Transcript for:
Perempuan, Tasawuf, dan Ibnu Arabi

[Musik] inamal maratu Min nurillah fahisat mujar habitin Hatta [Musik] maklqq sesungguhnya perempuan itu lahir dari cahaya Tuhan dia bukan sekedar kekasih Bukan juga sekedar makhlukah ciptaan tuhan yang perempuan Tetapi dia adalah [Musik] kreator Asalamualaikum warahmatullah wabarakatuh ee Sebelum saya masuk ke ee Inti atau apa yang membedah isi dari kitab ini teringat pada apa yang saya sering sampaikan di banyak sekali forum saya bilang sudah saatnya kita memahami kembali teks-teks keagamaan kita secara lebih terbuka dari tekstualisme ke kontekstualisme dari konservatisme ke tadinya progresivisme tetapi ee diganti ke moderatisme dari tafsir ke takwil ini resisten sekali menggunakan kata takwil saja menjadi sangat resisten ditolak oleh seluruh Ulama di eh Muktamar Nu saya mengajukan ini tapapi segera ditolak takwil tapi saya menyebutnya hermenetik rupanya salah harus ngomong hermentik harusnya takwil serba arblah pokoknya ya dan dari langit ke bumi saya bilang begitu teman-teman sekalian saya ingin menyampaikan saja pertama adalah judul yang saya sebut ee untuk ee buku ini saya mencoba menerjemahkannya menjadi sebuah esensi dari buku ini meskipun secara ee literalnya ya jumanil aswaq itu tafsir atas Kerinduan tafsir Kerinduan tapi saya ingin ee masuk ke esensi atau isi daripada kitab ini kontemplasi atau melihat tuhan melalui perempuan dengan narasi puitis metaforis dan simbolik gu sesungguhnya kitab ini bicara tentang pertemuan dengan Tuhan melihat tuhan kontemplasi tentang Tuhan melalui narasi melalui perempuan ini yang menjadi ee apa ya Menurut saya mungkin pengetahuan saya Ee tidak terlalu luas tapi yang saya tahu ee mengenal Tuhan melalui perempuan itu hanya Ibnu Arabi kata-kata Rumi yang sangat menarik sekali Innamal maratu Min nurillah fahya laisat mujarr habibatin Hatta makhluqoh bal Hiya khaqoh begitu Ibnu Arabi Eh siapa Maulana Jalaluddin Rumi sesungguhnya perempuan itu lahir dari cahaya Tuhan dia bukan sekedar kekasih Bukan juga sekedar makhlukah ciptaan tuhan yang perempuan tetapi dia adalah kreator dialah yang menciptakan kehidupan ini baik jadi itu intinya tapi saya ingin menegaskannya begini Ibnu Arabi itu adalah pengembara 40 tahun mengembara atau saya bilang pengelana atau petuala intelektual Darwis Dar seempat 40 Tahun Lamanya dia bertuualang ke berbagai wilayah wilayah pusat peradaban dunia itu jadi Ibnu Arabi lahir di ee Spanyol ya sana timia terus mengelana ke seluruh penjuru pada zaman di mana dunia sedang ber ee kontestasi mengembangkan ilmu pengetahuan karena di situ ee saya tapi saya mencatatnya begini Ibnu Arabi datang ke Mesir dan ke Alexandria yang saya tahu ya di situ kemungkinan besar beliau membaca karya-karya plotinus kemungkinan ya protinus Yang nanti dia akan kembali lagi setelah di iskandaria kemudian mengelana ke Romawi gu terus balik lagi Eh mengajarporius itu kemudian ee siapa lagi saya lupa namanya dan itu kemudian ee dibawa oleh salah seorang anak khalifah yang gagal menjadi pengganti dinasti akhirnya mengembangkan Dia belajar di ee di eh Alexandria dan kemudian membawa pelajaran-pelajaran itu ke wilayah-wilayah di eh nah saya bilang di wilayah Syam wilayah Syam itu dalam pandangan saya itu dari ee terolah dari damaskus Syria kemudian Yordania kemudian Palestina kemudian Lebanon Islam kaum muslimin ee pada ee saat itu eh ee apa namanya berada dalam sebuah kebudayaan yang menurut saya mungkin ya Ee itu adalah produk plautinus yang kita kenal sebagai neoplatonisme neoplatonisme itu yang pengetahuan saya ya jadi saya kepada teman-teman di banyak ruang eh diskusi di cireban misalnya Dar plotinus itu melahirkan dua sisi pengetahuan filsafat dan eh tasawuf gu Sehingga tadi saya akan mengomentari juga nih e istilah-istilah yang digunakan dalam eh video awal itu tadi melahirkan Ibnu Sina melahirkan Ibnu Rus kemudian melahirkan alhajkan eh eh Yaomi dan seterusnya dan seterusnya nah gambaran saya Eh itu Ibnu Arabi dalam pertuualangannya memperoleh dua pengetahuan besar itu raksasa itu sehingga orang mengatakan sebetulnya ee ada yang mengatakan bahwa Ibnu Rus eh Ibnu Arabi itu adalah Ibnu aflatun Masyaallah ya kecenderungannya memang eh ke Platon ya bukan ke Aristoteles nya meskipun beliau melampaui aristotelesnya tetapi kemudian menemukan Puncak pengetahuannya pada gagasan plotinus wahdatul wujud itu kemudian melahirkan wahdatul wujud Saya menulis sebuah buku namanya hikamul hukama Wal falasifah dan saya menukil eh quotquot dari sejak Hermes kemudian eh socrates kemudian Platon kemudian eh Aristo Iskandar the gre eh terus luukman alhakim terus ehoisisme itu lohis itu waduh saya bilang tetapi ee terjadi kebingungan sekali ketika menyebut dengan Hikmah itu apa hukamaah itu siapa tuh ini nih ini ee saya eh harus menjelaskan ini sampai saya tambah dengan hikamul hukama Wal falasifah al-hukamanya tasawuf gitu loh eh gitu para para sufi tetapi sesungguhnya kata ini juga tidak selalu di tempat yang lain justru adalah filosuf ama itu para filosf karena kan begini tasawuf fsafi itu ditolak yang diterima oleh diterima adalah cara pandang al-ghazali tasawuf sunni tasawuf sunni akhlaki bahasanya tadi tasawuf sunni adalah tasawuf akhlaki karena ketika bicara ini saya sebetulnya membuat sebuah ee peta atau gambar ya Ee pengetahuan manusia itu bagikan piramida piramida itu di bawah adalah apa namanya itu ee Fikih Fikih tekstualis di tengahnya adalah rasionalis di atasnya adalah di Akas sepunjak itu adalah eh akhlak tetapi terbatas pada relasi antar manusia aklaki itu gitu aja tawaduk gitu kan rendah hati ikhlas ee ya zuhud kayak gitu-gitu nah di atas ini kan di atas puncak gunung apa namanya itu pilamid itu ada di atasnya Tuhan dan di atas puncak itu adalah secara berpikir tasawuf falsafi itu TF kalau saya menggambarkan antara Eh Tuhan dengan manusia itu dalam konteks tasawuf sunni maka antara Tuhan dengan manusia bagaikan berada ee dihalangi oleh kaca ser nah begitu tetapi tasawuf falsafi semacam Ibnu Arabi ini tidak ada lagi ee apa cermin itu kaca itu kaca tembus pandang G kata temus pandang itu oke begitu dulu nah ee sekedar pengatan saja