Transcript for:
Maksimalkan Sisa Umur dan Taubat

perbaikin apa yang tersisa dari umurmu ke depan, maksimalkan itu, maka Allah akan memberikan balasan terhadap amal itu, dan memaafkan kesalahanmu yang lalu. Tapi kalau kau rusak lagi sisa umurmu yang masih ada ini, maka engkau akan dihukum oleh Allah, apa yang kamu lakukan dari dosa-dosa di masa sekarang, dan juga ditimpahkan, ditambahkan dengan dosamu yang masa lalu. Jadi, kalau Allah masih berikan kesempatan, Bismillah, lakukan. lakukan apapun sifatnya walaupun itu mudah walaupun cuma sunnah karena ini kesempatan emas Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah, selalu saja lisan kita memuji sampai dicipta Allah atas segala nimat yang dilimpahkan kepada kita. Dimulai dari nimat Islam dan Iman. Karena dengan nimat Islam dan Iman, kita jadi punya panduan hidup. Tahu mana? yang boleh, mana yang tidak boleh, mana yang harus dikerjakan, didahulukan, dan mana yang harus ditinggalkan. Pada kesempatan ini Bapak-Ibu sekalian saya akan membahas sebuah tema yang sederhana sebenarnya, tapi mudah-mudahan bisa menambah wacana kita. Dan tema ini berjudul Masih Ada Waktu. Tema ini sebenarnya saya susun dengan tujuan untuk membahas beberapa poin. Walaupun nanti kita akan kerucutkan ke satu poin dari poin-poin ini. Yang pertama poinnya adalah untuk memingatkan dan memberikan peluang kepada siapapun yang hadir di sini, termasuk dari saya. Yang masih merasa kurang dalam pendekatan dirinya kepada Allah SWT. Dari sisi ibadah, kurang mungkin sholat malamnya, kurang puasanya. Atau mungkin kurang tepat waktu di sholat lima waktunya. Mungkin bagi laki-laki sering telat dalam jumatnya. Mungkin kita semua masih kurang dalam membaca ayat-ayat Al-Quran. Masih teledor dalam menjaga zikir bagi petangnya. Masih juga kurang berbakti dengan orang tuanya. Masih kurang silat rahim dengan kerabatnya. Masih kurang sedekahnya. Masih kurang mungkin pelaksanaan ibadah haji dan umrohnya menjenguk orang. orang sakitnya, membantu orang susah dan seterusnya, kita masih punya peluang dan kesempatan. Yaitu selama kita masih hidup, Allah masih berikan kita kesempatan selama kita mau. Selama kita mau. Permasalahannya adalah di diri kita sendiri. Seringkali kitanya menundun dan tidak mau memperbaikinya. Kalau Bapak Ibu masih diberikan kesempatan umur, seperti kita sekarang, waktu, maka jangan disiasiakan. Talha Radiyallahu An'am. Seorang sahabat nabi dalam hadith yang sohi. Disebutkan oleh Al-Bun dalam kitab At-Targibnya. Dan disoyekan oleh Sheikh Al-Bani. Belum mengatakan ada tiga orang dari salah satu suku Arab masuk Islam. Kemudian menjadi tamu di rumahnya Talha bin Ubaidillah. Uniknya terjadi dalam prosesi mereka bertamu itu. Ada panggilan jihad. Maka orang yang pertama. Dari tiga orang ini ikut berperang dan mati syahid. Berjalan waktu. Ada panggilan jihad lagi Orang yang kedua ikut berperang Kemudian mati syahid juga Berjalan waktu Subhanallah seperti itu urutannya Orang yang ketiga yang bertamu di rumah Talha Meninggal tapi bukan dalam permedian perang Di atas ranjangnya Selisihnya cuma jumlah hari saja diantara mereka Talha bin Ubaidillah Salah satu sahabat nabi Masuk surga Beliau melihat tiga orang ini dalam mimpinya Tiga-tiganya masuk ke dalam surga Tapi uniknya Justru yang yang paling depan sekali orang yang mati di atas ranjang. Kemudian yang di belakangnya adalah orang yang mati syahid yang kedua. Lalu di belakangnya lagi orang yang mati syahid pertama. Maka Talha Ibn Ubaidillah bangun dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Bagaimana memahami ta'wil mimpi ini? Dalam benak Talha, orang yang mati syahid apalagi yang mati awal, pasti lebih memiliki keutamaan. Atau paling tidak dua orang yang mati syahid memiliki keutamaan dibandingkan dengan orang yang mati di atas ranjang. Karena matinya dianggap mati biasa normal. Maka dia pun selepas subuh bertanya kepada Nabi SAW. Ya Rasulullah saya mimpi begini. Maksudnya bagaimana saya bisa memahami ini. Maka Nabi SAW mengatakan. Maksudnya kenapa kau bisa hairan orang yang mati di atas ranjang itu. Yang mendapatkan lebih tinggi derajat di sisi Allah SWT. Lebih didepankan. Mana kamu dari sholatnya beberapa hari itu. Dari puasanya beberapa hari itu. Dari zikirnya beberapa hari itu. Ternyata subhanallah. Dengan beberapa hari saja selisih antara kita dengan orang lain. Sudah meninggal dan kita punya taufik mendapatkan kesempatan dari Allah untuk ibadah, itu sudah cukup menambah derajat kita yang luar biasa. Sekali sujud saja, sebuah ayat Al-Quran dibaca, satu kalimat istighfar diucapkan, mungkin beberapa rupiah. atau real kita keluarkan untuk sedekah sudah cukup untuk mengalahkan derajat orang-orang yang mendahului kita. Yang penting kita ikhlas dalam beribadah. Oleh karena itu bagi teman-teman yang masih merasa saya kurang ini dalam ibadah. Belum ada, tidak ada kata terlambat. Judul kita. kita masih ada kesempatan kita harus selalu memikirkan bagaimana ke depan mengisi waktu yang masih ada ada seseorang bertanya kepada Fudhali bin Iyad maaf, Fudhali bin Iyad bertanya pada seseorang, kebetulan ketemu orang itu umur 60 tahun, kemudian Fudhali bin Iyad bertanya kepada dia berapa umurmu? dia bilang saya 60 tahun maka kata Fudhali bin Iyad, kalau begitu kamu sudah 60 tahun jalan menuju ke Tuhanmu Sebentar lagi kamu sampai. Maka orang itu ketakutan. Lalu dia mengatakan, Kami milik Allah, kami akan kembali kepada Allah. Lalu Fudhali Minyad berkata, Orang itu terdiam. Lalu kata Fudhali Minyad, artinya, Kami ini milik Allah, artinya kita ini adalah hamba Allah. Dan kepadanya kita akan dikembalikan. Maksudnya kita pasti akan kembali dan menghadap kepadanya. Dan ingatlah siapa yang tahu dirinya akan seorang hamba dan akan kembali. Berarti dia akan diminta pertanggung jawabannya. Maka orang itu bersedih lalu dia mengatakan kalau begitu malhilah. Apa solusinya? Saya sekarang ini merasa seakan-akan dia mau bilang saya merasa kurang amal soleh saya. Saya dengan 60 tahun ini kayaknya masih sedikit amalnya. Maka kata Fudhali Bani Iyad mudah sekali. Yassirah. Maka orang itu mengatakan apa itu? Mudah itu seperti apa? Saya tak kesakan-akan dia mengasahkan saya takut nih. 60 tahun sekarang saya sebentar lagi meninggal dunia. Maka kata Fudha di banding iad nasihat yang luar biasa. Perbaikin apa yang tersisa dari umurmu ke depan. Maksimalkan itu. Maka Allah akan memberikan balasan terhadap amal itu. Dan memaafkan kesalahanmu yang lalu. Tapi kalau kau rusak lagi sisa umurmu yang masih ada ini. Maka... Engkau akan dihukum oleh Allah. Apa yang kamu lakukan dari dosa-dosa di masa sekarang. Dan juga ditimpahkan, ditambahkan dengan dosamu yang masa lalu. Jadi kalau Allah masih berikan kesempatan. Bismillah. Lakukan. Apapun sifatnya. Walaupun itu mudah. Walaupun itu cuma sunnah. Karena ini kesempatan emas. Pernah Nabi Muhammad SAW dalam hadis suhi. Di kota Madinah ini. Melewati beberapa kuburan muslim. kemudian Nabi alaihi salatu wassalam berhenti dan membiarkan sahabat semuanya berdiri dekat kuburan tersebut lalu beliau mengatakan demi zat yang jiwaku dalam genggamannya sungguh pemilik kuburan ini yang ditunjuk kuburan tersebut lebih mencintai dua rakaat sholat sunnah yang kalian lakukan daripada dunia dan seluruh isinya andai saja orang mati ini seakan-akan Nabi ingin bilang itu dan Andai saja orang mati ini dihidupkan sekarang, dihidupkan kembali. Maka dia tidak akan lagi mau kembali ke makanan favoritnya, kumpul sama keluarganya, atau melakukan meeting yang miliaran. Tapi dia akan justru, dia akan memaksimalkan ibadahnya kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Andai saja kita sudah meninggal, lalu Allah memberikan kita kesempatan hidup setengah jam saja. Misal, maka tentu kita akan memaksimalkan untuk ibadah. Lalu sekarang kenapa? Apa kita tidak maksimalkan? Mumpung masih ada kesempatan. Ini poin. Poin yang kedua. Yaitu kesempatan. untuk menyempurnakan apa yang kurang. Kalau tadi kan amal yang kurang di poin pertama. Sekarang menyempurnakan apa yang kurang. Teman-teman sekalian, salah satu hal yang harus kita jadikan target sebagai seorang muslim, ialah bagaimana kita menjadikan amal-amal yang sudah kita lakukan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Contoh misal, teman-teman mungkin sudah rutin sholat malam. Dan selama ini sholat malamnya Dua rakat salam, dua rakat salam Dua rakat salam, dua rakat salam Misal jalankan sunnah Nabi SAW Lalu witir dua rakat dan satu Mungkin selama ini Bapak Ibu yang sholat malam ini Membaca surah-surah pendek Sehingga hanya butuh 15 menit 20 menit sudah selesai 11 rakat ...misalnya. Maka sekarang bagaimana kita pindah ke poin setelahnya, yaitu tingkatkan kualitasnya, dan juga kuantitasnya. Tingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Artinya sekarang coba kita... membuat di buku amal kita tercatat semua yang Nabi pernah lakukan dari tata cara sholat malam. Kita akan selamanya dua rakat salam, dua rakat salam, dua rakat salam misalnya. Ada riwayat menyebutkan Nabi SAW sholat malam empat rakat salam, empat rakat salam. Pernah riwayat menyebutkan Nabi SAW Salat 8 rakat baru salam Maka harusnya Ini dikerjakan Supaya di buku amal kita tercatat Semuanya yang pernah Nabi SAW kerjakan Tingkatkan ke situ Kalau kita biasa membaca surah-surah pendek Yang kita ulang-ulangin terus-menerus Maka sekarang kita bisa pindah Ke surah yang lebih panjang Tapi Ustaz saya kan tidak hafal Baik, ada fatwa ulama Di ibadah sunnah Bapak Ibu bisa pegang mushaf Bisa pegang Quran. Bisa pegang mungkin di handphone kita aplikasi Al-Quran. Lagi sholat malam. Daripada kita terulang-ulang di Juz 30. Kita mulai baca dari Surah Al-Baqarah. Setiap malamnya kita baca. Membaca beberapa ayat. Dan yang paling baik adalah. Kita tentu dalam hadis itu minimal 10 ayat. Kemudian ada 100 ayat, ada 1000 ayat. Yang paling maksimal 1000 ayat disebutkan. Pahalanya akan sangat melimpah. Maka kita bisa pindah ke tahapan ini. Begini. Bagaimana mulai sekarang kita programkan Bapak Ibu sekalian. Supaya ibadah kita yang tadinya standar. Itu naik levelnya. Jangan begitu terus. Kalau kita biasa puasa Senin Kamis saja. Sekarang kita tambah dengan ayamul bid misalnya. Kalau tadi kita bersedekah dengan 100 ribu rupiah. Sekarang kita pindah ke 1 juta rupiah. Kita pindah ke 100 juta rupiah. Kita pindah ke level yang kita belum pernah menyentuh sisi itunya. Karena memang amal-amal ini semuanya akan kita butuhkan. Dan kita harus tahu Bapak Ibu sekalian. sekalian amal-amal yang kita kerjakan yang butuh terhadap amal tersebut adalah kita sendiri. Allah subhanahu wa ta'ala tidak pernah butuh dengan amal kita. Kenapa ada orang kalau sholat buru-buru? Dia berpikir soalnya kalau Allah butuh dengan amal itu seperti cuma setor kewajiban. Ini keliru sekali. Persepsi ini harus diperbaikin. Yang butuh terhadap sholat tersebut, sedekah tersebut, baca Quran tersebut, zikir tersebut, apa saja, itu adalah kita. Oleh karena itu sebagian salafus soleh Di saat mereka sedang bersedekah. Mereka kumpulin harta mereka. Mereka bersedekah. Setelah habis. Mereka senyum. Dengan sangat lebar. Lalu berkata kepada orang-orang di sekitarnya. Lihatlah. Orang-orang ini. Ditunjuk orang-orang miskin yang sudah menerima sedekahnya. Lihatlah orang-orang ini. Membawa amal-amalku ketimbangan amalku. Tanpa upah sedikitpun. Persepsi sebagian orang yang masih terpengaruh dengan kapitalis. Kalau dia keluarkan. Berarti berkurang. Kan gitu. Orang mu'min tidak seperti itu. Kalau dia memberikan berarti dia beruntung. Kenapa? Dia keluarkan 100 ribu rupiah sedekah, dia berikan satu potong baju, dia berikan sepiring makanan, itu sedang dibawa ketimbangan amal. Dan uniknya, dalam sebuah hadith yang suhaid ribatkan juga oleh al-Mundri dalam kitab Targibu Tarhib Beliau, kata Nabi SAW, sungguhnya, kalau seseorang diantara kalian bersedekah, maka Allah akan mengurusnya, mengembang biakannya, sampai, Sampai menjadi seperti gunung Uhud. Walaupun sepotong roti. Sebutir kurma dibagi dua. Itu bukan seperti itu kita akan terima di timbangan Allah hari kiamat nanti. Kita akan terima seperti gunung Uhud. Di Medina Anda bisa lihat gunung Uhud. Seperti itu besarnya. Dan kata Nabi SAW. Seperti seseorang di antara kalian. Mengurus dan membesarkan anak kuda atau anak untanya. Allah SWT tidak akan memberikan balasan kita. Satu dibalas satu. Itu tidak ada dalam hitungan Allah SWT. Allah mengatakan. Inna Allah yarzuku mayasha. Allah kalau sudah membalas orang tanpa lagi ada hitungannya maka mulai sekarang masih ada kesempatan mumpung belum datang ajal tingkatkan level itu baca keutamanya dari kalau amal yang biasa standar menjadi yang lebih afdal kalau teman-teman biasa dengar ada sebagian usaha kita mengatakan afdalnya begini nah cari afdal itu bagaimana kita mencari yang afdal sholat Tuhan biasa dua rakat sekarang tingkatkan empat rakat empat rakat sekarang pindah ke delapan rakat cari yang Yang paling tinggi. Selalu begitu. Maka ini nanti akan membuat kita selalu sibukkan diri kita dengan amal soleh. Kalau orang menyibukkan diri dengan amal soleh teman-teman. Maka sudah cukup dia menjalankan perintah Allah SWT. Merupakan target utama dia diciptakan. Dan juga sudah cukup akan menjadi tameng yang sangat kuat. Menyelamatkan diri dari maksiat. Kita gak usah meluangkan waktu khusus untuk meninggalkan dosa. Gak perlu. Sibukkan diri dengan amal soleh. Maka kita akan tinggalkan dosa dengan sendirinya. Dosa. Tidak perlu kita pikirkan secara rusuh bagaimana saya tinggalkan ini. Tidak. Sekarang sibukkan diri dengan amal salih. Maka dengan sendirinya kita akan jauh dari perbuatan dosa tersebut. Bukankah Allah SWT mengatakan. Surat itu akan menahan seseorang dari perbuatan keji dan mungkar. Jadi orang kalau sudah melakukan ibadah. Nanti itu menjadi tameng buat dia. Setiap dia mau berbuat dosa dia jadi takut sendiri. Atau bahkan tidak ada waktu untuk berbuat dosa. Karena sibuknya dengan amal salih. Ini poin yang kedua. Jadi poin yang pertama. Yang pertama orang yang masih belum berbuat amal soleh, dia sekarang beramal soleh. Yang kedua adalah orang yang sudah berbuat tingkatkan levelnya. Poin yang ketiga, kesempatan untuk menghilangkan dosa-dosa kita dan hisap pada hari kiamat. Ini akan kita fokus bahas nanti di poin ini. Teman-teman, siapa di antara kita? yang punya permasalahan dengan Tuhan Allah SWT, dia punya dosa, maka segera taubat. Segera kembali kepada Allah. Demi Allah teman-teman sekalian, taubat ini sebuah kebenaran. sebuah tiket VIP dari Allah, yang dihususkan untuk hamba-hambanya, luar biasa gitu, 50 tahun seseorang berbuat dosa, zina setiap hari, mabuk setiap hari, buakan kufur, syirik dan segala macam, begitu dia taubat nasuhah, bersih semuanya, kata Nabi SAW, atta'ibu minad zambi, kaman la zambalah, orang yang taubat dari satu dosa, atau dari dosa, maka sepertinya tidak ada dosanya, dan dalam hadith yang lain, kata Nabi SAW, Taubat akan membersihkan semua dosa masa lalu. Apapun itu sifatnya. Kalau berhubungan dengan Allah SWT kita dengan taubat nasuhat. Taubat yang tulus kepada Allah SWT. Kata Imam Naya RA dengan tiga syarat mutlaknya. Tinggalkan dosa itu seketika. Lalu menyesali dan janji sama Allah tidak mengulanginya. Kalau itu berhubungan dengan makhluk ini butuh rincian. Siapapun diantara kita teman-teman yang punya masalah. Dengar. Dengan orang. Sosok manusia. Siapapun dia. Maka lihat. Kalau dia yang benar. Ini ada rincian. Kalau dia benar dari sisi kita pernah menggibanya. Merusak citranya. Maka kita harus. Memperbaiki citra itu. Dan minta keriduan dia. Kalau. Itu adalah pengambilan materi. Kita pernah mencuri mengambil yang bukan hak kita. Maka harus minta keriduan. Dan mengembalikan hal itu. Kalau kita pernah menyakiti fisik. Maka minta keridoannya atau ada kisos. Kita pernah tonjok orang. Kita juga ditonjok. Untuk menghilangkan hisap kita pada hari kiamat. Dan Nabi SAW sudah ingatkan. Siapapun di antara kalian. Yang punya sangkutan dengan saudaranya. Maka selesaikan disini. Di dunia. Sebelum datang hari nanti disana. Tidak ada manfaatnya dirham dan dinar. Tidak ada lagi maafan diri Tidak ada lagi tidak bisa Kita bayar orang itu kita ridhokan dengan rupiah Dengan dolar dengan real tidak bisa lagi Lalu kata para sahabat ya Rasulullah Memang ada apa disana nanti Bagaimana kami menebus kesalahan kami Kalau punya masalah dengan orang lain Kata Nabi SAW dengan amalmu Atau dosa-dosanya Dibayar dengan sholat kita Puasa kita sedekah kita Itu yang dipakai bayarin Kalau kita punya permasalahan dengan orang lain Kita pernah menggibanya Kita pernah memfitnanya Kita pernah mencacimaki Pernah mengambil haknya Atau pernah bahkan menyakiti fisiknya Maka akan dibayar dengan amal-amal kita Kalau amal kita tidak cukup Maka secara otomatis Bapak ibu sekalian dosa-dosa mereka Zinanya ribanya Akan ditimpakan kepada kita Mereka yang membuat kita yang dihukum Makanya ini berat sekali Buat diri saya tentu Dimulai dari diri kami kemudian bapak ibu sekalian Saya selalu bilang menujulah kepada akhirat Karena kita semua akan kesana Allah mengatakan Kepadanya kalian akan dibawa Pulang ya. Akan kembali. Maka pergilah kesana. Menuju kepada Allah SWT. Tuhan kita semua juga akan meninggal. Dengan membawa dua hal. Membawa amal salih. Dan teman salih. Membawa amal salih. Semua sibuk dari amal salih. Ke amal salih yang lainnya. Sebelumnya tadi kami sudah berikan gambaran secara umum. Dan juga bawa teman salih. Dalam sebuah asar disebutkan. Kata Nabi SAW. Nanti akan ada orang dikeluarkan dari neraka. Orang-orang neraka di sekitarnya bertanya-tanya. Kenapa orang ini keluar? Apa ada amal salih? Soalnya yang menyelamatkannya. Maka kata orang-orang atau para maraikat yang menjaga neraka mengatakan. Karena bantuan dan syafaat dari saudara temannya. Seseorang muslim yang memberikan syafaat kepadanya. Oleh karena itu pada saat itu ahli neraka semua berharap pada saat di dunia mereka punya teman-teman yang soleh. Yang bisa menyelamatkan mereka pada hari kiamat. Kita tidak pernah tahu mungkin amal kita kurang. Tapi ada orang-orang yang bisa membantu kita. Dan Nabi SAW mengatakan akan ada dari umat. Umatku orang yang bisa memberikan syafaat sampai seperti suku mudar. Suku mudar ini jumlahnya jutaan orang sekarang gitu kan. Maka dia bisa memberikan syafaat karena banyaknya amal soleh yang dia persiapkan. Jadi ini harus benar-benar menjadi sebuah poin pertimbangan yang mateng sekali. Jangan sampai nanti kita akan ada hisap hari kiamat ya. Dan nanti kita harus jadi berimbang supaya ada orang yang bisa menolong kita nantinya. Juga jangan bawa duit. Dua hal, jangan bawa dosa dan jangan bawa musuh. Itu saja sederhananya. Dari dosa ke dosa yang pernah kita kenal, sekarang stopin. Kita bertobat dan kita perbaikin. Tadi sudah kami berikan gambaran, akan panjang lebar kita jelaskan poinnya insyaallah. Kemudian, yang kedua adalah jangan bawa musuh. Jangan setiap hari gosipin orang Banyak orang sudah ikut pengajian Sudah mulai hijrah Tapi gak sadar masuk menggiba orang lain Giba itu teman-teman Menceritakan sesuatu yang ada pada Saudara muslim yang dia tidak suka Suka untuk diceritakan. Itu sudah ghibah. Waktu Nabi SAW tanya para sahabat. Apakah kalian tahu apa itu ghibah? Yang Allah SWT menyebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat. Apakah kalian mau dengan ghibah itu. Dihukum seperti memakan bangke saudaranya sendiri. Dan kalian tidak suka itu. Maka Nabi tanya para sahabat. Apakah kalian tahu apa itu ghibah? Maka mereka mengatakan Allah dan Rasulnya lebih tahu. Kata Nabi SAW. Engkau menceritakan apa yang ada pada saudara. Ramu yang dia tidak suka diceritakan. Sudah cukup jadi gibah. Dan itu dosa besar. Imam Zahbi rahimahullah. Menulis kitab Al-Kabair. Dosa besar. Imam Sheikh Muhammad bin Al-Buhab. Menulis kitab Al-Kabair. Juga masukkan gibah dosa besar. Sheikh Muhammad bin Najib di masa kita sekarang. Menulis kitab Al-Kabair. Masukkan dalam dosa besar. Dan hampir semua buku-buku hadith. Menyebutkan tentang gibah bagian daripada dosa besar. Karena diikuti dengan ancaman yang berat. Berapa banyak orang begitu duduk sama temannya. Saya mau cerita ya. Tapi. Saya bukan ghiba loh ya. Tapi cerita aibnya orang. Cerita tentang orang tidak suka. Kan itu aneh. Saya berapa kali disampaikan, dikeluh kesahkan oleh sebagian ikhwat dan akhwat kita. Ustaz, di pengajian saya lihat akhwatnya sudah jilba besar semua. Ikhwanya pada berjenggot semua. Tapi kalau duduk gosipin orang. Sudah tahu gak si fulan? Sudah tahu gak si fulan? Si fulan dan si fulan. Tidak boleh. Tidak ada urusan sama kita itu. Di depan mata kalau kelihatan kebaikan kita dukung. Kalau kelihatan kesalahan, kelihatannya. Baru kita. mungkar, ingkar-mungkar baru kita luruskan, kalau kita gak tau jangan ikut campur jangan pernah mengorek-orek sesuatu yang kita tidak pernah tau, saya dengar katanya begini dan begitu itu untuk apa? apa manfaatnya? jadi musuh buat dia hari kiamat apalagi sampai fitnah nyebarin berita yang dia tidak crosscheck dan crosscheck pun ini ada satu benang merah kata para ulama penting crosscheck itu kalau ada hubungannya sama kita kalau gak ada hubungannya untuk apa crosscheck? Akhi saya mau tabayun, saya mau cross check Benar gak begini, padahal anda rusak sama dia Untuk apa? Kalau ada hubungannya baru kita cross check Kita yang digiba, kita yang dituduh Saya cross check, kalau gak semua orang kita mau cross check Ada orang kadang-kadang datang kepada saya Ustaz saya mau tabayun Saya gak kenal orang ini, apa yang mau dia tabayun Harusnya kan jelas Ada hubungan sama dia gak Atau ada sesuatu yang memang harus Kalau tidak gak perlu Nah itu poin yang harus kita perhatikan Jadi jangan sampai ada musuh-musuh hari kiamat yang kita tidak harapkan sebenarnya tapi akhirnya dia menghabiskan pahala kita. Ingat Allah sudah kekalkan dalam firmannya Pada hari kiamat nanti seseorang akan lari dari ibunya, dari saudaranya, dari ibunya, dari ayahnya, dari istrinya, dari anak-anaknya dan pada hari itu orang semua masing-masing sibuk dengan keadaannya sendiri-sendiri. Mereka takut. Jangan sampai Sampai nanti ada orang yang tuntut pada hari kiamat. Jadi ini harus hati-hati. Nah di poin ini Bapak Ibu sekalian. Di poin yang ketiga ini akan kita fokus bahas. Saya akan coba bahas teman-teman sekalian. Bagaimana bonus dan tiket VIV yang Allah berikan kepada kita ini. Baik bagi teman-teman yang sudah sering bertaubat. Maka dia bisa perbaharui taubatnya. Atau orang yang masih malas bertaubat. Mungkin dengan menganggap dirinya tidak punya dosa. Atau punya dosa tapi masih menunda-nunda. Nah ini penting sekali untuk dibahas. Kalahkan. Kalau orang yang sudah sering tawabat, Bapak Ibu sering jadikan zikir setiap hari 100 kali istighfarnya. Tidak ada masalah. Rutinkan setiap hari. Perbanyak jumlahnya. Karena Nabi SAW mengatakan, Wahi sekalian manusia, Beristighfar dan bertawab adalah kepada Allah. Karena aku bertawab kepada Allah sehari 100 kali. Bisa bermakna dalam satu hari Nabi baca 100 kali. Bisa bermakna setiap ada kesempatan baca 100 kali. Karena dalam riwayat Anas bin Malik, Dalam hadis suhih, Beliau mengatakan, Kami menjadikan, menghitung pada saat sedang duduk bersama Nabi S.A.W. beliau mengatakan, dalam satu majlis seratus kali. Berarti tidak harus ada batasan 100 kali saja, bisa lebih daripada itu. Kata Ibn Taymiyyah, saya pernah punya masalah, saya tidak tahu bagaimana solusinya, pusing dengan itu, maka saya beristighfar seribu kali sampai saya dapatkan dada saya lapang. Jadi ini sebuah pola yang harusnya kita bisa terapkan dalam begini-begini. Bagi orang yang sudah biasa pun tinggal istiqamah dan dijaga itu. Bagi orang yang masih malas taubat. Karena menganggap dirinya tidak ada dosanya. Ini keliru. Karena taubat dan istiqamah. istighfar, tidak harus juga ada dosa. Apalagi dosa-dosa ini kadang-kadang ada yang kita tidak sadari ya. Sekarang kita lewat di satu jalan, contoh saja ada pelang minuman keras. Atau ada satu iklan kemungkaran. Lalu kita lewat saja. Ah itu kan bukan urusan saya, kita lewat. Itu dosa. Kita harus amr maruf zahir mungkar. Minimal dengan hati. Kalau kita lewat, kita tidak pungkiri bercerai dosanya. Kan begitu? Bukankah Imam Syafi rahimahullah memberikan pelajaran penting kepada kita? Beliau punya guru satu imam namanya Imam Waqi. Setiap hari Imam Syafi pergi nyetor hafalan ke Imam Waqi. Tapi selalu lupa. Maka Imam Syafi mengeluhkan masalah ini kepada gurunya Imam Waqi. Dia mengatakan, Aku mengeluhkan kepada Imam Waqi tentang buruknya hafalanku. Maka dia memerintahkan. kepada aku untuk meninggalkan dosa-dosa. Wa akhbarani bi'an ilma nurun. Dan dia memberitahukan kepada aku tentang ilmu tersebut adalah syahaya. Dan syahaya Allah tidak akan diberikan kepada ahli maksiat. Imam Syafi'i rahimahullah mengubah sebuah pola pada saat itu. Jadi beliau yang biasanya menuju ke Imam Wakil melewatin sebuah pasar, beliau ubah jalurnya. Subhanallah setelah beliau ubah jalurnya, maka setelah itu hafana yang jadi kuat. Kata Imam Syafi'i rahimahullah setelah saya amalkan ini menurut Menutup semua keran-keran dosa. Walaupun tidak disengaja. Maka saya kalau membuka buku kitab. Saya menutup sebelahnya. Karena kalau saya buka saya hafal seketika semuanya. Jadi ada keberkahan yang Allah SWT berikan. Oleh karena itu. Seringkali ada dosa yang kita tidak sadari. Mungkin dosa di masa sekarang. Atau dosa di masa lalu. Dari mana kita dapat jaminan semua dosa kita. Kita sudah terbersihkan di masa lalu. Mungkin masih ada sangkutan dengan orang. Juga sama bagi orang yang. Berdosa dan mengalami. masih menunda-nunda taubat. Apa yang Anda tunda kira-kira? Apa yang membuat Anda pelaku dosa menunda taubatnya? Menunggu malaikatmu datang tiba-tiba kelihatan baru kemudian mau taubat? Yang Allah ceritakan di akhir di ayat sepuluhnya surah al-munafikun. Pada saat datang kematian baru dia mengatakan Ya Allah tundalah kematianku beberapa saat agar aku sempat bersedekat dan aku termasuk orang-orang soleh. Atau Anda mau menjadi seperti orang-orang yang disebutkan dalam surah al-mu'minun Surah nomor 23 dari ayat 99. Disebutkan bagaimana penyesalan orang-orang pada saat meninggal. Lihat kematian. Mereka berharap ditunda kematiannya sesaat. Agar mereka bisa taubat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Tapi sudah tidak ada lagi kesempatan pada saat itu. Tidak ada lagi peluang untuk itu. Mumpung Allah masih kasih kesempatan. Maka perbanyak kalimat ini. Saya juga ingin ditibratkan poin disini Bapak Ibu. Kalau Anda mau hijrah dan menjadi orang baik. Orang soleh dan orang soleha. Nah. Jangan setengah-setengah. Maksimal sekalian hijrah. Karena banyak orang-orang kita, teman-teman kita hijrah. Tapi setengah-setengah. Dia sudah mulai ubah performanya. Sudah mulai dia ubah tontonannya mungkin. Tapi pendapatannya masih haram. Masih ragu. Kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Kenapa ragu? Kenapa gak sekaligus hijrah? Berubah menjadi orang baik. Allah subhanahu wa ta'ala menjanjikan orang beriman dan beramal salih juga bertawabat. Dengan kehidupan yang baik. Hayatan tayyiba. kehidupan yang penuh dengan kesempurnaan itu dijanji, tidak mungkin salah bagaimana Nabi Muhammad SAW, bagaimana para sahabat Ridwanullah Alihim, mereka bertakwa kepada Allah SWT, Allah jadikan mereka raja-raja dunia Abu Bakar, Umar, Uthman, Ali, siapa yang kenal mereka Ridwanullah Alihim pada saat di Fasl Mekah tidak ada, tapi setelah Islam mereka menjadi orang baik dan maksimal maka Allah muliakan itu juga dengan sahabat-sahabat Nabi yang lain siapa yang mengenal Bilal yang tadinya Buddha di Mekah, tapi karena Islam dimuliakan, menjadi muazzin kau muslimin, menjadi sahabat yang mulia, dan begitu juga dengan yang lainnya, maka ini poin yang perlu kita garis bawahi baik, dalam masalah ini teman-teman saya ingin kita kembali membaca, kalau teman-teman bisa buka di aplikasi Al-Quran di handphonenya, ini ayat yang paling luar biasa dalam masalah ajakan Allah untuk kita taubat surah az-zumar surah nomor 39 ayat 53 sampai 59 saya ulangi surah az-zumar surah nomor 39 Al-Quran 39 ayat 53-59 Saya bacakan, Audzubillahimnashaytanirrohim, Kul ya'ibadiya alladhina asrafu ala anfusihim la taqnatu min rahmatillah. Kul ya'ibadiya alladhina asrafu ala anfusihim la taqnatu min rahmatillah. Inna allayk filudzulubajim. Itu ayat 9 ayat 53 54nya وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ Selanjutnya Ayat 55 Nanti saya terjemahkan sekaligus insya Allah Ayat selanjutnya 5-6 5-7 Ayat selanjutnya 5.8. Terjemahan ayat 53-nya, katakanlah. Hai Muhammad, wahai hamba-hambaku. Semua Allah panggil. Mau beriman, mau kafir, Allah kasih kesempatan ini. Wahai hamba-hambaku. Yang telah melampaui batas terhadap diri. diri mereka, banyak sekali dosanya janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah jangan bilang Allah tidak akan ampuni saya sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya kata ulama semuanya berarti besar kecil, sengaja, gak sengaja gitu kan semua diampuni, sungguh dialah yang maha pengampun selanjutnya Allah mengatakan setelah taubat dan kemudian Kembalilah kamu semuanya kepada Tuhanmu. Mulailah beribadah setelah hijrah, setelah taubat. Menjadi orang yang baik. Dan tadi saya bilang jangan setengah-setengah. Dan berserah dirilah kepadanya. Sebelum datang azab kepadamu. Maksudnya siksa akan datang kepada orang yang menundang-nundang taubatnya. Kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi pada saat itu. Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu. Maksudnya Al-Quran. Dan Sunnah Nabi S.A.W. dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak sedang kamu tidak menyadarinya di poin ini mungkin teman-teman tidak asing sekarang terjadi gempa besar ya di Turki perbatasan sama Syria itu lagi buah bibir dibahas luar biasa building-building yang besar yang koko hanya dengan berapa detik sentakan gempa tersebut hubung semuanya itu luar biasa jadi orang-orang yang di dalam pun tidak sempat keluar tidak sadar Memang begitu, mendadak tiba-tiba Kemarin kita bisa rasakan gempa Berapa waktu yang lalu Jika Jakarta terjadi gempa Sebelumnya juga ada di Sukabundi, Cianjur Dan di beberapa tempat, ada gempa terjadi Dan ini adalah peringatan keras Dari Allah SWT kepada penduduk bumi Fenomena alam ini Gempa, lonsor, banjir Semua itu Bahkan Abdullah bin Mas'ud Menjadikan suara guntur Gelegarnya guntur itu Beliau pada saat dengar, beliau mengatakan Sungguh Ini peringatan yang sangat tegas dari zat Allah di atas langit sana kepada penduduk bumi. Artinya mereka harus segera kembali kepada Allah. Jadi harus enggak ini. Jangan kita anggap itu cuma sekedar seperti orang-orang non-muslim yang tidak paham syariat Allah SWT. Oh ini karena fenomena alam saja. Mereka cari sebab-sebab manusiawianya. Ini unik ini. Teman-teman kalau mau selamat dan segera keluar dari permasalahannya sederhana. Setiap ada masalah kita hadapi. Langsung introspeksi diri antara kita sama Allah. Itu dulu. Orang-orang yang di hadapan kita ini, hanya sebab saja Allah datangkan. Orang-orang ini Allah datangkan sebab. Tapi Allah sedang menegur kita secara langsung. Jadi gak usah nyari tahu kenapa dan kenapanya. Langsung istighfar dan tobat kepada Allah. Para salafus soleh teman-teman, kalau jalan kakinya kesentuh batu, langsung inna lillahi wa inna ilahi raja'un. Lewat di sebuah tempat, tercium bau busuk aja, inna lillahi wa inna ilahi raja'un. Mereka langsung introspeksi diri. Kok bisa bau busuk ini? sampai walaupun memang lewat dekat tempat sampah. Bisa saja kan dia lewat tempat lain. Tapi Allah berikan peringatan dengan caranya. Sebagian salaf mengatakan, saya tahu justru dosa-dosa saya karena saya lihat perubahan sikap pasangan saya, tunggangan saya, bahkan tikus yang masuk ke dalam rumah saya. Begitu detailnya mereka menguasabah ini. Ada seseorang hafidh Quran di Indonesia, orang kita di Jakarta, dijadikan sebagai bahan introspeksi. Dia subhanallah pada saat murajah Al-Quran di malam hari lupa semuanya, beberapa ayat lupa. Diulangi lupa. Kok bisa? Biasanya enggak gitu. Lalu dia introspeksi, dia istighfar, dia mohon ampun kepada Allah. Belum juga. Dia sempat bicara sama istrinya. Dia mengatakan, ada sesuatu yang kamu lakukan salah nih, dosa? Enggak, enggak ada. Tanya anak-anak, enggak ada. Sampai akhirnya terakhir dia tanya istrinya, ada yang kamu ganti bumbu masakan di rumah? Ternyata istrinya bilang, iya ada kemarin bumbu yang saya baru ganti. Coba dicek. Ini maaf, ini cuma cerita. Ini memang betul terjadi ya. Saya ketahui kisah ini. Kemudian ternyata betul, itu tidak ada label halalnya. Dia bilang sama istrinya, ganti mulai sekarang ini. Dia cerita sendiri, begitu diganti, kemudian dia muraja lagi, hafalannya kembali. Subhanallah. Hal yang kecil. Tapi subhanallah bisa berpengaruh kepada fasilitas yang Allah berikan kepada kita. Bagaimana dengan yang besar yang orang terus-menerus lalai gitu. Selanjutnya, kata Allah subhanahu wa ta'ala. Saya ulangi tadi ya. Dan segerahlah. Atau ikutilah sebaik-baik apa yang diturunkan kepadamu. Diturunkan kepadamu. Sebelum datang azab kepadamu secara mendadak. Sedangkan kamu tidak menyadarinya. Agar jangan ada orang yang mengatakan. Nanti pada saatmu meninggal. Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku. Dalam menunikkan kewajiban terhadap Allah. Dan suguhnya aku termasuk orang yang memperolok-olok. agama Allah, mesti semasa hidup mati dia nyesal, tapi tidak ada gunanya atau agar jangan juga nanti ada diantara kalian pada saat menghadapi kematian berkata sekiranya Allah memberi petunjuk kepada aku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa saya ingin ganti sebuah poin ini teman-teman Allah itu benar-benar memberikan kebebasan full kepada kita Allah bilang siapa yang mau beriman silahkan yang mau beramal solat sholat silahkan, siapa yang mau kafir silahkan Allah gak pernah datangkan malaikat nampak depan mata kita, bawa cambuk, bawa pedang kalau kita gak sholat dipukulin, gak pernah tapi Allah buat hati kita tersentuh, dengerin azan ada seruan kayak gini, panggilan umrah panggilan ta'lim, kita jadi mau ikut itu kalau orang yang cerdas dia tangkap sinyal itu Allah cuma datangkan sinyal-sinyalnya kita harus jeli maka harus faham baik-baik teman-teman, kita harus selamatkan ini diri kita. Dengan kebaikan-kebaikan dan sinyaran yang Allah kirimkan. Begitu juga baik dalam mengingatkan amal surat ataupun meninggalkan dosa-dosa. Berapa banyak yang terjadi kita pada saat membuat dosa, dia ketakutan. Sudah peringatan dari Allah. Dia lakukan pun Allah masih datangkan peringatan mungkin dari lisan pasangan hidupnya, dari anaknya, dari tetangganya, dari orang sekitarnya, dari gurunya, dari muridnya. Saya subhanallah pernah tertidur di rumah, waktu itu siang hari agak letih. Menjelang asar, azan asar, ada anak-anak. anak saya yang Allah amanahkan umur 2 tahun setengah, hampir 3 tahun, tiba-tiba datang bangunin saya, berarti sholat. Dia bicara gitu. Suaranya masih anak-anak, hampir 3 tahun. Sholat gitu. Saya kaget, lalu saya melihat anak ini, dia gak paham gitu sebenarnya. Tapi Allah gerakkan dia untuk bisa membuat kesempatan kita untuk sholat. Lalu kita bangun. Bahkan kadang-kadang di sholat malam pun, Allah datangkan nyamuk untuk mengganggu kita, supaya kita bangun sholat malam. Tapi kita gak dengar. Lalu kemudian dikatakan, dan jangan juga sampai ada yang mengatakan nanti sekiranya Allah memberi petunjuk kepada aku, tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa pada petunjuk Allah sering datang. Termasuk Bapak Ibu dengarkan pengajian seperti ini. Atau ada juga Allah gambarkan penyesalan. Agar jangan ada yang berkata ketika melihat siksa nanti, sekiranya aku dapat kembali ke dunia, tentu aku akan termasuk orang-orang yang berbuat kebaikan. Lalu Allah menutup ayatnya sambil mengatakan, dan sungguh, Sungguh sebenarnya keterangan-keteranganku telah datang kepada kamu semua. Firman Allah sudah ada. Al-Quran sudah diterjemahkan. Hadis-hadis sudah banyak. Para ustadz dan ustadz menyampaikan. Kiai menyampaikan. Penyampaian peringatan-peringatan. Sheikh menyampaikan. Sungguh sebenarnya keteranganku kata Allah. Telah datang kepadamu. Tapi kamu mendustakannya. Malah kamu menyombongkan diri dan termasuk orang-orang yang kafir. Tapi saksi bahasan kita adalah. Potongan ayat atau bagian ayat pertama. Ayat 53 nya. Allah. menyuruh berkata, menyuruh kepada semua hamba-hambanya yang telah melampaui batas, mereka tidak perlu merasa putus asa. Karena rahmat Allah sangat luas. Rahmat Allah sangat luas. Baik, selanjutnya Bapak Ibu sekalian untuk menambah bahasan ini, kita juga perlu tahu tentang masalah efek, kalau Bapak Ibu melakukan perbuatan dosa ya. Jadi kan ada orang sebagian menganggap remi dosa itu. Anggap apa-apa, anggap apa-apa gitu ya Terus sebenarnya Dia dengan berbuat itu pasti akan ada efek sekecil apapun dia, ya, musuh dosa itu, efeknya tetap akan ada. Di antaranya kata Nabi SAW dalam sebuah hadith, Kata beliau, إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا Sesungguhnya seorang hamba, kalau melakukan satu perbuatan dosa, maka Allah akan titikan dalam hatinya sebuah titik yang berwarna hitam. kalau dia segera berhenti memohon maaf kepada Allah istighfar dan taubat mengikrarkan tidak akan mengulanginya maka akan dibersihkan dari hatinya kalau dia ulangi lagi dosa itu maka akan ditam kalau dia tadi ada titik hitam dia tidak bertawabat tidak istighfar tidak minta maaf sama Allah dia ulangi lagi lagi maka ditambahkan lagi titik hitam yang selanjutnya. Sampai akhirnya menguasai dan memenuhi hatinya. Dan dia adalah peringatan yang telah Allah sampaikan dalam firmannya. Sungguh sesungguhnya kata Allah sekali-kali tidak demikian sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu telah menutup hati mereka. Maksudnya apa? Dosa itu akan punya efek minimal menutupi hati kita agar bisa mendapatkan dan merasakan. Merasakan kenikmatan iman. Ada orang teman-teman kalau hatinya sudah bersih. Sedikit dengar ayat Al-Quran. Walaupun tidak ngerti artinya bisa nangis. Melihat jenazah lewat bisa nangis. Mudah sekali untuk menangis. Mudah sekali untuk merasa takut. Ada orang hatinya sudah keras. Dia naik mobil sama temannya. Tabrakan. Temannya mati. Kepalanya bocor. Pecah batu kepalanya. Dia selamat. Dia cuma mengatakan syukur saya tidak mati. Dia tidak ambil pelajaran. Padahal Allah s.w.t. berikatan depan mata. Tentunya bisa saja dia kena juga. Saya waktu lihat beberapa cuplikan penyampaian dari sebagian warga. Di wilayah-wilayah kita yang lolos dari lonsor segala macam. Mereka dengan menceritakan. Lonsor itu begini tanahnya berputar. Ada rumah yang masuk ke dalam. Ada lagi yang disemburkan keluar lagi. Dan anak muda itu pada saat saya nonton. Dengan santanya dia menceritakan itu. Seakan-akan itu adalah sebuah fenomena alam biasa. Tidak tersentuh. Sambil bahkan tertawa seakan-akan. Itu adalah sesuatu yang biasa saja. Dia tidak kena berarti tidak ada hubungannya sama dia. Subhanallah. Kalau hari ini ada orang tabrakan depan mata kita. Hari ini ada orang sakit depan mata kita. Ada orang hari ini yang dipukuli oleh orang. Setiap saat bisa terjadi pada kita. Allah subhanallah bisa datangkan. Dan kita hanya mengatakan kok bisa ya. Tentu bisa. Ya di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Maka harus hati-hati tentunya. Ini efek yang harus kita hati-hati. Hati sekali. Kemudian juga teman-teman sekalian. Masalah. Taubat ini. Ini adalah salah satu. Ibadah yang sangat diperintahkan. Selain tadi firman Allah. Semoga sudah kita bacakan surah Az-Zumar. Allah juga sebutkan dalam surah Limuran. Surah nomor 3. 135. Surah Al-Zumar. Artinya, dan orang-orang apabila mengerjakan perbuatan dosa atau keji atau menzalimi diri mereka, segera mengingat Allah. Sebagai ulama mengatakan, pada saat dia berbuat dosa atau akan melakukan, Allah datangkan peringatan itu. Engah gak dia? Kayak tadi rasa takut, rasa khawatir, takut ketahuan, takut melihat orang. Berhenti gak dia? Kalau dia berhenti disitu, lalu memohon ampun atas dosanya, maka dia akan selamat dari siksaan. Tidak ada hukumannya, karena dia berhasil kembali. Dan sehingga, siapa lagi yang dapat mengambil dosa-dosa selain Allah yang dapat dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu sementara mereka mengetahui dan kita juga tahu hadith Nabi SAW yang masyur diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan di Hasan kalau di para ulama Allah akan terus akan menerima taubat hambanya selama dia belum sampai ketenggorokan juga hadith yang masyur mungkin dimanjakan teman-teman sudah tidak asing mendengarkan hadith ini, hadith yang diriwayatkan oleh Bukhari, dan Muslim, Al-Quran Al-Baqarah dia bertaubat dan kembali kepada Allah Allah sangat gembira dengan itu lebih gembira lagi daripada seseorang yang membawa seluruh bekalnya di atas tunggangannya dia berada di sebuah tanah yang tak bertuan atau tandus kemudian dia pergi ke bawah sebuah pohon dan dia beristirahat di atas tunggangan itu ada seluruh makanan dan bekal-bekal minuman dan makanannya, pada saat dia bangun hilang, kemudian dia mencari kembali ternyata dia tidak menemukan, pada saat dia sudah putus asa, dia mengatakan pada dirinya sendiri, saya coba kembali ke pohon yang tadi saya tidur saya coba tidur, mudah-mudahan saya meninggal saya tidak bangun lagi, pada saat dia terbangun ditidur yang keduanya, dia temukan untanya dan selubakannya ada di hadapan dia, maka bagaimana gemetar Gembiranya dia. Allah lebih gembira daripada hamba tersebut. Dan kata Nabi SAW. Saking gembiranya hamba itu. Dia mengatakan. Salah dia ucapkan. Ya Allah seungguhnya. Kau adalah hambaku. Dan aku adalah Tuhanmu. Baik teman-teman sekalian. Kita akan tutup dengan beberapa kisah. Yang kisah ini. Teman-teman sekalian. Kita berharap ya. Bisa menambahkan keimanan kita tentunya. Saya akan sampaikan. kisah tentang Sa'alababin Abdurrahman radiyallahu anhu, seorang sahabat nabi, dan ada buku yang ini, judulnya bergegas taubat yang Allah amanahkan kami susun ini disini sudah saya sebutkan kisahnya Sa'alababin Abdurrahman ini teman-teman seorang sahabat yang baik ibadahnya kemudian satu waktu dia melewati rumah seorang sahabat ansar yang kebetulan istri istrinya lagi mandi dan dia melihatnya. Melihat ke arah wanita yang sedang mandi itu. Dia melihat beberapa kali, setelah itu tiba-tiba hatinya merasa ketakutan kepada Allah. Dan saking takutnya dia, ini adalah dosa, dia terus tanda kutip dihantui perasaan takut itu, sampai akhirnya dia takut, jangan sampai Allah bongkar perbuatan dia itu, melihat wanita yang sedang mandi ini dalam Al-Quran. Karena di masa itu, ayat Al-Quran kan lagi turun sampai ayat Bapak Ibu Tahu Surah Al-Mujadilah tentang perbicaraan antara suami istri Allah buka dalam Al-Quran gitu kan terus perasaan Nabi S.A.W pada saat Allah perintahkan untuk nikah dengan mantan istri anak angkatnya Zaid yang bernama Zainab Allah angkat sebagai sebuah contoh di tengah-tengah masyarakat agar tidak ada larangan untuk menikahi mantan pasangan anak angkat, kalau anak mantu kan tidak boleh jadi mahram abad Walaupun sudah bercerai sama pasangannya. Tetap tidak namanya mantan bertua dan mantan amantu. Tapi ini Allah angkat. Maka Sa'lam ini kesakutan pada saat itu. Beliau saking takutnya. Akhirnya beliau lari ke atas sebuah gunung. Antara kota Mekah sama Madinah. Melarikan diri dari Nabi S.A.W. Melarikan diri dari orang. Mengasingkan diri. Sampai akhirnya Jibril datang kepada Nabi S.A.W. Dan mengatakan. Sesungguhnya hai Muhammad. Tuhan mau mengucapkan salam. Dan menyampaikan ada seorang hambaku. Yang sedang berada di antara gunung-gunung antara kota Mekah dan Madinah. Dia telah bertobat dan kembali kepadaku. Temui orang itu. Maka Nabi SAW panggil Umar dan Salman. Dipanggil kemudian berkatalah pada saat itu. Nabi SAW, hai Umar, hai Salman pergilah ke gunung-gunung di wilayah ini. Sesudahnya Allah mengatakan sana ada seorang hambanya. Tepatnya namanya Sa'alah bin Abdul Rahman. Maka Umar. Umar pun keliling, tapi karena gunung banyak, di wilayah itu padam pasir luas, dimana ini mau dapat orang ini? Tidak sengaja Umar sama Salman ketemu sama seorang wanita, waktu itu dia pengembala domba. Namanya Zufafah, ini perempuan. Lalu Umar dan Salman tanya, ada gak orang yang pernah kamu temui selama kau bawa gembalaan di gunung-gunung ini, yang orang itu ciri-cirinya seperti ini dan itu? Maka katawan itu, wanita tersebut, mungkin yang kalian cari orang yang ingin menyelamatkan diri dari api neraka. Kata Umar, dari mana kau tahu dia ingin menyelamatkan diri dari api neraka? Kata wanita tersebut, karena saya biasa melihat orang itu keluar dari celah-celah gunung di malam hari, kemudian dia memegang kepalanya sambil mengucapkan penyesalannya. Di antara itu disebutkan beriwayat, dia mengatakan Ya Allah mengapa kau tidak cabut saja nyawaku binesakan tubuhku dan tidak agar agar engkau tidak menelanjangiku pada hari ini. hari penghakiman nanti, maksudnya ya Allah jadikan hukuman daripada perbuatanku diwakfatkan tapi jangan buka aib ini nanti pada hari kiamat terus dia ketakutan setiap malam seperti itu maka kata Umar, orang itu yang kita cari dimana dia? ditunjukkanlah tempatnya sampai akhirnya malam hari Tha'alaba keluar, lalu Umar mendengarkan ucapannya lalu Umar memeluknya sambil mengatakan, sungguh engkau telah terselamatkan dari api neraka karena dalam riwayat ini, Jibril menyampaikan karena Allah suci subhanahu wa ta'ala sudah memaafkan dan juga menyelamatkan dia dari api neraka karena penyesalan yang luar biasa, taubatnya gitu, maka waktu itu Umar cuma mengatakan kau telah selamat dari api neraka kata orang ini, wahai Umar saya adalah Umar bin Khattab lalu orang ini mengatakan, wahai Umar jangan bawa aku ke Rasulullah s.a.w kecuali kalau memang beliau sedang sholat dan Bilal sudah mengucapkan dia mengatakan baik lah, Umar bilang baik lalu dibawalah pada saat itu ... ke masjid Nabi SAW pas waktu sholat maghrib setelah Bilal mengatakan Qadqamatis sholat, Umar masuk dalam saf bersama Salman dan akhirnya Sa'alabah pun masuk, begitu mendengarkan bacaan ayat Al-Quran Nabi SAW, Sa'alabah pingsan, kena ketakutan terus dalam hatinya karena dosa yang dia lakukan, beginilah hati yang penuh dengan keimanan, walaupun ada dosa yang dia lakukan dan mungkin dia sudah tawbah dia masih terus ketakutan jangan sampai Allah hukum dia terbawa dengan perasaan itu sehingga akhirnya keseharian dan detik-detik Siti hidupnya terisi dengan amal soleh. Maka dia pun akhirnya pinsan pada saat itu. Kemudian setelah salam Nabi SAW tanya, Wahi Salman, Wahi Umar, dimana Tha'alaba? Kata Umar, ini ya Rasulullah orangnya. Lalu kemudian Nabi SAW berkata, Wahi Tha'alaba. Dia mengatakan, Labbaikah ya Rasulullah. Iya saya jawab panggil anda dengan santun ya Rasulullah. Kata dia, kata Nabi SAW, apa yang membuatmu pergi dari aku? Kata Tha'alaba, dosaku ya Rasulullah. Kata Nabi SAW, maukah aku beritahukan kepadamu tentang ayat yang dapat menggugurkan, dosa-dosa sekaligus jadi doa dia mengatakan iya kata Nabi SAW baca doa yang kita mesyur yang kita baca nanti pada saat tawaf insyaAllah dan itu sebabnya kenapa dia dibaca tujuh kali setiap tawaf gitu kan melewati hukum Yamani sampai hajar aswad maka mintalah kepada Allah itu baca itu maka seala bapun mengatakan dosaku lebih besar wahai Rasulullah saya sudah usahapin itu tapi saya masih merasa takut dengan dosa saya jangan sampai Allah hukum kata Nabi SAW kalam Allah lebih besar lalu Rasulullah SAW menyuruhnya kembali pulang ke rumahnya saja dan pada saat itu dia pulang ke rumah dia sakit dalam riwayat ini dikatakan selama 8 hari kemudian Rasulullah SAW berkata atau Salman kemudian datang kepada Rasulullah mengatakan wahai Rasulullah apakah anda berkenang menjenguk jenguk sa'alaba. Kata Nabi SAW, baik, mari kita bersama-sama pergi. Kemudian Rasulullah SAW bertemu dengan sa'alaba, beliau kemudian meletakkan kepala sa'alaba di pangkuan beliau SAW. Nah waktu itu sa'alaba mengalihkan, memalingkan pandang kepala-nya, tidak mau bertumpuk di paha Nabi SAW. Kata Nabi SAW, apa yang membuatmu mengalihkan kepalamu dari pangkuanku? Dia mengatakan, ya Rasulullah, kepala aku penuh dengan dosa. Nabi SAW bertanya, apa yang kamu rasakan sekarang? Dia bilang, aku merasakan seperti rayapan semut di antara saya. antara kulit dan tulang-tulangku kena dosa ini. Kata Nabi S.A.W. apa yang kau harapkan? Dia bilang pengampunan Tuhanku. Maka pada saat itu Jibril turun kepada Nabi SAW dan berkata, Sungguh Rokmu menyampaikan salam kepada mu, hai Muhammad. Dan berkata, andai kata hambaku ini, Maksudnya sa'alaba, Ya bertemu denganku, dia meninggal setelah ini, Dengan... kesalahan sepenuh bumi maka aku akan menyambutnya dengan ampunanku sepenuh bumi maka Rasulullah SAW berkata kepada Sa'alabah apakah kamu tahu apa yang telah diberitahukan oleh Allah tentang tentang kamu, dia bilang tidak ya Rasulullah, apakah kau mau dengar mau tahu dia bilang iya ya Rasulullah kata Nabi SAW sungguhnya Allah telah mengucapkan ini secara langsung Allah firmankan untuk sa'alabah ini luar biasa kedudukannya maka waktu dia mendengarkan Allah mengatakan andai saja hambaku ini karena tobatnya nasuhah benar-benar berhari-hari dia menyasali terus kalau ini hambaku datang dengan sepenuh bumi dosanya saya akan maafkan semuanya maka sa'alabah pada saat itu Menjerit kemudian beliau wafat Dalam kondisi hal tersebut Lalu Rasulullah SAW Menyuruh untuk mengkafani dan disolati Jenazahnya, nah waktu diantar Jenazahnya Sa'alaba Pada saat itu Nabi SAW jalan sambil jinjit Sambil jinjit Ada sahabat yang bertanya, ya Rasulullah Mengapa saya melihat anda jalan Sambil jinjit, maka kata Nabi SAW Demi zat yang mengutusku dengan kebenaran Aku tidak bisa meletakkan kakiku di atas Bumi Ini karena taubat nasuhannya. Taubat itu indah teman-teman. Bukan sesuatu yang menakutkan. Enak kembali kepada Allah SWT. Tenang orang kalau dalam keadaan iman dan amal salih. Sebaliknya orang yang berbuat dosa itu tidak tenang. Walaupun dia pergi ke diskotik yang paling bagus. Dia minum minuman kamar yang paling mahal. Tetap tidak ada ketenangan. Tapi orang tinggal di sebuah gubuk yang biasa. Tapi kalau dia orang bersalih. azan kemesti, tenang, dia merasa tentera keimanan akan membawa ke tenterama begitu juga dengan taubah tentunya ada kisah yang sudah masyur juga disebutkan dalam hadis Bukhari, cukup panjang sebenarnya kisah tentang Ka'ab bin Malik dan kedua temannya ini mungkin karena panjang saya bacakan, kita dengarkan saja, tapi subhanallah, saya pribadi, saya tidak tahu bapak ibu nantinya, saya pribadi setiap kali baca kisah ini, pasti saya terenyuh gitu walaupun sudah berulang-ulang didengar tenang Karena bagaimana orang yang tulus bertobat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Allah terima. Dan sampai turun ayat Al-Quran. Yang menyebutkan tentang tobatnya. Dan ini tentunya teman-teman sekalian. Allah jadikan contoh. Bahwasannya semua orang yang tobat nasuhah akan sama kasusnya sebenarnya. Walaupun ini sebagian sahabat yang disebutkan. Khabib bin Malik ini. Hadiyallahu anhu. Salah satu dari sahabat yang tidak mengikuti perang tabuk. Ya. Ini peperangan terakhir Nabi SAW sebelum beliau wafat ya. Jadi setelah pembesaran kota Mekah. Setelah mengalahkan suku Hawazim di Hunain. Kemudian beliau pulang ke Madinah. Kemudian mulailah ada haji pertama. Lalu setelah itu Nabi SAW membentuk pasukan perang wilayah Tabuk. Menyerang wilayah Romawi pada saat itu ya. Nah beliau mewajibkan semua sahabat laki-laki harus ikut. Nah rupanya ada beberapa sahabat yang tidak hadir. Di antaranya Kaab. Ceritanya begini. Dalam riwayat Bukhari. Saya bacakan saja. Dia mengatakan. mengatakan, aku tidak pernah tertinggal dari Rasulullah s.a.w. dalam peperangan apapun yang dipimpin oleh beliau. Kecuali dalam perang tabuk, memang aku tertinggal dalam, memang aku tertinggal dalam perang badar, namun tidak ada seorang pun yang tertinggal waktu itu yang dicelah. Jadi maksudnya, Kaab menceritakan saya tidak hadir di badar. Kenapa? Karena badar waktu itu Nabi tidak wajibkan. Tapi aku ketinggalan badar bukan tidak dicelah, cuma aku ketinggalan tabuk. Dia ceritakan tentang tabuknya, sebab Rasulullah s.a.w. dan kaum muslimin keluar untuk menghadang kafirah dagang Quraish s.a.w. di perang badar yang pulang dari Syam kemudian Allah s.w.t. mempertemukan mereka dengan musuh mereka tanpa rencana dan sebelumnya, aku telah hadir bersama Rasulullah s.a.w. pada malam Aqaba, sewaktu kami bersumpah setia membela Islam, aku tidak ingin kehadiranku di malam itu digantikan dengan perang badar, jadi bagi beliau hadir di malam Aqaba kesepakatan Aqaba di tempat Jumrah itu Nabi s.a.w. ambil bespada sepakatan setia untuk membela Islam, hidup dan mati, selama hidup sampai mati, membela Islam, beliau hadir pada saat itu. Aku tidak ingin kehadiranku di malam akabah itu digantikan dengan perang beder, meskipun perang beder lebih dikenang di tengah orang-orang daripada bayat akabah. Dan diantara kisah hidupku adalah, ketika aku tertinggal dari Rasulullah SAW pada perang tabuk, aku tidak pernah merasa lebih kuat dan lebih mampu daripada keadaanku ketika aku tertinggal dari beliau dalam perang tersebut. Maksudnya, sehat fisik, fikiranku lagi, lagi jurni Ya, kondisiku memungkinkan. Beliau mengatakan, aku tidak pernah merasa lebih kuat dan lebih mampu daripada keadaanku ketika aku tertinggal dari beliau dalam perang itu. Demi Allah, aku sebelumnya tidak pernah memiliki dua kendaraan. Namun di perang itu aku memilikinya. Artinya hartanya lebih melimpa dari sebelumnya. Rasulullah SAW tidak pernah menginginkan peperangan. Melainkan beliau menyembunyikan daerah sasarannya dengan mengisyaratkan seolah-olah beliau menginginkan menuju tempat lain. hingga pada perang itu Rasulullah SAW berperang menuju Tabuk dalam musim yang sangat panas dan menghadapi perjalanan yang sangat jauh menempuh padam pasir dan menghadapi jumlah pasukan yang sangat besar karena itu jumlah muslimin 30 ribu di perang Tabuk dan orang-orang Romawi 250 ribu beliau menjelaskan kepada kaum muslimin tentang urusan mereka yang sangat serius agar mereka bersiap-siap dengan segala perbekalan mereka untuk menghadapi perang beliau menjelaskan kepada mereka arah mana yang hendak beliau tuju Orang-orang Islam yang bersama Rasulullah SAW sangat banyak. Dan tidak didaftar dalam buku induk. Maksudnya masuk dalam buku negara. Waktu itu kan di zaman Nabi SAW dan zaman Khulafah Rashidin. Semua warga Muslim itu didata. Seperti kita kalau punya KTP lah sekarang ya. Nah ini waktu perang tabuk banyak yang ikut bukan dari penduduk Medina. Jadi tidak diketahui siapa maut Islam. Bergabung semua pada saat itu. K berkata, maka hampir tidak ada orang yang ingin absen dari perang tersebut. Kecuali dia menduga. Tuga bahwa hal itu tidak akan diketahui. Selama tidak ada wahyu dari Allah yang menjelaskannya. Karena Nabi SAW wajibkan. Maka yang tidak ikut pasti akan ditegur nantinya. Rasulullah SAW berangkat pada perang itu ketika buah-buahan sedang masak. Dan pohon-pohon menjadi rindang. Subhanallah. Ini ujian bagi muslimin pada saat itu di Madinah. Buahnya kurma akan panen satu dua hari lagi. Dan itu pendapatan utama penduduk Madinah pada saat itu. Di saat itu Allah suruh Rasulullah SAW dikeluar. Salah Allah SAW dan kaum muslim ini ujian. Rasulullah SAW berangkat pada perang itu ketika buah-buahan sedang masak dan pohon-pohon menjadi rindang, maka aku lebih cenderung kepadanya, maksudnya cenderung pada buah-buahan itu Rasulullah SAW dan Qomusimin yang bersamanya sedang berkemas-kemas, dan aku pun segera pulang untuk bersiap-siap bersama beliau tapi setelah aku pulang, aku tidak melakukan apa-apa aku berkata dalam hati aku bisa melakukan kapan saja kalau aku mau menyusul mereka, begitulah keenggangan terus menyergapku hingga orang-orang terus berbena dengan serius Maka pada pagi harinya Rasulullah SAW dan kaum muslimin yang bersamanya berangkat untuk perang. Sementara aku belum melakukan persiapan apa-apa. Kemudian aku beranjak lalu kembali lagi tanpa melakukan apa-apa. Hal itu berlangsung terus padaku hingga mereka berangkat dengan segera dan aku tertinggal perang. Aku bertekad untuk berangkat menyusul mereka. Dan andai saja, dalam kurung disini beliau mengatakan, andai saja aku melakukan pada satu penyesalan maksudnya. Namun kemudian hal tersebut... Sebut tidak ditakdirkan untukku. Maka ketika aku keluar ke tengah manusia. Setelah keberangkatan Rasulullah SAW. Aku merasa bersedih. Karena aku tidak melihat seorang panutan untukku. Kecuali laki-laki yang tercelah karena kemunafikannya. Atau orang yang telah diterima udhurnya oleh Allah. Dari kalangan orang-orang lemah. Maksudnya di Madinah. Atau beliau ke jalan-jalan sikap ini. Yang dilihat hanya orang-orang munafik. Atau orang yang dikasih udhurnya oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW tidak menyebut-nyebutku. beliau sampai ditabuk. Beliau bersabda sambil duduk di tengah pasukan tabuk. Apa yang dilakukan oleh Ka'b ibn Malik ditemani dengan para sahabat. Maka salah satu dari Bani Salama atau Salima berkata, Waya Rasulullah, dia tertahan oleh pakaian burdahnya. Maksudnya baju indahnya. Dan sibuk melihat kedua sisi tubuhnya. Ini ibarat bahwa dia malas tidak mau berperang. Maka Mu'ad ibn Jabal berkata kepadanya, Sungguh buruk apa yang telah kamu ucapkan. Demi Allah ya Rasulullah, kami tidak mengetahui tentang Ka'b kecuali kebaikan. maka Rasulullah s.a.w. diam takala beliau dalam keadaan seperti itu tiba-tiba beliau melihat dari kejauhan seorang laki-laki yang mengenakan pakaian putih dan terlihat bergerak terombang ambing oleh Fatah Morgana maka Rasulullah s.a.w. bersabda orang ini adalah Abu Haithama ternyata dia benar Abu Haithama al-Ansari orang yang bersedekah dengan satu sa'kurma ketika dicelak oleh orang-orang munafik, kab lalu berkata lagi takala sampai berita kepada aku bahwa Rasulullah s.a.w. telah pulang dari tabuk kesedihanku datang lagi aku mulai mengingat dusta dan berkata Berkata, dengan apa aku bisa lolos dari keburukan beliau besok. Untuk hal itu, aku minta bantuan kepada semua orang yang cerdik pemikirannya dari keluarga ku. Maka tak kalah diberitahukan bahwa Rasulullah SAW telah mendekati Madinah. Hilanglah dari diriku segala pikiran yang batil. Hingga aku benar-benar mengetahui bahwa aku tidak akan selamat dari beliau dengan cara apapun selamanya. Maka aku bertekad untuk bersikap jujur kepada beliau. Rasulullah SAW tiba pada keesokan harinya. Dan biasanya apabila pulang dari rumah, dari safar boleh memulai dengan masjid. Beliau melakukan sholat dua rakat kemudian duduk di hadapan orang-orang. Ketika beliau melakukan demikian, orang-orang yang tidak ikut perang mendatangi beliau untuk menjelaskan udurnya dan bersumpah di hadapan beliau. Mereka berjumlah 80 orang lebih. Maka beliau menerima lahir mereka, membaikat mereka, dan memohonkan ampunan untuk mereka. Serta menyerahkan rahasia mereka kepada Allah SWT hingga aku datang. Tak kalah aku mengucapkan salam, beliau tersenyum dengan senyuman orang yang marah. Kemudian beliau berkata, kemarilah aku datang berjalan hingga... hingga duduk di hadapan beliau. Beliau lalu berkata kepadaku, apa yang membuatmu tidak ikut serta? Bukankah kamu telah membeli kendaraanmu? Kau berkata, aku berkata, wahai Rasulullah, sesungguhnya saya demi Allah atau aku demi Allah seandainya duduk di hadapan orang selain Anda dari penduduk Madinah atau penduduk dunia. Menurutnya pasti aku akan, pasti aku yakin aku akan lolos dari murkahnya dengan sebuah alasan, karena aku telah diberi kemampuan untuk berdebat. Tetapi demi Allah aku benar-benar mengetahui bahwa jika hari ini aku menceritakan kepada anda cerita dusta. Yang dengannya anda bisa merelakanku. Tentu tidak lama Allah pasti menjadikan anda murka kepada aku. Dan apabila aku menceritakan kepada anda dengan cerita yang jujur. Pasti anda murka pada aku karenanya. Sebenarnya dengan kejujuran ini saya atau aku berharap akibat yang baik dari Allah SWT. Demi Allah aku tidak memiliki udhur. Demi Allah aku merasa tidak pernah sekuat. dan sekaya daripada ketika aku absen dari perang tabuk bersama Anda. Kau mengatakan maka Rasulullah SAW bersabda. Adapun orang ini, maka dia telah berkata jujur. Berdirilah hingga Allah memberi keputusan tentangmu. Beberapa orang dari Bani Salam yang berjalan mengikutiku mereka mengatakan kepadaku. Demi Allah kami tidak pernah mendapatimu berbuat dosa sebelum ini. Ternyata engkau tidak mampu mengajukan udhur kepada Rasulullah SAW seperti udhur yang diajukan oleh orang-orang lain yang absen. Padahal istighfar Rasulullah SAW untukmu telah cukup untuk menghapus. Hapus dosamu. Kaab mengatakan, Demi Allah, mereka terus mencelaku. Hingga aku ingin kembali kepada Rasulullah SAW untuk mendustakan diriku. Maksudnya bohong. Mengatakan bahwasannya dia memang sakit atau yang lainnya. Kemudian aku katakan kepada mereka, Apakah ada seseorang yang mengalami hal seperti ini bersamaku? Mereka menjawab, iya. Ada dua orang yang mengalami hal ini sepertimu. Mereka mengatakan sama apa yang kamu katakan. Dan dijawab dengan jawaban yang sama yang diberikan kepadamu. Kaab mengatakan, aku bertanya siapa mereka? Maka mereka menjawab, Murarah bin Ar-Rabi al-Amri dan Hilal bin Umayy al-Waqifi. Ka berkata, ternyata mereka menyebutkan dua orang soleh yang telah ikut dalam perang bader. Dan pada diri mereka ada keteladanan. Ka mengatakan, maka aku pergi ketika mereka menyebutkan dua nama orang itu kepadaku. Rasulullah s.a.w. melarang orang-orang untuk berbicara dengan kami bertiga. Dari sekian banyak orang-orang yang tidak ikut perang. Maka orang-orang pun menjauhi kami dan dia berkata, atau berkata, mereka berubah sikap kepada kami. Sehingga menurutku... bumi ini telah berubah, bumi ini bukan bumi yang aku kenal, kami mengalami suasana seperti itu selama 50 malam adapun doa orang sahabatku maka mereka merasa minder dan berdiam diri di rumahnya sambil menangis, kalau aku adalah karena termuda diantara mereka dan paling tegar, aku keluar rumah menghadiri sholat berjamaah bersama kaum muslimin dan berkeliling di pasar namun tidak seorang pun yang sudi berbicara denganku, aku mendatangi Rasulullah dan mengucapkan salam kepada beliau ketika beliau berada di majlisnya setelah sholat Maka aku berkata dalam hati, apakah beliau menggerakkan kedua bibirnya untuk menjawab salamku atau tidak. Kemudian aku sholat di dekat beliau dan aku mencuri pandang kepada beliau. Dan apabila aku sudah mulai sholat, beliau memandangku. Apabila aku menoleh kepada beliau, maka beliau memalingkan wajahnya dariku. Hingga ketika isolasi kaum muslimin terhadapku telah berlangsung lama, aku berjalan hingga aku memanjat tembok kebun Abu Katada. Dia adalah putra pamanku atau sepupuku dan orang yang paling aku cintai. Aku mengucapkan salam kepadanya, tapi demi Allah dia tidak menjawab salamku. Maka aku berkata kepadanya, Wahyu Abu Qatada, aku bertanya kepadamu dengan nama Allah. Apakah kau mengetahui bahwasannya aku mencintai Allah dan Rasulnya? Tanda tanya. Maka dia pun diam. Lalu aku ulangi lagi dan aku bertanya kepadanya dengan bersumpah. Namun dia tetap diam. Kemudian aku ulangi lagi, aku bertanya kepadanya dengan bersumpah. Maka dia berkata, Allah dan Rasulnya yang lebih mengetahui. Maka kedua mataku berlinang air mata. Aku pun segera berbalik pergi hingga aku memanjat tembok. Tak kala aku berjalan di pasar Madinah, tiba-tiba seorang petani dari petani penduduk Syam yang datang untuk menjual makanan di Madinah berkata, siapa yang bisa menunjukkan kepada aku Ka'ab ibn Malik? Maka orang-orang langsung menunjukkannya kepada aku. Hingga dia mendatangiku lalu menyodorkan kepada aku sepucuk surat dari Raja Ghassan. Ghassan ini sebuah wilayah yang besar, yang disitu pada saat itu ada raja yang membenci kaum muslimin gitu kan. Dan aku adalah orang yang paling pandai menulis atau membaca. Dan aku baca surat yang isinya, amma ba'at sesungguhnya. Maksudnya setelahnya Sesungguhnya telah sampai kepada kami bahwa sahabatmu, maksudnya Nabi Muhammad SAW, telah mencampakkanmu padahal Allah tidak menjadikanmu berada di negeri Hindi atau di negeri Hin, maksudnya di negeri yang ada dan tersiasiakan, bergabunglah bersama kami, kami akan mencampakkanmu akan pasti menghormatimu. Ketika aku membacanya, aku berkata, ini juga bagian dari cobaan. Maka aku menuju ketungku dan membakar surat tadi. Hingga tak kalah telah berlalu 40 atau 50 hari, dan wahyu tidak kunjung turun juga, utusan Allah, utusan, Utusan Rasulullah s.a.w. mendatangi kulan berkata. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. memerintahkanmu agar menjahui istrimu. Setelah 40 atau 50 hari tidak boleh lagi berkumpul sama istrinya. Maka Ka berkata. Apakah aku harus mencerikannya atau apa yang harus aku perbuat? Maka orang itu mengatakan. Tidak. Tapi jahui saja dia dan jangan mendekatinya. Maksudnya jangan digauli. Dan beliau mengutus kepada kedua sahabatku dengan pesan serupa. Maka aku katakan kepada istriku. Pulanglah ke rumah keluargamu. Tinggallah bersama aku. Sama mereka hingga Allah memutuskan perkara ini. Maka istri Hilal bin Umayyah. Tadi salah satu dari tiga orang ini. Temannya Kaab. Yang juga sama. Diboykot. Mendatangi Rasulullah SAW. Istrinya datang dan berkata kepada beliau. Wahai Rasulullah. Sebenarnya Hilal bin Umayyah adalah orang tua. Yang tidak bisa melayani dirinya sendiri. Dan dia tidak memiliki pembantu. Apakah anda keberatan apabila saya melayaninya? Beliau menjawab tidak. Tapi jangan sampai dia mendekatimu. Maka dia berkata demi Allah. Sebenarnya tidak ada lagi padanya keinginan kepada apapun. Dan demi Allah dia berkata. dia terus menerus menangis semenjak hari itu hingga hari ini maka sebagian keluarga ku berkata kepadaku bagaimana kalau seandainya engkau meminta izin kepada Rasulullah s.a.w. tentang istrimu karena beliau telah mengizinkan istri Hilal bin Umayyah untuk melayaninya maksudnya keluarga daripada Kaab datang kepada Kaab mengatakan coba minta ya, coba minta kepada Rasulullah s.a.w. untuk memaaf, untuk mengizinkan istrimu melayanimu, maka aku jawab aku tidak akan akan meminta izin kepada Rasulullah s.a.w. tentang istriku. Siapa yang tahu apa yang akan dikatakan oleh Rasulullah s.a.w. jika aku meminta izin kepada beliau tentang istriku. Karena aku adalah laki-laki yang masih muda. Maka aku tetap menjalani hidup seperti itu selama 10 malam hingga genaplah bagi kami 50 malam semenjak diberlakukan larangan berbicara dengan kami. Kemudian aku sholat subuh pada hari yang ke-50 di atas atap salah satu rumah kami. Ketika aku sedang duduk dalam keadaan yang telah disebutkan oleh Allah s.w.t. tentang kami. Sementara itu, Sementara jiwaku yang terasa sempit. Dan bumi pun telah menjadi sempit bagiku. Padahal bumi itu sangat luas. Tiba-tiba aku mendengar suara orang yang teriak-teriak dengan keras. Dari atas gunung Salak. Yaitu salah satu gunung di Madinah. Dia teriak dengan suara yang paling keras. Bergembiralah. Maka aku langsung bersyungkur. Menyungkur sujud. Dan aku tahu bahwa sana jalan keluar telah datang. Maka Rasulullah s.a.w. mengumumkan bahwa Allah s.w.t. telah menerima tawabat kami. Ketika beliau solat atau selesai solat subuh. Sehingga orang-orang pun berhamburan memberikan kabar gembira kepada kami. Sehingga orang-orang pun berhamburan memberikan bergembira kepada kami, kepada dan juga kepada kedua sahabatku yang telah orang-orang dan kepada kedua sahabatku. Ada seseorang yang menunggangi kuda dengan kencang menuju. Ada lagi dari Bani Aslam yang lari menujuku. Dia naik ke atas gunung dan suara itu lebih cepat daripada kuda. Tak kalah orang yang aku dengar suaranya datang kepadaku untuk memberikan berita gembira. Aku langsung melepas dua pakianku untuknya. Lalu aku pakaikan. Kepada keduanya kepadanya Sebagai balasan hadiah Atas berita gembira yang disampaikan kepadaku Demi Allah aku tidak memiliki Selain keduanya pada hari itu Lalu aku meminjam dua pakaian Dan memakainya dan aku berangkat Menuju Rasulullah SAW Maka orang-orang secara berbondong-bondong Menemuku mereka mengucapkan selamat Atas diterimanya tobatku oleh Allah Mereka mengucapkan kepada aku semoga penerimaan Allah atas tobat, selamat atas penerimaan tobat Allah, penerimaan Allah atas tobatmu. Hingga aku masuk masjid, ternyata Rasulullah SAW sedang duduk dikerumuni oleh orang-orang. Maka Tauhah bin Ubaidillah berjalan cepat, setengah berlari hingga menjabat tanganku dan mengucapkan selamat kepada aku. Demi Allah tidak ada seorang pun dari kaum muhajirin yang berdiri selama ini. Dan Ka'ab tidak pernah melupakan perbuatan tolhat tersebut. Ka'ab berkata, ketika aku mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda dengan wajah yang berseri-seri karena gembira. Bergembira dengan hari terbaik yang pernah melewati. Hidupmu semenjak kamu dilahirkan oleh ibumu Aku bertanya Apakah dari anda wahai Rasulullah Atau dari Allah Maka beliau menjawab tidak Akan tetapi dari Allah secara langsung Apabila Rasulullah SAW bergembira Kata beliau, wajahnya bersinar seolah-olah wajah beliau adalah sepotong rembulan dan kami mengetahui hal itu dari beliau. Maka tak kalah ku duduk di hadapan beliau, aku berkata, wahai Rasulullah, sungguhnya diantara taubatku adalah aku akan mengeluh. Keluarkan hartaku sebagai sedekah. Kepada Allah dan Rasulnya. Maka Rasulullah SAW bersabda. Tahanlah sebagian hartamu. Karena itu lebih baik untukmu. Maka aku berkata seungguhnya. Aku menahan sebagian yang ada di khaybar. Dan aku berkata. Rasulullah, sesungguhnya Allah telah menyelamatkan ku karena aku jujuran dan sebagai bukti kebenaran taubatku aku tidak akan berbicara melainkan dengan jujur selama aku masih hidup, maka demi Allah katakan, aku tidak mengetahui seorang pun dari kaum muslimin yang diberi nikmat dari Allah dalam kejujuran ucapan semenjak aku katakan hal itu kepada Rasulullah yang lebih baik daripada apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadaku demi Allah, aku tidak pernah sengaja, aku tidak pernah sengaja sekalipun untuk berdusta, semenjak hal itu aku katakan kepada Rasulullah SAW sampai hari ini, dan aku benar-benar berharap kepada Allah SWT agar menjagaku dalam sisa hidupku ini terakhir Kaab mengatakan, maka Allah menurunkan firmannya, yang artinya sungguhnya Allah telah menerima tawbat Nabi orang-orang muhajirin dan orang-orang ansar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, sampai firman Allah sungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka, dan terhadap tiga orang yang ditanggukan penerimaan tawbat mereka, hingga apabila bumi menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas, sampai firman Allah bertakwala kepada Allah, tendaklah kalian bersama dengan orang-orang yang jujur surah at-toba, surah nomor 9 ayat 117 sampai 119 Katakan demi Allah, Allah tidak memberikan sebuah nikmat kepada aku yang lebih agung dalam jiwaku setelah Allah memberikan hidayah Islam kepada aku daripada sikap jujurku kepada Rasulullah SAW yaitu aku tidak berdusta kepada beliau. Sehingga aku binasa sebagaimana orang-orang yang berdusta telah binasa. Sebenarnya Allah SWT berkhidmat kepada orang-orang yang berdusta pada waktu Allah menurunkan wahyu. Dengan seburuk-buruk ucapan yang dikatakan kepada seseorang di mana Allah berfirman. Yang artinya, kelak mereka akan bersumpah kepada kalian dengan nama Allah. Apabila kalian kembali kepada mereka. Agar kalian berpaling dari mereka. Maka berpalinglah dari mereka. Karena sungguhnya mereka itu adalah najis. Dan tempat mereka adalah neraka jahannam. Sebagai balasan atas apa yang terang mereka kerjakan. Mereka akan bersumpah kepada kalian. Maksudnya orang-orang munafik suka bersumpah dusta. Agar kalian ridho kepada mereka. Tapi jika... sekiranya kalian ridho kepada mereka sungguhnya Allah tidak akan pernah ridho terhadap orang-orang fasik itu surah at-taubah ayat 95 sampai 96 Ka'ab lalu menutup ceritanya mengatakan, urusan kami bertiga ditanggukan, diantara perkara orang-orang, yang alasan mereka telah diterima oleh Rasulullah SAW, ketika mereka bersumpah kepada beliau, dan beliau pun membayat mereka, dan memohon ampun untuk mereka, sementara Rasulullah SAW menunda, kami bertiga, sesuai dengan apa yang Allah telah perintahkan, dan ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Kisah Ka'ab ini teman-teman sekalian, saya bacakan seperti ini dengan cepat, ataupun Bapak Ibu baca sendiri nanti di rumah, maka, Maka akan sama panjangnya kurang lebih. Maka saya melihat penting juga untuk kita baca dan kita ambil pelajaran. Bagaimana ketulusan taubatnya Ka'ab bin Malik r.a. Telah membuat dia selamat. Dari siksa Allah s.w.t. Dan juga Allah s.w.t. kekalkan setiap kali orang baca surah taubat tadi. Ayat 117-119. Maka pada saat itulah. Orang akan selalu mengenang tentang kisah Ka'ab ini. Kisah selanjutnya teman-teman. sekalian adalah kisah tentang seorang wanita yang telah disampaikan fatwa oleh Abu Hurairah radiyallahu anhum satu waktu Abu Hurairah pernah menuju ke masjid di waktu malam hari dan kemudian dia ditemui oleh seorang wanita wanita lalu mengatakan wahai Abu Hurairah Sungguhnya aku punya pertanyaan, kata abu rara apa itu? Dia mengatakan apa yang harus aku lakukan dan bagaimana keadaanku? Karena aku telah melakukan perbuatan dosa, kata abu rara dosa apa yang kamu lakukan? Dia bilang aku telah berzina dan hamil dari zina tersebut. Kemudian aku bunuh hasil zinahku itu. Anaknya maksudnya. Maka kata Abu Hurairah. Sungguh seburuk-buruk perbuatan yang telah kau lakukan. Tidak ada taubat bagimu. Maka wanita tersebut pun menangis terisak-isak. Dan kemudian meninggalkan Abu Hurairah. Dalam riwayatnya dikatakan, maka Abu Rera berkata pada dirinya sendiri, bagaimana bisa aku mengeluarkan fatwa, ya sementara Rasulullah SAW masih hidup di tengah-tengah kami. Di pagi harinya, Abu Rera mengatakan, aku mendatangi Nabi SAW dan mengatakan, ya Rasulullah tadi malam ada seorang wanita menanyakan fatwa kepada aku, tentang begini dan begitu. Maka Rasulullah SAW mengatakan, Kita milik Allah dan kita akan kembali kepada Allah. Demi Allah yang telah binasa. Maksudnya dengan fatwamu ini. Seakan-akan orang kalau sudah berbuat dosa tidak akan diterima. Tawabatnya sama Allah. Ini engkau telah binasa dan membinasakan orang lain. Dimana kau dari firman Allah SWT dalam surah Furqan. Ayat 68-70 yang artinya. Dan orang yang tidak mempersukutkan Allah dengan sembahan lain. Dan tidak membunuh yang diharamkan Allah. Kecuali dengan alasan yang benar. Dan tidak berzina. Dan barang siapa yang melakukan demikian itu. Nisya yang mendapatkan hukuman yang berat. Hingga sampai firman Allah SWT. Maka kejahatan mereka akan diganti Allah dengan kebaikan. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang. Maka Abu Hurairah karena ketakutan dengan perbuatan ini. Dia mengatakan aku pun keluar. Di waktu itu keliling mencari mana wanita tadi. Sampai anak-anak kecil mengatakan Abu Hurairah sudah gila. Karena menanyakan apakah kalian lihat wanita ini. Cirinya seperti ini. Yang tanyakan fatwa kepada saya kemarin. Terus saja Abu Hurairah bertanya. Sampai orang-orang anak kecil mengatakan Abu Hurairah sudah gila. Kemudian dia mengatakan. Sampainya saya menemui wanita tersebut. Itu di tempat yang dia telah menanyakan. Menanyakan fatwa kepadaku. Lalu aku pun akhirnya menyampaikan. Apa yang telah disampaikan Nabi SAW. Kalau tobatnya akan diterima. Maka tiba-tiba wanita tersebut pun. Berteriak dengan suara keras. Sambil kena gembiranya. Dan bertakbir. Memohon kepada Allah SWT agar tobatnya diterima. Dan dia mengatakan. Aku akan menyedekahkan kebunku. Yang aku berikan kepada orang-orang miskin. Karena dosaku ini. Ini salah satu contoh kisah. Dan ini dikuatkan dengan kisah seorang wanita. Saya ingin tutup. Untuk dengan ini Bapak Ibu sekalian. Kalau Anda bertemu dengan seseorang. Yang mungkin masa lalunya kelam. Kita pasti punya teman-teman. Atau bahkan kita sendiri mungkin punya masa lalu yang kelam. Mungkin kita sudah berbuat segala macam dosa. Yang mungkin orang lain ada diantara dosa itu tidak melakukannya. Atau mungkin kita sama selevel dengan orang lain gitu kan. Maka kita sekarang sudah taubat. Mungkin ada diantara teman-teman yang kita kenal dulu. Penjahat, pezina, pemabuk, narkotika. Tapi tiba-tiba kita bertemu sama dia di sebuah majlis. Di sta'lim misalnya. Atau kita ketemu di. Travel haji dan umrah seperti ini. Maka. Jangan sampai anda. Menjatuhkan dia. Atau menyalahkan dia. Seakan-akan dia itu. Kok kamu taubat. Kok kamu ini. Apa benar kau sudah berubah. Jangan pernah membahasakan masalah itu. Karena bisa saja taubatnya. Dia mengalahkan taubat kita. Seburuk apapun perbuatan dia. Walaupun dia baru taubat. Beberapa saat saja sebelumnya. Ini penting sekali. Karena pernah. Ini sebagai penutup. Ada seorang wanita. Di masa Nabi SAW. berzina. Statusnya ini luar biasa. Dia seorang istri. Kemudian dia berzina, hamil dari berzinaan tersebut. Maka karena takutnya dengan dosanya, dia datang kepada Nabi s.a.w. lalu mengatakan, ya Rasulullah saya telah berzina. Saya ketakutan Allah hukum. Coba rajam saja saya. Karena orang yang sudah menikah dirajam. Kalau sudah berzina. Atau sudah berzina dan kepergok. Apalagi kalau dia juga buat pengakuan. Maka kata Nabi s.a.w. Kalau kamu Kamu lagi hamil sekarang. Anak yang dikanggung oleh Allah punya hak. Kamu berzina tapi dia tidak salah. Maka tunggulah sampai engkau melahirkan. Wanita ini menunggu selama sembilan bulan. Dia terus dihantui dengan rasa takutnya. Dia ketakutan. Maka dia terus bertobat kepada Allah subhanahu wa ta'ala sampai melahirkan. Setelah melahirkan lewat sembilan bulan. Dia masih datang kepada Nabi s.a.w. dan mengatakan. Ya Rasulullah. Sesungguhnya saya sudah selesai menjalankan apa yang Anda perintahkan. Sudah melahirkan bayi ini. Rajam. saya, saya ingin disucikan ini berarti betul-betul orang tobat nasuhah karena orang tobat nasuhah itu teman-teman sekalian merasa dosa itu selalu dia takut kalau Allah hukum, maka dia mengatakan hukum saya Rasulullah, kata Nabi s.a.w. sesungguhnya bayi yang kamu baru lahirkan punya hak untuk disusuin selama 2 tahun susuilah, maka disusuilah selama 2 tahun, setelah 2 tahun jadi sudah 2 tahun 9 bulan berlalu dari masa itu, masih saja berkecamu dalam hatinya rasa takut Allah Allah hukum, dan ini menandakan iman yang luar biasa. Maka dia datang kepada Nabi SAW mengatakan, ya Rasulullah anak ini sudah saya berikan hak susunya. Bersihkan saya, susikan saya, rajam. Maka Nabi SAW suruh ikat, kuatkan kain bajunya lalu dilempari batu, dirajam pada saat itu. Waktu dirajam ada seorang sahabat teriak mengatakan, semoga Allah melaknatmu. Maksudnya, kenapa kamu sudah menikah berzina? Dilaknat gitu kan. Maka kata Nabi SAW, jangan kau laknat dia. Karena seumurnya dia telah taubat kalau dibagikan dengan... kepada 70 orang penduduk Madinah dengan dosa yang sama maka akan cukup bagi mereka walaupun cuma satu orang ini yang taubat karena tulusnya kepada Allah SWT maka Allah akan menerima kalau itu dibagi kepada 70 orang pezinah yang sama dengan dia, oleh karena itu teman-teman sekalian jangan pernah olok-olok teman-teman yang baru taubat, pasangan hidup mungkin yang baru hijrah, anak-anak yang baru mau mengenal ajaran Islam, mau ke masjid, semangati mereka dukung mereka, rangkul mereka supaya mereka, ya kita bisa Supaya mereka bermanat jalan Allah. Berada dan istiqamah. Dan kita pun panen-panen. Dibandingkan kita mengolok-olok mereka. Bahkan bisa saja kita masuk dalam hadith Bukhari. Dimana Nabi SAW mengatakan Allah berfirman. Kepada dua orang. Di masa Nabi SAW. Yang satu soleh. Yang satu ahli maksiat. Yang orang soleh ini selalu menasehatkan ahli maksiat. Taubatlah, taubatlah, taubatlah. Ternyata yang ahli maksiat tidak mau taubat. Tunda-tunda taubatnya. Sampai yang ahli ibadah ini jengkel. Dia bilang apa? Allah tidak akan ampun. ampuni kamu. Ini bahasanya, Allah tidak akan ampuni kamu. Jadi dia marah, semoga Allah tidak akan ampuni kamu. Maka Allah SWT berfirman, mengatakan, siapa orang ini berani-beraninya melampaui keputusanku. Sesungguhnya, ketahuilah kata Nabi SAW, Allah berfirman, aku telah maafkan kesalahan orang yang buat dosa itu, dan justru aku hancurkan amalan orang-orang yang solat tadi. Jadi teman-teman hati-hati. Kita taubat nasuhat, tulus menyelamatkan diri kita, dan dukung semua lingkungan kita yang mau bertaubat, sama-sama. kita pernah berbuat dosa, dan tidak mungkin ada manusia yang tidak berbuat dosa dimulai dari ayah kita Adam AS, beliau berbuat dosa, tapi beliau kembali ke jalan Allah subhanahu wa ta'ala, dan Nabi SAW mengatakan sebagai penutup, semua anak Adam pasti berbuat dosa tapi sebaik-baik mereka adalah yang segera bertawabat kepada Allah subhanahu wa ta'ala tapi ingat, tawabatnya yang nasuhah dan benar-benar kita sisa umur diisa dengan istiqamah hijrah yang sepenuhnya, dan insyaAllah mudah-mudahan kita meninggal diatas istiqamah itu sehingga maksimal bisa mendapat Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh