Alhamdulillah, ya ayyuhal-lazina amanu taqumullaha haqqa taqatih wa la tamu'tunna illa wa antum muslimun Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan pemirsa, apapun berada Alhamdulillah kita kembali menjalani aktivitas kita dan menjadi rangkaian yang semoga indah dihadapan Allah SWT karena hari ini boleh jadi menjadi hari terakhir Kita melangsungkan kajian di bulan Ramadan tahun 1445 Hijrah di waktu subuh ini khususnya. Semoga seluruh rangkaian ibadah yang kita tunai kan diterima oleh Allah SWT. Semoga dosa-dosa kita berkenan diampuni oleh Allah SWT. Dan tentunya doa-doa terbaik kita untuk dunia akhirat kita dikabulkan oleh Allah SWT. Tentu pembelajaran yang kita langsungkan akan...
menjadi baik dihadapan Allah bila seluruh nilai yang kita pelajari bisa kita amalkan dalam perjalanan berjuang 11 bulan berikutnya dan untuk itu baik kiranya kita membekali diri untuk kembali mengkaji ayat-ayat Al-Quran perdoman berkehidupan yang Allah turunkan melalui Rasulul Mulya, Nabi Muhammad SAW semoga kita senantiasa diberikan kesempatan untuk mencintai beliau Selama berkehidupan dan diberikan kesempatan untuk mempersamai beliau Serta keluarga dan sahabat-sahabat beliau Di surga kelak dengan izin Allah SWT Baik di pertemuan yang lalu kita telah belajar Tenggang tingkatan orang-orang yang dekat dengan Allah SWT Orang-orang yang didekatkan kepada Allah SWT Dari standar pertama keimanan Kemudian berlanjut ke ketakuan, lalu setelah itu kita mendapatkan sifat ihsan di dalamnya, dan terakhir sifat cinta. Yang turunan itu semua telah kita bahas di pertemuan yang lalu. Bagi yang baru bergabung, teman-teman dimanapun berada, diperkenankan untuk melihat kajian pertemuan sebelumnya.
Sehingga ada ketersambungan pembahasan kita hari ini dengan pembahasan yang sebelumnya. Pada standar keislaman telah kita jelaskan. motivasi beribadahnya seperti apa, dampak ke kehidupannya bagaimana.
Jadi kalau ada di antara orang yang menyatakan dirinya muslim, kemudian standarnya baru menggugurkan ibadah, yang penting sholat, khusyuh atau tidak perkara lain, terlampat atau tidak hal yang lain, yang penting kewajiban itu gugur, maka itu baru masuk standar pada yang pertama, keislaman. Bila sudah merasakan ingin ada perubahan, didorong oleh keimanan, dan melahirkan kehusuan, maka itu masuk pada standar yang kedua yaitu standar keimanan. Dan itu yang paling basic yang kedua ini adalah standar keimanan bagi orang-orang yang ingin sungguh-sungguh ibadahnya. Kemudian orang-orang yang bisa mengambil nilai dari kehusuan untuk dipraktekan dalam kehidupan, maka dia masuk pada standar ketakwaan.
Oleh karena itu orang-orang takwa perilakunya itu akan sejalan dengan nafas ibadahnya. Jadi semua bagian dari apa yang ia kerjakan adalah hasil atau dampak dari dia beribadah kepada Allah SWT. Iman melahirkan kehusuan, takwa melahirkan perilaku. Jadi kalau dari iman itu kita beribadah kepada Allah dengan khusyuk, muncul sifat khasyah, maka dari takwa nanti muncul akhlak.
Nah akhlak yang dikerjakan karena Allah itu adalah sifat ihsan. Sementara sifat ihsan yang disertai dengan wujud cinta karena Allah. Makannya karena Allah, minumnya karena ingin dicintai Allah, bekerjanya ingin dicintai Allah. Tentu ini akan berbeda yang kita lihat di dalam praktek kehidupan.
Orang kalau makan atau bahkan makan sebagai ibadah dengan makannya ingin dicintai Allah itu akan lain. Sekarang kita ngaji banyak Al-Quran, saya contohkan kemarin. Ngaji merasa sampai ke sifat ihsan, merasa diawasi Allah dengan merasa ingin dicintai Allah. Itu pasti akan berbeda.
Ya, untuk itulah kemudian kita mempelajari setidaknya empat tingkatan dalam mendapatkan cinta Allah SWT. Di pertemuan yang lalu kita sudah belajar tentang cinta standar. Yang standar ini hasilnya pun itu bisa istimewa. Ya, hasilnya pun bisa istimewa. Yaitu dengan mengikuti seluruh tuntunan Rasulullah SAW yang membimbing kita berperilaku dalam kehidupan.
Itu ditemukan di Al-Quran surah... ketiga ala emran di ayat ke 31 itu poinnya lalu anugerahnya nah itulah sikap standar kita dalam mencintai Allah dengan cara mengikuti petunjuk-petunjuk yang dibawa dan dicontohkan oleh Rasulullah s.a.w. itu bagian pertama jadi kemarin kita sepakat kita berlatih untuk meningkatkan itu Kemudian yang kedua, belajar mencintai Allah dengan standar ibadah. Dengan standar apa?
Ibadah. Nah ini adalah standar kesolehan. Di standar kesolehan. Jadi yang tadi, yang pertama itu umum bagi orang beriman.
Ingin dicintai Allah, kerjakan ini. Nah kalau kita ingin naik levelnya menjadi lebih soleh, lebih baik di atas yang pertama tadi, maka ada standar cinta dalam hal kesolehan. Nah apa yang dikerjakan ini? Di antaranya adalah berusaha untuk menjadikan amal-amal. Hai sifat pertama membagi dan kita menghemat untuk kepribadian kita dengan sifat yang sangat dibutuhkan lalu membagi pada orang lain dapat kurma satu bagi dua dengan itu contoh paling gampangnya saat-saat kita berbuka misalnya dan tidak mudah melakukan itu punya cuman satu yang Kurma masih bisa dibaginya besar.
Koaci itu bagi dua. Nah itu hal-hal yang demikian. Kadang-kadang penting. Kalau berbagi dua dengan anak kan bisa dikasih semua.
Dengan pasangan bisa dikasih semua. Tapi mungkin dengan dengan orang-orang yang datang membutuhkan belum tentu bisa diberi ya ada kisah yang sangat menarik ini tersambung ya silsilah kisah-kisah ini dulu di era-era tahun 90-an itu sangat viral kisah ini ada beberapa orang pejuang sedang berjuang di jalan Allah subhanahu wa ta'ala kemudian dalam kondisi mereka di akhir itu kehausan Yang pegang air itu cuma satu orang, tinggal satu. Lalu dia melihat saudaranya lebih membutuhkan daripada dia, haus.
Padahal sama-sama haus. Jadi kalau digambarkan, di sini ada empat orang lah kurang lebih. Satu, dua, tiga, empat.
Yang di samping ini melihat ketika dia kehausan, akhirnya dia berikan air itu yang di tangan dia untuk satu porsi itu kepada temannya. Kamu duluan, saudaraku. Begitu yang satu mau minum, di sampingnya pun merasa kehausan dan mengibak untuk bisa minum. Jadi begitu dia mau minum, dia melihat itu, dia berikan lagi. Ini psikologi ya, kalau kita mau minum, terus di samping melihat ada yang pengen minum dan haus betul, sebagian dari haus kita hilang sebetulnya.
Sebagian dari aus kita, walaupun tetap aus. Nah inilah sebabnya kenapa kita mesti melihat kepada yang paling bawah untuk menimbulkan syukur. Jadi kalau kita punya seribu, lihat kepada yang lima ratus. Kalau lihat ke atas itu ingin selalu merasa nambah dan selalu merasa kurang.
Itu poinnya. Tapi kalau kita melihat yang ke bawah, itu akan menambah pada yang diri kita dan merasakan kenikmatan pada apa yang telah kita peroleh. Lalu yang ketiga ini, begitu akan minum, dia pun melihat yang keempat itu haus. Lalu dia kemudian bagikan kepada yang keempat ini. Nah menariknya, Pada bagian yang pertama itu, begitu diberikan, pada yang kedua, pertama ini kemudian kehilangan kesempatannya minum dan wafat dalam keadaan dehidrasi.
Yang kedua juga begitu, yang ketiga begitu, yang keempat juga demikian. maunya meninggal tanpa minum karena keinginannya berbagi kepada pada saudaranya bukan karena ini aspeknya lain ya tinjauannya bukan karena Oh itu salah aja kenapa enggak diminum bukan itu persoalannya ya persoalannya adalah bagaimana kekuatan mereka yang melahirkan sifat ihsan, ingin cari amalan yang betul-betul Allah cinta. Jadi berbagi pada orang sebelum mengutamakan diri pribadinya.
Nah itu sesuatu yang tingkatnya tinggi. Jadi kalau membandingkan itu harus apple to apple. Jangan tingkat tinggi dinilai oleh orang rendah.
Jadi enggak masuk tuh cara berpikirnya. Jadi berpikir kita harus menempatkan sesuai porsinya. Sama, kalau kita ingin menilai budaya di masa lalu, kita harus lihat landscape-nya masa lalu bagaimana.
Jadi, Dilihat pada periode itu, jangan dinilai dengan yang sekarang. Misal nih, misal terapannya. Nabi SAW menikahi Sayyidina Aisyah. Di pinggit dalam usia yang sangat belia, kemudian mulai bergaul di usia tertentu.
Sudah mulai masuk masa remajanya, headnya, dan seterusnya. Dan diajari dengan hikmah untuk menambahkan pengetahuan. Lalu tiba-tiba datang orang sekarang, mengatakan, oh itu pelanggaran menikahi anak kecil dan sebagainya. Itu salah berpikir.
Itu logika yang salah dan salahnya fatal Kenapa? Ini logika felisi namanya dalam dunia logika itu Kenapa? Karena dia menilai konteks dahulu Dengan keadaan sekarang Masuk dulu ke kebudayaan waktu itu Yang paling menarik kan Abu Jahal gak pernah bikin isu Nabi nikah dengan anak kecil Sejahal-jahalnya ya Padahal itu Abu Jahal gitu Kenapa?
Karena kultur masyarakat pada waktu itu beda dengan sekarang Sama dengan Kartini Waktu dipinggit usianya berapa tahun? Yang lebih luar biasa nanti lihat di Eropa tuh. Di Perancis bagaimana, di Irlandia dengan Inggris waktu menyatu bagaimana gitu kan.
Nah itu bahkan ada yang paling lebih muda lagi. Saya sempat riset pada yang usia 7 tahun bahkan 6 tahun. sudah dipinggit dan kemudian menikah itu di era-era itu jadi kadang-kadang beberapa masyarakat tertentu di kalangan tertentu ingin menutupi perilakunya dengan menyoal-kabar persoalan yang lain, yang tidak pada tempatnya nah kembali kepada kita disini itu pernah saya bahas dalam pembahasan Syedah Aisyah, waktu kajian di Bandung di saf muslimah, nanti lebih detail bisa dilihat disitu Nah kembalinya ke sini, kalau kita ingin mengukur sifat muhibbin, orang-orang yang mencintai Allah, jangan diukur dengan mu'minin. Jangan diukur dengan muslimin, itu gak nyampe. Sama dengan ngukur mominin pakai muslimin, tidak sama.
Ukurannya berbeda, jadi kalau pengen naik level, naik level sampai yang ke atas, maka tempatkan cara mengukur kita di level itu. Paham sampai sini? Nah itulah beberapa hal yang nanti kita kalau terbiasa demikian, menempatkan sesuatu bahasa kerennya bisa menjadi proporsional, sesuai dengan porsi yang dibutuhkan.
Nah, yang soleh sudah kita pelajari bagaimana orang soleh mencintai Allah. Nah, sekarang bagaimana orang salah berpeluang mendapatkan cinta Allah. Karena standar di awal kan kita katakan cinta Allah ditebarkan untuk semua hambanya. Sedangkan hamba di Al-Quran kan dibagi dua.
Hamba yang soleh dan hamba yang salah. Dan dua-duanya disebut hamba. Itulah indahnya.
Sifat rahmat dan rahim Allah kepada kita semua. Dua-duanya ibad. dan disatukan di ayat puasa dengan nama yang sama ibad misal hamba Allah yang salih disebut ibad ibadurrahman wa ibadurrahmaniladzina yamsuna di ala al-ardi, hauna.
Wa idha khatabahum al-jahiluna qalu. Salam, ibad. Hamba Allah yang salah, disebut ibad juga.
Misalnya, kulia ibadih. Ibadih, hamba ku, ada ku nya itu. Masih diaku oleh Allah. Masih diaku.
Kulia ibadihalladhina asrafu ala anfus. lalu keduanya disatukan di ayat Ramadan di ayat 186 kenapa? karena saat Ramadan Ramadan itu cuman yang soleh dan salah yang mendekat kepada Allah yang soleh minta ditambah ke solehannya yang salah minta taubat karena itu banyak orang tobat saat Ramadan banyak orang kembali dalam kebaikan saat-saat Ramadan ya jadi antara soleh dengan salah mendapatkan porsi yang sama orang soleh bisa naik tingkat dari mu'minin ke mutaqin ke muhsinin ke muhibbin orang salah pun itu bisa akselerasi bahkan langsung ke muhibbin dan banyak sekali orang-orang yang tadinya terburuk tiba-tiba dapat cinta Allah berubah mereka ada yang jadi wali gitu kan ya wali-wali itu orang-orang soleh maksudnya ya Allah waliul ladzina amanu yukhrijuhum minabzulu mati inan nur al-baqarah 257 Allah menjadi wali bagi orang-orang beriman maksudnya pelindungnya penyayangnya awliya Allahi lakofun alihim walahum ya khzalun wali-wali Allah wali-wali Allah itu orang-orang soleh yang pada level tertentu ada yang tingkatnya sama tingkat mahabbah ya kecintaannya kepada Allah begitu begitu tinggi nah ini poinnya saya mau tarik lagi, ada orang-orang yang tadinya terbelakang, tiba-tiba jadi hemat, jadi banggus dan kalau kita kisahkan banyak sekali di era sahabat ada, contoh misalnya Omar bin Khattab itu kan memusuhi Nabi bahkan menghunus pedang ingin membunuh Nabi takluknya cuma sama surat toha, pembukanya toha dua huruf takluk tiba-tiba berubah jadi orang yang sangat soleh dan sangat mencintai Allah ...
sangat mencintai Allah, sehingga Allah berikan juga karamah kepadanya salah satu karamahnya nanti kalau kita baca manakib-manakib ulama yang ada di kitab-kitab hadith, misalnya Bukhari itu bab-bab terakhirnya manakib, keutamaan ulama, disitu kalau ingin jadi ulama betulan tiru itu kalau pengen jadi ulama betulan tiru, kan ada cara mereka ibadah, saya waktu di akhir-akhir di Tripoli itu, saya kumpulkan amalan 4 imam madhab, beli khusus untuk tahu imam bu Hanifah itu siapa, bagaimana jaga wudunya, dari isya sampai dengan subuh itu tidak batal, kebayang tidak itu sampai orang yang mandikan itu komennya, aduh kamu ini meninggalkan amalan ya imam yang susah sekali ditiru susah ditiru Imam Malik keutamaannya apa Imam Syafi'i keutamaannya apa khususnya Ramadan, Imam Syafi'i itu Ramadan itu bisa hatam Al-Quran satu hari itu bisa dua kali nah sekali lagi, jangan ngukur pada level kita yang gak nyambung bagaimana itu, bagaimana bacaannya aktivitas NT aja 24-nya baca Qurannya berapa ulema itu sudah gak ngajar kalau di Ramadan, semuanya dengan Qur'an jadi kalau sholatnya baca Qur'an di luar sholat pun baca Qur'an pantas dah dalam seharinya diberkahi oleh Allah waktu itu ya, waktu, kalau sudah diberkahi itu tidak ada ukuran ya, ada orang yang bisa khatam misalnya, menghafal misal al-Baqarah taruhlah ada yang 2 tahun, 3 tahun 1 bulan, 2 bulan, kalau sudah berkah, ada yang seharinya hafal ya, Syekh Almiq Sarawi itu yang sekarang terbaik ya, dalam memahami bidang tajwid dan kiraat dan sebagainya dari Mesir sama satu lagi ada Syekh Aiman Aiman Rusti Suwit ya Nah, Syekh Miasrawi itu hafal al-an'am dengan al-arof itu cuma 10 hari, 5 hari, 5 hari. Ya kan? Nah, kembali ke alimam syafi'i, diberkahi waktunya.
Kalau pengen lihat waktu-waktu berkah itu, enggak kerasa. Amal soleh itu dipercepat, terkumpul banyak, waktunya enggak kerasa. Kadang-kadang ada yang dalam tidur diberkahi, seperti al-ashabul kahf. 309 tahun kok kayak baru kemarin tidur gitu. Nah, itulah waktu-waktu yang berkah.
Ada beberapa kalangan-kalangan itu. demikian adanya. Jadi menilainya itu levelnya naikin dulu sama kita. Sehingga merasakan keniimatannya baru komen. Kalau belum sampai ke level itu, gak terasa.
Nah, Umar bin Khattab yang diberikan oleh Allah diantara karamahnya adalah sebagai pemimpin itu bisa memberikan arahan pada prajurit dalam jarak yang cukup jauh. Prajuritnya sedang berada di zona militer. Umar di tempat lain.
Tiba-tiba begitu naik ke mimbar, Umar melihat ditampakkan oleh Allah. Keshav dibuka. Ada pasukan musuh memotong.
mengepung prajuritnya, kata Umar naik ke bukit sana, naik ke bukit sana gitu ya nah orang-orang yang ada disitu, prajuritnya mendengar suara Umar naik ke bukit pindah dan tidak terkepung yang hadirin yang sedang dengar khutbah bingung Umar lagi tema apa kok kemana-mana itu kan, ya bisa saya begini tuh tiba-tiba gitu kan, awas ada batman, awas ada batman, kan bingung disini ada apa, gitu kan, misal saja contoh gitu ya, lalu apa yang terjadi yang terjadi kemudian ketika prajurit mereka itu pulang pulang kembali dengan keselamatan dan kemenangan, baru ngobrol mereka saya kemarin waktu dalam situasi di medan laga itu medan dengar suara Umar mengatakan naik ke bukit sana, ke bukit sana barulah terkonfirmasi dengan jamaah yang hadir di masjid itu, kami pun juga bingung kok di hari itu Umar mengatakan demikian, nah ini kalau sudah sampai ke level-level muhibbin itu Allah berikan kenyematan-kenyematan yang lebih, yang memang tujuannya bukan untuk mencari itu, jadi muhibbin itu kalau sudah masuk ke levelnya tujuannya bukan untuk tampil memiliki kesaktian, bukan bukan ya saya pengen amalan supaya bisa terbang misalnya dengan padahal tinggal naik pesawat aja gitu Nah itu enggak enggak begitu caranya jadi mengamalkan sesuatu bukan untuk mendapatkan kesaktian Wahyibin tidak begitu ya innamal amalubin yang penting cinta Allah maulau kasih apa terserah itu kan enggak penting bagi dia yang penting saya mengerjakan sesuatu Allah cinta bagaimana saya sholat Allah cinta syariat gak ditinggalkan ya Bagaimana saya makan Allah mencintai saya, sudah nah, jadi kalau sudah pada level-level demikian, Masya Allah banyak doa-doa yang terkabul, ya ada ulama-ulama salih itu yang kadang-kadang gak diminta doanya lihat ada seorang salih luar biasa, ilmunya banyak takwanya tinggi, termasuk muhibbin ya, apa yang terjadi? begitu lewat, ada seorang bapak yang matanya buta, ya kan? terus kata temannya yang satu, nanti ada ulama ya, alim, sifulan, akan lewat tuh dia deket banget sama Allah coba kamu siapa ketika lewat minta jadi begitu ulama itu lewat alim itu lewat dikasih tahu dipanggil dia funan saya minta tolong mohonlah pada Allah supaya Allah menyembuhkan mata saya ya itu cuman dua kalimat aja gitu yang disampaikan ya semoga Allah menyembuhkan matamu gitu aja terbuka lagi sehat kembali ya jadi orang-orang tapi bukan itu dicari-cari bukan supaya kalau berdoa begini, kalau menatap begini kalau melihat Pak Ndangdarmaji langsung kelihatan apa isi kepalanya, keinginannya apa gitu, nah bukan itu yang dicari bukan itu, jadi puncak ketingginya adalah kepasrahannya untuk meraih cinta Allah SWT dan biasanya orang-orang begitu tidak pamer tidak buka praktek dan tidak terlalu royal untuk memberikan informasi, biasa-biasa saja jelas sampai sini, baik pada aspek-aspek demikian kita dapatkan ada orang-orang yang dulunya larut dalam kesalahan, tapi kemudian melimpah dalam kesalahan kalau di kita yang dengar cerita-cerita di masa lalu, ulama-ulama kita misalnya tidak luput juga dari pantauan kita, misalnya yang sering kali viral gitu kan, sudan kali jaga itu, ya apa latar belakang sebelumnya, bagaimana Allah kemudian memuliakan derajatnya dan sebagainya, atau juga yang lain-lain lain-lain yang bisa kita dapatkan Ustadz Ustadz ada yang dulunya kan aktif di dunia-dunia yang tidak mudah ya misalnya dulu yang populer Anton Medan saya kan siapa sebelumnya lalu Allah angkat pada nilai kebaikan artinya orang-orang yang ingin berubah menjadi lebih baik itu pasti diberi peluang oleh Allah untuk kembali pada pada kemuliaan nanti hebatnya begini kisahnya masa lalunya itu menjadi hikmah Hai ada orang yang masa lalunya kelam jadi bincangan siapa dia emang dulu dulunya juga begitu, pantas dia perampok dulunya penyolong. Terus itu begitu.
Nah kalau ini enggak. Jadi walaupun dulu misalnya pernah mabuk, dulu pernah begini, begitu. Jadi hikmah.
Jadi kisah kebaikan yang menginspirasi itulah hebatnya ketika seseorang yang salah itu mendapatkan cinta Allah, maka bagian-bagian hidupnya berubah menjadi kebaikan. Tapi nanti cinta itu saat diturunkan, levelnya tadi naiknya sampai mana tuh? Apakah petunjuk awal jadi mu'minin, naik jadi mu'minin? mutakin, muhsinin, atau pada puncaknya jadi muhibbin yang betul-betul mengharap cinta Allah SWT baik, kita masuk pertama di Quran surah kedua al-Baqarah di ayat 223 sudah?
dari 222 dulu, 222 nanti ke 223 walaupun Ini persoalan tentang masa-masa suci-nya dan pergaulan antara istri dan suami Tapi nanti di dalamnya ada poin-poin kebaikan yang mengisyaratkan pada sifat-sifat Kesolehan untuk mendapatkan cinta Allah Lalu nanti ayat 223-nya adalah kesadaran menjaga itu minimal dengan takwa untuk persiapan pulang menghadap Allah Barulah diberikan kabar gembira dengan level keimanannya Sudah? Baik, di ayat 222-nya dibuka dengan وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيَضِ Nah, lihat ke ujungnya, langsung ke ujungnya. Atau kita baca dari awal, supaya ada ketersambungan yang baik. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيَضِ قُلْ هُوَ أَذًا فَاعْتَزِّلُ النِّسَاءَ فِي الْمَحِيَضِ Dan jangan berhenti sampai mereka bersihkan.
Dan jika mereka bersihkan, maka datangkan mereka dari tempat yang diberikan oleh Tuhan. Dan jangan berhenti. Tidak.
lebih bagus, kof dengan lam, ada alif, wakof aula singkatan, kof, lam, kemudian ada alif, singkatan dari wakof aula berhenti lebih bagus karena dari segi makna, ada korelasi tapi nanti ada makna kedua yang sifatnya lebih lebih umum itu maksudnya kalau shod lam alif sholat tulisannya washol Allah disambung lebih bagus karena walaupun ini ada jeda untuk berhenti membuka makna baru tapi makna dengan sebelumnya tersambung lebih bagus ya contoh begini misalnya ya ini kan tentang Ada orang minta fatwa tentang istri yang sedang dalam kondisi head masa liburnya, bagaimana pergaulan dengan suaminya secara singkatnya, tunggu biar bersih dulu tunggu biar bersih dulu biar bersih, biar sehat semuanya, karena itu kan sedang mengeluarkan bagian dari darah-darah kotor, ada satu bagian dari ofum yang tidak terbuahi kemudian juga kotor keluar nah di masa-masa kotor itu itu berpengaruh kepada bagian tubuhnya baik secara emosional secara pikiran dan sebagainya tidak stabil ya kemudian dalam bagian tubuh juga itu masih dibersihkan jadi tidak baik ada hubungan antara suami dengan istri fase-fase itu karena nanti dampaknya banyak baik itu di dalamnya kotor ataupun diluarnya banyak secara emosi yang tidak stabil begini tapi Zikzik Zikzik Zik, ada gak? Nah, itu zik. Nah, kalau nanti sudah nikah, sudah sidang, sudah jelas gitu kan, kuliahnya nikah misalnya ya. Nah, nanti ada aja. Ya, ketika ketemu pasangan, hasrat, ingin, dan sebagainya itu, yang menjadi...
terjadikan ya walaupun tidak terjadi hubungan seksual dengan tapi kadang-kadang pendekatan pendekatan itu ada sehingga berpotensi melahirkan hal-hal yang kurang bagus disitulah kemudian muncul terakhirnya taubat inna allaha yuhibbud tawwabina wa yuhibbul kalau kamu ada kesan pengen melanggar itu, eh perbaiki, tobat gitu kan nah dan juga Allah senang, orang yang senang menyucikan diri jadi istri menyucikan diri, kita pun menyucikan jiwa sama-sama menjaga keadaan itu kalau ada kondisi terprovokasi oleh setan, hadirkan sikap taubat, supaya mendapatkan nilai kebaikan di sisi Allah, itu makna ketersambungannya, tapi ujung ayat ini ketika ada waqf awlaq, kemudian lam dan alif Ada tidak di atasnya? Itu kan kof, lam, dan alif kan? Ya kan? Waqaf, awla, di situ-situ.
Maksudnya bagian terakhir ini itu membuka makna baru yang sifatnya umum. Al-ibaratu bi'omumin laf'udhi la bi'khususis sababi. Hukum itu diambil dari kadar keumuman laf'udnya, tidak diambil dari kekhususan sebabnya. Jadi bagian kedua, paragraf kedua di bagian ayat ini menunjukkan pada satu hukum yang baru, yang penting nilainya, yang tidak terkorelasi langsung dengan paragraf sebelumnya di ayat dimaksud paham gak sampai sini? nah apa hukum barunya?
lihat kalimatnya ini poinnya ya kan? Inna, sekali lagi sering kita sampaikan, harfu nasbin wa tawqidin, tansibul isma wa tarfa'ul khabara, mabaniyun alal fathila mahalalahu minal, ya Arab. Tuh ya, nanti kalau mau niru apalindo, mana fajri, jih, syahid. Al-Muniru apalintu Inna harfu nasbin wa tawqidin Tansibul isma wa tarfa'ul khadara Babaniyun alil fathi la mahala lahu minal Secara singkatnya adalah Huruf yang berfungsi untuk menguatkan dan melahirkan hukum nasab dalam bacaan nasab itu kalimat berikutnya harakatnya fathah, kalau dia mufrad kalau jama' dia bergantung kalau mothakir salim maka ada ya' sebelum nun innal muslim Innal mu'minin Dan seterusnya kalau dia Jama'nya misalnya Maka di ujungnya adalah Kasrah Innal muslimina wal muslimati Ya Mu'minina wal mu'mina jelas ya baik itu pakai inna tapi dalam hal ma'na fikir Allah artinya menanamkan sesuatu dengan kuat tancapkan nasabah sering saya katakan nasabah rajuluh asahu fil ardi seseorang menancapkan tongkat itu dengan kuat sehingga tidak goyah jadi kalau ada inna membuka satu kalimat dalam Al-Quran maka tancapkan informasi di ayat itu pada jiwa kita dengan kuat jangan sampai goyah Jangan sampai goyah.
Itu pesan Allah. Karena saking pentingnya, tancapkan jangan goyah. Tancapkan pada hatimu, jangan sampai goyah. Kuatkan pada jiwamu. Sungguh Allah itu, amat konsisten mencintai.
Penting ya, amat konsisten mencintai. Karena itu fi'al mudari. Li'ifadatil hadir, wal istimrar, wal mustaqbal. Fi'al mudari itu, fungsinya, menghadirkan.
menghadirkan yang sekarang terus membersamai konsisten dan juga ya hadir di masa depan jadi maksudnya sekarang terus sampai kapanpun present continuous and future terbahasa Inggrisnya kurang lebih demikian jadi yohibbu sekarang akan mencintai kalau engkau melakukan ini kalau engkau terus menjaga itu Allah pun konsisten mencintaimu sampai kapanpun sampai nanti kau pulang kepada Allah kau pulang dengan status yang sangat dicintai nah siapa yang meraih ini? atau wabin orang-orang yang senang taubat ya orang-orang yang senang apa? taubat taubat itu kan identiknya biasanya awalnya dengan salah kan ya kan, mengapa kita sering bertobat?
karena memang sering salah mata sering salah lihat nah dihitung Lisan sering salah bicara, telinga sering salah dengar, diakumulasi. Begitu malamnya mau tidur, sadar kita, makanya kita istighfar. Istighfar itu dengan kesadaran. Kalau istighfar biasa dengan lapang rutinitas saja, itu bagus sebagai karakter membentuk istighfar.
Tapi kalau istighfar itu diisi dengan sifat cinta untuk mencintai Allah, nah ini peluangnya dapat ini. ya dapat cinta Allah nah salah satunya apa? dengan kesadaran telah berbuat salah coba kalau mau tidur istighfar pernah gak istighfarnya gini misalnya istighfarin mata nih terus diingat-ingat tadi salah siapa mata salah lihat apa telinga salah dengar apa otomatis pasti kita merasa pasti itu dalam keseharian ini pasti merasa jadi ketika akan tidur kemudian istighfar kita merasakan begitu disebutkan astagfirullah Coba latihannya begini ya, misal, astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim, terus diurut tuh, mata, telinga, lisan, sampai ke kaki, itu hasilnya beda.
Dengan sekedar kita, astagfirullah, astagfirullah, beda hasilnya. Lain. Nah ini, ini poin.
Kalau taubat itu dilakukan untuk mendapatkan cintanya Allah, dan berlangsung konsisten, taba dengan taba kalau terus berlangsung tawab kalau banyakan tawabun kalau jadi objek dari Allah untuk dicintai tawabin jelas taba ya tubuh ya ya kita tasibnya yang benar ya tasibnya jadi ngajinya enggak enggak patah-patah Hai aja patah-patah itu dengar lompat dengar lompat dengan makanya waktu menasrib itu tasibnya kemana-mana taba ya tubuh YouTube and dengan pas maka you Facebook UPS bukan Instagram ya standrimu Instagram and the again Allahu Akbar Jelas? Baik. Taba'ya tubuh. Taba' itu bertobat. Kembali kepada yang baik.
Taba' tobat itu kembali jadi baik. Kembali ke yang baik. Asalnya gini.
Ini jalan misalnya lurus. Terus belok. Jalannya salah.
Balik lagi ke jalan yang benar itu. Lurus lagi. Nah ini tobat namanya.
Jelas? Jadi mengembalikan kita kepada praktik. yang benar itu taubat namanya bahasa singkatnya paham ya insyaallah ya nah orang yang selalu mengoreksi bagian dirinya supaya berada pada fungsi yang benar itu naik jadi tawab, tawab terus koreksi diri tiap hari sempurna sih gak akan mungkin falatuzakum anfusakum jangan menilai diri paling suci gak ada yang sempurna pasti ada yang salah sepanjang manusia nah bedanya kalau nabi dengan rasul punya sifat maksum dijaga oleh Allah dari kesalahan itu, jadi langsung ada penjagaan Allah, kalau kita diberikan potensi oleh Allah untuk menjaga diri, dikasih petunjuk dikasih petunjuk, nanti makanya Nabi mengatakan dalam kolbun ada apa? ada takwa, takwa itu mesti hidup hidupnya pakai iman, latihannya dengan amal soleh, supaya takwanya muncul karena itu kalau sudah sering amal soleh sinyal takwa kuat Jadi begitu ada provokasi setan berbuat mahasiswa, takwanya langsung muncul.
Jangan lakukan, itu setan. Hai gen coba kalau kalau nggak percaya itu silakan lajik naikkan level ibadahnya rajin gitu ya nanti begitu ada yang mungkar provokasi dari setan itu nah takwa berfungsi sebagai nahyu mencegah itu jangan kerjakan jangan lakukan kalau takwa tidak dilatih dengan amal sholay sinyal imannya meredup itu yang menjadikan orang-orang yang jarang ibadah itu mudah dan rentan terkena maksiat ya hai hai Ada yang level kedua, kan yang diaktifkan dalam taqwa iman, ada orang ibadah tapi tidak mengaktifkan iman. Artifisial saja, cuma luarnya saja kelihatan gerak-gerak, imannya tidak aktif. Sama dengan begini. Halo, apa kabarnya di sana?
Masya Allah, sehat-sehat ya. Padahal sinyalnya tidak ada. Hai nyambung gak handphonenya nyala sinyal nggak ada bisa terkoneksi enggak enggak cuman gaya aja seperti orang nelpon pencet-pencet ya padahal nggak nyambung apa-apa cuma lihat foto-foto doang tuh Nggak kelihatan.
Nah itulah seperti itu. Jadi iman itu mau naik turun. Tergantung kita mendapatkan dan berusaha menghadirkan sinyalnya. Antum kan kalau nelpon nggak ada sinyal ambil jalan.
Ntar nih sinyalnya nggak ada. Kenapa ketika terkoneksi dengan Allah tidak mengaktifkan sinyal? Ya.
Tapi jangan juga menggunakan cara-cara yang tidak tepat. Bukan waktunya telpon-telpon. Hahaha. Hai ya paham ya jadi itu kondisinya kayak gitu Jadi kalau kita naikin sinyalnya dengan baik sinyal takwa keluar nanti pencek mode pencegahan ada Hai mode untuk support juga ada yang hebatnya begini support itu belum waktunya sudah diingatkan Hai misal nanti Hai salat duhur siang hai hai Padahal belum buhur, baru habis subuh, sudah ingat buhur.
Kalau modenya kuat, nanti hidup fitri besok. Jangan dulu sekarang, bisa kan? Diingatkan tuh.
Jadi begitu ada yang misalnya tidak sesuai standar, hatinya langsung berkata, oh ini ada yang kurang tepat gitu. Nanti kurang tepat itu mengimbangi yang tepatnya seperti apa, dan responnya pun bagaimana gitu. Nah itulah sinyal-sinyal itu yang kita naikkan. Yang paling menarik adalah orang-orang yang ingin bertaubat, oleh Allah diberi peluang, oleh Allah diberi peluang akselerasi, percepatan mendapatkan cinta Allah.
bayangkan, tadi di awal saya buka dengan kisah-kisah yang sangat luar biasa tokoh-tokoh terdahulu banyak, Ibnul Mubarak, kemudian juga ada Ibn Dinar dan sebagainya Malik bin Dinar, itu lihat latar belakang sebelumnya mereka siapa di zaman-zaman Nabi paling banyak, karena kan hidupnya jahiliah Kalau ingin lihat wali-wali terbaik itu di era Nabi, sahabat-sahabat itu. Jundub bin Junada, kok bisa? Dari kepala preman pembegal, tiba-tiba menjadi penyampai hadis.
Orang paling soleh di kampungnya, pada eranya. Sehingga beliau memviralkan tentang kotanya, kampungnya. Yang tadinya pembegal, berubah jadi pada baik.
Atas fadilah apa? Fadilah taubat. Fadilah taubat. Diajarkan oleh Nabi, dibawa pulang, diajarin ilmu taubat. Setelah itu dekatkan diri.
diri kepada Allah tiba-tiba viral kampungnya berubah jadi baik sampai orang tahu nih kalau dulu kalau lewat gifar mesti siapin setoran kalau enggak habis barang kita kalau sekarang Masya Allah orang gifar orangnya taat-taat baik-baik maka dikenal dengan al-gifari nama aslinya Jundub bin Junaidah ya al-imam an-nawawi sampai memasukkan itu ya hadits-hadits beliau itu bahkan dalam ya di bagian pembuka yang al-arba'in itu masuk hadits ke-18 itu kan Jundub bin Junaidah dan itu haditsnya hadits taqwa Hai dan seringkali jundub ini duet dengan Muaz Muaz bin Jabal dalam periwetan hadits tinggal antum belajar sangat-sangat hadits itu seringkali menemukan duet maut antara ya jundub bin junada dengan Muaz bin Jabal ya duet mau tukang artinya kuat hebat gitu kan dan seterusnya itu sanad sanadnya tumut hasil dengan baik isinya pun luar biasa dan rata-rata isi-isinya itu pengingat kepada nilai kebaikan ya hadassana kala perhatikan kalimatnya ya anjundub bin junadah wa mu'adzim nujabali radhiallahu ta'ala anhumah anin Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam maqala ittaqillaha khaythumma kunta wa atbi sayyiatal hasanatattam khuha' Bertakwalah engkau kepada Allah dimanapun kau berada Ikutin yang buruk-buruk dengan yang baik Maka engkau berubah menjadi lebih baik Hadis taubat kan Hadis taubat terus bangun tidur itu yang alhamdulillahiladzi ahyana ba'da ma'amatana itu, itu riwayatnya Jundub dengan Mu'adh juga berdua Jundub bin Junada kemudian Mu'adh bin Jabal meriwayatkan hadits dari Nabi tentang bangun tidur alhamdulillahiladzi ahyana ba'da ma'amatana wa ilaihin jadi kalau Allah ingin berkenan, merubah, itu levelnya bisa langsung tinggi jadi kalau ingin mendekati Allah karena salah rumus cepatnya dari Al-Quran itu coba naikkan level taubatnya ke level jidr cinta ke level muhibbin jadi tobat itu karena cinta Allah kan tobat tuh macam-macam kan motivasinya tobat tuh satu ada yang pengen diampuni dosanya yang penting dosa diampuni Hai dengan itu standar kan yang standar kan orang minta pun kan pengen diampuni standar kan nanti ada ukuran Bagaimana taunya diampuni dosa itu yang kedua ada yang pengen dibimbing jadi baik pengen berubah makanya di Qurannya tabah wa aslaha ya setelah bertobat berubah jadi baik Hai tobat kamu berubah kan gitu kan yang kedua itu kan naik berubah diampuni dosa jadi berubah Hai yang ketiga ini ini yang mahal yang mahal Hai tobat ingin dicintai Allah karena punya rasa cinta terhadap Allah ini yang paling mahal Hai Hai ya ini yang paling mau jadi Hai apapun yang dia kerjakan Hai nanti kita akan dapat contoh misalnya kasus-kasus dosa-dosa yang Hai kadarnya besar Hai iso pembunuhan dengan hai hai Misal perzinaan dan seterusnya. Kalau sekarang korupsi dan sebagainya gitu kan. Yang besar-besarlah, kadar-kadar besar yang ancamannya pasalnya juga tinggi. Terus ayatnya juga dengan ancaman yang luar biasa. Apa yang terjadi?
Itu ketika seseorang ingin mendapatkan cinta Allah. Jawaban pertama Allah kepadanya, hambaku. Apa pertama jawabannya? Kambaku Kalimat itu mahal sekali Karena kalimat itu Itu kalimat yang Menjadikan seseorang Kalau diberikan itu oleh Allah Di ujung hayatnya, itu jaminan surga Misalnya mau meninggal sedang sakarat dapat kalimat itu dari Allah hambaku ibad itu sudah jaminan surga dari mana dalilnya?
Quran Surah 8.9 Al-Fajr ayat 27-30 Ya ayyatuhan nafsul mutma'inna iruji'i ila rabbiki radiatan mardiya fadkhuli fi selanjutnya, wadkhuli jannati masuklah engkau dalam golongan ibadihamba'aku lalu ini surga yang akan kau tempati, nah ibadih itu siapa saja, ibadih itu ada orang soleh, meningkat kesolehan, ada orang salah taubat, karena dua-duanya disebut ibad Hai ya ada yang pertama ya hamba soleh tadi yang saya sampaikan ibadurrahman amalannya jelas ada yang kedua hamba salah Nah kalau pengen cepat dapat status ibad dari Allah maka cara tobatnya berusaha mencintai Allah sehingga mendapatkan rahmatnya rahmat itulah yang menjadikan cinta Allah turun dosa sebesar apapun hilang Hai sepanjang kaitan dengan Allah ya nanti dibimbing oleh Allah kalau ada dosa terkait dengan manusia Rahmat Allah turun, dosa apapun potensi hilang. Itu ada di Quran surah 39, ayat 53. Yang terjemahannya sama Mas Ami sudah disampaikan dalam Kulda, Kultu Mendadak. Kita bacakan ayatnya.
Baiknya. Uliya ibadih. Kalau kita wakaf, ibadihnya muncul.
Viralkan Muhammad SAW. katakan, wahai hamba-hamba aku tadi kan kalimatnya, wahai siapa? hamba-hamba aku, masih disebut hamba kuliah ibadiyalladzina asrofu ada anfusihim, aku tak peduli engkau laki-laki, perempuan, besar, kecil, tua, muda, kaya, cukup artinya apa? ketika menggunakan al-dhidina setidaknya kurang lebih 1080 disebutkan dalam Al-Quran 1080 kali, itu mencakup semua tanpa kecuali, artinya jangankan yang biasa-biasa yang kaya pun bisa maksiat dan maksiatnya bisa lebih banyak jangankan yang tidak punya kedudukan yang punya kedudukan bisa maksiat jangankan yang ilmunya standar ustad kiai bisa maksiat bisa maksiat dan pada titik tertentu maksiatnya tinggi level tertinggi Hai berapa yang kita dapatkan oknum-oknum pengajar melakukan pelecehan pada santri misalnya diken berapa yang kita dengar tiap hari ya pejabat yang korupsi yang menyalahgunakan pemenang misalnya atau juga ya sama aja dengan masyarakat dan sebagainya udah miskin judi dan miskin mabuk datau miskin zina juga gitu kan ya Hai demikian sombong hai hai Hai ya kayak sombong aja bermasalah miskin sombong lebih masalah dengan tapi selalu ada jalan keluar nah jalan keluar ini bukan berarti dimudah-mudahkan kemasyiat aja dulu ntar juga ada jalan tobat dengan Hai itu tidak tepat seseorang yang menyiapkan rencana maksiatur dosarnya berkali lipat dibandingkan dengan orang yang larut tak sengaja dalam maksiatur terbawa dalam maksiatur hati-hati provokasi setan tuh demikian demikian tinggi kuliah ibadiyalladzina asrofu ala anfusihim Muhammad Firalkan, salam kepada siapapun hamba aku dengan semua status duniawinya ketika melakukan maksiat tingkat tinggi, israf saya pernah contohkan pertemuan lalu, israf berlebihan sudah banyak dosanya la takna tumir rahmatillah jangan putus asa dari rahmat Allah, rahmat disitu cinta Allah untuk memberikan kasih, rahmat kan kasih kasih itu gak mungkin muncul tanpa cinta Rasa cinta dulu baru kasih muncul.
Kasih sayang itu kan muncul karena cinta. Kalau nggak cinta nggak ada kasih sayang. Aku mencintaimu, begitu cinta itu muncul baru ada kasih sayang. Mengasihi dan menyayangi. Kalau nggak ada rasa cinta nggak mungkin.
Ada hal. Habbah dulu baru muncul mahabbah. Hub. Mahabbah itu kan ekspresi cinta dengan kasih dan sayang. Kapan munculnya?
Ketika ada hub-hub benih cinta. Habbah benih-benih yang ditumbuh. Habbah itu tumbuhan. tumbuhan yang merambat, habba.
Kalau dia tumbuhan yang besar, itu nawah namanya. Inna allaha thalikul habbiwan nawah. Di surat al-anami itu. Hab itu tumbuhan yang merambat, pohon merambat.
Kalau nawah, pohon besar, tumbuh. Kenapa pakai hab turun jadi mahabba? Karena cinta itu merambat biasanya. Ada, Tahapan-tahapan untuk berkasih sayang itu, sehingga merasakan kesempurnaan dalam cinta itu. Nah sama orang kembali ke Allah pun ada tahapan-tahapan.
Itulah indahnya bahasa Quran itu pakai itu. Nah ketika tahapan itu pada tingkat tertingginya yang turun... rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala ya kalau sudah turun rahmat apa yang terjadi inna allaha yaghfiru dhunuba jami'ah tanamkan pakai rumus yang tadi di ilmu nahunya coba tanamkan ke hatimu jangan goyah yang paling dalam Allah akan mengampuni yaaghfiru pakai fiil mudari Kamu jangan pikirin-pikirin lagi yang dulu-dulu. Jangankan yang dulu. Sekarang kamu tobat.
Kamu sekarang diampuni. Kamu akan dijaga. Kalau betul-betul mencintaiku kata Allah.
Dijaga dari dosa-dosa besar. Yang dulu diampuni semua dosanya. Nanti dibimbing.
Kalau dosanya kaitan sama Allah, langsung gugur. Langsung gugur, tinggal nanti amal soleh meningkat Untuk nutupin-nutupin, dikasih daya oleh Allah, kasih daya Ya, kasih daya Apa diantara contohnya? Dulu jarang sholat, bahkan gak pernah sholat, taubat Taubatnya dengan rasa cinta pada Allah, diterima itu taubat nanti didorong untuk meningkat alas olehnya naik ibadah sunnahnya pengen ganti yang dulu-dulu gitu ada rasa itu Hai nanti kalau kaitan sama manusia dibimbing supaya selesai dengan manusianya dilapangkan hatinya untuk minta maaf gitu karena beda urusan sama Allah dengan urusan sama manusia itu kalau dengan manusia dua tahap nanti sama Allahnya selesai sama manusia belum masih gantung masih gantung makanya urusan manusia itu rumit sama Allah lebih gampang, rumit itu kenapa?
karena dua tahap kalau sama Allah, sama pencipta sama manusia, dua tahap sama yang diciptakan Allah, kaitan dengan Allahnya juga gitu kan? Allah bikin hukum, apa hukumnya? kalau dengan urusanku, aku ampuni kalau dengan dia, kamu taklukan dulu nafsumu, selesaikan dengan dia baru turun ridha dariku jadi kalau belum-belum selesai, masih gantung Ya makanya ini sering nih saya perbaiki ya persepsinya, pemahamannya diperbaiki dulu.
Jangan dikira kalau sudah selesai puasa itu tiba-tiba kosong-kosong. Ya bisa-bisa 10 kosong itu. Hai nah kosong-kosong itu kapan terjadi dengan dua hal tadi ya hubungan dengan Allah baik hudlumin Allah hubungan dengan manusia baik hudluminan nah jadi kalau misalnya hubungan dengan Allah baik dari antara dua dengan kosong itu satu selesai nah dengan manusianya kalau belum selesai masih 01 Hai jelas itu harus diperbaiki perbaiki dan itu ketika menyampaikan pun jelas Apa masalahnya hai hai Ya, gak bisa untuk bikin umum. Maafkan ya, kalau memang ada salah.
Gitu aja. Ya memang ada. Salahnya apa? Nah nanti manusianya berapa?
Nah ini makanya jangan main-main kalau bikin dosa kaitan dengan manusia. Hakun adami itu repot. Manusianya berapa yang terlibat?
Padulah misalnya nih. Padulah ada persoalan sama Ipul. Iya kan? Hai contoh aja jangan marah ya contoh nih contoh dulu ama Ipul padulah maipul ada persoalan nih satu misalnya Ipul masalah Hai sama paduloh Ipul cerita ke temennya supernosa bisa cerita Amar cerita Shafiq cerita tuh yang ngejelek-jelekin paduloh ya tiba-tiba begini misalnya, Ramadan selesai, pas sholat di masjid yang sama, Ipul dengan Fadullah sholat minta maaf, aduh maaf aneh kemarin hilaf katanya, ya kalau hilaf untunglah inget sekarang saya juga mungkin ada salahnya, salaman tuh berdua, kosong-kosong dua-duanya tapi antara Ipul dengan Supernosa dengan Amar dengan Syafiq belum selesai, sebelum itu diralat makanya jangan sembarangan pasang status apalagi pada aspek yang keliru belum jelas, sudah ngambil kesimpulan sudah menyebarkan, sudah bikin gosip itu ngeralatnya susah dan biasanya itu yang paling susah kalau paduloh begitu tadi mendapatkan fitnah demikian itu transferan pahala banyak dari sini dari sini dari sini itu ya piramid itu sampai ke atas tuh ya ya multi-level maksyiat gitu kan ini yang tuh maksyiat ini dapat transfer transfer pahalanya yang ini dosa ikut-ikutan dengan itu itu yang tidak mudah dan ini yang paling membahagiakan Tertawa aja setan, makin banyak tuh.
Oh, ada reseller nih. Setan paling senang kalau yang begitu tuh. Karena cuma sedikit aja, kemana-mana akibatnya tuh. Untuk itulah kemudian, dikuatkan kembali sifat tobat itu kalau benar.
Yang pertama, selesaikan dengan serius. Hubungan dengan... Allah selesaikan, kalau ada hubungan dengan manusia, taklukan diri kita, karena kalau sudah mampu menaklukkan diri kita, itu lebih mudah mengaturnya udah habis itu lapang ya terserah, yang penting kita nyampaikan aja kan orang juga kalau kita datang dengan baik-baik, dengan cara yang baik, dengan mengharap rahmat dan ridha Allah, Allah berikan juga petunjuk kepada orang itu untuk tidak bersikap sembarangan ya memang awal-awal datang mungkin kalau dosanya begitu besar, tidak menyenangkan begitu datang, melihat Aldi mau datang, punya dosa masalah besar baru melihat wajahnya, nonsial, saya bukan siapa, saya Aldi misalkan, sudah tidak apa-apa pelan-pelan nanti berdoa dulu, supaya Allah melembutkan hati orang itu untuk memaafkan, berikan kebaikan, doa dulu dengan doa itu kemudian bisa ada kelembutan-kelembutan dan ketenangan Rabbi Shalallahu Alaihi Wasallam suci wayasirli emri wahil uqdatan min lissani yafqahu qawli allahumma fudahli futuhal aarifin buka ya Allah hatiku kita supaya kita nya Arif ya walaupun Musab hatinya Arif gitu ya Nah jadi nanti begitu sudah Arif bijak kita bisa datang lembut ya lembut hati udah lembut ya Latif ya Latif ya Latif dan lembutin hati kita tuh minta sama Allah akitanya udah nyaman bisa datang tak Itu tul dan hebatnya Pak, kayak gak punya masalah, leplong aja leplong nanti lawannya, kalau kita mendapat perlakuan kurang baik dari orang, lawannya apa?
wal-kirvimina lakhoi wa balik ke yang kemarin nanti urusan kita dengan orang itu ditutup kitanya lapang aja gak kepikiran dan kita pun gak tau di fitnah, dituduh, dibikinin kita gak tau karena kita banyak pekerjaan yang lain hanya fokus pada yang lain saja sementara orang itu masih sibuk dengan pekerjaannya jadi sepanjang belum minta maaf itu selalu gelisah kitanya gak kepikiran karena persoalan dia belum selesai jelas ya? nah itu itu kemudian utang jangan disimpulkan kalau berdosa utang lunas utang tetap ada ya kan? nah taubat misalnya dari korupsi gimana tuh melepaskan hartanya ada babnya juga ada babnya sendiri ya pernah mencuri Hai mencurinya fisik ya kan ada dua tuh curi hati orang dengan curi fisik dengan istri orang digoda-goda sampai cerai dengan suaminya balik sama dia menyekan curi hati orang tuh dengan itu juga salah cara tobatnya gimana Islam tuh detail sekali detail sekali dan kasus-kasusnya mungkin terjadi kemudian apa lagi? penculian dan seterusnya, dosanya bagaimana, tobatnya bagaimana terus riba, misalnya tobatnya bagaimana, dan seterusnya jangan aneh-aneh lah, aneh-aneh antum yang riba, ustadz yang suruh bayarin itu kan, aneh mau hijrah ustadz, mohon dibantu kena hutang riba, ya kita suruh bayarin kapan kita ceramahnya tobat dulu yang benar ikhtiar dulu, jangan dah Datang ke Ustadz, Ustadz suruh bayarin Berikan Ustadz kesempatan Memimping lewat ilmunya Untuk ikhtiar Kalau gak ikhtiar gak yakin sama Allah Belum muncul mahabbahnya Yang punya rezeki siapa? Allah, minta doaan sama Ustadz Bayar cari sendiri, ikhtiar dulu Datang ke Basnas, datang kemana Konsultasi Sekarang paket lengkap Ustadz itu sudah mengajar pulang diketok malam ditungguin gitu kan tapi Alhamdulillah artinya ada kesadaran ada kesadaran ya walaupun cara masih belajar sederhana yang lainnya itulah mahabbah untuk mendapatkan rasa cinta makanya kita saling mendoakan termasuk orang-orang yang ada di LP misalnya bagaimana syarakatan kita doakan tiap hari doakan mereka jadi baik, dapat cinta Allah sehingga keluar jadi baik lagi dan bersyukur karena di isolasi supaya tetap belajar pada kebaikan kita doain, jangan pelit berdoa, berdoakan tidak bayar Allahumma ghafirlil muslimin awal muslimah itu masih umum satu-satu ya Allah doain pemimpin doakan, ulama doakan, rakyat doakan ya Allah siapa di lingkungan kita berikan hidayah, orang-orang berlaku maksiat, ya Allah terima tobatnya mungkin dari sekian banyak boleh jadi ada satu dua yang sampai saat kita ikhlas sampai beberapa orang balik jadi baik, kalau kita bersikapnya seperti itu insya Allah insya Allah baik, walaupun umum selalu akan menghadapi ujian itu biasa itu biasa dalam hidup kemudian yang terakhir ya yang terakhir nanti ada bab khusus bab khusus ya bab khusus ini kasusnya tidak biasa karena jarang terjadi kalau yang tiga tadi itu sering kita dapatkan dalam keseharian yang standar ada yang soleh ada yang salah ada caranya begitu kalau pengen akselerasi nah bab khusus ini misal contoh bab militer Ada.
Amalan prajurit yang dicintai Allah itu ada. Jangan dikira biasa-biasa saja, tidak. Ada orang-orang yang hidupnya memilih di karir militer. Misalnya TNI itu ya.
Kemudian ada yang bagian keamanan, kamtibmas, polisi dan sebagainya. Itu ada. Zikir-zikir tertentu yang mendekatkan dia kepada Allah. Dan ada amalan yang ketika dikerjakan, cinta Allah ditorunkan. Ada zikir saat operasi, begitu mau operasi, mau berangkat, tuntutan militer, ada zikirnya juga.
Ketika itu dibacakan, keluarga dijaga supaya tenang oleh Allah. Kesejahteraannya dijamin. Makanya di dalam fikir Islam, orang-orang yang sudah mengenakan seragam perjuangan itu enggak boleh mikirin kesejahteraan lagi.
Negara harus hadir memberikan kesejahteraan, karena udah enggak sempat ke yang lain. Dia mencurahkan fikiran, tenaga, bahkan jiwanya. demi menjaga keamanan di wilayahnya, itu gak boleh mikirin kesejahteraan lagi di era-era dulu Islam, terutama waktu semakin maritim kuat di era Uthman bin Affan itu oh itu gaji paling besar itu tentara, diantaranya dan Nabi itu mensupport perjuangan tinggi, jadi ketika mau berangkat itu siapa nih yang mau Menyiapkan kudanya, menyiapkan itu semua berlomba. Lomba para saudagar itu justru menyiapkan harta mereka untuk mensupport. Bukan supaya di backing-i perusahaannya jalan.
Bukan. Supaya gimana caranya mereka itu bisa berjuang dengan baik Jadi jangan sampai mau berangkat ke medan militer tiba-tiba istrinya WA Mas ini beras abis gitu Bingung tuh Ya udah mau nembak WA datang beras abis itu kan Video call kena kan repot Ya makanya negara mesti hadir Apalagi kalau udah dilarang Gak boleh berbisnis, gak boleh ini Terus sejahteranya bagaimana? Gajinya naikin Tolong pemerintah tuh tentara kita gajinya naikin Hai ya sejahtera sejahtera sehingga dengan sejahtera itu nyaman hidupnya tenang enak itu dalam Islam begitu ya Nah itu kita mesti hadir yang ulama-ulama doain doain bersama tentara polisi semua tuh naikin supaya nyaman ikal lihat paduloh di jalan itu melanggar diingatkan Pak jangan melanggar lagi ya ini enggak boleh lewat sini Padulah juga jangan ngeluarin sos ribu Woy sos ribu Gajah dia udah 100 juta misalnya Dikasih sos ribu, gak level Kata sejahtera Yang keluar juga begitu, kita mampu kok Insyaallah tambang kita banyak Mineral kita banyak, masa gak ada 1, 2, 3 tambang untuk kesejahteraan Ya, para prajurit, sejahteraan Para polisi, kemudian PNS Yang lain guru-guru tuh baru kemudian semua level-level yang sama insyaallah kalau semuanya baik-baik dengan cara yang baik, insyaallah semua baik nanti ketika dikenakan niatkan ibadah, makanya di surat Al-Kahf itu ada orang pakai baju hijau-hijau masuk ke dalam surga, riang gembira pakai gelang-gelang emas woyal basuna libasan khudra pakai baju hijau-hijau itu, ulama kita itu dulu waktu sama-sama melahirkan, membina, kemudian mendampingi, itu detail sekali detail sekali di dunianya terhormat, di akhiratnya mulia tapi semua mesti kembali kepada nilai kebaikan nah kalau sudah begitu, zikirnya apa?
di surat asaf, untuk mendapatkan cinta Allah kalau sudah ada tugas-tugas gitu di aspek militer bagaimana caranya berjuang, cinta Allah dapat nah itu ada di surat asaf barisan yang kuat, yang kokoh jadi pasukan yang kuat, yang kokoh, yang rapi di ayat keempat, coba halaman 551 paling kanan, sebelah bawah Hai ayat keempat Hai inna allaha yuhibbu tuh hibbul ladzina yukatiluna fisa bilihi soffa karnahum bunyanum marasus 551 betul enggak paling kanan ya ayat 4 tuh inna allaha yuhibbul ladzina yukatiluna fisa bilihi soffa karnahum bunyanum marasus Allah sangat mencintai pakai al-mubari al-ladzina yukatiluna orang-orang yang berjuang Jualan kita disini dalam medan perang, dalam militer Perjuangan menjaga supaya aman, tenang, masyarakat tentram Makanya ibadahnya bisa enak, itu ada di surat Quraish لِإِلَىٰ فِي مِنْ رِخْلَةَ الشِّيْطَةِ فَلِيَعْبُدُ رَبَّهَا ذَلْ بَيْتَ الَّذِي أَتْأَمَهُمْ Minju' stabilitas ekonomi Negara itu bisa tenang rakyatnya kalau nggak lapar. Yang penting nggak lapar. Kalau lapar, pasti kriminal.
Maksiat. Pengen nyuri, pengen ngerampok. Asalnya karena lapar.
Makanya gimana caranya? Ekonomi stabil. Itu teori pertama.
dasar bernegara ada beberapa pilar di Al-Quran pilar spiritual, pilar ekonomi nanti pilar fisikal yang satu itu pilar spiritual dulu spiritual itu penting paling kuat berketuhanan dasar kita ketuhanan yang maha esa mesti ada ketuhanan ketuhanan ketuhanan itu kalau punya Tuhan punya nilai-nilai berketuhanan nanti nilai spiritual kuat walaupun lapar tetap emosi stabil fisik tetap kuat itu kita lapar sekarang puasa main bola kuat aja dulu militer waktu militer perang badar kan Ramadan kita waktu proklamasi Ramadan Jalan Ramadan jangan lupa Hai ya jangan lupa itu nah kemudian yang terjadi apa orang-orang yang saat lapar itu emosi juga stabil ketika dia apa spiritual meningkat begitu spiritual meningkatkan ada kesabaran sabar mau makan sabar habis mau mau minum sabar habis maghrib istri suami dan nikah sabar habis Hai pagi posisi asal terawih semangat agrib ah padulah ada aja nih loh bisnis magrib sabar latihan sabar sabar Zikruzik Zikruzik sabar kuliah dulu lulus dulu sambar anak orang mau diwisu udah sendiri bisa aja belum Hai Tum habar-habar tonton terus sama calonnya tuh ya Oh Jackie Chan lulus dulu ya kita pemirsa di sini lengkap semua keponakan Jackie Chan ada sini ya Supernosa ada apalagi tuh wali kota juga ada sini tuh Alhamdulillah ya hai hai lengkap lah, pokoknya kita yang tikaftu waktunya ibadah husu, bahagia-bahagia tapi tidak menurunkan marwah, tidak bohong tidak dusta, yang penting kita saling menghormati membahagiakan dan kita betul fokus dalam ibadah, balik seperti tadi innallah pakai inna lagi, ini semua pakai inna pakai inna semua prajudit baca ayat ini, wah itu bangganya luar biasa, pakai seragam siap Tancapkan pada hatimu yang paling dalam Jangan goyah Apa itu? Inna allaha yuhibbu alladhina yukatidu nafisa bidihi Soffa Ketika engkau akan merangkat membawa misi Tanamkan pada jiwamu yang paling kuat Aku mencintaimu kata Allah Kapan cinta itu diberikan? Ketika semua operasi yang akan dilakukan Itu dilakukan dengan soffa Rapi, kompak, terukur Saling menolong, saling membantu dan diniatkan untuk mencintai Allah itu bedanya gitu, menaati Allah yang muslim itu begitu, nanti bonusnya itu operasi tuntas, selesai bonus itu kalau tahap tertinggi, yang paling tinggi para sahabat itu kalau sudah waktu-waktunya berjuang, itu saya ilustrasikan begini ada baru pulang nih, begitu baru pulang nyampe rumah, sudah lama, berbulan-bulan isti, sudah nyambut semua sudah mandi, sudah mau makan lagi ngobrol begini, baru datang tiba-tiba ada panggilan nada Munadin niljihad panggilan ada operasi militer berikutnya jihad jihad jihad itu langsung pamit sama istrinya mah panggilan Allah tiba Papa pamit dulu ya wajib cincin tuh kalau dalam posisi begitu gimana kamu tuh baru pulang operasi sambut istri gitu kan tiba-tiba ada panggilan rangkat sekarang itu kan bilang maesti ya mah Papa ada panggilan dulu ya, gimana tuh? Pul gimana tuh?
Udah itikap disini pulang ke rumah, tiba-tiba saya telpon Pul merapat, gimana tuh? Istrinya gimana tuh? Terbiah dulu Istrinya diterbiah, supaya gak ada keluhan Apa istrinya?
Berangkat deh bang Bismillah, kalau kita gak ketemu di dunia, ketemu di surga Masya Allah, ntar dulu baru nyampe Itu kan tarbiyahnya gak jalan Karena ini disampaikan Dan tau tujuan hidup Makanya bagi orang-orang demikian Hidup kembali tugas, hidup lagi itu bonus Hai itu bonus ya makanya keberaniannya tinggi karena merasa ada kehidupan bukan kematian kehidupan itu sempurna tugas ya jadi begitu sudah dilakukan nasofa ya sofa itu yang terukur strateginya bagus rapi mitigasinya bagus saling menolong satu dengan yang lain di kalau ada yang sulit yang lain dibantu dengan jiwa kursanya tinggi nah niatnya untuk ibadah itulah keluar dari jahat dulu begitu ya jadi di Islam itu Udah pasti kalau orang Islam pasti mencintai negaranya Gak bisa dipisahkan Islam dengan doktrin cinta negara itu gak bisa dipisahkan Ini kalau ada kejadian, Wallahu'alam, dan kita berlindung dari itu ya Ada gawat misalnya negara ini Itu yang pertama berdiri garis depan, pasti orang Islam Karena kita punya doktrin ini Dan itu bagian dari mahabbah kita kepada Allah Dari mahabbah kita Wih bergerak, preman yang mabok aja bisa jadi biad, bisa beli lah yang tatuan itu bisa keluar nabi dilecehkan, jangankan yang biasa yang tatuan yang mabuk bisa keluar siapa yang hina nabi? cintanya tinggi Alhamdulillah, makanya itu jangan pernah lihat orang dengan perilaku maksiat yang ada, lihat dengan kesempatan dia tobat, biainir rahmah dengan kacamata kasih sayang, kalau sudah begitu kita kesemua itu sama rata hadir kita bersamai, ada orang kurang hadir, seperti bangunan yang kok bangunan itu kan saling melengkapi kita ada zeninya, ada armadnya kan sifat sosialnya perlengkapannya, ada darat, laut, udara semua, nah itu kompak rata, masyarakat juga bersama, namanya menunggal bersama rakyat menunggal bareng-bareng, ya kalau ada yang kurang, anggaran kurang dari atas kurang pas, datang, kita yang berlebih siapa kumpul, lama doain teman-teman yang punya sodagar-sodagar fasilitasi yang usaha-usaha itu, jangan pabri Jangan digunakan hanya untuk jaga. Orang sudah latihan berbulan-bulan, tahun-tahun latihan perang, selalu jagain toko. Jagain perusahaan, selalu begini begitu. Eh, enggak begitu caranya.
Support, support. Jangan transaksional. Jiwanya itu jangan sampai dibeli.
Walaupun kemudian ada hal-hal demikian untuk membantu, niatkan juga supaya stabil. Sehingga sifat saling membantunya menjadi baik. Jangan melayani pada sesuatu yang...
sesuatu yang buruk kalau sudah begitu, apapun yang dikenakan itu nilainya cinta Allah turun terus santum nih murid-murid yang jadi pejabat, pejabat ke atas itu itu disupport, siapkan, harus tahu, paham hukum ini paham, oh petugas guru, sejahterakan guru supaya ngajarnya gak nyambi-nyambi, sehingga ilmunya setetes-setetes setetes disini, setetes disana, gak nyambung, nyambung baru ngajar disini, anaknya teriak, SPP belum dibayar pak akhirnya pamit sebentar waktu istirahat, ngajar les dulu Hai balik lagi ya di sini ngelas di situ ngeles gitu kan jadi nggak nyambung lasan belum selesai udah ngeles kesana ya ini ditanya dari mana Pak jawabannya ngeles dia tidak nyambung ilmunya gak utuh sama ya ASN kan ada tiga yang satu siapa ada guru kan pengajar dan seterusnya kemudian TNI Polri yang ketiga kan di birokrasi sama-sama semua itu nasibat-sifatnya beda-beda rakyat-rakyat ini Kalau sudah itu baik, kita juga jadi sejahtera, terdorong. Insya Allah. Makanya awalnya itu kenapa ketuhanan dulu? Karena dengan berketuhanan itu, turunan yang berikutnya muncul semua. Manusia itu bisa adil dan beradab kalau merasa ada Tuhan.
Kalau tidak ada Tuhan, tidak merasa ada Tuhan, itu mohon maaf, adab tidak akan muncul. Jalan sama calonnya itu. Tidak bertuhan misalnya itu.
Tidak bertuhan. Bukan cuma naik beca sebeca berdua, tukang beca selasan, tidak ada. Bukan cuma itu. begitu jalan yang dilewati misalnya sepi, suasana hutan dan sebagainya, tidak merasa ada Tuhan itu berubah, rozik yang kelihatan sekarang seperti seorang daik bisa jadi monster saat itu karena hilang, tidak ada Tuhan, tidak merasa ada Tuhan, bebas melakukan apapun karena itu di tempat-tempat yang merasa tidak bertuhan, maksiat itu biasa saja tapi ketika bertuhan, ketuhanan yang mahasiswa, punya Allah kita, ada kontrolnya Hai disuap pakai surat sendirian uangnya nempel merasa punya Allah ada Allah malu enak dengan sama anak orang enggak sembarangan gitu ya nyaman kita merasa ada Allah itu berketuhanan baru muncul adab adil tuh nggak bisa nggak bisa optimal kita supernosa anak dua Apakah bisa adil pada keduanya belum tentu sama istri bisa adil belum tentu tapi kalau punya Allah dibimbing kita Gimana menyikapi, gimana membawa, gimana menempatkan, itu poinnya.
Kita bersatu kalau yang bukan menggerakkan sifat ketuhanan, gak akan bisa. Ikhtiar kita-kita aja itu pasti punya kompensasi. Sekarang mau nyatu begini, bayarannya apa? Dapat apa? Tapi kalau kita lakukan lillah, gak ada bayaran, semua kuat.
Hikmah itu datang, sifat bijak itu. kemudian musyawarah bisa adil kalau semua punya sifat ketuhanan kalau enggak, musyawarahnya punya kompensasi kumpul-kumpul transaksi, saya dapat apa kamu dapat apa, tapi kalau kita bertuhan yang dibawa maslahat, titik temunya kemaslahatan, kita kumpul ini, kebaikannya apa untuk orang di luar kita, baru muncul keadilan, itulah lima silat ketuhanan yang maha sikap manusia yang adil dan rada persatuan, keraatan yang dipimpin oleh hikmat, bijaksana dalam permusyawaratan perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Ini maksudnya ngajinya total. Kalau itu bisa kita lakukan dengan baik itu jalan.
Nah itu kasus-kasus. Jadi ada beberapa segmen-segmen tertentu yang mendapatkan cinta Allah. Nanti di lain itu ada bakti pada orang tua, hubungan orang tua dengan anak, hubungan suami dengan istri, hubungan guru dengan murid. Jangan dikira biasa-biasa saja. Kalau saya mengajar, melakukan karena cinta kepada Allah, itu dapat sesuatu.
Anda pun belajar menghormati guru dengan cinta kepada Allah, bukan karena faktor gurunya. Faktor cintanya kepada Allah, yang Allah titipkan pengetahuan kepadanya, titipkan misalnya contoh darinya, lalu kita mencintai Allah dengan cara misalnya bersikap baik kepada guru, itu dapatnya beda. Antum lihat ya, ulama-ulama kita yang hebat-hebat dari dulu sampai sekarang.
Bagaimana adab mereka kepada guru itu dan niatnya apa? Saya selalu sering belikan contoh Imam Nawawi al-Bantani, karena kita di Banten nih. Imam Nawal Bantani itu betul-betul mencintai Allah dalam pencarian ilmunya. Sehingga ketika mau berangkat itu, yang diinginkan Allah apa? Kan ilmu, bukan aib.
Maka beliau selalu membawa harta tertentu di sakunya untuk sodakoh sebelum berangkat ke... Hai majlis sodakoh infak bagi orang dengan niat apa enggak pengen lihat air gurunya namanya manusia pasti punya ya jadi sibuknya Pak dengan ilmu akhirnya berkah enggak pernah tahu air gurunya Hai ya bukan berarti lihat-lihat dengar-dengar tapi nggak pernah peduli dengan itu ditutup dihijab oleh Allah sehingga dengan itu semua biasa aja yang kelihatan baik nah sehingga muncul kaidah-kaidah dalam ilmu adab kalau kalian ngaji adab kita ngaji adab ada kaidah men perilaku guru itu itu selalu harus ditawilkan oleh muridnya sepanjang yang bisa ditoleransi ya bukan pelanggaran khasiat betulan ya Guru bersikap buruk kepada santriwati, sudah tahu pelanggaran, ditakwilkan, itu mungkin ingin memberikan energi tertentu, bukan itu, maksiat itu namanya. Jelas ya?
Tapi kalau kita lihat misalnya sesuatu sikap yang kadang-kadang begini, dalam posisi apa seperti itu? Lihat, cek, wajar atau tidak? Demikian adanya kalau kita bisa berlihat baik dan nanti aspek berikutnya keberkahan. Keberkahan itu bisa dipakai di luar majlis, luas, sifatnya luas. Nah itu koreksi untuk kita semua, termasuk untuk saya pribadi, makanya saya sering katakan hal-hal yang kurang baik, kurang sepakat atau apa, kalau masih dalam konteks perbincangan didialogkan.
Tapi kalau merasa berbeda, tidak usah saling mencelak. Termasuk dengan guru-guru yang lain. Dengan guru-guru yang lain, ada kebaikan silahkan diambil, dilihat.
Tapi kalau bicara hal-hal yang kita tidak sepakat, ya sudah, ditinggalkan pada aspek itunya. Yang lainnya dihormati. Jelas ya? Sampai disitu, sehingga membuka jiwa kita itu selalu stabil dalam kebaikan.
Enggak ketemu orang, kok aneh orang ngaji jadi putus silaturahim. Ngaji kok dia enggak bisa komunikasi. Ngaji enggak bisa salaman.
Ngaji, dulu orang ngaji jadi tersenyum. Sekarang ngaji orang cemerut misalnya, berarti ada yang salah. Nah itu hal-hal yang tidak boleh terjadi disini.
Kalian ngaji, ngaji yang betul. Ketemu orang bersikap yang baik, bersikap yang mulia. Beda pendapat, hormati. Kalau memang itu di luar dari batas-batas standar, cara menyampaikannya yang lembut. Nabi Musa saja ketemu Fir'aun oleh Allah diperintahkan lembut, ketemu dengan Haman juga dibinta untuk dialog yang kelegan, masa kita berhadapan dengan orang-orang yang tidak seperti itu, kemudian sikap-sikap kita tidak demikian.
Itulah level-level muhibbin. Belajarnya karena cinta pada Allah atau karena pengen pintar. Kalau pengen pintar saja, nanti penuh dengan dalil, tapi ekspresi dalilnya tidak optimal. Jadi muslim yang maksimal. Bukan hanya ganteng maksimal, tapi muslim maksimal.
Muslim maksimal itu levelnya muhibbin. Habis ini bikin kawas, muslim maksimal. Itu ya, kurang lebih demikian.
Dan ini edisi akhir kita di Ramadan 1445 Hijrah. Kita sudah berusaha yang bisa kita lakukan, semampu yang kita lakukan untuk meningkatkan ibadah, mudah-mudahan dinilai sebagai ketahatan pada Allah SWT kita juga berusaha mengoreksi diri, nanti sore kita husukan lihat kita sebelum akhir dari hari ini untuk sama-sama kita berdoa minta kebaikan, minta diampuni dosa dan demikian seperti saya sampaikan tadi setelah kita kiam bahwa semua kita pasti punya jejak-jejak hal yang kurang baik untuk itu alangkah lebih baik semuanya melepaskan diri sehingga keluar dari sini semua baik Tidak ada yang nyangkut-nyangkut dan seterusnya, ada masalah di apapun, baik yang kecil atau lagi yang kompleks, yang besar, semua diselesaikan dalam keadaan yang terbaik insyaAllah. Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Sebelum saya akhiri dengan salam Saya umumkan teman-teman Bila saya lemahkan berada Terutama terkait dengan jadwal ta'lim, saya menerima beberapa informasi, ada tata cara informasi kajian kami yang rasa-rasanya tidak seperti yang biasa kami lakukan. Jadi teman-teman juga penting disadari, saya hubungkan kalau menerima flyer atau apa, cross-check ke sistem media kita di Ahyar Center.
Tolong di cross-check. Satu, kajian Ustaz Adi Hidayat enggak ada bayar-bayar. Ingat itu. Kalau ada flyer kemudian di bawah. bawahnya misalnya ada HTM, Hotmail, Sukian, KSK, itu pasti bukan dan pasti gak pernah saya setujui kemarin saya disampaikan ada tanggal 11 Mei, Ustaz Adi di Masjid Al-Jabbar di Bandung kajian umumnya Ustaz Adi, untuk ahwatnya Ustazah Pulen bawahnya ada bayar, poster saya besar disitu itu hoax Tindakan salah, gak ada konfirmasi ke manajemen dan gak pernah nyampe ke saya dan itu tidak ada kegiatan saya tanggal sekian di tempat yang dimaksudkan.
Jadi kalau teman-teman khususnya Bandung sekitarannya ada informasi demikian itu hoax dan untuk pembuatnya ini bulan Ramadhan, hati-hati. Hati-hati, orang berbuat taat Jangan sengaja berbuat maksiat Satu itu, gak ada bayar-bayar Yang kedua, saya gak pernah minta apapun Mau minta tarif, minta apa Gak pernah saya minta demikian Kalau ada, kita berangkat, malah berangkat sendiri Dan gak usah repot-repot gitu kan Di daerah-daerah juga, kalau mau ngundang-ngundang Jangan repot-repot Kami bisa datang, insya Allah datang Jangan sampai masyarakat kumpul-kumpulkan uang Gak ada, gak baik seperti itu Kami datang-datang Gak usah merepotkan diri Pemda-pemda Anda itu yang daerah-daerah lebih baik uangnya dipakai untuk masyarakat. Pakai untuk masyarakat. Saya datang bukan untuk cari uang.
Kita datang bawa risalah untuk menyampaikan hal-hal yang baik. Kalian juga begitu nanti. Jangan sampai kalian berdakwah itu cari-cari demikian.
Tidak baik. Ya Allah sudah cukupkan kita mendapatkan ilmunya secara gratis. Apa yang menjadikan kita kemudian mencari sesuatu yang bukan bagian dari prioritas yang Allah berikan kepada kita.
Jaga itu baik-baik. Sebelum kita keluar, sebelum kita berdakwah, kalian pulang mungkin akan diminta khutbah. jubah Jumat apa dan sebagainya zikzikzik mau nikah ya ada biaya jangan cari dari begituan ya minta sama Allah maka kita punya Allah ya paham aja kitchen dia paham tuh ya baik terima kasih salamualaikum warahmatullah wabarakatuh Alhamdulillah