Mengapa pemerintah Indonesia sangat antusias dan bersemangat memperjuangkan bahasa Indonesia sampai menjadi bahasa sindang umum UNESCO, Bapak? Yang disediakan oleh UNESCO, kalau misalnya usulan ini mau diteruskan, maka pada bulan Maret, kita hanya punya waktu satu bulan. Nah, harap-harap cemasnya itu adalah di...
sini sebetulnya. Dewan eksekutif menyetujui apa enggak? Iya, betul.
Kita harap-harap cemas juga, deg-degan juga. Ini gimana nih kalau gagal? Tapi ya sebuah perjuangan kan ada gagal, ada berhasil. Maka kita akan buka kesempatan kepada siapapun yang bisa berbahasa Indonesia dan berminat menjadi guru, menjadi bagian dari pasukan kita nih, menggelorakan BIPA. Halo sahabat bahasa, jumpa lagi dengan saya Devi Firhana yang akan menemani Anda dalam tayangan video kali ini.
Sahabat bahasa baru-baru ini, tepatnya pada bulan November tahun 2023 lalu, Bahasa Indonesia, bahasa yang menyatukan bangsa Indonesia, Indonesia dari ragam suku dan budaya telah resmi menjadi bahasa di sidang umum UNESCO. Tentu hal ini menjadi kabar yang sangat membanggakan bagi kita semua. Nah, sobat bahasa penasaran bagaimana perjuangan pemerintah Indonesia untuk mencapai prestasi tersebut, lalu setelah itu apa yang akan dilakukan ke depannya? Nah saat ini kita akan bertanya langsung kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Bapak Aminuddin Aziz yang menjadi pejuang perjalanan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di sidang UNESCO.
Selamat pagi Bapak. Selamat pagi. Bapak dalam keadaan sehat insya Allah ya. Alhamdulillah. Bapak banyak sekali pertanyaan dari warga net tentang kabar baik ini Pak.
Salah satunya, mengapa pemerintah Indonesia sangat antusias dan bersemangat memperjuangkan bahasa Indonesia sampai menjadi bahasa sindang umum UNESCO Bapak? Boleh Bapak ceritakan? Ya, saya pertama tentu ingin menyapa para warga sahabat bahasa ya. dimanapun Anda berada mudah-mudahan semuanya sehat dan sehat yang afiat, insya Allah, amin menarik pertanyaan ini mengapa pemerintah Indonesia begitu semangat ya ya kalau kita punya cita-cita ya tentu saja harus diperjuangkan dengan penuh semangat ya tidak boleh kendor, tidak boleh asal berjuang untuk mewujudkan cita-cita itu saya sih tentu saja bergeraknya dari aman manat dari Undang-Undang 24 tahun 2009. Yang di situ disebutkan bahwa salah satu tugas dari pemerintah adalah menyiapkan strategi yang terencana rapi untuk menjadikan bahasa Indonesia ini memiliki fungsi sebagai bahasa internasional. Nah tentu ini kan harus digarap dengan sangat baik.
Jadi semangatnya itu adalah dorongan itu. Itu yang pertama. Yang kedua, bahasa Indonesia ini kalau saya gambarkan itu sudah melewati tahap-tahap yang sangat mencengangkan kita.
Pertama saya menyebutnya sebagai tahap persemeian. Ketika 28 Oktober 1928 para pemuda Indonesia dengan penuh keteguhan menyatakan bahwa selain mengakui tentang berbangsa satu, bangsa Indonesia, tanah air satu, tanah air Indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Dan pada saat itulah nama bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai nama dari bahasa bangsa ini. Bahwa sebelumnya tidak ada nama bahasa Indonesia, tapi menurut para pejuang, terutama Tabrani, yang kemarin ini diangkat, dianugerahi sebagai...
pahlawan nasional terkait dengan penamaan bahasa Indonesia ini, ini meyakinkan kita bahwa ini adalah penamaan yang benar. Itu yang fase pertama, fase persemeyan. Ada fase kedua, yaitu fase ketika nama bahasa Indonesia ini dikukuhkan di dalam konstitusi kita. Undang-Undang Dasar 1945, pasal 36 menyatakan bahwa bahasa negara itu adalah bahasa Indonesia. Dan ini tidak berarti bahasa Indonesia.
tidak semua bahasa di dunia ini yang memasukkan nama bahasa sebuah bahasanya itu menjadi bahasa negaranya. Nah, bahasa Indonesia secara... Tidak tegas mengatakan bahwa bahasa Indonesia ini adalah bahasa negara.
Dan beberapa kali proses amandemen undang-undang dasar ini, pasal tentang ini kan tidak pernah diubah. Artinya bangsa Indonesia tetap meyakini bahwa ini adalah jalur yang benar. Itu fase kedua.
Fase ketiga itu saya menyebut dengan fase pengembangan. Fase pengembangan ini merupakan fase ketika bahasa Indonesia ini dikembangkan menjadi sebuah bahasa mudah. modern, bahasa yang bisa mengakomodasi konsep-konsep besar konsep-konsep kultural dan konsep-konsep apapun yang memang berkembang di masyarakat bahasa Indonesia sudah berkembang jauh melebihi bahasa aslinya yaitu bahasa Melayu kita tidak menafikan bahwa bahasa Indonesia diturunkan dari bahasa Melayu, tapi saat ini bahasa Indonesia sudah berkembang jauh melebihi apa kondisi bahasa Melayu itu sendiri yang dalam konteks keindonesian kita bahasa Melayu ini diakui sebagai salah satu dari 718 bahasa daerah ini yang perlu kita apa ingat gitu ya Nah kemudian ya dalam fase pengembangannya ini juga bahasa Indonesia ini punya kosa kata yang bertambah ke punya karya-karya sastra gitu kemudian penuturnya dari hari ke hari juga bertambah banyak begitu seru-seru Diring dengan perkembangan penutur bahasa Indonesia jumlah penduduknya semakin banyak.
Kemudian juga orang-orang asing yang belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing begitu. Nah ini fase ketiga, fase perkembangan dan pengembangan bahasa Indonesia yang dilakukan oleh para pegiat bahasa Indonesia dan penutur bahasa Indonesia sendiri. Kemudian yang fase keempat adalah fase ketika kita ingin membawa rasa kebangsaan Indonesia tadi, bukan hanya berada pada tataran lokal atau nasional, tapi juga kita ingin membawanya kepada tataran global. Dan ini sudah ada di dalam pernyataan dalam Undang-Undang 24 2009 tadi, yaitu meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
Ini tentu saja ada satu perspektif yang visioner. ke depan bahwa bangsa Indonesia ini menginginkan bahasanya bukan hanya menjadi jati diri bagi kalangan masyarakat Indonesia di tataran nasional tapi juga bisa menjadi jati diri yang dikenali di masyarakat dunia gitu. Nah jadi berdasarkan ini maka kemudian kita menyelenggarakan berbagai program memang selama ini ini sepertinya perjuangan untuk sampai ke sana memang ada tetapi kurang agresif gitu ya nah pada tahun tahun terakhir ini ya sejak saya menjadi kepala badan perjuangan ini dipercepat gitu kita buat jejaring dengan berbagai pihak kementerian luar negeri ya menjadi apa namanya tonggak atau ujung tombak yang menyelenggarakan politik luar negeri kita maka kita kita melakukan diskusi dengan mereka.
Nah, sehingga kalau misalnya mereka kemudian setuju dengan kita tentang strateginya, maka kita bisa berjalan beriringan dengan mereka, dengan kawan-kawan yang ada di Kemenlu. Nah, jadi ini yang mendorong kita, mengapa kita merasa perlu untuk membuanakan bahasa Indonesia. Dan ini ada pada fase keempat. Jadi fase pertama itu persemeian, fase kedua...
Kedua itu pengukuhan. Fase ketiga itu pengembangan. Dan fase keempat adalah pembuanaan. Yang kerangka dasar berfikirnya adalah kita ingin menjadikan bahasa Indonesia ini bukan hanya jati diri di tataran nasional tapi juga ke tataran global. Nah ini yang menjadikan kita semangat.
Begitu sebetulnya. Luar biasa sekali ya. Sahabat Bahasa tadi sudah mendengar ya beberapa penjelasan dari Bapak Kepala Badan Bahasa. Ada empat fase. Nah tentu dalam pengajuan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi.
resmi sindang UNESCO yang begitu mengglobal tentang ini ya Pak ya. Tentu ada kesulitan Pak, boleh Bapak ceritakan kesulitan apa sebenarnya Bapak alami ketika sebelumnya? Jadi begini konteksnya, kan dalam Kongres Bahasa Indonesia sebelumnya itu disebutkan bahwa bahasa Indonesia ini ditargetkan menjadi bahasa internasional itu pada tahun 2045. Itu sudah dokumennya yang yang kita pegang.
yang walaupun saya berseloroh mungkin ya pada zaman-zaman itu 2045 ke 100 tahun Indonesia Merdeka Indonesia emas ya orang-orang seperti saya seusia saya mungkin sudah sangat tua gitu ya sekian 23 tahun ke depan Saya katakan kepada kawan-kawan mari kita bergerak saja sekarang lebih agresif gitu Nah jadi awal mulanya kalau saya boleh berbagi cerita gitu ya Ide untuk menjadikan bahasa Indonesia diusul ke UNESCO itu adalah ketika saya pada bulan Februari, itu kan diminta bicara di UNESCO. Bicara tentang hari Bahasa Ibu Internasional. Bagaimana orang Indonesia memilih program revitalisasi bahasa daerah, itu kok gaungnya besar sekali gitu.
Nah saya diminta bicara di forum UNESCO, lalu saya bicara di sana. Setelah pembicaraan itu saya ngobrol-ngobrol dengan Pak Dubes, dengan Wakil Tetap Indonesia di UNESCO. Salah satu obrolan itu adalah karena ada dokumen ternyata konstitusi UNESCO itu yang memperbolehkan sebuah negara anggota itu mengusulkan bahasanya menjadi bahasa resmi UNESCO, sidang umum UNESCO. Kemudian setelah ngobrol dengan Pak Dubes, Pak Dubas dan Pak Dubas kita di UNESCO ya mari kita cari ini dokumen-dokumen yang kita perlukan ini apa saja gitu nah setelah kita baca ya konstitusi itu kemudian yang lebih penting adalah menyusun semacam naskahnya naskah akademiknya Karena itu bulan Februari, tanggal 21 kan, waktu itu yang saya ingat. 21 saya bicara hari Bahasa Ibu Internasional.
Kemudian ketika kembali ke Indonesia, pembicaraan ini berlanjut. Yang menjadi persoalan besar adalah tenggat waktu nih. Yang disediakan oleh UNESCO.
Kalau misalnya usulan ini mau diteruskan, maka pada bulan Maret kita hanya punya waktu satu bulan. Satu bulan ya Pak. Untuk.
Untuk mengusulkan ini, dokumennya harus lengkap semuanya. Karena apa? Tanggal 29 Maret itu adalah hari terakhir untuk mengusulkan dokumen kepada eksekutif board. Dewan eksekutif UNESCO. Dewan inilah yang akan memutuskan apakah sebuah agenda akan dibahas di sidang umum UNESCO atau tidak.
Nah jadi ini sebetulnya perjuangan pertama. Jadi kalau tadi kesulitan, ini tantangan bagi saya ya, bukan urusan kesulitan. Tantangan waktu ya. Kita harus melakukan diskusi-diskusi gitu ya. Apa ini yang harus kita siapkan?
Nah kemudian pada periode yang sangat pendek ini ya, waktunya, kita... Rutin diskusi dengan kawan-kawan, apakah di internal badan bahasa, terutama di pusat penguatan dan pemberdayaan, dengan kapusnya, dengan timnya. Juga kita melakukan diskusi yang intensif dengan kawan-kawan di Kemenlu, terutama dari dijen kerjasama multilateral.
memberi masukan mereka kita kembangkan logika-logikanya alasan-alasannya mengapa gitu ya sampai akhirnya si dokumen ini dikatakan oh ini sudah memenuhi ini sampai sini dulu ayo kita bahas bersama nih jadi bahas bersama antara badan bahasa Kemenlu kemudian dengan pihak di Paris gitu ya KBRI dan perwakilan kita di UNESCO nah sebelum sampai ke sana saya ngobrol dulu nih dengan kawan-kawan di Kementerian kerjakan bersama-sama. Baik itu staf khusus, Pak Menteri, Bu Sesjen, mereka semua mengatakan, kalau kita yakin, kerjakan. Nah, saya semakin semangat dong, ya, dengan kawan-kawan.
Maka begitu ini sudah menyatakan, oke, konsepnya, dengan dukungan dari pimpinan, ya, dari Mas Menteri, ya, kita kirimkan ini ke UNESCO. Lalu dibahas dulu di situ, kawan-kawan di UNESCO. Oh, Ininya kita perbaiki dulu deh yang ininya, kita perbaiki, diskusi lagi.
Nah lalu ini karena harus melalui Kemenlu, maka Kemenlu mengirimkan Bravax, berita Vaksimil ke KBRI, ke UNESCO. bahwa kita mengajukan ini nah itu terjadi sangat cepat karena satu bulan saja nah kesulitannya adalah kalau ditanya kesulitan adalah karena perjuangan hubungan kita ini berbeda waktu ya, di sana masih siang gitu, di sini sudah sore menjelang malam, ya kita kita lakukan diskusi tidak peduli itu siang, malam, pagi gitu, pokoknya ini harus selesai. Tapi kerjasama yang sangat baik antara kita ya di Badan Bahasa, kemudian di Kementerian, kemudian di Kemenlo juga, ini yang kemudian akhirnya selesai juga dokumen itu. Nah harap-harap kecemasannya itu adalah di sini sebetulnya. Dewan eksekutif menyetujui apa enggak?
Iya betul Pak. Kalau tidak disetujui ya sudah usulan kita tidak akan sampai gitu. Nah lalu kita kan belum tahu nih jadwalnya kapan nih.
Kalau tidak salah pada bulan Agustus gitu ya Juli atau Agustus. Itu baru ada pengumuman bahwa sidang di Dewan Eksekutif ini akan dilakukan. Dan Sekretariat UNESCO mengatakan usulan Indonesia menjadi salah satu agenda yang akan dibahas di Dewan Eksekutif. Untuk kemudian dievaluasi apakah ini menjadi agenda yang layak dibahas atau tidak di sidang umum.
Jadi ini tahapnya di situ. Kita harap-harap cemas juga, deg-degan juga ini gimana nih kalau gagal. Tapi ya sebuah perjuangan kan ada gagal ada berhasil. Kegagalan kita anggap sebagai keberhasilan yang tertunda.
Tapi kebetulan alhamdulillah begitu ada sidang Dewan Eksekutif itu, kabar dari kawan-kawan di UNESCO mengatakan wah ini goal katanya. Alhamdulillah ini masuk nih ke pembahasan di Dewan Eksekutif. Kalau gitu kita tunggu dong sidangnya.
Begitu sidang mereka kemudian mengatakan setuju untuk mengajukan agenda ini untuk dibahas di sidang umum. Berarti ada lagi tahapannya. Nah ini yang mengembirakan karena kalau sudah lolos dari Dewan Eksekutif berarti kita berharap semakin besar dong di sana di sidang umum itu. Jadi ini bukan hambatan ya, fase pertama perjuangan ini sudah selesai di sini. Dewan desekutif setuju.
Setelah ada persetujuan kita tentu akan harus menunggu kapan ini sidang umum UNESCO-nya. Nah ditunggu muncul kabar. Katanya agenda pembahasan di sidang umum itu akan berlangsung antara tanggal 7 sampai 22 November.
Ya kita menunggu saja, tunggu-tunggu. Pertengahan kalau tidak salah, pertengahan Oktober ada berita. Ini agendanya. Ternyata betul ya. Masuk agenda 42C.
Itu di butir 5. Ada itu. Wah betul nih. Bahasa Indonesia masuk dalam agenda untuk dibahas. Tapi tanggalnya tanggal berapa kita belum tahu. Yang penting sudah masuk dulu nih agenda.
Wah alhamdulillah. Kita siapkan nih strateginya. Apa yang kemudian kita lakukan? itu kan kata kawan-kawan dengan di UNESCO udah ini kerjakan dulu nih penerjemahan dokumen konstitusi UNESCO berarti sebelum belum sebelum tahu di ditetap sebelumnya udah disarankan untuk menerjemahkan terjemahkan aja dulu sebagai bagian dari strategi itu memprovokasi aja gitu provokasi ini loh kita siap gitu siap bener-bener siap nah pada menjelang akhir Oktober baru muncul berita bahwa Bahasa Indonesia akan disidangkan di legal committee legal committee ini komite legal, komite hukum yang diberi kewenangan untuk menyidangkan untuk terkait dengan perubahan konstitusi UNESCO diagendakan itu tanggal 8 8 November Saya kemudian minta izin kepada Pak Menteri untuk hadir di sana karena diundang untuk menjelaskan.
Saya berseloroh juga kepada kawan-kawan di UNESCO, di Paris, di KBR. Udah aja lah sendiri aja, itu kan sudah saya kasih bahan-bahannya. Nggak maulah katanya ini harus kepala badannya yang tahu persis bagaimana nanti. Nah jadi tanggal 7 saya berangkat dengan...
Pus Tanda ya dengan Pak Iwa ke sana karena pada saat yang sama juga rombongan Bu Sesjen itu kan ke sana dengan KNIU ya Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO karena ada sidang beberapa agenda lain gitu Bahasa Indonesia salah satunya. Indonesia menawarkan untuk mencalonkan untuk menjadi anggota Dewan Eksekutif. Alhamdulillah terpilih juga Indonesia.
Tanggal 7 saya berangkat, tanggal 8 saya diminta hadir pada sidang komite legal. Ini perjuangan yang sesungguhnya di sini. 24 menit kalau tidak salah ya, saya diskusi antara diuji dan tidak. Saya menjelaskan seperti biasa saja mengapa bahasa Indonesia ini perlu.
Kemudian setiap klausul di dalam resolusi legal committee, Ini dibahas. Dan kalau misalnya ada yang berkeberatan ya pasti bisa saja jadi gagal. Tapi alhamdulillahnya adalah selama 24 menit kami diskusi tidak ada satupun klausul.
dari usulan resolusi ini yang ditolak. Berarti peserta dari negara lain menyetujui juga ya Pak? Iya, di forum sidang tertutup di komite legal itu ada pertanyaan, mengapa ini, mengapa itu, berbagai macam pertanyaan ya, tidak perlu saya ungkapkan pertanyaannya apa gitu. Tapi mereka bertanya, ini seperti apa ke depannya, bagaimana tanggung jawab negaranya, pemerintahnya gitu. Saya jelaskan semuanya, saya jelaskan ini.
ini gitu, mereka mengatakan ya sudah kalau begini ya kita tidak keberatan, kalau orientasinya ke depannya seperti itu kami tidak keberatan. Lalu presiden komite legal itu kemudian bertanya, apakah ada yang keberatan ini? Jadi masing-masing diberi kesempatan, kemudian itu kan ke forum, ke floor gitu, apakah ada yang keberatan? Semua mengatakan tidak keberatan, lalu diketuklah palu tiga kali, berarti ini sah kita akan terus.
teruskan ke sidang umum. Ini kan sesungguhnya yang melegakan kita. Saya di dalam itu kan bertiga, saya, Pak Iwa, dan Pak Ismu.
Bertiga. Ketika mendengar itu, wah udah langsung lega. Ini berarti perjuangan tahap yang berat ini selesai. Nah tinggal nanti di sidang umumnya.
Tapi kami merasa yakin ini tidak akan voting. Tidak akan ada pemungutan suara. Karena komite legalnya sudah menyetujui. Nah pada saat itulah, kami ya, saya dan Pak Iwa sampaikan, ini kan.
Kami sudah siapkan ada terjemahan konstitusinya UNESCO segala macam gitu Jadi itu sebetulnya cerita dibalik keberhasilan kita semua ya Bukan hanya badan bahasa tapi ini bangsa Indonesia Di saat yang tepat menurut saya gitu Dan waktunya gak jauh dari Kongres Bahasa Indonesia sendiri ya Pak? Ya tidak jauh dari Kongres dan tidak jauh dari penetapan Muhammad Tabrani sebagai pahlawan yang berurusan dengan bahasa Indonesia. Tanggal 10 November kan Pak Presiden memberikan anugerah pahlawan nasional kepada Muhammad Tabrani.
Dan ini yang kita bersama-sama dengan pemerintah Pamekasan, kemudian pemerintah Provinsi Jawa Timur, mengusulkan ini kepada Pak Presiden. Dan Alhamdulillah pada saat itu disetujui, diberikan anugerah pahlawan nasional itu, dan bahasa Indonesia disetujui menjadi bahasa sidang umum UNESCO. Jadi ini rangkaian kebahagiaan di bulan Oktober, November gitu ya Oke Sobat Bahasa, sangat menarik sekali penjelasan dari Bapak Kepala Badan Bahasa tadi Nah kita masih punya pertanyaan nih Pak, selanjutnya Pak, selanjutnya langkah apa yang akan dilakukan Badan Bahasa, Pak? Atau menurut Bapak, apakah ada tantangan baru untuk lembaga ini? Bagaimana, Bapak?
Saya sih melihatnya, pengakuan UNESCO... Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sidang umum ini adalah pintu yang pertama dibukakan. Jadi gini sekarang pintunya terbuka. Kita mau masuk ke kalau dulu zaman... Kita mengatakan ini adalah pintu gerbang emas gitu ya.
Nah kita sekarang pintunya sudah bukakan nih. Masa kita akan berdiri di pintu saja gitu? Harus masuk dong ke sana.
Mau dibagaimanakan seterusnya langkah berikutnya. Karena kalau sudah oke ini statusnya sudah dinyatakan sebagai basar. Lalu kita diam, saya menyebutnya tukcing ya, setelah diketuk cicing gitu, diam aja gitu. Lah buat apa? Perjuangan yang sudah kita rancang gitu ya, kita lakukan dan berhasil, ya harus kita isi.
Ini justru yang berat. Tantangan beratnya ada di sini. Mengisi dengan pekerjaan nyata.
Mau diapakan bahasa Indonesia ini. Nah, oleh karena itu kami di badan bahasa, apalagi kan ini rentang. Rensra badan bahasa juga selesai, Rensra kementerian juga selesai, RPJMN pemerintah juga akan selesai, nanti akan dimulai lagi 2025 dengan pemerintahan baru. Ini saat yang tepat menurut saya, karena perencanaan politik bahasa kita, kalau masuk juga nanti dalam RPJMN, rencana pembangunan jangka menengah itu, maka ini akan menjadi semakin kokoh.
Oh ini mau mengerjakan apa? Nah beberapa agenda yang sudah saya siapkan dan sudah saya diskusikan dengan kawan-kawan itu. Pertama tentu adalah memperluas jangkauan pembelajaran BIPA. Karena ini yang menjadi ujung tombaknya nih. Pemasyarakatan Bahasa Indonesia di luar negeri.
Itu satu. Kita bisa mengoptimalkan lembaga-lembaga yang sudah ada, mitra-mitra kerja, perorangan, kelompok yang sudah ada. Apakah itu di jalur pendidikan formal, jalur pendidikan yang non-formal, atau di...
dengan cara yang lain gitu ya. Nah kemudian yang kedua adalah membawa sastra Indonesia baik itu berbahasa Indonesia ataupun berbahasa daerah daerah ke forum global. Ini bagian dari diplomasi lunak yang sering disebut-sebut oleh kawan-kawan di KMU ya, sebagai bagian dari soft diplomacy. Ini adalah diplomasi nyata bidang bahasa.
Nah, jadi ini kita akan semakin gelorakan nih, karya-karya sasra kita, kita pajankan dalam dunia global. Apakah itu di forum UNESCO ataupun bukan di forum UNESCO. Kemudian yang ketiga, kita juga... ingin semakin memberdayakan para alumni ini. Apakah alumni darmasiswa, apakah alumni BIPA, apakah itu alumni beasiswa BSBI-nya di Kemlu, atau alumni-alumni lain yang menjadi mitra kita.
Saya sih menyebutnya ini keseluruhan sebagai diaspora Indonesia. Baik itu warga negara Indonesia maupun warga negara asing. Kita ingin bekerjasama semakin erat dengan mereka.
Nah, lalu... Tidak kalah pentingnya tentu saya akan berkoordinasi dengan tim Kemenlu untuk mengusulkan program BIPA. Ini menjadi salah satu bagian dari kertas kerjanya para perwakilan RI di negara akreditasi.
Kita akan sampaikan usulan ini kepada Ibu Menlu. Kiranya ini bisa menjadi bagian. Kalau ini menjadi bagian dari kertas kerja atau mission paper dari...
kepala perwakilan tentu ini akan mengukuhkan tugas Kemenlu yang diemban di masing-masing perwakilan ini justru akan semakin kuat. Ini karena menjadi target. Kita dari badan bahasa tentu saja akan memberikan fasilitasi penuh. Harus seperti apa kita kerjakan dengan timnya Kemenlu ini. Dari cara inilah kita mengambilnya.
dari sisi diplomasi diplomasi bahasa melalui Kemenlu sebagai penanggung jawab diplomasi politik luar negeri kita nah lalu yang berikutnya Dan ini yang menjadi tanggung jawab kita sebetulnya ketika usulan ini disampaikan. Kita akan banyak menerjemahkan dokumen-dokumen UNESCO, apakah itu konstitusinya kan sudah ya, dokumen resolusi, yang relevan dengan kita. Kita mau memilih yang mana ini, si dokumen itu.
Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Setelah terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ini menjadi dokumen resmi UNESCO. Di sana itu, nanti akan menjadi bagian dari situ. Kemudian kita pun punya keinginan dan juga punya kewajiban pada saat yang sama mendokumentasikan.
dokumen-dokumen yang relevan dari kita Disimpan di UNESCO, sehingga bisa dibaca oleh masyarakat UNESCO. Seperti apa? Misalnya, taruhlah terkait dengan Undang-Undang Kebahasaan nih, Undang-Undang 24 2009, kita bisa terjemahkan, dan itu menjadi dokumen resmi UNESCO. Terjemahkan ke dalam bahasa Inggris, terjemahkan ke dalam bahasa Perancis, atau ke 6 bahasa UNESCO, resmi UNESCO.
6 bahasa PBB. Itu boleh. Berarti membuka peluang. memberikan informasi yang lebih utuh tentang Indonesia.
Nah, ini ada punya undang-undang. Ada peraturan pemerintah, ada peraturan presiden, atau dokumen apa yang menurut kita relevan. Tentang sejarah Indonesia, misalnya, tentang apapun lah gitu.
Nah, ini apa yang akan kita kerjakan. Banyak sebetulnya yang menjadi peluang, dan kita tidak boleh malah justru setelah pintunya terbuka, Lalu kita diam lah gitu Ini yang tidak boleh justru Kalau itu terjadi buat apa kita berjuang Secara serius Kemudian tidak diisi Dan ini yang tentu Nanti penerus-penerus ya di badan bahasa Di kementerian Kemudian juga di Kemenlu Yang akan harus mengisinya Dan saya akan melakukannya Tidak hanya Antara Kemen Dikbud Risek Dengan Kemenlu Tapi akan mengajak yang lain juga Karena banyak banyak nih para pelaku diplomasi ini apakah itu Kemen Parekraf apakah itu Kemenhan Kemenpora apa Kementerian Perdagangan gitu ini semua adalah aktor-aktor yang bisa membawa apa misi-misi pembuanan bahasa Indonesia begitu ya ke huruf sekali terakhir Bapak ini terkait dengan jawaban Bapak dan mengusulkan program BIPA menjadi kertas kerja Proke Indonesia di luar negeri ya Pak, sebentar lagi mungkin Bapak akan mengajukan ke Menteri Luar Negeri ini nitip pertanyaan Pak, ada dari pemelajar BIPA dan juga guru BIPA itu sendiri sebenarnya seperti apa peluang karir dari warga negara asing yang fasih berbahasa Indonesia Pak karena ketika kita mereka fasih berbahasa Indonesia dan mungkin menjadi guru BIPA itu itu adalah wujud nyata dari internasionalisasi bahasa Indonesia sendiri Pak apakah ada regulasi yang akan Bapak buat ke depannya seperti apa Pak? Sebetulnya ini kan bukan hal baru ya, kita mengundang siapapun yang jadi bagian dari mitra kita, saya sebut tadi diaspora itu, untuk menjadi guru BIPA.
Apakah itu di sekolah, apakah itu di komunitas, apakah itu di perwakilan, apakah itu di perguruan tinggi, itu sudah kita buka peluang ini. Tapi ini belum terorganisasi dengan... sangat baik, kita perlu mengakui ini belum, nah kita sekarang sudah punya peluang yang lebih besar, maka kita akan buka kesempatan kepada siapapun yang bisa berbahasa Indonesia dan berminat menjadi guru menjadi bagian dari pasukan kita nih, menggelorakan BIPA nah, saya punya pikiran ya, misalnya nih Yang sudah jelas akan kita lakukan pada tahun yang akan datang, 2024 nih. Saya akan mengundang para guru BIPA yang sekarang ini sudah ada nih, untuk datang ke Indonesia.
Mereka akan kita latih dengan model... model pembelajaran terkini tentang kebipaan nah kemudian misalnya apakah pelatihan satu minggu ini program penyegaran menjadi guru BIPA, mereka kan mungkin saja yang mengajarnya sudah lama gitu tidak tahu ini perkembangan kebipaan di kita. Nah kita akan bikin pelatihan seperti itu. Kemudian mereka juga akan kita minta mengajar ya, mengajar BIPA kepada orang asing yang ada di Indonesia nih.
Jadi praktek langsung gitu. Jadi katakanlah kita undang dua minggu mereka di sini untuk mengetahui tren terbaru tentang pengajaran BIPA. Nah kemudian kami juga akan memberdayakan tadi para alumni itu. alumni BIPA atau bahkan yang sudah menjadi juara handai misalnya handai Indonesia kita undang mau nggak nih ya kalau mau ikut pelatihannya boleh kemudian nanti eh apa sih peserta ini kembali ke negara bersangkutan itu mengajarkan BIPA dan ini saya sebut sebagai eh apa bagian dari kalau kita punya beasiswa darmasiswa kita sekarang khususkan saja ini adalah bagian dari beasiswa BIPA misalnya gitu ini sesuatu yang sangat dimungkinkan ya termasuk misalnya kalau ada peminat yang ingin mendapatkan beasiswa belajar S2 atau S3 untuk bidang kebipaan begitu, sepanjang ada programnya ya kita tawarkan begitu, jadi jangkauan jangan khawatir kepada para penutur bahasa Indonesia sebagai bahasa asing yang sudah punya minat, keinginannya untuk menjadi bagian dari pasukan BIPA kita BIPA bangsa Indonesia mari kita kerjakan bersama-sama dan saya sangat senang kalau misalnya minat itu kemudian diwujudkan dalam bentuk-bentuk kerjasama yang jauh lebih nyata antara kami di Badan Bahasa dengan para penutur BIPA itu. Begitu.
Baik Bapak, terima kasih banyak atas waktu yang Bapak berikan. Informasi ini sangat menarik tentunya Bapak. Ya, terima kasih.
Sahabat Bahasa sudah dengarkan penjelasan dari Kepala Badan Pengembangan dan Pemindahan Bahasa tentang informasi yang sangat mengembirakan ini. Nah, sekian video kali ini. Semoga bermanfaat. Jika sahabat Bahasa memiliki pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar.
Terima kasih. Sampai jumpa.