Catatan Kuliah: Mengenal Klitih dan Solusinya

Pendahuluan

• Podcast UGM kali ini membahas fenomena klitih dan solusi untuk menanganinya.
• Narasumber: Dr. Suprapto, kriminolog dari Fisipol UGM.

Apa itu Klitih?

• Klitih awalnya berarti kegiatan mengisi waktu luang yang positif.
• Diadopsi oleh remaja menjadi aktivitas mencari musuh.
• Bergeser dari makna positif ke kegiatan tawuran/balas dendam.

Penyebab Pergeseran Makna

• Kebijakan pemerintah yang mencegah tawuran dengan mengembalikan siswa ke orang tua.
• Kegiatan tawuran menjadi sulit, remaja beralih ke klitih untuk menunjukkan eksistensi.
• Motif klitih beragam: balas dendam, identitas diri, pelampiasan kekecewaan.

Fenomena Klitih di Yogyakarta

• Klitih tidak hanya terjadi di Yogyakarta, tetapi juga merambah ke Bantul dan Sleman.
• Dulu tawuran untuk menyelesaikan konflik antar kelompok, sekarang lebih umum.
• Muncul sekitar tahun 2007-2008, dengan sanksi yang lebih ketat bagi pelajar.

Keterlibatan Remaja

• Sebagian besar pelaku klitih adalah remaja laki-laki.
• Penyebaran fenomena ini juga terjadi di daerah lain.

Identitas Yogyakarta

• Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan pendidikan.
• Kasus klitih dapat mendiskreditkan identitas Yogyakarta.
• Penurunan jumlah pelajar dari luar Yogyakarta akibat kekhawatiran orang tua.

Solusi untuk Menangani Klitih

1. Peran Keluarga

• Keluarga sebagai lembaga sosial dasar harus berperan dalam sosialisasi nilai dan norma.
• Memantau kegiatan anak di luar rumah, terutama di malam hari.

2. Lembaga Pendidikan

• Kurikulum pendidikan perlu ditinjau agar menciptakan karakter yang baik.
• Pentingnya kegiatan ekstrakurikuler yang positif.

3. Partisipasi Masyarakat

• Semua pihak harus bertanggung jawab dalam menangani klitih.
• Lembaga sosial harus membantu anak-anak korban klitih.

Penutup

• Penyelesaian masalah klitih memerlukan integrasi dari berbagai lembaga sosial.
• Upaya kolektif dari keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk menghindari tindak kekerasan di kalangan remaja.