Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Pada video kali ini kita akan membahas mengenai Pemberontakan PRRI Permesta Materi mengenai pemberontakan PRRI Permesta ini Bisa kalian dapatkan ketika kalian duduk di Kelas 9 untuk mata pelajaran IPS Dan juga kelas 12 Untuk mata pelajaran Sejarah Indonesia. PRRI ini merupakan pemerintah revolusioner Republik Indonesia yang berpusat di Pulau Sumatera sedangkan Permesta itu perjuangan rakyat semesta yang berada di Pulau Sulawesi. Mari langsung saja kita bahas materi mengenai pemberontakan PRRI dan Permesta secara ringkas, lugas, dan semoga jelas.
Ada pun latar belakang dari pemberontakan PRRI. Antara lain yang pertama adanya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah Yang kedua adalah kekhawatiran terhadap perkembangan komunis di Indonesia Karena pada tahun 50-an itu semakin menguat pengaruh komunis Itu bisa dilihat dari hasil pemilu 1955 Yang mana menempatkan partai komunis di Indonesia menduduki peringkat keempat Dan juga ada konsep dari Presiden Soekarno untuk membuat Kabinet Kaki Empat yang mana PKI masuk dalam kabinet. Hal ini dikhawatirkan oleh beberapa pihak terutama kalangan militer terhadap perkembangan komunis di Indonesia.
Yang ketiga adalah ketidakstabilan politik pada masa demokrasi liberal. Yang mana demokrasi liberal itu dari tahun 50-59 itu terdapat sekitar... 7 Perdana Menteri.
Jadi dalam rentan waktu 9 tahun itu terdapat 7 perdana pergantian Perdana Menteri. Ini menandakan bahwa politik saat masa demokrasi liberal itu tidak stabil. Perdana Menteri sering dijatuhkan oleh Parlemen. Selain itu juga muncul banyak pemberontakan pada masa demokrasi liberal ini. Yang keempat adanya tingkat kesejahteraan prajurit dan masyarakat yang rendah pada saat itu.
Kemudian yang kelima, daerah menuntut adanya otonomi. Karena ini dianggap bahwa pemerintah Indonesia saat itu bersifat Jawa sentris, hanya berpusat pada Jawa. Daerah-daerah seperti Sumatera, Sulawesi, dan daerah lainnya itu menuntut adanya otonomi.
Dalam menanggapi hal tersebut, kemudian muncullah berbagai dewan-dewan di daerah, antara lain Dewan Banteng yang dibentuk oleh Letkol Ahmad Hussein di Sumatera Barat, Kemudian ada Dewan Gajah yang dibentuk oleh Kolonel Maududin Simbolon di daerah Sumatera Utara Kemudian ada Dewan Garuda yang dibentuk oleh Letkol Barlian di Sumatera Selatan Dan juga ada Dewan Manguni yang di Manado, Sulawesi Utara dipimpin oleh Kolonel Vence Sumual Ada pun peristiwa dari PRRI yakni pada tanggal 9 Januari 1958 di Sumatera Barat itu diadakan pertemuan yang dihadiri oleh Letkol Ahmad Hussein, Letkol Sumwa, Kolonel Simbolon, Kolonel Dahlan Jambe, dan Kolonel Zulgifli Lubis. Dari sipil juga hadir mantan Perdana Menteri M. Nacer, Syarif Usman, mantan Perdana Menteri Burhanuddin Harahat, dan Syafruddin Prawiranegara. Tanggal 10 Februari 1958, mereka itu kemudian memberikan ultimatum kepada pemerintah pusat, yang pertama adalah Dalam waktu 5x24 jam, Kabinet Juanda harus menyerahkan mandatnya kepada Presiden.
Atau Presiden mencabut mandat dari Kabinet Juanda. Kabinet Juanda ini nantinya merupakan kabinet terakhir pada masa demokrasi liberal. Kemudian yang kedua, Presiden menugaskan Muhammad Hatta dan Sultan Hamengku Buwono untuk membentuk Zaken Kabinet. Zaken Kabinet ini merupakan kabinet ahli. Yang anggotanya bukan dari partai politik tapi ahli dalam bidangnya masing-masing Kemudian yang ketiga meminta kepada presiden supaya kembali pada kedudukannya sebagai presiden konstitusional Ini merupakan tuntutan dari para perwira ini Ada pun tuntutan tersebut itu ditolak Pada tanggal 11 Februari 1958, memecat secara tidak hormat kepada tokoh-tokoh tadi, antara lain Ahmad Hussein, Simbolon, Zulkifli Lubis, dan Dahlan Jambe.
Kemudian, Ahan Nasution sebagai kasat membekukan komandan daerah militer Sumatera Tengah dan menempatkannya langsung di bawah kasat. Pada tanggal 15 Februari 1958, Ahmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia yang berpusat di Padang. Ada pun yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri adalah Syafruddin Prawiran Negara.
Kemudian, tanggal 17 Februari 1958, Letkol DJ Sumba di Sulawesi Utara menyatakan mendukung PRRI. Sebelumnya, tanggal 2 Maret 1957 di Makassar, Zedko Sumwal memproklamasikan piagam perjuangan rakyat semesta atau permesta. Jadi di sini peristiwanya ada dua.
Yang pertama adalah PRRI di Sumatera. Yang kedua adalah permesta di Sulawesi. Tapi kedua pemberontakan ini saling memiliki keterkaitan. Upaya penumpasannya antara lain operasi 17 Agustus yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani untuk menguasai wilayah Sumatera Tengah kemudian operasi tegas dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution tugasnya mengamankan daerah Rio, yang mana daerah-daerah ini merupakan daerah kaya akan minyak, kemudian ada operasi Sabta Marga untuk mengamankan daerah Sumatera Utara yang dipimpin oleh Brigjen Jatikusumo kemudian ada operasi Sadar yang dipimpin oleh Ibnu Sutowo untuk mengamankan daerah Sumatera Selatan.
Kemudian ada pun penumpasan untuk Permesta, yakni yang pertama adanya usaha damai dengan mengirim misi yang dibimbing oleh Mengkom, tapi gagal. Kemudian membentuk operasi Merdeka di bawah pimpinan Red Call Rukminto Hindraningrat. Juga melakukan operasi Sabta Marga 1 dibimbing oleh Red Call Sumarsono dengan daerah sasarannya Sulawesi Utara bagian tengah. Ada juga operasi Sabta Marga 2 yang dibimbing oleh Letkual Agus Prasmono dengan sasaran Sulawesi Utara bagian selatan. Kemudian ada operasi Sabta Marga 3 yang dibimbing oleh Letkual Magenda dengan sasaran Kepulauan sebelah utara Menado.
Kemudian ada operasi Sabta Marga 4 dibimbing oleh Letkual Rukminto Hindra Ningrat dengan sasaran Sulawesi Utara. Kemudian ada operasi MENA yang dibimbing oleh Letgoa Peters dengan sasaran Jailolo. Dalam pemberontakan PRRI Permesta ini diduga adanya keterlibatan asing, yakni keterlibatan dari Amerika dan sekutunya. Indikasi adanya bantuan asing ini terhadap PRRI Permesta ini ketika sebuah pesawat terbang tertembak, jatuh, yang mana pilotnya adalah Alan Popey yang merupakan agen CAE dari Amerika Serikat.
Menyuplai persenjataan untuk pemberontak PRRI Permesta Nah keterlibatan ini menurut Amerika Serikat Itu untuk mengamankan kepentingan ekonomi Amerika Serikat di Indonesia Dan juga untuk membendung ideologi komunis di Indonesia Karena para perwira dari PRRI dan Permesta Itu merupakan anti terhadap komunis Nanti pada Masa ini banyak sekali tokoh-tokoh dari PRRI dan Permesta yang ditangkap akan tetapi nanti setelah Presiden Soekarno berganti ke Presiden Soeharto banyak tokoh-tokoh yang dibebaskan Demikianlah materi mengenai pemberontakan PRRI-Permesta Semoga bermanfaat, mohon maaf apabila ada kesalahan Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh