Transcript for:
Sejarah dan Tantangan Industri Plastik Indonesia

Pemakaian material plastik sudah sangat umum di Indonesia, bahkan berperan sangat penting di masa pandemi sekarang ini. Apakah Sobat Prima Plasindo sempat terbayang bagaimana awal mula berkembangnya industri plastik di Indonesia? Dan mengapa bisa sampai seluas seperti sekarang ini? Kita akan bahas sama-sama di video ini. Tapi sebelumnya, jangan lupa subscribe channel kami ya! Material plastik telah digunakan lebih dari 60 tahun di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Karakter plastik yang mudah dibentuk dan tahan lama menjadi alasan material ini menjadi pilihan utama dalam industri manufaktur. Sayangnya, sifat yang tahan lama dan sulit terurai ini juga yang menjadi sumber masalah Cikal bakal material plastik ini pertama kali berawal dari penemuan ahli kimia Inggris, Alexander Paracastro di tahun 1862. Dia menggunakan seratanaman hijau atau selulosa untuk membuat material dasar yang memiliki karakter transparan, lentuk saat panas, dan mengeras saat dingin. Awalnya, material yang disebut dengan parkesain ini digunakan untuk membuat berbagai barang kebutuhan sehari-hari seperti sisir, gagang pisau, dan kancing. Namun, karena banyak ahli kimia yang tertarik dan bereksperimen dengan bahan tersebut, tersebut akhirnya bahan tersebut berkembang dengan pesat dan muncul banyak jenis baru seperti rayon nilon akrilik polyethylene dan polimer dengan cakupan aplikasi pemakaian yang jauh lebih luas daripada sebelumnya nah di Indonesia sendiri material plastik mulai masuk setelah akhir dari Perang Dunia kedua di awal tahun 1950-an mulai ada berdiri pabrik-pabrik plastik di Pulau Jawa yang yang saat itu sudah berjumlah sekitar 12 pabrik, dengan bahan baku plastik yang masih disuplai dari Belanda dan Amerika Serikat. Pabrik-pabrik plastik ini, yang merupakan awal dari industri plastik di Indonesia, memproduksi alat-alat rumah tangga, seperti sikat gigi atau sisir, kancing, mainan anak, dan lain-lain. Produk-produk yang sangat diminati pabrik-pabrik. Pasar saat itu karena bentuknya yang beragam, tersedia dalam banyak warna, berbobot ringan, tahan lama, praktis, dan murah. Tidak hanya di Indonesia memang, hampir di seluruh dunia saat itu permintaan akan produk plastik melambung tinggi. Sehingga memicu banyak inovasi-inovasi baru dalam industri plastik. Salah satu inovasi yang sangat menonjol adalah penemuan kantong plastik. Awalnya, kantong plastik pertama kali dibuat dan dirancang oleh Stef Gustav Thulin, seorang insinyur dari Sweden, untuk menggantikan penggunaan kantong kertas yang saat itu lazim digunakan untuk membawa barang, terutama belanjaan. Penggunaan kantong kertas dinilai oleh Thulin bisa membahayakan kesehatan hutan akibat dari penebangan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kertas saat itu. Jadi, dia membuat kantong plastik dengan tujuan awal menjadikannya sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan karena bisa digunakan berulang-ulang dan tidak berbahan dasar kayu. Penemuannya ini tidak disangka-sangka disambut dengan sangat luar biasa. Kantong plastik buatan tulin yang berbahan polyethylene ini sangat praktis, kedap air, mudah digunakan, dan disimpan, sehingga jadi booming seketika. Kandung kantong plastik yang tinggi ini juga langsung disambut oleh banyak pabrik-pabrik plastik. Termasuk di Indonesia, banyak pabrik-pabrik baru bermunculan di berbagai daerah di Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar akan produk kantong plastik. Tayal, industri plastik di Indonesia pun berkembang pesat. Tidak hanya produsen kantong plastik polos, usaha persetakan dan sablon kantong plastik pun mulai ikutan menjamur untuk memenuhi permintaan pasar akan kantong plastik berikutnya. bergambar atau berlogo tertentu. Tidak lama kemudian, babak baru industri plastik di Indonesia ditandai oleh berdirinya pabrik pipa air plastik PVC pertama di Indonesia pada tahun 1962 yang memproduksi pipa plastik bermerek Pralon. Merek yang begitu tertanam dalam diri masyarakat Indonesia sampai-sampai semua merek pipa PVC di Indonesia disebutnya dengan pesebutan Pralon. Pembangunan Pembangunan Pipa PVC yang tahan panas dan dingin, tahan cuaca dan karat, serta harga yang jauh lebih. ekonomis daripada pipa besi jelas dilirik dan digunakan oleh banyak industri manufaktur serta pihak pemerintah untuk mendukung suplai air bersih kepada masyarakat. Namun pada akhirnya, revolusi industri plastik terbesar yang terjadi setelah itu adalah penggunaan kemasan botol plastik. Di awal tahun 1970-an, perusahaan air minum Aqua masih menggunakan botol kaca untuk mengemas produk mereka. Namun, kemudian, kaca cenderung mahal harga serta ongkos produksinya, dan juga mudah pecah sehingga distribusi produk menjadi tantangan yang besar. Peralihan kemasan ke botol plastik terbukti menjadi keputusan yang mampu melebarkan sayap perusahaan tersebut dengan luar biasa pesat, karena distribusi luar kota sudah tidak lagi menjadi penghalang, dan biaya produksi juga bisa lebih jauh ditekan. Langkah ini membuat produk air kemasan aqua merajai pasir. pasar air minum dalam kemasan, bahkan sampai dengan hari ini. Dengan perkembangan industri plastik yang sangat-sangat pesat, tidak bisa dipungkiri pada akhirnya muncul masalah dengan material plastik, yaitu, seperti yang sering kita bahas, sampah plastik yang menggunung dan sulit terurai. Masyarakat Indonesia begitu terlena dengan kemudahan dan kepraktisan produk-produk plastik, sehingga tidak sadar dengan sampahnya yang mulai memenuhi jalanan, sungai, selokan, dan lautan. Baru di awal tahun 1980-an lah, muncul kesadaran masyarakat akan sampah plastik. Seminar dan diskusi penanggulangan sampah plastik mulai banyak diadakan untuk membahas pengelolaan sampah plastik dan upaya daul ulang sampah plastik. Berbagai upaya dikerahkan untuk bisa meredam sampah plastik yang terus menumpuk tak terkendali. Sampai saat ini, sampah plastik masih menjadi masalah utama yang perlu ditanggulangi. Perlu kerjasama memang antara masyarakat, pemerintah, dan banyak industri agar pengelolaan sampah plastik dapat berjalan dengan baik. Industri daur ulang juga memegang peranan penting, terutama untuk menghadapi limbah plastik industri manufaktur. Bagaimana menurut Sobat Prima Plastindo? Apa pendapat Anda mengenai industri daur ulang plastik di Indonesia? Silahkan tinggalkan komentar Anda di kolom komentar. Dan jangan lupa, subscribe Subscribe channel kami agar tidak ketinggalan berita terbaru dari industri plastik.