Gua tuh kemarin sempat baca-baca ya, kenapa si Genius Elon Mas tuh kayak manusia yang berbeda dibanding kita. Dia bisa nge-handle enam perusahaan. Ada Tesla, SpaceX, X, Neuralink, The Boring Company. Dan dia emang figure yang terkenal banget nanganin banyak bisnis besar tapi produktivitasnya tetap tinggi di periode ini. Bayangin waktu itu dia ngediriin Open AI walaupun sekarang udah keluar. Karena banyak interview yang ngebahas tentang secretnya produktivitas Elon Mask, gua tuh sampai cari dokumen-dokumen rahasianya. Ingat enggak? Waktu itu dia sempat pecat personal assistant-nya cuma buat ngetes, oh ternyata gua tetap bisa kerja tanpa personal assistant. Karena Elon Mas tuh udah kayak robot dalam dia bikin sistem keseharian dia. Di mana mayoritas orang Indonesia dan seluruh dunia ya ngurus satu company aja kompleks, tapi Elonmas bisa ngejalanin enam. Nah, akhirnya gua rangkum semua pelajaran dan semua rahasia-reasi dia dalam tiga kategori. Kalian bakal belajari di video ini. Yang pertama soal manajemen waktu, yang kedua manajemen proses. Yang ketiga ini yang paling penting yang jarang dibahas, manajemen pembuatan keputusan. Tapi sebelum gua mulai, kalian harus ngerti satu hal yang menurut gua toxic, apalagi untuk masyarakat Indonesia. Karena Elon Mas itu bukan kerja keras. Dia gabungin kerja keras sama kerja cerdas. Di mana mayoritas orang Indonesia tuh ngalamin yang namanya hassle pride complex. Kalau misalnya orang kerja keras itu kaya, tukang sayur, tukang bangunan, itu harusnya jadi orang paling kaya. Hassle PR Complex itu kalau lu kerja sampai menderita, lu dianggap kuat, lu lembur, lu dianggap loyal. Lu burn out, lu pahlawan dari perusahaan. Bukan berapa banyak waktu atau penderitaan yang lu harus laluin, tapi seberapa efektif setiap jam, setiap menit, setiap hari. di mana 1 jam lu itu enggak setara 1 jam orang lain, tapi 1 jam lu bisa ngghasilin output 100 jamnya orang lain. Karena kita bahas tentang jam atau waktu, karena manusia cuma punya 24 jam, kita masuk ke chapter 1. Manajemen waktunya Elon Mas. Kalau dia memang dia robot. Dia tuh udah terkenal banget punya jadwal kerja tuh kelewat padat sekitar 80 sampai 100 jam per minggu dihabisin buat kerja. Kalau dilihat secara rata-rata global itu du sampai tiga kali lipat kerja orang pada umumnya. Nah, untuk dia maksimalin setiap-nya dia itu ada beberapa strategi yang paling terkenal. Nomor satu itu time blocking. Kira-kira bentuknya kayak gini. Jadi sebelum kalian mulai hari kalian itu tuh udah dibikin blok-bloknya. Gua ngerjain apa, gua ngerjain apa, gua ngerjain apa. Tapi Elon Mask itu terkenal sampai per 5 menit. Lu bayangin sehari ada berapa? 5 menit. Udah kejadwal. either meeting, jawab, email, review desain, atau tugas apapun itu. Dan dengan method ini karena dia disiplin, enggak ada semenit pun yang kebuang secara percuma. Setiap 5 menit fokusnya kejaga karena udah didedikasiin untuk satu tugas spesifik. Yes, manusia enggak jago multitasking. Tapi kalau kerjaan kalian banyak, harus diatur kayak Elon Mask. Setiap periode tertentu harus fokus ke satu tugas. Ekstremnya dia tuh sampai 1 jam tuh ada 12 kegiatan yang berbeda. Nah, time blocking, metode time blocking ekstrem ini, ini salah satu kunci utama Elonmas itu bisa memeras produktivitas maksimal di waktunya yang terbatas. N kalian mendingan sambil catat karena kalian bisa praktekin sendiri. Yang kedua, jadwal harian yang terstruktur dan dia terkenal ada method yang namanya satu hari satu perusahaan. Cuma kalian belum tentu bisa ikutin ya karena dia manage segitu banyak perusahaan dan dia idealis pengen involve di semuanya. Kalau yang tadi planning harian, sekarang planning mingguan. Di satu minggu, Mas itu berusaha untuk fokus satu hari ke satu perusahaan utama. Dia pernah jelasin kalau secara umum tuh dia ngatur biar sebagian besar waktu dalam 1 hari itu dedikasi untuk satu perusahaan. Enggak pindah-pindah, enggak misalnya Senin langsung ngurus tiga atau empat perusahaan. Contoh Senin itu buat Tesla, Selasa buat SpaceX dan seterusnya dengan perusahaan lain. Walaupun di beberapa dokumen dia tuh sering miss malamnya mau enggak mau ngurus perusahaan lain misalnya mampir ke kantor Twitter sampai jam 12.00 malam. Ini pendekatan yang namanya fiend days. Tujuannya adalah ngurangin yang namanya contex switching. Karena manusia dan otaknya itu sangat enggak bisa fokus dan harganya sangat mahal kalau harus pindah-pindah topik. Even Mas sendiri bilang konteks switching itu hal yang paling menyakitkan untuk produktivitas dia. Tips nomor dua untuk waktu. Setiap hari fokus ke satu domain. Walaupun enggak apa-apa realitanya bisa serabutan dan ngurus hal-hal yang lain. At least kita udah planning dari awal. Mindset kita udah fokus. Tips nomor tiga adalah rutinitas harian yang efisien. Nah, kata rutinitas ini jarang dibahas orang karena ini menurut gua yang ng-set produktivitas untuk seluruh hari dan seluruh minggu. Contoh, Elon Mas tuh murai dari jam . pagi. Biasanya enggak pakai sarapan, enggak enggak ngabisin waktu, skip breakfast dan langsung mandi cepat. Mandi pagi dia ngerasa tuh ritual yang penting banget karena sebelum kerja tuh lu tuh kayak fresh pikirannya. Sekitar jam 08.00 dia udah otw either ke kantor atau ke pabrik. Nah, pagi-pagi itu dia selalu alokasi waktu yang dia paling passion, yaitu engineering sama meeting-meeting penting. Uniknya, mask itu hampir gak pernah ada waktu khusus untuk makan siang. Enggak diblok misalnya 12 sampai 13 buat pergi makan siang. Seringnya dia lunch tuh kalau misalnya lagi meeting, lagi dengerin orang, pokoknya disleip-selipin karena dia ngerasa makan itu ngabisin waktu gua. Atau misalnya malam kalau ada dinner meeting, dia nyambiin makan di kerjaan-kerjaan dia. Terus waktu keluarga gimana? Ada tapi sebenarnya minim. Sekitar jam 10. malam biasanya dia coba bonding lah sama anak-anaknya. Habis itu jam 11.00 malam dia tidur. Sebelum tidur untuk windown dia sering baca buku. Ujung-ujungnya tidurnya jam .00 pagi dan diulangin lagi bangunnya jam .00 atau enggak jam 0.00. Nah, rutinitas ini dia tuh udah kayak harus jadiin robot. Punya aturan tidur minimal 6 jam karena dia pernah ukur. Kalau misalnya tidurnya kurang dari 6 jam performanya nurun. Jadi kebayangkan dari tiga tips tadi dia tuh basically manusia yang loop-nya berulang terus kerja kerja kerja. tidur, kerja, kerja, kerja tidur. Dan prinsip bonus yang terakhir untuk manajemen waktu karena dia punya mimpi yang gede banget, dia selalu figure out caranya pangkas waktu-waktu yang enggak produktif. Misalnya dia benci kalau meeting itu kebanyakan ngomong dan kepanjangan. Dia suka kritik rapat-rapat yang gak efektif dan malah jadi sesi brainstorming dan dia gak segan untuk walk out atau keluar dari ruangan itu kalau itu enggak efektif buat dia. Ini statement dia bukan hal yang kasar untuk meninggalkan meeting. Yang kasar itu kalau memaksa orang tinggal di dalam meeting yang buang-buang waktu. Jadi, semua prinsip tadi yang gua rangkum dari banyak dokumen yang gua baca tentang setiap detik harus digunain seefisien mungkin untuk hal yang paling berimpact tinggi dibandingin sama reality bisnis di Indonesia yang sehari bisa habisin 10 jam. buat urus invoice manual, data berantakan, ngobrol sama karyawan. Sebenarnya masalahnya bukan jam kerjanya, jumlahnya sama ya, mungkin Ilomas lebih banyak dikit ya, tapi sistem kerjanya yang bikin banyak bisnis di Indonesia enggak bisa punya output sebanyak Elonmas. Jadi kalau Elonmas tahu nih, ada sistem yang jadul, oh ini ada tim yang masih pakai kertas harus tulis tangan yang harusnya 1 jam jadi 5 menit, dia tuh langsung tangkas. Sangat terkenal di digitalisasi semua proses sampai waktunya sependek mungkin. Ja, step satu untuk produktif adalah manajemen waktu. Karena manusia cuma punya 24 jam sehari, gak bisa nambah lagi. Dan dia terkenal juga kalau ada saat saat genting, kita bisa keluar dari siklus loop kita. Contoh, pas Tesla ngalamin production hell di Model 3 tahun 2018. Pasos-akeosnya dia rela untuk pangkas inefisiensinya dengan tidur di lantai pabrik Tesla di Freemont. Dan mending enggak usah pulang ke rumah sekalian. Dia bilang alasannya merasa menderita lebih dari karyawan manapun. Nah, kalau ini udah level mindset ya. Tapi hasilnya adalah setiap waktu gak ada yang wasted. Nah, tadi kan kita sudah bahas dari level individual. Tapi dia kan bukan ng-running diri sendiri. Dia ngerunning perusahaan. Di mana yang kedua paling penting adalah manajemen prosesnya. Sebenarnya judul resminya itu manajemen organisasi dan delegasi tugas. Buat mayoritas kalian yang jalanin bisnis, kalian tahu masalah yang paling sakit banget kalian harus hadapin setelah kalian manage diri sendiri adalah manage orang. Nah, beberapa prinsip dari Elon Mask poin satu yang paling penting adalah tim kecil talenta kelas dunia. Mas tuh percaya dia gak suka tim-tim gede dan dia pengin orang-orang yang di sekitar dia ring satu, ring duanya itu orang yang paling kompeten di bidangnya. Dia enggak pedu digelar maal brilian dan passionnya tinggi. Benang merah filosofinya Mas itu higher the best than give them autonomy. Bisa dibilang ini prinsip paling penting biar manusia tuh punya lebih dari 24 jam. Nah, mayoritas dari orang Indonesia itu lebih penting hire orang yang murah daripada hire orang yang kompeten. Ya, sekali-sekali jackpot dapat murah dan kompeten. Cuma kalau udah sampai di tahap efektivitasnya, Mas, jauh lebih penting hir orang berkompeten yang bisa berpikir sendiri dan kata-katanya autonomous ya, mandiri untuk ngelakuin tugasnya. Karena kalau kalian bayar murah dan orangnya level rendah dan kalian keep di ring-ring satunya, waktu kalian bahkan habis lebih banyak untuk ngatur dan ngasih kerjaan ke orang itu. Nah, dia pilih waktu-waktu yang paling wasting time misalnya kayak tugas operasional, teknis, dan ini make sure orang yang dia hire itu bisa full di delegasi biar Elormas tuh bisa ngabisin waktu untuk hal yang cuma dia yang bisa. Contoh kayak tentang mikirin visi besarnya, ngatasin botel neck tertentu atau negosiasi sama partner yang kalian bisa ambil. Ini quot penting. You pay peanuts, you get monkey. Pas lu dapat karyawan yang monkey, apalagi di ring satu nih, waktu lu malah bakal habis lebih banyak ngatur mereka, malah lebih cepat lu yang kerjain sendiri. Nah, tapi tips duanya karena orang sering dengerin tips terus setelah mentah-mentah, Elon Mas sangat terkenal hands on di hal-hal yang krusial. Walaupun mayoritas dari waktu dia dan kerjaan day itu di itu di delegasi, orang-orang yang idealis dan sampai mau nge-handle enam perusahaan itu terkenal hands on di aspek yang menurut dia vital. karena passion dia di engineering, meeting-meeting teknis, desain produk, itu dia langsung turun tangan. Karena background dia di engineering, istilah resminya dia itu first principles thinking. Jadi dia tuh enggak segan untuk nyemplung sampai level detail kalau dia tahu itu dampaknya besar. Contoh, pas bikin roketnya SpaceX, kalian sering lihat klip-klipnya dia. Dia selalu hadir pas launching. Dia ng-review detail baterai Tesla. Bahkan lu pernah lihat video dia mantau dan ngoprek coding di Twitter pas di awal mereka akuisisi. Dia itu ngbikin culture. Dan ini prinsip leadership juga ya. Karyawan ngelihat bosnya sendiri turun dan paham teknis. Bukan cuma orang-orang manajemen yang kerjaannya nyuruh doang. Poin tiga dan ini yang sering jadi jebakan banyak banget entrepreneur, struktur organisasi datar dan lincah. Pas kita kebayang bikin perusahaan, pasti kita udah ng-edesain, oke, habis gua ada VP, ada manager, ada staff, ada apa. Semakin kompleks struktur organisasi, semakin birokrasi itu menghambat aktivitas. Dia itu bikin struktur organisasi itu datar. Semua bisa ngomong sama semua, semua ngerti yang dilakuin sama orangnya. Pas bikin keputusan itu simpel, Mas. Tinggal ngomong ke ini jalan, tinggal ngomong ke ini jalan. Jadi enggak ngomong ke ini, "Bentar ya saya izin ke sini, bentar ya saya coba koordinasi ke sini." Enggak. Karena struktur organisasi yang didesain flat. Tapi ini cuma berlaku untuk orang-orang yang high performing kayak Elon Mas di level key management ring 1, ring 2-nya. Nah, kalian pasti mikir kalau semua bisa ngerjain semua, bakal berantakan enggak sih perusahaannya? Nah, ini pentingnya juga enterprise resource planning. Nah, sebenarnya ini harus didesain dari awal karena kita tahu kita mau ngebangun bisnis atau organisasi yang besar, pondasi untuk semua bisa diracking, semua di satu tempat, semua proses terdokumentasi. Nah, itu yang namanya enterprise resource planning. Software atau digitalisasi yang nota B ini selalu dilihat mahal banget itu jadi kayak jantung dan pembuluh darahnya semua proses dan informasi yang beredar di sebuah perusahaan. Tapi kita kan udah tinggal di zaman modern dan gua sendiri punya pengalaman implemen IRP yang harganya miliaran rupiah. Buat kalian yang masih UMKM dan mau implementen tips-tips ini, kalian bisa cek dengan brand yang gua lagi collab dan gua suka banget brandnya karena gua udah tahu dari hampir 10 tahun yang lalu yang namanya Odo. Nah, Odo ini software ERP dan ini benar-benar baru mulai ramei dipakai sama banyak UMKM di Indonesia. Walaupun relatif baru, Odu ini udah dipercaya sama brand-brand besar kayak Bullock, PLP Beauty, Abuastic, Arista. Bahasa simpelnya gini, kalau di bisnis kan ada urusan inventory, penjualan, akuntansi, CRMHR, pajak, dan ODO. Itu satu platform yang benar-benar kalian urus semuanya di satu tempat. Semua integrated dan gampang untuk dipakai. Ibarat bodonya tuh odo kayak asisten digital bisnis lu. Ngebantu operasional biar bisa jalan otomatis, ngurangin kesalahan manusia. Dan bisa nunjukin data real time untuk kalian ngambil keputusan. Dan yang paling menarik, kenapa gua setuju untuk dikolapin di video ini yang biasa IRP nota B-nya miliaran. OD itu affordable tergantung dari skala bisnisnya. Literally harganya segini. Untuk bisnis-bisnis yang baru mulai cuma ratusan ribu. Jadi kalau misalnya semua proses organisasi dokumen flow itu bisa diotomisasi lewat digital platform kayak gini, lu sebagai bisnis owner jadi enggak nyia-nyiain 10 jam misalnya sehari. Dan ini jadi pondasi yang penting banget pas nanti bisnis kalian makin gede. And yes, semua perusahaan Elonmas pasti pakai yang namanya ERP. Itu udah menurut gua hal yang wajib dan sekarang bisa hadir di level UMKM. Kalian bisa cek linknya di description. Bagian ketiga adalah komunikasi dan membuat keputusan. Gua perlu clear satu hal dulu. Kalau lu bisnis owner dan lu high performing executive, hal paling penting yang lu bisa lakuin adalah membuat keputusan. Ini lebih ke prinsip-prinsipnya ya. Nomor satu yang gua pakai sampai sekarang juga adalah gua paling anti meeting yang ngaret-ngaret dan discus hal yang enggak jelas. Bahasa Elon Mask no excessive meeting. Jadi dia bilang ke semua keyag-nya untuk siapa yang mau ngajak Ilon Mas meeting itu harus seefisien mungkin, sesingkat mungkin tugasnya apa, agendanya apa, kita selesainin yuk. Dan kalau ada yang datang ke ruang meeting itu dan enggak ada kontribusi, dia enggak segan untuk suruh dia keluar. Karena menurut dia better orang ini ngelakuin hal yang lain daripada ngikut meeting yang gak penting. Budaya ini yang sering bikin Elon Mas tuh punya branding orang yang kasar. Apalagi kalau orangnya dimeeting pakai jargon-jargon enggak jelas, pakai bahasa yang terlalu kompleks, padahal enggak dibutuhin. Karena salah satu prinsip meetingnya efektif adalah komunikasinya lancar dan to the point. Kalian tahu kan budayanya Indonesia misalnya, "Oke, selamat pagi Bapak-bapak sekalian. ee mohon waktunya dan izin ya, Pak. Kalau misalnya saya ada kesalahan itu kalau misalnya terjadi di perusahaan yang dihet bakal langsung dimaki dan disuruh keluar dari ruangan. Prinsip nomor satu, to the point, meeting enggak boleh bertele-tele. Nomor dua, pembuatan keputusannya itu super super quick. Dan Elon Mas terkenal kalau ngambil keputusan bisnis atau teknis itu cepat banget. Kadang dalam hitungan menit atau jam. Di mana mayoritas orang apalagi bisnis owner bikin keputusan tuh bisa mingguan. Prinsipnya tuh gini, kalau misalnya perusahaan mau grow itu harus buat keputusan cepat, banyak, kecil-kecil, dan belajarnya pun jadi cepat juga. Lebih baik dia bikin keputusan cepat dan gagal terus belajar daripada untuk bikin keputusan aja butuh berminggu-minggu. Dianalisa dulu, diobrolin ke timnya dulu, telepon mamanya dulu. Di Silicon File itu ada moto yang terkenal banget untuk pegiat startup ya, move fast and break things. Lebih baik ambil keputusan hari ini dengan informasi yang ada daripada nunggu sempurna tapi telat. Nah, kuncinya di sini sebenarnya risk management. Ada enggak decision making inomas yang super cepat tapi kontroversial dan nimbulin kekacauan jangka pendek? ada dan banyak dan sering terjadi. Sesimpel kalau kalian lihat Ilon Mas di Twitter bikin aturan atau kebijakan baru spontan langsung ditweet langsung berlaku di perusahaan itu contoh versi ekstremnya dan itu kelihatan banget pas kemarin dia ngebeli Twitter. Cuma again princiipal dia justru iterasi cepat itu kunci untuk nyari solusi yang benar. Speed adalah prioritas selama arah umumnya sesuai dengan vis. Nah, gua bakal tutup dengan yang tadi gua sebut di awal video. Prinsip pertama, first principles thinking. Salah satu kunci yang paling rahasia, yang paling terstandarisasi adalah Elon Mas bisa bikin keputusan yang cepat dengan first principle ini. Artinya gini, setiap masalah atau setiap challenge itu dibreak down sampai dasar fundamentalnya. Dicari solusi dari nol berdasarkan fakta dasar tersebut, bukan sekedar analogi atau kebiasaan umum. Contoh paling realnya tentang first principal thinking, pas dia bikin SpaceX kan udah banyak perusahaan roket di dunia dan itu mahal banget karena setiap launching roketnya hilang atau hancur atau enggak bisa dipakai lagi. Pas dia bikin keputusan, enggak boleh nih kayak gini nih. Cari akar masalahnya dan gua bikin roket yang bisa landing lagi. Terus dia bikin hitungan bahan mentahnya, biaya produksi sendiri ternyata jauh lebih murah daripada beli roket. Jadi, jadi ya analisis first principle itu lahirlah ide roket yang bisa digunain ulang untuk memangkas biaya. Dan keputusan yang menurut gua di saat itu impulsif adalah ngeyakinin bahwa roket bisa mendarat lagi dalam kondisi berdiri kayak gini. Karena dia bukan lihat status quo doang, cari akar masalahnya terus bikin keputusan yang cepat dari sana. Alhasil, banyak gagal enggak banyak. Kalian lihat videonya banyak roketnya tuh meledak sebelum dia landing. Tapi pas berhasil itu ngebangun pondasi baru untuk proses dan inovasi yang jauh lebih efisien. Nah, jadi first simple thinking ini proses pembuatan keputusan dia yang mempercepat inovasi karena dia gak nunggu orang lain pernah ngelakuin atau enggak. Asal logika dasarnya masuk akal, semua proses efisien, bikin keputusan yang cepat, belajar dari kegagalan. Dan seluruh yang gua bahas dari awal video itu berdasarkan premis ini. Setiap kita mau ngelakuin sesuatu, fokus ke inti masalah. Jangan takut melawan tradisi. Hasilnya keputusannya sering out of the box, cepat dieksekusi, cepat dipelajarin, bukan sekedar ikut tren. That's what makes Elon Mas Elon Mask. So, sebenarnya dari semua ini, pelajaran apa yang bisa diambilin untuk kalian yang lagi ngejalanin bisnis kecil? Kalau gua harus summarize ke satu kalimat, speed is everything. Dan untuk bisa lincah ngelakuin semua hal yang keos di sebuah bisnis, waktu harus didesain sefisien mungkin, proses harus didesain sefisien mungkin, prinsip berpikir harus dibikin seefisien mungkin. Kalau misalnya ada banyak status cool atau tradisi yang semestinya, misalnya pas meeting di Indonesia sering nih basa-basi dulu dah. Misalnya kalau meeting sama orang small talks dulu dah. itu gak ggak usah diikutin sebenarnya karena toh yang kasih makan kita dan masuk ke kantong kita itu kemampuan kita membuat keputusan di bisnis yang kita jalanin. Dan first principle thinking misalnya kalian udah mulai gaji kegedean nih bisnisnya profitnya makin lama makin turun kalian cari masalahnya dan bikin solusi kreatif dari nol. Bukan malah ngelihat kompetitor tapi kayaknya mereka gaji segitu juga deh. Kayaknya OPEX mereka segede itu juga deh. Itu harus full dipangkas. Dan cara paling gampang untuk bikin semuanya efisien adalah manfaatin teknologi untuk mempercepat komunikasi dan eksekusi. Dan thank you untuk OD mau colab di video ini. Karena di zaman sekarang kalau kalian ngejalanin bisnis atau organisasi atau proses yang kompleks tanpa sistem teknologi bisa dibilang kalian akan mati karena kalah cepat dibanding kompetitor. Panjang enggak? Dan menurut gua kalau dibedah detail ini sebenarnya di script gua ada 8 sampai 9 poin lagi. Dan di 20 dokumen yang gua baca itu ada ratusan tipsnya. Cuma asal kalian ngikutin apa yang udah gua rangkum tadi, gua rasa itu udah 80% mendekati etos kerja dan efektivitas kerjanya Elonmas. Tinggal gimana cara kalian translate ke bisnis kalian sendiri. Jadi menurut kalian gimana? Bisa enggak kalian ngikutin prinsip-prinsipnya Ilon Mask? Tapi kalau analoginya dia ekstrem banget sampai 5 menit ngeluarin orang di meeting dan lain-lain, kalian kompromi dikit deh dan punya mindset-mindset penting yang udah gua bahas di video ini. Menurut kalian gimana? See you guys next video. Bye-bye.