Transcript for:
Pemahaman Surah 61: Iman dan Amal Shalih

Assalamualaikum Pak Ustadz Adi Assalamualaikum Wr Wb Saya mau menanyakan tentang tafsir Quran Surah 61 As-Saf Ayat 10-14 Tentang sebuah perniagaan Yang tersebut hingga ayat 14 nya Mohon minta penjelasannya pak dan apakah dari kajian kemarin ini bermuara pada Quran surat asraf ayat 10-14 tersebut terima kasih Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Allah warahmatullahi wabarakatuh. Quran surah ke-61 as-saf di ayat 10-14 intinya Allah subhanahu wa ta'ala memberikan arahan dan motivasi kepada kita untuk bisa mengatur kegiatan kita sehingga memiliki nilai dunia dan akhirat yang terbaik. Ya ayyuhal ladhina amanuhi semua orang yang telah menyatakan beriman dan motivasi ini arahan ini ditekankan oleh Allah kepada orang yang punya. iman rumus tafsir mengatakan begini jika ada ayat dalam Al-Quran dibuka dengan kalimat iman, maka disitu iman kita dipertaruhkan apakah keadaan imannya kuat atau lemah? contoh, ada ayat yang pertama dibuka dengan iman itu surah Al-Baqarah ayat 3 alladzina yu'minuna bil-ghaibi wa yuqimunas Allah Orang-orang yang beriman itu, yang punya ciri taqwa adalah orang yang mampu meningkatkan sholatnya. Nah, sholat itu indikator keimanan pertama. Semakin kuat sholatnya, ini menunjukkan semakin kuat iman. Semakin lemah sholatnya Malas sholatnya Ini menunjukkan semakin lemah imannya Dan saat menunaikan sholat Imannya dipertaruhkan Artinya kalau ada orang mengaku beriman Ngaku muslim tapi tidak sholat Maka dipertanya keimanannya karena itu kata Nabi perbedaan antara orang yang sudah beriman dengan yang belum itu dilihat dalam sholatnya orang beriman itu pasti sholat orang belum beriman itu tidak sholat jadi kalau ada orang mengaku beriman tidak sholat dipertanyakan keimanannya Itu rumus. Ada ayat akhlak dibuka dengan iman. Maaf. Contoh Quran surah 49 di ayat yang ke-11. Ya ayyuhal ladhina amanu layasraqaw min qawm. Hei orang-orang yang telah merasa beriman, jangan saling mencelah. Artinya kalau ada lisan orang beriman, mengaku beriman, digunakan mencelah orang lain, maka pada saat yang bersamaan, dia sedang merendahkan imannya. Awas hati-hati Karena itu kata nabi apa perkara lisan? Man kena yu'minu billahi wal yaumil akhir Faliakul khayra au liasmun Siapa yang merasa beriman pada Allah dan hari akhir Maka imannya akan menuntun lisannya berkata yang baik Kalau tak bisa mengeluarkan yang baik dia diam jadi dalam Islam itu perkara bicara saja itu menentukan iman orang beriman terukur bicaranya ada manfaat ada kebaikan Jadi kalau ada orang mengatakan beriman keluar kotor dari alisannya, ini menunjukkan ada persoalan dalam imannya nah ayat ini di asaf koran surah 61 ayat 10-14 itu dibuka dengan kalimat iman ya ayyuhal ladhina amanu hal adulukum ala tijaratil tunjiku bin azari Hai orang-orang yang beriman, mau gak aku tunjukkan? Ini bahasa Balagah. Ya Allah pasti tunjukkan pada kita, cuma kita mau ngambil gak? Biasanya kalau ada ayat begini, ini menunjukkan kepada orang yang sibuk dengan dunia. Atau orang yang belum punya orientasi yang fokus Sehingga perlu ditunjukkan lagi supaya tahu arah Contoh begini nih, maaf ya Ini subuhan Bapak Ibu kalau ada tawaran begini Ikut subuhan subuh atau ikut maraton yang dimulai di waktu subuh kalau maraton dapat satu juta Hai kalau subuhan dapat ilmu pilih mana maraton atau subuhan kok masa kalau maraton baru datang langsung dapat satu juta kalau dapat dapat motor kalau subuhan cuma dapat pahala yang kita dapatkan bisa pilih subuhan atau pilih maraton subuhan sampai maraton selalu begitu kan karena itu butuh motivasi kuat untuk mengalahkan motivasi maraton tadi maka turunlah ayat-ayat seperti ini Teruskan cara berpikir kita Apa yang akan Antum dapatkan dengan uang 1 juta itu? Dengan motor itu? Sedangkan ajal pun ada di hadapan kita Bagaimana kalau sedang maraton itu baru berangkat Kemudian malaikat mau tiba Ajalnya tiba, wafat seketika baru berangkat baru bergerak kaki tiba-tiba meninggal satu juta motor tidak diraih yang dapat apa kematian sekarang pilih mana wafat di masjid Wafat maraton Wafat dalam keadaan sujud Wafat dalam keadaan lari Meninggalkan sholat Pilih mana Bagi orang beriman Keinginan terbesarnya Wafat dalam sujud Nah itu mesti terpakti dalam jiwa Kalau tidak ada itu Tidak ada motivasi untuk ke masjid Hai setelah itu Allah tambahkan di kemuliaannya engkau kan yakin aku yang punya rezeki aku yang punya petunjuk aku yang punya segalanya kalau engkau mau datang ke masjid saja belum sholat subuh baru sholat sunnah aku berikan yang lebih baik daripada dunia dan seisinya orang atau Fadzir khairul minadunya wama siha pilih mana motor atau dunia dan seisinya makanya tapi mesti yakin kalau nggak yakin akan dapat Bar iman itu yakin, kalau nggak yakin nggak dapat. Makanya sahabat dulu itu memperbaiki tawhid sebelum amal. Kalau tawhidnya kuat, semua dinilai pakai iman. Kalau sudah pakai iman, sami'na wa ata'na, selesai. Sekarang itu kebanyakan sami'na wa na'a. nanya-nanya kamu dengar kamu tanya karena banyak nanya amalnya sedikit orang dulu banyak dengar banyak amal imannya sudah kuat karena itu apapun yang dikerjakan enggak ada ceritanya enggak sukses enggak ada ceritanya yang jadi diplomat sukses yang dagang sukses dan semua pada tingkat tertinggi pada tingkat tertinggi enggak pernah ada yang rendah hai hai Kalau kaya, kebangetan kayanya. Betul, kalau pintar, kebangetan pintarnya. Sahabat-sahabat dulu setelah berislam, yang berilmu ya, yang fokusnya di bidang ilmu, itu belajar bahasa itu, Pak, menguasai bahasa asing. Cuma tiga hari, Pak, Bu. Tiga hari langsung pintar. Ibn Mas'ud, Ibn Abbas itu belajar bahasa Persia cuma tiga hari. Hai kalau kayak nggak tanggung kebangetan kayaknya kan urutan tertinggi kayak kayak banget kebangetan kayaknya modalnya apa cuman pakaian Abdulrahman bin Awf cuman pakaian Radha allahu ta'ala anhu cuma dalam dua tahun Pak jadi orang kaya Setelah 3 tahun paling kaya Itu hartanya digunakan untuk bersedekah Setiap bulan untuk seluruh penduduk Madinah Yang gak punya pekerjaan dikasih modal Yang sudah gak kerja di Santuni Dan yang lainnya dihadiahi Semua penduduk Madinah dapat kebagian hartanya setiap bulan Sultan tuh, real Sultan Madinah. Ada nggak yang seperti itu tuh? Ya itu pakai iman. Nah sekarang Allah sentuh iman kita. Dipertanyakan keimanannya, kalau tidak mengikutinya. dijaratin, mau gak kata Allah aku tunjukkan kalian untuk merubah orientasi hidup pada konsep perniagaan terbaik, kenapa ditampilkan niaga, karena umumnya manusia itu selalu menimbang dengan untung rugi Itu konsep dasar manusia. Jadi kalau nggak dapat untung, nggak mau dikerjakan. Untung pun kan kesini kalau tidak merasakan ada manfaat, nggak mungkin datang. Sudah hari Jumat, kemarin menghibur kan? Sekarang kan hari aktif. Belum tentu tempatnya dekat dengan rumah, kalau merasakan tidak ada manfaat, nggak mungkin datang. Artinya diukur ada keuntungan nggak. Apalagi DKM menyampaikan misalnya ada sarapannya, bisa gitu kan? Jadi untung lebih itu. Itu sudah untung lebih, diuntung untuk diukur. Apa untung ruginya, dapat apa, kurang apa. Masuk ke sekolah kan diukur juga kan? Ini ada sekolah A misalnya. Kalau masuk ke situ, diukur dulu tuh. Biayanya berapa, dapatnya apa, dilahirkannya seperti apa, hasilnya bagaimana. Untung rugi. Karena manusia cara berpikirnya senantiasa menghitung untung dan rugi, maka ditampilkan oleh Allah. Allah hitungan perniagaan yang terbaik apa yang terbaik itu? yang memberikan kemuliaan abadi selamanya merasa sukses dan bahagia, kalau cuman sementara, maaf masih capek masih bisa untung, masih bisa rugi perniagaan yang baik itu selalu untung gak pernah rugi Hai ya nggak cukup dengan amin betul-betul ini ya Coba kalau anda bisnis pilih mana kadang untung kadang rugi atau selalu untung gak pernah rugi selalu untung gak pernah itu kalau dapat itu itu yang paling ideal dan belum tentu orang bisa dapat begitu Bapak Ibu jualan kadang-kadang untung kadang-kadang lebih tapi ini selalu untuk gak pernah rugi Bagaimana cara berpikirnya hai hai Ayo kita menempatkan diri kita pada konsep kehidupan abadi yang selamanya akan begitu enggak pernah berubah dan itu hanya terjadi di akhirat tidak di dunia-dunia itu situasinya fana selalu berubah watilkal ayam dudawiduha bainandas roda kehidupan dunia itu kadang diatas kadang dibawah kadang senang kadang-kadang sedih karena senang mendapatkan syukur sedih untuk bersabar begitu. Jadi antum pun kalau usaha itu gak akan untung selamanya. Ada kalanya mendapatkan ruginya. Kenapa? Karena hukum dunia. Dunia itu tempat ibadah. Kalau untung terus, kapan sabarnya? Gak pernah antum merasakan nikmatnya sabar. Sedangkan yang dekat dengan Allah itu karena sabar. Innallaha ma'as sholirin. Kalau antum gak pernah sakit, selalu sehat terus, gak akan merasakan nikmatnya istighfar saat sakit. Nikmatnya berdoa saat sakit. Dikasih sakit. Fisiknya lebih kuat lagi, doanya lebih kuat lagi. Itulah dunia. Tapi kalau antum gak pernah pengen sakit, gak pernah pengen rugi, selalu pengen nikmat, gak capek hidupnya. Itu di akhirat. Hukum akhirat itu selalu sama-sama. sifatnya, gak akan pernah berubah artinya nikmat-nikmat saja tapi kalau sakit, sakit terus Karena itu orang yang cerdas mempersiapkan kehidupan akhiratnya, dia niagakan aktivitas dunianya untuk mendapatkan keuntungan yang sifatnya abadi di akhirat. Jadi, ubah dulu cara berfikirnya. Kita kan akan meninggal. Siapa yang tidak akan meninggal? Boleh angkat tangan. Nah, karena yakin akan meninggal, meninggalkan dunia ini kan pindah alam kan? Nah, alam setelah dunia sifatnya abadi. Namanya akhirat. Makanya pakai ta'akhirah. Obat. ujung gak ada alam lagi maka kalau di dunia kita tinggalkan ya sewajarnya saja kan cari bekal orang cerdas adalah orang yang menyiapkan akhiratnya karena disitulah kehidupan abadi dia jadi kalau dia siapkan bekal sekarang bekalnya banyak bahwa ke akhirat kaya di akhirat kaya terus gak akan rugi itulah perniagaan yang sesungguhnya tapi kalau nggak disiapkan bekal terlena di dunia akan ditinggalkan dunianya akhirat gak akan ditinggalkan lagi dunia ditinggalkan karena minim bekal akhiratnya, fakir dia fakir akhiratnya maka rubah cara berpikir dia kalau yakin memang akan meninggal maka siapkan bekal untuk pindah tempat, antum dari rumah tadi kan, pengen pindah sementara kesini untuk ikut takdim bukankah butuh bekal kalau gak ada bekalnya tentu nyampe kesini. Gak ada kendaraan. Lambat nyampe-nya. Orang berangkat menjelang subuh, antum bakda asar, dah jalan. Capek. Ya kan? Begitu nyampe gak fokus karena kelolaan. Butuh bekal. Jadi hukum itu Tunda tempat butuh bekal Kadang-kadang setiap tempat bekalnya beda Dan disini ada yang pengen omrah haji ke Saudi Mata uangnya sama tidak? Beda Hukumnya sama tidak? Baru antar dunia hukumnya sudah beda Sekarang akan meninggalkan dunia Jangan berharap hukumnya sama Karena itu bekalnya pun pasti beda Hai jangankan di akhiratnya masuk kuburan nanti maaf ya dari dunia ke alam kubur bekalnya nggak akan sama sekarang pakai baju begini nih Apakah baju yang ini akan dipakai saat masuk alam kubur tidak lalu apa manfaatnya bekalan kita kumpulkan selama ini tuh Hai bukan berarti tiap harus pakai kain kafan tidak ya kan ada tempatnya dunia pakai seperti ini alam kubur ada tempatnya ya kan Nah yang kita persiapkan itu apa maka kekuburnya beruntungnya kita sebagai muslim babnya sudah lengkap semua pulang kecuali satu yaitu amal shalih ya maka kita mesti jadikan nilai-nilainya bukan pekerjaannya nilainya rubah dari amal menjadi shalih kapan amal itu menjadi shalih punya sifat shalih ketika didorong oleh Iman karena itu setelah Allah mengatakan diselamatkan dari siksa neraka apa setelah itu tukminu nabidlah Hai rubah semua kegiatan itu karena karena Allah subhanahuwata'ala bicaranya pakai Iman memandangnya pakai Iman kerjanya pakai Iman kerjanya di tempat yang sama Bapak tetap nantar di tempat itu dagangnya tetap itu cuman dagangnya pakai Iman kalau dagang pakai iman, tidak akan mencuri, tidak akan nipu, tidak akan nyogok, tidak akan korupsi, tidak akan terjebak riba, itu dagang pakai iman. Ketika Anda bergerak keluar dari rumah dagangnya pakai iman, mengatakan Bismillahirrahmanirrahim, maka semua berat langkahnya menjadi nilai, dicatat dari amal jadi soleh, amal soleh. Bukan cuma amal. Kalau tidak pakai iman, amal saja. Kalau pakai iman, jadi soleh. Ketika amal didorong pakai iman, maka berubah amal Itu menjadi ibadah, nilainya disebut dengan hasanah namanya. Nah setiap ada perbuatan hasanah nilainya 10. Nilai itu yang disebut pahala. Quran surah 6 ayat ke 160. Dicatat oleh malaikat 10. 10 itu bukan begini. 1, 2, 3, 4 tidak terlalu sedikit. 1 keduanya 500 tahun. 2 ketiganya 500 tahun. Nah itu diakumulasikan dalam catatan disebut dengan kitab. Saat meninggal nanti pulang ke akhirat kitab itu akan muncul terlihat. kata Allah kita ada kefadilat sikal Yuma alaika hasiba hasiba itu dimaksud kisah petugas kita itu menjadikan semua perbuatan punya nilai dihadapan Allah karena itu setiap amal soleh diawali dengan iman contoh Quran 103 walau innalinsana levi khusilal ladina amanu wa wa salliha paham disini maka kalau bicara pastikan soleh kalau mendengar pastikan soleh, jangan dikira gak ada pahala kalau ada orang memprovokasi ingin keluar kata-kata kotor ditahan oleh kita, Quran surah ketiga ayat 134 wal-kanzimina l-ghayyudha diledak oleh orang ingin marah tahan, gak jadi itu itu dituliskan pahala, 10 kebaikan Hai kalau pulang kembali kemudian ke akhirat disediakan surga disitu surganya disiapkan seluas langit dan bumi 133 begitu jadi orang cerdas itu dia menyiapkan milih kebaikan dunianya untuk sebekal akhiratnya begitu meninggal dunia dia tinggalkan dunianya dunianya sukses juga apa dikira Uthman gak kaya kaya Abdulrahman bin Auf kaya nikmat juga hidup dunianya nikmat enak tenang begitu pulang nikmat lagi jadi dunianya dapat Hasanah di akhirat dikonfirmasi Hasanah itulah kenapa sering kita berdoa Rabbana atina fit dunia wafil akhirati wakina nah untuk melakukan itu mesti berjuang Karena itu hidup butuh perjuangan. Kemudian, caranya adalah niatkan semua kegiatan kita untuk mendapatkan riba Allah. Itulah. Jadi orang beriman itu mesti berjuang. Maka dari sekarang, Pak Ibu, saya selalu menyampaikan begini, coba kurikulum kehidupannya itu dijelaskan dulu, tuliskan kegiatan saya apa saja selama 24 jam dari bangun sampai tidur lagi kalau ke kantor, urutkan lewat jalan mana saja, berapa, kalau saya suka begini, ya saya belum berangkat ke sini, saya tanya banyak Pak Lutfi dari hotel ke sini berapa lama jam berapa berangkat kita bisa petakkan kapan kita bangun kapan kita sholat kapan kita dikit di jalan ke sini atau berapa ayat Hai berapa kali sholawat berapa kali istighfar itu sudah terukur nanti kalau sudah jadi kebiasaan otomatis ya antumti ke kantor kerja belasan tahun kenapa enggak digunakan setiap jalan berangkat dan pulang untuk menghafal Quran begitu pensiun Hatta 30 just bukan cuma hatta jalan hai hai Jalan pulang tidak hatam Jadi begitu pulang ditampakkan pahalanya Pulang dalam keadaan tenang Jadi meninggalnya pun dalam keadaan enak Hidupnya enak pulangnya enak Karena begitu akan meninggal tanpa pahala Itu yang menjadikan dia senyum Karena diperlihatkan pahalanya Itu yang dimaksud Quran surah 8.9 Ayat 27 sampai 30 Ya ayat Tuhan nafsul Mutma'illah irji'i ila rabbiki Radiatal mardiya Fadkhuli fi ibadih Wadkhuli Wadkhuli janatid itu ditampakkan keindahan-keindahannya di orang salih itu ketika akan meninggal ditampakkan hasil amalnya, itu yang dimaksud buat khuli jannati, makanya pulangnya ada yang senyum, ada yang sujud, ya masya Allah semoga kita termasuk digelongkan orang-orang demikian, Allahu'alam