Transcript for:
Pengalaman Rukiah dan Pesugian Kulah Yaman

Cuman makanannya seperti nasi campur, ayam goreng, seperti itu. Ternyata langsung meledak itu, Bang. Masudnya langsung laris, kata Mbakk Yangti itu. Itu saya jualan itu cuma 3 jam, Mas Arief. Jin ular perempuan yang seperti, maaf ya, seperti medusa penggambarannya. Rambutnya ular semua, badannya ular, tapi kepalanya manusia. Dia sudah membuat perjanjian dengan saya. Ketika dia menjadi seorang tenaga kerja di luar negeri Dari mana? Kulah Yaman Jadi ada pusaka-pusaka Yangg memang dari orang tuanya Mbakk Yangti Ketika saya lihat Ada keris, 1, 2, 3, 4, kemudian ada buaya yang kayu berbentuk buaya. Banyak banget ini kan jimat-jimatnya gini. Kembali ke pesugian Kulah Yaman ya. Agak berbeda dengan pesugian di Indonesia ya. Kulahau ini jadi seperti calo si jirah. Calo. Kesugihan Kulah Yaman merupakan tempat ritual di tanah Arab dan sering didatangi oknum jemaah haji pada masa silam. Sebuah lokal. lokasi yang dipercaya menjadi tempat ritual untuk mendapatkan kekayaan dengan cara menyimpang. Kisah pelaku pesudian dari tanah Arab ini pernah dijalankan oleh seseorang dan ingin diputus perjanjian pesudiannya oleh Mas Harif. Apa kabar Mas Arief? Kayak baik Bang E Sehat ya? Alhamdulillah sehat. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Sobat MM, apa kabar? Mudah-mudahan selalu sehat ya? Hari ini kembali kita akan nobar nih. Nonton bareng. Narsum yang satu ini tentunya... Sudah gak asing Namanya Mas Arief ya Mas Arief ini videonya juga udah banyak Yangg ini, yang ini, yang ini Nanti setelah ini ditonton deh Hari ini Mas Arief mau berkisah Kepada kita tentang Pesugian yang Jarang terdengar ya Tapi bukan di Indonesia nih Di Arab sana ya Namanya Kulah Yaman Katanya bisa untuk pesugian Tapi itu gak pasti Nanti Mas Sarif bisa menjelaskan Mas Sarif apa nih kesibukan sekarang Alhamdulillah masih jualan Seperti biasa sama Ngurus anak-anak Dan masih ngerukiah kanan kiri Alhamdulillah Angkringannya dengan-dengan berkembang nih katanya Alhamdulillah Udah ada berapa? Baru lima Nah untuk memprotek dagangannya itu Apa ajian khususnya? Ajiannya mendekatkan diri kepada Allah Itu aja Cuma gak punya ajian khusus Gak pake penglaris-penglarisnya? Penglarisnya sholat duha Lebih gampang aja Gak mahal gratis sholat duha Harus gitu ya? Harus Jadi kalau kita dagang polos Itu juga berbahaya? Berbahaya Karena kalau jualan polos Iman kita gak Kuat Selain bisa dapat serangan dari kanan kiri Yangg gak keliatan Ya bisa juga dari pesaing-pesaing kita Yangg memang udah gak suka Maanya kalau pengen dagangannya enak Hubungan kita dengan yang diatas Dengan Allah juga harus diperbaiki Itu semua Tips yang baik sekali Sobat Jangan lupa sholat dulu ya sebelum nonton ini Supaya lega nontonnya Jadi nyantai Dan kita akan segera dengarkan kisah dari Mas Sarif Ini tentang seseorang yang melakukan pesugian di tanah Arab sana Malam mencekam, semakin malam semakin mencekam Inilah Mas Sarif Jadi begini Bang Kisah ini tuh dimulai di tahun 2023. Pada waktu itu, saya seperti biasa, ada beberapa pasien saya emang, di salah satu kota di provinsi Jawa Barat. Saya nggak usah sebut kotanya. Karena takut fitnah juga dan memang dari pihak keluarga Saya ketika minta izin untuk menceritakan kisah ini Diizinkan cuman gak usah disebut kotanya Kita sebut provinsinya di provinsi Jawa Barat Jadi pada waktu tahun 2023 awal Itu saya punya kunjungan tuh Bang Jadi saya kalau ngerukia memang ada step by stepnya Jadwal kunjungan ke beberapa pasien di kota Nah sebut saja namanya Mbakk Aisyahyah Mbakk Aisyahah ini pasien lama saya yang memang bisa dibilang kena santet atau sihir gitu kan dari usahanya. Sudah dirukinya selama 2-3 kali pada waktu itu. Ini kunjungan yang ketiga. Nah ketika itu final lah selesai penyelesaian. Treatmentnya juga terakhir. Nah setelah selesai kemudian Mbakk Aisyahah tuh ngomong. Mas Harif Kulahau misalkan nanti Mas Sarif sebelum pulang mampir ke rumah saudara saya mau enggak gitu. Akhirnya kan saya nanya, saudara yang mana mbak? Ada di sebelah rumah sih gak jauh. Di komplek yang sama cuman beda beberapa blok aja. Oke gak apa-apa. Nah pada waktu itu saya main tuh ke rumahnya saudaranya Mbakk Aisyahyah. Kita sebut Mbakk Yangti namanya. Tapi bukan nama asli juga gitu. Nah Mbakk Yangti ini. Sebenarnya seorang pengusaha dulunya. Kenapa saya bilang seorang pengusaha? Karena memang cerita dari Mbak Isah ini bahwa dulu Mbak Yangti ini pengusaha kuliner dan konveksi. Tapi setelah COVID nih, pasca pandemi itu usahanya runtuh. Wajar sih memang kalau kita dilihat secara manusiawi karena enggak cuma usaha di kuliner dan konveksi yang hancur pada waktu COVID. Hampir semua jenis usaha juga runtuh pada waktu itu. Cuman yang jadi masalah, gak cuman usahanya yang runtuh, tapi kondisi fisik dan tubuhnya Mbakk Yangti ini mengalami sakit yang gak wajar gitu. Pada waktu itu saya datang ke rumahnya Mbakk Yangti, rumahnya kecil. di perumahan gitu kan kalau boleh dibilang tipe 36 lah gitu sederhana banget pada waktu saya masuk saya yang lihat tuh di masuk pintu dan di depannya itu ada kasur nah itu tuh tergeletak tuh Mbakk Yangti disitu Mbakk Yangti suaminya sama adiknya Mbakk Yangti Suaminya ini namanya Mas Agung. Nah ketika masuk salaman, saya kan niatnya awal cuma pengen lihat aja tuh Bang. Itu kondisinya sungguh sangat memprihatinkan sekali. Kenapa memprihatinkan? Karena memang perempuan ya boleh dibilang usianya sekitar 40 tahunan pada waktu itu. 40 tahunan menderita sakit di bagian perut kata suaminya. Akhirnya kan saya tanya, Mas Agung, Mbakk Yangti ini sejak kapan begini? Akhirnya Mas Agung cerita, kalau awalnya itu sebenarnya semenjak pertama kali kita menikah Mas. Nah Mbakk Yangti ini menikah di tahun 2018 sama Mas Agung gitu. Kenapa awal-awalnya? Awal-awalnya itu istri saya ini memang jauh dengan yang namanya minum air putih. Jadi kalau minum itu harus yang berasa-rasa ya gulanya banyak gitu kan. Kemudian minumannya juga yang harus. Terus berasa asem, soda gitu. Karena kalau minum air putih itu katanya gak enak. Itu kata suaminya Mas Agung. Nah Mas Agung pikir sakit yang dialami oleh Mbakk Yangti ini efek dari minuman-minuman yang memang... Memang tanda kutip ya gak sehat gitu kan. Terus apa lagi? Kata Mas Agung ditambah juga dulunya istri saya ini punya mah. Dari semenjak dia itu kerja di luar negeri. Atau jadi TKW pada waktu itu. Bisanya Mbakk Yangti ini pulang. Karena memang di Arab waktu itu jadi TKW. Di sana juga sering sakit-sakitan. Jadi majikannya itu apa ya istilahnya sering dibawa ke rumah sakit lah gitu kan. Sebulan. Bulan tuh ada aja ke rumah sakit. Sakitnya tuh di bagian perut aja. Tapi anehnya ketika didetek. Ketika dibawa ke rumah sakit. Dokternya bingung. Ini gak ada apa-apa kok gitu. Masudnya gak separah ini. Tapi efeknya tuh sampai bikin mbak Yangti. Maaf gak bisa napas. Putus gitu napasnya. Sampai tersengal-sengal gitu kan. Harusnya kalau cuma emah. Asam lambung biasa gak nyampe separah itu. Nah, akhirnya... Saya lihat lagi, mukanya itu sudah mulai pucat, maksudnya kondisi Mbakk Yangtinya itu sudah kayak merem tapi mendengarkan apa yang saya obrolin dengan Mas Agung. Nah kemudian Mbakk Yangtinya ngomong, Mas itu siapa? Nantangin ke suaminya, nanya saya. Oh ini Mas Arief dibawa sama Mbakk Isahh, pengen nengok katanya. Oh yaudah kalau gitu. Akhirnya Mbakk Yangti ngomong langsung ke saya. Mas Arief tolong saya, saya udah lama sakit begini, saya pengen sembuh mas. Saya pengen bisa normal lagi gitu kan. Yaudah kalau gitu, maaf ya Mbakk. Saya baru bisa kesini, ini juga diajak oleh Mbakk Isahh pada waktu itu. Kulahau boleh saya pegang kakinya mbak, boleh silahkan gitu. Kemudian kan saya pegang kakinya, ujung jarinya tuh mbak. Jadi saya lihat ujung kakinya, kemudian saya stimulus saraf tepi. Jadi di jari-jari kaki, itu ada di ilmu rukiah juga sebenarnya. Saya stimulus jari-jari kakinya dengan jari ya, saraf tepinya saya stimulus, itu kerasa di perut. Gimana mbak rasanya? Mual katanya. Saya stimulus lagi, mual, pengen muntah tapi gak bisa keluar. Nah dari situ, saya mikir positif dulu, Bang, ya. Karena memang saya gak ujung-ujung langsung, oh ini Mbakk Yangti ini kena sihir atau kena santet, enggak. Karena memang perukiah juga enggak latah, gitu. Ketika menangani kasus, ya harus dilihat dari rasionalnya dulu. Kulahau secara rasional udah gak ketemu, baru kita mikir secara irasional, yang gak masuk akal, gitu. Nah pada waktu itu saya coba lihat lagi, oh ternyata kayaknya ini asam lambung deh gitu kan. Karena ketika di respon saraf tepinya, Mbakk Yangti rasanya di perut pengen muntah tapi gak bisa keluar. Kemudian saya ngomong ke Mas Agung, Mas. Pernah dibawa ke dokter belum? Saya tanyakan gitu. Kata Mas Agung, Mas Arief, saya tuh udah berkali-kali ini bawa istri saya rumah sakit yang gede di kota ini sampai ke pengobatan alternatif udah berkali-kali. Duitnya juga saya habis banyak Tapi ya dokter bingung Apa nih gak ketemu Secara alternatif juga Bingung gitu apa Nah akhirnya Ya sudah Saya minta air putih Mas Agung tolong minta air putih Kemudian saya kebetulan Bawa stok minyak haba tusaudah Pokoknya saya kalau ngerukiah kemana-mana Saya bawa itu minyak haba tusaudah Saya ambil tiga kapsul, kemudian saya masukkan ke dalam air. Airnya air hangat ya, satu gelas kecil ini, gelas kopi. Saya buka kapsulnya, kemudian diaduk. Kemudian saya bacain ayat itu. Bacain ayatnya Al-Fatihah doang. Terus sampai selesai, baca Al-Fatihah tiga kali. Saya kasih minum. Nah, ketika diminumkan ke Mbakk Yangti, itu baru nyampe sini, Ma, gak bisa ditelan katanya. Nggak bisa ditelen, itu ketika megang gelas pun gemetar dia, begini. Kayak apa ya, orang tremor gitu kan. Dia nggak bisa nelen, persis kayak orang rabias kalau dikasih air, begini. Nah, dari situ Mas Agung bingung. Loh, Ma, manggilnya kan Ma. Ma, kenapa? Begini aja, dia nggak sadar tuh, begini aja. Mau dimasukin ke mulut lagi nggak bisa. Saya dorong begini, ini tangannya keras, Ma. Padahal suruh minum aja gak bisa. Ketika dipaksa untuk masuk ke tegukan, si kesini dimuntahin langsung. Wah, muntah. Muntahnya tuh ya muntah kosong gitu, muntah biasa. Terus nangis disitu. Yangtinya tuh nangis pada waktu itu. Nangis, nangisnya gimana? Mas, tolong saya. Saya lelah, saya capek, saya pengen sembuh. Saya pikir lagi. Jangan-jangan ini depresi gitu kan, karena kan memang secara psikologis perukia juga harus bisa tahu sudut pandang psikologis pasien gitu, psikologis seseorang. Apakah ini depresi yang gak keluar gitu, saya ngobrol lagi sama Mas Agung, Mas, sampe waktu berumah tangan ini sering berantem gak? Enggak, saya justru banyak ngala Mas, tapi kok begini istrinya? Saya juga gak tahu baru tahu begini gitu kan ketika dikasih air minum sama Mas Harif, tapi gak bisa ditelen. Pokoknya nangis, kayak anak kecil, gimana sih, tantrum gitu kan. Nah pada waktu itu, ditenangin sama suaminya. Udah mah tenang, tenang, tenang. Nanti kita insya Allah mamah bisa sembuh, mamah bisa sembuh. Nah pada waktu itu, si Mbakk Yangti langsung melotot. Matanya ke suaminya, apa ya bahasa kitanya tuh kayak diginiin gitu loh. Kulahau bahasa Jawa nya dicengkeweng ya, bajunya diginiin, gini tuh, langsung. Kamu siapa? Langsung berubah mang suaranya. Suaranya langsung berubah laki-laki dan matanya merah melotot ke suaminya mas Agung. Mas Agung takut pada waktu itu Istighfar ma, Istighfar Ini saya gitu kan Masih posisi begini Dilepasin tuh susah man Keras banget gitu dilepasin Wah saya ngeliat Wah ini gak beres gitu kan Ini udah ngaco ini kalo begini Akhirnya saya Mbakk Aisyahyah kemudian adeknya juga Ngelepasin tuh Saya dari belakang belakang. Saya ketika ada yang seperti itu, saya pancing tuh. Saya pancing apa? Bukan dengan ayat, tapi secara verbal. Saya pojok-pojokin. Entah kalau berani, jangan sama Agung. Dia gak tau apa-apa sama saya. Udah, jangan sama Agung. Kulahau berani sama saya, terus kalau mau masuk jangan sama perempuan. Masuk ke agung, ayo kita berantem. Saya pojok-pojokin gitu tuh, supaya apa? Supaya ininya lepas. Soalnya kenceng banget gitu kan. Nah akhirnya, dia ngelirik ke saya tuh, ininya dilepas. Lirik ke saya dengan tatapan tajam, sinis, langsung. Pruat**n kamu. Pergi. Wah itu saya langsung dituding. Saya langsung dikatakan kasar. Pokoknya ngajak berantem. Ayo berantem. Saya kan gak mau ya. Dia perempuan gitu kan. Walaupun bukan dia. Dia jin. Tapi berada di tubuh perempuan. Saya gak pernah mau. Masudnya ketika ngerukia saja. Saya nyentuh perempuan itu pakai sarung tangan. Apalagi kalau harus berantem Kayak di TV-TV Saya gak mau Akhirnya sudah Kulahau kamu bisa tahan dengan bacaan ayat Yangg nanti saya bacakan Silahkan kamu disini Terserah kamu mau dimana saja Terserah Nantangin Baik, oke. Silahkan, bacakan di telinga. Nantangin itu, Bang. Aduh, gimana itu? Saya bacain kan. A'udzubillahiminasyaitanirrojim. Saya bacain ayat kursi. Allah la ilaha illa huwal hayul koyum. Itu satu, dua, tiga kali, nggak bergeming. Jin itu dibacain ayat kursi, tidak bergeming. Kulahau saja waktu itu saya, apa ya istilahnya? Boleh dibilang kena mental, kena mental gitu kan dalam hati ini jin susah banget itu kan tapi gimana harus disadarin gitu harus dikeluarin Akhirnya ya sudah saya minta lagi airnya Mas Agung minta air lagi di baskom, baskom yang lebih banyak Diambilin, kemudian saya keluarkan yang namanya ekstrak. Ekstrak haba tusauda, ekstrak bidara, ekstrak madu, sama satu laginya ekstrak daun kelor. Saya campur dia di satu jadi sebuah senjata. Itu portable buat saya. Ketika ngerukian dadak-dadak itu diolesin juga dengan minyak. Itu cepat keluar insya Allah. Saya tetesin di air itu, kemudian saya raupkan mukanya. Dengan sarung tangan, saya begini kan, sambil membacain ayat. Ketika diraupkan mukanya dengan air itu, itu baru teriak-teriak. Wampung panas, saat ngomong wampung panas. Oke, akhirnya tergeletak. Tergeletak dengan tubuh yang masih pucat seperti itu tapi keringatnya keluarnya kemana-mana. Mbakk Aisyahyah yang tadi bawa saya ke tempatnya Mbakk Yangti nanya, Mas Arief itu Mbakk Yangti kenapa katanya? Bentar mbak, saya belum bisa memberikan jawaban. Karena yang saya alami, yang saya lihat, Efek segitu kerasnya biasanya kemungkinannya dua. Yangg pertama, ini adalah ada ikatan jinasab. Terus yang kedua, Mbakk Yangti ini memang dikerjai oleh, tanda kutip ya, disantet atau disihir oleh orang lain. Mbakk Yangti, ya Allah mas, ini bisa sembuh gak? Insya Allah bisa. Saya gitu kan, gitu kan. Nah kemudian lanjut tuh, akhirnya saya gak jadi pulang tuh, Bang. Harusnya kan saya selesai dari rumahnya Mbakk Isya paling 2-3 jam lah beres kemudian pulang. Karena tiket kereta waktu itu sudah lewat gitu kan. Akhirnya Mas Agung bilang, Mas tolonglah Mas Sarif nginep aja disini. Nanti soal tiket, soal penginapan, soal makan biar saya yang tanggung. Tapi tolong obatin dulu istri saya. Ya mau gimana lagi udah apa namanya istilahnya udah kepalang tanggung gitu kan. Udah ketahuan seperti. Itu sakitnya bukan sakit medis biasa, ya sudah mas gak apa-apa, saya WA orang rumah. Saya gak jadi pulang, nginep dulu satu hari lagi. Ya mau gimana mau pulang gak bisa, tiket udah lewat gitu kan. Akhirnya saya ngineplah di rumahnya mas Agung. Kejadian itu terjadi sekitar jam 11 siang. Akhirnya saya stand by disitu, sampai sore saya ngobrol banyak dengan suaminya, dengan Mas Agung itu. Mas Agung cerita dulunya begini, begini, begini. Dan kambuh laginya itu setelah selesai sholat asar. Jadi saya... gak pulang disitu, saya nungguin, saya ngobrol kanan-kiri, setelah sholat aser kesurupan lagi bayantinya kesurupan lagi, tapi beda kesurupannya kesurupannya beda lagi gimana yang sekarang kesurupannya itu seperti ular jadi di atas kasur dia menggeliat menggeliat persis ular lah pokoknya, maaf lidahnya juga Menjulur gitu kan seperti lidah ular seperti itu. Kemudian tangannya juga lurus aja begini. Ketika itu terjadi saya lagi di luar ngobrol sama Mas Agung. Dipanil sama Mbakk Isya di dalam. Mas, mas, masuk ini coba lihat Mbakk Yangti seperti ini. Waduh ini apa lagi gitu kan. Nah akhirnya ya sudah. Saya ke kepalanya tuh. Dengan masih posis begini Bang. Seperti ular. Saya tanya. Kamu siapa? Enggak dijawab. Terus aja begini. Saya kerasin lagi. Weh, kamu siapa? Terus masih seperti ini. Akhirnya ketika yang ketiga kali, Weh, kamu siapa? Saya tanya begitu. Dia melihat muka saya kemudian maaf ngeludahin saya. Wah, kurang ajar. Jadi si Jin itu benar-benar mencoba untuk membuat drop mental saya. Proses perukiah itu, Yangg paling berat adalah menjaga hati kita sebagai seorang perhukian. Harus bisa tetap stabil, tidak boleh terpancing emosi, tidak boleh terpancing dengan omongan atau hasutan bangsa cin, termasuk yang tadi dialamin. Jadi, sengaja dibikin supaya sayanya marah pada waktu itu. Sampai maaf ngeludahin saya. Itu yang marah suaminya, maaf. Ma, stick for ma, jangan gitu. Mas Agung tenang, ini bukan istrinya Mas Agung nih. Saya tahu, tenang. Saya sudah terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Masih terus menggeliat gitu. Ya sudah. Akhirnya saya buka mushaf Quran. Saya kan bawa Quran kecil tuh. Nggak ada tede ngaling-ngaling saya bacain aja. Al-Baqarah full gitu kan. A'udzubillahiminasyaitanirrojim. Bismillahirrahmanirrahim. Tangan kanan saya sambil megang kepalanya. Arief Lam Mim Zalikel Kitabul Lauroi Bafir Ketika dibacain ayat sampai ayat kelima Dia berhenti Kemudian duduk Apa yang terjadi? Dianya ikut ngaji bang Bingung, dia langsung duduk begini Al-Baqarah ayat 5 Yangg tadinya begini-gini berhenti Kemudian ambil posisi duduk Saya bacain, dia jadi hadapan-hadapan dengan saya Saya ngaji, dia ngaji Ini kalau, apa ya istilahnya, perukiah yang baru 1-2 tahun ngeliat begini, itu asli kena mental, Bang. Hapal ya? Hapal, Bang. Saya, wah, gimana? Ini suaminya bingung, adiknya bingung, Mbakk Aisyahyah juga bingung. Setan, jin ikut ngaji Lanjut, itu kuat-kuatan tuh Dia ngenyek, ngenyek tuh dalam arti Nyindir gitu Segitu aja Kesaya gitu, segitu aja Ayo, mau Quran apa lagi? Bacain lagi, bacain lagi Sampai ayat 50, saya pindah Al-Baqarah 102 Apal man Dibaca lagi, akhirnya sampai disuruh Al-Kafi ayat 1-10 Ketika membaca surat Al-Kafi, baru diem dia Hmm, kena gitu kan, kena nih, kena nih Bahasa surah Al-Kafi, diem Akhirnya, saya lanjutin Al-Kafi, sampai selesai Sampai selesai, akhirnya dianya begini Kayak orang mau napasnya mau putus, terus ketawa dia. Wah, ketawanya perempuan sih, bukan laki-laki, ketawanya perempuan. Podoh kalian, podoh kalian. Saya yang membuat raga ini menjadi kaya. Saya yang membuat anak ini menjadi punya dunia. Ketawa itu. Jadi nunjukin ke suaminya, ke temennya, ke mbak Aisyahyah itu, ke adeknya. Jadi ke suaminya, hei kamu, kamu ikut menikmati harta yang saya berikan. Lah saya bingung ya. Apa ini maksudnya gitu kan? Jadi ketika baca itu saya diem dulu. Dengerin dia ngoceh dulu. Kamu ikut menikmati harta yang saya berikan. Ke adeknya. Kamu juga. Saya belikan rumah. Saya belikan ini. Cerita semua akhirnya disitu. Tapi dengan kondisi kesurupan seperti ular tadi. Waduh, kenapa lagi? Kasusnya gelibet udah mas saya belum pernah investigasi sebelumnya. Kemudian pas dihadapin kasus seperti itu, mas agungnya bilang, Mas Harif, ini apa yang terjadi dengan istri saya seperti ini? Bentar mas, saya perlu cross-check dulu gitu kan. Akhirnya saya tanya, kamu yang bicara itu sebenarnya siapa? Masud kamu apa? Bilang bahwa semua kekayaan ini saya yang buat. Dia sudah membuat perjanjian dengan saya ketika dia menjadi seorang tenaga kerja di luar negeri. Gampangnya bahasanya gitu lah, tapi bahasa aslinya mah agak ngelibet, tapi ketika ditranslatan seperti itu. Di luar negeri, maksudnya gimana? Kamu pesugihan? Jawabnya gini aja. Kamu mana? Dari mana? Kulah Yaman Saya nggak tahu, Bang, waktu itu kulah Yaman itu apa. Kulah Yaman Apa ini? Saya nanya, apa? Kulah Yaman apa? Kulah Yaman itu apa? Begini lagi. Kulahau kamu nggak mau kasih tahu... Kita berantem sampai mati. Mau sampai kapan saya turutin kamu. Kamu berani, dia nantangin ke saya. Oke, saya nantangin gitu kan. Maunya gimana? Saya kan bawa minyak ekstrak itu tadi kan. Minyak ekstrak itu tadi. Saya minta ke suaminya, Mas Agung, belikan susu mas. Beli tuh susu dua kaleng. Kemudian minyak yang saya bawa, minyak ekstrak itu, namanya minyak rukyah itu saya bawa. Kemudian, Berikan susu ini di blender, kemudian masukkan minyak ini 3 sendok. Itunya masih begini aja. Istri tuh, bayantinya masih keserupan aja gini. Nungguin. Saya bawa gelasnya. Dia lihat begini. Gitu, Bang. Saya jeledek gitu. Oke. Lanjut. Jadi kayak adu ilmu. Jatuhnya tuh kayak adu ilmu. meladenin jin yang ini bukan dari Indonesia kalau jin model gini gitu. Nah akhirnya saya bikin konsekuensi. Kulahau kamu bisa minum ini, saya ikutin kamu. Saya tantangin gitu kan. Kulahau kamu bisa ikutin ini, saya ikutin kamu. Baiklah, minum. Ketika diminum, saya sengaja bacain ayat lagi tuh. Bismillahirrahmanirrahim Sambih ismarahum Bikal a'la aladhi hulako fassawwa Itu surah ala ala Ketikannya sampai sini dia bergetar Tumpah semua susunya Kemudian Muntah Muntah semua Susunya muntah semua Akhirnya keluarlah bahasa kasar Saat kamu Gak usah ikut Campur urusan saya Nah ini baru kena Baru kena Ya sudah akhirnya pada waktu itu Mas Agung sini tolong Saya minta Mas Agung Yangg ngerukiah langsung Rukiam, ya saya bantu. Jadi Mas Agung itu sambil nangis karena lihat istrinya begitu kan, sambil dibacain ayat. Bismillahirrahmanirrahim. Ya sebisanya. Bismillahirrahmanirrahim. Memang doa suami ya. Doa suami ke istri yang begitu tulus Itu di surah Al-Fatihah saja Pelajutan Alhamdulillah Sambil dilus-lus punggungnya Karena posisinya tengkurap kayak ular Al-Rahmanirrahim Itu menggelinjang Panas Nah finalnya Saya yang terakhir yang eksekusi Jadi ditarik dari atas leher Sini Tengkuk leher Posisinya kan, dianya tengkurap ya, saya di depannya gitu. Saya tarik dari kepalanya. Tapi masih tetap dibacain ayat sama suaminya. Bismillahirrahmanirrahim. Bismillahirrahmanirrahim. Tarik. Pruat gitu, kemudian Mbakk Yangti pingsan. Pruat Dan proses itu lama, hampir 3 jam. Setelah selesai, kemudian Mbakk Yangti istirahat, makan. sambil ngobrol tapi alhamdulillah pada waktu itu memang kondisi wajahnya Mbakk Yangti itu lebih seger gitu loh yang tadinya kalau dikasih makan gak mau, langsung muntah ketika itu dikasih makan, beli bubur, bubur ayam waktu itu saya ingat banget akhirnya kan ngobrol tuh emang Mbakk, maaf nih saya mau nanya nih Mbakk Yangti, tau kulah yaman gak? dianya kaget Mas Sarif, tau dari mana pulah nyaman? Enggak, saya tanya aja. Masudnya saya mancing-mancing aja gitu kan. Enggak, saya pengen tau aja. Iya mas, katanya dulu waktu saya jadi TKW, tahun 2012. TKW-nya tahun 2012. Saya itu 3 tahun di Arab Tapi di tahun-tahun terakhir Waktu itu memang masih belum nikah Masudnya kan kontrakan 3 tahun Nah di tahun ketiga Itu ada salah satu temen lah Kan komunitas TKW di Arab itu kan banyak Nah Mbakk Yangti ini sudah punya cita-cita ketika nanti pulang, pulang ke Indo, pulang ke Indonesia pengen buka usaha. Nah akhirnya ada salah satu temannya Mbakk Yangti yang sama-sama TKW juga pada waktu itu. Tapi bukan di Mekah atau Medina, di Riyad. Mungkin teman-teman yang nonton Malam Mencekam tau lah kota Riyad gitu kan. Dan akhirnya yang bilang gini, Yang kamu kalau pengen buka usaha di Indone, coba. apa kamu ke Kulah Yaman deh? Apa itu? Mbakk Yangti juga tadinya gak tau. Apa itu Kulah Yaman katanya? Jadi Kulah Yaman itu tempat katanya bisa buat bikin laris. Hanya bilang seperti itu aja. Dikasih tau tuh letak Kulah Yaman ada dimana. Nah akhirnya sama manjikanya. Kan Mbakk Yangti ketika jadi TKW, setiap sebulan sekali, setiap hari Jumat, itu pasti umroh tuh. Diajak sama manjikanya. Jadi sambil megangin anaknya, pada waktu itu kan dia ngasuh anaknya, ngasuh anak kecil. Nah ketika itu penasaran dong Mbakk Yangti. Ini sambil makan, sambil cerita. Akhirnya saya tuh nyari tuh Mas Kulah Yaman, Kulah Yaman tuh dimana. Ternyata gak jauh dari Mas Didil Haram. Jadi ketika pada waktu itu majikan saya sudah selesai toaf. Kemudian masuk ke hotel dengan ritualnya sudah beres semua. Ritual umrohnya masuk ke hotel istirahat. Saya izin ke majikan. Izinnya pengen beli makanan. Tapi saya muter-muter tuh. Nantangin kulah yaman dimana, kulah yaman dimana. Ternyata gak jauh. Ya bisa ditempuh dengan jalan kaki lah pada waktu itu. Jadi Masjidil Haram dengan kulah yaman. Ketika melihat Kulah Yaman, tempatnya tuh memang seperti situs terbengkalai lah. Masudnya kayak tempat yang sudah gak terpakai, itu kata Mbakk Yangtinya. Waktu itu saya gak tau tuh emang, Kulah Yaman memang kayak gimana mbak. Gede mas katanya, tempatnya tuh gede. Kemudian... Ada padernya, tapi pada waktu itu belum ada penjaganya. Gak tau kalau sekarang gimana ya, pada waktu itu ngobrol gitu. Nah kemudian saya masuk tuh ke dalam gulahiamanya itu. Ada beberapa orang Indonesia juga di situ. Ketemu lah. Akhirnya ngobrol sama-sama TKW ternyata di situ. Akhirnya ngobrol. Mbakk kesini mau ngapain? Kata temen saya, ini kata Mbakk Yangtinya, kata temen saya kalau pengen jualannya laris, datang ke sini. Tapi ke sini tuh suruh ngapain ya? Nah orang Indonesia yang satu ini, yang datang ke Kulah Yaman juga mengiyakan gitu loh. Oh iya bener Mbakk, itu kalau mau tuh. Jadi Mbakknya turun ke bawah, itu kan di lantai dua ya, turun ke bawah. Kayak ada bulatan, mbak cari ada mata air disitu. Mata air, iya jadi airnya tuh keluar dari tanah gitu. Jadi itu kan ada rumput ya, airnya keluar dari tanah. Terus airnya diapain? Airnya nanti mbak tampung. Terus buat mandi. Bangnya dimana? Ya mandinya disitu. Tapi kalau pengen itu malam hari. Pada waktu itu Mbakk Yangti siang kesitunya. Akhirnya balik lagi ke hotel. Kemudian nunggu malam nih. Majikannya sudah istirahat. Kemudian anak yang diasunya juga sudah tidur. Keluar lagi kesitu. Sendirian tuh. Sambil sudah persiapan bawa handuk, bawa baju. Dan memang disitu sepi. Enggak ada orang. Masudnya orang Arabnya sendiri. Ya biasa aja kesitu, akhirnya kesitu masuk Bawa gayung, dapet nemu tuh Sumber air yang dari dalam tanah Kayaknya ini deh gitu kan Akhirnya mandi mandi, ganti baju, terus masuk lagi ke hotel, sudah selesai paling ritual cuma sejam, gak ada ritual khusus itu juga cuma disuruh mandi, kemudian dalam hatinya pengen kaya supaya jualannya laris, cuma itu yang disarankan sama TKW yang tadi siang ketemu, kemudian balik lagi ke hotel nah singkat cerita Kontrak kerjanya Mbakk Yangti dengan majikannya selesai nih. Mbakk Yangti dapat uang pesangon, dapat uang bonus dari majikannya karena kerjanya baik. Kemudian juga Mbakk Yangti ngomong ke majikannya bahwa nanti ketika di Indo saya pengen buka usaha. Oh akhirnya dikasih bonus lagi tuh sama majikannya, yaudah ini buat kamu pulang ke Indonesia sambil buka usaha. Ketika pulang di Indonesia, usaha yang pertama kali dibuka adalah warung makan. Karena memang spesialisnya Mbakk Yangti bintang masak gitu. Warung makan. Di kota tersebut gitu kan. Ketika pertama kali membuka warung makan, Kecil sih warung pakai bedeng gitu kan. Cuman makanannya seperti nasi campur, ayam goreng seperti itu. Ternyata langsung meledak itu Bang. Masudnya langsung laris kata Mbakk Yangti itu. Itu saya jualan itu cuma 3 jam Mas Arief. Warung pertama saya ditunjukin, tuh di kota itu, deketnya ini, itu warung pertama saya di situ. Saya ngontrak itu cuma 500 ribu sebulan, ruko itu kecil katanya. Tapi setiap masak saya kan... bukannya pagi itu Bang jam 7, jam 10 habis jam 11 habis, jadi gak nunggu karyawan perkantoran disitu bubar, saya udah habis duluan akhirnya baru satu satu tahun Mbakk Yangti punya cabang lagi masih di kota yang sama tapi di Ruko yang berbeda jadi sengaja Mbakk Yangti itu nyari lokasi yang memang deket perkantoran dari situ... Tahun ketiga, tahun keempat, sudah punya sekitar 12 cabang antara kota A, kota B, kota C. Masih dalam satu lingkup provinsi Jawa Barat juga. Tapi ya lumayan, agak jauh sih. Dari 12 cabang itu, kemudian Mbakk Yangti bisa beli rumah, bisa beli kendaraan, bisa beli mobil. Setelah sukses dengan 12 warung itu, Mbakk Yangti berani untuk membuka bisnis konveksi. Jadi mulai bisnis itu dari tahun 2013, dia buka rumah makan, warung makan. Di tahun 2015, dia sudah punya 12 cabang itu. Kemudian di 2016, Mbakk Yangti sudah berani untuk bisnis konveksi. Kain, sampai 2016, 2017, puncaknya itu di 2018. Jadi kaya banget lah itu. Bener-bener dari nol. Kaya banget. Nah Mbakk Yangti kepikirannya adalah, wah bener berarti. Ini dari yang tadi pulah Yaman itu. Akhirnya 2018 Mbakk Yangti umroh ke sana. Melakukan ritual lagi disitu, mandi lagi, buru-buru. Dengan harapan apa? Supaya dapet jodoh. Beda lagi, Bang. Bang, kemudian pulang. Di 2019, menikah dengan Mas Agung. Nah, ketika menikah, dari awal, kenalan, sebenarnya Mas Agung ini temannya Mbakk Yangti waktu SMA. Baru kenal lagi, di 2019 ketemu. Mas Agung ini seorang boleh dibilang ASN kali ya. Aparat sipil negara gitu kan. Tapi di pernikahannya ini, awal-awal menikah langsung ribut itu. Masudnya ribut itu sering berantem di tahun-tahun pertama nikah. Di tahun 2019 akhir itu kan masuk COVID memang ya. Masuk pandemi. 2019, 2020, 2021 itu langsung reg. Habis. Karena dampak covid pandemi, kemudian juga konveksinya juga habis, nggak ada pergerakan, semuanya lumpuh, semuanya lumpuh. Akhirnya Yangti prustasi, prustasi dalam... Berarti ngobrol sama Mas Agung. Ini gimana kalau seperti ini terus? Usaha kita habis. Kita gak punya apa-apa. Jadi selalu mengeluh gitu kan. Nah Mas Agung ini sebagai seorang suami hanya... bisa ngadem-ngademin aja ya sudah mah gak apa-apa nanti ada jalan lain wah kamu mah cuman bisa gitu doang selalu berantem lah gitu kan selalu berantem seperti itu nah akhirnya di tahun 2022 mulailah sakit-sakitnya tuh naik Yangg dari perutnya lah, kemudian juga dari badannya yang tadinya lumayan berisi tiba-tiba gak tau kenapa gatelan dan habis. Habis itu dalam arti kurus ya, kurusnya tuh cepet gitu loh. Mas Agung bingung, ini kenapa? Berobat ke beberapa rumah sakit, ke beberapa alternatif gitu kan. Ini tuh harusnya mah penyakit asam lambung biasa, tapi di medis gak bisa kedeteksi. Mas Agung pikir, apa jangan-jangan istri saya diguna-guna, maksudnya disantet atau disihir orang pesaing bisnisnya atau gimana. Tapi kalau dibilang disihir ataupun diguna-guna, nggak sejauh itu, maksudnya sakitnya normal, tapi habis gitu, tapi nggak bisa dideteksi secara medis. Nah beberapa perukiah juga, beberapa perukiah pernah dirukiah. Jadi dibawa ke tempat rukiah di kota-kota tersebut ya, di perukiah lain gitu. Hanya muntah dan hanya dikasih sekedar ya minum biasa. Tapi ketika nyampe ke rumah seperti itu lagi, seperti itu lagi. Itu ngobrol Bang sampai jam 12 malam. Akhirnya ya sudah begini saja Mas Agung, Mbakk Yangti. Ini mah anggap sebagai teguran dari Allah, mungkin dulu Mbakk Yangti dan Mas Agung hubungannya belum baik nih sama Allah nih Kayaknya iya mas, mungkin dulu kita terlalu ngejar dunia, ngejar uang gitu kan Akhirnya saya nasihatin tuh, gini aja, saya kasih treatment Supaya nanti mudah-mudahan usahanya Mbakk Yangti bangun lagi, kemudian juga kehidupan rumah tangganya juga baik lagi Dia anak, karena memang waktu itu belum punya anak tuh mah, dua kali keguguran gitu kan Apa yang harus kami lakukan mas? Coba perbaiki hubungan Mbakk Yangti dan Mas Agung Perbaiki hubungan ke Allahnya itu lebih baik Jadi sholatnya dimaksimalin Kemudian juga sholat Tuhan jangan lepas Sholat Qiyamulail, Qiyamulail itu sholat tahajud ya Jangan lepas selama 40 hari full non stop Khusus untuk Mas Agung, sholatnya di masjid Itu dilakuin, insya Allah selama 40 hari ketika sudah, apa ya istilahnya, sudah metik lah, sudah terjalani, itu gak ada beban berat untuk beribadah gitu kan. Oke, dilakukanlah itu. Ketika jam 12 malam saya ngomong, jam 2-nya itu langsung sholat tahajud emang. Dua orang itu, suami istri, minta sama Allah. Ya Allah ampuni gitu. Pokoknya ngerengek, nangis, bener-bener. Ya anggap yang tadi siang kejadian, yang tadi sore kejadian, itu adalah teguran dari Allah supaya bisa kembali lagi gitu kan. Sholat yaumulail, sholat subuh, akhirnya paginya saya pulang. Jadi paginya saya pulang, saya pesen tiket lagi, tiketnya jam 10 siang pada waktu itu. Karena memang dari perumahan Mbakk Yangti ke stasiun butuh waktu juga. Akhirnya saya pulang sekitar jam 8, ngejar tiket kereta sampai rumah. Saya masih di dalam kereta pun saya cek gitu. Mas Agung, jangan lupa ya. Oke, siap mas. Gitu Singkat cerita, seper waktu satu minggu, Mas Agung telepon tuh ke saya tuh. Pada waktu itu saya lagi jualan tuh, Bang. Ma Mas, tolong. Tolong kenapa lagi? Istri saya ngunci di dalam kamar Mengunci diri katanya Mengunci diri? Kenapa emang? Gak tau, dari sore kelakuannya udah aneh tuh Aduh Mas Agung sholatnya gimana? Pol mas sesuai arahan dari mas Sarif Sholat di masjid Sholat duha juga gak lepas Sering baca Quran Terus sekarang istrinya gimana? Ngurung diri di kamar Kamarnya tuh dikunci dari dalam Ngobrol gak ngomong gak? Gak mau katanya Gak bisa diajak ngobrol Mas tolong kesini Berhubung saya lagi jualan Gimana ini kan? Ya sudah mas maaf paling bisa juga besok Ya sudah mas maaf paling bisa juga besok Ya sudah kalau gitu saya pesankan tiketnya. Jadi pesan tiketnya dari sana. Lam 5.40 pagi itu. Langsung berangkat lagi. Berarti itu semaleman, 24 jam lebih, Mbakk Yangti di dalam kamar ngurung diri. Ketika saya datang, Masuk, mana bayantinya? Itu mas di dalam Jadi di dalam itu Kayak gedor-gedor pintunya Diam lagi Terus ketawa lagi Ketawanya itu ketawa laki-laki gitu Ketawa apa sih? masih ketawa kayak maaf kayak gondor wo lah kalau kalau orang sininya bilang ketawa gitu dog dog dog lagi dari dalam gitu kan kayak gitu terus Bang dari kemarin katanya Waduh akhirnya sudah saya pancing lagi kan saya ketok Assalamualaikum Mbakk Yangti Mbakk Yangti dijawab dari dalam hahaha nggak ada Yangti sudah mati dibilang gitu Wow Ini suaminya ketakutan Kamu siapa? Saya kan dari luar, kamu siapa? Kamu gak perlu tau siapa saya Yangg jelas Yangti sudah mati Wah ini udah ranahnya udah Udah bikin kacau gitu kan Mau gak mau Itu pintu didobrak, saya sama Mas Agung Itu kayu mang Itu lumayan apa ya Lumayan kokoh gitu kan Didobrak, bismillah ceker Pintu terbuka Mbakk Yangti itu ngadep ke jendela Udah megang keris Begini Waduh, kacau ini kan Suaminya juga kaget, itu keris dari mana? Karena selama menikah gak pernah dikasih tau tuh keris-keris begitu kan Mang keris begini sambil ketawa dia Waduh, kacau ini kacau Akhirnya Mas Agung keluar, supaya lebih tenang gitu kan. Saya nego, negosiasi. Oke, mau kamu apa? Kamu siapa? Saya kan gitu kan. Kamu gak perlu tahu siapa saya. Yangg jelas, kamu sudah mengganggu saya. dan teman saya, ternyata kamu orangnya jadi ternyata jin yang kemarin, yang seminggu yang lalu yang diputus, saya usir itu temannya dia akhirnya kamu siapa? saya adalah penjaganya Yangti sejak dia dari kecil ketawa, hmm berarti bener asumsi saya dari awal Wah ya benar berarti, ternyata memang ada silsilah nasab ya, kalau di teman-teman peruknya, jin nasab atau jin dari leluhur. Karena jin nasab atau jin dari leluhur ini, ciri-cirinya adalah orang-orang yang punya penyakit di daerah. darah perut tapi tak kunjung sembuh dan bahkan memang enggak bisa dideteksi secara medis juga dari awal sebenarnya saya pengen ngomong apa ini jangan-jangan ada nasabnya gitu kan ketawa terus lu mbak Yangti begitu tuh Akhirnya ya sudah, Mas Agung. Saya poanggil lagi ke dalam, Mas, mohon maaf ini Ma, supaya istrinya sampean aman, saya melakukan tindakan pencegahan gitu. Udah Mas, pokoknya apapun yang menurut Mas Arief baik, yang penting istri saya selamat. Oke, saya lakukan. Ya saya piting itu. Saya maju, saya ambil dulu kerisnya, karena itu yang bikin bahaya. Mungkin nanti fotonya bisa ditayangkan, saya kirim ke, ada, dokumen dasinya saya kasih. ke tim MM nanti ada krisisnya saya ambil tuh saya buang spread itu sempet ada perlawanan tuh Bang berantem kemudian saya bantingan ke kasur saya pegang kepalanya begini dianya sambil apa ya sambil ngoceh-ngoceh gitu kamu gak akan bisa mengeluarkan saya kamu gak akan bisa mengeluarkan terus saya ngomong begitu tapi saya nggak peduli saya baca aja terus ayatnya pokoknya kalau nasab enggak jauh-jauh dari al-baqarah 102 sama surah al-jin terus saya bacain gitu posisinya mau gimana juga sambil ketawa-tawa terus saya bacain jadi posisinya di bawah begini meng tipiting gitu kan kakinya pegangin sama suaminya, saya pegang kepalanya begini, terus akhirnya ada hampir setengah jam setengah jam seperti itu ternyata kemampuan si Jin itu lemes, lebih bisa terkontrol, yang tadinya kan kenceng banget badannya akhirnya lemes lemes kemudian diam Setelah diem, baru saya tanya, kamu itu sebenarnya siapa? Mau apa? Kemudian kenapa masuk ke tubuhnya Yangti? Saya itu adalah titipan dari leluhurnya Yangti. Saya diberi tugas untuk bisa menjaga anak ini dari kejahatan, dari kebodohan. Saya ditugaskan oleh leluhurnya Yangti untuk menjaga anak ini sampai dia sukses. Jinnya ngomong begitu. Akhirnya kan saya ngomong, bangsa jin dan manusia itu tidak diperintahkan untuk saling melindungi satu sama lain. Allah itu menciptakan jin dan manusia untuk beribadah bukan untuk saling melindungi satu sama lain. Kamu melakukan hal ini berarti kamu telah melanggar aturan Allah. Allah itu siapa? tanya ke saya gitu, siapa Allah? saya bacain kan, Allah tuh ini ketika dibaca itu surah Al-Fatihah wah dia panas, lojotan wah apa itu? akhirnya terjadilah diskusi Nggak, nggak saya teken tuh diskusi supaya apa tujuan saya adalah supaya Mbakk Yangti tidak sakit dan secara fisik juga Mbakk Yangti baik-baik saja. Saya hanya mendiskusikan dengan jinnya itu. Saya kenalkan, Allah tuh ini, dibaca surat Al-Fatihah. Akhirnya dia, wah oke, oke baik, baik, baik, baik. Mau kamu apa? Saya korek informasinya tuh Bang. Kamu tadi bilang, di awal kamu dan teman kamu sebenarnya siapa dia? Dia cerita tuh. Oke, tapi lepaskan saya dulu. Karena posisinya masih di piting, emang, waktu itu. Lepaskan saya dulu. Saya mau duduk, saya mau duduk. Duduk, kondisi matanya Mbakk Yangti merem. Saya mau duduk. Didudukan. Sebenarnya waktu itu siapa? Dia cerita akhirnya. Jadi begini, ngomongnya udah kayak manusia, udah ya berwibawa lah gagah gitu, jadi gak sosokan jadi Guntilanak, sosokan jadi Gondorwo, gak gitu. Jadi begini, yang kamu usir kemarin itu adalah salah satu anak buah dajjal. Dajjal, kok terlalu jauh gitu kan? Dajjal, maksud kamu Dajjal gimana? Ya, dia adalah salah satu jin yang nantinya akan menyambut kedatangan atau kelahiran Dajjal. Sebentar, saya langsung cat lagi. Kamu jangan bohong sama saya. Tidak, tidak. Karena jin yang kamu usir kemarin, itu adalah jin yang tidak bisa masuk ke dalam kota Mekah dan kota Madinah. Dia nongkrong di depan pintu gerbang kota Mekah. Tahu gitu kan. Dan ketika si jin itu ngomong, saya flashback akhirnya. Berarti benar apa yang dikatakan Rasulullah. Bahwa ketika Dajjal keluar, Dajjal sudah menguasai seluruh bumi, hanya ada dua kota yang tidak bisa dimasuki. Yaitu Mekah dan Madinah. Tapi saya masih sangsi. Masud kamu apa? Dia kan dari kulah Yaman itu. Tidak. Tidak, sebenarnya di Kulah Yaman itu tidak ada isinya apa-apa. Jin yang kamu usir kemarin itu adalah jin yang duduk di depan pintu gerbang Mekah yang dia tahu saya yang memberikan informasi. Saya tahu dari korinya anak ini. Wah ini bener-bener... Apa ya boleh dibilang mind blowing gitu kan Saya dibilang mau percaya Tapi apa yang dikatakan dia itu sesuai dengan Sabda dari Rasulullah Kulahau hanya dua kota itu yang gak bisa dimasuki oleh Dajjal gitu Dajjal aja gak bisa masuk kan Apalagi jin sekelas ya Jin-jin pesugihan atau jin-jin yang Ecek-ecek seperti itu Jadi Ketika Mbakk Yangti keluar dari kota Mekah Memang sudah ditongkrongin sama jin itu Nongkrong jinnya yang membuat Beritahukan bahwa Mbakk Yangti sudah telah selesai dari kuliah Yaman, itu adalah korinnya Mbakk Yangti memberikan informasi ke jin yang tadi. Jin ular perempuan yang seperti, maaf ya, seperti medusa penggambarannya. Rambutnya ular semua, badannya ular, tapi kepalanya manusia. Jin itu ngomong seperti itu. Saya berbicara seperti ini sesuai dengan pengetahuan saya. Itu jin nasabnya seperti itu. Terus, kamu kenapa tidak membantu? Tugas saya tidak bisa sampai sejauh itu. Tugas saya hanyalah membantu ketika dia di daerah sini, bukan di sana. Karena daerah sana lebih kuat. Bahasanya gitu, Bang. Lebih... lebih kuat lebih strong gitu daripada bahasa daripada jin-jin yang ada di daerah Indonesia nah oke kalau seperti itu saya tawarkan kamu kamu mau keluar secara baik-baik atau saya usir secara paksa tidak bisa Tidak bisa, tidak bisa apa tidak mau, tidak bisa. Kenapa tidak bisa? Karena anak ini dari leluhurnya sudah mempunyai perjanjian. Perjanjian seperti saya putus atas nama Allah yang Maha Besar. Kamu bisa memutusnya, tapi kamu tidak bisa melepaskan saya. Akhirnya suaminya ngomong pada waktu itu, ketika saya diskusi sama jinnya, saya ngomong, Mas, nunjukin tuh. Jadi ada pusaka-pusaka yang memang dari orang tuanya Mbakk Yangti Tuh mas ada keris ada yang... Saya baru tau ternyata istri saya nyimpen begituan Jadi waktu menikah Mbakk Yangti ini gak menunjukkan gitu loh Bahwa dia punya barang-barang seperti itu Tapi ketika didobrak kamarnya Entah dari mana tiba-tiba benda-benda itu ada di atas lemari semua terjejer Ketika saya lihat Ada keris, satu, dua, tiga, empat, kemudian ada buaya yang kayu berbentuk buaya. Banyak banget ini kan jimat-jimatnya gini. Udah selang itu the point, kamu diikat di mana ini? Masih begini terus, tandanya tidak seperti itu. Nggak akan lama-lama, saya kumpulin jadi satu, saya taruh di atas kasur. Saya bacain semua tuh, al-Baqarahnya tuh full, sambil baca Musaf Bismillahirrahmanirrahim Arief, Lam, Mim, Dhali, Kulah, Gitu Jadi ketika megang beberapa benda-benda itu Nempel di salah satu keris, dia langsung kelojutan panas Berarti disini saya fokusin gitu Al-Baqarah sampai kalau gak salah di ayat ke 20 Baik, baik, baik Saya keluar, saya keluar Ampun saya keluar, keluarkan saya Bilangnya seperti itu, keluarkan saya Kamu keluar sendiri Tidak bisa, ada perjanjian disini Ada perjanjian, tidak bisa Oke, saya ambil kerisnya Nanti fotonya bisa dilihat Saya ambil kerisnya, keris yang paling tengah itu Kamu ikuti perkataan saya Ketika dipegang seperti ini Ikuti Atas nama Allah Itu berat mang dia ngomong Allah Berat Atas nama Gak bisa ngomong Allah Saya bantu terus ngomong Allah atas nama Allah saya terus seperti itu akhirnya bisa atas nama Allah yang maha besar dengan ini saya memutuskan ikatan saya dengan manusia ini saya berjanji panjang dan akhirnya Bismillah Hai lepas dan Mbakk Yangti pingsan Bismillahirrahmanirrahim Arief Lam Mim Dhali Al-Hudan akhirnya mbak Yangti pingsan tuh mang berhati atas kasurnya akhirnya mas Agung ngebangunin mah, mah bangun, setigvar, kasih minum duduk mukanya tuh udah keringetan semua lelah ya karena orang kesurupan apalagi jenazah itu pasti menguras energi menguras tenaga lelah capek gitu akhirnya Mbakk Yangti bilang Pak sebenarnya udah selesai belum insya Allah insyaallah Sudah beres. Ma gak pernah bilang itu punya benda-benda seperti itu. Pada posisi itu hartanya sudah hilang ya? Sudah habis, Bang. Sudah keadaan miskin gitu? Miskin. Rumahnya 3, apa rumah tipe 36 itu juga ngontrak. Bukan punya rumah sendiri. diri mama gak pernah bilang punya benda-benda seperti itu mama juga gak tau bilangnya gitu mama pikir gak ada apa-apanya jadi mama simpen aja taruh diatas nah kemudian ketika mereka berdua berbicara seperti itu saya potong tuh bayanti masak maaf ini kalau saya amanin boleh gak maksudnya saya evakuasi boleh boleh boleh mas Arief silahkan bawa aja gak akan saya bawa saya hancurin depan mata Mas Agung sama Mbakk Yangti. Ancurin gimana? Ya nanti saya potong-potong aja itu. Jadi keris-keris yang ada di foto nanti, ditunjukkan fotonya, itu saya udah gerindain semua disitu. Udah dipotong-potong. Supaya apa? Supaya tidak bisa menjadi tempat kontrakannya buat jin-jin yang lain gitu kan. Karena ketika benda-benda seperti itu tidak dimusnahkan, Itu bisa jadi tempat untuk nongkrongnya bangsa jin lain Nanti nimbul masalah lain lagi Ya sudah gak apa-apa Silahkan bawa aja Saya amanin Saya bawa keluar Saya potong-potong pinjem gerinda tetangga-tetangganya Mas Agung ada. Meek di gerinda dipotong. Harusnya ketika perjanjian itu belum diputus ada keris yang dipotong. Ketika masih ada nih harusnya Mbakk Yangti keserupan lagi. Tapi karena tadi perjanjiannya sudah diputus gitu kan. Dipotong ya biasa aja. Buaya kayu yang berbentuk buaya juga saya bakar gitu kayanya. Sekalian berdakwah ke Mas Agung dan Mbakk Yangti. Bahwa benda-benda seperti itu memang kalau kitanya tidak jeli, itu bisa menjadi malapetaka untuk kehidupan rumah tangga, untuk kehidupan secara keimanan juga. Akhirnya beres tuh. Beres, saya bakar besi-besi yang bekas keris-keris itu. Kulahau kerisnya bagus mungkin sayang banget, tapi kerisnya keris tua. Udah rapuh gitu loh, udah kropos lah, besinya juga udah kropos. Saya buang, kekali supaya tidak bisa dipegang oleh siapapun. Akhirnya selesai. Masuk lagi ke dalam, saya kasih sedikit edukasi ke Mbakk Yangti sama Mas Agung. Jadi Mbakk Yangti sebenarnya setelah pernah melakukan tanda kutip ya, kayak pesugihan di Kulah Yaman, sebenarnya Mbakk Yangti itu punya jinasab juga. Jin itu gimana Mas? kata Mas Agung. Ya jinasab dari leluhurnya Mbakk Yangti. Leluhur yang gak tau keberapa, entah kakek buyutnya, entah kakeknya, yang diminta untuk ngejaga supaya Mbakk Yangti itu tidak terjadi kejahatan dan sebagainya. Tapi justru jin-jin seperti itu yang malah bikin riwo, bikin ruwet rumah tangga orang itu seperti itu. Ketika ada cekcok rumah tangga suami istri itu wajar kalau menurut saya. Tapi kalau ada ditumpangin bangsa jinnya, yang tadinya cuma masalah sepele, Cuma masalah istilahnya makan nasi goreng terlalu asin nanti bisa jadi panjang itu Bisa jadi ujung keperceraian Karena ada faktor X itu Oh gitu mas ya? Iya Jadi mulai sekarang Lebih ditingkatkan lagi kualitas ibadahnya Lebih ditingkatkan lagi hubungan dengan Allah Ta'ala nya Supaya terhindar dari hal-hal yang seperti itu Nah selesai Kemudian saya pulang Kemudian Mbakk Isahh tuh, yang tadi pasien saya, di kereta nelfon. Mas Arief gimana? Mbakk Yangti, Alhamdulillah Mbakk beres. Oh iya mas, nanti kalau kapan waktu minta untuk datang lagi ke tempat saya, ada beberapa orang lagi yang kayaknya sama deh. Yangg mungkin sama kayak Mbakk Yangti. Tapi ntar dulu Mbakk, jangan langsung di judge itu seolah-olah... Terkena gangguan jin atau sihir gitu ya Akhirnya saya sampaikan tuh ke Mbakk Aisyahah Coba nanti ketika Mbakk Aisyahah ada saudara atau tetangganya yang sakitnya gak wajar Coba tanyain Sering dejavu atau tidak, dejavu tuh kayak mungkin teman-teman viewer tau ya dejavu tuh kayak kayaknya gue pernah deh begini tapi kapan ya gitu kan Itu terus insomnia berat, kemudian punya sakit di daerah lambung tapi gak kunjung sembuh, mimpi ditemanin harimau ataupun orang yang sudah meninggal Tanya mimpi-mimpi seperti itu, kalau iya kemungkinan besar itu cirinya jinasem tuh Tapi kalau mimpinya nggak ditemenin sama harimau ataupun kakek buyutnya yang sudah meninggal Tapi mimpinya dikejar ular, ataupun mimpinya dikejar hantu, dikejar setan Kemungkinan itu Itu adalah sihir atau santet. Jadi saya ngasih edukasi seperti itu ke Mbakk Aisyah sebagai tolok ukurni ke temennya yang nggak latah gitu loh. Biar nggak latah, saya pusing kepalanya tapi jangan-jangan saya disantet ya gitu. Nggak. Santet itu atau sihir ada cirinya. Nggak semudah itu masuk kok. Intinya gini, buat mungkin Bang E dan teman-teman viewer yang punya gejala seperti itu, jangan latah, saya disantet ataupun saya kena guna-guna. Saya kasih tips sedikit aja untuk orang yang terkena sihir atau guna-guna. Biasanya orang yang terkena sihir nih Bang. Dilihat dari jenis mimpinya dulu Orang yang terkena sihir biasanya mimpinya dikejar ular hitam Entah gede, kecil, yang penting dia ular hitam Jumlahnya banyak atau sedikit Tapi dia dalam kondisi takut Mencekam gitu men Dikejar ular mimpi lari, tapi takut dia. Apalagi sampai kegigit. Kulahau sampai tergigit, kemungkinan besar itu sihir sudah masuk. Atau santetnya sudah masuk. Jadi buat teman-teman viewer ataupun subscriber MM, jangan latah kalau kita sakit yang memang tidak diketahui, tapi... Jangan-jangan saya kena santet, kena sihir ya. Latahnya teman-teman itu justru bisa menyihir dirinya sendiri gitu loh. Jadi sebenarnya sakit biasa, tapi karena sudah termindset bahwa saya kena sihir, kena santet, itu nanti teman-teman... bisa terkena sihir dan santet oleh dirinya sendiri nah makanya mulai dari sekarang dengan tontonan ini insya Allah supaya teman-teman tahu jadi santet dan sihir itu ada cirinya, salah satunya itu ya nanti kalau pengen lebih banyak Nya-nya lagi mudah-mudahan ada di kesempatan lain di cerita lain di malam mencekam insya Allah mungkin itu mengingat kembali ke pesugianku lah Yaman ya agak berbeda dengan pesugianku Indonesia ya Jadi kalau sebuah tempat minta jinnya datang ada di depan ada di depan kalau ini jadi seperti calo si calo jinnya nongkrong di depan pintu gerbang kota Mekah karena jin-jin fasik mengatur jin hampir nggak bisa masuk ke dalam kota Mekah sama Medina karena itu jaminan dari Rasulullah dajal aja gak bisa masuk memang ingin menyesatkan aja ya tapi dia bantu ya tapi ujung-ujungnya pasti bikin sesat Pasti bikin sesat. Tetap hancur lagi? Hancur. Karena kekayaan dari pesugian itu gak lama. Itu berapa tahun Mbakk Yangti? 8 tahunan. Sekitar 6-8 tahun. Habis juga cepat ya? Habisnya cepat dan sakit yang seperti itu. Rumah tangannya cekcok dan belum punya anak. Dua kali keguguran. Jin nasab dengan jin pesugian. Mereka kalau bersatu itu bentrok gak? Kulahau sebenarnya jin nasab dan pesugian itu gak bentrok. Kulahau orang-orang yang punya jin nasab Ketika melakukan pesugihan Kemungkinan besar suksesnya itu Gede bang Karena memang tujuannya sama Tujuannya untuk menyesatkan Manusia Tapi dengan cara duniawi Dikumpulkan uangnya Nasab itu berarti bisa dikatakan Kodam-kodam itu bukan? Beda bang Kulahau nasab itu Dia dari titisan Dari leluhur, dari kakek buyutnya turun-turun Walaupun kitanya gak Tahu gitu kan, kita gak melakukan perjanjian, kita gak melakukan ritual. Tapi karena kita satu darah, dari kakek buyut, kakek, bapak, otomatis. Tapi kalau kodam, beda. Kodam itu kalau bahasa Arabnya pembantu. Atau kalau bahasa kitanya perewangannya. Kodam itu biasanya dicari, ngilmu lah. Masudnya melakukan ritual ini, hingga mendapatkan kodam ini, melakukan ritual itu. Jadi kodamah bukan dari... turunan tapi kalau nasab dari berarti dengan korin juga berbeda ya korin beda, kalau korin itu jin yang sudah di ikat oleh Allah Ta'ala dari semenjak manusia itu lahir itu gak bisa dirukiah, itu gak bisa dilepaskan tapi bisa ditekan dominasinya supaya tidak membucuk kita untuk ke arah yang fasik ataupun kekufuran semua orang punya korin, tapi gak semua orang berpikir punya kodam atau nasab oke baik nah sobat malam mencekam yang ingin lebih tahu tentang pesugian kulah yaman literaturnya juga banyak di google silahkan dicari lebih jauh lagi mas harif terima kasih dan sobat malam mencekam yang ingin mendengarkan kisah lebih lanjut dari mas harif silahkan pantengin terus malam mencekam akhir kata mengaidan tim undur diri assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh