📱

Proses Pembuatan Aplikasi dari Awal Hingga Selesai

Aug 28, 2024

Alur Pembuatan Aplikasi (Software Development Life Cycle)

Pendahuluan

  • Pembicara: Eko
  • Topik: Alur pembuatan aplikasi atau Software Development Life Cycle
  • Setiap perusahaan memiliki alur pembuatan aplikasi yang berbeda.

Tahapan Pembuatan Aplikasi

1. Pengumpulan Bisnis Requirement (Business Requirement Document)

  • Dokumen Bisnis (BRD):
    • Disusun oleh tim operasional atau produk, bukan tim teknologi.
    • Berisi daftar fitur dan alur aplikasi.
  • Proses:
    • Mendapatkan dokumen BRD.
    • Memastikan alur bisnis diuraikan dengan jelas (flowchart).
    • Menentukan timeline pengembangan aplikasi.

2. UX/UI Design

  • Tim UX/UI bertugas untuk membuat desain antarmuka pengguna.
  • Hasil desain digunakan oleh tim teknologi untuk pengembangan.
  • Desain mencakup:
    • Alur pengguna (user flow).
    • Prototipe (menggunakan tools seperti Adobe XD).

3. Technical Design

  • Dokumen Desain Teknis:
    • Menggambarkan secara terperinci tentang implementasi teknis aplikasi.
  • Komponen yang harus dicakup:
    • Struktur database.
    • Interaksi antar aplikasi.
    • Teknologi yang digunakan.

4. Arsitektur Review

  • Technical design direview oleh arsitek perangkat lunak.
  • Tujuan: memastikan desain sudah baik, memperhatikan aspek keamanan, performa, dan skalabilitas.

5. Spesifikasi API (API Specification)

  • Membuat kesepakatan tentang spesifikasi API sebelum pengembangan dimulai.
  • Diskusi:
    • Tim backend dan frontend harus sepakat tentang request dan response API.
  • Membuat spesifikasi detail untuk setiap endpoint.

6. Development

  • Proses pengembangan dilakukan secara paralel:
    • Tim backend mengembangkan API.
    • Tim frontend mengembangkan antarmuka pengguna.
  • Semua tim bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati.

7. Deployment

  • Non-production Deployment:
    • Aplikasi diuji di lingkungan staging sebelum ke production.
  • Continuous Deployment: otomatisasi proses deploy untuk rilis baru.

8. Testing

  • Melakukan pengujian end-to-end dan memastikan tidak ada masalah.
  • Jenis testing:
    • Unit testing, performance testing, security testing.
  • Hasil dari testing digunakan untuk melakukan perbaikan.

9. Production Deployment

  • Aplikasi siap dipindahkan ke lingkungan production.
  • Menggunakan strategi seperti A/B Testing atau phased rollout untuk mengurangi risiko.

10. Maintenance dan Improvement

  • Setelah aplikasi berjalan, perlu dilakukan maintenance dan improvement.
  • Monitoring:
    • Memantau performa aplikasi, traffic, dan responsivitas pengguna.
    • Memastikan aplikasi tetap optimal dan memperbaiki jika diperlukan.

Kesimpulan

  • Proses pembuatan aplikasi bervariasi di setiap perusahaan.
  • Dokumentasi yang jelas dan spesifikasi yang tepat sangat penting dalam setiap tahap.
  • Pengalaman Eko berfokus pada kolaborasi antara tim untuk memastikan aplikasi memenuhi kebutuhan pengguna.