Hai! Of Kisanak Seingatku aku belum pernah mengenal kisanak Tidak usah basa-basi. Kalau kau jantan, tundukkan aku. Ayo.
Sekali lagi maaf. Sebelum aku tahu duduk persoalannya. Barangkali... Banyak kisah nak memaksaku untuk menyerang balik.
Silahkan, lakukanlah. Ayah anda. Kamu telah tumbuh dewasa, Angling Kusumo.
No! Gusti Prabu toh, makanya hebat. Ada apa, Klungsur?
Gusti Prabu pake nyamar segala, bikin orang bingung. Gus, bicara sama siapa kamu? Ah, enggak. Mohon maaf, Gusti.
Paman, Angling Kusumo, ilmumu makin meningkat pesat. Namun, yang lebih penting kebijakan sikapmu. Kedewasaanmu belum sempurna.
Apa yang ayah maksudkan? Angling Kusumo. Sudah waktunya kamu punya pendamping hidup. Sebagai orang tua, sudah seharusnya mencarikan untuk anaknya.
Sepuluh hari lagi, akan kuundang putri-putri kerajaan tetangga. Mereka adalah putri-putri pilihan. Tentukan salah satu pilihanmu untuk mendampingimu sebagai bermesuri jika kamu telah mewarisi tahta Malawopati.
Agusti Prabu, Taukan pada mereka. Maaf, Gusti Prabu. Baru saja tersiar kabar penting, Gusti. Prabu Angling Darmo bermaksud mencarikan pasangan hidup untuk putranya. Angling Gusumo.
Malawapati mengundang putri-putri kerajaan tetangga. agar Angkling Gusumo memilih salah satu diantaranya. Atas kepentingan apa persoalan itu kau laporkan kepada Gusti Prabu Suruh Sesu, Senopati Janala? Prabu Angkling Darmo juga mengundang pegawan sentanu dari Arcamane disuruh membawa putrinya Serenggono Retno ke Melawapati.
Pati Ligatbowo, kau Senopati Janala, berangkatlah ke Arcamane. Siapa tahu hati Serenggoro Retno telah luluh dan bersedia menjadi pendamping hidupku. Baik, Gusti.
Baik. Kayana memanggil saya. Kamu tahu, Serenggoro Retno. Ayah sudah semakin tua dan kamu telah tumbuh di basah.
Saya tahu arah pembicaraan ayah. Kurang apa lagi Prabu Surowi sesaudariku Barjo bersikeras meminangmu. Tidak.
Ratusan kali sudah ku bilang, bahwa saya tidak mencintai Prabu Surowiseso. Raja apaan, tidak bisa lihat jidat licin. Selain itu, baru saja datang utusan dari Malawapati mengundang jika bersedia. Siapa tahu Gusti Angleng Gusumo berkenan memilihmu sebagai istri. Saya tidak mau perempuan diperlakukan seperti itu.
Seperti dagangan pasar saja. Dipajang, dipilih-pilih, kalau berkenan baru diambil. Apakah ayah mengendaki putrinya diperlakukan seperti itu?
Ayah hanya akan mendukung gendakmu, tidak memaksamu. Tapi apakah kamu tidak mencintai Anggeling Gusumo? Kalau memang jodoh saya, dia akan datang sendiri.
Itulah kodra cinta. Jangan berperasangka buruk terhadap orang lain. Bagaimanapun, ayahmu itu bermaksud baik aling semua.
Mencarikan pendamping hidup terbaik untukmu. Tetapi tidak dengan cara seperti ini, Ibu. Aku mampu mencari dan menemukan sendiri calon istriku.
Angling Kusumo. Kakang Prabu Angling Darmo itu bukanlahnya sekedar ayah bagimu. Tetapi dia seorang raja. Kata-kata kepastian yang tak terungkit.
Sabda Pandita Ratu meskipun bagi anaknya sendiri. Betapa sedihnya anak seorang raja. Mungkin lebih bahagia andai aku anak petani.
Aku tetap pada pendirianku, Ibu. Kamu pun tahu Angling Sumu, sudah jadi tatanan Maluwapati. Bila anak raja menentang ayahnya, dia harus pergi meninggalkan istana.
Dalam waktu 40 hari, dia harus kembali lagi untuk membuktikan dirinya secara kesakri. Lewat 40 hari, kau tak lagi dianggap sebagai ksatria Molo Pati Angling Kusumu. Nenene Kamu adalah abdi malawapati yang setia. Kamu juga abdi yang paling dekat dengan putraku, Angling Gusumo.
Karena itu, aku minta, kamu... Bisa mendampingi putraku. Sebaik dulu kamu mendampingi diriku.
Apalagi, jika nanti ia sudah menjadi raja menggantikan aku. Jangan segan-segan menasihati, jika ia berbuat salah. Baik, Usti Prabu. Sebaiknya, pegawan, memikirkan kembali masak-masak.
Karena tampaknya Gusti Prabu Surowiseso mulai jengkel. Serenggono Ratno bersikeras menolak lamarannya. Mungkin ini lamaran terakhir.
Kalau pulang tanpa hasil. Saya khawatir Gusti Prabu Surowiseso akan menghancurkan Arjamanik. Tidak perlu kuulang jawabanku, Gipati. Satu kehormatan bahwa Prabu Surowiseso berkenan melamar putriku. Tapi aku tidak bisa memaksa.
Serenggono Retno dari awal telah menolaknya. Itu hak Serenggono Retno. Gap enteng Prabu Suruawiseso Serenggono Retno.
Kepala batu tidak tahu diri. Jangan salahkan kubarja. Jika arca manik lebur jadi debu. Kuharap ilmu orang-orang kubarja setadan dengan gertakannya.
Lancang! Terima kasih. Hai Ini lawan aljaman yang sudah gamblang Semak sungkem, Gusti.
Adakah yang harus disampaikan? Sehingga Gusti menemui hamba. Angling Darmo, kamu tentu masih ingat peristiwa 20 tahun yang lalu, ketika Prabu Pancat Nyono tewas saat bertempur denganmu. Benar Gusti, tapi kekalahannya.
Pancat Nyono banyak melakukan kejahatan. Ya, akibat kematiannya. Hal ini berbuntut panjang Angulindarmo. Ayah Pancat Nyono bernama Gyaibrojo Sekti sudah waktunya bangkit dari pertapaannya dan ingin membalas dendam padamu.
Bahkan seluruh keturunanmu akan dihabiskan. Maaf Gusti, mengapa baru sekarang ia melakukan pembalasan? Angling Darmo, ketika kau mengalahkan putranya, Kyai Brojo Sekti sedang menyelesaikan masa pertapaannya. Dan dia sekarang telah mencapai puncak segala ilmu.
Ilmu itu tak akan pernah... mati kecuali atas kemauannya sendiri bahkan ilmunya lebih tinggi dari gurumu Kyai no Gorojo kamu punya waktu 40 hari karena selama itu ia harus mengembara dulu. Antara lain, harus mengajarkan ilmu pada orang lain. Itulah sifat ilmunya. Setelah itu, akan Kemalopati menuntaskan dendamnya.
Lalu, Apa yang harus hamba lakukan, Gusti? Tugasku hanya menyampaikan, bukan menjawab. Semua ini tergantung sepenuhnya padamu.
Kebijaksanaan adalah kuncinya. Kebijaksanaan? Tunggulah kedatangan kuang lintarmu, akan ku tumpas seluruh keturunanmu. Tunggu apa lagi, Proyek Sakti. Aku sudah siap.
Aku harus menuntaskan topong rameku dulu. Setelah itu aku baru bisa mencarimu, Agnitaru. Pasti. Ya, pasti. Ampun, Gusti Prabu.
Ada, Pak. Maaf, Gusti Prabu. Gusti Ratu, mohon petunjuk Gusti.
Katakan aku tidak apa-apa, hanya sekedar latihan. Mohon maaf, Gusti Prabu. Hai Hihihi... Hihihi... Aduh, aduh kupingku...
Aduh... Beribu ampun, kakang Prabu. Lengkuk semua tidak dapat hadir di sini.
Bahkan dia telah pergi meninggalkan istana. 6 6 laki-laki gombal apa? sekarang manggil-manggil kalau ada putri-putri ayu aku dicuekin dasar laki-laki aduh, aduh, aduh mataku kesemutan mataku kemasukan semut Aku mau pergi, nem.
Pergi sana yang jauh. Loh, wong, aku pergi ikut Gusti Anglingku semua kok. Bohong! Tua-tua gak tau diri, pakai alasan macam-macam segala.
Kamu kira aku goblok apa? Pasti mau nyusul dayang-dayang genit itu. Ayo, ngaku!
Tidak! Ngaku! Aduh, aduh, aduh!
Ngaku! Aduh, sakit, nem! Aduh, aduh, aduh!
Dasar laki-laki ganjen! Sudah tua masih doyan daun muda. Daun muda kan enak, Nem.
Apa? Ingat, dulu kamu yang rayu-rayu aku. Weh, ngawur. Salah. Kamu yang rayu-rayu aku.
Awas, kamu kemari lagi, ha? Aik. Hai kembret rewet ini Awas kamu kembali lagi kemari Awas kamu Gusti tunggu kasih tunggu tunggu tunggu kasih tunggu Gusti tunggu Ada apa klungsur?
Kayak dikejar setan Memang saya dikejar setan Dilempar sapu lagi Memang bukan cuma orang Setan zaman sekarang pun Bandel-bandel Susah diatur Kalau boleh tahu Kita mau kemana Gusti? Mungkin sudah suratan Dewata, Angling Kusumo menemukan kelakiannya dengan caranya sendiri. Aku sudah melakukan segala hal untuk mencegahnya.
Tapi aku yakin, suatu saat pasti dia akan kembali. Aku tahu, dulu pun aku pernah muda seperti Angling Kusumo. Aku bisa merasakan apa yang dia rasakan.
Tapi kakang Prabu kelihatannya sangat gelisah. Apakah saya telah melakukan kesalahan kakang Prabu? Tidak, Yayi. Tidak.
Iyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy Apa itu? Ssst, jangan rantuk. Hutan ini angker, Kosti. Memangnya pernah lewat sini. Belum.
Aduh. Hai kepingin kencing lagi ada bisa udah gelap begini jangan-jangan ketemu hantu Hai senang juga jangan dikankuah oleh jawab takut aku cuma manusia biasa yang sedang kedinginan kisah anak tentunya tak keberatan Jika aku meminta barang selembar pakaian kisanak. Sekedar biar badanku hangat.
Kurang. Kurang. Tolong Tolong Gusti, tolong Ada apa, Kung Sur? Ada hantu kedinginan Minta pakaian, selalu bilang kurang, kurang Sampai pakaian aku habis, Gusti Iya, memang kurang Tak ku kenal kisah anak Sebaiknya kisah anak jangan mengganggu kami Maaf Tak ada lagi yang bisa kuberikan Hantu tak tahu diri Hei anak muda Jangan berlagak Permintaanku tidak pernah ditolak oleh siapapun Lepaskan pakaianmu Tidak Masih muda sudah kepala batu Baiklah Kuubah permintaanku Asal kau kawin dengan putriku Permintaanmu makin aneh, tapi makin sulit kuturuti.
Maaf, Kisanak. Aku menolak. Tunggu apa lagi?
Kamu tinggal menghujamkan ujung tongkatmu. Baik, baik. Aku hargai sekatmu.
Kuajukan permintaan terakhir. Kamu harus kembali ke tempat asalmu, atau aku benar-benar akan membunuhmu. Kisanak, apa susahnya menekan ujung tongkat?
Percayalah, aku akan mati dengan tenang. Sayang sekali, semua permintaanmu benar-benar tak bisa kuturuti. Hai ah ah ah aku bilang apa Gusti hutan ini penuh hantu sebaiknya kita kembali ke Malawati Untung tadi hantunya agak baik kalau hantunya jahat bisa disabapis darah kita hai hai Sudah waktunya Angling Gusumo melangkah dengan sendirinya Agusti, tanpa bayang-bayang dari siapapun.
Kita harus bisa melihat kenyataan dengan kebesaran jiwa. Melihat kenyataan semua itu dengan kebesaran jiwa, termasuk memberikan kepercayaan sepenuhnya. Kita pasrahkan semuanya pada Dewata.
Anglingku semua harus tumbuh sebagai laki-laki tangguh dan sejati. Apa yang bisa kita lakukan, Gusti Prabu? Yang namanya anak, itu kan titipan para dewata.
Benar, ia lahir dari kita. Namun, Gusti Pengeran Angling Kusumo kan mempunyai masa depannya sendiri. Sepenuhnya aku mempunyai hak untuk memilih jalan hidupku sendiri, Ayah. Segala akibat pilihanku, akan ku tanggung secara jantan.
Tolong! Tolong! Aku bilang apa Gusti? Itu pasti suara hantu Tolong!
Suaranya dari arah sana Tolong! Aku gak mau ikut lah Siapa tau hantunya jahat Tolong! Gusti tunggu Gusti Tunggu, tunggu Gusti Tolong!
Tolong! Tolong! Tolong! Gawat Gusti, Arcamane diserang oleh Pelabur Sulawesi.
Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini. Terima kasih telah menonton Maaf Ngajar! Berani benar kau mencampuri urusan pribadi orang Maaf, saya tidak suka dengan kekerasan Oh...
Tidak! Tidak! Hai cacing-cacing giling tak tahu diri masih ngompol di kendongan ban sudah bertingkah hai hai Pantes saja kalian menang.
Beraninya melawan bayi-bayi kemarin sore. Hei, monyet-monyet gubarja! Surowisisobusob!
Pulang saja kamu. Belajar dulu, Pangingus. Hehehehe Kapan baiklah Dasar budak-budak iblis Disuruh pulang Malah melawan Bagus bisa membunuh aku Kalau tidak, aku bunuh saja kalian.
Biar Taurasa masuk neraka. Terima kasih, Kisantan. Terima kasih. Perguruan macam apa ini, Kisantan? Mengurus begini saja tidak pecos.
Bubarkan saja. Hai goblok semua kalian-kalian Hai mau jadi apa tukang masa Hai tukang masa kok tukang masa Hai nah no aku pulang dulu ya Aten Biar ku rawat dulu luka kangmas. Tidak apa-apa, hanya luka kecil. Terima kasih atas pertolongan Gisana. Kalau boleh tahu, siapa nama Gisana?
Apalah artinya sebuah nama pegawan? Panggil saja saya Sumo. Dan saya ini nyusur mbah.
Tapi mbah boleh panggil saya Freddy. Temannya Sumo mbah. Anaknya Broto.
Dan Broto itu masih familinya Karti. Begitulah mba, kurang dan lebihnya. Mampirlah sebentar di padipukan kami. Ada gunanya saling tukar pengalaman. Iya mba, kebetulan.
Temanku semua ini nampaknya lelah sekali Iya mba, mau nginep, iya mba, mau nginep mba Tidak biasanya kamu berdandan Kalau begitu kan cantik Ayah, saya ingin tahu saja. Saya pantas tidak kalau berdandan? Pantas sekali. Tidak dandan saja, semua laki-laki sudah kelimpungan. Tidak tahu kalau tahu istimewa kita itu.
Halo Gusti Putri, seringgo noretno, dijamin sip! Sudah cantik, ilmunya tinggi lagi. Kamu ini belum tidur, sudah nginggau.
Coba saya lihat telapak tangan Gusti Pengeran. Buat apa? Duh, saya ramal.
Nah. Menurut garis telapak tangan Gusti Pangeran, watak Gusti sangat keras. Nah... Cocok kalau berpasangan dengan putri begawan sentanu Nih nih, nih Garis temunya nih, titik temunya Nih nih, lihat Gusti Mana? Ini namanya garis jodoh Ini garis Gusti Angling Gusumo Dan yang ini garis serenggo norno namanya.
Ketemu di tengah-tengah ini. Pas titik ini. Coba lihat Gusti.
Ngawul kamu. Sudah tidur. Ya, ya, ya.
Ya, ya, ya. Yang lamun. Lamun, lamun lagi. Ini, ini.
Nah, Hai hehehe nah ngamunkan itu tuh kalau orang lagi kasmaran Gusti Gusti Gusti jangan ngamun hai hai Mari, malu-malu. Mas tidak keberatan. Tinggallah beberapa waktu lagi di padepokan. Lain kali aku pasti mampir, Yai.
Apa ada yang sudah menantikan, Mas? Bukan itu, aku punya urusan lain. Sungguh? Kang Mas belum punya.
Punya apa? Kekasih tentu saja. Sekali lagi terima kasih. Kisanak telah menyelamatkan nyawa putriku.
Betapa bahagianya hatiku. Jika Serunggo Norutno mendapat pendamping setangguh Kisanak. Kisanak telah membuktikan ketegaran kesatira sejati melalui jalan pedang. Pujihan begawan terlalu berlebihan.
Ingin lebih lama saya tinggal di Padepokan. Tapi apa boleh buat? Masih ada urusan yang harus saya selesaikan. Hmm? Urusan apa lagi, Gusti?
Mau, so mau. Maafkan kelancangan teman saya. Kami mohon pamit, pegawan.
Hati-hati di jalan, Krungsur. Jaga Gustimu baik-baik. Memangnya, saya ini abdinya. Saya ini temannya Soma, tapi anda kata nanti saya kebisen bekal di jalan, boleh kan mba?
Saya kembali lagi. Boleh saja, silahkan. Permisi mba.
Ya. Pareng mba. Ya.
Gusti, kurang apa lagi yang Gusti carikan sudah ketemu. Gusti sudah dapatkan calon pendamping dengan jalan pedang. Eh, Sergono Retno kurang cantik ya?
Oh, tidak, Klungsur. Terus terang, dia memang idamanku. Tapi bagaimana kalau cintaku bertepuk sebelah tangan? Tidak mungkin, Gusti.
Tidak mungkin. Dari mana kamu tahu? Dari garis telapak tangan, Gusti. Dari mana jeruk ini? Loh, Gusti Putri.
Hai ceruhnya manis kayak orangnya Gusti Putri Serenggono Retno yang ngasih takut Gusti Pengeran kehausan di hutan itu Kang Mas benar-benar mau pergi. Memangnya kenapa, Yayi? Menurut Kang Mas, aku cantik.
Tentu saja. Belum pernah aku temui gadis secantik, Yayi. Jadi, kenapa Kang Mas mau pergi? Entah kenapa, sejak kedatangan Kang Mas, ada perasaan yang sulit untuk kutundukkan. Aku pun begitu.
Terus terang, semalam aku tidak bisa tidur. Bayangan Kang Mas selalu memenuhi pikiranku. Aku pun begitu.
Jadi... Mungkin aku sedang jatuh cinta Aku pun begitu Tolong, tolong Tolong, Busti Ada hantu Gusti, semenjak kepergian Angling Kusumo, hati saya tidak dapat tenang. Apakah Paman mempunyai rencana yang lain? Saya rasa. Gusti Ratu tidak perlu mencemaskan Angling Gusumo.
Kebijaksanaan Sang Prabu pasti atil. Tapi, kecemasan dan kekhawatiran dirasakan juga oleh Sang Prabu. Akhir-akhir ini, beliau sering menyendiri.
Dan berdiam diri, pasti ada masalah. Sebagai orang tua, aku hanya bisa meristui. tapi semuanya itu tergantung kesepakatan kalian Hai hehehe kalau aku boleh tahu kapan kalian akan melanjutkan sama kawan-kawan sama kawan ampun sama kawan orang Sinting itu datang lagi tersebut juga aku ini eh punya urusan sampai lupa No, santanu Cacurut muda ini harus kubawa Siapa nama kamu? Nama kamu?
Prasetan Ayo ikut aku Maaf kisahnya Dia tamuku Tidak peduli setan bling satan, yang penting dia harus jadi muridku. Kalau kamu tidak setuju, boleh melawan aku. Tapi jangan tanggung-tanggung di sana. Terahkan seluruh murid-muridmu. Memang padepokan ini tidak ada gunanya.
Cuma jadi sarang tikus? Kamu tau kisahnya? Kurang ajar.
Dia menghinap adipokan kita. Dianggap kita tikus. Apa kita seperti tikus?
Cucurut muda. Sekarang ini terserah kamu. Mau jadi muridku apa tidak?
Kalau tidak, pecah mani ini akan kuleburkan jadi debu. Tapi kalau mau, ya aku maafkan. Kadang-kadang perlu juga sarang tikus, Sentano. Kalau semua jadi kucing, mau makan apa?
Masa kucing makan kucing? Tapi bisa juga. Kamu boleh membunuhku, asalkan kau jangan ganggu Arca Manik. Kamu ini budek tulek. Bunuh itu soal gampang.
Tinggal jentikan jari, semua rata jadi tangan. Apa boleh buat, kalau memang tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan Arca Manik? Bagus, ini baru sebuah jawaban. Tunggu apa lagi anak muda? Ayo!
Pegawan. Biarkanlah saya ikut dia. Saya yakin dia tidak akan melukai saya.
Kang Mas. Ada apa lagi, anak muda? Ayo ikut aku. Ampun Gusti Prabu, Padebukan Arcamane baru saja diserang oleh petapa tua yang sangat sakti. Yang kesaktianya tiada tanding.
Putra Anda Anggelengkusumo diangkat murid dan dibawa pergi. Dan kepergianya tidak seorang pun tahu, seakan menghilang begitu saja di balik dinding. KAMU MENINGGAL Hehehe Hai sedikit lagi kau bisa menguasai ilmu bundi jati salsong kojati angling kusumo hehehe Kiai Brojo Sekpi, tidak seharusnya aku berurusan dengan anakku. Dia tidak tahu apa-apa tentang kematian anakmu, Pancat Nyono. Persetan, apa yang kulakukan adalah urusanku.
Bukan urusanmu lagi yang lintarmu. Dia sudah jadi muridku. Mau apa kamu?
Ayo, kita teruskan latihanmu anak Buddha. Biarkan saja setan itu melihatmu. Ajar, belum saatnya kita bertemu Anglindarmu. Sudah kukatakan percuma, percuma Angling Tarmo. Tunggu topong rahmiku selesai.
Setelah itu baru kita bisa bertemu. Kita tuntaskan urusan kita. Maafkan ayahmu Angling Kusumo. Semoga kau terhindar dari kesaktian Kiai Procesukti.
Aku berterima kasih. Aku berjanji akan menyelesaikannya sendiri. Hai hehehe bagus anak muda bagus hehehe iya hehehe hehehe hehehe hehehe Ajiwundi jati sasongko jati telah dapat kau kuasai puncak ilmu segala ilmu telah kuajarkan padamu Tapi jangan lupa, suatu saat aku akan datang padamu, meminta persembahan bunga melati.
KAKAMPRABU Apakah Angling Kusumo bisa berkumpul bersama kita lagi? Kakang Prabu, apakah tidak sebanyak Kakang Prabu? mengutus seorang patih maluopati untuk mencarinya banyak-banyak-banyak berulang kali kubilang Gusti hutan ini penuh hantu tapi Gusti menganggapnya enteng Hai ayo bangun bangun Hai Gusti sudah tertidur selama tiga minggu pasti Gusti sudah digontrol oleh WW gombel apa kata Gusti Prabu nanti apa kata Mbak sentanmu ingat Gusti-gusti Gusti kan mau kawin putih Putri Serenggaunoretno sudah menunggu. Ayo, bangun.
Bangun, bangun. Bangun, Gusti. Bangun.
Aji, Aji Wunri Jati Sasongko Jati. Klungsur. Oh, oh, oh, Siti. Apa yang terjadi, Klungsur?
Gusti pingsan selama tiga minggu. Pasti Gusti dibawa pergi hantu. Tiga minggu. Pada hari ke-40, aku harus kembali ke Malawapati.
Ayo, Klungsur. Kita karcah manik. Aji Menteri Jati, Sasongko Jati, adalah ajian yang sudah lama sekali lenyap dari muka bumi. Intinya justru menyerang ilmu silat umum. Menyerang dalam cinta kasih.
Inti sifat ilmunya justru dalam cinta kasih. Lantas, apa maksudnya mempersembahkan bunga melati? Artinya adalah kematian.
Itulah yang saya tahu. Selebihnya, entahlah, terlalu sulit dipahami. Terima kasih, pegawan. Untuk sementara, biarlah waktu yang akan menjawabnya.
Kita bicarakan saja soal lain. Saya akan segera membicarakan soal pernikahan yang telah kita rencanakan itu. Tentunya dengan ayah anda, dan saya ingin berangkat malam ini juga. Maaf, Kisanak. Kalau boleh tahu, siapa sebenarnya Kisanak ini?
Saya yakin Kisanak bukan orang sembarangan. Rasanya seperti orang keraton. Sebenarnya nama saya Angling Kusumo, putra Prabu Angling Darmo dari Malawopati.
Dan nama saya Klungsur, di mana-mana tetap Klungsur. Dan mbak boleh panggil apa saja, asal dengan nama yang bagus-bagus. Tak usah kekok, Yayi.
Sama saja, apakah saya putra raja atau bukan. Saya mohon pamit, pegawan. Silahkan.
Yayi, secepatnya saya akan kembali. Sampaikan salam hormat saya pada Prabu Agung Darmo. Baik, pegawan.
Sudah 39 hari, Kakang Prabu, tapi Angling Kusumo belum juga kembali. Aku pun sampai tak bisa tidur memikirkannya. Semua ini kesalahanku, Kakang Prabu. Tidak ada yang salah, hanya keadaannya memaksa semuanya yang terjadi. Gusti Prabu, Gusti Alengkusumo telah kembali, tapi hanya tinggal di perbatasan.
Beliau hanya mengirimkan ini pada paduka Gusti Prabu. Bagus, bagus. Angling Kusumo akan membuktikan kelelakiannya. Keris terbuka ini tanda tantangan.
Ketang Prabu. Sampaikan pada Angling Kusumo. Kuterima tantangannya.
Baik, Kosti. Anakku, Angling Kusumur, ku harap kamu mau mencabut tantanganmu. Hanya dengan cara itu, bisa kubuktikan aku bukan anak kecil lagi. Akan terbukti, apakah aku sudah pantas jadi laki-laki.
Apa patut diakui sebagai Satria Malawapati. Ibu takut diantara kalian ada yang terluka. Dulu waktu kamu masih kanak-kanak, koris tanganmu saja, ibu panik, tak karuan. Aku sudah siap, ayah.
Setia ayo kok tidak ada? Badannya takut pak eh Takut sama siapa? Gak tau Memang ini ruisan laki-laki Eh, kok gak apa-apa aku ini? Terserah, banji pun boleh Kurang aja Ayo, pertandingan ini belum selesai.
Proyek Sakti. Proyek Sakti. Orang gila itu mulai lagi.
Kamu ngomong apa? Tentu. Maaf, Kak.
Bagus. Bagus. Permainan yang sangat menarik. Angling Darmo.
Sudah kutuntaskan. pengembaraan. Kini saatnya kita bikin perhitungan.
Projosekte. Tikus kecil. Aku datang buat menagih janji. Persembahkan kematian ayahmu buat gurumu ini.
Merti! Rupanya ilmu yang kau turunkan padaku hanya untuk membunuh ayahku. Tidak. Jangan bermimpi, Brojo Sakti. Tolong!
Tolong! Ada apa, Sur? Ada apa? Tolong, sang pekewan. Tolong.
Tolong, Malawapati diopera abrik. Gusti Prabu Angling Darmo dan Gusti Pengeran Angling Gusumo diserang di Brojo Sakti. Kita harus ke Malawapati. Banyak cerjurut ini ikut pula disini.
Bagus. Bagus. Yalimu pulih juga.
Tapi percuma. Biar adil, aku lumatkan saja kalian bertiga. Brojo Sekti, aku calon istri Kang Mas Angling Kusumo, calon menantu Prabu Angling Dharma.
Biar aku yang menggantikan mereka, karena keduanya masih dibutuhkan oleh rakyat Maluwapati. Brojo Sekte, aku yang membunuh anakku Pancet Nyono. Jangan libat ke mereka.
Brojo Sekte, aku siap untuk menggantikan ayahku. Tidak! Jangan Kang Mas. Sebaiknya nyawaku menggantikan kesalahan mereka. Ayo, lakukanlah!
Hai rupanya dia memiliki dua wanita dalam kehidupannya sehingga Brutus etik tidak dapat menguasai dirinya aku harus dapat menguasainya Allah hal ini sangat dibutuhkan baginya kalian bertiga telah membuktikan pada kehidupanku hai hai Cinta kalian sangat abu dan baga. Anak, menantu dan mertua. Hidup dalam cinta kasih. Tidak seperti yang aku miliki. Saat ini ia membutuhkan kebijaksanaan untuk memulangkan dia ke alam teka.
Sehingga apa yang dia harapkan selama ini, dia bisa menerima bunga melati. Sebagai lambang tuntutan mati, tidak dapat dilakukan sendiri, kecuali takdir. Jangan lupa like, share dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru Intro