Transcript for:
Metode Perhitungan Daya Dukung Pondasi

asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kali ini kita akan melanjutkan pembahasan kita tentang daya dukung pondasi dangkal dari uji SPT dan uji soundir jadi seperti kita bersama uji SPT dan uji Sir ini adalah merupakan ee pengujian yang dilakukan di lapangan ya Selain pengujian di laboratorium jadi dari sepintas kita lihat ini adalah pengujian dengan menggunakan alat SPT SPT ini singkatan dari standar penetration test dan uji CPT CPT itu dikenal secara luas dengan istilah soundir ya kalau di Indonesia baik kita lanjutkan pembahasan kita jadi seperti kita jelaskan tadi ini akan kita bahas tentang dua metode ee cara menghitung daya dukung dari Hasil pengujian lapangan yaitu dari uji SPT dan uji CPT ya Nah dalam menentukan kapasitas daya dukung berdasarkan percobaan di lapangan baik CPT maupun SPT CPT tadi sondir pada umumnya rumus-rumus yang digunakan mempunyai anggapan bahwa kapasitas daya dukungnya memperkenankan penurunan pada pondasi dangkal sebesar 25 mm atau sebesar 1 inci ya atau 2,5 cm nah kemudian keuntungan dari menggunakan cara Hasil pengujian di lapangan kita bisa melakukan ee perhitungan dengan cepat ya jadi dari hasil langsung yang kita peroleh dari pengambilan data lapangan ini kita bisaelak langsung menentukan ee daya dukung dari pondasi tersebut ya nah jadi yang pertama kita membahas dulu dari hasil uji SPT atau standar penetrtion test di sini ada beberapa teori nanti yang akan kita Uraikan yang bisa digunakan dalam menghitung daya dukungnya yang pertama itu eh dari teori mayerhop untuk tanah pasir ya J kalau ada sebuah pondasi dengan lebar B kedalamannya DF tentu ya Ini ukuran b * l Nah untuk Q izinnya Jadi daya dukung izin dari pondasi ini itu bisa diambil langsung dari Hasil pengujian UJ SPT SP UJ SPT itu hasilnya dalam bentuk nilai n yaah jadi n-nya tentu n yang sudah dikoreksi jadi qizin menuruth ini sama dengan 12n dalam satu/ untuk pondasi yang lebarnya lebih kecil dari ,2 m Nah ini bisa langsung digunakan dari hasil data uji nspt dari lapangan nah kemudian qjin netonya itu bisa juga dihitung dengan rumus ini 8 * n * b + 0,3/b^ ini masih dalam satuan sama kalau tadi lebih kecil dari 1,2 m yang sekarang adalah lebih besar dari 1,2 m nah ini kalau dalam satuan kil/ m^ kalau dalam satuan kg per cm^ kita bisa pakai rumus ini ya Nah kalau tadi ini S lebih kecil dari 1,2 dalam satuan Kil new/ m^ Nah sekarang bisa kita pakai rumus ini untuk menghitung dalam satuan kogram/ cm^ Nah jadi qa qable qzin juga ini sama dengan 0,12 dari n ya dari nilai n SPT dari Hasil pengujian uji SPT tadi begitu juga untuk ee B yang lebih besar dari 1,2 m R kita pakai rumus ini qa = 0,008n * 3,28b + 1/3, 528b Kuad ya Nah J satatuan kgr/ cm k b-nya tadi adalah lebar dari pondasi baik masih dari hasil uji SPT kita lanjutkan dengan teori dari terzagi Nah jadi banyak cara bisa kita lakukan nah di video yang lalu juga ada pertanyaan tuh tentang ee Bagaimana apakah eh kita bisa menggunakan data hasil uji SPT atau uji CPT ya untuk menghitung dari dukungasang jawabannya sangat bisa ya dan tentu sangat praktis dan e sangat mudah dilakukan nah baik selanjutnya dari teori terzagi dan P ini memberikan chart ini ya memberikan grafik ini secara empirik untuk menentukan daya dukung yang aman untuk pas dangkal dengan membatas penurunan 2,5 cm dan perbedaan penurunan diferensialnya 2 cm ya nah jadi itu bisa dihitung dengan rumus ini ini juga ada nilai n di sini Hasil pengujian nspt di lapangan jadi menurutzagi dan P 74 ini rumusnya adalah 3,5 * n - 3 * b + 0,3/2b^ * rw2 * RD nah ini ada penambahan faktor ya jadi di sini rw2 itu adalah faktor reduksi akibat air Nah rw2 sendiri itu dihitung dengan rumus 0,5 * 1 + zw 2/b jadi zw ini adalah kedalaman muka R tanah ya dari permukaan tanah Sedangkan rd-nya ini adalah faktor kedalaman ini ada RD faktor kedalaman yang rumusnya adalah RD = 1 + d/b D itu adalah kedalaman Pondasi b-nya adalah lebar dari Pondasi yang nilainya harus lebih kecil dari du Nah b-nya tadi adalah lebar pondasi jadi secara otomatis daya dukung izin ya Q qel daya dukung izin itu dengan penurunan tadi 2,5 cm adalah sekian atau bisa juga secara umum kita gunakan grafik ini yang dikeluarkan oleh terzagi dan P ini jadi di sini ada hubungan antara lebar pondasi dan daya dukung Iin lebar pondasia dukung izin nah ini langsung dari nilai n yang diperoleh dari lapangan ya ini Nilai N dari 5 10 20 30 40 dan 50 artinya ini Adah tanahnya ya Jadi kalau n-nya 5 berarti tanah lunak 10 ini makai naik teruselunak apa namanya dari sampai sangat kahung sangat keras jadi bisa dibayangkan sendiri kalau 10 gimana 25 berarti kepadatannya sedang ya 50 ini sudah sangat padat jadi kalau kita punya lebar pondasi 3 m ini satuan met punya n SPT yang hasil UJ di lapangan misalnya 10 maka sebenarnya tegangan izinnya itu tanpa menggunakan rumus ya jadi dari grafik ini bisa kita peroleh ini sebesar sekitar 220 ya kn/ m² Nah jadi kalau mau lebih rinci ya gunakan rumus ini Oke saya rasa tidak ada masalah ini dari terzagi dan pek ya untuk data hasil uji SPT selanjutnya kita lihat dari e bowes ini bowes 1968 ini ada rumus untuk hasil uji nspt tadi juga ya J SPPT qij neto = 20n * KD ini dalam satuan k/^ untuk B lebih kecil dari 1,2 n-nya adalah hasil ujas PT sedangkan KD ini adalah faktor ini ya nah jadi faktor yang nilainya seperti ini KD inilah faktor kedalaman jadi KD = 1 + 0,33 * df/b ini harus lebih kecil dari 1,33 df-nya tadi adalah kedalaman dari Pondasi b-nya adalah lebar dari pondasi Nah selanjutnya untuk lebar Pondasi yang lebih besar dari 1,2 m itu keizinitunya bisa dihitung pakai rumus ini jadi 12,5n * B + 0,3/b^ * KD kd-nya juga nilai ini tadi ya Nah kalau tanahnya mengandung pasir halus dan lanau maka nilai n ini bisa dikoreksi lebih lanjut ya ini menjadi n = 15 + 1/2n n ak- 15 Nah jadi nilai nnya adalah sama dengan nilai n ak setelah dikoreksi Nilai N aksen ini diambil pada 1/2 B di atas dasar pondasi sampai dengan 2B di bawah pondasi jadi nilai n yang dikoreksi ini adalah diambil n rata-rata ya jadi dari 12ah B ini kalau kita punya pondasi lebarnya B 1/2b berarti 1/2 B dari atas ini jadi kalau ada 1 M berarti 1/2b 12ah dari sat ya 0,5 jadi dari sini mulai 1/2 m dari atas sampai ke 2B ke bawah kalau tadi lebarnya 1 M berarti 2 k b 2 * 1 2 2 M jadi dari 1/2 m dari dasar pondas ini ke atas sampai 2 M ke bawah atau dengan kata lain 1/2b ke atas dan 2B ke bawah itu diambil Nilai N rata-ratanya kemudian setelah diperoleh kita masukkan ke rumus ini itu kalau ee e apa namanya tanahnya terdiri dari pasir halus atau tanah lanau Ya baik selanjutnya ada teori dari pari pari tahun 1977 juga ini mengeluarkan eh persamaan yang rumusnya adalah qa ini Dar dukung izin tadi Q valuable 0,24 NF DF + 0,73b/df + 0,75b mn^ nah ini ini eh NF itu adalah nilai nspt pada kedalaman 0,75b ya di bawah dasar pondasi Kemudian untuk ini tadi untuk B lebih besar dari 1 ya Nah ini untuk B lebih kecil dari 1 maka qa-nya adalah 0,24 NF Nah jadi nf-nya tadi juga sama dengan nspt pada kedalaman 0,7 5B di bawah pondesi nah jadi pada kedalaman dari dasar pondasi ini sampai 0,75b di bawahnya ini kemudian nanti dimasukkan nilainya untuk mendapatkan tegangan izinnya atau untuk mendapatkan daya dukung izin dari pondasi itu dalam satuan me new per met KAD baik selanjutnya ada eh dari skmen yaah smman ini mengusulkan dalam bentuk grafik seperti ini sudah dihitung dia membuat grafik seperti ini untuk ee memudahkan kita dalam menentukan daya dukungnya Nah jadi misalnya dari lapangan itu diperoleh nilai n rata-ratanya seperti ini ya ini pada sumbu x Nilai N rata-rata Kemudian pada sumbu ini daya dukung izin Nah jadi hampir mirip seperti grafik dari tergaji dan pek di atas tadi Ya dari kalau tadi dari lebar pondasi kalau dari ini dari nilai n rata-ratanya nah lebar pondasinya dari mana dari sini diambil ini dari perbandingan ee df/b-nya jadi di sini ada garis tidak putus-putus dan ada garis putus-putus di sini df/b = 1 kemudian yang putus-putus ini df/b = 0 ya Ini juga seperti itu de/b = 0 kemudian batas atasnya ini adalah de/b lebih besar apa d/b = 1 nah jadi rentang nilainya eh df/b-nya dari 0 sampai 1 jadi kita ketahui rumus terzagi itu kan dia mempunyai aturan pondasi itu dikatakan pondasi dangkal jika d/b-nya lebih kecil dari S Nah makanya di sini enggak lebih besar dari satu ya sama dengan 1 gitu nah jadi dari smmen 67 ini misalnya kita ketahui dari n rata-rata tadi di lapangan diperoleh eh nilai n-nya 20 gitu Ya nah tapi ini dengan catatan dulu ini ya sken menyajikan data dari dukung pondasi dangkal baik untuk tanah pasir maupun lempung berdasarkan penurunan 2, cm yang dapat digunakan untuk pondasi dengan lebar 1,5 M sampai 4,5 m ya itu ya nah misalnya tadi nilai n-nya adalah 20 d/b-nya misalnya diperoleh sama dengan 1 misalnya ya di/b = 1 ini untuk untuk batas atas dan batas bawah ini ya ini batas bawah yang sebelah ini batas atas nah ini sebelah batas atas B artinya ini untuk nilai maksimumnya gitu ya yang sebelah bawah ini adalah untuk nilai minimum Nah jadi untuk d/b2 itu kita peroleh untuk nilai minimumnya sekian gitu ya untuk nilai maksimumnya adalah sekian nah jadi itu untuk kasus e df/b yang tadinya sama dengan eh 0 dan 1 ya nah jadi kalau d/b sama dengan s itu kita perhatikan nih Yang atas ini untuk tanah pasir halus dan medium ya kalau yang bawah ini adalah d/b untuk tanah lempung Nah jadi batas atas dan batas bawah untuk pasir halus medium dan lempung gitu ya nah jadi untuk lempung batas bawahnya adalah ini batas atasnya adalah ini untuk pasir dan tanah yang pasir halus dan medium itu batas atasnya ini batas bawahnya yang putus-putus dan batas atasnya yang ini nah jadi tadi kalau n-nya 20 Katakanlah dia tanahnya adalah pasil halus atau t medium itu langsung kita tarik dari sini ambil ke kiri jadi diperoleh di sini ya 2 koma sekian gitu ya 2 2,5 2,6 27 misalnya nah kalau nspt-nya diperoleh rata-rata katakan 20 kemudian kondisi tanahnya adalah tanah lempung nah de/b-nya misalnya tidak satu gitu ya de/b-nya ternyata 0,5 eah maka kita tarik dari 30 ini ya dia kan 0,5 antara 0 dan 1 ya Nah jadi di posisinya adalah sini jadi untuk tanah lempung Dia ee daya dukung izinnya ini adalah tarik ke kiri ini kemudian kalau dia tanahnya pasir halus gitu ya pasir halus atau dan medium gitu ya pasir halus dan agak kasar sedikit Nah itu diambil dari 30 ini Kemari katakan dinya juga 0,5 nah Berarti posisinya kita ambil di sini tarik ke kiri diperoleh ini Nah itu perlu diperhatikan baik kita lanjutkan Nah sekarang Eh kita lihat dari hasil uji sondir kalau tadi kita bahas tentang data dari nspt ya Hasil pengujian SPT sekarang dari uji CPT k penetras test ini ada rumus juga ada beberapa rumus yang pertama kita bahas tentang rumus dari mayerhop Nah dari myerhop ini langsung rumusnya qizin neto itu sama dengan qc/30 dalam satuan kgam per cm^ untuk B lebih kecil dari dari 1,2 m Nah untuk yang lebih besar dari 1,2 m ini qc/30/50 B + 0,3/b^ ya nah jadi itu kemudian juga eh syarat penurunannya seperti yang kita jelaskan tadi itu 2,5 cm ya maksimum kemudian qc-nya ini diambil adalah rata-rata dari 0 sampai dengan b dari dasar pondasi jadi sedalam seetebal ini jadi sedalam B dari dasar pondasi nanti dirata-ratakan nilai qc-nya misal ini ada qc-nya dapat eh 40 50 30 dan seterusnya nanti dijumlahkan tuh dibagi terhadap jumlahnya nanti dirata-ratakan terhadap berapa banyaknya mungkin semuanya bisa dipahami Ya saya rasa ya Nah baik kemudian bila persamaan di atas didasarkan pada hubungan QC = 4n n merupakan dari nilai uji SPT nah misalnya ini nilai kalau ini tadi murni dari hasil uji Sir gitu ya Sir maka kita masukkan nilai qc-nya dari hasil uji ser atau nilai tahanan ujung ya itu tahanan ujung Nah kalau misalnya dari data SPT juga boleh jadi itu dikorelasikan dari hasil kita cuma artinya dapat data dari hasiluj nspt nanti kita korelasi ya kita rubah dia kita rubah menjadi nilai QC gitu maka rumusnya kalau ke dalam QC itu sama dengan 4n 4 dari nilai uji nspt Oke kalau seperti ini kejadiannya kita punya nilai data cuma nilai punya n maka kita konversi QC ini nanti kita masukkan ke rumus ini kita anggap dia sebagai uji sendir gitu Padahal ya padahal ujinya adalah ujbt maka rumusnya adalah QJ sama qc/20* KD tadi faktor kedalaman itu sama 1 + 0,33 d/b lebih kecil 1,33 dmnya adalah kedalaman pondasi dan bnya adalah Le pondasi saya pikir ini gak ada masalah ya dan ya kira-kira hampir sama dari teori yang Jelaskan cuma rumus yang beda-beda kemudian selanjutnya ada teori dari kalau tadi ber grafik juga untuk tanah pasir dari hasil uji CPT ya Kalau tadi SPT ini sekarang uji sondir maka smman juga mengeluarkan rumus untuk df/b-nya kedalaman pondasi lebih kecil dari sat untuk tanah berbutir kasar maka rumus yang digunakan adalah Q Ultimate = 28 - 0,0052 * 300 - qc^ 1,5 qnya tadi adalah hasil dari uji soundirnya ya tahanan Ujung atau bearing ini ada untuk pondasi menerus dan ada untuk pondasi persegi tinggal gunakan aja rumus ini Nah selanjutnya untuk tanah berbutir halus tadi berbutir kasar untuk df/b lebih kecil dari 1 juga maka q ultimate-nya = 2 + 0,28 QC untuk pondasi menerus dan 5 + 0,34 QC untuk pondasi persegi qc-nya juga dari hasil u Sir dengan catatan qc-nya ini adalah tahan ujung rata-rata 0,5 B di atas dasar pondasi sampai dengan 1,1b di bawah dasar pondasi kalau ini asumsinya 0,5b datanya yang diambil dari atas dasar pondasi sampai 1,1b di bawah pondasi ini dirata-ratakan untuk menentukan nilai QC yang akan kita masukkan ke dalam rumus ini Nah kemudian ada juga dari Mayor home ini ya Ada dari myhop Ini satu lagi ini pada tanah pasir ya pada tanah pasir o myhop ini rumusnya adalah hubungan qa/qc = b/40 * 1 + d/b nah jadi kalau nilai qc-nya diketahui qa-nya kan bisa dihitung ya eah b-nya tentu sudah ada lebar pondasinya berapa yang mau dirancang kedalamannya berapa Nah nilai hasil uji sirnya dapat maka qa ini tentu sama dengan QC buka kurung kurawal * b/40 * 1 + d/bup tutupung ya Nah ini bisa juga didekati dengan rumus mirhop ini untuk menghitung daya dukungnya berdasarkan hasil dari uji sondil baik hanya sekian mudah-mudahan bisa dipahami Terima kasih asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh