Pembentukan: 8 Agustus 1967, setelah konflik antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia.
Tujuan:
Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial budaya.
Memelihara keamanan tanpa campur tangan dalam urusan anggota.
Memajukan kerjasama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Menyediakan bantuan dalam pendidikan dan teknik.
Mempromosikan studi tentang bangsa Asia Tenggara.
Anggota: Awalnya 5 negara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina) dan kini 10 negara setelah bergabungnya Brunei, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja.
Lambang ASEAN: Berubah dari 5 ikatan padi menjadi 10.
2. OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries)
Didirikan: 14 September 1960, di Baghdad, Irak.
Anggota Pendiri: Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, Venezuela.
Tujuan:
Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.
Menghindari persaingan antar negara pengekspor minyak.
Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak.
3. ADB (Asian Development Bank)
Didirikan: 19 Desember 1966, berkantor pusat di Manila, Filipina.
Fungsi: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan bekerjasama dengan berbagai pihak.
Lembaga Pengembangan: Menyalurkan dana untuk investasi dan kerjasama di negara-negara berkembang.
4. Uni Eropa (European Union)
Didirikan: Berdasarkan Perjanjian Roma (1957), diimplementasikan 1 Januari 1958.
Anggota: 20 negara di Eropa.
Tujuan:
Meningkatkan kemajuan ekonomi dan sosial.
Menciptakan pasar bebas dan integrasi ekonomi.
Membangun kebijakan bersama di bidang keamanan dan hubungan luar negeri.
5. G20 (Group of Twenty)
Pembentukan: Tahun 1999.
Anggota: 20 negara dengan perekonomian besar, termasuk AS, Tiongkok, India, dan Uni Eropa.
Tujuan:
Forum diskusi untuk isu perekonomian dunia.
Meninjau dan mendorong stabilitas keuangan internasional.
Mencari solusi untuk masalah ekonomi global yang kompleks.
Kesimpulan
Lembaga-lembaga ini memiliki peran penting dalam kerjasama ekonomi internasional, masing-masing dengan tujuan dan fungsi yang berbeda.