Transcript for:
Ibadah Jumat Agung di GKI Sutopo

[Musik] memandang salib rajaku yang mati untuk dunia. Kurasa hancur conk dan harta hilang harganya. [Musik] Selamat datang di gereja GKI Sutopo. Kami ingin menyampaikan informasi penting terkait perubahan jadwal ibadah. Sehubungan dengan adanya proses pembangunan yang melibatkan pembongkaran ruang samping, kami menginformasikan bahwa mulai tanggal 9 Februari jadwal ibadah gereja akan mengalami penyesuaian menjadi empat kali kebaktian setiap minggunya. Berikut adalah jadwal kebaktian terbaru. Kebaktian umum pertama akan dimulai pukul .00 pagi. Kebaktian umum kedua pada pukul. Pagi. Kebaktian umum ketiga pada pukul 10.30 30 pagi dan kebaktian umum keempat pada pukul 5 [Musik] sore. Untuk kebaktian pemuda dan remaja, sementara waktu kami mengundang Anda untuk bergabung dalam salah satu dari empat kebaktian tersebut. Kami memohon pengertian dan dukungan dari seluruh jemaat selama proses pembangunan ini berlangsung. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati pelayanan dan kehidupan kita semua. [Musik] [Tepuk tangan] [Musik] [Musik] Ku berseruh hai dunia bangkit. Tuhanku. Ia pun hadir selamanya. Tinggal [Musik] bersam-Mu. Hai kawanku, teruskan. [Musik] [Musik] Shalom. Sebelum kita memulai ibadah Jumat Agung pada hari ini, untuk ibadah Jumat Agung pukul 15.00 waktu Indonesia bagian barat dilayani oleh Pendeta eh Novia Bigel Kristina. Dan pengumuman berikutnya yaitu untuk kebaktian hari Minggu tanggal 20 April 2025. Pada kebaktian kedua akan berubah menjadi pukul 0.30 waktu bagian barat. Seperti itu. Sebelum kita memasuki ibadah hari ini, umat diundang untuk bersaat teduh. Hari ini kita mengenang karya Kristus yang karena sengsaranya kita pulih. Yang karena salibnya kita diperdamaikan, yang karena kematiannya kita hidup. Terpujilah Tuhan Allah kita yang menebus kita dari dosa dan maut. Bagi keselamatan seluruh ciptaan. Kristus taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas salib. Terpujilah Tuhan Allah kita yang menebus kita dari dosa dan malam. [Musik] Nun di bukit yang jauh tanpa kayu salah kutuk bersapat celah Salib tempat. Tuhan maha kudus menbus semua manusia. Sa itu kujunjung penuh. Hatiba saat ajaku saliburu. [Musik] Darah kota milikku. Meski salib itu dielari cerca, bagiku tiada taranya. Anak domba kudus masuk dunia dalam disalib karena dosa dunia. Salib itu kujunjung hingga tiga saat jatu salib kurahu [Musik] Dan mah kota milikku indah bagiku salib hingga keji berlubu Kurang darah-Nya kudus. Hilanglah dosaku, sucilah hatiku. Berkat korban Yesus berabus salib kujuh kita tiga saat raj U [Musik] saibuk terus [Musik] darah kota milikku. [Musik] Pertolongan kita adalah di dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. [Musik] Amin. Amin. Amin. Tuhan beserta saudara dan beserta saudara juga. Mari kita berdoa. Ya Allah, di hari yang agung dan kudus, kami mengenang karya-Mu yang ajaib. Putra-Mu Yesus Kristus menjadi penebus, menderita hingga mati di atas kayu salib. Ajarlah kami untuk menyadari bahwa di balik kisah sengsara yang pedih, ada jalan baru yang membawa damai agar semua ciptaan dapat berpulih. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin. [Musik] yang berdarah tunduk dan sedih penuh dengan sengsara dan luka yang pedih. Meski mahkota duri mengingat harkaku. Kau patut kukagumi, terima hormatku. [Musik] Yesus mengalami sengsara bukan karena tak berdaya. Ia sedang menggenapi janji keselamatan Allah. Penderitaannya telah dinubuatkan oleh para nabi seperti yang tertulis dalam Yesaya 52 ayat 13. Dilanjut 53 ayat 12. Yesaya 52 ayat 13. Dilanjut 5 53 ayat 12 berbunyi, "Sesungguhnya hambaku akan berhasil. Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. Sebagaimana banyak orang akan terperanjat melihat Dia. Begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi dan perawakannya bukan seperti anak manusia lagi. Demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa. Raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat Dia. Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar? Dan kepada siapakah kuasa tangan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan atau tampak mulia untuk dipandang dan tidak punya rupa yang membuat kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang. Seorang yang penuh kesengsaraan dan biasa menderita kesakitan. Orang pun menutup mata ketika melihat Dia. Demikianlah ia dihina dan dibagi kita. Ia tidak masuk hitungan. Sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya dan kesengsara kita yang dipikulnya. Padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan disakiti Allah. Akan tetapi dia ditikam karena pemberontakan kita. Dia diremukan karena kejahatan kita. Ajaran yang mendatangkan damai sejahtera bagi kita ditimpakan kepadanya dan karena bilurnya kita disembuhkan. Kita sekalian sesat seperti domba. Masing-masing kita mengambil jalannya sendiri. Tetapi Tuhan telah menimpahkan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya tetapi dia membiarkan dirinya disakiti dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian. Seperti induk domba yang keluh di depan mereka yang menggunting bulunya. Ia tidak membuka mulutnya. Sesudah ditahan dan dihukum, ia digiring pergi. Siapa yang peduli akan apa yang terjadi padanya? Sungguh ia terputus dari negeri orang-orang hidup. Dan karena pemberontakan umatku, ia kena tulah. Orang yang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik dan makamnya di antara orang kaya. Sekalipun dia tidak berbuat kekerasan dan tipu daya, tidak ada dalam mulutnya. Namun Tuhan berkehendak merenungkan dia, membuat dia sakit apabila jiwanya diserahkan sebagai kurban penebus. Salah. Ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas oleh pengetahuannya. Hambaku, orang benar itu akan membenarkan banyak orang dan kejahatan mereka dipikulnya. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya rampasan di antara orang-orang besar dan Ia akan membagikan jarahannya bersama orang-orang kuat. Karena Ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut. Juga karena ia terhitung di antara pemberontak. Padahal ia menanggung dosa banyak orang dan berdosa untuk pemberontak-pemberontak. Demikianlah sabda Tuhan. Apakah kita telah sungguh-sungguh menyadari bahwa penderitaannya ia alami karena Ia menanggung dosa-dosa kita? Mari kita berdoa. Ketika mengingat pengorbanan Kristus bagi dunia, kami diliputi kesedihan dan rasa haru. ini kami berdoa dengan sesal dan malu sebab kami masih hidup dalam dosa. Kami tidak menunjukkan hidup yang telah diperdamaikan dengan-Mu. Bahkan pengorbanan Kristus seakan tidak berarti sebab kadang kami hidup serampangan, serakah, dan kurang peduli pada sesama. Ampunilah kami ya Allah. kasihanilah kami. Tolonglah kami untuk kembali melangkah di jalan damai yang Engkau anugerahkan. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin. [Musik] Oh yang mulia yang tak patut disembah dan layak pujian dunia sekarang diudah dihina dicerja disiksa di luka yang salah Siapakah? [Musik] Ya Tuhan yang kau tangguh. itu salahku dosaku telah kau gantung di kayu salib-Mu kekasih U yang harus dicela. [Musik] Ampunilah hamba-Mu. Berikan anugerah. Iya. Memang sengsara Kristus adalah anugerah bagi setiap orang yang percaya kepadanya. Inilah yang ditulis dalam Ibrani 10 pasal 16 sampai 25. Sebab setelah Ia berfirman, "Inilah perjanjian yang akan kuadakan dengan mereka sesudah hari-hari itu." Firman Tuhan lagi, "Aku akan menaruh hukumku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka dan aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan pelanggaran mereka." Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa. Ibrani 10 ayat 19 sampai 25. Jadi, Saudara-saudara, kita sekarang dengan penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus oleh darah Yesus. Karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu dirinya sendiri. Dan kita mempunyai seorang imam agung sebagai kepala rumah, rumah Allah. Karena itu, marilah kita datang beribadah. dengan hati yang tulus, ikhlas dan keyakinan iman yang teguh. Karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita. Sebab Ia yang menjanjikannya setia. Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih. dan dalam perbuatan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati terlebih lagi sementara kamu melihat hari Tuhan mendekat. Hukuman, hinaan, derita, semua itu ia terima demi jalan damai bagi kita. Sengsaranya adalah cinta mendalam, pengorbanan besar di hari yang terkelam. Dengan sabda Tuhan. Mari lihatlah hari terkelap Kristus mendaki kafari dia darah duri dan cerca di paku di hajar salibnya Hajah kuanya [Musik] manusia ditebus dan diampun. dosanya. [Musik] Tiap salahku dosa-dosaku jadi kota durim-mu. Oh, sungguh sendu raut wajah-Mu. memiku bangku [Musik] haj salibnya [Musik] Haj kuanya manusia ditebuskan dipun dosanya. [Musik] Hari pun gelap bumi bergetar karena telah wafat. Halnya tirai terbel ia hiduplah sang penebus menang ho ajai salibnya ho ajar kuasanya manusia ditebus dan diampuni dosanya [Musik] Dalam luka-Mu ada namaku. [Musik] Aku selamat karenanya maut hancurlah. [Musik] Hidupku cerah [Musik] karena kasih-Mu [Musik] salib Oh aj kuasa manusia ditebusi. [Musik] diampuni dosanya. [Musik] Demi penebusan kita dan pengampunan dosa, Yesus memilih jalan sengsara ini. Maka mari kita mengingat kembali kisah sengsara ini seperti yang diceritakan dalam Injil Yohanes 18 ayat 1 sampai Yohanes 19 ayat 42. Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, keluarlah ia bersama murid-muridnya ke seberang sungai Gidron. Di situ ada suatu taman dan ia memasukinya bersama murid-muridnya. Yudas yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu. Karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-muridnya. Lalu datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, obor, dan senjata. Yesus yang tahu semua yang akan menimpa dirinya maju ke depan dan berkata kepada mereka, "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka, "Yesus dari Nazaret katanya kepada mereka, akulah dia." Yudas yang mengkhianati dia berdiri juga di situ bersama mereka. Ketika ia berkata kepada mereka, "Akulah dia." Mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Lalu ia bertanya lagi kepada mereka, "Siapakah yang kamu cari?" Kata mereka, "Yesus dari Nazaret." Jawab Yesus, "Telah kukatakan kepadamu, akulah dia. Jika aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi." Demikianlah supaya digenapi firman yang telah dikatakannya, "Dari mereka yang engkau serahkan kepadaku, tidak seorang pun yang kubiarkan binasa." Lalu Simon Pretus yang membawa pedang menghunus pedang itu dan menyerang hamba imam besar dan memutuskan telinga kanannya nambah hamba itu Malkus. Kata Yesus kepada Petrus, "Sarukan pedangmu itu. Tidakkah aku akan minum cawan yang diberikan Bapa kepadaku?" Lalu pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh para pemuka Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu dia. Mula-mula mereka membawanya kepada Hanas karena Hanas adalah mertua Kayafas yang pada tahun itu menjadi imam besar. Kayafaslah yang telah menasihatkan para pemuka Yahudi. Lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa. Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu dikenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar. Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Murid yang lain itu yang mengenal imam besar kembali keluar berbicara dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk. Kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus, "Bukankah engkau juga murid orang itu?" Jawab Petrus, "Bukan." Waktu itu udara dingin. Karena itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah berdiri dekat api arang yang telah mereka nyalakan dan menghangatkan badan. Juga Petrus berdiri menghangatkan badan bersama mereka. Kemudian imam besar menanyai Yesus tentang murid-muridnya dan ajarannya. Jawab Yesus kepadanya, "Aku berbicara terang-terangan kepada dunia. Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul. Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapa engkau menanyai aku? Tanyailah mereka yang telah mendengar apa yang kukatakan kepada mereka. Sungguh mereka tahu apa yang telah kukatakan. Ketika ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar mukanya sambil berkata, "Begitukah jawabmu kepada imam besar?" Jawab Yesus kepadanya, "Jikalau kataku itu salah, tunjukkanlah salahnya. Tetapi jikalau kataku itu benar, mengapa engkau menampar aku?" Lalu Hanas mengirim dia dalam keadaan terbelenggu kepada Kayafas, imam besar itu. Simon Petrus masih berdiri dan menghangatkan badan. Kata orang-orang kepadanya, "Apakah engkau juga muridnya?" Ia menyangkalnya, katanya, "Bukan, kata seorang hamba imam besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong, Petrus, bukankah engkau kulihat di taman itu bersama dia?" Petus pun menyangkalnya lagi. Dan seketika itu juga berkokoklah ayam. Demikianlah sabda Tuhan. [Musik] Ya Allahku, mengapa kau tinggalkanku? Ku berseru, namun kau tetap jauh. Ya Allahku, mengapa kau tinggalkanku? dan tiada penolongku. Ya Allahku, mengapa kau tingkahkanku? Ku berseru, namun kau tetap jauh. Ya Allahku, mengapa kau tinggalkanku dan tiada menolongku? Kau tak menjawab seruanku waktu siang dan waktu malam. Tidak juga aku tenang. Padahal Kaulah yang kudus dan berkuasa. [Musik] bertata di atas pujian Israel. Padahal nenek moyang kami pun percaya bahwa selalu Kau meluputkan mereka. Pada-Mu Tuhan, mereka meminta tolong dan mereka pun tidak dipermalukan. [Musik] Ya Allahku, mengembah kau tinggalkanku. Ku berseru namun kau tetap jauh. Ya Allahku, mengapa kau tinggalkanu dan tiada menolongku? Tetapi aku ini ulat bukan orang. Dicela dan dihina oleh banyak orang. Semua yang melihatku pun [Musik] mencelaku, mencibirkan bibirnya dan mengecekku. Orang menggelengkan kepala melihat. berkata dia menyerah kepada Tuhan. Biarlah Tuhan saja yang [Musik] meluputkannya. Jikalau Tuhan berkenan kepada-Nya. Ya Allahku, mengapa kau tinggalkanu? Ku berseru, namun kau tetap jauh. Ya Allahku, mengapa kau tinggalkanku? dan tiada menolakku. Kau mengeluarkan aku dari kandungan. Membuat aku aman di dekap ibuku. Ku diserahkan pada-Mu sejak ku lahir. Sebab kau taruh aku dalam debuma. Para penjahat datang dan mengapung aku. Mereka pun menusuk tangan dan kakiku. menonton dan membagi-bagi pakaianku sambil membuang undi di atas cubaku. Ya Allahku, mengapa kau tinggalkanku? Ku berseru, namun kau tetap jauh. Ya Allahku, mengapa kau tinggalkanku dan tiada menolongku? [Musik] Sesudah itu mereka membawa Yesus dari Kayapas ke istana gubernur. Waktu itu dini hari. Mereka sendiri tidak masuk ke istana itu supaya jangan menajiskan diri sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata, "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?" Jawab mereka kepadanya, "Jikalau ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkannya kepadamu." Kata Pilatus kepada mereka, "Ambillah dia dan hakimilah dia menurut hukummu sendiri." Kata orang-orang Yahudi itu, "Kami tidak diperbolehkan menghukum mati seseorang." Demikianlah supaya digenapi firman Yesus yang dikatakannya untuk menyatakan bagaimana caranya ia akan mati. Pilatus masuk kembali ke dalam istana gubernur lalu memanggil Yesus dan bertanya kepadanya, "Apakah engkau raja orang Yahudi?" Jawab Yesus, "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri atau orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang aku?" Kata Pilatus, "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan engkau kepadaku, apakah yang telah engkau perbuat?" Jawab Yesus, "Kerajaanku bukan dari dunia ini. Jika kerajaanku dari dunia ini, pasti hamba-hambaku telah melawan. Supaya aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini." Lalu kata Pilatus kepadanya, "Jadi engkau adalah raja." Jawab Yesus, "Engkau mengatakan bahwa aku adalah raja. Untuk itulah aku lahir dan untuk itulah aku datang ke dalam dunia ini. Supaya aku bersaksi tentang kebenaran. Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraku." Kata Pilatus kepadanya, "Apakah kebenaran itu?" Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi dan mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka, "Aku tidak mendapati kesalahan apapun padanya. Namun kamu mempunyai kebiasaan bahwa pada Paskah Aku membebaskan satu orang bagimu. Maukah kamu supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?" Mereka berteriak lagi, "Jangan orang ini melainkan Barabas." Barabas adalah seorang penyamun. Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang mencambuk dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepalanya. Mereka mengenakan jubah ungu kepadanya dan terus-menerus maju mendekatinya dan berkata, "Salam, hai raja orang Yahudi." Lalu mereka menampar mukanya. Demikianlah sabda Tuhan. dan juru selamatku bagiku tersalib tertupada rajaku bagiku yang kejil. Ku heran juru selamatku keiksaan masih betapa kuramatnya kasih-Nya nya tak terperi tak heran sura jadi gelap menutup muka keti [Musik] demi manusia. [Musik] Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka, "Lihatlah aku membawa dia keluar kepada kamu supaya kamu tahu bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun padanya." Lalu Yesus keluar bermahkota duri dan berjubah ungu. Kemudian kata Pilatus kepada mereka, "Lihatlah manusia itu." Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat dia, berteriaklah mereka, "Salibkan dia, salibkan dia." Kata Pilatus kepada mereka, "Ambil dia dan salibkan dia, sebab aku tidak menemukan kesalahan padanya." Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya, "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu ia harus mati, sebab ia menganggap dirinya sebagai anak Allah." Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia makin takut. Lalu ia masuk lagi ke dalam istana gubernur dan berkata kepada Yesus, "Dari manakah asalmu?" Namun Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Karena itu kata Pilatus kepadanya, "Tidakkah engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah engkau tahu bahwa aku berkuasa untuk membebaskan engkau dan berkuasa juga untuk menyalibkan engkau?" Yesus menjawab, "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap aku jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu dia yang menyerahkan aku kepadamu lebih besar dosanya." Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan dia. Tetapi orang-orang Yahudi berteriak, "Jikalau engkau membebaskan orang ini, engkau bukanlah sahabat kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan kaisar." Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus keluar dan ia duduk di kursi pengadilan di tempat yang bernama Litos Trotos dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu hari persiapan Paskah kira-kira jam 12.00 Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu, "Lihatlah rajamu." Lalu berteriaklah mereka, "Eyahkan dia, enyahkan dia, salibkan dia." Kata Pilatus kepada mereka, "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala, "Kami tidak mempunyai raja selain kaisar." Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Mereka mengambil Yesus sambil memikul salibnya, ia pergi keluar ke tempat yang bernama tempat tengkorak yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota. [Musik] Golgota tempat Tuhanku disalib dan dijelang agar dunia pula dengan Allah salik-Nya. Dari sanalah mengalir sungai kasih kurnia bagi orang yang berdosa yang memandang Golgota. Udra kasih Allah bagi isi dunia. diberinya putra tunggal agar kita selamatlah. Yesus jalan kebenaran. Sumber hidup yang bakal tak berkurban bagi kita pada salib kota. Mari kita muliakan cinta kasih penebus dosa kita dia hapus dengan darah yang kudus. Dia taat sampai mati pada salib peta kita hidup oleh dia puji Tuhan selamanya [Musik] Yohanes 19 ayat 18 sampai42. Di situ mereka menyalibkan Dia. Bersama dia disalibkan juga dua orang lain sebelahmenyebelah, sedangkan Yesus di tengah. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu. Bunyinya, "Yesus orang Nazaret, raja orang Yahudi." Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu. Sebab tempat Yesus disalibkan terletak dengan kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin, dan bahasa Yunani. Lalu kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus, "Jangan engkau menulis raja orang Yahudi, melainkan ia mengatakan, "Akulah raja orang Yahudi." Jawab Pilatus, "Apa yang kutulis tetap tertulis." Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaiannya lalu membuatnya menjadi empat bagian. Untuk tiap-tiap prajurit satu bagian dan jubahnya juga mereka ambil. Jubah itu tidak ada jahitan, ditenun dari atas ke bawah. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain, "Janganlah kita memotong-motongnya, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatkannya." Demikianlah supaya digenapi yang tertulis dalam kitab suci. Mereka membagi pakaianku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubahku. Semua itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu dekat salib Yesus berdiri ibunya dan saudara ibunya Maria istri Kolopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibunya dan murid yang dikasihinya di sampingnya, berkatalah ia kepada ibunya, "Ibu, inilah anakmu." Kemudian katanya kepada muridnya, "Inilah ibumu." Sejak saat itu, murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia, supaya digenapi yang tertulis dalam kitab suci, Aku haus. Di situ ada suatu bejana penuh anggur asam. Lalu mereka melilitkan suatu bunga karang yang telah dicelupkan dalam anggur asam pada sebatang hisop, lalu mengulurkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia, "Sudah selesai." Lalu ia menundukkan kepalanya dan menyerahkan nyawanya. Karena hari itu hari persiapan dan Sabat itu hari yang besar, supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib. Para pemuka Yahudi meminta kepada Pilatus agar kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Lalu datanglah prajurit-prajurit dan mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama Yesus. Namun ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya. Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam melambungnya dengan tombak dan segera mengalir keluar darah dan air. Orang yang melihat sendiri hal itu bersaksi dan kesaksiannya benar dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi supaya digenapi yang tertulis dalam kitab suci. Tidak ada tulangnya yang akan dipatahkan. Ada pula nas lain yang mengatakan, "Mereka akan memandang dia yang telah mereka tikam." Sesudah itu, Yusuf dari Arimatea meminta kepada Pilatus supaya ia diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada para pemuka Yahudi. Pilatus mengabulkan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Datang juga Nikodemus, orang yang dahulu pernah datang kepada Yesus pada malam hari. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu kira-kira 30 kg beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengafaninya dengan kain linen, dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat Yesus disalibkan ada taman dan dalam taman itu ada kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi. Sedangkan kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan Yesus di situ. Demikianlah kisah sengsara Kristus. [Musik] Hosanna, hosanna, hosan. [Musik] Selamat sore umat yang terkasih. I di dalam pembacaan Alkitab kita. Mungkin kita mengingat pada bacaan minggu yang lalu, kita juga bersama-sama membaca bagaimana peristiwa kematian Yesus. Namun yang menarik dari kedua Injil, kita melihat ada dua perbedaan antara Injil Lukas ataupun Injil Sinoptik lainnya dengan Injil Yohanes. Mengapa demikian? Karena yang lebih terlihat secara jelas ada sebuah capture yang berbeda dari kedua Injil tersebut. Bila kita melihat di dalam Injil Lukas atau Injil sinoptik yang lain, Markus dan juga Matius, dalam kisah itu menceritakan bagaimana ketika Yesus diperhadapkan dengan situasi yang menekan Dia, pada saat itu Yesus diam. Namun di dalam bacaan Alkitab kita pada saat ini digambarkan Yesus digambarkan dengan cara yang berbeda. Dia menjadi sosok yang tidak pasif atau diam. Tetapi dia menjadi sosok yang tetap aktif, dia berdaulat dan juga dia tetap memiliki kendali sampai akhir kehidupannya. Maka mau dikatakan dari Injil Yohanes ini menggambarkan bagaimana kisah penyaliban Yesus, kisah kematian Yesus bukan digambarkan Yesus menjadi seorang korban, tetapi Yesus adalah raja yang berdaulat melalui salib. Oleh sebab itu, seperti tema kita hari ini adalah salib menjadi jalan baru yang membawa damai. Kita mau melihat bersama Bapak, Ibu jemaat yang terkasih bahwa memang tentunya salib ini pada masanya Yesus disalibkan bukanlah merupakan sebuah hukuman yang baru. Tentunya ini menjadi sebuah hukuman yang sudah ada sebelumnya. Bahkan seolah-olah orang yang ada pada saat itu berkerumun, mereka tahu betul bahwa hukuman yang paling sadis atau hukuman yang paling hina itu adalah dengan salib. Maka dengan mudahnya mereka meminta untuk mengganti Yesus. Jangan Barabas yang disalibkan, tetapi Yesus. Nah, Bapak Ibu jemaat yang terkasih, ada seorang filsuf ya. Kalau kita mungkin pernah mendengar yang bernama Seneka, dia berkata bahwa lebih baik bunuh diri daripada harus mati karena disalib. Karena peristiwa penyaliban itu bukanlah menjadi sebuah peristiwa yang mudah. Atau bahkan kalau ada pilihan lain untuk dihukum mati, rasanya salib itu menjadi sebuah peristiwa yang sangat menyakitkan. Maka tadi kalau kita melihat di dalam bacaan kita bersama ketika pada saat itu ya semua orang yang ada di kanan dan kiri Yesus disalibkan, mereka belum bisa dikatakan benar-benar mati. Maka pada saat itu para prajurit-prajurit itu mematahkan kaki orang itu. Jadi bayangkan bagaimana peristiwa salib itu menjadi peristiwa yang menyakitkan. Namun kalau kita mau menarik kembali ke belakang bagaimana kisah sebelum Yesus disalib, dia kehilangan orang-orang terdekatnya. Bagaimana tadi dalam bacaan Alkitab kita digambarkan seorang Simon Petrus yang di dalam kesaksiannya dipertanyakan oleh orang yang ada pada saat itu, "Bukankah engkau muridnya?" Dan dia berkata, "Bukan." Bahkan pertanyaan yang berikutnya, "Kami melihat engkau pada saat Yesus sedang mengajar. dan dia juga mengatakan bukan. Jadi dia mengalami sebuah situasi ditinggalkan oleh orang-orang terdekat. Bahkan di tengah situasi ketika ia harus menyerah, ketika dia juga dikatakan tadi dalam sebuah bacaan kita, pakaiannya itu dilepaskan, jubahnya itu diundi, peristiwa sebelum salib itu menjadi peristiwa yang sangat memalukan. Namun di tengah situasi itu bahkan sampai bagian akhir Yesus mengatakan kalimat yang berbeda dari Injil sinoptik yang lain. Kalau Injil sinoptik yang lain kita melihat bahwa kutipan dalam Mazmur 22 yang tadi kita daraskan bersama. Allahku mengapa engkau meninggalkanku? Eli-eli lama sabaktani tidak muncul dalam Injil Yohanes. Tapi dalam Injil Yohanes digambarkan Yesus mau mengatakan aku haus. Dan di ayat 30 dikatakan sesudah Yesus meminumnya, Yesus berkata, "Sudah selesai." Lalu ia menundukkan kepalanya dan menyerahkan nyawanya. Maka mungkin pertanyaan bagi kita, maka mana cerita yang benar atau mana cerita yang rasanya harus kita percaya? Nah, di dalam bacaan Alkitab kita ini, Bapak, Ibu, baik dalam gambaran dari Injil Sinoptik ataupun Injil Yohanes yang mau kita baca ini bukan merupakan sebuah keterpisahan, tapi sebenarnya merupakan sebuah satu kesatuan yang menggambarkan sisi lain dari peristiwa penyaliban Yesus. Mungkin digambarkan kalau Injil Sinoptik menggambarkan sebuah peristiwa di mana Yesus itu seolah-olah dia di tengah kepedihannya dia menyerah. Dia seolah-olah berkata, "Di mana Allahku?" Padahal sebenarnya ayat itu bukanlah menandakan sebuah tanda dia menyerah. Tapi sebenarnya kalau kita mau melihat di dalam Mazmur pasal 22 itu dikisahkan di bagian awal yang tidak dituliskan dalam Mazmur yang tadi kita daraskan. Sebenarnya itu merupakan nyanyian dari rusa betina yang dinyanyikan pada saat fajar yang menandakan fajar itu menjadi sebuah transisi dari malam menuju terang dari gelap ya atau dari malam menuju pagi gelap menuju terang. Maka sebenarnya kata Eli Lama Sabaktani bukanlah kata yang menyerah, tapi sebenarnya menjadi sebuah kata yang penuh dengan pengharapan. Maka sebenarnya Bapak, Ibu jemaat yang terkasih, baik dalam Injil Sinoptik, Injil Yohanes menggambarkan sebuah pengharapan, menggambarkan sebuah kuasa Tuhan yang tidak berakhir walaupun digambarkan seolah-olah dia kalah di tengah situasi itu. Maka di dalam pembacaan Alkitab kita ini, kita mau diajak bersama-sama untuk merenungkan. Yang pertama, Yesus mati bukan karena dia kalah. Yesus bahkan sampai pada saat yang terakhir dia mati bukan karena dia mengalami kesakitan karena disalib. Dia mati bukan karena lambungnya itu ditikam. Tetapi tadi di ayat 30 mengatakan, "Ia berkata, "Sudah selesai." Lalu ia menundukkan kepalanya dan menyerahkan nyawanya. Berarti bagian yang pertama ini mau menandakan sampai akhir kehidupannya di dunia, Yesus tetap berkuasa karena dia bukan mati karena karya penyaliban itu, tetapi dia mati karena dia menyerahkan nyawanya melalui karya penyaliban itu. Maka di dalam kehidupan kita untuk yang pertama kita mau meyakini dan percaya bahwa ketika Yesus masuk di tengah masa sengsara ini, Dia menjalaninya dengan tetap tenang, dengan tetap sadar, dan dengan tetap berkuasa. Maka tetaplah ingati dalam kehidupan kita, Allah itu adalah Allah yang berkuasa. Melalui karya keselamatan yang diberikan oleh Yesus Kristus menjadi sebuah gambar bahwa salib yang selama ini dianggap menjadi peristiwa mati yang memalukan. Tapi melalui Yesus, salib itu menjadi sebuah tanda kemenangan. Salib itu menjadi sebuah tanda Yesus mengalahkan apa yang terjadi pada saat itu. Itu yang pertama. Lalu yang kedua yang mau kita lihat bersama mungkin kalau kita melihat di tengah situasi yang Yesus alami bukan sebuah hal yang mudah. Ditinggal oleh orang terdekatnya. Dia percaya betul kepada para muridnya tetapi para muridnya tidak ada yang berani untuk mengakui dia. Dia juga mengalami harus diolok-olok. Dia juga di tengah situasi harus ditelanjangi sebelum peristiwa penyaliban itu. Namun dia tetap berkuasa di tengah itu. Maka di dalam kehidupan kita kalau sampai saat ini mungkin kita juga mengalami pergumulan, kita mungkin ada di tengah situasi kita di ditinggalkan oleh orang-orang yang kita percaya. Mungkin ada di tengah situasi kita juga mengalami olok-olok itu. Mungkin di tengah situasi kita mengalami kesakitan dan kekerasan itu di dalam kehidupan kita. Maka di tengah pergumulan kita itu, ingatlah bahwa sebelum kita merasakan penderitaan itu, sudah pernah ada manusia sejati yang juga merasakan penderitaan yang lebih besar daripada penderitaan kita, yaitu Yesus Kristus yang sudah mengalami penderitaan itu. Maka di dalam perjalanan kehidupan kita, kiranya kita juga tetap dapat mengingat sekalipun kita harus bergumul, kita tidak bergumul seorang diri. Ada Tuhan Yesus yang menangis bersama kita. Ada Tuhan Yesus yang merasakan kesakitan kita juga. Ada Tuhan Yesus yang juga mengalami kekecewaan itu. Maka di tengah situasi itu, tetaplah percaya dan berharap kepada Tuhan. Kita tidak ditinggalkan Tuhan. Tuhan tidak mengambil jalan lain, tetapi Dia tetap setia mengambil jalan penderitaan itu karena kasih-Nya bagi kehidupan kita. Maka yang ketiga, yang terakhir, apa yang mau menjadi respon kita sebagai umat Tuhan yang telah dipulihkan, sebagai umat Tuhan yang telah ditebus. Bacaan kita tadi yang dibantu dari narator 2 dan 3. Kita diingatkan dalam Ibrani pasal 10 ayat 22 sampai 25 mengatakan, "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus, ikhlas dan dengan keyakinan iman yang teguh. Oleh karena hati kita telah dibersihkan dari nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni." Maka marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita. Sebab Ia yang menjanjikannya setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Dan janganlah menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang. Tetapi marilah kita saling menasehati semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. Maka panggilan untuk respon kita hidup sebagai umat yang telah ditebus, marilah kita menghadap Tuhan dengan tulus hati, dengan tulus ikhlas. Marilah kita tetap berpengharapan kepada Dia. Marilah kita tetap saling memperhatikan dan mendorong dan menegur di dalam kasih. Dan jangan jauhkan diri kita dari setiap peribadahan. Dan kita pada saat ini kiranya kita bisa bersama-sama menghayati dalam masa Jumat agung ini, masa sengsara ini menjadi sebuah tanda pertobatan kita kembali kepada Tuhan yang pada nantinya di tanggal 20 kita akan bersama-sama diundang di dalam perjamuan kudus. Maka kiranya kita dapat mempersiapkan diri dan hati kita untuk ada di dalam kehidupan yang tulus ikhlas kepada Tuhan. Ada beberapa perubahan jam yang kembali diingatkan kepada Bapak Ibu semua. Untuk kebaktian yang pertama itu nanti pada tanggal 20 akan diadakan pukul 5.00 pagi. Lalu kebaktian yang kedua akan dilaksanakan pukul .00 pagi. Kebaktian yang ketiga dilaksanakan pukul 10.30 dan kebaktian yang keempat dilaksanakan pukul 17.00. Dari setiap jam itu, jam berapun yang kita ambil, kiranya kita semakin menghayati dan menerima undangan perjamuan kudus yang Tuhan berikan di dalam kehidupan kita. Selamat hidup di dalam damai bersama dengan Tuhan. selamat menghayati dan merefleksikan kehidupan kita sebagai manusia yang hidup di dalam pertobatan. Tuhan memberkati kehidupan kita bersama. Amin. Jemaat diundang bangkit berdiri. Marilah bersama kita dengan umat Allah di masa lalu, masa kini, dan masa depan mengingat janji baptisan kita dengan mengikrarkan pengakuan iman rasuli. Hendaklah masing-masing dari kita berkata, "Aku percaya kepada Allah Bapa yang maha kuasa, kali langit dan bumi dan kepada Yesus Kristus anak yang tunggal Tuhan kita yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak Maria yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang maha kuasa dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus datang, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kita hormati dan hidup yang kekal. [Musik] Amin. Menjangnya ke atas bukit. Terang bendera salib-Mu Tuhanku. Jadi sinarnya yang menyala nyala memancarkan si agung dan restu seluruh umat insan menang. ke arah ca kasih yang besar bagai bala yang dalam merindukan di ufuk tidur pagi merekap [Musik] [Musik] Lihatlah kain hitam ini gelap, sepi, duka, tangis, semuanya membuat diri kehilangan damai. Mari kita berdoa. Di dalam keheningan ini, kami datang kepada-Mu bersama mereka yang sedang kehilangan. Baik itu orang yang dikasihi ataupun kehilangan diri sendiri maupun kesempatan. Kiranya salib Kristus mendamaikan hati yang senduh agar kami mampu menjalani hidup dalam pengharapan. Seluruh umat sang meneng ke arah ca kasih yang besar bagai pelang merindukan di mufuk tidur pagi [Musik] [Musik] Lihatlah mahkota duri ini tajam, sakit, pedih, dan hina. Semuanya membuat dunia kehilangan damai. Mari berdoa. Dalam keheningan ini kami datang kepada-Mu bersama mereka yang tertindas, yang menjadi korban tirani yang terbungkam oleh kuasa. Kiranya salib Kristus mendamaikan hati yang pilu agar kami mampu menjalani hidup dalam pengharapan. [Musik] Seluruh sang menengar ke rajanya kasih yang besar bagai balut yang merindukan di ufuk tidur pagi mahakam [Musik] [Musik] Lihatlah palu dan paku ini keras, sesak, remuk, dan kejam. Semuanya membuat jiwa kehilangan damai. Mari berdoa. Di dalam keheningan ini. Kami datang kepada-Mu bersama mereka yang terluka, yang mengalami trauma, yang tak mampu mengungkapkannya. Kiranya melalui salib Kristus mendamaikan jiwa yang hancur hingga mereka mampu menjalani hidup dalam pengharapan. [Musik] seluruh mendengar ke arah cahaya kasih yang besar bagai [Musik] Patut yang kadang kerindukan [Musik] di ufuk tidur pagi merek Lihatlah ranting dan daun kering ini gersang. patah, rusak, dan mati. Semuanya membuat alam kehilangan damai. Mari berdoa. Di dalam keheningan ini, kami datang kepada-Mu bersama alam yang menangis. yang habitatnya hancur karena ulah manusia yang tak mampu melawan. Kiranya melalui salib Kristus mendamaikan alam dan manusia hingga mampu hidup bersama dalam keharmonisan. [Musik] seluruh umat sangada ke arah ca kasih yang mesa bagai merindukan di ufuk timur pagi menang [Musik] Kami juga membawa pergumulan-pergumulan umat-Mu ya Tuhan. Kiranya Engkau yang memperdamaikan setiap hati yang berkecamuk dan bergumun. Biarlah kami mampu untuk melangkah di jalan yang baru yang telah Engkau persiapkan. Meski hirup piku kehidupan tak berhenti. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin. [Musik] Salibu Kristus tanda pengasih mengangkat hati yang remaja membuat sayang tak terp dibuk Tuhan terbenang di dalam Tuhan kami baik lagi kami penuh kini berseri [Musik] teruras darah suci yang mengalir disalib pada bukit kafa [Musik] kita masuk di dalam pelayanan persembahan. Kristus telah memperdamaikan kita dengan Allah. Syukurilah karyanya dengan memberikan persembahan sebagai wujud kasih kepada Tuhan dan sesama. Firman Tuhan diambil di dalam Efesus. Pasal yang kelima ayat 1 dan 2 mengingatkan kita, "Sebab itu sebagai anak-anak yang terkasih, teladanilah Allah dan hiduplah di dalam kasih sebagaimana Kristus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan dirinya untuk kita sebagai persembahan dan kurban yang harum bagi Allah. Yesus kau kehidupanku. Kau penumpas mautku pada salib kau diparku sampai mati gantiku agar aku berdapati hidup baru yang abadi. Syukur hati henti kepada-Mu ku beri. Yesus kau telah memiku fitnah siksa terbesar kau ditambah ibuku walau hidupmu benaraku tak binasa Selamat rantai dosa. Syukurlah kita henti kepada-Mu. Kuberindu. Kini hatiku telah pupus. Oleh kelembutan-Mu. Oleh matu kau hapus rasa pahit patiku. Oleh nisaya kau tanggung. Kuyakin jadi syukur hati tak henti kepada-Mu kuberi. Terima kasih Juru Selamat. atas pengorbanan-Mu atas yang sangat atas bangit batu-uga atas atas salib yang syukur hati kepada-Mu kuberi. Mari kita berdoa. Ya Tuhan, kami datang dengan penuh syukur sebab kematian-Mu menyelamatkan dunia. Maka kini kami mengungkapkan syukur melalui persembahan. Kiranya melalui persembahan ini gereja-Mu dapat terus memberitakan karya keselamatan bagi dunia. Mampukanlah kami untuk mempersembahkan hidup yang telah diperdamaikan oleh Kristus agar menjadi berkat bagi sesama. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin. Pujilah semesta. Sumber segala kurnia surga dan bumi dipuji terus sang Bapa Putra Roh Kudus Amin. Yang terkasih, ingatlah bahwa kematian Kristus membuka jalan bagi kita untuk kembali berdamai dengan Allah. Maka melangkahlah dengan iman, tuturkanlah keindahan kisah-Nya melalui hidup yang berkenan kepada Tuhan. Mari tuturkan kembali kisah yang indah benar. Warta berharga sekali. Yesus pahlawan besar. Bawa di dalam airnya malak bernyanyi merdu. Hormati beri bagi Allah. Dunia beroleh restu. Mari tuturkan kembali kisah yang indah benar. Warta berharga sekali. Yesus pahlawan besar. Waktu masih puasa di padang tandus. Untuk dosaku digoda tapi akhirnya menang. Mari tuturkan derita dan sengsaranya peri untuk manusia yang hina dia disiksa peri. Mari tuturkan kembali kisah yang indah benar. Warta berharga sekali. Yesus pahlawan besar. Tuhan dipakuri tubuh memerdang, matinya disadar lalu dikubur segera. gembira sekali. Kubur tak dapat menang. Tuhanlah hidup kembali. Kita beroleh senang. Mari tuturkan kembali. Kisah yang indah benar warta berharga sekali Yesus melawan dosa. [Musik] Maka dari itu marilah kita mengarahkan hati kepada Tuhan. Kami kepada jadilah saksi Kristus. Syukur kepada Allah. Terpujilah Tuhan ini dan selamnya. Kini marilah kita pulang dengan menerima berkat yang berasal dari Allah. Kiranya kasih Allah Bapa mengisi hatimu agar Engkau hidup di dalam pertobatan. Kiranya kematian Kristus sang kurban mendorongmu untuk rela berkorban bagi sesama. Kiranya kuasa Roh Kudus menggerakkan-Mu untuk melangkah dan memikul salib di hidupmu dan kemuliaan bagi Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus sekarang dan selama-lamanya. Amin. Hosana. Hosana. Hosana. Amin. Hosana. Amin. Hosana. Hosana. Hosana. Amin. Hosana. [Musik] Amin. Majelis Jemaat mengucapkan terima kasih atas kehadiran umat di tempat ini untuk beribadah dalam rangka tri hari suci. Tuhan memberkati dan terima kasih atas pelayanan Pendeta Novia Abiga Kristina.