Catatan Podcast Kajian Ramadhan
Pengantar
- Seri ketiga podcast kajian Ramadhan dengan pembicara Bapak Inas.
- Fokus pada semangat membaca Al-Quran di bulan Ramadhan.
- Surat Al-Baqarah ayat 185: Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran (Nuzulul Quran).
Penjelasan Nuzulul Quran
- Nuzulul Quran: Terdiri dari dua kata: "Nuzul" (turun) dan "Al-Quran".
- Nuzul: Menurunkan sesuatu dari tempat tinggi ke lebih rendah.
- Al-Quran: Kitab yang berbeda dengan kitab Allah lainnya.
- Al-Quran adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang paling agung.
- Berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang mengalami perubahan.
- Quran dijaga oleh Allah, tidak pernah berubah.
Keunggulan Al-Quran
- Al-Quran tidak mengalami perubahan sejak diturunkan.
- Firman Allah dalam Al-Quran dijamin keasliannya hingga akhir zaman.
- Dalam konteks Islam, Al-Quran adalah kitab suci yang harus dijaga dan dibaca.
Hubungan Al-Quran dengan Bulan Ramadhan
- Bulan Ramadhan: Bulan Al-Quran, bukan hanya bulan puasa.
- Hadits Nabi SAW: Membaca Al-Quran mendapatkan pahala yang berlipat.
- Satu huruf dalam Al-Quran dihitung 10 kebaikan, bisa lebih di bulan Ramadhan.
- Contoh: Alif Lam Mim dihitung 30 di luar Ramadhan, 300 di bulan Ramadhan.
Pahala Membaca Al-Quran
- Membaca Al-Quran dianggap sebagai bentuk perniagaan dengan Allah.
- Keutamaan membaca Al-Quran: Dicintai Allah, mendapat pahala berlipat.
- Hadits Aisyah: Orang yang mahir dalam membaca Al-Quran akan ditempatkan bersama malaikat.
- Orang yang terbata-bata tetap mendapat dua pahala: membaca dan usaha belajar.
Tips Istiqomah Membaca Al-Quran
- Pahami keutamaan bulan Ramadhan dan Al-Quran.
- Niat yang sungguh-sungguh dan tidak sekadar formalitas.
- Hindari niat membaca yang salah (ikut-ikutan, riya).
- Flashback pada dua syarat diterimanya amal: ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Perumpamaan Muslim Membaca Al-Quran
- Muslim yang membaca Al-Quran diumpamakan seperti buah utrujah yang harum dan enak.
- Muslim yang tidak membaca Al-Quran diumpamakan seperti buah kurma, manis tapi tidak berbau.
- Munafik yang membaca Al-Quran diumpamakan seperti rehanah, harum tapi pahit.
- Munafik yang tidak membaca Al-Quran diumpamakan seperti hanzhalah, pahit dan tidak berbau.
Penutup
- Pilihan berada pada diri kita: ingin menjadi seperti buah utrujah atau yang lain.
- Harapan untuk masuk dalam kategori yang terbaik.
Semoga catatan ini bermanfaat dan kita dapat terus istiqomah dalam membaca Al-Quran, terutama di bulan Ramadhan. Amin.