Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Di sini saya akan melanjutkan materi bentuk-bentuk hubungan sosial.
Setelah sebelumnya, kemarin kita sudah, sebelumnya sudah dibahas bentuk-bentuk hubungan sosial berdasarkan jumlah pelakunya dan berdasarkan proses terjadinya. Sekarang ibu akan sampaikan bentuk-bentuk hubungan sosial berdasarkan sifatnya. Yang pertama, di sini ada hubungan asosiatif.
Jadi ibu sampaikan dari awal, kalau bentuk-bentuk hubungan sosial berdasarkan sifatnya itu ada dua. Yang pertama ada hubungan asosiatif, dan yang kedua ada hubungan disosiatif. Hubungan asosiatif itu terdiri dari empat macam.
Pada kesempatan ini Ibu akan sampaikan terlebih dahulu tiga macam hubungan asosiatif yaitu kooperatif, akulturasi, dan asimilasi. Nanti barangkali di pertemuan selanjutnya Ibu akan sampaikan satu jenis lagi hubungan asosiatif yaitu akomodasi. Kemudian Ibu akan sampaikan materi.
Bentuk hubungan sosial berdasarkan sifatnya yang kedua yaitu hubungan disosiatif. Baik, hubungan asosiatif ini adalah hubungan sosial yang kita lakukan sehari-hari gitu ya. Barangkali juga kalian setiap harinya akan melakukan hubungan asosiatif ini gitu.
Jadi secara konsep gitu ya, sederhananya hubungan asosiatif ini adalah hubungan yang mengarah pada persatuan atau bisa dibilang juga hubungan-hubungan yang sifatnya itu positif kayak gitu ya yang pertama hubungan-hubungan positif ini bisa teraktualisasi dalam hubungan kerjasama nah hubungan kerjasama ini dia banyak macamnya yang pertama ada kerukunan kerukunan ini biasanya berkaitan dengan tindakan-tindakan yang memperlukan Partisipasi banyak orang atau kita mengenalnya dengan gotong royong. Tindakan gotong royong yang terjadi di masyarakat tentu itu adalah tindakan yang perlu kerjasama dari banyak orang. Dan ketika dilakukan hubungan tersebut akan mengarah pada persatuan.
Jadi hubungannya itu positif. Terus yang kedua adalah koalisi. Koalisi atau penggabungan dua kelompok atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama. Jadi mereka, apa namanya, hubungan sosialnya itu terjadi ketika kelompok di dalam masyarakat, dua kelompok atau lebih yang ada di dalam masyarakat, mereka sengaja bergabung untuk sama-sama mencapai tujuan yang sama. Kalau misalnya sekarang kalian lihat nih di, apa namanya, di fenomena-fenomena.
Ilkada atau kemarin Februari itu di Pilpres, partai-partai itu sengaja mereka banyak yang berkoalisi untuk mencapai tujuan yang sama gitu. Itu merauh angka pemilihan yang mereka inginkan kayak gitu. Jadi agar calon yang diusung oleh partai tersebut itu menang kayak gitu. Jadi mereka sengaja mengabungkan dua kelompok atau lebih. Kalau di pilkada dan pilpres berarti dua kelompok atau lebihnya itu yang digabungkan itu partai.
Mereka sama-sama bergabung untuk mencapai tujuan yang sama. Terus selanjutnya ada koloptasi, penerapan sistem kepemimpinan yang baru. Nah ini biasanya terjadi ketika di dalam masyarakat gitu ya.
Khususnya di dalam kelompok-kelompok di dalam masyarakat mereka itu punya satu sistem kepemimpinan yang baru kemudian sistem kepemimpinan yang baru itu oleh anggota kelompoknya dengan sengaja diterapkan gitu dan penerapan ini perlu kerja sama dari setiap anggota kelompoknya misalnya di dalam suatu organisasi setiap tahun itu kan akan ada regenerasi pengurus ya termasuk regenerasi juga kepemimpinan yang barunya Nah, ketika regenerasi terjadi, Biasanya pemimpin baru tersebut tuh dia bawa sistem, bawa aturan, bawa ciri khasnya masing-masing yang perlu diterapkan di dalam kelompoknya atau di dalam organisasinya. Nah penerapan tersebut itu perlu partisipasi aktif dari seluruh anggota kelompoknya atau anggota organisasinya yang jelas harus mengedepankan kerjasama kayak gitu. Jadi ketika anggota kelompok sudah sepakat untuk menerima sistem kepemimpinan. ke pemimpinan yang baru maka mereka sadar tidak sadar pasti akan bekerja sama dan hubungan sosialnya pasti akan mengarah pada persatuan kemudian ada bergaining atau tawar-menawar pertukaran barang atau jasa diantara dua kelompok atau lebih yang mana hal ini juga ketika terjadi pasti akan akan merujuk pada tindakan-tindakan kerjasama dan akan mengarah pada persatuan, hubungan sosialnya akan mengarah pada persatuan, kemudian yang terakhir ada joint venture, penggabungan dua kelompok atau lebih dengan sistem patungan, biasanya ini dia terjadi di perusahaan-perusahaan atau kelompok-kelompok dagang kelompok-kelompok yang mereka itu apa namanya, punya tujuan yang sama gitu ya Dan tujuan yang sama tersebut akan memberikan hasil yang lebih baik gitu. Akan apa namanya, mereka bisa mencapai tujuan yang lebih baik dengan cara mereka menggabungkan dua kelompok dan mereka patungan.
Nah patungan disini tuh bentuknya kayak gimana misal, mereka menggabungkan dua perusahaan agar modalnya tuh lebih banyak kayak gitu ya. Atau perusahaan menggabungkan kekuatan dari karyawan-karyawannya gitu. Agar kemudian si tujuannya itu bisa dicapai dengan lebih baik.
Kalau koalisi gitu ya. Koalisi itu mereka menggabungkan dua kelompok tuh gak patungan gitu. Jadi yaudah deh. digabungkan aja dua kelompok atau lebihnya tapi kalau joint venture tuh penggabungan dua kelompok atau lebihnya tuh dia dengan sistem patungan berarti artinya ada sesuatu yang memang harus mereka berikan gitu ya ketika joint venture itu dilakukan kerjasama dalam bentuk joint venture itu dilakukan dulu sempat ramai Tokopedia dan Gojek gitu ya mereka bersatu tuh gitu untuk mencapai tujuan sebagai aplikasi penyedia jasa online yang besar di Indonesia dan sistem patungannya itu mereka jadi di manajemennya itu mereka harus bagi-bagi gitu harus bagi-bagi harus dibagi sesuai dengan proporsinya gitu dengan tujuan nanti perusahaannya bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal kemudian selanjutnya Oke, selanjutnya tadi sesuai dengan yang ibu sampaikan, bentuk hubungan sosial berdasarkan sifatnya itu kan ada dua sebetulnya, ada hubungan asosiatif, kemudian hubungan asosiatif ini dia terdiri dari empat macam, disini yang pertama dok. kooperatif, kemudian yang kedua ada akulturasi ada akulturasi dan yang ketiga ada asimilasi, kemudian nanti yang keempat ada akomodasi ya, kita lanjut dulu ke pembahasan yang kedua, yaitu akulturasi akulturasi ini dia adalah penggabungan dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru tanpa menghilangkan kebudayaan sebelumnya Penggabungan-penggabungkan dua kebudayaan ini juga sebetulnya dia adalah hubungan yang mengarah pada persatuan.
Jadi artinya ketika dua kebudayaan yang berbeda sampai akhirnya mereka sepakat untuk digabungkan dan menghasilkan suatu kebudayaan baru tetapi tanpa menghilangkan kebudayaan sebelumnya berarti artinya hubungan antara dua kebudayaan tersebut itu baik. Tidak ada konflik atau perpecahan. karena perbedaan kebudayaannya. Nah jika divisualisasikan gitu ya atau kita bayangkan kebudayaan akulturasi ini dia konteksnya seperti kebudayaan A, suatu kebudayaan katakanlah kebudayaan A dia bergabung gitu ya atau berinteraksi dengan kebudayaan B.
Kemudian dalam praktiknya atau dalam Kehidupan sehari-harinya ternyata tanpa disadari malah menghasilkan kebudayaan baru. Tetapi kebudayaan barunya ternyata tidak menghilangkan kebudayaan sebelumnya. Jadi kebudayaan A dan kebudayaan ini tetap ada.
Jadi menghasilkan gabungan kebudayaan AB. Jadi tidak ada yang hilang. Jadi tidak ada yang hilang.
Contohnya misal ketika kita mengenal makanan-makanan dari luar, katakanlah makanan khas Korea, makanan khas Thailand dan lain sebagainya, makanan khas Jepang dan lain sebagainya. Makanan itu termasuk ke dalam kebudayaan, kemudian kebudayaan tersebut masuk ke kita, ke masyarakat Indonesia. berkembanglah mereka menjadi restoran-restoran dengan makanan-makanan khas ya tadi dari Jepang, Korea, Thailand dan lain sebagainya tapi karena mereka berinteraksi dengan masyarakat kita di Indonesia gitu ya akhirnya mereka menyesuaikan rasanya gitu ya dengan rasa-rasa yang lebih bisa diterima oleh masyarakat Indonesia jadi makanan-makanan khas Jepang, Thailand, Korea itu akhirnya dari cita rasanya itu misalnya jadi khas Indonesia padahal mereka adalah makanan khas dari luar. Nah itu barangkali memang adalah akulturasi.
Jadi ada gabungan dua kebudayaan yang berbeda tanpa menghilangkan kebudayaan sebelumnya. Kemudian yang ketiga ada asimilasi. Penggabungan dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru dengan dominasi dari salah satunya.
Kalau kita gambarkan nih, seperti halnya ada kebudayaan A, kemudian mereka berinteraksi atau menggabungkan diri dengan kebudayaan B. Kemudian dari hasil interaksi tersebut menghasilkan kebudayaan baru, tetapi kebudayaan barunya itu dia dominasi antara kebudayaan A dan kebudayaan B. Jadi ada dominasi antara.
si A atau si B, jadi artinya akan ada satu kebudayaan yang dia tuh kurang muncul gitu ya ibu kurang tau nih kalian tau apa enggak di salah satu kataan kreator di youtube yang suka bikin vlog dan lain sebagainya tuh ada satu keluarga yang dia itu keluarga apa namanya, gabungan dari Korea dan Indonesia. Jadi keluarga tersebut tuh ayahnya tuh dari Korea. Ibunya dari Indonesia.
Lebih dikenal dengan Kimbap Family gitu ya. Channel Youtubenya tuh Kimbap Family. Nah Kimbap Family itu kalau misalnya kita lihat di kehidupan sehari-harinya. Dia tuh contoh dari asimilasi.
Karena kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Korea itu berinteraksi secara intens gitu ya. Karena pasangan suami istrinya. Berasal dari negara yang berbeda dengan kebudayaan yang berbeda pula.
Tetapi aktualisasi dalam kehidupan sehari-harinya ada dominasi dari salah satu kebudayaannya. Bisa dilihat dari anak-anaknya ternyata lebih pinter bahasa Korea, lebih familiar dengan makanan Korea, tinggal di Korea dan lain sebagainya. Nah jadi ada dominasi dari salah satu kebudayaan dalam hal ini adalah kebudayaan Korea.
Nah itu adalah asimilasi. Jadi untuk membedakan asimilasi dan akulturasi, kalau akulturasi itu kebudayaan yang berbeda itu jadi bergabung gitu, tanpa ada kebudayaan yang hilang gitu. Jadi kebudayaannya itu kebudayaan A tambah kebudayaan B, jadi kebudayaan AB gitu.
Tapi kalau asimilasi, kebudayaan A tambah kebudayaan B, dia hasilnya itu A atau B gitu, kebudayaan A atau B gitu. Contohnya tadi Kimba Family, dia adalah keluarga yang terdiri dari Suami yang berasal dari Korea, ibu yang berasal dari Indonesia. Mereka berkeluarga, punya tiga anak, dan pada kehidupan sehari-harinya, anak-anaknya itu lebih mengenal kebudayaan-kebudayaan Korea. Ditandai dengan mereka lebih pintar bahasa Korea, lebih familiar dengan masakan atau makanan Korea, atau kebudayaan-kebudayaan lain, kebudayaan Korea dibanding dengan kebudayaan Indonesia. Maka di sana sebetulnya sudah terjadi dominasi kebudayaan dari Korea.
Jadi kebudayaan B-nya atau kebudayaan yang dibawa dari ibunya yang berasal dari Indonesia itu dia kurang muncul. Barangkali itu dari ibu, jadi ibu sampaikan kembali kalau bentuk-bentuk hubungan sosial berdasarkan sifatnya itu dia ada dua sebetulnya. Barangkali di sini nanti kalian bingung gitu ya ada dua, ada hubungan asosiatif dan disosiatif. Yang sekarang ibu bahas adalah hubungan asosiatif yang terdiri dari kerjasama, kulturasi, asimilasi dan nanti ada...
akomodasi, kemudian nanti kita akan lanjut dengan hubungan disosiatif cukup dari ibu, terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh