🎭

Analisis Monolog Koruptor dalam Masyarakat

Apr 17, 2025

Ringkasan Kuliah/Presentasi: Monolog Koruptor Budiman oleh Agus Noor

Pendahuluan

  • Monolog menggambarkan seorang koruptor yang datang menyerahkan diri ke kantor peradilan.
  • Koruptor tersebut ingin memberi contoh kepada koruptor lain dan menganggap pengadilan sebagai tempat persembunyian aman.

Sikap dan Pemikiran Koruptor

  • Koruptor menyadari bahwa berbagi hasil korupsi dengan penegak hukum dianggap seperti 'zakat'.
  • Mempercayakan pengacara untuk membuatnya terlihat tidak bersalah.

Pengaruh Korupsi

  • Koruptor mengklaim dirinya sebagai "aset bangsa".
  • Uang dari korupsi tersebar dan menghasilkan pemerataan pembangunan.
  • Korupsi dianggap mendukung kegiatan sosial, rumah ibadah, dan acara-acara lainnya.

Citra Sosial

  • Berperan aktif dalam masyarakat dengan cara berderma dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
  • Menggunakan citra baik untuk mengaburkan perbuatan korupsi.

Paradoks Hukuman bagi Koruptor

  • Menganggap memenjarakan koruptor adalah langkah kontraproduktif.
  • Mempermasalahkan biaya tinggi pemidanaan koruptor yang lebih mahal daripada subsidi BBM.
  • Korupsi dianggap lebih bermanfaat dibandingkan dengan pemborosan anggaran negara untuk penjara.

Opini tentang Mahasiswa

  • Menilai mahasiswa yang menuntut hukuman bagi koruptor sebagai tindakan naif.
  • Mengklaim bahwa penjara penuh dengan koruptor akan membebani negara.

Kesimpulan

  • Monolog menampilkan pandangan satir tentang korupsi dan bagaimana koruptor melihat diri mereka di masyarakat.
  • Menggambarkan ironi dan hipokrisi dalam sistem hukum dan sosial terkait korupsi.