dan tidak akan mati selain Anda yang muslim. Ya, orang-orang, hati-hati Tuhan yang menciptakan Anda dari satu diri, dan menciptakan darinya istri, dan menciptakan dari mereka banyak orang dan wanita, dan hati-hati Tuhan yang Anda tanya tentangnya, dan berharga, ya Tuhan, saya berharga kepada Anda. Ya, orang-orang yang berhati-hati Tuhan, dan berkata dengan berkata yang benar, yang memperbaiki perbuatan Anda, dan memberi Anda kemampuan. Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT pada kesempatan yang berbahagia ini. Allah SWT masih memberikan kepada kita umur panjang, kesehatan, dan semoga umur panjang dan kesehatan tersebut bisa kita memfaatkan dalam rangka mencari rida Allah SWT.
Sehingga di antara salah satu doa yang diajarkan oleh baginda Rasulullah SAW, Allahumma inni a'udhu bika min zawali ni'matik. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu, agar setiap ni'mat yang engkau berikan kepadaku tidak dicabut. Wa tahawuli afiyatik, agar kesehatan yang engkau hadiahkan kepadaku tidak dihilangkan.
Wa fujaa'ati ni'matik, agar engkau tidak menurunkan kepadaku siksa secara tiba-tiba. Wa jami'i isa khatik. Dan aku juga berlindung kepadamu dari segala bentuk yang bisa menyebabkan kemurkaanmu. Ini merupakan di antara bentuk kalimat yang sangat indah.
Dianjurkan bagi setiap Muslim untuk mengucapkannya. Bukti mereka bersyukur kepada Allah SWT. Dan bukti mereka ingin mempertahankan setiap nikmat yang ada. Karena orang yang bersyukur kepada Allah SWT disebut dengan Al-Hafiz.
Al-hafiz itu artinya ada orang yang menjaga dengan syukur seolah-olah kita menjaga nikmat yang sudah ada. Begitu juga orang yang bersyukur kepada Allah SWT disebut dengan al-jalib. Yaitu mendatangkan nikmat yang belum ada.
Karena dengan kita bersyukur kepada Allah, kita menjaga nikmat yang ada, dan kita bermohon kepada Allah meminta nikmat yang belum ada. Maka orang yang bersyukur kepada Allah disebut dengan Al-Hafiz, juga disebut dengan Al-Jalib. Sehingga di antara salah satu kalimat yang paling indah diajarkan oleh baginda Rasulullah SAW, Allahumma inni a'udhu bika min zawali ni'matik, wa tahawuli afiyatik, wa fujaa'ati ni'matik, wa jami'i sakhatik.
Ada yang hafal? Baik, silakan. Artinya. Masya Allah Allah Mabarik Silahkan silahkan Masya Allah Bisa diberikan Masya Allah Warahmatullahi Wabarakatuh Sehat selalu ya Ikhwat al-Islam itu merupakan diantara nikmat atau diantara bentuk kita bersyukur kepada Allah SWT dan bagaimana kita selalu mempertahankan nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita karena tidak ada seorang Muslim, kecuali mereka ingin bersyukur dan mempertahankan nikmat yang sudah ada.
Kemudian, salawat beriringkan salam. Semoga senintiasa tercurahkan buat junjungan alam, Nabi kita yang mulia, uswah dan kuduah kita bersama, Muhammad bin Abdullah SAW, yang mana kewajiban kita bersama. adalah serintiasa mengucapkan salam dan salawat kepada baginda Muhammad bin Abdullah kapanpun, dimanapun Dan dianjurkan bagi kaum muslimin untuk betul-betul menyempatkan dirinya, mengucapkan kalimat yang sangat mulia, kalimat yang mulia, yang mudah diucapkan, dan memiliki keutamaan yang luar biasa.
Sehingga dengannya Imam Ibn Qayyim rahimahullahu ta'ala menyebutkan, orang yang bersulawat kepada Nabi SAW dalam satu sulawat yang mereka ucapkan akan mendapatkan lebih daripada 40 keutamaan. Bagaimana kalau sekiranya mereka selalu Ikhwatul Islam, Saudara kaum muslimin, kaum muslimat, ikhwani akhawati rahimani warahmakumullah. Sebelum kita menjelaskan tentang pembahasan yang akan kita sampaikan pada pertemuan kali ini, kita ingin menceritakan sedikit tentang baginda Rasulullah SAW dan bagaimana kasih sayang Rasulullah SAW kepada kita sebagai umatnya. Semua kita tahu, salah satu yang kita tidak akan pernah lari darinya adalah kematian Dan kebangkitan. Mau tidak mau, semua kita akan berjumpa dengan Allah SWT.
Mau tidak mau, kita akan dibangkitkan oleh Allah SWT. Sehingga Allah SWT senantiasa memberikan peringatan kepada kita bersama. أَفَحَاسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقَنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ Wahai hambaku. Tidakkah kalian ingat? Apakah ketika aku ciptakan kalian hanya untuk sekedar bermain-main sahaja, dan kalian tidak akan kembali kepadaku, artinya suatu saat nanti semua kita akan kembali kepada Allah SWT.
Dan itu merupakan di antara hal yang akan mengingatkan kita kepada Allah, agar kita senantiasa memakmurkan kehidupan dengan kebaikan. Kemudian dikala kita dibangkitkan, kita akan dibangkitkan dalam keadaan tidak membawa apapun, dibangkitkan dalam keadaan tidak bersunat, Tidak berpakaian, tidak bersendal, tidak membawa apapun yang kita bawa. Hanyalah amalan-amalan yang pernah kita lakukan selama Allah berikan kehidupan kepada kita di dunia. Kemudian dikala Allah SWT membangkitkan hambanya.
Maka setiap umat mereka akan berkumpul bersama para nabinya. Dan umat yang terbanyak adalah umat Rasulullah SAW. Dan kita pun akan dipanggil oleh Nabi SAW.
Dan itu adalah awal dimana kita berjumpa dengan Rasulullah SAW. Karena kita sebagai umat Nabi SAW, kesempatan bagi kita berjumpa dengan Nabi tidak ada. Kecuali hanya dalam keadaan mimpi sahaja.
Sedangkan dalam keadaan terjaga, langsung bertemu dengan baginda Nabi yang mulia, itu dikhususkan bagi mereka-mereka yang bernama sohabat sahaja. Sedangkan mereka yang datang setelah sohabat Nabi, tidak satu pun di antara mereka yang bisa melihat Nabi secara langsung. Kecuali hanya sekedar melewati atau di dalam mimpi sahaja.
Mengapa demikian? Karena yang bisa melihat Nabi secara terjaga itu dikhususkan kepada para sohabat. Dan itulah kelebihan sohabat dibandingkan dengan umat-umat yang lainnya. Dan itulah kelebihan sohabat dibandingkan dengan generasi-generasi berikutnya.
Kemudian ikhwatul Islam, walau demikian kita tidak melihat Nabi SAW di dunia, tapi kita ingin tetap bertemu dengan Nabi SAW. Dan awal pertemuan tersebut adalah nanti dikala kita dibangkitkan oleh Allah SWT. Ketika Allah bangkitkan, maka di sana Nabi sudah menunggu kita bersama.
Di telaganya, di atas mimbarnya. Karena memang Nabi SAW menyebutkan, An-nafaratukum alil ha'ud. Wahai umatku, aku tunggu kalian di telagaku. Dan Nabi SAW berada di atas mimbarnya.
Mimbar yang dulu dipakai oleh Nabi SAW di dunia, itu juga yang akan menemani Nabi SAW di akhirat sana. Sehingga dengannya Nabi SAW menyebutkan, Mabaina bayti wa mimbari, Rauzatun min riadil jannah, Wa mimbari ala hawdi. Diantara rumahku dan mimbarku adalah taman diantara taman-taman surga.
Dan mimbarku akan berada di telagaku. Mimbar Nabi yang dulu dipakai oleh Nabi di dunia sudah tidak ada. Terbakar, hilang, habis.
Tapi mimbar itu juga akan dibangkitkan oleh Allah SWT. Kemudian berada di samping telaga baginda Rasulullah SAW. Bisa jadi Nabi ingin melihat umatnya.
Nabi SAW melihat umatnya. Siapapun yang melewati telagaku, ayo kelel mampir, ayo minum. Dan siapapun yang bisa minum dari telaga Nabi SAW Maka selama-lamanya mereka tidak akan pernah bisa merasakan kehausan Artinya Allah akan berikan kemudahan untuk Untuk urusan-urusan berikutnya.
Dan kita tahu. Dikala kita berada di padang mahsyar. Matahari didekatkan.
Kita tidak lagi peduli kepada orang lain. Lari antara seorang anak dari orang tuanya. Suami dari istrinya. Saudara dari saudarinya. Yang bisa menyelamatkan kita adalah amalan.
Kemudian di saat itulah, ikhwatul Islam, Allah berikan hadiah kepada seorang Muslim untuk minum dari telaga Nabi. Ketika mereka bisa minum dari telaga Nabi, maka mereka tidak akan pernah lagi merasakan kehausan untuk selama-lamanya. Dan semoga semua kita bisa minum dari telaga Nabi.
Kemudian, ikhwatul Islam, setelahnya baru Allah SWT menghisap semuanya. Ada di antara mereka yang dihisab dengan hisab yang ringan sekali. Seorang mu'min, hisab mereka hanya berkisar antara asar dengan maghrib sahaja.
Tapi seorang yang kufar kepada Allah SWT Mereka yang ingkar kepada Allah Mereka yang lalai dari Allah SWT Mereka yang tidak tahu untuk apa mereka diciptakan Maka mereka akan dihisap-hisaban asira Hisap yang akan melelahkan. Hisap yang akan membongkar aibnya. Hisap di mana Allah SWT tidak lagi menerima hujah dari lisannya. Allah kunci mulutnya.
Yang berbicara adalah kulitnya. Yang berbicara adalah tangan. Tangannya. Yang berbicara adalah kakinya. Kemudian ikhwatul islam.
Dikalah kita sudah dihisab oleh Allah SWT. Maka di saat itu ada lagi yang namanya mizan. Ditimbang.
Apa yang akan ditimbang? Semuanya. Catatan amalan akan ditimbang.
Amalan pun akan ditimbang. Dan kita pun akan ditimbang oleh Allah SWT. Semuanya akan ditimbang. Kemudian setelah mizan.
Ada yang namanya sirab. Sirat itu adalah jembatan dimana kita melewatinya. Dan itu tergantung bagaimana amalan perbuatan kita di sana. Tiga tempat inilah ikhwatul Islam.
Kalau seandainya kita ingin mencari baginda Rasulullah SAW di akhirat, maka itulah tempat Nabi SAW. Di dalam sebuah hadis yang dibawakan oleh sahabat Anas bin Malik. Anas bin Malik ini bertanya kepada Nabi, Ya Rasulullah, nanti kalau di akhirat, Kami ingin bertemu denganmu, kira-kira engkau berada di mana? Kalau di dunia, mereka mudah mencari Nabi SAW.
Nabi berada di rumahnya, Nabi berada di masjidnya. Kemudian yang mereka fikirkan, kalau seandainya nanti di akhirat kami ingin berjumpa denganmu, di mana engkau akan kami cari? Apa kata Nabi SAW? Dan ini bocoran dari Nabi. Kalau kalian ingin mencariku di akhirat, Carilah aku di Sirat.
Itu adalah tempat Nabi yang pertama kali. Artinya kalau kita ingin mencari Nabi, maka Nabi akan kita jumpai di Sirat. Kemudian sahabat Anas bin Malik kembali bertanya, Ya Rasulullah, kalau seandainya aku tidak menemukan dirimu di Sirat, di mana aku akan mencarimu? Maka Nabi kembali mengatakan, cari aku di Mizan.
Sahabat Anas kembali bertanya, Ya Rasulullah, kalau aku tidak menemukan dirimu di Mizan, di mana aku akan mencarimu? Maka Nabi kembali mengatakan, cari aku di Timbangan atau di Ketika di Hisab. Tiga tempat inilah Nabi SAW selalu berada. Mengapa demikian? Karena Nabi selalu berdoa kepada Allah agar Allah berikan.
Berikan pertolongan kepada umatnya. Dan itu merupakan diantara kasih sayang Nabi kepada kita sebagai umatnya. Maka bersyukur kita kepada Allah. Ketika kita menjadi umat baginda Nabi yang mulia. Tinggal bagaimana kita untuk memantapkan diri.
Taat kepada Allah dan taat kepada Rasulullah SAW. Kemudian ikhwatul Islam setelah sirat. Ada lagi yang namanya hisab kedua. Karena hisab itu ada dua kali.
Hanya saja perbezaannya, hisap yang pertama itu antara surga dan neraka. Sedangkan hisap yang kedua itu semuanya akan masuk surga. Hanya saja dihisap agar tidak ada satupun yang masuk ke dalam surga kecuali hatinya sudah bersih.
Dari segala doda, dosa, iri, hasad, dengki dan yang semisalnya. Disebut dengan Al-Qantarah. Kemudian setelah Al-Qantarah, maka setelahnya orang-orang berhasil melewatinya, baru mereka dimudahkan oleh Allah SWT masuk ke dalam surga. Maka yang pertama kali masuk ke dalam surga adalah Rasulullah SAW, kemudian baru umat-umat yang diberikan kemudahan masuk ke dalam surga. Kemudian setelahnya ikhwatul Islam.
Setelah Nabi SAW memberikan syafaat kepada Allah untuk umatnya agar mereka masuk ke dalam surga. Apa yang terjadi? Nabi SAW memperhatikan umatnya. Ternyata masih banyak di antara mereka yang berada di dalam api neraka.
Di saat itulah Nabi SAW datang kepada Allah SWT. Kemudian ketika Nabi datang, apa yang terjadi? Apa yang dilakukan oleh Nabi? Dan inilah pembahasan yang akan kita sampaikan, ikhwatul Islam. Karena pembahasan kita adalah bagaimana doa kita dikabulkan oleh Allah SWT.
Maka belajar dari Nabi SAW. Bagaimana doa-doa Nabi dikabulkan oleh Allah. Maka kita pun akan berusaha melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh baginda Rasulullah SAW.
Yang pertama kali dilakukan oleh Nabi, Nabi melihat umatnya. Orang penduduk surga atau umat Nabi yang berada dalam surga, mereka sudah memasukinya. Kemudian Nabi melihat umat yang lain, ternyata masih banyak di antara mereka yang berada di api neraka.
Kemudian setelahnya Nabi datang kepada Allah. Apa yang dilakukan oleh Nabi? Maka Nabi SAW langsung bersujud dalam waktu yang sangat lama.
Sambil memuji Allah dengan pujian yang sangat indah. Rasulullah SAW menyebutkan, Kemudian Allah SWT memberikan ilham kepada aku, aku pun bisa memuji Allah dengan pujian yang sangat indah. Dari sinilah ikhwatul Islam.
Di antara, agar doa kita dikabulkan oleh Allah SWT, maka berlatih. Hattilah untuk berlama-lama sujud kepada Allah SWT. Dan itu bukan perkara yang mudah.
Sujud dalam waktu yang lama itu sulit sekali. Coba nanti sesekali kita mengukur diri. Kita sujud kepada Allah, misalnya 15 menit, kemudian 20 menit, kemudian 30 menit. Itu bukan perkara yang mudah, Ikhwatul Islam.
Karena sujud itu perkara yang berat. Karena biasanya kalau kita lama sujud, kemudian kita bangkit dari sujud, biasanya kita banyak melihat bintang-bintang. Iya atau tidak? Banyak bintangnya.
Dan kalau kita melatih diri, karena Nabi kenapa bisa sujud lama di akhirat? Nabi SAW sudah terbiasa sujud lama di dunia. Pernah suatu ketika, ikhwatul Islam, Nabi, para sohabat kehilangan Nabi SAW.
Dikala mereka ingin mencari Nabi, yang bernama sohabat Mu'az bin Jabal RA, dicari Nabi di rumahnya, Nabi tidak ada. Dicari Nabi SAW di Masjid Nabawi, Nabi juga tidak ada. Dicari Nabi SAW di kota Madinah, Nabi juga tidak ditemukan. Kemudian tiba-tiba ada yang mengatakan, Nabi pergi ke arah kanan Masjid Nabawi.
Maka sohabat ini menelusuri tempat yang dituju. Kemudian menemukan Nabi berada di sebuah bukit. Ketika sahabat ini melihat Nabi, maka ditemukanlah Nabi dalam keadaan sujud.
Dan sahabat ini duduk menunggu Nabi SAW. Kemudian apa kata sahabat Mu'ad? Sampai-sampai saking lamanya Nabi sujud.
Aku sudah mulai berburuk sangka, jangan-jangan Nabi wafat di sana. Wafat dalam keadaan? Sujud. Kira-kira, kalau sudah mulai berburuk sangka, berapa lama Nabi SAW sujud?
Bisa jadi satu jam? Bisa jadi lebih? Karena sahabat ini mengatakan, sampai-sampai aku mengira Nabi wafat di sana. Kenapa demikian? Nabi sudah terbiasa sujud.
Sehingga nanti di akhirat, Nabi SAW sujud kepada Allah SWT dan memuji Allah SWT dengan pujian yang paling indah. Setelah Nabi melakukan kaliman ini, baru Allah mengatakan, Ya Muhammad, irfa'ra'asak wa'kul yusma'lat wa saltu'ta'wa shfa'tu shafa'Wahai Muhammad, angkat kepalamu. Artinya berhenti kamu sujud. Waqul yusma'lak. Katakan, aku akan dengarkan.
Wa shfa'tu shafa'Berikan syafa'at. Aku akan kabulkan. Aku akan izinkan.
Wa sal tu'ta. Minta. Aku akan ijabah.
Dan itu merupakan keinginan kaum muslimin. Mereka ingin meminta kepada Allah SWT. Tapi yang paling mereka inginkan bagaimana permintaan mereka bernilai ibadah. Dan bagaimana ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT. Maka dari sini Nabi SAW menyebutkan, Ad-du'a'u.
Mukhul ibadah. Berdoa itu adalah inti sari daripada beribadah. Tidak semua orang dimudahkan oleh Allah SWT berdoa.
Banyak orang yang sulit untuk mengangkat kedua tangannya. Banyak sekali ikhwatul Islam. Dan banyak juga... Mereka yang mengangkat kedua tangannya Tapi mereka tidak serius di dalam doanya Sehingga Umar bin Khattab Menyebutkan Sesungguhnya yang aku inginkan Bukan dikabulkan doa Tapi bagaimana Allah berikan ilham Kepadaku untuk betul-betul berdoa Apa makna daripada kaliman Umar bin Khattab Artinya ikhwatul Islam Ketika kita sudah diberikan ilham Untuk berdoa kepada Allah Kemudian kita khusyuk di dalam berdoa Maka itu merupakan di antara bentuk Allah mengabulkan doa tersebut.
Maka sebahagian para ulama mengatakan, bagaimana tandanya kalau doa kalian mudah dikabulkan oleh Allah SWT? Apa ciri-ciri doa dikabulkan? Mereka mengatakan, kalau di dalam berdoa, air mataku menetes, hatiku merasa takut, bulu ramaku merinding. Betul-betul khusyuk di dalamnya.
Maka itu adalah tanda doa dikabulkan oleh Allah SWT. Yang menjadi permasalahan. Jarang di antara kita yang bisa berdoa seperti ini. Kadang kita berdoa, ya Allah.
Baru saja mengatakan kalimat ya Allah. Kita ingat dagangan kita belum? Belum laku.
Ya Allah. Baru saja ya Allah. Melihat ke kanan, melihat ke kiri.
Itulah masalahnya di sana. Allah tidak pernah zalim kepada hambanya. Yang zalim kepada hamba adalah hamba itu sendiri.
Bahkan Allah berjanji, siapapun yang mengangkat kedua tangannya pasti diijabah oleh Allah Azza wa Jal. Yang menjadi masalah, yang membuat doa kita tidak diijabah adalah kita sendiri, bukan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena itu merupakan di antara janji Rabbul Izzat wal Jalalah dan Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Mulia. Allah suka mengabulkan doanya. Sehingga, atau Allah suka mengabulkan doa hambanya.
Ada salah seorang ulama yang bernama Sufyan Ibn Uyayna, rahimahullahu ta'ala, belum menyebutkan sebuah perkataan yang sangat indah. Wahai kaum muslimin, perhatikanlah. Allah itu mahal luas rahmatnya.
Mudah mengabulkan doa. Coba bayangkan, makhluk yang paling dibenci oleh Allah, dikabulkan doanya. Siapa makhluk yang paling dibenci oleh Allah?
Siapa? Iblis. Apa doa Iblis? Yang pandai bahasa Arab. Karena doa iblis, iblis tidak pernah berdoa dengan bahasa Indonesia.
Apa doa iblis? Ada yang tahu? Ini yang pertama, silahkan.
Apa? Artinya? Masya Allah, barakallah fiqh, hafizakumullah, silahkan silahkan. Doa iblis diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran. Qala Rabbi anzirni ila yawmi yub'athun.
Ya Allah, berikan kepadaku umur yang panjang. Itu iblis ya, bukan jin, bukan syaitan. Qala Rabbi anzirni ila yawmi yub'athun.
Langsung dikabulkan oleh Allah SWT Kenapa Allah SWT mengabulkan doa iblis? Padahal iblis adalah makhluk yang bermaksiat kepada Allah SWT Kalau sekiranya ada makhluk yang berbuat maksiat Tapi dia jujur dalam berdoa Dikabulkan oleh Allah SWT Bagaimana kiranya makhluk yang beriman kepada Allah? Sehingga di dalam doa-doa yang dibaca di akhir surah Al-Imran. Rabbana innana sami'na munadi'i yunadi lil'iman. Apa sambungannya?
Kami beriman ya Allah, kami mendengarkan, berimanlah kepada Allah, kami beriman. Itu merupakan di antara kalimat yang paling indah. Dikala kita berdoa kepada Allah SWT, awali dengan kalimat-kalimat yang paling indah.
Dan tidak akan mungkin ada kalimat yang paling indah, kecuali apa yang Allah sebutkan di dalam kitab suci-Nya, dan apa yang Nabi gambarkan dalam hadis-Nya. Makanya berdoa itu ikhwatul Islam, kalau tidak bisa berdoa dengan bahasa Indonesia, bahasa Arab doanya. Apa?
Bukan terbalik, kita yang tidak hafal. Tidak mungkin bahasa kita lebih bagus daripada bahasa Al-Quran. Tidak mungkin bahasa kita lebih bagus daripada bahasa Nabi SAW. Bagi kita yang ingin berdoa kepada Allah SWT, ingat pesan Nabi. Ya Aisyah, alaiki bijawami'il kalim.
Semua kita wajib mengingat hadis ini. Ya Aisyah, alaiki bijawami'il kalim. Allahumma inni as'aluka minal khairi kullih.
A'jilihi wa'ajilih. Ma'alimtu minhu wa ma'alam a'lam. Wa'a'udhu bika minashshari kullih.
A'jilihi wa'ajilih. Ma'alimtu minhu wa ma'alam a'lam. Allahumma inni as'aluka khaira maa sa'ala abduka wa nabiyuka Muhammadun s.a.w. Wa'a'udhu bika min sharrima a'ada minhu abduka wa nabiyuka Muhammadun s.a.w. Allahumma inni as'aluka aljannah wa maa qarraba ilaiha min qawlin aw amal Wa'a'udhu bika min an-nar wa maa qarraba ilaiha min qawlin aw amal Allahumma inni as'aluka an taja'ala kulla qadain qadaitahu li khair.
Siapa yang hafal? Itulah doa sesungguhnya. Berarti selama ini kita sudah berdoa atau belum? Sudah berdoa atau belum?
Sudah. Hanya saja doa ini tidak kita menghafalnya. Dan itulah di antara kalimat yang paling indah diajarkan oleh Nabi kepada ibunda kita Aisyah.
Dan para ulama setiap kali berbicara tentang masalah doa, mereka akan menukilkan hadis ini. Hadis inilah induk daripada doa. Yang semestinya sudah dihafal oleh kaum muslimin. Dan semoga Allah mudahkan bagi kita untuk menghafalnya.
Allahumma inni as'aluka minal khairi kullih. Ya Allah aku meminta kepadamu semua kebaikan. A'jilihi wa'ajilih.
Yang segera datang atau yang akan datang aku meminta semuanya. Wa'a'udhu bika minal syarri kullih. Dan aku berlindung kepadamu dari semua keburukan. A'jilihi wa'ajilih. Yang sekarang ataupun yang akan datang.
Allahumma inni as'aluka khaira ma sa'ala abduka wa nabiuka Muhammadun s.a.w. Ya Allah, aku meminta kepadamu semua kebaikan yang diminta oleh Nabi. Apapun yang diminta oleh Nabi, berarti kita sudah meminta kepada Allah s.w.t. Walaupun kita tidak menyebutkan satu persatu. Wa'a'udzubika min syarri ma'aza minhu amduka wa nabiuka Muhammadun sallallahu alaihi wasallam. Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari semua keburukan yang Nabi berlindung darinya. Kita tidak tahu semua keburukan, tapi Nabi tahu semua keburukan.
Dan kita mengatakan, Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari semua keburukan yang Nabi berlindung darinya. Artinya semua kebaikan dunia dan akhirat, semua keburukan dunia dan keburukan di akhirat, kita sudah berlindung. Walaupun kita tidak menyebutkan satu persatu. Allahumma inni as'alukal jannah. Ya Allah aku menginginkan surga.
Wama karraba ilaiha min qawlin aw amal. Dan semua yang mendekatkan diriku. Baik itu dengan amalan atau dengan perbuatan.
Wa'a'udzubika minan nar. Dan aku berlindung kepadamu dari api neraka. Dan sesuatu yang bisa menyebabkan diriku masuk ke dalam api neraka.
Baik itu ucapan ataupun amalan. Ya Allah, aku meminta kepadamu. Jadikan semua ketentuan takdir yang kau berikan kepadaku yang terbaik.
Maka di dalam doa ini, ikhwatul Islam. adalah doa yang mencakup semua kebaikan dunia dan akhirat. Sehingga Nabi berpesan kepada istrinya, Ya Aisyah, alaiki.
Alaiki itu hendaklah, hafallah, usahakallah, bacalah. Jangan tinggalkan. Bijawami'il kalim.
Dengan doa-doa yang sudah mencakup semua doa yang ada. Masalahnya, ikhwatul Islam, kita tidak menghafalnya. Nah, siapa di antara kita yang sudah hafal? Ada? Type yang pertama kali belakang ya, yang pakai masker silahkan.
Mungkin bisa maju, maju ke depan. Hai wanita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam wa'udhu bikamin syarikat abduh wanita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Allahumma inna sa'aduka jannah makarba ilaiha min amal wa'udhu bikamin annarum makarba ilaiha min qawli aw amal wa'as'albuka antaj'ala kulla qadain qadaitahu li khairan artinya artinya ya Allah atallahu anhu silakan silakan Masya Allah Saya menerima hadiah dengan syarat gantikan saya disini Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Itu adalah doa yang mesti dihafal Jangan pernah dilalaikan Bagi kita yang ingin doanya dikabulkan oleh Allah SWT Hendaklah kita mengumpulkan doa-doa yang terindah Dan tidak ada doa yang terindah kecuali kaliman ini Makanya dianjurkan bagi kaum muslimin untuk menghafalnya. Kalau kita tidak menghafalnya, bagaimana caranya? Dicatat atau direkam atau dicari. Siap untuk mencarinya ya?
Kira-kira doa ini berapa lama kita bisa menghafalnya? Satu minggu bisa? Bisa insyaAllah.
Nanti ditagi di akhirat ya, yang tidak menghafal. Taib, Ikhwatul Islam. Karena ini penting. Kita memerlukan semuanya.
Kita butuh berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Dan tidak ada cara bagi kita kecuali dengan apa yang diajarkan oleh baginda Rasulullah SAW. Oleh karenanya ikhwatul Islam, kita kembalikan kepada Nabi SAW.
Ketika Nabi SAW datang kepada Allah SWT, Nabi bersujud, Nabi bersungkur, meminta, bermohon, merintih kepada Allah SWT, sambil memuji Allah SWT dengan pujian yang paling indah. Orang yang paling pantas dan yang... paling mulia memuji Allah subhanahu wa ta'ala adalah Rasulullah s.a.w. Nabi pandai sekali memuji Allah subhanahu wa ta'ala.
Sehingga diantara salah satu nama Nabi adalah Ahmad. Ahmad itu artinya orang yang pandai memuji. Dan itu ada pada diri Nabi s.a.w. Nabi dinamakan dengan Ahmad karena Nabi paling pandai memuji. Dan yang paling pandai dipuji oleh Nabi s.a.w. adalah Allah subhanahu wa ta'ala.
Maka di antara bentuk agar doa kita dikabulkan oleh Allah SWT. Ketika kita memuji Allah dulu dalam berdoa. Kalau seandainya kita perhatikan. Kita lihat. Dari kisah Nabi SAW.
Ketika Nabi sujud dalam waktu yang lama. Kemudian Nabi memuji Allah dengan pujian yang sangat indah. Dengan pujian yang tidak pernah disebutkan oleh Nabi di dunia. Kemudian Allah memberikan ilham.
Dibukakan kepadaku kalimat-kalimat yang indah Dan bagaimana aku menyanjung Allah SWT Baru Allah mengatakan Ya Muhammad, irfa'raksa Wahai Muhammad, angkat kepalamu Katakan, artinya berdoa Aku akan kabulkan Minta, aku akan ijabah Berikan syafa'at Aku akan izinkan kamu untuk memberikan syafa'at Dikala Nabi SAW mengatakan kalimat ini atau mendengarkan kalimat ini. Maka di saat itulah keluar sebuah kalimat dari lisan Nabi SAW yang hanya singkat saja. Di saat itulah Nabi SAW mengatakan, Ummati, ummatku.
Apa yang bisa kita ambil, ikhwatul Islam? Kalau kita perhatikan, orang yang berdoa kepada Allah SWT, hendaklah mereka memperbanyak memuji Allah SWT sebelum mereka berdoa. Kalau kita lihat Nabi SAW memuji Allah, dipuji Allah sambil dalam keadaan sujud, sambil beribadah kepada Allah. Kemudian setelahnya baru Allah SWT mengizinkan Nabi untuk mengangkat kepalanya. Baru Allah mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Nabi.
Dan permintaan Nabi hanya satu. Artinya pujian diperbanyak, permintaan Nabi SAW hanya satu saja. Sehingga di antara salah satu doa kita tidak dikabulkan oleh Allah SWT, dikata kita, dikala kita langsung meminta kepada Allah tanpa ada pujian untuk Allah SWT. Maka pujian itu sangat penting.
Dikala kita berdoa kepada Allah, puji Allah dengan kalimat-kalimat yang paling indah. Dan di antara pujian tersebut, ikhwatul Islam, misalnya kita mengatakan di dalam berdoa, Allahumma inni as'aluk. Sesungguhnya siapapun yang mengucapkan kalimat ini, maka dia telah meminta kepada Allah dengan kalimat-kalimat yang sangat agung, yang paling dicintai oleh Allah SWT. Dan siapapun yang berdoa kepada Allah, Dan diawali doanya dengan kaliman ini.
Maka pasti doanya dikabulkan. Dan permintaannya diterima. Itu janji Allah SWT.
Dan itu yang dikabarkan oleh baginda Rasulullah SAW. Di dalam riwayat yang lain. Nabi SAW menyebutkan.
Allahumma inni as'aluk. Bi'anna laka'lhamdu la ilaha illa anta wahdaka la syarika lak Al-mannan Badi'u samawati wal ardi ya dhal jalali wal ikram Ya hayyu ya qayyum Nabi SAW Dikala berada di dalam masjid nabawi Nabi SAW duduk Kemudian dikala Nabi duduk Nabi mendengarkan ada salah seorang sohabat yang berdoa kepada Allah Sebelum sohabat ini berdoa kepada Allah, sohabat ini mengatakan kalimat ini. Setelah Nabi mendengarkan kalimat ini terucap dari lisan sohabatnya, apa kata Nabi?
Sohabat kalian ini, orang yang berdoa ini. Sudah meminta kepada Allah dengan kalimat yang paling indah, paling dicintai oleh Allah SWT. Alladhi ila su'ila bihi ajab, wa ila du'iya bihi a'ta.
Yang tidak ada satupun orang yang meminta dan diawali dengan kalimat ini pasti dikabulkan dan pasti diterima doanya oleh Allah SWT. Oleh karenanya, ikhwatul Islam, kita tentu belajar. Karena semua kita ingin dikabulkan doanya oleh Allah SWT.
Tidak ada satupun kita berdoa kecuali doa kita ingin dikabulkan. Maka carilah hal-hal yang bisa mengkabulkan doa. Dan diantara salah satunya, pujian-pujian yang sangat indah. Kalau seandainya kita tidak bisa menghafal doa-doa ini, kalimat-kalimat ini, maka baca zikir yang lainnya. Terutama zikir-zikir yang berkaitan dengan pujian kepada Allah SWT.
Dan tidak ada zikir pujian kepada Allah yang paling indah kecuali Apa zikir yang paling indah? Apa zikir yang paling indah? Al-Quran Inna nahnu nazalna Adzikra Inna nahnu nazalna adzikra Wa inna lahu lahafidhun Zikir yang paling mulia itu adalah Al-Quran Yang mana coba kita perhatikan. Setiap ayat Al-Quran ada nama Allah di dalamnya. Dan Allah mengajarkan kepada kita tentang nama dan sifat-sifatnya.
Kenapa Allah menyebutkan kepada kita nama dan sifat-sifatnya? Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi Rabbil Alamin Ar-Rahmanir Rahim Maliki Yawmiddin Diawali oleh Allah SWT dengan sifat-sifat yang indah Dan Allah juga mengakhiri dengan Qul A'udzub Rabbil Nas Malikin Nas, Ilahin Nas Itu merupakan pujian yang paling indah untuk Allah SWT. Seolah-olah Allah SWT mengkabarkan kepada kita.
Kalau kalian ingin berdoa kepada diriku. Awali dengan pujian yang paling indah. Dan tidak ada pujian yang paling indah. Kecuali nama-nama yang mulia.
Yang Allah ajarkan kepada kita di dalam Al-Quran Atau yang Allah SWT sebutkan kepada kita di dalam hadis-hadisnya Oleh karena itu ikhwatul islam Maka kita harus menyebutkan Apapun yang kita hafal kita sebutkan Ya Allah Innaka antarrahman Sebutkan semuanya. Semakin banyak kita menyebutkan kalimat-kalimat yang mulia, semakin Allah menyukainya. Bukankah Nabi SAW pernah menyebutkan, ikhwatul Islam, tujuan Allah menyebutkan kepada kita sebahagian nama dan sifatnya, Adalah agar kita menghafal dan membaca serta berdoa dengannya. Jadikan itu sebagai wasilah kepada Allah SWT.
Dan tidak ada wasilah berdoa yang paling mulia kecuali zikir. Yaitu zikir-zikir yang ada di dalam ayat-ayat Allah SWT yang berbentuk pujian. Makanya kita lihat ayat yang paling besar pahalanya atau surat yang paling besar pahalanya adalah surat al-ikhlas.
Surat al-ikhlas disebutkan oleh Nabi. Ketika Nabi bertanya kepada para sahabatnya, Wahai para sahabatku, siapa di antara kalian yang sanggup membaca Al-Quran atau seluruhnya dalam satu hari? Atau membaca sepertiga Al-Quran dalam satu hari?
Maka ibadah ini, ikhwatul Islam, merupakan ibadah yang berat. Dan kita selalu mengatakan, Nabi SAW senantiasa memberikan motivasi kepada umatnya. Untuk beribadah bukan dengan yang berat, tapi ibadah yang selalu dikerjakan.
Bisa dipahami? Makanya kita perhatikan Nabi SAW. Nabi SAW tidak pernah mencelah orang yang pendek bacaannya.
Tapi Nabi SAW menegur orang yang panjang bacaannya. Nabi SAW tidak pernah menegur orang yang sholat malam satu rakaat. Tiga rokaat, lima rokaat Tapi Nabi SAW menegur orang yang tidak tidur untuk melakukan sholat malam Mengapa demikian?
Karena yang diinginkan oleh Nabi kepada umatnya Adalah bagaimana mereka selalu beribadah Karena kalau kita semangat beribadah dalam skala yang besar Maka kita tidak akan kuat berlama-lama beribadah kepada Allah SWT Seperti misalnya, hadis yang dibawakan oleh sahabat Abdullah bin Amr bin Als. Sudah masuk waktu? Baik.
Hadis Abdullah bin Amr bin Als, dia adalah seorang sahabat yang kuat. Dia minta izin kepada Nabi untuk berpuasa. Dan dia ingin berpuasa setiap hari.
Dan dia ingin sholat malam tanpa tidur setiap hari. Nabi tidak mengizinkannya. Karena kalau kita melakukan yang demikian, Sulit bagi kita bertahan di dalamnya Makanya kalau kita contohkan misalnya Ada orang yang berpuasa Atau ada orang yang sholat malam Satu rokaat tapi setiap hari mereka melakukan Kemudian ada orang yang sholat malam Sebelas rokaat tapi sekali seminggu Mana yang paling mulia?
Mana yang paling mulia? Salah Orang yang melakukan sholat 11 rokaat tapi setiap hari. Itu yang paling mulia. Kalau bisa. Tapi kalau harus memilih mana yang paling mulia?
Yang satu rokaat walau tapi setiap hari. Kenapa demikian? Karena agar kita istiqamah di dalamnya. Karena itu ringan.
Makanya di dalam hadis yang dibawakan oleh Imam Bukhari. Ahabbud dini ilallah alhanifi yatus samha. Agama yang paling dicintai oleh Allah. adalah agama yang hanefiah, lurus, jelas.
As-samha. As-samha itu artinya yang paling ringan. Dan tidak ada agama yang paling ringan kecuali agama Islam. Salah satunya di dalam membaca ayat Al-Quran. Makanya kita dilarang mengkhatamkan Al-Quran satu kali khatam dalam satu hari.
Tidak boleh. Jangan kita bangga, Ustaz. Saya bisa mengkhatamkan Al-Quran satu hari satu khatam. Apalagi yang bisa mengkhatamkan 60 ribu kali. Nabi tidak suka.
Kecuali kalau di bulan Ramadan, lain ceritanya. Hari-hari lain Nabi tidak suka. Ini bukan masalah banyaknya.
Tapi mana yang Nabi suka? Bisa dipahami? Nabi tidak suka demikian. Makanya ada sahabat yang mengatakan, Ya Rasulullah, apa kata Nabi?
Khatamkan Al-Quran dalam tujuh hari. Ya Rasulullah, saya masih kuat. Khatamkan dalam tiga hari. Sahabat mengatakan, saya masih kuat.
Tidak ada lagi yang lebih daripada itu. Karena kita tidak ingin diazab di dalam agama, enggak. Mungkin kita semangat satu hari, mungkin kita semangat satu minggu, tapi kita tidak akan semangat selama panjang tahun. Nah, Nabi SAW memberikan solusi. Dan di antara salah satu solusinya adalah dengan membaca Suratul ikhlas Ayat, surat yang dinamakan dengan al-ikhlas Padahal kalimat al-ikhlas tidak ada di dalamnya Karena biasanya keedah Apabila suatu ayat dinamakan, suatu surat dinamakan dengan suatu kalimat Maka kalimat itu ada di dalam suratnya Surat al-nas Surat al-falak Surat al-kafirun Surat al-ikhlas, mana kalimat ikhlasnya?
Tidak ada Kenapa tidak ada? Nanti jawabannya setelah azan. Barakallahu fikum karena waktu azan sudah masuk, ikhwatul Islam.
Semoga Allah memberikan manfaat terhadap apa yang kita sampaikan. Jazakumullahu khairah. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim. Wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu da'i ila ridwani wa sallillahu wa sallim ala nabiyyina wa habibina wa mustafana wa maulana wa ala alihi wa sahbihi wa sallim atasliman mazida Ikhwatul Islam, saudara kaum muslimin, kaum muslimat, ikhwani, akhawati, rahimani wa rahimakumullah Pada kesempatan kali ini, kita akan kembali melanjutkan pembahasan kita yaitu bagaimana supaya doa kita dikabulkan oleh Allah SWT Sebelum kita melanjutkan Ikhwatul Islam, ada salah satu kisah yang paling indah. Sebahagian para ulama menyebutkan kisah ini tidak terlalu kuat.
Namun kita menyampaikan hanya untuk sekedar istiqnas. Yaitu kekuatan bagi kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Terkhusus di dalam mengingat Allah SWT. Yaitu kisah yang dialami oleh salah seorang ulama yang bernama...
Kisah yang dialami oleh salah seorang ulama yang bernama Imam Ahmad. Rahimahullahu ta'ala. Imam Ahmad adalah salah seorang ulama yang lahir pada tahun 164 Hijriyah.
Meninggal pada tahun 204 Hijriyah. 241 Hijriyah. Dan beliau merupakan salah seorang ulama yang mesyur. Hanya saja kemesyuran ulama-ulama terdahulu. Hanya sekedar namanya sahaja.
Sedangkan wajahnya tidak dikenali. Jadi ulama-ulama terdahulu misalnya orang kenal dengan Imam Syafi'i. Tapi apakah mereka kenal dengan wajahnya?
Tentu tidak. Orang kenal dengan Imam Ahmad, apakah kenal dengan wajahnya? Tidak.
Orang kenal dengan Imam Abu Hanifah, apakah kenal dengan wajahnya? Tentu tidak. Karena bisa jadi di zaman dahulu belum ada TikTok ataupun yang lainnya. Sehingga mereka tidak kenal wajah, tapi mereka hanya mengenal nama.
Begitu juga dengan Imam Ahmad. Semua orang tahu Imam Ahmad, Imam Dunia. Salah seorang ulama yang sibuk mengorbankan dirinya untuk agama. Mengabdikan dirinya untuk hadis-hadis Rasulullah SAW.
Sehingga beliau bisa mengumpulkan sebuah kitab yang sangat indah. Yang dikenal dengan Musnad Imam Ahmad RA. Terlepas daripada itu semua.
Jadi Imam Ahmad ini suatu ketika. Dia pernah merasa dirinya harus keluar dari Kufah atau dari Bagdad Dan dia tidak tahu kenapa dia harus keluar Ada saja yang memaksanya dirinya untuk keluar Dan dia juga tidak tahu mengapa dia harus keluar Dia harus keluar Dan dia tidak tahu mengapa alasannya dia harus keluar Tapi ada dorongan agar dia keluar dari kampungnya Kemana? Dia tidak tahu Kemudian dia pun pada akhirnya Keluar dari kampung halamannya berjalan-berjalan Sampailah di sebuah tempat dan Imam Ahmad sampai di sana di waktu maghrib. Kemudian beliau pun sholat maghrib di masjid yang dekat dengan sana.
Kemudian setelahnya beristirahat di masjid, kemudian melakukan sholat insya. Setelah melakukan sholat insya, Imam Ahmad ini tidak tahu di mana beliau akan menginap. Dan beliau juga tidak tahu ke mana arahnya.
Kemudian setelahnya apa yang terjadi, maka dia berkeinginan untuk tidur di masjid atau beristirahat di masjid. Sambil menunggu keesokan harinya Kemudian dikala dia duduk di masjid Maka tiba-tiba datang penjaga masjid Kebetulan penjaga masjid Sebagaimana tadi yang kita sebutkan Dia tidak kenal dengan Imam Ahmad Kemudian Imam Ahmad diusirnya Kamu tidak boleh istirahat di masjid Pergi keluar Maka Imam Ahmad keluar menuju teras masjid Sampai di teras masjid Pengurus masjid kembali datang Kamu juga tidak boleh disini Sehingga Imam Ahmad mengatakan Saya seorang musafir Saya tidak tahu kemana arahnya, di mana saya akan menginap. Saya menumpang dulu sebentar.
Namun kebetulan orang ini tidak mengizinkan Imam Ahmad untuk tinggal di masjid. Jika mendengarkan suara-suara antara Imam Ahmad dengan pengurus masjid, tiba-tiba ada orang yang berada di samping masjid atau tetangga masjid yang mendengarkannya. Maka beliau melihat ternyata ada salah seorang yang musafir, kemudian tidak ada tempat tinggalnya, tiba-tiba dia memanggilnya, Wahai fulan, silahkan kamu beristirahat di rumahku.
Karena tidak ada tempat istirahatnya. Kemudian di kota Islam, maka Imam Ahmad Dia beristirahat di rumah orang tersebut. Alhamdulillah rezeki dari Allah SWT.
Kemudian setelah Imam Ahmad dipersilahkan masuk. Disediakan tempat tidurnya. Maka orang ini kembali melanjutkan pekerjaannya. Karena kebetulan dia adalah seorang khabaz.
Khabaz itu tukang roti kalau bahasa kitanya. Dan adonan roti itu biasanya kalau penjual roti. Kapan dibuat?
Di malam hari. Kemudian nanti setelah dibuat adonannya. Dibiarkan mungkin 3 jam, 4 jam, 5 jam. Kemudian nanti di pagi hari baru mereka bakar ataupun yang semisalnya.
Itu biasa pekerjaan tukang roti. Nah inilah pekerjaan orang tersebut khabaz. Dan roti itu adalah makanan orang-orang yang ada di sana. Kemudian ikhwat al-Islam. Dikalah orang ini sedang membuat adonan roti.
Maka dia selalu berzikir kepada Allah SWT. Zikir itu mudah ikhwat al-Islam. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar. Sambil kita misalnya waktu-waktu yang lapang, sambil kita bawa kendaraan, misalnya kita masuk ke masjid sini macetnya luar biasa. Subhanallah, alhamdulillah, Allahu Akbar.
Itu perkara yang tidak mudah atau perkara yang tidak berat bagi kita untuk melakukannya. Tinggal bagaimana kita membiasakannya sahaja. Kemudian Imam Ahmad merasa kaget dengan orang ini.
Sambil mengatakan, wahai fulan, apakah engkau mengizinkan diriku untuk bertanya? Maka orang ini menjawab, silakan, tidak menjadi masalah. Kemudian apa kata Imam Ahmad?
Aku senantiasa melihat engkau berzikir kepada Allah Azza wa Jal. Apakah engkau pernah merasakan memfaat daripada zikir yang aku baca? Maka di saat itulah tukang roti mengatakan, Iya, aku merasakan bagaimana memfaat daripada berzikir kepada Allah SWT. Di antara memfaat berzikir kepada Allah, tidaklah aku meminta kepada Allah, Kecuali semua doa-doaku dikabulkan oleh Allah SWT. Sesuai dengan pembahasan yang kita jelaskan pada kesempatan kali ini.
Bahwa zikir itu adalah diantara cara doa kita dikabulkan oleh Allah SWT. Dan zikir yang paling mulia adalah ayat-ayat Allah. Maka setiap kali Allah berikan kesempatan bagi kita untuk membuka Al-Quran. Kita baca satu halaman, dua halaman, tiga halaman, satu juzuk, dua juzuk.
Berdoa kepada Allah SWT. Karena itu adalah zikir yang paling mulia. Hanya saja kadang-kadang kita lalai melakukannya.
Orang ini ikhwatul isyam dika'lah ditanya oleh Imam Ahmad. Apakah engkau mendapatkan hasil daripada zikir ini? Apa manfaatnya? Kenapa engkau selalu berzikir kepada Allah?
Maka beliau mengatakan, tidaklah aku berdoa. Kecuali semuanya dikabulkan oleh Allah. Namun ada satu yang belum dikabulkan. Aku selalu berdoa kepada Allah.
Ya Allah, pertemukan aku dengan yang namanya Ahmad bin Hanbal. Itu yang belum dikabulkan oleh Allah SWT. Kata tukang roti ini. Maka apa jawaban Imam Ahmad?
Subhanallah. Itulah rahasianya. Kenapa aku harus keluar dari kampung halamanku? Aku tidak tahu harus kemana.
Tiba-tiba harus keluar. Kemudian melakukan safar. Dan aku sampai di sini.
Itu semua tidak lain tidak bukan agar Allah mengabulkan doamu. Dan aku adalah Ahmad bin Hanbal. Artinya apa ikhwatul Islam?
Zikir itu merupakan diantara bentuk doa kita diijabah oleh Allah SWT. Maka setiap kali kita berzikir kepada Allah, berdoa kepada Allah SWT. Dan zikir yang paling mulia sebagaimana yang kita sebutkan, baca Al-Quran. Dan Al-Quran itu, iya mungkin tidak banyak diantara kita yang bisa menghafalnya. Tidak banyak diantara kita yang punya waktu.
Tapi lihat bagaimana bonus yang diberikan oleh Allah. Toleransi yang diberikan dalam agama. Apa kata Nabi SAW? Kalau kalian membaca, Kalau kalian membaca, Itu sama saja kalian membaca sepertiga Al-Quran.
Makanya Nabi SAW, Ada salah seorang sahabat yang salat, setiap kali dia baca ayat, diawali dengan Qul huwa Allahu ahad. Misalnya dia ingin membaca surah Fatir. Sebelum dia membaca ayat ini, baca dulu Qul huwa Allahu ahad. Misalnya sebelum dia membaca Al-Muzammil, Qul huwa Allahu ahad.
Sahabat yang lain. Merasa kaget, kenapa dia harus membaca ayat ini? Kemudian mereka mengadu kepada Nabi. Dan mereka tidak mau imam kecuali dia.
Karena dia bisa jadi suaranya bagus, hafalannya banyak, lebih bertakwa kepada Allah Azza wa Jal. Sehingga sahabat yang lain tidak bisa mengeritiknya, tapi mereka mengadu kepada Nabi. Maka Nabi mengatakan, tanyakan kepadanya, kenapa dia melakukan yang demikian? Maka sohabat bertanya kepada orang yang tadi jadi imam, kenapa engkau setiap kali jadi imam harus mengawali dengan kul huwa Allah? Maka orang ini mengatakan, aku mencintainya.
Kemudian diadukan kepada Nabi SAW. Apa jawaban Nabi? Kecintaannya kepada ayat ini bisa menyebabkan dirinya masuk ke dalam surga Allah SWT. Mengapa demikian? Karena di dalam surat ini semuanya berbicara tentang Allah Azza wa Jal.
Tidak ada berbicara tentang yang lain. Maka disebut dengan suratul ikhlas. Ikhlas itu diambil dari kata-kata khalas, murni. Karena ayat ini murni Ayat ini murni berbicara tentang Allah. Tidak disebut dengan suratul ikhlas.
Ketika ayat ini murni berbicara tentang Allah, maka Allah tidak menginginkan dari hambanya kecuali memurnikan ibadah hanya untuknya. Dan salah satu ibadah yang paling mulia adalah berdoa. Maka tadi kita menyebutkan di antara kalimat yang paling dicintai oleh Allah SWT, Allahumma inni as'aluk bi'anni ushiduk. Biannaka antallahu la ilaha illa ant al-ahad al-samad al-ladi lam yalid wa lam yulad wa lam yakullahu kufwan ahad.
Siapa yang hafal? Baik, silakan. Masih sini, Masya Allah.
Sepertinya dari tadi siap-siap ya. Baik, silakan. Allahumma inni as'aluka bi'anni ashaduka anna anta Allah Bismillah Allahumma inni as'aluka bi'anni ashaduka anna anta Allah La ilaha illa anta al-ahad as-samad al-lazi lam yaridu wa lam yulad wa lam yakulahu kufran ahad Allahumma inni as'aluka Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu Bi'anni ashaduka anta Allah Aku bersaksi sesungguhnya, engkau adalah Allah, Al-Ahad, Al-Samad, Al-Ladhi Lam Yalid Walam Yulad, yang tidak beranak dan tidak diperanakan, Walam Yakullahu Kufwan Ahad, dan tidak ada yang setara denganmu. Masya Allah.
Masya Allah. Masya Allah. Masya Allah. Ternyata tidak mudah jadi Ustadz ya. Kaliman ini sebagai kita sebutkan Ikhwatul Islam harus dihafal oleh kaum Muslimin Tidaklah kita berdoa kepada Allah kecuali awali doa Juga ada kalimat yang berikutnya.
Allahumma inni as'aluka bi'anna laka'l hamdu la ilaha illa anta wahdaka la sharika lak al mannan badi'u samawati wal ardi ya dhal jalali wal ikram ya hayyu ya qayyum. Oleh karenanya, ikhwatul islam itu semuanya adalah bagian daripada berzikir kepada Allah SWT. Dan zikir yang paling mulia adalah zikir di mana ada nama dan kalimat-kalimat serta sifat-sifat Allah SWT. Itu adalah zikir yang paling mulia.
Dan kalau seandainya kita perhatikan, doa kita itu, itu-itu saja. Doa kita itu apa doa kita? Ya Allah ampunkan dosaku, mudahkan urusanku, lancarkan rezekiku, berikan keturunan kepadaku. Apalagi doa kita yang lain? Karena kita ini manusia, Allah tahu.
Doa kita seputar itu saja. Diampunkan dosanya, diberikan rezeki kepadanya, sehingga Allah SWT memberitahukan kepada kita. Kalau seandainya kalian ingin meminta kepada Allah SWT, berzikir kepada Allah.
Begitu dengan kalimat istighfar. Atau dengan kalimat memuji Allah SWT? Bukankah Allah SWT menyebutkan dalam Al-Quran?
فَقُلْ تُسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا Apa sambungannya? يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدَرَارًا وَيُمْدِدُكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ Katakan, aku pun mengatakan, بَسْتَغْفِرُوا Berzikir kepada Allah, beristighfar kepada Allah, puji Allah SWT. Kalau kalian melakukan yang demikian, Allah akan menurunkan hujan Kalau kalian melakukan yang demikian Allah akan tambah rezeki kalian Allah lancarkan usaha kalian Allah berikan kepada kalian keturunan Apa lagi yang kita inginkan? Tinggal bagaimana kita melatih diri berzikir kepada Allah SWT Makanya ada salah satu kisah yang terjadi kepada Nabi Sulaiman.
Ini selalu atau merupakan di antara pelajaran yang berharga bagi kita bersama ikhwatul Islam. Nabi Sulaiman adalah seorang nabi yang dimuliakan oleh Allah SWT. Beliau pernah meminta kepada Allah dengan tiga permintaan yang sangat indah. Dan permintaan ini dilakukan setelah beliau kembali merenovasi bangunan Baitul Maqdis.
Sebagaimana yang melakukan renovasi untuk bangunan Kaabah adalah Nabi Ibrahim, maka yang melakukan renovasi untuk Baitul Maqdis adalah Nabi Sulaiman. Ketika Nabi Ibrahim melakukan renovasi untuk bangunan Kaabah, dia berdoa kepada Allah dan semua doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Bahkan Nabi kita Muhammad adalah hasil daripada doa Nabi Ibrahim.
Kapan Nabi Ibrahim berdoa? Setelah membangun Kaabah. Setelah lelah beribadah, berbohon meminta kepada Allah. Makanya Allah menyebutkan, وَإِذْ يَدْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَعِينَ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا Kemudian, رَبَّنَا وَجِعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا Kemudian, رَبَّنَا وَبَعَسْ فِيهِمْ رَسُولَهُ Setelah Nabi Ibrahim membangun Ka'bah, apa kata Nabi Ibrahim?
Ya Allah, utus dari mereka seorang Nabi. Siapa? Nabi Muhammad SAW.
Dengannya Nabi Muhammad mengatakan, Ibrahim, aku ini karena doa ayahku. Ibrahim, kapan Nabi Ibrahim berdoa? Seperti yang tadi kita sebutkan. Begitu juga Nabi Sulaiman.
Dikalah melakukan renovasi, berdoa kepada Allah. Apa doanya? Ada tiga.
Dua dikabulkan dan pasti dikabulkan. Dan yang ketiga, Nabi mengatakan, dan aku berharap semoga doa ini juga dikabulkan. Doa Nabi Suleiman yang pertama, dia meminta kepada Allah, Ya Allah, jadikan hukum aturan yang aku buat untuk rakyatku adalah hukum yang sama dengan hukummu.
Sehingga Nabi Suleiman adalah orang yang paling adil. Karena beliau berdoa kepada Allah, jadikan undang-undang, aturan yang aku berikan kepada rakyatku, kepada semua yang berada di bawahku, sesuatu yang sepakat dengan hukummu. Allah kabulkan.
Kemudian yang kedua, doa Nabi Sulaiman. Rabbi habali mulka la yambaghi li ahadim ba'di. Ya Allah, berikan kepadaku kerajaan, kekuasaan, kekuatan yang tidak pernah engkau berikan kepada orang-orang yang akan datang setelahku.
Artinya kekuatan kerajaan yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman tidak akan pernah ada yang menyainginya. Bahkan Nabi SAW pun ingat akan doa Nabi Sulaiman ini. Nabi Sulaiman atau Nabi Muhammad SAW pernah menangkap jin. Kemudian ketika jin ini ditangkap, Nabi mengatakan, aku ingin mengikatnya di tiang masjid Nabawi.
Dengan tujuan supaya nanti anak-anak kaum muslimin mempermainkannya. Namun aku ingat akan doa saudaraku Sulaiman. Maka aku melepaskan jin. Karena yang bisa menguasai jin hanyalah Nabi Sulaiman AS.
Berarti kalau ada yang mengatakan saya bisa menguasai jin, berarti dia Nabi Sulaiman. Nabi saja tidak mau. Karena Nabi ingat, doa saudaranya.
Sama ikhwat al-Islam, di antara kekuatan, kelebihan, kebesaran, keagungan yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman, berbicara dengan makhluk yang lainnya. Berbicara dengan jin, berbicara dengan binatang, hewan, berbicara dengan semut. Makanya kalau ada yang bisa berbicara dengan semut, berarti dia Nabi Sulaiman.
Tapi Sulaiman akhir zaman. Bisa dipahami? Itu kekhususan yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman, itu bukan main-main. Karena memang Allah menyebutkan, رَبِّ حَبَلِ مُلْكًا لَا يَمْبَغِ Yang tidak pantas dimiliki oleh siapapun. Salah satunya berbicara dengan hewan.
Makanya tidak ada yang bisa berbicara dengan hewan. Kecuali Nabi Sulaiman. Nabi saja tidak berani untuk menghormati doa Nabi Sulaiman. Dan Allah mengatakan dikabulkan doanya. Salah satunya yang berkaitan dengan pembahasan kita, Nabi Sulaiman pernah melihat semut.
Karena beliau bisa berbicara dengan semut. Bahkan ada surat semut. Kemudian dilihatnya semut ini sedang membawa gandum. Semutir gandum. Mana yang lebih besar antara gandum dengan semut?
Gandum. Kemudian diratnya semut, membawa gandum ini dalam kelelahan. Nabi Sulaiman bertanya, Woi semut, apa yang kamu lakukan?
Dan engkau akan bawa kemana gandum ini? Maka di saat itulah semut mengatakan, Aku ingin mengantarkan gandum ini ke sungai sana. Dan dikala diantarkan gandum ini ke sungai, ke pinggiran sungai, ternyata sudah ada dipda.
Dipda itu kata kalau bahasa kita. Apa bahasa yang lain? Kodok atau katak, apapun bahasanya.
Kodok misalnya. Nah, dikala sampai gandum ini kepada kodok ini, maka Nabi Sulaiman kelebari bertanya, apa yang kalian lakukan? Apa kata kodok ini?
Aku ingin membawa gandum ini menyelam sampai ke dasar sungai. Karena di dasar sungai ini ada batu, kemudian ada lubangnya, Kemudian di dalamnya ada seekor cacing yang buta. Dan aku ditugaskan oleh Allah untuk mengantarkan gandum ini kepadanya.
Cacing berada di dasar sungai tidak pernah dilupakan oleh Allah. Bagaimana Allah akan melupakan kita makhluknya yang lebih besar daripada cacing? Tidak mungkin Allah merupakan hambanya.
Allah menjamin rezekinya. Kemudian dikala, kodok ini mengantarkan gandum ini kepada... Cacing yang tadi buta, jadi dia tidak bisa keluar.
Berada di dalam, di dasar sungai, berada di dalam batu. Kemudian dia buta, diantarkan oleh kodok ini makanannya. Kemudian Nabi Sulaiman tentunya bertanya, Allahu min tasbih. Apakah dia punya tasbih atau zikir kepada Allah? Kenapa Allah betul-betul menjaga dud ini, dud yang buta?
Kemudian apa kata kodok ini? Iya. Dia selalu berdoa dan memuji Allah SWT. Dan di antara salah satu doanya, Ya Allah ampunkan dosa hamba-hambamu yang beriman kepadamu.
Itu adalah bagian daripada zikir kepada Allah SWT. Coba lihat bagaimana Allah menyalurkan rezeki kepadanya. Begitu juga dengan kita ikhwatul Islam. Makanya doa kita seputar itu-itu saja. Berikan rezeki, lancarkan usaha.
Apa lagi doa kita? Ada yang lain? Berikan kesehatan.
Itu semua adalah doa kita. Tidak ada yang lain. Tapi kita lupa bagaimana doa kita dikabulkan oleh Allah SWT.
Makanya yang menyebabkan doa kita tidak dikabulkan adalah diri kita sendiri, bukan Allah SWT. Karena Allah berjanji kepada dirinya. Tidak ada seorang pun yang berdoa kepada Allah, kecuali Allah pasti kabulkan. Namun cara Allah mengabulkan berbeza antara satu dengan yang lainnya.
Ada yang Allah kabulkan sesuai dengan yang dia minta. Ada yang Allah kabulkan dia ganti dengan yang lain. Ada Allah kabulkan dengan cara ditabung di akhirat, tapi Allah tetap mengabulkan selama tidak ada yang menghalangi doa-doa tersebut. Oleh karena itulah, ikhwatul Islam, disamping kita membahas tentang bagaimana doa kita diijabah, bagaimana doa kita dikabulkan, kita juga harus membahas apa hal-hal yang bisa menghalangi doa-doa kita dikabulkan oleh Allah SWT. Dan insyaAllah akan kita bahas tentang masalah.
Agar doa kita atau bagaimana hal-hal yang bisa menghalangi doa, dua tahun ke depan insyaAllah. Makan ya. Tapi ikhwatul Islam, sampai di sini pembahasan yang bisa kami sampaikan.
Yang benar dari Allah SWT, yang salah dari diri kami pribadi. Dan insyaAllah sebelum kita menutup, kita akan membaca beberapa pertanyaan yang sudah masuk. Dan kami mendahulukan, kami mohon maaf, kami mendahulukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembahasan kita ini.
Yang pertama ikhwatul Islam, bismillah. Bagaimana menyikapi ayat Allah? Allah jadikan orang mandul Lalu apakah kita masih ada kesempatan berdoa agar diberikan keturunan yang salih? Mohon doanya Ustaz Kita mengetahui ikhwatul Islam Ayat ini disebutkan oleh Allah SWT Punya Allah langit dan bumi Artinya Allah yang menguasai semuanya Kemudian Allah menyebutkan ada orang yang diberikan rezeki keturunan laki-laki Ada yang diberikan rezeki dari keturunan, dari perempuan atau dari yang perempuan sahaja.
Dan Allah berkehendak menjadikan ada orang yang tidak mendapatkan keturunan. Atau yang dikenal dengan istilah mandul. Kemudian di Kuwait al-Islam, apakah masih ada kesempatan orang mandul punya anak?
Jawabannya mudah sekali. Kita akan melihat di dalam Al-Quran, ada orang yang mandul. Siapa orang yang mandul dalam Al-Quran? Istri Nabi Zakaria.
Istri Nabi... Ibrahim, itu semua orang mandul. Mandul, sudah tua, semuanya.
Maka tentu kita berdoa sebagaimana doanya Nabi Zakaria. Tadi kita telah menyebutkan, kalau kita ingin berdoa kepada Allah, berdoa kepada Allah dari ayat-ayat Al-Quran atau dari hadis-hadis, Rasulullah SAW, karena bahasa kita terlalu lemah, bahasa kita panjang, maknanya sempit. Tapi kalau bahasa Al-Quran, kalimatnya singkat, memiliki manfaat dunia akhirat.
Dari situlah kita belajar, ikhwatul Islam. Dan Allah SWT menceritakan tentang pertanyaan ini. Yang pertama yang harus kita ketahui, masalah mandul, iya itu hukum alam, hukum manusia. Tapi apakah punya keturunan atau tidak, itu Allah alam. Mudah bagi Allah SWT.
Karena biasanya, orang yang mendapatkan musibah, berdoanya tentunya lebih khusyuk dibandingkan dengan yang tidak. Di kala kita mandul, bagaimana bentuk dia berdoa kepada Allah? Betul-betul menangis, bermohon. Itu yang Allah suka.
Kemudian Allah SWT menceritakan, ikhwatul islam, di dalam surah Al-Anbiya, Allah menyebutkan di dalam surah Al-Anbiya, ayat 83 sampai ayat 90, juzul 17, Allah menyebutkan, Allah bercerita tentang Nabi Ayyub, yang memiliki penyakit yang tidak pernah ada duanya di dunia. Kemudian apa doanya? Maka bagi kita yang merasa ada penyakit, yang mungkin sulit disembuhkan, ingat ikhwat al-Islam, baca kalimat ini siang dan malam.
Kalimat yang diabadikan oleh Allah untuk seorang Nabi. Apa kata Allah pada ayat berikutnya? Langsung kami kabulkan.
Kemudian cerita yang kedua. وَذَنُونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقَدِرُ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكُ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ Baca doa ini. Setiap kali kita berdoa kepada Allah. سُبْحَانَكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ Ya Allah ampunkan dosaku.
Mudahkan urusanku. Lancarkan rezekiku. Berikan kesehatan kepadaku.
Jadikan anakku anak-anak yang salih Baca semua kalimat tersebut Terkhusus bagi kita yang merasa memiliki banyak dosa dan kesalahan La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadhalimin Karena doa itu adalah doa yang dibaca oleh Zannun Siapa itu Zannun? Nabi Yunus Yunus bin Mat Nabi Yunus Dikala mengajak kaumnya untuk beribadah kepada Allah Tidak ada diantara mereka yang mau Kemudian dia meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah Nabi Yunus menganggap kami tidak bisa mendapatkannya Kemudian pada akhirnya dia dimakan oleh ikan Apa yang terjadi? Bagaimana dengan pembunuhnya? Di dalam kegelapan, di dalam perut ikan, dia berdoa kepada Allah.
Subhanak, ini kuncu minad zalimin. Ya Allah, engkau mahasuci, engkau mahasempurna. Aku adalah hamba yang zalim.
Kalau Nabi Yunus tidak termasuk orang yang berzikir kepada Allah, kalau dia tidak bermohon kepada Allah, lalabisa, maka dia akan tinggal di dalam perut ikan untuk selama-lamanya. Diceritakan oleh Allah SWT di akhir-akhir surah Safat. Tapi dia selalu berzikir kepada Allah.
Apa zikirnya? Kaliman ini. Maka bacalah kaliman ini. Terutama dikala kita berada di zulumat. Zulumat itu di waktu yang gelap.
Kapan waktu yang gelap? Semua malam. Bukan hanya sepertiga malam saja.
Baik itu gelap secara zahir, atau gelap secara keadaan. Apa makna gelap secara keadaan? Ada orang yang berada di siang hari, tapi dunia terasa gelap baginya.
Dikalah dia mendapatkan masalah dan musibah. Dia berhutang sudah sekian banyak. Dia ditinggalkan oleh keluarganya. Dia diceraikan oleh istrinya. Anak-anaknya seperti itu, itu gelap hidupnya.
Dikalah dia merasa... Gelap hidupnya. Baik itu secara zahir atau ma'nawi.
Maka di saat itulah dia mengucapkan. Subhanak. Ini kuncu minal zalimin.
Kemudian yang ketiga. Wa zakariyah. Iznada rabbah. Dan Nabi Zakariyah.
Yang selalu berdoa kepada Allah. Karena doa itu bahasa lainnya adalah nidah. وَزَكَرِيَّ إِذْ نَادَ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَزَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِسِينَ Allahu Akbar.
Sebuah kalimat terkhusus bagi kita yang terlambat mendapatkan anak dan keturunan. Ucapkan kalimat ini siang dan malam. رَبِّ لَا تَزَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِسِينَ رَبِّ لَا تَزَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِسِينَ رَبِّ لَا تَزَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِسِينَ Ya Allah. Jangan biarkan aku sendirian Karena orang yang terlambat mendapatkan keturunan Atau tidak mendapatkan keturunan Seolah-olah gelap hidupnya Tidak ada yang akan menjaganya di masa tua Seolah-olah tidak memiliki keluarga Maka di saat itulah dia bermohon Meminta kepada Rabbul Izzati wal Jalalah Jangan biarkan aku sendirian Dan doa ini diucapkan oleh siapa? Nabi Zakaria Kapan Allah kabulkan?
Dikala dia sudah tua Apa buktinya? Diabadikan diamsurah Maryam. Khafha ya insat.
Zikru rahmat. Zikru rahmati. Zikru rabbika.
Khafha ya insat. Zikru rahmati abduka zakaria. Kami kurang lancar ya.
Allah SWT menyebutkan tentang Nabi Zakaria. Bagaimana keadaan Nabi Zakaria. Dan kapan dia berdoa kepada Allah SWT. Khafha ya insat.
Zikru rahmatirabbika abdahu zakariya. Iznada rabbahu nida'an khafiyya. Iznada rabbahu nida'an khafiyya.
Dikala suaranya sudah mulai melemah. Artinya apa sudah mulai melemah? Sudah tua. Iznada rabbahu nida'an khafiyya. Atau makna yang lain.
Khafiyya itu artinya dikala dia tidak ada lagi sandaran kecuali kepada Allah SWT. Qala Rabbi inni, Qala Rabbi inni, wahana al-azmu minni. Dia menyebutkan, Ya Allah tulangku sudah lemah, rambutku sudah putih.
Disebutkan kekurangannya. Tapi dia tetap selalu berharap, bermohon, meminta kepada Allah SWT. Dan doa yang dia baca di dalam ayat yang tadi kita sebutkan.
Rabbila tazarni farda, wa anta khairul warisin. Apa jawaban Allah? Fasta jabana lah, wa wahabana lahu Yahya. Kita harus tahu, Ikhwatul Islam, takdir, ini masalah takdir ya.
Beriman kepada takdir, karena takdir kita ustad, takdir saya mandul. Takdir saya tidak punya anak, takdir saya seperti ini, kita harus tahu. Tidak ada satupun kita yang tahu akan takdir kita. Apakah kita tahu apa takdir kita?
Tidak ada yang tahu. Maka berbicara tentang takdir, sama dengan kita melihat matahari. Matahari kalau dilihat, apa yang terjadi?
Bukan silau. Bikin mata. Lampu saja. Coba lihat satu menit.
Bagaimana mata kita? Sakit. Begitulah berbicara tentang takdir.
Takdir bukan untuk dibicarakan. Tapi takdir untuk diimani. Masalahnya kita tahu tidak takdir kita nantinya? Tidak ada yang tahu.
Apakah nanti kita punya keturunan? Apakah nanti kita seperti ini? Tidak ada yang tahu tentang takdir.
Maka takdir tidak boleh ditanya. Tapi takdir diimani. Dan takdir diminta kepada Allah agar diberikan yang terbaik.
Sebagaimana doa yang tadi telah kita ajarkan. Masih ingat doanya? Doa yang diajarkan oleh Nabi kepada Ibu Nda'a Isyah. Siapa yang hafal doanya ambil semuanya.
Ada yang hafal? Silahkan. Silahkan maju pak ya.
Ajli wa ajli ma'alimtu minhu wa ma'alam a'lam. Allahumma inni as'aluka hoyron. Maasa'alaka bihi Muhammadun sholawa wa'alaihi wassalam Wa'auduka minal shahr Mimma ta'wada bihi Muhammadun sholawa wa'alaihi wassalam Wa'auduka minal jannah Wa'awumaini asaluka minal jannah Wa maa korobailaiha minkolin au amalin Wa'auduka minal nar Wa maa korobailaiha minkolin au amalin Masya Allah Betul tapi salah ya Jadi gak jadi semuanya nih Semua atau separohnya?
Terserah ya Karena nilainya Ya separoh lah ya Jadi separoh ya Apa doanya yang terakhir? Banyak memfaannya atau banyak kalimat-kalimat Yang kita baca Allahumma inni as'aluka an taja'ala kulla qadha'in qadaitahu li khair. Makanya tadi kita menyebutkan itu doa terindah. Ya Allah jadikan setiap takdir yang aku berikan kepadaku terbaik semuanya. Atau jadikan aku bisa menerima takdir yang terbaik semuanya.
Itu doa dari Nabi SAW. Kita tidak tahu. Yang punya anak menginginkan tidak punya anak.
Yang tidak punya anak... Menginginkan punya anak Itu adalah kemahunan manusia semuanya Yang punya ini Menginginkan punya ini Yang punya ini Menginginkan punya ini Itu adalah manusia semuanya Oleh karenanya Ikhwatul Islam Berdoa dengan kalimat-kalimat ini Agar Allah SWT Menjadikan untuk kita semuanya Yang punya anak Semoga dijadikan anak yang salih Yang tidak punya anak Semoga menjadikan dirinya dekat Dengan Allah SWT Banyak yang demikian Ikhwatul Islam Bahkan para ulama Banyak yang tidak punya anak Imam An-Nawawi Jangankan punya anak Istri saja tidak punya Ketika dia meninggal Tidak ada istrinya Tidak ada menikah Tapi siapa yang mendoakan dirinya? Semua umat yang ada di dunia Ketika dia tidak menikah Dia tidak punya anak Dia korbankan dirinya untuk Belajar agama Maka yang tidak punya anak Belajar agama Sehingga nanti dia jadi ulama Dan dia korbankan dirinya untuk Agama Allah SWT Setiap mu'min urusannya terbaik.
Setiap mu'min terbaik urusannya. Dan mu'min itu tidak terlepas dari tiga perkara. Ida u'tiya syakar wa ida batuliyya sabar wa ida azna bastagfar. Itu seorang mu'min.
Kalau mereka diberikan nikmat, mereka bersyukur. Kalau mereka diberikan ujian, mereka bersabar. Kalau mereka melakukan dosa, mereka beristighfar. Syukur, sabar.
Istighfar itu seorang mu'min Tapi ikhwatul Islam pertanyaan yang berikutnya Ini pertanyaan terakhir mungkin ya Karena waktu kita sudah lewat ya Ketika kita merasa dosa terlalu banyak Dan merasa Allah belum mengabulkan Karena dosa-dosa kita Apa yang harus kita lakukan Bagaimana agar terus optimis Dalam berdoa di tengah dosa-dosa yang berlimpah Ikhwatul Islam Memang Ada sebuah kalimat yang sangat indah disebutkan oleh para ulama Bagaimana salah satu yang menyebabkan doa-doa kita tidak dikabulkan oleh Allah SWT Salah satunya adalah kemaksiatan yang kita lakukan Itu merupakan diantara salah satu yang menyebabkan doa-doa kita tidak dikabulkan oleh Allah SWT Oleh karenanya, walau demikian keadaannya Kita tidak tahu kalimat yang mana atau kita tidak boleh berputus asa Karena memang Nabi SAW mengatakan, Udu'allaha wa'antum muqinuna bilijabah. Berdoa lah kalian kepada Allah dan kalian wajib yakin doa kalian dikabulkan oleh Allah SWT. Kemudian kita akan membacakan sebuah kalimat yang indah, kata-kata mutiara dan kita tutup dengan ini ikhwatul Islam. Semoga memberikan manfaat kepada kita bersama. Kata-kata ini diucapkan oleh salah seorang yang bernama Ibrahim bin Adham.
Beliau menyebutkan, bagaimana doa kalian dikabulkan oleh Allah SWT. Sedangkan kalian berdoa, namun kalian melakukan maksir kepada Allah SWT. Bagaimana doa kalian dikabulkan oleh Allah SWT? Sedangkan kalian tidak mau taat kepada Allah dan Rasulnya.
Allah perintahkan kalian A, kalian melakukan B. Bagaimana doa kalian dikabulkan oleh Allah SWT? Sedangkan kalian jauh dari Allah SWT.
Disebutkan semua kalimat-kalimat yang indah. Artinya diantara salah satu yang menyebabkan doa kita tidak dikabulkan. adalah dosa dan maksiat.
Walau demikian, ingatlah ikhwatul Islam, dalam satu sisi, orang yang berbuat maksiat, kalau dia bertobat lebih mulia daripada orang yang tidak berbuat maksiat. Bisa dipahami baik-baik? Mengapa demikian? Karena biasanya orang yang berbuat maksiat, kemudian dia sadar itu adalah maksiat, maka dia mudah menangis kepada Allah SWT.
Tapi orang yang tidak berbuat maksiat, dia sulit berdoa kepada Allah SWT. Makanya orang yang sombong itu yang tidak bermaksiat atau orang yang berbuat maksiat. Yang sombong itu yang rajin ibadah atau yang banyak dosa.
Mana yang sombong itu biasanya? Apa jawabannya? Yang biasanya sombong itu dari mana? Dari yang banyak ibadahnya atau yang banyak dosanya. Apakah ada orang yang banyak dosanya mereka sombong?
Oh, saya adalah seorang pencuri. Ada seperti itu. Biasanya kesombongan itu muncul dari kelebihan.
Kesombongan itu biasanya muncul dari kelebihan. Makanya Allah menyebutkan, Kalla innal insana layaklah. Apa sambungannya? Apa maknanya?
Sungguh manusia akan melakukan kesombongan. Mereka akan melakukan pelampauan batas. Kapan itu terjadi?
Apa maknanya? Ketika mereka merasa diri mereka berlebih. Jika kita merasa berlebih, maka di saat itulah kesombongan akan muncul.
Bukan orang yang berlebih sombong, tidak. Tapi munculnya kesombongan itu, Adalah dikala seseorang melihat dirinya berlebih. Berlebih apapun.
Berlebih hartanya. Berlebih tampangnya. Berlebih ibadahnya.
Bahkan berlebih keluarganya. Mereka akan merasa sombong. Tapi bukan orang sombong. Itu harus kita bezakan.
Tapi itu adalah momen. Makanya apabila ada orang yang berlebih ibadahnya. Tidak sombong.
Itu adalah orang yang mulia. Ada orang yang berlebih hartanya tidak sombong itu adalah orang yang mulia. Karena dia bisa sombong tapi dia menahan dirinya untuk tidak sombong.
Salah satunya adalah dikala orang yang beribadah tapi dia selalu berdoa dan bermohon kepada Allah. Maka dia pun termasuk orang-orang yang mulia. Sedangkan orang yang berbuat maksiat. Orang yang berbuat maksiat ini khawatir Islam.
Bagaimana dia akan sombong? Dia banyak dosa dan maksiatnya. Sehingga dikala dia kembali kepada Allah.
Dia akan mengatakan, ya Allah, aku banyak dosa, aku banyak kesalahan, aku banyak melakukan ini, aku banyak melakukan itu. Ampunkan dosaku. Maka tambah lagi doa yang paling indah, ikhwatul islam. Mungkin doa ini semua kita hafal.
Yang dikenal dengan Sayyidul Istighfar. Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta khalaktani wa ana abduka wa ana ala ahdika wa wa'adika mastato'at. A'udzubikami syarri ma sanatu. A'udzubikami syarri ma sanatu.
Ya Allah, aku mengakui semua nikmat yang kau berikan kepadaku. Ya Allah, aku akui semua kesalahan. Maka di antara adab kita berdoa kepada Allah, sebutkan semua kesalahan yang kita lakukan. Kemudian ujungnya, Ya Allah, ampunkan dosaku. Ya Allah, aku adalah orang yang banyak maksiatnya.
Ya Allah, banyak makanan haram yang aku makan. Ya Allah terlalu banyak kezaliman yang aku lakukan. Sebutkan.
Kemudian terakhir kita mengatakan. Dan aku menyadari. Engkau adalah zat yang maharahman, yang maharahim. Ingfir li. Itu merupakan di antara bentuk kita merendahkan diri di hadapan Allah SWT.
Dan itulah makna. Aku akui semua dosaku. Ujung-ujungnya apa?
Faufirli. Ujung daripada doa. Endingnya?
Faufirli. Begitulah kita ikhwatul Islam. Agar doa kita dikabulkan oleh Allah SWT.
Sehingga bagaimanapun, orang yang melakukan maksiat, iya, maksiat salah satu yang akan menghalangi doa. Tapi dengan maksiat, seseorang bisa diangkat derajatnya dan dimuliakan oleh Allah SWT. Dan semoga Allah SWT kabulkan setiap doa-doa kita.
Allah SWT menerima amal ibadah kita. Allah berikan keberkahan dalam kehidupan kita. Allah ampunkan dosa kita bersama. Dosa orang tua kita, dosa keluarga kita, dan dosa seluruh kaum muslimin. Semoga Allah berikan keikhlasan kepada kita dalam setiap amal ibadah.
Allah berikan kepada kita istiqamah dalam agama. Dan Allah tutup usia kita dalam keadaan husnul khatimah. Amin, amin ya Rabbul Alamin.
Ikhwatul Islam, saudara kaum muslimin. Kaum muslimat, ikhwani, akhawati, rahimani, warahimakumullah. Sampai di sini pembahasan yang bisa kami sampaikan.
Yang benar dari Allah, yang salah dari kami. Dan kami mohon dimaafkan kalau ada kekurangan, kesalahan, salah penyampaian. Kami mohon dimaafkan.
Dan kita tutup dengan doa kafaratul majlis. Subhanakallahumma bihamdika asyadu an la ilaha ila anta astagfirullah wa atubu ilaih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih telah menonton!