Halo guys, David sini, dan tiba-tiba bahas HP Jepang yang masuk resmi di Indonesia. Dari Sharp nih, Aquos R9 Pro. Dan anda udah lihat logo merah yang ada di depannya ini, bukan Sharp yang ini ya, walaupun emang merah juga, tapi yang di bawahnya ini nih.
Merah bulet-bulet, leka coy! Ternyata... Leica nggak eksklusif sama Xiaomi doang ya, siap juga dia gandeng, menang banyak dia.
Selain ngandelin collab sama Leica, kamera HP ini juga punya sensor yang super gede, 1 inci plus, yang secara teori bisa nangkep cahaya yang lebih banyak dari HP-HP flagship semacam iPhone, Vivo, Samsung, Oppo, lewat semua. HP-HP bagus ini, sensor kameranya masih di bawah 1 inci. Cuma HP flagship Jepang yang konsisten ngasih sensor 1 inci lebih. Terima kasih sudah menonton.
Flexib Sony juga gitu sih. Tapi Sony nggak berani main di pasar Indonesia, kalau Sharp gas aja dulu. Nanti kita bandingin sama kameranya Vivo X200 Pro ya. Harganya sama soalnya. Let's go kita mulai unbox.
Eh bentar, tadi saya belum info harga ya. Sharp Aquos R9 Pro ini dijual resmi dengan harga 17.999.000. 18 juta. Pas video ini dibuat, masih masa PO ya di official store-nya Sharp.
Ini harga yang terlihat sangat berani ya, langsung nantang flagship lain. Sekarang mari kita lihat kotaknya dulu. Disini ada logo Sharp yang sudah sangat sering kita lihat di AC, mesin cuci, air purifier, ini merek elektronik yang udah sangat kita kenal di Indonesia. Nah David, nanti lagi David.
Wow! Ini juga mereka ada membuat masker, jadi waktu Covid kemarin mereka juga ada... Ya ginilah, masih ada isinya.
Masih ada isinya sampai udah debuan karena untungnya kita udah nggak wajib pakai masker lagi. Makanya sekarang Sharp beralih menjadi produsen HP. Nggak jual masker, sekarang jual HP yang serem ya.
Di sini buletannya gede banget kameranya. Ada logo Leica, ada Vario Sumikron, terus ini ada spek HP-nya. Dan di bawah sini ada nama dari HP-nya, Aquos R9 Pro.
Co-Engineered with Leica. Bukan di Huawei doang, bukan di Xiaomi doang, tapi Sharp juga. Terus di sebelah kanan sini, berasa lagi lihat spare part air purifier atau spare part TV atau mesin cuci gitu ya. Karena kita udah kebiasa gitu, Sharp emang jarang-jarang masukin HP ke Indonesia, sekalinya masuk langsung si flagship ini. Terus di sebelah kiri ada Aquos R9 Pro, di atas ada varian dari...
dari HPnya, ini varian warna black, dan nama HPnya, terus email-emailnya di belakang, sangat polos sekali, tidak ada tempelan apapun, cuma ada tempelan regulasi ini aja, yang selalu ada di HP-HP lain juga, yang isinya jangan modifikasi aneh-aneh, karena bisa mengganggu fungsi. Di sisi atasnya sini, yang infonya sangat banyak sekali, padat banget, tulisannya kecil-kecil, ada spek kameranya, ada koneksinya, terus ada... layarnya banyak banget nanti kita lihat satu-satu saja sambil lihat HPnya sekarang kita buka dulu di sebelah sini ada isi kotak buat aksesoris dapet casing saudara-saudara jadi untung dia tidak Lega, ada kelegaan sendiri kalau dia nggak ikut Sony ya. Sony kan sangat terkenal dengan kepelitannya yang casing kabel aja kalau nggak salah kemarin nggak dapet tuh deh. Yang Xperia flagship terbaru itu.
Tapi siar... masih ngasih kita casing dan kelihatannya bagus. Ini ada smokey-smoky-nya nggak cuma silikon yang bening doang.
Terus dia nggak berasa murah lho. Terus di sini ada HP-nya, kita taruh di samping dulu. Udah kelihatan kalau kameranya serem banget. Disini ada pemisahnya, ada warranty cardnya, jadi garansi dari HP ini juga mengejutkan, saudara-saudara. 2 tahun kalau rusak, diganti baru.
Kalau rusaknya yang bawaan ya, bukan rusak HPnya pecah, atau kena air yang kebanjiran, atau kayak ADP-ADP gitu, bukan ini rusak garansi yang kita tahu normalnya lah. Dan dia kasih 2 tahun itu kayaknya rekor sih. Cuma Xiaomi yang kemarin berani buat Xiaomi Mi 14 yang premium, sementara brand-brand lain kayak Samsung, OPPO, VIVO, kayaknya belum berani ngasih 2 tahun. Lanjut di dalam sini kita juga dapetin charger! Mungkin karena standar kita Sony, saya jadi happy ya di sini chargernya pakai port Type-C lagi, sesuai kelasnya yang udah flagship di sini, tapi pembuatnya kayak bukan Sharp gitu ya, kayak ini dari...
third party punya nggak ada tulisan siapnya. Terus kita masih dapetin earphone! Ini flagship kan? Emm...
Bagus atau nggak sih? Nggak ya karena ini kayak itu. Apa?
Earphone bawaan iPhone zaman dulu gitu bentuknya juga kelihatan kayak earpods dulu kalau kabel kan namanya earpods kan ini juga kelihatan gampang putus dan mengkilat-mengkilat enteng cuma dapat aja lumayan lumayan ini harganya mungkin 50 ribu atau 100 ribu tapi saya apresiasi terus ada adapter wow dia sangat memperhatikan konsumen ya jadi ada adapter type C to headphone jack Jadi HPnya confirm nggak ada headphone jack. Terus ada adapter lagi. Ini ada adapter lagi type C.
Ini. Saya udah underestimate banget sih saya kirain. Itulah siap bikin HP kayaknya cuma set quest doang ya mereka.
Yaudah lah jualan HP lah coba-coba lah kita ikutin cara Sony lah. Ternyata sangat kebalikan dari Sony. Adapternya sih nggak kelihatan wah gimana ya ini bagian dalamnya aja entah kenapa agak krem-krem gitu. Entah karena putih terus udah kemakan umur atau bukan tapi ini type C dan... Harusnya bisa berfungsi dengan baik ya.
Ini 2025. Wow! Terus kita dapetin kabel. Type C itu type C loh, bukan type A itu type C loh.
Tapi ini kabelnya juga nggak berasa kabel yang solid ya, walaupun... walaupun dia tebel, tapi kalau dipegang itu ada feelnya lah kalau... gimana ya?
Bukan kabel yang mahal, tapi tebel. Oke, terus di sini ada apa lagi nih? Saya jadi nyari-nyari, ngarep lebih nih karena dapetin kejutan yang banyak. Udah gitu aja. Dan disini adalah HP-nya.
Eh ini nggak ada juga. Oke nggak ada. Ini adalah HP-nya. Kalau misalnya kita cuma lihat kameranya yang super gede gini, ring kamera yang makan hampir setengah bodinya, mungkin kita bakal kirain kalau ini HP-HP Ultra kayak Xiaomi Ultra atau Vivo Ultra atau Oppo yang model kameranya sekarang lagi gede-gedenya ya.
Tapi nggak. Ini HP-nya siap yang ngikutin tren desain belakang jaman. cuman sekarang ya, jadi dia nggak pake desain yang jadul, atau desain Sharp yang levelnya ada di bawahnya itu ada bulet-buletan dan posisi kameranya agak unik sih, dua agak miring gitu. Coba kita lihat desain, oh masih ada tempelan, kita lepasin dulu. Dibuat di, ini dibuatnya di PT Adireka Mandiri Gedung Telesindo untuk Sharp Electronic Indonesia.
Entah cara bikinnya gimana atau mereka... prosesnya gimana tapi ini udah lolos TKDN jadi oke. Wis!
Lepasinnya juga gampang. Kalau dari materialnya sendiri, anda bisa tebak dari bunyinya doang. Ini adalah suara polikarbonat saudara-saudara.
Jadi ini bukan kebuat dari kaca, ini dari polikarbonat. Masih plastik yang dikasih tekstur-tekstur. Jadi kalau kita gesek bunyinya, ada lumayan keras.
Terus ada logo Sharp yang terlihat kecil juga. Jadi nggak terlalu norak. Bagian yang berasa mewahnya itu justru ada di bagian pinggirnya ini ya. Soalnya di sini besinya berasa tebel banget.
Jadi tebelnya mungkin sekitar 3 mili. Biasanya ini kalau HP lain masih ketutupan kaca semua, cuma framenya doang yang kebuat dari besi. Tapi kalau di Sharp, besinya ditebelin di sisi kiri belakangnya ini. Dan ada tulisan aquos, terus ada tombol volume, ada tombol power, ada tombol shutter juga yang ada cekungannya gini. Jadi kalau kita senderin jari di bagian shutter ini, bakal berasa lebih pas karena ada ruangnya, ada dikasih sela-selanya.
Feel nakednya juga empuk, jadi nggak asal ada tombol doang, tapi ini bagian yang dipikirin banget dan bakal jadi bagian yang penting buat HP yang kameranya segede gini! Ini ada kamera periscope 3x, terus ada kamera utama yang sensornya 1 inci plus tadi. Lebih ya, soalnya ukuran sensornya itu 1 per Jadi dia lebih gede dari satu hasilnya. Kalau satu banding satu, satu persatu kan dia satu. Tapi kalau dibagi 0, berapa berarti lebih dari satu.
Dan di sebelah kanan atas ini ada kamera ultrawide, yang resolusinya 50MP. Sama kayak kamera utama, kamera tele, semuanya 50MP. Kamera yang serius sih, menarik buat diaduk sama si Vivo, yang sering kita sebut rajanya kamera buat sekarang. Di bagian atas ada mikrofon dan ada garis antena, terus di kiri dia ada 3 garis antena. Di bawah dia ada speaker, port type C, mikrofon, dan ini adalah salah satu ciri-ciri yang unik dari HP Jepang.
Ini adalah SIM tray yang tinggal dicabut saja. Jadi kita nggak perlu SIM ejector-SIM ejector lagi. Dari dulu, HP Sony... Tinggal cabut aja deh. Dan ini sistem cabut pasangnya enak banget.
Kalau Sony masih agak... Apa ya? Agak longgar bisa dikibas-kibasin. Kalau ini cukup ditarik sebegini aja.
Dan dia bisa masuk 2 kartu nano SIM. Dan jangan anggap remeh ya. Walaupun kelihatannya HP-nya mudah kemasukan air. Karena sistemnya nggak ketat-ketat banget.
Bagian SIM tray-nya. HP ini udah IP68 loh. Mau coba tes nggak? Berani nggak?
Kita celupin. Karena kalau nggak kan bisa klaim garansi 2 tahun mungkin. Tapi kalau air nggak, tau itu bakal dibilang kesalahan user atau bukan.
Coba aja. Terima kasih... Kita sambil hidupin aja jadi tau before afternya. Semoga nggak ada before after sih, semoga tetep sama aja sih.
Ya ini adalah Sharp, seperti kita sedang menghidupkan TV. Powered by Android. Sharp, wisss.
Ya ini lagi-lagi mirip-mirip HP Jepang sih. Selalu dikasih wuuu, wuuu. Animasinya mengalir ya, akos seperti tetesan air. Wisss.
Aqua, coba kita masukin ke dalam aquanya. Tadah! Ya ini buat buktiin IP68 aja sih, walaupun SIM tray-nya bisa dicongkel-congkel dengan gampang, tapi...
Hap! Hap! Ya tetap hidup! Wisss! Hah?
Udah rapet dong harusnya? Hehehehe... Kalau nggak, nggak awet sih. 18 juta! Sip!
Jadi ini adalah penampilan paling awal dari Sharp AQUOS R9 Pro! Dari sistemnya, saya... Tidak bisa banyak bermain-main karena... Ini adalah stok Android, jadi mirip kayak Sony bahkan lebih basic dari Sony.
Ini udah Android yang se-basic-basicnya sih. Dari ikonnya, dari control centernya, dari notifikasinya, dari bentuk-bentuk ini, dia pake bawaan Android semua, Android 14, walaupun dia bawa-bawa nama ACOS ya. Jadi sistemnya ini dia pake namanya ACOS OS apa gitu. Cuma... nggak berasa aquas-aquasnya deh.
Palingan di sini ada aquas trick. Ini mungkin tips and tricks dari HP ini. Coba kita lihat. Wih! Mirip soal nih, rich color, teknologi mobile, high speed display.
Jadi, wih! Lucu loh! Di aplikasi tricks ini, isinya sangat playful ya. Ada animasi-animasinya, warnanya juga cerah.
Sangat berbeda kalau misalnya kita keluar. Kalau kita keluar langsung boring lagi, langsung bulet-bulet doang. langsung OS bawaan doang.
Jadi kalau misalnya pengen lebih ngulik lagi, di sini dia ngasih tips-tipsnya. Rich Color Technology Mobile. Ya ini settingan yang sangat mengingatkan saya dengan Sony Xperia ya. Jadi di dalam satu aplikasi ada banyak settingan yang bisa kita pilih, dan urutan-urutannya ini mirip.
Mirip banget sama Sony. Wisss oke, animasinya mulus sih, untung yang basic-basic bisa mereka eksekusi dengan baik. Tapi jadi gitu aja sih dari OSnya, nggak banyak kustomisasi dan lain-lain. Kalau misalnya kita mau custom widgetnya, ini bawaan Android sekali sih, bahkan Google Pixel lebih asik lagi dari ini.
Animasinya lebih playful lagi. Sekarang kita ngomongin layarnya sebentar, ini saya ganti wallpapernya biar bezelnya kelihatan lebih jelas lagi ini aja kali ya. Wih! Cerah nih.
Di sini kalau kita pakai wallpaper yang cerah, langsung berasa kalau bezelnya ini... agak tebel sedikit ya di bagian bawah ya. Jadi bagian atas, kanan, kiri, kerasa sama di bagian bawahnya aja. Yang berasa ekstra sedikit mungkin... lebih sekitar 1 mili.
Kalau dari speknya sendiri, dia udah flagship lah. Dia udah satu empat. 40p, Quad HD+, terus panelnya IKZO, itu bukan IKUZO yang bahasa Jepang, tapi IKZO itu branding panelnya dari Sharp, dan dia udah pake teknologi LTPO.
Udah OLED, inci, 120Hz. Bukan 240Hz ya layarnya. Hardwarenya bukan layar 240Hz, tapi Sharp ngeklaim kalau dia ini 240Hz karena dia pakai sistem interpolasi yang nyelipin frame hitam yang pernah kita bahas di video Sharp 4 tahun lalu. Jadi sistemnya itu biar ngasih ilusi aja kalau dia 240Hz. Kalau misalnya dari hardwarenya sendiri, dia 120Hz.
Coba kita dengerin speakernya. Ini speakernya lumayan spesial kata Sharp, karena kalau saya baca... Oh! kenceng sih bassnya Kalau saya baca brosurnya, disini dia pakai Full Metal Box Speaker.
Jadi speakernya ini bentuknya bukan hitam-hitam kecil doang. Rasakan sensasi seperti di bioskop. Gaya HP-nya sih kelihatan kayak HP gaming banget ini.
Kotak, tebel, terus speakernya juga ini stereo walaupun di atasnya nggak ada... Lubang, jadi dari earpiece-nya bagus, seimbang. Hmm...
Wow... Nendang sih, bulet sih, tapi nggak kenceng-kenceng banget. Ini kalau kita kencengin, ini udah paling kenceng. Volumenya sih sopan ya, nggak terlalu kecil tapi nggak rame-rame. Ini 8 sih, sih dari tadi.
Wuh! Mantap mantap! Tegas sih ya!
Bulet! Kalau 10 apa, 10 itu HP gaming. Lenovo, terus ROG, wuh!
Sekarang mari kita lihat skor Antutu. Putunya yang mendapatkan skor juta. Ini skor yang wajar buat spek yang dia pakai. Spek apa yang dia pakai?
Dia pakai Snapdragon 8S Gen 3. Jadi itu di bawah Snapdragon 8 Gen 3 yang skornya itu bisa 2 juta. Jadi kalau ada huruf S itu, dia lebih cupu ya. Kelasnya ada di bawah yang non-S. Dan 8 Gen 3 itu bukan chipset Snapdragon paling baru.
Sekarang kan 8 Elite. Kenapa kayak gitu? Kenapa aku nggak pakai? pakai yang paling baru karena HP ini dijualnya pertama kali launching itu bulan Oktober tahun 2024, dimana 8 Elite belum ada, belum dikenalin. Beberapa hari kemudian baru dikenalin di Hawaii, sementara HPnya udah launching duluan.
Jadi bisa dibilang... sharp terlalu cepat ya? Nggak sih.
HP itu nggak secepet itu produksinya, pasti planningnya udah lama, jadi ini pakai prosesor tahun lalu yang di bawah flagshipnya. Kalau... Kalau dari RAM dia udah 12GB LPDDR5X dan memori internalnya udah 512GB. Jadi udah setengah Tera dan UFS 4.0. Jadi kalau dari RAM dari storage nggak masalah.
Dari prosesornya aja yang harus diperhatiin dia bukan yang the best buat sekarang. Buat performanya sendiri, mari kita cobain. Haha Snapdragon 8s Gen 3. Ini baru pertama kali kita coba ya di HP resmi soalnya. Wah monster habis, wow. Wow, memang gila ya karakter yang mahal gini.
Oh ada motor lah ya. Biasanya langsung 8 Gen 3 atau yang Elite atau 8 Gen 2. Kalau dilihat dari skor Antutu-nya, bentuknya sih ini mirip Snapdragon 8 Gen 2 sih. Cuma kalau dari suhunya, ini mirip 8 Gen 3 yang terkenal panas. Kayak di Sharp ini dia bisa nyentuh 45 derajat di bagian pinggirnya ya. Jadi coolingnya itu lebih diarahin ke pinggir, bukan disebar di tengah kayak biasanya.
Jadi kalau kita lihat brosurnya ini, emang dia kasih lihat kalau sistem heat pipe atau sistem coolingnya ini, buat nyalurin panas ada di agak minggir gitu ya. Kalau dari performanya sendiri sih aman-aman aja, nggak perfect emang, nggak 60 fps mentok di setting highest, tapi bisa dapet rata-rata di 54-55 fps, kurang lebih seperti itu, sering dapet nalurin. 60 fps, itu udah lumayan oke. Walaupun buat standar flagship 2025 udah ketinggalan. Ya sih ini baru dicobain kayak 5-10 menit, bagian framenya ini yang berasa paling panas.
Kayak di kamera thermal tadi, bagian framenya paling bersinar. Sekarang mari kita cobain kameranya. Kita langsung tes shutter fisiknya ini ya. Ini harusnya kalau kita tahan setengah, waduh! Wow, autofocusnya seperti SLR ya, ada titik-titiknya gitu.
Kalau kita tekan shutter fisiknya setengah, dia ada... Wow, kotak biru itu tuh kelihatannya. Kalau dia nge-tracking, wuih, di-lock fokus, diikut-ikutin.
Mantap kita deketin dia, eh dia barusan switch ke makro karena terlalu deket. Tuh dia langsung nge switch. Kalau kita jauhin dia pakai kamera utama lagi.
Kalau kita tekan lebih dalam, seh! Ini ada kok kayak ada exposure-nya? Bisa kita geser ya emang.
Enggak sih ini bukan tombol sentuh kayak di iPhone atau di OPPO, jadi dia memang tombol aja fisik aja nggak ada sensornya sama sekali. Kalau kita mau atur-atur yang lain harus langsung di layarnya. Terus foto yang kedua dan dan foto yang ketiga ini kotaknya lumayan keren dipercaya Sekalian kita bakal adu dengan Vivo X200 Pro Si mungkin ya sekali lagi rajanya buat HP Android Kalau nggak bisa dibilang satu-satunya raja ya dia bisa di compare sama S25 Ultra Intinya 2 HP ini udah bagus banget dan kita bandingin sama Vivo Yang harganya juga 18 juta Si Sharp, si Leica versus Zeiss Dan setelah dibanding-bandingin Saya... Terkejut sih, saya bener-bener awalnya underestimate banget.
Lumayan ngeremehin si Sharp ini karena reputasi kamera HP Sony yang agak susah dipake ya, walaupun sensornya gede. Setelah saya bandingin banyak skenario, mau terang, mau deket, mau dalam ruangan, Sharp ini... nggak lebih jelek loh, bahkan lebih bagus di beberapa skenario tergantung selera daripada vivo X200 Pro.
Saya suka sih, saya terkejut dengan happy sih ngelihat hasil kamera Sharp ini. Dan kalau misalnya kita potret objek dalam jarak dekat yang belakangnya tuh bokeh, bokeh dari Sharp, blernya tuh lebih bagus daripada X200 Pro. Dan bokeh... bokeh yang bulet banget, lebih bulet, lebih gede, itu salah satu ciri sensor yang gede ya.
Bagian bokeh ini juga sering dibanding-bandingin pas orang ngebahas kamera full frame atau APS-C, yang beda di ukuran sensor. Jadi kalau di situasi terang, situasi yang nggak terlalu low light, Sharp ini sangat bisa bersaing dari Vivo X200 Pro. Kamera telepon ternyata bagus.
Sharp ini dia bisa zoom sampai 3x, sementara Vivo bawaan opticalnya 3.7x. Dan Sharp nggak bisa dibilang jelas kalah ya. Buat saya ini separah dan bisa nyayangin Vivo soal itu, luar biasa sih.
Kalau kita udah zoom 10 kali, yang lebih dari bawaan opticalnya, baru Vivo jelas menang. Kalau Vivo, nggak ada obat emang kalau udah 10 kali ke atas. Buat foto malamnya pun...
Bagus loh! Buat kamera utamanya tetep kualitas flagship, nggak kalah dari yang lain. Ini kamera HP Jepang terbaik yang pernah saya coba ya. Walaupun kadang prosesinya emang agresif buat nerang-nerangin suasana, tapi itu jarang, kita tinggal turunin dikit aja exposure-nya. Sisanya, saya suka sama kamera AQUOS R9 Pro ini.
Entah karena emang sebagus itu atau ekspektasi saya yang rendah, Anda bisa komen di bawah gimana pendapat Anda. Halo, ini hasil rekaman kamera depan dari Sharp AQOS R9 Pro. Ini di resolusi 4K 30fps. Kalau dari preview-nya sih, ini kurang bagus ya. Tapi saya tadi udah tes duluan, ternyata hasilnya lebih bagus.
Jadi nggak bisa komenin preview-nya, Anda silahkan nilai sendiri. Ini stabil juga. Kalau misalnya ada, wih bisa auto-focus. Oh bisa, oh langsung gelap, dia nyesuaiin gitu ya.
Wih! Saya barusan ngesel. nge-slide-nge-slide gitu.
Tapi ya bisa auto fokus, sep-sep, ya lah namanya flagship ya. Cuma nggak bisa 60 fps aja. Kesimpulannya, Sharp Aquos R9 Pro. Ini HP yang rasa Jepangnya pol-polan ya, 100%.
Jepang itu emang negara yang selalu unik, mereka punya cara sendiri. Kalau kita compare sama HP China, HP Korea, Amerika, mereka berani pakai sensor kamera yang gede banget, banget 1 inci pake sistem layar yang ya bisa dibilang emang 240Hz walaupun ya itu ngakalin aja. Konsep desain yang selalu dipegang teguh dari dulu dari fitur-fiturnya tombol kameranya ini bahkan ini diikutin iPhone dan si Oppo terus UI yang kerasa gini-gini doang sih HP Jepang gini-gini doang UI-nya tapi mereka konsisten aja. Entah ini langkah yang bener atau nggak, kalau di Jepang, rasanya bener-bener aja. Soalnya, fun fact, Sharp ini jadi brand yang selalu top 3 di pasar Android Jepang.
Android ya, kalau sama Apple sih udah nggak kelawan. Saya pakai data 2023 soalnya laporan 2024 belum keluar. Sekarang ini masih 2025, mungkin masih disusun. Itu di Jepang, di kanan sendiri. Kalau di Indonesia, buat saya, Sharp harus lebih agresif soal harga sih.
Kalau pengen narik lebih banyak orang lagi, HP ini nggak jelek. Tadi kita udah lihat kalau kameranya itu bisa banget bersaing, main game berat juga aman, walaupun bukan yang the best. RAM, storage, semuanya kenceng.
Terus baterainya juga oke. Oh iya ini 5000 mAh. Desain ini selera tapi buat saya ganteng. Fiturnya unik.
Garansinya juga berani kasih 2 tahun ganti baru. HPnya aman-aman aja. Tapi bakal lebih menarik kalau dia diturunin ke bawah 15 juta. 10-12 juta lah. Di sepanjang video ini saya pajangnya HP-HP flagship dari brand lain yang pro, yang ultra.
Karena ini kelasnya harganya sama kayak si Sharp. Yang harganya 15 juta semua. Sama Vivo 18, Oppo 9. 19, Samsung 20-an, si iPhone ini walaupun belum resmi dia, harganya 20-an kalau dijual. Kalau misalnya harganya di bawah 15, ini bukan sayangannya, sayangannya yang non-pro, non-ultra. yang bakal bikin Sharp ini lebih bersinar lagi ya.
Karena kameranya aja bisa nyaingin yang Pro. Performanya sih nggak. Kalau misalnya Sharp bisa...
Ini, ini page PO-nya si HP. Kalau misalnya abis PO subsidi dari TV ini, yang digratisin pas PO ini, 2K Google TV, bisa dipake buat ngurangin harga Sharp-nya jadi... 13 mungkin bakal menarik banget harganya. Cuma mungkin karena PO sekalian dibanding gini ya, entahlah harganya bakal jadi berapa kalau misalnya udah nggak PO lagi. Normalnya sih tetep ya karena PO kan lebih oke tapi biasanya Biasanya pasar HP itu selesai PO malah turun HPnya.
Tanpa bonus. Jadi gitu aja unboxing buat Sharp AQUOS R9 Pro. HP yang ganteng ini. Like kalau anda suka dengan video ini, dislike kalau nggak suka. Kita ketemu lagi di video selanjutnya.
Yo! Plasma Cluster... Nggak ada ya, nggak ada plasma clusternya.
Hanya dari Sharp. Teriing!