Transcript for:
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia

belakangan ini cukup luas berkembang gagasan untuk memperbaiki pendidikan Indonesia ya salah satu yang mengemuka adalah gagasan yang cukup bombastis tentang bagaimana menyampaikan atau memasukkan pengetahuan-pengetahuan maju atau advance ya dalam kurikulum kita ya sampai mikirnya mungkin anak SMA sudah harus dikenalkan dengan AI dan sebagainya mengalokasikan anggaran 116 yaitu pelajaran coding dan juga artificial intelligence atau AI pikiran itu saya kira beranjak dari analisis terhadap fakta bahwa tenaga profesional kita sulit berkompetisi ee di level internasional ya secara statistik ya bukan secara individu saja ya tentu saja ya kita sebagai bangsa tertinggal dan sebagainya nah pertanyaannya apakah kita itu begitu itu karena pendidikan kita memang tidak mengajarkan hal-hal yang canggih-canggih tadi atau sebetulnya ada persoalan yang lebih dasar yaitu kemampuan berpikir kita yang memang rendah artinya kita akan berada dalam persimpangan penting dalam perumusan kebijakan pendidikan kita kita mau mengejar isi yang canggih atau pendidikan kita itu membentuk pondasi berpikir yang benar saya bekerja di dunia industri ya hampir 20 tahun terakhir ini yang sering saya temukan itu bukan orang itu tidak memiliki skill misalnya IT ya ya programming coding dia cukup canggih tapi ada dua hal yang pertama dia tidak bisa memotret situasi yang sedang dia hadapi kemudian merumuskan solusinya dengan memakai apa yang dia miliki dengan informasi yang dia miliki pada level yang tinggi itu seperti itu artinya dia bisa coding bisa apapun dia tidak bisa menyelesaikan masalah pada level yang sangat rendah saya pernah minta orang lulusan sarjana lah ya menaksir volume tangki dia dulu SD mungkin belajar tentang bagaimana menghitung volume silinder misalnya nah ketika berhadapan dengan sebuah tangki itu dia gak tahu cara menghitungnya tidak bisa mengaplikasikan rumus matematika tadi ke persoalan sederhana yang sedang dia hadapi menurut saya problem kita lebih besar di situ artinya benar saja bahwa kita kekurangan yang canggih-canggih ini tadi tapi yang lebih fundamental sebetulnya yang canggih-canggih ini sebenarnya terlalu mewah untuk disajikan sebelum kita menyelesaikan persoalan fundamental yaitu persoalan membentuk kemampuan berpikir tadi kita ini semua bekerja bekerja itu apa sih bekerja itu menyelesaikan masalah mencari solusi terhadap apapun yang kita hadapi di internal perusahaan dan pada akhirnya setiap perusahaan itu kan menyediakan solusi bagi customernya kita mencari solusi ya memecahkan masalah-masalah urutan logika penyelesaian masalah ini yang seringki masih gagal diimplementasikan gagal dipraktikkan ya termasuk kebiasaan-kebiasaannya contoh sederhana ketika kita mengatakan "Oh mesin ini rusak." Yang pertama metode ilmiah menuntut kita menjelaskan dulu fakta-fakta tentang gejala yang kita amati pada mesin itu nah seringki orang tidak mau bersusah payah menggali fakta tentang gejala yang membuat tadi mesin itu bisa dikatakan rusak dia lebih ingin cepat menyimpulkan oh ini rusak rusaknya di sini padahal ada langkah yang harus dia lakukan lagi setelah mengumpulkan fakta tadi ya dia menganalisa hubungan antar fakta itu kemudian mencari sebab kenapa fakta itu terjadi barulah dia bisa merumuskan solusi n orang lagi-lagi ingin mencari jalan pintas oh ini begini aja cepat saja itu artinya dia tidak membangun metode ilmiah ya tidak membangun metode berpikir ilmiah tidak menggunakannya untuk menyelesaikan masalah yang sedang dia hadapi contoh lain adalah dalam sains itu ada yang dikenal dengan istilah simulasi ya kalau dalam bahasa manajemen thinking twice jadi kata Stepen Coffe everything is created twice first it is created mentally and then physically nah ini pun sebetulnya cara berpikir ilmiah cara berpikir sains sains itu memulai segala sesuatu dari skala kecil di ruang eksperimen kemudian direfleksikan pada skala yang lebih besar industri mengenal istilah skala lab kemudian skala produksi massal itu bahkan stepnya bisa jauh lebih banyak dari itu artinya apa kita sebenarnya dituntut untuk berpikir dulu sebelum bertindak yang kita pikirkan itu biasanya kita tuangkanlah dalam bentuk rencana nah ini problem juga orang paling malas membuat rencana jalani aja dulu sehingga banyak hal yang sebetulnya kegagalan-kegagalan yang bisa diantisipasi itu tidak diantisipasi kepentok di lapangan pada saat prosesnya sudah berjalan panjang biaya sudah muncul ya kemudian oh ternyata ini gagal coba lagi mengira perencanaan itu menghabiskan waktu celakanya tanpa rencana justru menghabiskan lebih banyak waktu nah selain itu berpikir logis berpikir saentifik ini juga terkait dengan komunikasi kita berada dalam satu sistem yang harus dijalankan secara logis mesin itu logis reaksi kimia itu logis ya sistem manajemen itu logis maka cara komunikasi yang laku di situ adalah komunikasi yang logis nah kita sering gagal pekerja-pekerja kita sering gagal meramu fakta-fakta tadi untuk disusun dalam satu rangkaian pesan yang bisa dicerna pihak lawan nah dalam hal ini pihak lawan adalah orang yang berpikir logis ketika ada orang di sini berpikir tidak logis ya tidak membuat urutan yang logis terhadap apa yang akan dia jelaskan maka pihak sana akan gagal untuk memahaminya nah hal-hal seperti inilah tidak mau membuat rencana tidak mau mengikuti prosedur karena prosedur itu juga bagian dari proses berpikir ilmiah mau jalan pintas kemudian tidak bisa berkomunikasi hal-hal inilah yang menurut saya harus dibenahi dulu berpikir sebelum bertindak ini tidak hanya membuat kita sanggup menyelesaikan persoalan-persoalan tapi juga sebetulnya menyelamatkan bahkan nyawa kita kenapa begitu bertindak tanpa berpikir seringki berujung pada terjadinya kecelakaan kerja nah jadi dalam sistem manajemen Jepang itu anzen kodo itu ada istilah seperti itu anzen itu selamat ko itu berpikir do itu bergerak atau bertindak jadi sangat dianjurkan untuk berpikir dulu sebelum bertindak menganalisis di mana ada potensi bahaya dalam pekerjaan kita nah dalam sistem manajemen Jepang kalau Anda lihat di video-video misalnya khususnya masinis kereta Jepang itu KRL maupun sampai Shinkansen itu suka tunjuk tunjuk tunjuk tunjuk apa yang dia lakukan dia mengkonfirmasi dia berpikir dulu kemudian mengkonfirmasi oh ini sudah selamat keadaannya ini sudah selamat keadaannya baru boleh jalan ini yang disebut dengan metode shisha koso ya tunjuk dan tidak hanya dia tunjuk dia tunjuk dia sebut keadaan selamat itu balik lagi ke tadi apakah kita sudah perlu mengajarkan yang canggih-canggih itu menurut saya kalau itu dipaksakan yang akan menikmati itu pertama ya segelintir elit yang kelompok ini pun bahkan belum tentu bisa mengimplementasikan hal yang canggih-canggih itu kalau fondasi berpikir ya berpikir ini artinya proses berpikir dia yang lebih penting lagi adalah kebiasaan kerja dia yaitu berpikir dulu sebelum bertindak menurut saya inilah yang harus lebih dulu dibenahi dikuatkan betul pondasinya dalam pendidikan kita kalau ini sudah selesai kita bisa beranjak ke level yang jauh lebih tinggi dari itu