Transcript for:
Pengembangan Wilayah Desa di Indonesia

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat datang kembali di channel Belajar Geo. Lanjutan materi geografi fase F kelas 12, kurikulum 3, tentang pengembangan wilayah dan tata ruang. Pada video kali ini, kita akan membahas pengembangan wilayah desa dan perdesaan. Namun sebelumnya, jangan lupa like, subscribe, dan juga bunyikan tanda lonceng. Istilah-istilah desa di Indonesia. Secara etimologis, desa berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu desi, yang artinya tanah kelahiran atau tanah abadara, atau deca, yaitu negeri asal, tempat asal, atau galuhur. Dan setelah dibakukan dalam bahasa Indonesia, dikenal dengan nama desa. Namun demikian, di beberapa wilayah Indonesia, desa memiliki nama yang berbeda-beda. Ada Gampong atau Menasah, itu di Aceh. Sementara di Batak disebut Huta, di Minangkabau dan sebagian Sumatera Putara namanya Nagari, Bengkulu, Sumatera Selatan, Palembang dinamakan Marga atau Mendobe, Tiyuk atau Pekon yang ada di Lampung, di Jawa dikenal dengan Dusun, baik Eie, Jatang, Jatin. Kemudian sebutan kampung tentu di wilayah-wilayah Indonesia yang sebagian besar, terutama adalah karena kita dianggap sebagai etnik Melayu. Kemudian sebutan kubu itu di Jabar bagian... ...kebun sekitarnya, dan di Madura namanya Kebun. Kemudian Banjar di Bali, ada Temukung di Nusa Tenggara Barat, Pambakal yang ada di Banjar, Kalimantan Selatan, Gaukang di Makassar, kemudian di Bugis namanya Matua, dan Wanua yang ada di Minahasa, Sulawesi Utara dan sekitarnya, serta di Maluku dinamakan Giri. Dan masih banyak istilah-istilah desa yang ada di... di Indonesia. Kita lanjutkan pengertian desa bahwa menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, desa itu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah. Kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati. di dalam sistem pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia. Kemudian menurut Tarjo Kartoh Haji Kusumo, desa itu merupakan kesatuan hukum, di mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengajakkan pemerintahan sendiri oleh rangka desa. Dan satu tokoh yang juga pendapatnya sering dipakai adalah menurut Wintarto mengatakan desa itu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisik, fisiografisnya, ekonomis, politik, dan kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal baliknya dengan lingkungan atau daerah lainnya. Sementara itu, pengertian kedesaan merupakan suatu kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian. Suatu kawasan bisa dalam arti yang lebih luas dari desa. Dan seperti pada Google Earth ini, ini ada beberapa landscape. Desa, desa, desa, desa Dan sekitarnya Kanan kirinya adalah sawah Karena itu dimanai sebagai suatu kawasan Yang mempunyai kegiatan utama pertanian Termasuk pengelolaan sumber daya alam Permukiman pedesaan Pelayanan jasa pemerintahan Pelayanan sosial Dan kegiatan ekonomi Ini adalah gambaran Suatu pedesaan Dan ini suatu desa Yang di sekitarnya adalah lahan pertanian sebagai tempat aktivitas ekonominya. Pedesaan juga dimanai sebagai daerah pemukiman penduduk yang sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, iklim, dan air sebagai syarat penting bagi terwujudnya pola kehidupan yang agraris untuk penduduk di tempat tersebut. Sehingga kalau kita simpulkan perbedaan desa dan pedesaan, cakupan atau luas wilayahnya, Tentu desa lebih kecil karena hanya satu desa Yaitu dimanai sebagai suatu kesatuan hukum dengan batas tertentu yang jelas Sementara perdesaan itu kawasan desa sehingga beberapa desa Kemenangan mengatur pemerintahan karena satu desa yang memiliki di perdesaan itu punya Perangkat desanya di desa ada, perdesaan tidak ada Sumber pendapatan desa tentu ada dari berbagai sumber Dana desa dan lain-lain Pedesaan itu kan bukan resmi sehingga tidak ada. Kewenangan mengatur BUMD juga di desa itu resmi dan ada, di pedesaan tidak ada. Inilah perbedaan antara desa dengan pedesaan. Kita lanjutkan karakteristik desa. Yang pertama, sistem sosial sangat erat dengan ada tradisi dan juga norma agama. Dua, hubungan kekerabatan bersifat bermain sekat atau buyuk ya, pagi-huban. Dimana hubungan antar orang, antar manusia itu sangat erat, sangat dekat, face to face atau sering bertemu dan juga jauh dari pamrih ekonomi. Kemudian basis kegiatan masyarakat pada sektor ekonomi primer, seperti sektor pertanian, dan juga pada sektor-sektor yang lain. Hubungan masyarakatnya sangat kuat. Kekuatan hubungan inilah yang membuat mereka bisa mengatasi masalah-masalah di sekitar mereka. Struktur kemendudukan biasanya jumlahnya sedikit karena desa itu yang luminan adalah sawahnya atau lahannya. Dan kalau tidak seperti itu, relatif jarang. Pola pikir masyarakat desa ini yang terkadang kurang maju, yaitu tradisional dan juga terkadang irasional. Kita lanjutkan unsur desa atau unsur terbentuknya desa. Yang pertama adalah adanya suatu daerah atau wilayah. Kemudian yang kedua, memiliki masyarakat atau orang atau penduduknya. Dan yang ketiga, masyarakat atau penduduknya tentu butuh yang mengatur. Nah inilah. Tata kehidupan atau pemerintahan Ini adalah syarat berdirinya suatu desa Kita lanjutkan klasifikasi desa Kita mulai dari menurut atau berdasarkan tingkat kemajuannya Atau IDM Apakah IDM itu? Yaitu Indeks Desa Membangun Adalah merupakan indeks komposit Yang dibentuk dari 3 parameter Yaitu Indeks Ketahanan Ekonomi atau IKE, Indeks Ketahanan Sosial IKS, dan Indeks Ketahanan Lingkungan atau IKL. Dan makna ini, pengertian ini ada apa yang utuhnya yaitu peraturan desa PDTT nomor 2 2016 tentang Indeks Desa Membangun serta Permen Desa nomor 21 tahun 2020 tentang Perjumlahan Umum Pembangunan Desa. Nah, Apa saja tadi parameter dari indeks desa pembangunan itu, kita jabarkan sedikit. Yang pertama, parameter pertama adalah IKE, Indeks Ketahanan Ekonomi. Sekarang untuk mengetahui tingkat perkembangan desa atau kemajuan desa dari indeks ketahanan ekonomi ini, antara lain kita bisa melihat bahwa suatu desa itu memiliki keragaman produksi masyarakatnya apa saja. Apakah itu pertanian, kalau pertanian itu misalnya apa saja. Pertanian padi, jagung, sayuran, ataupun perikanan, peternakan, dan lain-lain. Tentu semakin lengkap, maka nilainya semakin tinggi. Akses distribusi logistik. Kalau aksesnya mudah, nilainya tinggi, terisolir, tentu nilainya kurang. Akses ke pusat perdagangan. Bahkan kalau punya pasar sendiri, tentu miliki nilai lebih. Kalau jauh dari pasar, nilainya juga sedikit. Akses ke lembaga keuangan, lembaga ekonomi, dan keterbukaan. wilayah. Parameter IDM yang kedua yaitu IKS, Indeks Ketahanan Sosial. Apa saja yang termasuk IKS, antara lain adalah kesehatan di masyarakat desa, seperti pelayanan kesehatan, keberadaan puskesmas misalnya, kemudian posyandu dan lain-lain. Parameter yang kedua adalah pendidikan. Ada tidak pendidikan formal, non-formal? dan pengetahuan. Semakin lengkap tentu nilainya semakin tinggi. Di bidang sosial, parameter sosial antaranya adalah tingkat solidaritas sosial, polirasi, rasa aman penduduk, kesejahteraan sosial dan parameter yang keempat adalah adanya permukiman serta fasilitas pendukungnya seperti air bersih, sanitasi, restrik, kemudian kemunfo ya, informasi dan komunikasi di masyarakat desa itu ada atau tidak. Dan indeks desa membangun parameter 3 IKL, indeks ketahanan lingkungan, meliputi kualitas lingkungan. Desa itu bersih atau peduli lingkungan atau tidak. Kemudian yang kedua potensi rawan bencana dan tanggap bencana. Nah, dari parameter-parameter itu kemudian pemerintah mengelompokkan atau mengklasifikasikan desa menurut tingkat kemajuannya ini ke dalam 5 klasifikasi. Yang pertama adalah desa sangat tertinggal, disebut desa Pratama. Ini ya, desa sangat tertinggal, nomor satu. Adalah desa yang mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuk rentan terhadap konflik sosial. Goncangan ekonomi dan berbagai pencana alam. Sehingga tidak mampu untuk mengelola potensi sumber daya ekonomi, sosial, dan ekologi yang dimilikinya. Ini gambaran suatu desa yang sangat tertinggal, jauh dari mana-mana. Kehidupan masyarakat betul-betul sangat sederhana. IDM-nya, Indeks Desa Bangunnya, kurang dari 0,4907. Yang kedua meningkat lebih baik adalah desa tertinggal atau pramagian, yaitu desa yang belum atau kurang optimal di dalam mengelola potensi sumber daya sosial, ekonomi, ekologi yang dimilikinya, serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuk. Sebenarnya ada akses jalan tapi kondisinya masih seperti ini atau jauh dari pengukiman yang lebih besar. IDM-nya adalah 0,4 sampai 0,5. Yang ketiga berkembang lagi yaitu namanya desa berkembang atau matia. Desa yang memiliki sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi akan tetapi belum secara optimal di dalam memanfaatkan dan mengelolanya. IDF-nya 0,5 hingga 0,7. Ini gambaran desa yang sudah mulai berkembang. Meningkat lagi ke desa maju atau prasembada. Desa ini memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi, serta kemampuan mengelolanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi kemiskinan. IDM-nya adalah 0,7072-08155. Ini gambaran dari sebuah desa yang disebut Desa Maju atau Prasenggada. Dan inilah yang ditimpikan oleh wilayah kita negara Indonesia, Desa Mandiri. Desa Mandiri dimanai sebagai desa yang memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan desa untuk mengejar nerakanya dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dengan ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ekologi yang berkelanjutan. IDM-nya di bawah, di atas atau lebih dari 08155. Jadi ketahanan atau kemandirian itu bukan hanya pada dari panggilan saja, tapi sudah sampai pada teknologinya. Kemudian perlu kalian ketahui bahwa berdasarkan IDM, perkembangan kemajuan desa di Indonesia kita bisa ngamati dari 2019 sampai 2023. Itu desa mandirinya itu mengalami perkembangan yang sangat besar. Dan ini akan tampak mudah ketika kita melihat pada grafik berikut ini. Yang warna kore ini adalah desa mandiri terus meningkat secara tajam. Setahun yang lalu desa Mandiri 11.456 dan satu tahun kemudian sudah meningkat lagi menjadi 16.908. Ini pada saat video kami sedang dibuat ini. Kita lanjutkan yang kedua adalah menurut tingkat perkembangannya atau pembangunan dan kemampuan wilayahnya ada satu desa Swadaya masih terpencil dan tertutup bergantung kepada alam. Di mana ekonomi agraris hanya untuk mencukupi kebutuhan. Infrastrukturnya juga kurang. Kemudian memegang teguh ada tradisi dan penduduknya juga sangat jarang atau sedikit. Contohnya di desa Kenekes yang diuni oleh suku Badui yang ada di Lebak Banten. Yang kedua adalah desa Swatangyang. Adalah desa dengan karakteristik antara lain. Tidak terisolir, akses masuk tetapi masih jauh dari kota. Perekonomian ini mulai berkembang, infrastruktur juga memadai, kemudian jalur lalu lintas juga ada, teknologi mulai digunakan walaupun masih sederhana, sebaiknya tidak bagus dan adat istiadat masih sudah mulai longgan. Yang terakhir adalah dan yang paling bagus desa Swas Sembada, ini biasanya terletak di sekitar atau dekat kota, mata pencarian penduduknya juga sudah sangat beragam. Infrastruktur lengkap dan maju, teknologi juga sudah modern, kemudian pendidikan dan juga mobilitas rakyat sudah mulai tinggi. Dan itulah gambaran desa untuk materi-materi berikutnya akan kita lanjutkan pada video berikutnya yaitu pengembangan desa bagian kedua. Terima kasih atas perhatiannya, untuk memperjalan materi ini silakan kalian pilih satu dari dua pilihan tugas projek berikut. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.