Transcript for:
Dampak Perang Dagang AS dan China

Ya terkait dengan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Nah ini Indonesia juga berada di tengah-tengah pusaran ini ya. Kita lihat seperti apa ya. Karena kita tahu pemerintahan Trump atau Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini punya pandangan yang proteksionisme dan ingin sekali atau berambisi untuk bisa menekan defisit dagang yang dialaminya dengan sejumlah negara. Oleh karena itulah ia mengobarkan perang dagang dengan China. Sebagai negara yang menikmati paling banyak surplus perdagangan dengan Amerika Serikat. Nah Indonesia ini masuk radar Amerika Serikat juga karena Indonesia ini juga menikmati surplus dagang dengan Amerika Serikat. Oleh karena itulah sejak tahun lalu 2018 ini pemerintahan Trump sempat mengeluarkan ancaman akan mencabut fasilitas GSP, Generalized System of Preferences yaitu keringanan. Beas masuk yang dinikmati oleh produk-produk Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat. Nah kini fasilitas GSP ini tengah dalam proses evaluasi oleh pemerintah Amerika Serikat dan mereka bisa saja memutuskan akan menghentikannya atau melanjutkannya. Dan juga ini tentu saja tergantung seberapa PY Indonesia bernegosiasi dengan Amerika Serikat. Akan kami ulas untuk Anda dalam Indonesia di tengah perang dagang Amerika Serikat dengan China. Ya kita tahu kedatangan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross ini tentu saja tidak terlepas dari negasiasi terkait dengan Generalized System of Preferences atau GSP ini. Nah tahun lalu kita ingat si NBC Indonesia juga mengulasnya secara mendalam kita pernah diramaikan akan berita khawatiran bahwa Indonesia juga akan terlibat atau ikut kena getahnya mengalami perang dagang mini dengan Amerika Serikat. Kenapa pada saat itu? pemerintahan Trump mengeluarkan ancaman akan mencabut fasilitas GSP, Generalized System of Preferences atau keringanan bea masuk untuk produk-produk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat yang selama ini dinikmati oleh Indonesia. Namun sebelum membahas lebih jauh kita akan lihat dulu GSP, Generalized System of Preferences ini apa sih? Ini adalah sebenarnya kebijakan yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat sejak puluhan tahun yang lalu melalui Trade Act of 19... 1974 dan mulai diperlakukan sejak 1976. Siapa yang bisa menikmatinya? Totalnya ada 119 negara dan wilayah menurut situs resmi dari USTR. Yaitu berupa keringanan bea masuk untuk produk-produk ekspor mereka untuk masuk ke pasar Amerika Serikat bisa menikmati keringanan bea masuk. Nah totalnya ada 5.062 post tarif produk yang bisa menikmati keringanan bea masuk ini berdasarkan GSP. Nah kemudian selanjutnya kita lihat untuk Indonesia seperti apa? Mengapa sebenarnya Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan GSP, Generalized System of Preferences itu? Ada dua alasannya, yang pertama alasan yang versi indahnya ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara yang tengah berkembang, mendorong pertumbuhan ekonomi developing countries. Kemudian alasan yang kedua ini adalah agar industri Amerika Serikat bisa menikmati bahan baku yang lebih murah, yang tidak terkena tarif impor yang besar untuk bisa menolong industri di dalam negeri Amerika Serikat. Ini bahan bakunya agar tidak terlalu mahal ya, jadi memang ada keringanan biaya masuk untuk ekspor-ekspor produk tertentu ke dalam Amerika Serikat. Dan juga agar warganya juga bisa menikmati produk. produk yang lebih murah yang diekspor oleh negara lain melalui Skema GSP ini. Nah kemudian kita tahu pada 2018 yang lalu ini Trump mengancam akan mencabut Generalized System of Preferences yang dinikmati oleh Indonesia. Dan ternyata ancaman ini tidak hanya untuk Indonesia saja, tapi juga untuk sejumlah negara lain yang menikmati surplus dagang dengan Amerika Serikat. Salah satunya yang tengah dievaluasi fasilitas GSP-nya adalah India, Thailand, Afrika Selatan, Kazakhstan, dan juga tidak terkecuali Indonesia yang menikmati surplus dagang dengan Amerika Serikat. Nah melalui fasilitas GSP atau keringanan biaya masuk ini, Indonesia ini mendapatkan keringanan biaya masuk untuk 3.572 post tarif produk-produk yang diekspor oleh Indonesia. Nah pada tahun lalu 2018 Indonesia ekspornya senilai miliar dolar Amerika Serikat, ini bisa di ekspor ke Amerika Serikat menggunakan skema keringanan bea masuk ini. Jadi apa dampaknya kalau misalnya Amerika Serikat mengancam akan mencabut GSP untuk Indonesia? Misalnya ini ekspor andalan Indonesia seperti alas kaki dan juga misalnya garmen ini bisa saja akan dikenai tarif untuk masuk ke pasar Amerika. Dikenai tarif misalnya antara 10 sampai 25 persen. Dampaknya apa? Ekspor Indonesia pas masuk ke pasar Amerika Serikat harganya akan lebih mahal sehingga akan kurang daya saingnya dan ujung-ujungnya bisa membuat ekspor kita juga nilainya bisa jeblok. Lalu apa yang bisa kita lakukan kalau misalnya Trump mengancam akan mencabut fasilitas GSP untuk Indonesia ini? Nah yang perlu kita ketahui GSP ini sifatnya bukanlah seperti perjanjian dagang internasional jadi ini adalah murni pemberian. Pemerintah Amerika Serikat untuk negara-negara yang sudah ditentukan. Jadi kalau misalnya Amerika Serikat ingin mencabutnya kita tidak bisa protes. Yang bisa kita lakukan adalah bernegosiasi dan inilah yang tengah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Masalahnya dalam bernegosiasi GSP ini juga ada isu-isu yang mengganjal. Isu-isu yang mengganjal ada empat. Menurut pemerintah Indonesia. Yang pertama adalah gerbang pembayaran nasional GPN. Nah GPN ini berimbas pada bisnis dua perusahaan switching asal Amerika Serikat yaitu Visa dan Mastercard. Karena adanya GPN ini membuat Amerika Serikat dua perusahaan ini yaitu Visa dan Mastercard tidak bisa langsung memproses transaksi debit. Jadi harus melalui perusahaan lokal dulu, melalui perusahaan. nasional, perusahaan switching nasional. Kemudian isu yang kedua adalah kekayaan intelektual atau intellectual property rights. Nah Indonesia ini dinilai masih belum efektif atau masih lemah dalam soal perlindungan hak kekayaan intelektual dan juga penegakan hak kekayaan intelektual. Kemudian isu lain yang juga disebut-sebut diminta oleh Amerika Serikat untuk dilakukan oleh Indonesia jika Indonesia ingin Amerika melanjutkan fasilitas GSP. Dari Amerika Serikat ini adalah Indonesia diminta untuk memperlonggar soal peraturan data center. Kemudian hal lain yang juga menjadi ganjalan untuk negosiasi GSP ini adalah investasi di bidang asuransi. Kita tahu pemerintah sempat mengeluarkan aturan yang membatasi kepemilikan asing maksimal 80% di perusahaan asuransi. Nah ini berlaku untuk perusahaan yang akan masuk ke... Indonesia lalu seperti apa? Akankah kedua negara ini berhasil mencapai kesepakatan dengan empat isu yang sensitif ini? Dan kemudian kita lihat sebenarnya di luar empat isu yang sensitif ini yang terkait dengan negosiasi GSP ini, sebenarnya memang Indonesia masuk radar pemerintahan Trump karena Indonesia ini selama beberapa tahun terakhir ini masuk. Dalam daftar negara yang menikmati surplus perdagangan dengan Amerika Serikat. Kita tahu Trump ini berpandangan proteksionisme, ingin sekali menekan defisit dagang Amerika Serikat dengan negara-negara lain. Nah Indonesia termasuk yang menikmati surplus dagang dengan Amerika Serikat. Makanya Amerika Serikat ini main tarik ulur dengan Indonesia nih, mengancam akan mencabut fasilitas GSP yang dinikmati oleh Indonesia selama ini. Kita lihat nilai perdagangan non-bigas Indonesia dengan Amerika Serikat mulai tahun... 2016 sampai yang terakhir kuartal 3 tahun 2019 ini. Ini adalah ekspor Indonesia ke Amerika yang kuning kemudian impor. Amerika dari Indonesia dan bisa kita lihat yang merah ini adalah angka di mana kita memang menikmati surplus perdagangan dengan Amerika Serikat berdasarkan data dari BPS. Tahun 2016 kita surplus miliar dolar Amerika Serikat. 2017 Indonesia surplus perdagangan miliar dolar Amerika Serikat. Kemudian 2018 miliar dolar Amerika Serikat. Dan pada Januari sampai September ini kita sudah surplus miliar dolar Amerika Serikat. Jadi memang Amerika Serikat ini adalah negara tujuan ekspor terbesar nomor dua Indonesia setelah China. Nah kita tahu kita menikmati surplus perang dagang masak. Surplus dagang maksudnya karena itu kita masuk radar pemerintahan Trump ini. Kemudian apa sih produk andalan Indonesia untuk diekspor ke Amerika Serikat? Kita lihat dulu ekspor utama non-migas Indonesia ke Amerika ini buah baju ternyata yang utama. Knit apparel miliar dolar Amerika Serikat. Kemudian woven apparel Jadi dari baju saja kita miliar dolar Amerika Serikat mengekspor ke Amerika Serikat. Kemudian karet miliar dolar Amerika Serikat. Dan sepatu juga andalan Indonesia miliar dolar Amerika Serikat. Sementara Indonesia mengimpor apa sih yang utama dari Amerika Serikat? Ini biji-bijian buah kering kedelai miliar dolar Amerika Serikat. Pesawat miliar dolar Amerika Serikat, Boeing tentu saja ya. Ini kemudian Indonesia mengimpor mesin-mesin senilai miliar dolar Amerika Serikat serta kapas miliar dolar Amerika Serikat. Nah terkait dengan negosiasi GSP ini pemerintah Indonesia mengatakan akan menyelesaikannya pada Desember 2019. Ini sudah dikatakan saat ini prosesnya sudah 80 persen. Jadi tinggal sedikit lagi. Finalisasi tentunya akan terus kami update untuk Anda di CNBC Indonesia.