Surga itu cuma satu, Tuhannya satu ya kan? E cuma itu. Cuma manusia aja yang bikin kalau Tuhan itu satu, empat dari lima agama di Indonesia itu ada yang salah Pak Mend enggak? Ini adalah pernyataan yang amat dan teramat keliru kalau ditinjau dari sudut pandang iman kekristenan. Halo semuanya. Shalom teman-teman, saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Pada kesempatan ini eh saya Elia Maren di channel 3 Hari akan membahas atau menanggapi suatu pernyataan yang cukup kontroversial belakangan ini, yaitu pernyataan Pendeta Gilbert Lumoong dalam podcast Dr. Richard Lee mengenai Yesus Kristus itu sendiri. Ya, sebelumnya saya ucapkan selamat datang di channel kami. Channel ini merupakan channel pelayanan yang ditujukan untuk menyingkap dan membuka tentang kebenaran Kristus agar kita semua semakin mengasihi dan mengenal Kristus lebih dalam. Karena bagaimanapun hanya Yesus Kristus yang dapat menolong kita. Nah, tanpa berlama-lama kita akan lihat apa yang mereka obrolkan dalam ee isi podcast tersebut. Baptis ulang atau ee apa tuh? Syahadat ulang gitu. kayaknya sih enggak, enggak juga gitu. Karena ya dia sama dia kan di atas itu kan somewhere up there only one God. Itu yang saya percaya. Tapi cuma satu, Pak Pendeta. Ya harus dong gitu kok dua ya. Ilah presidennya aja cuma boleh satu ya kan apalagi yang di atas itu. Wah ini ini menarik. Tapi sebelum saya masuk ke sana Pak Pendeta ini loh kita ee jujur dulu surga itu ada berapa? Ada enggak kira-kira pengumuman ee Buddha ya? Oh surganya di situ. Kristen ya? Oh, yang sebelah situ. Oh, Muslim yang tengah tuh yang agak besar gitu. Hindu tuh yang agak kecil kan enggak mungkin. Surga itu cuma satu, Tuhannya satu ya kan? E cuma itu. Cuma manusia aja yang bikin. Kalau Tuhan itu satu, berarti satu dari eh empat dari lima agama di Indonesia itu ada yang salah, Pak Pendeta enggak. Oke. Ketika Richard Lee bertanya kepada Pak Gilbert, "Kalau Tuhan itu satu, apakah eh semua agama itu ada yang salah?" Lalu Pak Gilber mengatakan, "Tidak." Nah, ini adalah pernyataan yang amat dan teramat keliru kalau ditinjau dari sudut pandang iman kekristenan atau bahkan kalau tidak ditinjau dari sudut pandang iman kekristenan pun, maka hanya akan ada kebenaran relatif, tidak akan ada kebenaran absolut. Nah, bagaimana kita orang Kristen menjawab pertanyaan ini? Tentu saja jawaban Pak Gilbert dalam video ini sudah dipastikan salah karena jatuh kepada paham pluralisme agama. Nah, kalau sebagai orang Kristen kalau Tuhan itu satu, apakah semua agama itu bisa menjadi benar? Jawabannya tidak. Karena agama itu apa? Kekristenan itu apa? Dalam Alkitab dalam 1 Korintus 8 ayat 6 dan 7 yang adalah suratnya Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus yang pertama, dia mengatakan apa? Bagi kita hanya ada satu Allah saja yaitu Bapa yang untuk Dia kita hidup dan satu Tuhan yaitu Yesus Kristus. Jadi Alkitab itu dengan tegas mengatakan bahwa kita hanya punya satu Tuhan, kita hanya punya satu penguasa yang disebut Yesus Kristus dari Nazaret. Nah, masalahnya apakah semua agama mengimani Yesus Kristus yang dari Nazaret yang sama dan yang satu ini? Yesus Kristus disebut sebagai Tuhan, disebut sebagai Allah, dan disebut sebagai Mesias. Itu hanya ada di dalam iman kekristenan. Di dalam Islam itu tidak diakui. Dalam Hindu itu tidak diakui. Dalam Buddha itu tidak diakui. Lalu apakah dengan demikian Tuhannya berarti sama? Tentu tidak. Tuhan yang benar itu hanya satu. Dan dalam iman kekristenan, Tuhan yang benar itu hanyalah Yesus Kristus yang telah membuktikan bahwa Ia adalah sang hidup itu sendiri. Jadi kalau dikatakan apakah semua agama sama saja sedangkan Tuhan itu satu? Tentu tidak. Karena Tuhan itu yang benar itu hanya Yesus Kristus seorang diri yang memang datang ke dunia menyatakan dirinya. Jadi pernyataan atau jawaban Pak Gilbert dalam hal ini menurut saya itu tidak tepat atau bahkan sangat salah sekali kalau ditinjau dari sabda Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan bahwa aku memang akulah guru dan juga Tuhan. Kita lanjut enggak? Karena yang pertama God is God. Dia terlalu luas untuk dibatasi oleh satu yang bernama agama. Dia terlalu luas gitu. Ini kan agama tuh kan sama. Kalau saya bilang sama seperti orang pegang ee gajah kan. Yang satu cuma pegang kakinya. Dia bilang, "Wah, Tuhan itu." Nah, kemudian yang menjadi masalahnya adalah God is God. Dalam artian ya Allah itu adalah Allah. Dia tidak dipahami oleh ee atau dia terlalu luas untuk dipahami oleh agama. Betul. Tetapi kalau kita lihat dari iman kekristenan, apakah Allah itu datang ke dunia itu membawa agama? Apakah Allah itu datang ke dunia ini memerintahkan agama? Tidak. Dalam Alkitab dengan jelas dalam kitab suci kita yang kudus, ketika manusia itu pertama sekali jatuh ke dalam dosa, yang Tuhan janjikan bukan agama, tapi yang Tuhan janjikan adalah anak laki-laki, keturunan perempuan yang akan meremukkan kepala ular dan ular itu akan meremukkan tumitnya. Di sepanjang sejarah, siapakah anak laki-laki yang dilahirkan dari keturunan perempuan yang telah meremukkan kepala ular dan ular itu meremukkan tumitnya? Tidak lain hanya dan hanya Yesus Kristus dari Nazaret yang telah menginjak kepala ular melalui kebangkitannya dan juga dia telah tumitnya telah diremukkan melalui penyalibannya. Jadi kalau dikatakan Tuhan tidak dibatasi oleh sebuah ee oleh agama, itu adalah pernyataan yang ya dan amin dan tepat sekali. Tapi masalahnya Kristus datang ke dunia ini sebagai penggenapan dan sebagai bukti dari janji Allah kepada Adam dan Hawa. Tidak datang membawa agama, tapi datang menyelamatkan. Dan bagaimana kita termasuk orang-orang yang diselamatkan? Kita harus mengikut Kristus yang dalam bahasa Yunani disebut dengan Kristianos. Maka agar kita mengecap keselamatan dari Kristus, maka kita harus menjadi pengikut Kristus dengan arti lain kita harus menjadi seorang Kristen. Lalu kita simak analogi beliau dalam pernyataan ini. Itu seperti pohon yang besar gitu. Satu pegang buntut. Ah, Tuhan itu kecil, halus. Uh, lembut sekali. Yang satu pegang kupingnya, Tuhan tuh luas tapi tipis gitu. Iya kan? Yang langsung pegang belalin Tuhan tuh panjang gitu. Yang mana Tuhan? Terus ee apa itu namanya? Gajahnya marah-marah gitu. Wah, kamu salah. Oke. Dalam hal ini Pak Gilbert menganalogikan Tuhan itu hanya satu, hanya saja berbeda di dalam cara pemahamannya dari berbagai sudut pandang agama. Saya pikir ini adalah argumentasi yang salah total. Karena Allah itu tidak dapat dianalogikan dengan demikian. Karena bagaimanapun Allah telah menyatakan dirinya, Allah telah memperkenalkan dirinya melalui firman-Nya yang datang ke dunia berinkarnasi menjadi manusia. Ketika Yesus yang adalah firman Allah menjadi manusia, ia telah memperkenalkan apa dan seperti apa Allah itu. Makanya dalam Yohanes 14 ayat 6, Tuhan Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup." Artinya, "Akulah jalan itu. Akulah kebenaran itu. Di luar aku gak ada yang benar." Dan akulah hidup itu. Tak seorang pun yang dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui aku. Jadi ketika Tuhan Tuhan Yesus mengatakan akulah kebenaran. Maka analogi gajah-gajah ini itu tidak benar. Itu sama sekali tidak benar. Karena Yesus secara eksklusif mengatakan, "Akulah kebenaran itu." Jadi kalau kita mau melihat Allah itu, maka lihatlah kepada Yesus yang adalah sang kebenaran itu. Dan lebih jauh dalam Koloses 1 ayat 15, Yesus itu adalah gambar Allah yang tak kelihatan. Jadi melalui Yesus kita bisa mengerti misterinya Allah. Di dalam Yesus kita bisa tahu apa kehendak Allah. Di dalam Yesus kita bisa tahu apa itu Allah. Dan ternyata melalui perbuatan Yesus yaitu pengorbanannya di atas kayu salib, kita bisa mengakui bahwa Yesus itu adalah kasih. Karena kasih itu tidak ada tanpa pengorbanan. Tapi karena Kristus Yesus telah berkorban demi manusia, maka dia memang benar adalah Allah yang kasih. Jadi analogi gajah-gajah ini tidak benar karena Allah telah menyatakan dirinya melalui firman yang menjadi manusia. Dalam Ibrani 1 dikatakan bahwa sejak zaman dahulu Allah telah berbicara melalui perantaraan para nabi. Tetapi saat ini ia telah berbicara melalui anaknya yang tunggal yang dalam hal ini adalah Yesus Kristus yang adalah firman-Nya yang menjadi manusia. Jadi tanpa Yesus Kristus kita tidak mungkin bisa mengenal Allah. Lalu, bagaimana dengan banyaknya agama? Bagaimana dengan banyaknya kepercayaan? Merekalah yang menciptakan agama mereka sendiri. Mereka melihat pohon itu bagus, mereka ciptakan dewa. Mereka melihat batu itu bagus, mereka pertuhankan itu. Mereka melihat sesuatu yang hebat, lalu mereka menganggap itu sebagai Tuhan. Tetapi apakah itu adalah Tuhan Tuhan yang hidup? Tidak. Tuhan dan Allah yang hidup hanyalah dia yang mampu menghidupkan dan dia sendiri telah hidup kembali. Dan itu hanya dan hanya Yesus Kristus. Jadi kalau dikatakan bahwa Tuhan itu seperti analogi gajah, itu salah total. Saya juga teringat kepada eh sabda Tuhan Yesus ketika ia pergi ke daerah di Kaisaria Filipi e bersama dengan para muridnya. Kaisar Filipi itu adalah daerah yang banyak sekali dewa-dewa, kuil-kuil dewa di sana. Lalu Tuhan Yesus bertanya kepada ee Petrus dalam hal ini, "Menurutmu siapakah aku ini?" Lalu Petrus mengatakan, "Engkau adalah Anak Allah." Tuhan Yesus berkata, "Berbahagialah engkau wahai eh Petrus karena bukan kau yang menyatakan, tetapi Bapakku yang menyatakan itu." Artinya Tuhan Yesus dalam hal ini sedang memposisikan dirinya. "Lihatlah aku wahai para muridku. Akulah Tuhan, akulah dewa yang berbeda dengan dewa-dewa orang Yunani ini." Jadi orang Yunani pun punya Tuhan. Tapi apakah Tuhan Yesus menyamakan dirinya dengan dewa-dewa orang Yunani? Apakah Tuhan Yesus menyamakan dirinya dengan Tuhan-tuhan orang Yunani yang disembah di kuil-kuil? Tentu tidak. Jadi dalam hal ini pendeta Gil berteluendok salah total karena Kristus sendiri membedakan dirinya dari Tuhan orang Yunani. Jadi Tuhannya orang Kristen dalam hal ini Yesus Kristus dengan Tuhannya Islam, dengan Tuhannya Hindu Buddha tentu tidak sama karena Tuhan yang benar dalam iman kita hanya Yesus Kristus yang telah hidup. Kita lanjutannya senyum-senyum aja gitu. It's me gitu. Saya percaya manusia selama masih terbatas di muka bumi dia hanya bisa mengerti part of God. Cannot whole of God gitu. Enggak bisa seluruh ketuhanan yang dia mengerti. Paling hanya sebagian gitu. Nah, itulah yang pernyataan ini sangat benar bahwa keseluruhan Allah itu tidak dapat dipahami. Hakikat Allah itu gak bisa dipahami sepenuhnya. Tapi ia telah mewahyukan dirinya seperti apa ia. Ia adalah kasih. Ia adalah terang. Ketika Kristus mengatakan Allah itu kasih, Dia membuktikannya dengan pengorbanan. Ketika Dia mengatakan bahwa ia terang, ia menjadi terang dengan orang yang tidak berdosa di hadapan dunia. Yesus menjadi terang di tengah gelapnya dunia. Karena ketika Yesus bertanya kepada orang Farisi, "Bisakah kau membuktikan aku berdosa?" Orang Farisi gak bisa buktikan. ketika dia dihadapkan ke Pontius Pilatus, bahkan Herodes pun mengakui dia tidak berdosa. Artinya Yesus Kristus sama sekali tidak berdosa sehingga dia terang di tengah-tengah orang yang berdosa. Jadi kalau dikatakan ee bahwa seperti argumen Pak Gilbert tadi itu memang benar, tetapi siapa buah dari argumen itu tidak lain hanyalah Yesus Kristus saja. tidak ada kompromi dalam hal ini. Nah, itulah yang selama ini sedang kita pelajari. Oke, saya tanya konkret ya, Pak Pendeta ya. Kalau ee di agama Kristen sendiri yang masuk surga itu siapa, Pak Pendeta? Yang dia mau yang dia mau aja. Nah, ini juga pernyataan yang amat dan teramat keliru kalau dikatakan bahwa siapakah yang masuk surga ini? Pak Gilbert mengatakan yang dia mau dalam hal ini bisa benar tapi bisa salah. Tapi kalau kita lihat penjelasannya setelah ini dari argumen ini, itu adalah argumen yang salah. Nah, memang Tuhan menyelamatkan yang Dia mau. Tapi siapa yang Dia mau diselamatkan? Semua orang. Ayat Alkitab berkata, "Sebab Allah mengkehendaki semua orang diselamatkan." Tapi bagaimana orang diselamatkan? Dalam Kisah Rasul 4 ayat 12 dikatakan, "Tidak ada keselamatan selain daripada di dalam nama Yesus Kristus." Yang oleh karena itu Tuhan Yesus dalam Matius 28 sebelum Ia naik dan terangkat ke surga, ia memerintahkan kepada para muridnya, "Hendaklah kamu pergi, jadikanlah semua bangsa muridku. Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus." Bahkan di dalam kisah rasul, Tuhan Yesus mengatakan, "Kamu akan menjadi saksiku ke seluruh Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi." Artinya memang karena tidak ada keselamatan di luar Yesus dan Allah mengkehendaki semua orang diselamatkan, maka Tuhan Yesus menyuruh kita untuk menyebarkan Injil agar hanya melalui Injil ini mereka itu dapat diselamatkan. Nah, kalau kita baca dalam Efesus 1 ayat 4 dan juga ee ayat yang kelima dikatakan demikian ya. Sebelum dunia ini diciptakan, Allah telah memilih kita melalui Kristus dengan maksud supaya kita menjadi miliknya yang khusus dan tidak bercacat di hadapannya. Karena kasih Allah, maka Ia sudah menentukan terlebih dahulu bahwa melalui Yesus Kristus, ingat melalui Yesus Kristus, Ia akan mengangkat kita menjadi anaknya. Jadi di luar Yesus tidak ada yang disebut sebagai anaknya. Kita disebut anak-anak Allah dan anak-anak Allah yang akan masuk ke dalam kerajaan kekal itu hanyalah orang yang di dalam dan melalui Yesus Kristus. Maka berdasarkan ayat ini, maka benarlah sabda Tuhan kita Yesus Kristus yang berkata apa? Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tak seorang pun yang dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. Bahkan dia lebih jauh pernah bersabda, "Barang siapa menolak Aku, ia menolak Bapa. Barang siapa menerima aku, Ia menerima Bapa." Dalam Injil Yohanes yang ke-8 ayat yang ke-24, ia berkata, "Kalau kamu tidak percaya bahwa akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." Artinya konsekuensi dari ketidakpercayaan bahwa Yesus adalah Tuhan itu akan menyebabkan kematian manusia yang tidak percaya itu di dalam dosa. Jadi kalau dikatakan siapa yang masuk surga? Kalau Pak Gilbert mengatakan yang dia mau, masalahnya Tuhan mau semua orang diselamatkan melalui Yesus Kristus sebagaimana yang kita baca dalam Efesus tadi. Tetapi apakah kamu mau untuk diselamatkan? Kamu mau atau tidaknya diselamatkan itu tergantung apakah kamu mau percaya atau tidak kepada Yesus Kristus yang menyelamatkan kamu itu. Jadi, keputusan ada di tanganmu, tapi sejatinya mau tidak maunya kamu diselamatkan. Allah mau kamu diselamatkan. Tapi masalah apakah kamu diselamatkan atau tidak itu tergantung responmu. Apakah kamu mau percaya atau tidak? Kita lanjut ya. Kan surga punya dia kan. Kita sekarang ini sudah kayak agen surga kan yang bisa masuk surga A B C D E. Kenyataan apa? Yang Tuhan mau. Oh yang Tuhan pilih nanti. Yang Tuhan pilih. Nah dalam argumen ini pun siapa yang bisa masuk surga adalah yang Tuhan mau, yang Tuhan pilih dan lain segala macam. Nah, siapa yang Tuhan pilih? Yang Tuhan pilih adalah orang-orang yang mau memilih Yesus Kristus. Kalau orang tidak memilih Yesus Kristus, maka dia bukan orang pilihan. Orang pilihan itu simpel. Kita tadi dikatakan dipilih melalui Yesus Kristus. Dalam Efesus tadi kita dipilih melalui Yesus Kristus. Jadi, kita tidak mungkin dipilih untuk bisa masuk surga kalau kita tidak mau memilih untuk percaya kepada Yesus. gitu. Jadi artinya dari argumen ini di luar Yesus kita gak bisa berbuat apa-apa dan di luar Yesus kita tidak akan pernah bisa dipilih untuk bisa masuk ke dalam kerajaan surga. Jadi kalau kamu dan saya tidak memilih Yesus maka kamu dan saya tidak akan dipilih untuk menikmati surga karena Kristus itu sendiri adalah sang surga itu. Ya, kita lanjut. Pilih yang Tuhan pilih istilahnya mau buat apapun. Oke, sekarang yang Dr. Richard praktis adalah muslim. Heeh. Sepanjang hidup nih, wuduh sembahyang lima waktu, puasa, haji, apa segala macam kira-kira H tiba-tiba goyang, stres gitu, marah, ah enggak benar, murtad sebentar, minum mabuk, judi, lalu selingkuh, tabrakan mati, masuk surga enggak kan? Akhirnya enggak benar. Semua kan sia-sia kan? Iya. Sebaliknya orang minum, mabuk, ngacau segala macam. Benar-benar menit terakhir dia lihat gini dia dengar azan syahadat. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Ah, gua kan Islam. Gua mau berdoalah, minta ampun sama Tuhan. Sungguh-sungguh di menit terakhir mati. Heeh. Dia naik pesawat, jatuh di pesawat. Heeh. masuk surga kan dia. Nah, Kristen kan juga sama. Sepanjang hidupnya berbuat baik apa semua doa terakhir dia murtad dia. Wah, udahlah percumalah gua merokok, minum, mabuk, judi, apa segala macam. Mati neraka. Akhirnya apa? Kita perlu perhatikan argumen yang detik-detik terakhir dari pendeta Gilbert agar kita bisa menyimpulkan ya. Kok minum mabuk, judi, apa segala macam mati neraka. Akhirnya apa? Kan ada namanya penentuan Tuhan. Ah, percumalah. Wah, apa semua doa ini terakhir dia murtad sepanjang hidupnya berbuat baik dia. Nah, Kristennya juga sama. Sepanjang hidupnya berbuat baik, apa semua doa ini. Terakhir dia murtad dia, "Wah, udahlah percumalah gua merokok, minum mabuk, judi, apa segala macam." mati neraka. Akhirnya apa? Kan ada namanya. Oke. Jadi dari video ini Pak Gilbert juga punya pandangan bahwa kalaupun orang Kristen lalu pada akhirnya dia murtad, dia akan masuk neraka. Jadi dalam hal ini memang benar. Jadi sehingga dapat disimpulkan bahwa hal ini menampar Dr. Richard sendiri. Karena yang dimaksudkan di sini adalah Kristen yang murtad itu akan masuk neraka. Jadi menurut Pak Gilbert dari argumen ini bahwa Dr. Rita juga akan masuk neraka dari jawaban ini. Jadi dalam hal ini saya sepakat sekali, saya sangat setuju sekali kalau tadinya dr. Richard itu Kristen lalu murtad meninggalkan Yesus lalu masuk neraka, saya setuju sejuta pers dengan Pak Gilbert Lumoin dong. Jadi, Drter Richard dalam hal ini Anda jangan ketawa-ketawa. Ini teguran buat Anda dari Pak Gilbert bahwa memang ketika Anda yang tadinya Kristen lalu kemudian meninggalkan Yesus murtad sampai mati, maka Anda juga akan masuk neraka menurut iman Kristen. Tetapi Pak Gilbert juga di setelah sesi ini itu membuat argumentasi tentang anak yang hilang. Nah, memang dalam Alkitab ada perumpamaan tentang anak yang hilang dan anak yang hilang itu kalau mau kembali dia akan diterima oleh bapaknya. Tapi masalahnya Richard Lee, kamu ketika dulu menjadi Kristen dalam hal ini pernah menjadi seorang Katolik lalu murtad meninggalkan Yesus lalu mau kembali lagi. Dan kalau kamu mau kembali kamu akan selamat kalau kamu tetap setia di dalam imanmu ketika kamu kembali. Tapi ketika kamu memilih murtad sampai mati, kamu memilih untuk tetap menolak Yesus sampai mati, maka uangmu, hartamu, apapun yang ada padamu tidak akan bisa menolongmu. Jadi pernyataan Pak Gilber dalam hal ini meskipun sebelum-sebelumnya saya tidak sepakat, tapi dalam hal ini saya sepakat sekali karena memang orang Kristen yang murtad meninggalkan Kristus akan masuk neraka. Dalam hal ini, ini adalah sindiran yang halus kepada Richard Lee agar ia memperhatikan lebih dalam bahwa ia pun termasuk kepada orang yang dimaksudkan oleh Pak Gilbert Lumock. Tetapi Pak Gilbert juga mengatakan tentang anak yang hilang. Maka kalau Richard Lee mengaku bahwa dia adalah anak yang hilang, maka seharusnya ia kembali kepada Kristus. Karena Bapmu masih menunggu kamu sampai sekarang agar kamu kembali kepada Allah. Allah sang Bapa tidak menolak engkau untuk kembali ke pangkuannya menjadi miliknya. Tapi masalahnya apakah engkau mau kembali? Apapun yang ada padamu tidak akan dapat menyelamatkanmu. Apapun yang kamu miliki tidak akan bisa membuat kamu hidup. Hanya Yesus Kristus saja. Karena di sepanjang sejarah dunia tak satu pun yang telah hidup kembali selain daripada Yesus Kristus. Kalau kamu ingin hidup dan tidak ingin berada di dalam kematian selama-lamanya, maka tidak ada alasan yang cukup bagimu untuk menolak Yesus Kristus. Demikian tanggapan yang dapat saya berikan untuk podcast ee Richard Lee dengan Pak Gilbat. Saya pikir semua yang saya sampaikan ee disampaikan menurut pandangan iman kekristenan secara ya dan amin. Bahwa saya tidak menghakimi siapapun. Tapi perkataan Alkitab, orang di luar Kristus pasti binasa. Orang yang meninggalkan Kristus pasti binasa. Oleh karena itu, kalau masih ada kesempatan hari ini kamu mendengarkan ini, sungguh-sungguh dan percayalah kepada Kristus agar kita tidaklah orang-orang yang akan binasa. Sebab keselamatan itu hanya ada dalam Yesus Kristus. Kembalilah kepada Dia. Sebab Yesus Kristus itulah Tuhan kita yang selalu mengasihani kita sekarang dan selalu. Saya Elia Myen dari 3 Hari Channel pamit undur diri. Tuhan selalu memberkati dan menyayangi kita.