Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
📜
Sejarah Gerakan 30 September PKI
Sep 30, 2024
Catatan Kuliah: Gerakan 30 September PKI
Latar Belakang
Monumen
dipersembahkan untuk tujuh pahlawan revolusi yang menjadi korban Gerakan 30 September PKI.
Serangan PKI terjadi pada
13 Januari 1965
terhadap pesantren di Kanegoro, Kediri.
Tindakan ini bertujuan untuk menggertak pendukung pesantren yang anti-komunis.
Serangan dan Peningkatan Kekerasan
Pada
15 Januari 1965
, PKI menyerang petani di Kediri terkait sengketa lahan.
Aksi kekerasan juga terjadi di Indramayu, Boyolali, dan Klaten.
Sebuah dokumen yang diduga rencana kudeta PKI muncul pada Desember 1964, meningkatkan ketegangan politik.
PKI menolak keaslian dokumen dan menuduh lawan politik menyebarkan fitnah.
Strategi PKI
Pada
Februari 1965
, PKI membentuk
Biro Khusus
untuk merancang strategi menghadapi konflik politik.
Tuntutan PKI termasuk pembentukan
Angkatan Kelima
yang melibatkan buruh tani sebagai unit militer baru.
Penolakan datang dari Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderal Amat Yani.
Kondisi Sosial dan Ekonomi
Agustus 1965
: Presiden Soekarno sakit parah, meningkatkan ketegangan politik.
Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran, inflasi tinggi, dan kekurangan barang pokok.
Rakyat banyak yang kelaparan, terutama di pinggiran Jakarta.
Latihan Militer PKI
Di Lebang Boya, kader PKI menjalani pelatihan militer untuk
Angkatan Kelima
.
Agustus 1965
: D.N. Aidit merencanakan Gerakan 30 September dan menghubungi perwira PKI.
Rapat di rumah Syam Kamuduzaman membahas strategi dan target penculikan.
Rencana Gerakan 30 September
Target utama
: 7 jenderal, termasuk General Nasution dan General Amat Yani.
Aksi penculikan direncanakan dilakukan di
4 dini hari
tanggal 1 Oktober 1965.
Pelaksanaan Penculikan
1 Oktober 1965
: Penculikan dimulai, dilakukan oleh pasukan PKI.
Penculikan General Nasution gagal; dia berhasil melarikan diri.
General Amat Yani dan lainnya berhasil diculik dan dibunuh.
Mayjen Parman
,
General Haryono
, dan lainnya juga menjadi korban.
Reaksi Angkatan Darat
4.30 pagi
, Komandan Jenderal Umar tiba di rumah Nasution.
Majen Soeharto segera mengambil alih situasi dan memimpin operasi untuk merebut kembali kendali.
2 Oktober 1965
: Angkatan Darat melancarkan operasi besar-besaran untuk merebut Pangkalan Udara Halim.
Efek Setelah G30S
Tindakan tegas pun diambil terhadap PKI, yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
5 Oktober 1965
: Pemakaman kenegaraan untuk tujuh jenderal yang menjadi korban.
Film G30S PKI menggambarkan kekejaman dan perjuangan Angkatan Darat di bawah kepemimpinan Soeharto.
Kesimpulan
Peristiwa G30S adalah momen penting dalam sejarah Indonesia, menandai ancaman ideologi komunis yang ingin merusak persatuan bangsa.
Penting untuk terus waspada terhadap ancaman yang merongrong keamanan negara.
📄
Full transcript