisa. Tapi kalau misalkan saya intervensi, itu tidak mungkin bisa.

Karena itu ada di dua hukum yang berbeda. Ya, semoga dipahami. Tapi saya merasa cukup percaya diri dengan upaya pemecahan saya. Jadi silahkan dipromosikan ke para ilmuwan. Apakah saya benar-benar sudah bisa memecahkan?

Saya yakin ini adalah jawaban dari paradoks kakek itu. Terima kasih karena sudah menyimak. Saya Guru Gembul. Dan terima kasih buat baraya semua yang mau nonton video sampai akhir. Walaupun penjelasan saya mungkin agak membingungkan.

ke-2, ke-3, ke-4, sampai ke-50 tentu saja Nabi Muhammad tidak diikut sertakan karena itu sudah beda level tapi ini sangat cocok untuk orang-orang yang ingin menambah wawasan tentang hasanah peradaban Islam jadi silahkan beli bukunya Dan ada edisi spesial yang ditanda tangan Tapi beli bukunya harus di James Book Dan nanti akan ada di semua toko buku di Indonesia Online, offline Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Beli ya