Transcript for:
TikTok dan Live Commerce di Masa Depan

Merasa aplikasi TikTok itu receh, ya nggak apa-apa, lanjutin aja. Lanjutin aja, jadi pembeli aja. Karena gini loh, di 2025 menurut aku yang bakal cuan banget itu... Ntar kita potong, ntar kita potong. Di 2025 menurut aku yang bakal cuan banget itu adalah... Berarti orang-orang kalau misalnya punya bisnis bisa beralih ke TikTok aja? Bukan bisa, tapi wajib. Wajib beralih ke... Rekor penjualan tertinggi di TikTok itu kan 41 miliar dalam 1 kali live. Sedangkan di China itu 45 triliun. Oh iya! Pernah tadi udah umur. Hai semuanya, selamat datang kembali di Kepots. Hari ini kita akan ngobrolin sesuatu yang mungkin buat... Orang-orang yang suka bikin konten terutama di TikTok suka banget atau bahkan jadi favorit. Karena disini sekarang ada Leo the FYP Specialist. Halo. Hai Kak Leo. Halo, halo. Thank you. Thank you so much. Juga udah dateng. Ini menariknya adalah kemarin harusnya kita tidak hari ini ya. Tapi kemarin harusnya yang 12.12. Tapi ternyata di 12.12 Kak Leo ini ngeluarin sebuah buku. Ternyata lagi hektik karena untuk itu ya. Iya jadi 12-12 itu kan hard bonus Jadi emang penjualan rata-rata e-commerce itu kan naik salah satunya TikTok shop Nah pas juga di 12-12 kemarin itu aku launching buku baru Yang membahas live commerce atau jualan live Nah itu menarik banget untuk dibahas Sebenarnya kalau buku aku yang aku tulis itu Utamanya ya memang untuk TikTok Cuman yang namanya Nah Live commerce itu kan konsepnya Lumayan mirip ya Kalau mau di platform manapun itu konsepnya lumayan sama Jadi berarti Isinya tips gitu Atau kayak cara jualan Jernih jualan gitu ya Isinya tips jadi kayak Misalnya nih kalau nge-live itu kan banyak faktornya Ada desain ruangannya Gimana Terus hostnya harus ngomong apa Supaya penonton itu masuk Terus produk Pemilihan produk itu kan semua ngaruh Pemilihan produk, cara jualannya, pelanggaran, dan lain-lain lah banyak. Oh, ternyata banyak yang harus diperhatikan ya buat jualan di... Oh gitu. Oke-oke. Jadi ini buku ke? Buku ketiga. Oh, udah buku ketiga bahkan. Buku ketiga ya. Yang pertama bahas konten, yang kedua bahas iklan, yang ketiga ini bahas live jualan. Tapi ini Kak Leo cuma di TikTok aja? Emang fokusnya di TikTok apa ada social media lain? Sebenernya kan YouTube ada ya? Instagram kita pake. Tapi oke-nya di TikTok. Kalau social media itu YouTube ada, Instagram ada, dan TikTok pastinya. Cuman memang aku aktif bangetnya itu di TikTok. Oke. Karena aku melihat TikTok ini sebuah aplikasi yang sangat powerful gitu loh. Lebih apa ya, ibarat kata gampang lah menurut aku. Gampang untuk dikembangkan dan untuk yang pemula ya dalam tanda kutip. mudah untuk naik oh iya? lebih ada kesempatan disana karena mungkin kalau teman-teman disini yang nonton itu bisa bandingin ya, kalau kita nonton di Youtube nonton di Instagram dan nonton di TikTok, aku yakin rata-rata pasti jawabnya itu lebih gampang naiknya itu di TikTok itu kenapa kak? apakah karena memang kalian udah tau algoritmanya atau udah tau trik-triknya atau memang ya TikTok itu mempermudah aja karena maksudnya Memang tools dari TikToknya itu Aplikasinya itu sangat mempermudah Kreator Contoh gini Misalnya kita ngomongin Youtube Youtube itu kan sistemnya itu pakai sistem pencarian Ataupun sistem thumbnail Sedangkan kan TikTok itu pakai sistem Rekomendasi konten Melalui FUP Jadi kita yang tidak punya Follower sekalipun Itu ibarat kata diberi kesempatan yang Sama dengan orang-orang yang let's say followersnya udah jutaan selama konten kita itu menarik ya sedangkan kalau misalnya YouTube kan berbeda ya misalnya bisa aja nih kayak let's say podcast X gitu ya podcast X sudah ibarat kata hostnya jago terus narasumbernya juga oke terus pembahasannya itu sangat menarik tapi ya mungkin karena akunnya belum terkenal Si hostnya dan juga si podcastnya ini belum dikenal banyak orang. Ya performnya itu nggak sebagus podcast-podcast lain gitu loh. I see. Oke terus berarti memulai di TikTok ini dari tahun... 2021 Oh, setelah pandemi gitu ya Saat semua orang lagi main di TikTok berarti ya Saat semua orang lagi main di TikTok Dan TikTok itu lagi Apa ya, orang itu Sebenernya belum se-FOMO sekarang ya Menurut aku sekarang itu lebih FOMO Kenapa? Karena dulu itu orang masih main TikTok itu Untuk tujuan fun aja Ya, makanya konten-kontennya juga kayaknya Terbatas ya, yang joget-joget gitu-gitu kali ya Iya, dan mungkin mereka itu termasuk aku ya, dulu itu main TikTok ya untuk tujuan explore gitu loh explore new platform jadi beda banget sama sekarang sekarang kan banyak orang yang masuk ke TikTok memang udah ada tujuannya tujuannya ya misalnya mau jualan atau mau jadi affiliate gitu berarti tahun 2021 konten pertamanya itu apa kak yang kamu ingat? konten pertama aku itu, jadi aku di TikTok itu kan udah punya 3 akun oh iya? oke oke Akun pertama di tahun 2021 itu aku bikin akun namanya Racunin Skincare. Itu sampai sekarang masih aktif. Oh ya? Itu bahas skincare. Oke, oke. Nah jadi memang pada saat itu content creator skincare lagi banyak banget. Yang muncul ya. Karena namanya lagi pandemi gitu ya. PSBB lockdown. Orang itu kan gabut gitu. Terus mau bikin konten membahas apa? Banyak yang akhirnya membahas skincare rutin mereka. Kebetulan pada saat itu aku juga. aktif skincare-an. Oh ya? Nah, jadi yaudah konten itu aja. Nah, awalnya mulai di sana. Setelah itu, aku buatlah beberapa konten. Eh, ternyata ada yang FYP. Oke. Nah, pada saat itu FYP-nya mungkin di puluhan ribu ya. View sampai ratusan ribu view. Terus aku melihat, wah ini kok keren banget nih nih aplikasi. Aku yang bukan siapa-siapa. Kok bisa gitu loh. Dapet. penonton sebanyak ini. Akhirnya dari sana makin semangat untuk lanjut konten. Oke, tapi berarti dari situ jadi konsisten untuk bikin konten, bikin konten. Benar. Nah, tapi akhirnya ketahuan nggak? Maksudnya kan, oh ini pertama tembus puluhan ribu. Terus akhirnya belajar cara bikin supaya puluhan ribu gitu-gitu ya awalnya. Iya, jadi sama halnya dengan teman-teman di sini mungkin yang juga berusaha konten ya. Ketika kita pertama kali konten dan akhirnya merasakan FYP pertama ya, view kita tinggi Pastikan kita mencari tahu Bagaimana itu bisa Mulang lagi, dan kita bisa mendapatkan FYP-FYP berikutnya, dari sana Baru aku belajar Belajar Monten itu harus bagaimana Nyesuai dengan tren harus bagaimana Dan banyak hal lain Tapi berarti yang Key factor yang bikin FYP, kalau di kalian sendiri apa? Kalau misalnya yang Paling simple itu hook pasti. Opening dari video. Dalam bentuk apa biasanya? Apakah dalam bentuk copywriting yang di depannya? Atau voice overnya kalau ada voice over? Pasti campuran dari itu semua. Jadi hook itu kan ada yang namanya visual hook. Terus hook itu juga ada yang headline yang ada di video ya. Terus ada juga apa yang diucapkan. Apa yang ditampilkan. Dan sound effectnya. Jadi pastinya di 3 detik awal kita mau menggabungkan itu semua Supaya penonton itu tertarik untuk nontonin video kita Nah itu sih menurut aku faktor paling penting dari FGP Walaupun itu bukan satu-satunya faktor ya Tapi kayaknya key factor adalah hooknya itu ya Yes salah satu key factor Berarti once hook benar harusnya kan lebih besar peluang untuk jadi FYP Tapi emang hook yang benar atau hook yang biasa Kaleo pakai yang gimana? Pastinya kombinasi. Karena kan satu jenis hook itu tidak bisa kita pakai di jenis konten yang beda-beda. Beda-beda ke semuanya ya. Makanya dari sana tentunya seiring pengalaman ya. Kita ngonten sudah bertahun-tahun jadinya ya sudah tahu gitu loh. Lebih efektif. Let's say ketika kita menyampaikan informasi. Mungkin kita harus pakai hook yang lebih to the point gitu ya. Misalnya hook to the point itu contoh sekarang lagi viral berita apa. Nah kita sebutin langsung beritanya. Contoh kemarin itu pada saat TikTok shop ditutup tahun lalu. Itu dalam satu hari aku buat lima konten berbeda membahas TikTok shop ditutup. Nah semuanya menggunakan hook yang to the point di awal. Jadi aku langsung sebut hari ini TikTok shop ditutup. Ini respon dari para seller. Hari ini TikTok shop ditutup. Ini tiga hal penting yang kalian wajib tahu Karena itu adalah poin pentingnya Nggak perlu kita muter-muter membahas hal lain Karena orang itu juga lagi mencari Berita ataupun informasi tentang si topik ini. Iya, iya, iya. Gitu loh. Berarti kalau misalnya kita bisa kayak simpulin formulanya, yaudah to the point. Dan langsung ke beritanya. Maksudnya kalau kayak gitu kan kayak baca berita aja ya. Baca berita headline-headline yang ini ya. Yes, makanya. Ya untuk clickable gitu kan. Makanya hook yang berbeda tidak bisa kita gunakan itu di konten yang berbeda pula. Hook yang sama gak bisa kita pakai di konten yang berbeda Contoh itu kan tadi untuk konten yang Jatuhnya informatif Tapi kalau misalnya aku kontennya itu Konten drama, konten skit Atau komedi tentunya aku harus pakai Jenis hook yang berbeda juga Dan berbeda juga Bukan hanya dari copywriting Tapi mungkin dari voice overnya juga beda Tapi emang kontennya Kaleo sendiri apa aja emangnya Kan kalau sekarang kayaknya ada affiliate Ada sales, misalnya ada bisnisnya Misalnya Tapi selain itu apa? Emang ada komedi? Nggak ada Tapi kan ini kita ngomongnya itu adalah Untuk konten creator lain yang nontonin juga gitu Yang mau belajar ya Supaya teman-teman juga nggak langsung misalnya Oh teman-teman disini nonton komedi Tapi karena aku bilang konten Eh sorry Hook to the point itu efektif Jadinya teman-teman pake hook to the point Di konten komedi gitu Padahal komedi itu kan Orang nungguin jokesnya Di akhir Atau mungkin di tengah punchlinenya. Tapi kalau punchlinenya langsung di depan kan, ya apalagi gitu. Nah jadi beda gitu. Tapi aku ngeliat ada video ini loh kak. Misalnya dia bikin video lucu, tapi dia potong yang lucunya ke depan untuk jadi kayak ngetis orang. Kayak gitu works juga berarti? Nah itu juga salah satu hook. Nah itu adalah hook yang namanya itu kalau di aku, aku sebutnya itu informasi gantung. informasi gantung ya tadi ngetis orang gitu karena kan dia gak bakal masukin full punchline lucunya itu di depan tapi dia akan cut cut sedikit, taruh di depan setelah itu baru masuk cerita oh jadi itu bisa dipake ya kalau memang mau attract lebih banyak followers atau lebih banyak viewers ya berarti oke oke oke terus kalau misalnya konten-konten viralnya Kaleo yang paling viral yang pernah Kaleo inget apa? Konten aku yang paling viral yang pernah aku ingat. Kalau konten sendiri ya, konten pribadi itu pernah ada konten yang aku share tentang tren. Itu sering viral ya. Jadi di akun FVP Specialist itu kan aku sering share apa nih tren yang lagi viral di minggu ini misalnya. Atau apa sound yang lagi viral di minggu ini. Supaya teman-teman juga bisa pakai gitu atau ikutin. Itu ada beberapa videonya itu pernah tembus puluhan juta view. Puluhan juta? Iya. Di beberapa konten ya? Iya. Oke. Kalau misalnya yang trending, berarti itu tuh setiap minggu ada trend yang berbeda? Bahkan setiap hari. Setiap hari ada trend yang berbeda. Oh ya? Iya. Itu bisa kita lihat dari mana, Kak? Nah, jadi gini. Mungkin kalau misalnya teman-teman yang sendiri gitu ya. Itu mungkin agak sulit. Kenapa? Karena kan yang namanya trend itu kita harus nyari. Nah makanya di tim aku juga ada yang aktif mencari trend. Makanya kenapa aku seneng juga sharing trend di akun FYP Specialist. Karena aku tahu nggak semua orang itu punya waktu untuk scrolling trend. Karena kan misalnya kalau aku sendiri memang sudah full time content creator. Dan kalau disuruh scrolling trend. mau itu sehari 8 jam itu juga ya bisa-bisa aja. Cuman kan teman-teman lain belum tentu. Iya, iya, iya. Makanya aku seneng share trend di akun FYP Specialist. Tapi emang kalau misalnya kita nge-post, terus kita misalnya trendjacking tuh kan bahasanya, emang lebih works daripada misalnya kita memang stick to, misalnya dia cuma bikin a day in my life terus gitu. Nah dia nggak trendjacking, dia nggak pake sound yang viral gitu. Emang lebih works yang pake ini, pake trendjacking ini? Nah, jadi kalau misalnya menurut aku ya, a day in my life ini kan adalah angle konten. Angle konten juga tetap bisa kita ikutin tren. Walaupun nggak semua ya. Nggak semua angle konten, kita bisa ngikut tren. Menurut aku, kita cukup ikutin tren yang bisa kita ikutin. Nggak usah maksa. Nggak usah maksa. Misalnya memang kita itu adalah content creator a day in my life, it's okay kok tiap hari juga ada. Trend yang bisa kamu ikutin dan masih berhubungan dengan A Day in My Life. Gitu loh. Atau yang masih bisa kamu sambungin. Tapi kalau misalnya lagi ada berita viral, gitu ya. Tapi kamu itu nggak bisa masuk gitu loh. Kontenmu itu nggak nyambung gitu. Kalau masuk ke atau ngikutin trend tersebut. ya udah gak usah ikutin, kan tren itu gak cuma satu gitu tapi kak ini ada kes ya, maksudnya kan ada orang ya, misalnya bikin video videonya cuma pakai filter doang nih filter-filteran yang lagi zaman now, maksudnya tren-tren itu kan itu bisa viewersnya sampai 5 juta, sampai 4 juta tapi abis itu besoknya dia ngepost lagi, itu balik lagi jadi 200 nah itu tuh Apakah itu cuma laki sesaatnya dia doang? Gimana sih? Aku masih bingung deh sama si algoritmanya. Kita kalau kita ngomongin ngonten ya. Itu konsepnya itu sangat mirip dengan kita memanah. Oke. Oke kita memanah. Contoh misalnya aku yang gak pernah berlatih panahan sama sekali. Oke. Terus tiba-tiba disuruh manah. Asal nembak aja. Tetap ada... chances atau kemungkinan mungkin 0,0 berapa persen itu anak panahnya akan kena pas di target. Benar dong? Nah, sedangkan apakah kalau disuruh tembak 100 kali, 100 kalinya akan kena target? Nggak mungkin, itu sudah pasti tidak mungkin. Nah ini sama halnya dengan konten. Apabila kita nggak ngerti cara konten, oke mungkin kita konten sekali dapat 5 juta view. Terus apa gitu? Terus apa? Next kontennya juga nyangkut 200 ribuan. Iya, banyak banget kayak gitu. Akun itu nggak akan bisa berkembang dengan kamu cuma sekali FYP. Kan gitu? Betul. Nah, bahkan orang yang bisa 2 atau 3 kali FYP aja, atau yang bahkan viralnya se-Indonesia aja, kalau dia tidak bisa mempertahankan personal brandingnya, tidak bisa mempertahankan trendnya, tidak bisa mempertahankan orang itu untuk tetap. nontonin dia dan dia tetap relevan paling beberapa minggu kemudian juga udah dilupakan makanya kenapa belajar konten itu perlu ya ibarat katanya balik ke analogi panahan tadi, misalnya kita udah berlatih panah katakan kita adalah atlet panah profesional, apakah kita bisa miss? pasti tetap bisa tapi at least dari 100 konten yang kita buat yang kena target itu chancesnya lebih besar Tapi kalau memang mau nonton, emang apa aja yang perlu disiapin? Oke. Banyak dong. Karena, gini. Banyak orang itu, karena banyak orang tidak, belum masuk ke dunia konten. Mereka menganggap konten itu hanya sekedar posting. Iya, banyak. Konten itu bukan hanya sekedar posting. Gitu loh. Konten itu adalah kita bikin konten. Oke. Gitu loh. Konten yang bisa dinikmati oleh penonton. Oke. Nah, jadi. Pastinya variabelnya banyak ya, dari hook-nya, storytelling-nya, editing-nya, pemilihan trend-nya, pemilihan caption-nya, SEO, banyak, banyak banget. Nah makanya itulah yang membedakan yang tadi tuh, atlet panahan dengan yang sekali mana tapi lagi beruntung aja gitu, kena tuh di target. Nah kalau misalnya mau belajar konten, yaudah kan misalnya kontennya itu sendiri penting, tapi apakah di luar itu... penting juga misalnya kayak visual karena kan kadang ada visual-visual yang kayaknya jelek nih burem kayak gitu kan, tapi tetep aja naik, tapi ada yang udah pake kamera profesional, editingnya bagus, tapi kayaknya viewersnya rendah-rendah aja, nah apakah tools yang kita pake itu berdampak juga sama konten kita? pasti berdampak, tapi, nah ini yang aku suka banget itu dari tiktok ya, jadi tiktok itu bener-bener ibarat kata memberikan kesempatan Untuk siapapun Gak harus konten kita itu Pake kamera Yang mahal Yang tadi kakaknya cerita gitu Ada orang bikin konten pake kamera mahal Videonya udah cinematic banget Masuk ke TikTok gak FYP Ada orang pake HP cuman konten-konten sekedar Tapi Kontennya itu menarik ya Ngegigit lah istilahnya Viral FYP Gitu loh. Makanya menurut aku, kenapa aku fokus banget di TikTok? Karena ini aplikasi yang memberikan kesempatan untuk orang-orang yang mungkin dalam tanda kutip itu akunnya belum berkembang, dia belum dikenal. Tapi punya kesempatan loh untuk berkembang. Karena itu yang pada saat aku mulai di TikTok kan itu juga yang aku cari. Bagaimana aku bisa punya kesempatan yang sama dengan orang lain yang mungkin sudah punya nama. Dan juga kan... Aku sendiri bukan asli dari Jakarta. Oh gitu? Iya, aku datang dari Medan. Oh iya? Jadi ini benar-benar merantau nih sebenarnya ceritanya. Nah, jadi kan pada saat itu pasti aku harus mencari apa nih? Platform yang bisa memberikan kesempatan yang sama. Akunya di Medan. Tapi gak kalah loh. Sama konten kreator. Atau mungkin artis-artis. Yang ada di ibu kota gitu loh. Walaupun sekarang aku juga pindah ya. Karena ya namanya kesempatan gitu. Cuman setidaknya aku mendapatkan kesempatan itu loh. Dari TikTok. Oke oke. Tapi berarti dari awal. Kalau Kaleo sendiri pakenya apa? Untuk video. HP biasa ya? HP HP. HP dan ngeditnya itu awal-awal juga tidak pakai CapCut. Tidak pakai aplikasi eksternal di luar dari TikTok. Di awal-awal ya. Di awal-awal aku ngeditnya itu naruh teks juga dari TikTok. Nge-cut juga dari TikTok. Nambahin sound juga dari TikTok. Gitu loh. Tapi katanya kalau misalnya pakai atau ngeditnya langsung di TikTok itu lebih banyak nge-attract viewers tau kak. Bener gak sih? Jadi katanya pakai itu sampai CapCut karena kan mereka connecting kan. Daripada kita misalnya ngedit dulu baru masukin. Menurut aku sih Sama aja sih Oh iya? Berarti gak ngaruh itu? Ngaruh atau enggaknya itu Tata balik ke kontennya aja gitu Tata balik ke kontennya Karena gini loh Kalau kita terlalu fokus di Apakah ngedit pake Capcom Atau ngedit pake TikTok itu Membuat FYP Seakan-akan itu kita Mengesampingkan pentingnya konten Isinya gitu ya? Iya jadinya orang akan berpikir, yaudah aku konten yang asal aja, toh aku yang penting ngeditnya di TikTok atau di Capcom. Nah tapi akhirnya apa? Kontennya nggak bagus gitu. Oh oke, tapi berarti kalau Kaleo sendiri, ini berarti juga sih menurutku, dulunya kan di Medan belum jadi content creator, pekerjaan awalnya apa? Digital marketer. Oh emang udah ngerti marketing juga berarti, maksudnya udah terjun di dunia digital juga? Udah. Jadi di awal-awal itu ceritanya itu aku kan jualan online, berdagang online gitu ya. Berdagang online, mau coba-coba apa namanya, explore aplikasi baru. Karena dulu itu pas aku jualan online itu kan utamanya jualannya itu di Facebook dan di Instagram. Terus tiba-tiba ada aplikasi baru yang namanya TikTok. Nah pada saat itu... bisnis itu udah mulai agak menurun gitu karena yang namanya ngiklan itu tidak segampang 2017 2018, nah akhirnya aku mau explore aplikasi baru yang namanya TikTok ini, terus aku pikir gimana caranya aku bisa mengerti aplikasinya luar dalam tentunya caranya adalah aku sendiri harus jadi content creator, nah makanya pada saat itu aku juga lihat, oh ini skincare juga lagi naik banget nih orang-orang jadi content creator, yaudah deh aku coba nyemplung, jadi content creator di skincare di TikTok. Nah dari sana baru aku pelajarin market TikToknya. Oke, nah dan disitu juga maksudnya awalnya bisa FYP, bisa akhirnya mulai konten-konten-konten terus ya? Bener, dan aku juga merasa beruntungnya itu adalah karena aku juga awalnya digital marketer dulu, jadinya bisa menganalisa si TikToknya ini. Gitu loh. Karena kan banyak orang itu ya ngonten, sekedar ngonten, terus dia FYP, tapi ketika ditanya kenapa nih bisa FYP, tidak ada penjelasannya. Karena tidak bisa melihat apa yang terjadi. Tapi karena aku sudah punya background sebagai digital marketer, aku sudah tahu yang namanya matrix, sudah tahu misalnya kenapa konten itu bisa perform, bagus. Jadi aku melihat... Konten itu ya sama halnya dengan dulu digital marketing. Cuman kali ini itu kontennya itu organik gitu loh. Trafficnya itu organik. Berarti hasil analisanya Kaleo pertama kali. Kan maksudnya udah bisa ngerti baca data. Itu apa yang bikin orang datang. Maksudnya nge-view profile TikToknya. Kalau dari hasil analisanya. Kan pasti awal-awal ngeliat kan gitu. Konten apa gitu yang jadi nge-track orang. Ke akun aku. Ke akunnya. yang mana nih, yang skincare, karena kan ada tiga ada tiga ya, banyak banget ya yang FCP lah, atau yang skincare skincare dulu deh, karena kan banyak kan oke, kalau yang skincare itu dulu karena konten creator beauty itu kan banyak tapi konten creator beauty yang cowok itu sedikit dan ini mohon maaf nih ya konten creator cowok yang gak melambai itu lebih sedikit lagi, ini mohon maaf cuman maksudnya Ya kan kita kenyataannya. Jadi kan aku juga mencari keunikan dong. Itu penting ya kok ya. Penting dong. Aku kan nyari keunikan. Iya benar-benar. Jadi maksudnya gini loh. Aku yakin di luar sana, tadi mas-masnya juga pakai skincare ceritanya kan? Iya, nggak apa-apa kan? Jangan jauh pakai skincare. Coba gini, misalnya teman-teman di sini ada yang cowok. Terus kalian sedang mencari rekomendasi skincare. Kalian itu tipe yang cowok banget. Cowok banget, motoran, dulu cuma cuci muka, nggak pakai moisturizer, yang penting keluar. Bahkan kadang cuci muka pakai sabun batang yang sama dengan sabun badan. Tiba-tiba kalian mau belajar tentang skincare. Kalian akan nyari konten kreator seperti apa? Tentunya yang personanya itu relate dengan kalian. Iya, mirip. Gitu loh. Makanya tiba-tiba ada aku di sana. Nah, kira-kira seperti itu sih. Berarti that's the beginning ya. Iya, jadi balik lagi ke personal branding. Jatuhnya di awal-awal. Tapi benar sih. Aku setuju. Karena harus mencari angle atau keunikan. Kalau tadi kan, misalnya personal brandingnya kakak pas pertama, ya itu kan yang pakai skincare, tapi cowok yang, ya maksudnya cowok banget lah, manly gitu kan. Maksudnya gini, gak yang sampai cowok banget juga Aku juga gak yang sampai cowok banget gitu loh Di TikTok itu gak yang laki banget gitu Cuman maksudnya ya gak yang sampai melambai juga Tapi maksud aku, mungkin orang-orang mikir ya Kayak aduh aku cuma punya ide a day in my life gitu misalnya kan Tapi sebenarnya ada angle-angle yang menarik gitu loh Misalnya a day in my life, tapi dia Apa ya, ya misalnya adalah yang kayak kerja-kerjaan yang beda Kalau kemarin kita baru Baru ngundang misalnya pria sejenazah gitu kan. Itu kan bisa dibikin angle kan. Karena gak banyak orang kayak dia. Bener. Dan kemarin itu salah satu. Apa ya. Salah satu yang memancing banget. Gak cuman penonton. Tapi juga brand. Untuk kerjasama-sama aku. Adalah karena. Ya itu. Aku cowok bahas skincare. Gitu loh. Itulah awalnya ya. Yang di skincare. Yang di skincare. Kalau yang di FYP. Maksudnya di FYP spesialis itu karena memang bahas tren-tren terus ya Tren terus dan pada saat itu Salah satu Aku gak bilang aku orang pertama ya Tapi salah satu Mungkin salah satu yang Membahas di awal-awal tentang algoritma TikTok Tentang FYP Yang khusus banget itu di TikTok Itu mungkin aku salah satu orang pertama Nah walaupun pada saat itu Memang sudah banyak ya yang membahas tentang dunia konten creating, cara membuat video. Tapi yang spesifik membahas tentang TikTok, mungkin pada saat itu aku salah satu orang pertama. Gitu loh. Makanya kemarin itu juga di salah satu podcast yang lumayan gede juga dikasih solusi itu kan aku kebetulan udah diundang dua kali. Nah di 2023 membahas apa tren TikTok di 2024. Dan pada saat itu aku bahas tentang kalau affiliate. di TikTok itu bakal naik banget ternyata benar 2024 itu affiliate itu naik banget nah terus kemarin kita juga bahas yang akan naik di 2025 yang menurut aku live commerce atau jualan di live oh masih ya berarti tahun depan masih besar banget tuh trennya di live commerce menurut aku tren di tahun ini live commerce itu juga belum yang gede-gede banget gedenya juga di akhir tahun kan di awal-awal tahun kan Iya, iya. Iya, biasa aja. Semester kedua lah kayaknya. Iya, iya. Bahkan quarter 4 menurut aku yang hype banget. Untuk live commerce ya. Berarti nanti di 2025 kayaknya makin tinggi lagi. Berarti orang-orang kalau misalnya punya bisnis bisa beralih ke TikTok aja? Bukan bisa, tapi wajib. Wajib beralih ke TikTok aja ya? Bukan beralih sih, tapi lebih... Apa nambahin TikTok sebagai... Wajib nambahin TikTok sebagai salah satu saluran. Kayak gini. Misalnya ada teman-teman yang punya brand nih. Mungkin di 2018 itu pertanyaannya itu apakah mau masuk ke online atau tidak. Mau punya toko di Shopee atau di Tokpen atau tidak. Tapi kan ternyata kenyataannya sekarang kita lihat itu sudah bukan pilihan mau atau nggak mau. Tapi sudah wajib gitu. Kalau mau bertahan. Sama halnya seperti live commerce. Ini teknologi yang gak bisa dibendung, tren yang gak bisa dibendung. Jadi either kamu mau masuk atau gak mau masuk, dia tetap akan terjadi gitu loh. Kayak either lu masuk atau kompetitor lu masuk duluan sehingga nanti lu akan terpaksa masuk juga. Itu sih yang menurut aku ya. Jadi the earlier the better ya kalau memang udah bisa langsung masukin. Kalau untuk yang si jualan ini juga menarik sih menurut gue. Kalau itu beda nggak sama kalau kita bikin konten kreator biasa? Konten kreatong. Eh, konten creating. Apa sih? Konten creating biasa. Oke. Apakah beda? Kayak trennya beda, atau caranya beda, angle-nya beda, atau sebenarnya sama aja? Karena kan ya, toh akan di-post di TikTok juga gitu kan. konsepnya itu pasti sedikit banyaknya sama, cuman yang namanya di TikTok itu kan kita belum ada yang belum ada fitur seperti YouTube monetization adsense gitu loh jadi kalau di TikTok itu kalau kita mau nyari duit pilihannya ya cuman jualan either kamu jualan produk kamu sendiri atau kamu jualan produknya orang lain kan cara jualannya itu kan aku lihat ada yang kayak keranjang kuning, ada yang bisa ngelive, ngelive kan memang bisa Ya langsung lah ya, etalase nomor sekian-sekian gitu ya. Nah itu, dua cara itu berarti untuk berjualan di TikTok? Iya, pilihannya itu, sebenarnya ada pilihan lain. Tapi intinya itu, bayangannya itu kalau kita mau nyari duit di TikTok, selain dari live gift ya, itu pasti harus jualan. Apakah kamu menawarkan produk kamu sendiri, jasa kamu sendiri, produk orang lain, ya atau jasa orang lain, yang penting kan pasti jualan, pasti menawarkan sesuatu. Oke, oke, oke. Gitu sih. Tapi kalau untuk jualan, kan misalnya mereka nge-live. Ada triknya juga nggak? Maksudnya biar yang masuk ke live-nya itu banyak. Ada dong. Apa? Ada. Jadi, makanya tadi kan di, makanya itu di salah satu, di buku aku yang baru itu kan ada di bahas itu variabelnya banyak. Ada dari ruangan live-nya harus gimana. Oke. Kayak contoh gini. Itu gimana tuh? Misalnya kita jualan. Oke. Katakanlah aku jualan produk. let's say skincare tapi aku nge-live-nya itu di ruangan yang remang-remang, gelap-gelap terus background-nya juga kelihatan tembok yang nggak proper lah gitu kira-kira orang tertarik nggak? nggak appealing produknya jadinya ya kita nggak ngomongin tentang background itu harus mewah nggak seperti itu, cuman dari segi pencahayaan itu kan sudah minimal pencahayaan Apakah bagus di mata orang? Karena kan kita namanya mau jualan. Seperti kita buka toko, kan kita maunya toko kita itu nyaman, orang masuk itu berasa, oh ini tempatnya itu aku yakin loh belanja sama dia. Itu yang pertama. Yang kedua itu dari hostnya. Sebenarnya faktor host ini kan banyak. Salah satu yang paling penting misalnya product knowledge. Contoh, aku nge-live. jualan iPad misalnya terus ada penonton yang nanya Kak ini garansinya itu garansi berapa lama? terus aku sebagai host itu kayak ngangong-ngangong gitu aku tanya bos aku dulu ya kira-kira penonton itu mau beli gak? yakin gak dia beli sama kita yang bahkan ditanyain garansinya gak paham udah pasti enggak kan gitu nah dan juga ada faktor-faktor lain lah, pemilihan produk terus cara jualannya dan juga pelanggaran-pelanggaran itu ya kita juga wajib tahu biasanya pelanggarannya itu apa? dan kalau misalnya melakukan pelanggaran, apakah memang langsung mati lifenya atau gimana sih? kalau yang namanya pelanggaran itu banyak ya, di TikTok mungkin ada puluhan jenis ya tapi Mungkin kalau di live itu mungkin teman-teman yang sering kena itu misalnya contoh pelanggarannya itu over claim misalnya. Oh itu bisa di tracking sama TikToknya? Bisa dong. Jadi misalnya kita jualan serum, terus kita bilang wah pakai serum ini muka kamu putih dalam berapa lama. Nah itu kena tuh pelanggaran. Apakah live-nya langsung mati atau tidak itu tergantung dengan seberapa berat. Pelanggaran yang dilakukan Contoh Kalau pelanggarannya itu masih pelanggaran Yang jenis ringan, itu mungkin dia Hanya akan muncul peringatan Peringatan Tapi kalau misalnya pelanggarannya Sudah yang sangat berat, contoh Udah terindikasi ini live mau Ada penipuan, nah itu bisa Langsung mati Tapi melihat peringatan-peringatan Itu ada dimana Maksudnya itu kalau yang Muncul ketika live Contoh Jadi sama TikToknya sendiri sebenarnya udah dikasih tau ya Jadi teman-teman kalau live Memang kalau ada terindikasi pelanggaran Ya dia akan muncul gitu Kamu melanggar gitu Safe space juga ya untuk berjualan sebenarnya ya Safe dan TikTok itu salah satu platform yang paling ini sih Paling straight menurut aku ya Menegakkan peraturan mereka itu gitu loh Nah kalau misalnya ada afiliator Terus ada yang memang konten kreator beneran Lebih Lebih gimana ya Berarti pertanyaan ada dua nih Lebih bertahan lama yang mana Lebih cuan yang mana Ini konten kreator Dengan personal branding sendiri deh Kan sebenernya kalo personal branding pun Dia bisa diajak kerja sama-sama brand gitu kan Tanpa harus berjualan Nah atau yang memang afiliator Yang memang harus berjualan Itu lebih cuan yang mana? Lebih bertahan lama yang mana di TikTok? Oke. Kalau menurut aku lebih cuan yang mana? Itu tidak ada jawabannya. Kenapa? Karena gini. Ada konten kreator boncos. Terus tiap kontennya ada loh. Ada. Banyak konten kreator itu boncos loh. Karena sebenarnya variabelnya masih banyak lagi ya. Intinya, contoh nih, contoh. Kalian salah milih niche aja. Ternyata niche itu, niche-nya itu brand-nya sedikit. Dan rata-rata brand-nya itu tidak punya power untuk marketing. Tidak punya budget yang besar untuk marketing. Tentunya kita akan susah dapat endorsement atau kerjaan. Benar dong? Tapi kalau misalnya kita masuk ke kategori seperti beauty, di mana brand itu banyak dan semua brand-nya punya marketing power yang besar, ya kita akan gampang dapat kerjaan. Nah dari sana aja udah jelas gitu loh. Beda niche, beda hasil. Nah in case ada yang masih gak tau niche. Niche itu apa? Oh niche itu kategori yang kita fokusin. Jadi misalnya kalau akun racunin skincare aku ya niche-nya itu beauty. Kalau akun FAP specialist ya niche-nya itu education. Oke. Gitu loh. Nah jadi kira-kira seperti itu. Nah kalau ditanya lebih cuan yang mana? Jadi afiliator atau jadi... content creator, menurut aku sebenarnya dua ini tidak perlu kita tidak perlu kita pilih karena balik lagi, yang terbaik menurut aku adalah ketika si afiliator bisa membangun personal branding dan si content creator ini bisa memanfaatkan fitur affiliate gitu loh nah tapi, kalau pertanyaan lebih sustainable yang mana? biasanya lebih sustainable itu yang bisa membangun personal branding Oke. Gitu loh. Karena gini, aku sering bilang itu gini. Afiliator jangan mau hanya bergantung pada komisi afiliate. Kenapa? Karena kalau kita bergantung full hanya pada komisi afiliate, itu kita bergantung dengan orang lain. Kita bukan bergantung pada diri kita sendiri. Kenapa bisa bilang seperti itu ya? Karena gini. Contoh, teman-teman di sini 100% penghasilan. TikToknya itu dari komisi affiliate. Oke, aku tanya deh. Tiba-tiba nih, salah satu winning product kalian, besok stoknya habis. Anjlok nggak penjualan? Anjlok. Bener nggak? Iya, bener. Tiba-tiba besok TikTok, algoritmanya sedikit berubah. Tiba-tiba view kamu itu anjlok. Dan kamu masih belum tahu gimana cara menyesuaikan dengan algoritmanya. Penjualan kamu anjlok nggak? Anjlok. Jadi caranya dia supaya bisa tetap... Tetap on point lah bahasanya gimana. Makanya jangan hanya bergantung pada komisi affiliate. Tapi harus bangun personal branding. Ketika kita punya personal branding, itu kita bergantung pada diri kita sendiri. Let's say gini. Katakan aku sudah membangun personal branding. Brand itu kan endorse aku karena akunya. Iya. Gitu loh. Misalnya teman-teman di sini misalnya ada kenal let's say content creator. X gitu ya misalnya Dia itu udah sangat dikenal Brand itu endorse dia itu karena dianya Orangnya ya Orangnya Bener-bener Gitu loh Mau dia penjualannya lagi naik Lagi turun Nge-endorse-nya itu karena dianya Iya ya Gitu loh Nah kira-kira bayangannya seperti itu sih Oke oke oke Jadi memang Ya kalau memang bisa Punya personal branding yang kuat. Bisa pula nge-affiliate. Maksudnya masuk ke dalam afiliator itu ya lebih bagus gitu ya. Iya dan di 2025 menurut aku yang bakal cuan banget itu. Ntar kita potong, ntar kita potong. Di 2025 menurut aku yang bakal cuan banget itu adalah ketika. Seorang afiliator itu bisa membangun personal branding. Yang kuat. Sehingga dia juga dipercaya oleh penontonnya ya. Dan dia juga bisa memanfaatkan live commerce. Jadi dari konten itu dia dapat kerjasama dari brand. Dia juga bisa jualan affiliate. Dia juga live itu ada yang beli dan percaya. Wah itu bakal cuan banget di tahun depan. Tapi cara bikin dia bisa strong banget personal brandingnya apa? Apakah konsistensi? Atau apa sebenarnya? Pasti dong. Jadi personal branding itu kan bukan hal yang diciptakan dalam satu malam. Yang namanya personal branding itu kan segala aspek yang kita usahakan itu berhubungan gitu loh dengan personal branding kita. Misalnya teman-teman di sini nonton. Sehari-harinya membahas topik apa. Itu kan membangun personal branding. Kayak contoh. FEP Specialist. Itu kan personal branding. Tidak mungkin besok aku di akun FEP Specialist. Tiba-tiba konten mukbang. Kan nggak mungkin. Nah berarti kalau tiba-tiba nanti di kontennya Koleo ini. Ada konten mukbang. Itu berarti viewersnya bisa jadi nggak sebanyak yang lain ya? Dan nggak ada yang mau nonton juga. Siapa penonton? Aku yang nontonin FVIP Specialist yang mau nonton aku mukbang gitu loh. Iya, walaupun maksudnya udah dengan followers yang segini ya. Iya sih, kalau udah berubah personal brandingnya itu akan mempengaruhi. Iya, karena orang itu masih mengingat aku bukan sebagai Leo Giovanni-nya, tapi sebagai FVIP Specialist-nya. Beda cerita nih kalau aku udah jadi public figure. Nah itu beda cerita nih. Misalnya Raffi Ahmad. Memang artis, iya ya. Misalnya Bang Raffi Ahmad. Bang Raffi Ahmad mau hari ini konten makan, dia besok konten travel dia besok review mobil besok tenis, gak apa-apa gitu loh karena orang sudah melihat Bang Raffi Ahmad sebagai Raffi Ahmad, itulah personal brandingnya bener, bener, bener jadi memang harus ditentukan ya dari awal ya kalau memang mau jadi konten kreator ya ngerti yang mau disuguhin ke orang yang nonton itu apa dari awal bener, dan tentunya di awal itu kita gak bisa langsung yang aku mau diingat sebagai diriku gitu Siapa gitu Pasti kan harus Diingat sebagai sesuatu yang unik dulu Nah nanti baru kita mau tambahin Gue juga seneng Misalnya gue juga seneng musik loh Nah gue juga seneng traveling loh Pelan-pelan Baru dikenal sebagai bener-bener Yang sosoknya Public figure-nya itu Sebagai dianya Kita mau bahas Kontennya sekarang Ini kan banyak banget Tren-tren TikTok yang kayaknya orang Buset begini aja kok bisa Bisa naik gitu ya Ini salah satunya ada video kita ya Nah ini nih yang lagi banyak dipake Bahkan kemarin bareng ya Iya sempat collab bareng Bang Ardi Gue tunjukin Rumah sudah jadi Dan siap pun nih Kali ini rumahnya posisi Posisi Jadi anaknya punya rumah posisi Nah ini kan sebenernya menarik ya Dia jualan rumah Aja kan sebenernya Eh bukan aja Maksudnya dia jualan rumah Tapi dia melakukan ini Jadi tren diikutin banyak orang Kalau menurut kalian kenapa? Kok bisa dia naik? Kok bisa dia FWP? Karena unik Karena unik Gak ada orang pernah jualan rumah Dengan opening lagu di depan kan. Gitu loh. Jadi. Nah ini. Ini satu hal yang. Menarik juga ya. Buat teman-teman disini yang mungkin mau. FYP gitu ya. Kadang kita itu bukan harus. Jadi sesuatu yang. Apa ya. Bukan harus yang ribet banget. Kadang kita cuma perlu berbeda. Cuma perlu unik. Cuma untuk nyari uniknya itu yang susah kan. Iya. Gitu loh. Karena gini. Orang itu. Kita sebagai manusia itu. Seringnya itu adalah mengamati dan memodifikasi dan meniru. Tapi ketika disuruh memikirkan sesuatu yang kreatif dan orang pertama yang melakukan itu, itu sangat sulit. Dan itu yang mahal sebenarnya. Dan itu yang mahal. Makanya kadang orang itu misalnya melihat Bang Ardi. Loh dia nonton nyanyi-nyanyi doang gitu jualan rumah kenapa bisa FVP? Karena dia orang pertama yang jualan rumah openingnya nyanyi-nyanyi dan lagu. Dan... lagunya itu nyantol banget gitu di telinga, kan gitu nah jadi ya itu buat teman-teman disini kadang ya kita bukan harus jadi yang editannya paling keren atau mungkin storytellingnya paling menarik tapi kadang hanya karena kita berbeda unik dan berbeda tapi kalau kayak Bang Ardi ini maksudnya kan dia kontennya akan begitu terus tapi berarti ada masanya juga ya Kalau sekarang mungkin lagi banyak orang yang pakai, oke gue tunjukin. Tapi mungkin bulan depan kalau Bang Ardi begitu, terus kontennya mungkin aja orang bosan gitu ya. Bisa aja gak sih? Nah ini kita gak cuma bahas dari Bang Ardi ya, kita bahasnya general. General, general. General, kita ngomongnya itu general. Gini, banyak banget konten kreator itu viral beberapa minggu setelah itu hilang. viral beberapa bulan setelah itu hilang, bener-bener hilang yang gak kedengaran lagi, orangnya dimana aja gak ada yang tau lagi gitu loh, ya mungkin ada, cuman gak diliput lagi aja kan, nah cuman gini makanya itulah sulitnya dan challenge-nya dari mempertahankan traffic makanya FVP sekali saja itu juga sebenarnya tidak cukup gitu loh, kayak tadi cerita yang balik lagi, yang konten filter filternya juga aneh, tapi bisa FVAP 5 juta view. Terus ngapain? Kan nggak ada duitnya juga. Cuma dari FVAP sekali. Kan gitu. Nah, tapi nih, challenge-nya itu kan adalah mempertahankan. Nah, misalnya, let's say Bang Ardi ya. Mungkin ke depannya, Bang Ardi bisa mengembangkan personal branding-nya Bang Ardi itu lebih ke arah, oh, jadi per-review. Orang yang mereview rumah in general, dikembangin kemana lagi, gitu loh. Atau jadi si paling property misalnya. Nah itu, ada ide konten buat mengarti. Itu kan jadi sesuatu yang mengembangkan personalnya dia, personal brandingnya dia gitu loh. Tapi aku yakin Bang Ardi bisa sih, soalnya pas ngobrol juga jago. Oh iya? Berarti dia emang intentionally mau masuk ke TikTok ya? Jadi Bang Ardi itu... Sebenarnya kalau teman-teman disini melihat Bang Ardi itu Apa ya? Lu kok beruntung banget sih cuma nyanyi-nyanyi doang FYP Bang Ardi itu udah nonton Kalau nggak salah kemarin 4 tahun Udah 4 tahun Udah 4 tahun dan orang kan ngeliatnya itu viral sekalinya ini Iya bener-bener Tapi dia mencari pola selama 3 tahunnya nggak ada yang ngeliat Dia udah eksplor lama ya sebenarnya Tapi kalau misalnya kita udah FYP nih sekali Apakah besoknya Maksudnya cara mempertahankannya itu Berarti besoknya kita harus upload lagi nih Posting lagi biar tetap di Maksudnya tetap kelihatan sama orang gitu ya Pasti pasti Tapi gak cuman posting ya Gak receh juga postingannya ya Harus tetap ada konsepnya Dan membangun si personal brandingnya ini Itu untuk bisa tetap ada traffic Di dalam profile kita gitu ya Oke oke oke Kan masih banyak ya sebenernya orang mikir TikTok ini aplikasi yang cukup receh ya Hmm Nah kalau Kak Leo kan sebenarnya yaudah FYP, spesialis, terus juga orang yang mendalami TikTok banget. Menurut Kak Leo sendiri gimana? Apanya? Kalau misalnya ngeliat orang aduh masih melihat TikTok ini, aduh receh banget ya. Kenapa juga orang harus mencari duit dari TikTok gitu? Oh nggak apa-apa, bagus. Biar makin dikit ya ini ya. Ya kamu jadi pelanggan aja yang membeli gitu loh. Kan namanya platform gitu. Yang namanya platform ada. Ada yang nonton, ada yang belanja Ada yang nonton gitu loh Kalau semua orang nonton walaupun tidak mungkin ya Ya bingung juga gitu loh Jadi ya menurut aku Tetap ada porsinya lah Sampai kapan pun tetap akan ada orang yang melihat TikTok itu Sebagai platform yang receh Platform yang gak jelas Yang gak apa-apa Tapi sebenernya ya, aku juga baru tau nih Di TikTok, surprisingly Bahkan ada orang loh yang jualan rumah 39 39 M40M yang kayak gitu, berarti kan mungkin ada yang beli jadi salah satu bisa dibilang temen aku, tapi bisa dibilang murid aku juga, itu jualan mobil bekas jualan mobil bekas dulu itu pas mau nonton kan buka toko tuh ya pasti bisa dibilang 100% trafficnya itu adalah traffic offline, orang lalu lalang visit dan lihat ya Tapi setelah ngonten, sekarang bisa dibilang mungkin 99% traffic dari tokonya temen aku ini, itu sudah dari online dan dari TikTok. Jadi bayarnya itu bahkan dari orang yang melihat TikToknya dia. Iya, dan sudah terjual ratusan unit mobil dari TikTok. Ratusan. Wow, dengan cara dia ngelay. Nah tuh orang receh mana yang beli mobil bekas dari TikTok Iya jadi makanya gini Kalau memang masih merasa aplikasi TikTok itu receh Ya nggak apa-apa lanjutin aja Lanjutin aja jadi pembeli aja Karena gini loh Mau dianggap aplikasi receh Mau dianggap aplikasi apapun Toh yang cuan tetap cuan gitu loh Iya Betul-betul Tetap ada lapangan kerjanya disitinya One last question deh kak Gimana kak Leo ngelihat TikTok ini atau tren apa Jadi ada dua ya, ada tren apa Yang akan terjadi di 2025 Kalau Kak Leoling lihat sendiri Selain dari afliator ya Jadi misalnya kayak apakah tren joget-joget masih ada Atau apa Terus yang keduanya How do you see TikTok ini di 5 tahun mendatang Karena kan ternyata kalau kita lihat Ada media sosial-media sosial yang ternyata turun Apakah TikTok masih tetap jaya atau enggak Oke, nah yang pertama Tentang tren sebenarnya kalau tren-tren itu yang namanya joget-joget, konten-konten drama itu kan everlasting akan selalu ada gitu ya cuman kalau kita bahas tentang apa yang akan rising ya menurut aku ya balik lagi live commerce masih tetap itu ya Karena seperti yang pernah aku jelasin juga, intinya itu kita di Indonesia itu rekor penjualan tertinggi di TikTok itu kan 41 miliar dalam satu kali live. Sedangkan di China itu 45 triliun. Oh iya, Pak Tadi sudah wow, 41 miliar ternyata. Dari satu sesi live. Iya, 45 triliun. Itu ada beritanya itu. Nah jadi, kita masih ketinggalan lumayan jauh ya. Dan pastikan... Yang namanya sebuah tren, sebuah industri itu akan keep up, akan ngejer. Teknologi itu akan ngejer. Nah jadi menurut aku cepat atau lambat pasti yang di live commerce TikTok ini atau live commerce manapun ya, itu akan ngejer. Nah dan juga gini, mungkin teman-teman di sini, ini jadi panjang nggak apa-apa ya. Jadi mungkin teman-teman di sini itu nggak sadar ya, tapi ini kenyataannya. Kalau teman-teman nggak tahu, di China itu banyak banget mall-mall yang sudah mau mati. Atau bahkan sudah mati ya. Itu kembali hidup. Kenapa? Karena disewa oleh orang-orang yang mau nge-livestream. Aku pernah lihat tuh. Pernah kan? Sekarang di Indonesia udah nih loh. Satu perusahaan yang memang khusus untuk live streamer-live streamer itu datang nyewa tempatnya kan. Iya. Dan di sana itu mall-mall itu sudah disewa. nggak berharap traffic yang datang ke mallnya, tapi dia nyewa kotak-kotaknya itu untuk nge-live. Aku pernah lihat. Gitu loh. Dan sekarang, buat teman-teman yang nggak tahu, sudah mulai banyak pengusaha-pengusaha lokal yang mereka nyewa kiosk-kiosk di mall-mall yang sudah mau mati lah. Misalnya gitu. Kenapa? Karena biaya sewanya murah, dan lain-lain. Nah, jadi maksud aku, di lapangan nih, keadaan di lapangan itu, udah mulai keep up. Dan orang-orang udah mulai lomba-lombaan bikin studio live dan lain-lain. Ada orang-orang yang misalnya dia seorang. Tapi dia punya perusahaan yang punya 20 studio live, 30 studio live untuk jualan. Nah jadi menurut aku live commerce ini akan ngejar lah. Itu yang pertama. Terus yang kedua tadi apa? Yang kedua gimana? Kalau Leo ini ngeliat 5 tahun ke depan apakah masih keep up? Nah kalau membahas 5 tahun ya. Itu sebenarnya agak sulit. Kenapa? Karena TikTok itu sangat-sangat cepat. Aku nonton di TikTok baru 3 tahun. Itu udah melihat dari TikTok belum ada keranjang kuning, TikTok nambahin keranjang kuning, keranjang kuningnya ditutup, keranjang kuningnya dibuka lagi. Dan itu dalam rentang waktu bahkan mungkin hanya 2 tahun ini. Jadi kalau ditanya 5 tahun ke depan, ya pastinya aku nggak bisa menjawab ya. Karena pasti perubahannya itu... bahkan mungkin bentukannya udah sangat berbeda dengan sekarang cuman yang dibayangkan aku itu mungkin TikTok itu arahnya itu dia akan semakin memperlebar fitur-fitur yang ada, karena kan itu yang kita lihat lagi terjadi sekarang dari yang awalnya cuman untuk ngonten, ditambahin TikTok shop terus ditambahin sekarang bisa live commerce terus ditambahin TikTok series, kemarin sempat ada TikTok series terus ini ada tiktok go, ada explore juga ya? nambahin explore di tiktok sekarang ada tiktok go, tiktok go itu untuk kita bisa meng-afiliasikan makanan terus kemarin itu juga sempat ditambahin fitur untuk beli tiket konser dan ini baru mau ditambahin fitur subscription, jadi konsepnya itu seperti eksklusif konten nah jadi kalau menurut aku sih fitur-fiturnya akan terus ditambahin Tapi kalau untuk Leo sendiri nih, one last question lagi deh. Kalau nih, amit-amit, misalnya TikTok jadi nggak ada. Berarti kan, you lose your personal branding untuk jadi FYP specialist. What's your goals? Atau what's your, ya tujuan lain lah selain di TikTok? Ada nggak? Oke, nah ini bagus banget nih pertanyaannya. Nggak pernah aku dapet di podcast manapun nih sebenarnya. Jadi gini, itu udah pernah aku hadapi dan aku rasakan. Jadi pada saat itu kan aku membahas tentang TikTok, affiliate, dan lain-lain. Tiba-tiba di tahun lalu TikTok shopnya ditutup. Ya benar-benar tiba-tiba ilang gitu kan. Nah makanya untuk sekarang itu aku mulai membangun itu personal brandingnya itu tetap di TikTok. Tetap di FYP, tetap di affiliate. Tapi at the same time aku juga membangun presence di platform lain. Makanya sekarang juga ada bikin podcast, terus ada beberapa konten di Youtube, dan juga mungkin... ke depannya itu akan banyak konten-konten di platform-platform lain. Tapi tetap ya, yang namanya personal branding itu kan kita harus totalitas. Totalitas itu maksudnya gimana? Ya kalau personal branding lu A, ya A gitu loh. Kalau memang seluruh industri-nya ditutup, ya itu resiko. Resiko yang juga nggak ada orang yang harapkan lah. Karena balik lagi, kalau... Balik lagi kalau TikTok shop ditutup, apakah aku, atau TikTok ya, apakah aku akan terpengaruh? Akan. Tapi jutaan pengusaha lain itu juga, dan afiliator lain itu juga akan terpengaruh. Jadi menurut aku, ya itu bukan sebuah hal yang harus aku pusingkan banget sekarang sih. Aku fokus dengan apa yang ada dulu aja. Oke. Thank you, Koleo. Terima kasih udah sharing ke kita. Semoga yang nonton nanti bisa memang... kalau mau memulai jadi content creator jadi semangat jadi tahu trik-triknya juga semoga juga bisnisnya buku yang dijual juga bisa lancar terjual habis amin terima kasih kalian terima kasih juga teman-teman sudah nonton sampai ketemu di episode selanjutnya