Pengendalian Hama Tikus dengan Burung Hantu

Aug 4, 2024

Catatan Kuliah: Pengendalian Hama Tikus Menggunakan Burung Hantu

Pembukaan

  • Menyambut PLT Kepala Badan PPSDMP, Prof DR Ir Dei Nursyamsi, dan peserta lainnya.
  • Diskusi akan membahas peningkatan kapasitas SDM pertanian dan pengendalian hama.

Poin Penting dari Pembicara Utama (Prof Nursyamsi)

Tiga Hal Krusial untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian

  1. Benih dan Bibit

    • Gunakan benih dengan potensi hasil tinggi.
    • Benih berkualitas rendah akan menghasilkan produktivitas rendah.
  2. Nutrisi

    • Nutrisi tanaman berasal dari pupuk.
    • Pemupukan harus dilakukan dengan seimbang, sesuai kebutuhan tanaman.
    • Pemupukan berlebihan dapat merusak tanah dan lingkungan.
  3. Pengendalian Hama dan Penyakit

    • Penting untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT).
    • Pengendalian hama seperti tikus harus dipahami oleh petani.

Teknik Pengendalian Hama

  • Pengendalian Biologis: Burung Hantu
    • Burung hantu sebagai predator alami untuk mengendalikan tikus.
    • Memiliki kemampuan berburu yang tinggi dan tidak merusak lingkungan.

Pengendalian Hama Tikus

Karakteristik Tikus

  • Tikus merupakan hama utama di pertanian, dengan daya reproduksi tinggi.
  • Dapat menghancurkan hingga 90% tanaman padi.

Metode Pengendalian

  1. Gropyokan (Pengemposan)

    • Pendekatan aktif untuk menangkap tikus secara massal.
    • Dapat mengurangi populasi tikus secara signifikan.
  2. Penggunaan Rumah Burung Hantu

    • Rumah burung hantu dapat menurunkan populasi tikus hingga 5 hektar.
    • Burung hantu dapat memangsa 2-3 tikus per malam.
    • Burung hantu tidak bisa mengatasi populasi tikus yang sangat tinggi sendirian.

Kelebihan Burung Hantu

  • Burung hantu berburu di malam hari, tidak bersuara saat terbang.
  • Memiliki indra pendengaran dan penglihatan yang tajam, memudahkan berburu.

Cara Memasang Rumah Burung Hantu

  • Rumah burung hantu harus diletakkan di lokasi yang nyaman.
  • Jarak antar rumah burung hantu tidak ada patokan resmi, tetapi lebih banyak lebih baik.

Kriteria Tempat Pemasangan

  • Ketinggian: Tinggi agar burung hantu dapat mengawasi area luas.
  • Kondisi Lingkungan: Jauh dari keramaian dan area terang.

Diskusi dan Tanya Jawab

  • Pertanyaan dari peserta mengenai efektivitas burung hantu dan teknik pengendalian lainnya.
  • Burung hantu efektif tetapi harus didukung oleh teknik lain (gropyokan, sanitasi).
  • Tips untuk menarik burung hantu agar mau singgah, seperti menggunakan kotoran burung hantu sebagai umpan.

Kesimpulan

  • Burung hantu merupakan metode efektif dalam pengendalian tikus.
  • Diperlukan kolaborasi antara petani untuk mengelola populasi tikus secara bersamaan.
  • Penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan pertanian.

Penutup

  • Terima kasih kepada semua peserta yang bergabung dan mendiskusikan pentingnya pengendalian hama tikus.